Anda di halaman 1dari 11

Cara mengerjakan shalat Tasbih

Niat melakukan sholat tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam)

Artinya: Aku niat sholat tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala

Niat sholat tasbih pada malam hari (4 rakaat dengan 2 salam)

Artinya: Aku Niat sholat tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Kemudian takbiratul ihram, membaca doa Iftitah, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah kemudian
membaca surat Al-Kafiruun (pada rakaat pertama) dan surat Alikhlas (pada rakaat kedua), setelah selesai
membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih sebanyak 15 X.

Berikut Bacaan tasbih:

Lalu ruku’ dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 x.

Lalu I’tidal, dan membaca doa I’tidal kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.

Lalu sujud, dan membaca doa sujud seperti biasa, kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.

Lalu duduk diantara dua sujud dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X

Lalu sujud yang kedua kali, dan membaca doa sujud, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X,

Selanjutnya sebelum berdiri pada rakaat yang kedua, supaya duduk istirahat sejenak dan dalam duduk
istirahat tersebut membaca tasbih sebanyak 10 X.

Untuk selanjutnya pada rakaat yang ke 2 sama seperti pada rakaat pertama.

Kemudian duduk tasyahud akhir. Pada tasyahud akhir membaca tasbih terlebih dahulu sebanyak 10 x,
kemudian baru membaca doa tasyahud akhir.

Lalu memberi salam.

Demikianlah cara mengerjakan shalat Tasbih. Tiap-tiap satu rakaat apabila kita hitung seluruh bacaan
tasbihnya berjumlah 75 kali tasbih, dan 75 x 4 raka’at = 300 tasbih.

Doa Setelah Sholat Tasbih

Hikmah/Keistimewaan Shalat Tasbih

1. Tasbih merupakan Kalimat yang paling dipilih Allah.

"Suatu hari Rasulullah ditanya apakah ucapan yang paling unggul? Rasulullah menjawab:‘Yang dipilih Allah
swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi" (HR. Muslim)

2. Memberatkan amal timbangan

Rasulullah bersabda,

‘Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan
keduanya disukai oleh Allah, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim’ (HR. Bukhari dan
Muslim).

3. Akan Menghapuskan semua dosa

Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah akan menghapuskan
kesalahannya meskipun kesalahannya itu sebanyak buih dilautan’’ (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Punya perkebunan kurma di surge nanti

‘’Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu
pohon kurma di surga’’(HR. Tirmidzi)

5. Terhindar dari penyakit-penyakit berat

“Suatu kali Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan aku
beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, karena sungguh umurku
sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apapun’. Lalu Rasulullah SAW berkata : Adapun untuk
duniamu, maka ketika engkau selesai shalat Shubuh, maka ucapkanlah tasbeh sebanyak tiga kali. Jika
engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, lumpuh akibat
pendarahan otak atau stroke.” (HR. Ibnu as-Sunni dan Ahmad).

6. Senjata menghadapi persoalan besar

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, RA bahwa jika Rasulullah SAW menghadapi persoalan penting, maka
beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan jika beliau
bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum”. (HR.Tirmidzi)

Shalat Hajat – Penjelasan, Bacaan Shalat, Tata Cara dan Do’anya

Shalat hajat sudah tidak asing lagi bagi orang muslim yang ada di Indonesia. Hal itu dikarenakan banyak
orang muslim yang sudah melaksanakannya. Shalat hajat sendiri merupakan shalat sunnah yang dikerjakan
oleh orang muslim agar keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT.

Seperti nama sholat itu sendiri, hajat adalah keinginan dan shalat hajat adalah sholat yang dilakukan agar
keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT. Yang namanya manusia tentu memiliki harapan dan keinginan,
agar keinginannya tersebut dapat dikabulkan oleh allah ada baiknya manusia melakukan ikhtiar dengan
melakukan usaha semaksimal mungkin disertai dengan shalat hajat. Setelah melakukan ikhtiar manusia
sebaiknya tawakal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Dari macam-macam shalat sunnah yang ada, shalat hajat menjadi shalat yang selalu di lakukan untuk
hamba yang memiliki keinginan. Untuk memperlancar urusan mereka dengan ridho Allah di dalamnya. Dan
terus berikhtiar kepada Allah agar hajat yang di inginkan terwujud, sebab dalam d0a-doa yang di panjatkan
Allah akan melihat hambaNya benar-benar mencintaiNya karena Dia semata.

