Anda di halaman 1dari 4

Tyas Dewi Saputri

2111020023

Keperawatan S1

1.Pengertian doa

Menurut bahasa doa adalah merupakan permintaan dan permohonan. Sedangkan, menurut istilah doa
adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon keinginan dan meminta dihindarkan dari hal
yang dibenci. Doa berarti ibadah. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa berdoa menjadi ibadah utama.
Berdoa kepada Allah SWT membuat setiap makhluk dicintai-Nya

Pengertian dzikir

Secara bahasa zikir memiliki arti "menyebut", "mengingat" atau "berdoa", kata zikir juga berarti memori,
pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah
dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah.

2.Etika dalam berdoa

1. Doa dengan Menghadap Kiblat dan Menengadahkan Tangan

Saat berdo’a seseorang disunnakan untuk menghadap kiblat dan mengangkat tangan hingga setinggi
wajah. Karena dengan cara ini jugalah Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa. Akan tetapi, perlu
diperhatikan juga bahwa saat berdoa, mata kita disunnahkan menatap telapak tangan dan bukan
melihat ke atas.

2. Memulai Doa dengan Memuji Allah

Memuji Allah dan bershalawat merupakan bagian dari etika dan adab dalam memanjatkan doa.
Seseorang dapat memulai doa dengan memuji Allah dengan cara menyebut nama Allah yang sesuai
dengan nama-Nya yang ada dalam Asmaul Husna. Selain memuji Allah, doa juga bisa dimulai dengan
shalawat kepada Nabi SAW.

3. Berdoa Dengan Khusyu’ dan Berprasangka Baik kepada Allah

Saat seseorang memanjatkan doa kepada Allah, maka ia perlu memanjatkan doanya dengan khusyu’ dan
penuh kerendahan hati. Akan tetapi, hal ini juga perlu diiringi dengan prasangka baik kepada Allah dan
keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah. Karena Allah tidak memiliki keberatan dan
kesulitan untuk mengabulkan semua doa.
4. Berdoa di Waktu Mustajab

Doa di waktu yang mustajab dapat membuat doa yang dipanjatkan lebih mudah diijabah. Beberapa
waktu mustajabnya doa adalah pada saat perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah,
ketika puasa menjelang berbuka, di sepertiga malam, pada hari Arafah, bulan Ramadhan, sore hari
Jum’at, dan waktu sahur.

5. Berdoa dengan Suara Lirih dan Tidak Berlebih-Lebihan

Para nabi dan sahabat berdoa dengan suara lirih dan mengharapkan rahmat Allah. Bahkan dalam
sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi SAW pernah menegur sahabat yang berdoa dengan berteriak.
Dalam tegurannya, rasul mengatakan bahwa Allah itu Maha Mendengar dan maha Dekat. Selain itu,
sebaiknya doa juga tidak dilantunkan dengan berlebih – lebihan dan memaksakan doa yang dipanjatkan
berbentuk sajak.

6. Mengulang – Ulang Doa

Diperbolehkan berdoa sambil mengulang – ulang permohonan bahkan hingga merengek – rengek. Hal
ini merupakan bentuk kesungguhan dan pengharapan dalam berdoa. Rasulullah SAW biasa mengulang
doanya hingga tiga kali.

7. Tidak Terburu – Buru dalam Berdoa

Akan tetapi, sebuah doa juga tidak semestinya diminta dengan terburu – buru. Dengan begitu, tidak
muncul perasaan bahwa Allah tidak mengabulkan doa yang dipanjatkan tersebut. Tergesa – gesa dan
berharap doanya dikabulkan secara instan menyebabkan timbulnya perasaan malas dalam berdoa.

8. Memperbanyak Taubat dan Memohon Ampun

Bertaubat dan memohon ampun menjadi salah satu amalan yang sangat dicintai Allah. Karena itu, Allah
sangat mencintai hamba yang banyak bertaubat dan memohon ampunan. Jika seseorang sudah dicintai
oleh Allah, maka akan lebih mudah pula doanya diijabah oleh Allah.

9. Tidak Berdoa Keburukan


Doa yang dipanjatkan juga sebaiknya bukan merupakan doa keburukan. Baik keburukan untuk diri
sendiri, anak, keluarga, ataupun orang lain. Karena jika doa tersebut dikabulkan oleh Allah dan
bertepatan dengan diijabahnya doa, maka doa tersebut bisa menimbulkan penyesalan.

10. Menghindari Makanan dan Harta yang Haram

Salah satu etika atau adab agar doa mudah diijabah Allah adalah dengan menjaga setiap hal yang masuk.
Baik berupa harta maupun harta. Karena makanan dan harta yang haram bisa jadi menjadi sebab suatu
doa tertolak oleh Allah.

3.Syarat di kabulkan doa dan prnghalangnya

-Syaratnya terkabulyya doa.

Pertama, mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah Ta’ala, konsisten (istiqamah) dan menjauhi
kemusyrikan

Kedua, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan sepenuh hati, menghadirkan hatinya untuk benar-benar
dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya
menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.

Ketiga, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Ta’ala, misalnya yaa
Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya.

Keempat, mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa terkabulnya doa. Yang dituntut dari
seorang muslim adalah berdoa secara terus-menerus di waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang muslim
juga hendaknya memperhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan.
Misalnya, ketika bersujud, atau di akhir malam, atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi di sepuluh
hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya kita lebih
banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya.

-Penghalangnya doa

Pertama, hati yang lalai dan berpaling ketika berdoa kepada Allah Ta’ala, sebagaimana telah dijelaskan
pada poin sebelumnya.

Kedua, dan merupakan penghalang terbesar terkabulnya doa adalah memakan harta atau barang
haram. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu

4.2 Macam dzikir


1) Mutlaq

Dzikir Mutlak adalah dzikir yang tidak ditentukan oleh syara’ (Al Qur’an atau hadits) kapan dibacanya,
maka boleh kapan saja Dzikir Mutlak dibaca selama tidak pada waktu yang seharusnya dibaca dzikir
muqayyad[

. Misalnya saat menghadapi ujian kita agak gelisah. Kita bisa berzikir apa saja sesuai kemauan, bisa baca
Astaghfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah, dll. Jumlahnya pun terserah kita, berapa saja boleh.

2) Dzikir Muqayyad

. Dzikir muqayyad adalah zikir yang jenis dan jumlahnya telah ditetapkan Rasulullah Saw., seperti zikir
setelah shalat fardhu (wajib) membaca Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar masing-masing 33
kali. Karena Rasulullah telah menetapkan jenis dan jumlahnya, kita tidak boleh menambahi atau
menguranginya.

Anda mungkin juga menyukai