Anda di halaman 1dari 23

EPISTIMOOGI DOA

Dr.Taufik Hidayat,M.Kes.,Psikolog
Dosen UIN Antasari Banjarmasin
‫الحكمة السادسة من الحكام العطائية‬
HIKMAH YANG KEENAM DARI
KITAB AL HIKAM AL’ATHAIYYAH
‫قال االمام العرف با هللا احمد ابن عطاءهللا‬

‫َل‬ ‫ِم‬ ‫ِس‬‫ْأ‬ ‫يِف الُّد اِء ِج ا ِل‬ ‫اَل َيُك ْن َتَأُّخ ُر َأَم ِد اْلَعَطاِء َمَع اِإْل َحْلاِح‬
‫َع ُمْو ًب َي َك َفُه َو َض َن َك‬
‫ِلَنْف ِس َك يِف اْل ْقِت اَّلِذْي ُيِرْيُد اَل يِف‬ ‫اِإْل َج اَبَة ِفْيَم ا ْخَيَتاُرُه َلَك اَل ِفْيَم ا ْخَتَت ُرا‬
‫َو َو‬
‫ِر‬‫ُت‬
‫ْي ْيُد‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬‫ا‬ ‫ِت‬ ‫اْلَوْق‬

“Janganlah karena terlambatnya bantuan pemberian (Allah) beserta


berulang-ulang pada Doa membuatmu putus asa. Karena Dia (Allah)
menjamin memastikan bahwa Dia (Allah) akan mengabulkan doa pada
sesuatu yang Dia (Allah) pilih untuk engkau, bukan pada sesuatu yang
kau pilih untuk diri engkau, dan pada waktu yang Dia (Allah)
kehendaki bukan pada waktu yang engkau kehendaki”
Putus asa disini berarti berhenti berdoa kepada Allah
karena sudah sering berdoa siang malam berhari-hari,
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tidak dikabulkan
Allah dan akhirnya memilih berhenti berdoa.

Padahal Allah telah menjamin dalam firmannya yang


berbunyi:

‫اْد ُع وِني َأْس َت ِجْب َلُك م‬


“Berdoalah kepada-Ku, maka Aku kabulkan bagi engkau”
‫ِر‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ِت‬ ‫ا‬ ‫يِف‬ ‫ِر‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ِت‬ ‫ا‬ ‫يِف‬ ‫ِس‬ ‫ِل‬ ‫ِف‬
‫ْي ُت ْي ُد‬ ‫ْق‬ ‫َو‬ ‫ْل‬ ‫اَل‬ ‫ْي ُي ْي ُد‬ ‫ْق‬ ‫َو‬ ‫ْل‬ ‫ْخَيَت اُرُه َل َك اَل ْيَم ْخَتَت ُر َن َك َو‬
‫ْف‬ ‫ا‬ ‫ا‬

“Dia (Allah) akan mengabulkan doa pada sesuatu yang Dia


(Allah) pilih untuk engkau, bukan pada sesuatu yang kau pilih
untuk diri engkau, dan pada waktu yang Dia (Allah) kehendaki
bukan pada waktu yang engkau kehendaki”

Allah menjamin mengabulkan, tetapi Allah tidak menjamin bagaimana


bentuknya dan kapan waktunya. Allah tidak menjamin setiap kamu berdoa
segera dikabulkan, tetapi Allah mengatakan “astajiblakum” (Aku
perkenankan kamu). Pengertian perkenan itu, waktunya terserah Allah dan
pemberiannya pun bentuknya terserah kepada Allah.
Doa itu adalah ibadah.
Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW :

‫الدعاء هو العبادة‬

Jadi, begitu kita berdoa kita sudah beribadah. Perkara itu kabul
atau tidak kabul itu masalah lain lagi, begitu kita berdoa asalkan
benar-benar namanya doa, sudah dihitung ibadah.
‫قال صلى هللا عليه وسلم إنتظار الفرج من هللا عباده‬
Rasulullah SAW bersabda:
“Menunggu Kelapangan dari Allah itu Ibadah”