Pengertian Shalat Hajat

Sholat hajat adalah sholat sunnah sebanyak 2 rakaat sampai dengan 12 rakaat yang dikerjakan selama
seminggu berturut-turut. Saat melaksanakan sholat hajat, sebaiknya kita merendahkan diri kita kepada
Allah SWT, sebab allah suka terhadap umat yang merendahkan dirinya di hadapan NYA.

Orang yang merendahkan diri dihadapan Allah termasuk dalam golongan orang-orang yang shalatnya
diterima oleh Allah. Shalat hajat jika dilakukan sebanyak 12 rakaat, setiap 2 rakaatnya diakhiri dengan
salam. Untuk pelaksanannya boleh dilakukan saat siang hari maupun saat malam hari.

Namun waktu yang terbaik untuk melaksanakan sholat hajat adalah saat sepertiga malam yaitu antara
pukul satu pagi sampai dengan menjelang sholat shubuh. Waktu untuk melaksanakan sholat hajat juga bisa
dilakukan ketika selesai melaksanakan sholat fardhu. Pelaksanaan sholat hajat yang tidak disarankan adalah
di waktu-waktu yang terlarang untuk melakukan sholat.

Contoh Hajat Yang Bisa Dicapai Dengan Shalat Hajat

Setiap manusia pasti memiliki keinginan atau hajat yang berbeda-beda. Hajat yang tidak disarankan adalah
hajat yang bertujuan untuk menyakiti hati orang lain dan mengganggu kehidupan orang lain.
Berikut ini adalah contoh keinginan yang bisa disholat hajatkan:

1. Mendapatkan Prestasi Yang Bagus

Bagi orang muslim yang masih duduk di bangku sekolah, sholat hajat bisa dilakukan untuk meminta kepada
Allah SWT agar diberikan prestasi yang bagus. Jika prestasi dirasa kurang memuaskan, orang muslim yang
masih duduk di bangku sekolah tersebut bisa melakukan sholat hajat untuk mendapatkan prestasi yang
lebih baik lagi.Yang harus menjadi catatan di sini adalah doa harus disertai dengan usaha. Doa dan uasaha
adalah dua sisi mata uang yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab jika salah satu ditinggalkan, akan ada
ketidakseimbangan di dalamnya.

2. Naik Jabatan

3. Disembuhkan Dari Penyakit

4. Lulus

5. Mendapatkan Jodoh

Bacaan Niat Shalat Hajat

Setiap perbuatan harus disertai dengan niat, niat sangatlah penting. Tanpa niat, Allah tidak bisa mengerti
apa yang akan kita lakukan. Oleh sebab itulah dalam setiap perbuatan telah ada niatnya masing-masing.
Untuk melaksanakan sholat fardhu ada niatnya masing-masing, untuk melakukan wudhu ada niatnya
masing-masing, untuk melakukan puasa ada niatnya masing-masing dan masih banyak lagi lainnya.

Dari niat pulalah, Allah bisa melihat kesungguhan hati umat NYA ketika menjalankan amalan tersebut.
Berikut ini bacaan niat sholat hajat yang harus dibaca atau dibatin ketika akan melakukan sholat hajat:

‫صلليِّ أسننصةأ أ الصحاَصجةة يكصعصتييةن ة ن ة‬


َ‫ل صتعاَ صصلى‬ ‫أأ ص‬

“Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.” Yang artinya adalah “saya nita sholat hajat dua rakaat
karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Shalat Hajat

Setiap amalan dalam islam pasti ada aturan atau tata caranya sebab Allah telah mengatur berbagai hal
untuk kehidupan manusia. Tata cara yang salah bisa membuat amalan menjadi kurang sempurna, tidak
hanya itu saja tata cara yang salah membuat pertanyaan di hati kita apakah amalan kita dapat diterima oleh
NYA?

Berikut ini adalah tata cara sholat hajat yang harus dilakukan oleh umat muslim yang ingin melakukan sholat
hajat :

Membaca Niat

Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan melaksanakan sholat hajat adalah membaca niat. Niat sholat
hajat berbeda dengan sholat lainnya sehingga jangan sampai kita membaca niat sholat lain ketika akan
melakukan sholat hajat.

Membaca Do’a Iftitah

Urutan yang kedua dalam sholat hajat adalah membaca do’a iftitah. Do’a iftitah itu dibaca setelah kita
melakukan takbiratul ikhram. Bacaan doa iftitah bunyinya adalah sebagai berikut ini :

“Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu


wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna
shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika
umirtu wa anaa minal muslimiina.”
Artinya adalah:

“Allah Maha besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha suci Allah
pada pagi dan juga pada petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan
langit dan juga bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri dan aku bukanlah orang-orang yang
menyekutukan-NYA. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah milik Allah, Tuhan
semesta alam, tiada satu pun sekutu bagi NYA. Dengan semua itu aku diperintahkan dan aku termasuk
orang yang beserah diri.”

Untuk muhammadiah, anda bisa membaca doa ifititah seperti berikut ini :

، ‫ت صبييصن يلصميشةرةق صوايلصميغ ةر‬ ‫اللنأهنم باَ صةعيد ييةنيِّ صوصبييصن صكصماَ صخصطاَصياَ ص‬
‫ي باَ صصعيد ص‬

‫ب ايلصيبصي أ‬
‫ض ةمصن الندصن ة‬
،‫س‬ ‫ي صكصماَ أيصننقىَ لنثيو أ‬
‫اللنأهنم صنلقةنيِّ ةمين صخصطاَصياَ ص‬

‫ي ةباَيلصماَةء صوالنثيلةج صوايلصبصرةد‬


‫اللنأهنم ايغةسيلةن صخصطاَصياَ ص‬

( allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. allahumma
naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. allahummaghsil khathaayaaya
bilmaa’i watstsalji wal barad )

Artinya:

“Ya Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan
barat. Ya Allah sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah,
cucilah kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.”

Membaca Al-fatihah

ads Tidak akan syah sholat seseorang ketika dia tidak membaca surat al fatihah di dalam sholatnya. Al
fatihah merupakan surat wajib yang harus dibaca ketika sholat.

Membaca Surat Pendek

Setelah membaca surat al fatihah selesai, selain itu kita bisa membaca surat-surat pendek. Semua surat
pendek bisa dibaca ketika melaksanakan sholat hajat namun akan lebih baik jika pada rakaat pertama surat
Al-ikhlas dan rakaat kedua membaca bacaan ayat kursi.

Ruku

Setelah membaca al fatihah dan surat pendek, kita harus melakukan ruku’ sepeti sholat fardhu biasa.
Bacaan ruku’ untuk umat NU adalah sebagai berikut ini:

‫أسيبصحاَصن صرلبصيِّ ايلصعةظييةم صوةبصحيمةدةه‬

subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih. ( 3x )

Artinya adalah “Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji NYA.”

I’tidal

Sama halnya dengan ruku’, berikut ini adalah bacaan I’tidal bagi umat NU yang harus diketahui :

‫صسةمصع اأ لةصمين صحةمصدهأ‬

Sami’alloohu liman hamidah.

Artinya adalah “Allah mendengar orang yang memuji NYA.” Lalu dilanjutkan dengan bacaan berikut ini :

‫ض صوةميلأءصماَ ةمين صشيي ئ‬


‫ئ صبيعأد‬ ‫ك ايلصحيمأد ةميلأء لنسمصوا ة‬
‫ت صوةميلأء يالصير ة‬ ‫صرنبصناَ صل ص‬

rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.
Artinya adalah “Wahai Tuhan kami, hanya untuk MU lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh
barang yang kau kehendaki sesudahnya.”

Sujud

Bacaan sujud sama dengan bacaan ruku’.

Duduk Di Antara Dua Sujud

Di antara dua sujud kita akan melakukan duduk terlebih dahulu oleh sebab itulah gerakan itu disebut
dengan gerakan duduk di antara dua sujud.

Sujud

Setelah duduk di antara dua sujud, kita harus melakukan sujud kembali dengan bacaan yang sama dengan
bacaan ruku’.

Rakaat Kedua

Setelah rakaat pertama selesai, kita bisa melanjutkannya dengan rakaat kedua dengan tatamcara yang sama
dengan rakaat pertama. Yang berbeda adalah bacaan surat pendeknya dimana rakaat kedua membaca ayat
kursi sebagai surat pendek yang baik untuk dibaca.