Artinya dari kita berdoa sampai terwujudnya apa yang kita


minta baik itu selama sebulan, dua bulan, tiga bulan itu dihitung
ibadah. Umpamanya kita ada hutang, lalu kita berdoa kepada
Allah “Ya Allah lunaskanlah hutang-hutangku”. Sehari belum
lunas kita menunggu, karena berdoa sehari belum lunas maka 24
jam kita menunggu itu ibadah. Selama kita di pasar selama kita
tidur, selama kita di kebun, selama kita makan selalu dicatat
ibadah, karena kita menunggu kelapangan dari Allah. Dan 4 bulan
kemudian baru lunas hutang, maka selama 4 bulan itu juga 24 jam
kita dihitung sebagai ibadah.
Orang-orang shalihin terdahulu berkata: “Jikalau doa kami itu
segera dikabulkan oleh Allah, kami gembira “marratan wahidah”
(satu kali), tapi kalau doa kami itu lambat dikabulkan, kami
gembira “marratin qashirah” (beberapa kali yang banyak
kegembiraannya).
Karena apa? Karena beribadah tidak perlu cape, dimanapun
tempatnya selalu dihitung beribadah selama kita menunggu
kelapangan daripada Allah SWT.
Apa yang disebut dengan Doa?

Doa itu artinya adalah menuntut, meminta disertai dengan


adab pada hamparan kehambaan disisi ketuhanan. Bukanlah
tiap-tiap menuntut itu bisa disebut doa, dan belum tentu
setiap kita meminta kepada Allah itu disebut doa, karena doa
itu ada persyaratan-persyaratan dan ada adab-adabnya
sehingga berhak disebut doa.
Apa Saja Syarat-Syarat Doa?

Al-imam Al-Hulaimi mengatakan bahwa syarat doa itu ada


11, Ibnu hajar menambah lagi, Imam Attarasusi menambah lagi
sehingga dijumlahkan menjadi 15 persyaratan agar sesuatu itu
berhak disebut doa. Jika satu syarat terlewat,maka tidak sah
dianggap doa dan tidak mendapat pahala beribadah. Seperti
syarat shalat 5 waktu, jika salah satunya saja terlewat maka
tidak sah shalatnya, begitu juga dengan doa jika terlewat satu
syarat maka tidak sah, jangankan dikabulkan oleh Allah
berpahala saja tidak.
Apa Saja Syarat-Syarat Doa?

Al-imam Al-Hulaimi mengatakan bahwa syarat doa itu ada


11, Ibnu hajar menambah lagi, Imam Attarasusi menambah lagi
sehingga dijumlahkan menjadi 15 persyaratan agar sesuatu itu
berhak disebut doa. Jika satu syarat terlewat,maka tidak sah
dianggap doa dan tidak mendapat pahala beribadah. Seperti syarat
shalat 5 waktu, jika salah satunya saja terlewat maka tidak sah
shalatnya, begitu juga dengan doa jika terlewat satu syarat maka
tidak sah, jangankan dikabulkan oleh Allah berpahala saja tidak.

Doa itu bisa terkabul jika kita beribadah terlebih dahulu, doa
itu setelah jdi ibadah maka kemungkinan bisa terkabul, Jika doa itu
tidak dibarengi dengan ibadah maka tidak terkabul, kalaupun
dikabulkan berarti itu termasuk istidraj dari Allah.
Syarat-Syarat Doa
1. Bahwa yang diminta kepada Allah itu masuk akal atau tidak
bertentangan dengan hukum akal.
2. Bahwa yang diminta itu tidaklah membolehkan yang haram.
3. Bahwa yang diminta itu tidak boleh rusak, arti rusak ini bisa
pengertiannya haram atau maksiat.
4. Bahwa sesuatu yang diminta itu karena hanya ingin mencoba-
coba.
5. Bahwa dia tidak menganggap besar permintaannya itu.
6. Berbaik sangka kepada Allah dengan harapan besar bahwa
doa kita akan dikabulkan.
7. Bahwa tidak adalah doa itu mengganggu, menyibukkan,
melalaikan daripada kefardhuan yang hadir.
Syarat-Syarat Doa
8. Bahwa saat berdoa dia tidak kecewa dan tidak kesal ketika
doanya lambat dikabulkan.
9. Bahwa dia mengetahui apa arti dari doa itu.
10. Bahwa dia menghindari dari sesuatu yang dianggap
menjahatkan dalam komunikasi dengan Allah.
11. Berdoa kepada Allah dengan nama-nama Allah yang baik
(Asmaul Husna).
12. Bahwa saat berdoa hadir hati.
13. Bahwa dia mengetahui bahwa tidak ada yang kuasa
mengabulkan hajat nya ini selain Allah.
14. Bahwa orang yang berdoa ini makan dan minumnya halal.
15. Bahwa orang yang berdoa itu karena menjunjung perintah
Allah dan Ikhlas karena Allah.
Adab-Adab Berdoa