Salam

Setelah kedua rakaat berakhir, diakhiri dengan salam. Jika ingin melanjutkan shalat hajat lagi bisa dilakukan
dengan dua rakaat setelahnya sampai jumlah rakaat maksimal mencapai rakaat keduabelas. Tidak
disarankan untuk melebihi dari jumlah rakaat yang telah disarankan dalam islam.

Bacaan Sehabis Shalat Hajat

Ketika kita telah selesai dalam melaksanakan shalat hajat, kita dianjurkan membaca bacaan-bacaan yang
ada di bawah ini untuk menyempurnakan amalan sholat hajat. Berikut ini adalah bacaan yang harus
dilafalkan:

Membaca Istighfar

Istighfar adalah dzikir yang digunakan untuk memohon ampun kepada Allah. Istighfar ini dibaca sebanyak
100 kali. Bacaan istighfar adalah sebagai berikut ini :

‫اصيسصتيغةفأر ص ا ص‬
‫ا ايلصعةظييصم‬

astaghfirullah hal adzim yang artinya adalah aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

Membaca Sholawat

Setelah membaca istighfar selesai, kita dianjurkan untuk membaca sholawat. Bunyi sholawat yang dibaca
adalah “Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.
Artinya adalah “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang
diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.” Bacaan sholawat ini dibaca sebanyak 100 kali
setelah membaca istighfar sebanyak 100 kali.

Membaca Tasbih

Tasbih adalah bacaan yang mengagungkan Allah. Tasbih berbunyi Subhanalah yang artinya adalah Maha
Suci Allah. Membaca tasbih dibaca sebanyak 100 kali.

Membaca Hamdallah
Hamdallah adalah bacaan yang berupa rasa syukur kepada Allah SWT. Bacaan hamdallah adalah
“Alhamdulillahirobbil’alamin” yang artinya adalah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Bacaan ini
dibaca sebanyak 100 kali setelah sholat hajat.

Membaca Kalimat Tauhid

Kalimat tauhid adalah kalimat yang mengESAkan Allah, dimana tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Bunyi
kalimat tauhid adalah sebagai berikut ini :

‫صل ةإلصه إةنل اأ‬

Membaca Surat Al-Ikhlas

Al-ikhlas adalah surat yang mengesakan Allah dimana di dalam surat tersebut mengandung arti sebagai
berikut ini :

Katakanlah DIA lah Allah, yang Maha Esa. Sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk mengESAkan Allah.
ESA adalah satu, Allah itu hanya ada satu. Tidak memiliki ibu, tidak memiliki bapak, tidak memiliki anak
namun Allah hanyalah satu.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-NYA segala sesuatu. Allah merupakan tempat kita bergantung
atau menggantungkan diri. Semua hal kita serahkan pada Allah sebab segala ketetapan dan ketentuan
berada di tangan Allah.

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Allah tidak memiliki anak dan tidak bisa dijadikan anak.

Dan tidak ada satupun yang setara dengan DIA. Di dunia ini tidak ada yang bisa setara dengan Allah. Tidak
ada yang bisa dijadikan sekutu Allah atau tandingan Allah.

Membaca Surat Al-Falaq

Surat Al-falaq dibaca sebanyak 11 kali, Al-falaq artinya adalah subuh. Saat sholat subuh sebaiknya kita
membaca surat Al-falaq. Makna dan arti surat al-falaq adaah sebagai berikut ini :

Ayat pertama ; Artinya: “Katakanlah : aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh.” Tuhan yang
menguasai subuh di sini adalah Allah. Hal itu dikarenaka Allah mampu membelah waktu malam hari
menjadi pagi hari.

Ayat kedua ; Arti dari kejahatan makhluk-NYA. Ayat ini memiliki makna bahwa kita berlindung dari kejelekan
semua makhluk yang ada di bumi ini. Ayat tersebut mencakup seluruh ciptaan Allah baik itu manusia, jin
hewan dan benda yang di langit maupun bumi bisa menimbulkan bahaya.

Ayat ketiga ; Artinya dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Makna dari ayat tersebut adalah
kita berlindung kepada Allah di saat malam telah menjadi gelap gulita hal itu dikarenakan saat malam hari /
matahari telah tenggelam setan, manusia dan hewan suka membuat kerusakan dan bergentayangan di
permukaan bumi ini. Oleh sebab itu kita perlu berlindung kepada Allah dari segala kejahatan yang ada di
malam hari.