Setelah syarat-syarat doa itu kita penuhi, maka ada lagi yang
disebut dengan adab. Adab ini bukan untuk sah tidak sahnya suatu
doa, tetapi adab ini adalah sesuatu yang menunjang kesempurnaan
doa, menunjang untuk segera atau lebih diperhatikan Allah.
Walaupun tidak memakai adab, doa kita ini sudah sah dan
mendapat pahala. Tetapi, jika kita memakai adab saat berdoa
maka doa kita akan menjadi sempurna dan Allah lebih
memperhatikan.
Adab-Adab Berdoa

1. Bahwa dia berdoa dalam keadaan suci.


2. Bahwa dia menutup aurat.
3. Bahwa dia berdoa menghadap kiblat.
4. Bahwa dia memulai doa itu dengan
“Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirobbilalamin,
Bershalawat kepada Nabi, ditutup dengan Shalawat
Alhamdulillah, dan Amin.”
5. Bahwa dia mengangkat dua tangan, menyapukan dengan dua
tangan itu ke wajahnya di akhir doa
Adab-Adab Berdoa

6. Bahwa dia tidak mengangkat pandangannya ke atas saat


berdoa.
7. Bahwa doa itu dibaca berulang-ulang.
8. Bahwa dia merendahkan suaranya Ketika berdoa.
9. Bahwa khusyuk anggota badannya Ketika berdoa.
10. Bahwa dia mendahulukan sebelum berdoa itu dengan
bertaubat dengan membaca istigfar
Selain berkaitan dengan adab, adalagi doa yang berkaitan dengan
waktu, berkaitan dengan keadaan seperti pada waktu sujud,
seperti waktu di arafah adab doa seperti waktu di multazam,
waktu di hijr ismail, di belakang maqam ibrahim, dirumah nabi-
nabi, dalam hijr ismail, dijabal safa, di jabal marwah, diwaktu
tawaf, di hadapan hajar aswad, semua itu keadaan-keadaan lain
yang menambah bahwa doa itu makin diijabah oleh Allah.
Apabila kita sudah berdoa dengan mencukupi segala syarat-
syaratnya dan segala adab-adabnya tetapi bantuan dari allah belum
datang, janganlah engkau putus asa daripada berdoa, kalaupun mau
berhenti berdoa itu jangan karena doanya tidak kabulkan tapi
karena hal lainnya. Padahal kalau kita menyadari dari bahwa
menunggu kabulnya doa itu adalah ibadah, maka sesuatu
kelapangan baginya.
Apabila kita sudah berdoa dengan mencukupi segala syarat-
syaratnya dan segala adab-adabnya tetapi bantuan dari allah belum
datang, janganlah engkau putus asa daripada berdoa, kalaupun mau
berhenti berdoa itu jangan karena doanya tidak kabulkan tapi
karena hal lainnya. Padahal kalau kita menyadari dari bahwa
menunggu kabulnya doa itu adalah ibadah, maka sesuatu
kelapangan baginya.
Allah SWT menjamin bagi engkau dikabulkan pada sesuatu
yang Allah pilihkan bagi engkau, bukan yang sekehendak
engkau, dan pada waktu yang dikehendaki Allah, bukan pada
waktu yang dikehendaki engkau. Walhasil daripada doa ini
bahwa kita berdoa itu sudah ibadah, perkara kabul atau
tidaknya doa kita bukan masalah, yang penting semakin
banyak kita berdoa maka semakin banyak juga ibadah kita.
Bila:
Uban sudah mulai bertabur
Mata sudah mulai kabur
Gigi sudah mulai gugur
Kulit sudah mulai lentur

Anda mungkin juga menyukai