Ayat keempat ; Arti “dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-
buhul.” Makna dari ayat tersebut adalah kebanyakan tukang sihir adalah wanita. Namun jika yang
dimaksudkan berdasarkan jiwa atau ruhnya, tukang sihir tersebut mencakup laki-laki maupun wanita.

Ayat kelima ; Artinya “dan dari kejahatan pendengki bila dia dengki.” Makna dari ayat tersebut adalah sifat
dengki yang sering ada pada diri manusia tersebut. Hasad atau dengki adalah memiliki angan-angan jika
nikmat yang ada pada orang lain jatuh menjadi miliknya sendiri. Sifat manusia yang dengki bisa
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nikmat yang didapatkan oleh orang lain, bahkan cara
tersebut bisa menggunakan kejahatan yang merugikan orang lain.
Membaca Surat An-nas

An-nas merupakan surat yang memiliki arti manusia. Sama seperti artinya, an-nas banyak membahas tetang
kehidupan manusia. Surat ini terdiri dari 6 ayat. Surat ini diturunkan di kota Mekah sehingga disebut dengan
surat makkiyah.

Membaca Ayat Kursi

Ayat kursi sehabis sholat hajat juga perlu dibaca. Ayat kursi dibaca sebanyak 11 kali setelah melaksanakan
sholat hajat.

Bacaan Hauqolah

Tidak semua umat muslim tahu apa itu bacaan hauqolah. Padahal bacaan hauqolah sangat penting bagi
kehidupan manusia. Bacaan hauqolah berbunyi “Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim”.
Artinya: “tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha
Agung.” Bacaan ini dibaca sebanyak 100 kali.

Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir

Bacaan tersebut meruapakan bacaan dzikir yang dianjurkan dalam ajaran agama islam. Meski ayatnya
tergolong pendek namun arti dan makna dari ayat tersebut sangat dalam tentang rasa tawakal manusia
terhadap Allah Tuhan Semesta Alam. Arti dari ayat tersebut adalah “cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi
kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong bagi kami.” Membaca bacaan tersebut
sebanyak 100 kali banyaknya.

Membaca Doa Setelah Sholat Hajat

Yang tidak kalah penting adalah membaca doa hajat, doa hajat penting dilafalkan agar hajat kita menjadi
terkabul. Bunyi doa hajat adalah:

“Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As
`aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming
kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka
ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”

Artinya:

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan
pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku
memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan
memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan
Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula
sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih
dan Penyayang.”

Doa hajat ini dilafalkan ketika kita selesai membaca dzikir hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula
wanikman nasir.

Hadist Tentang Sholat Hajat

Hadist juga banyak yang membahas tentang sholat hajat. Berikut ini adalah hadist yang membahas tentang
sholat hajat:

‫من كاَنت له إلىَ ا حاَجة أو إلىَ أحد من بنيِّ آدم فليتوضأ فليحسن الوضوء ثم ليصل ركعتين ثم ليثن علىَ ا وليصل علىَ النبيِّ صلىَ ا عليه و‬
‫سلم ثم ليقل لإله إل ا الحليم الكريم سبحاَن ا رب العرش العظيم الحمد ل رب العاَلمين أسئلك موجباَت رحمتك وعزائم مغفرتك والغنيمة من‬
‫كل بر والسلمة من كل إثم ل تدع ليِّ ذنباَ إلىَ غفرته ول هماَ إل فرجته ول حاَجة هيِّ لك رضاَ إل قضيتهاَ ياَ أرحم الراحمين‬
“Barangsiapa yang memiliki keperluan kepada Allah atau kepada seseorang dari anak Adam maka
hendaknya dia berwudhu dan memperbaiki wudhunya, kemudian hendaknya dia shalat 2 rakaat kemudian
memuji Allah, dan bershalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Setelah bersholawat kemudian membaca atau melafalkan:

‫لإله إل ا الحليم الكريم سبحاَن‬

َ‫ا رب العرش العظيم الحمد ل رب العاَلمين أسئلك موجباَت رحمتك وعزائم مغفرتك والغنيمة من كل بر والسلمة من كل إثم ل تدع ليِّ ذنبا‬
‫إلىَ غفرته ول هماَ إل فرجته ول حاَجة هيِّ لك رضاَ إل قضيتهاَ ياَ أرحم الراحمين‬

“Tidak sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Al-Halim Al-Karim, Maha Suci Allah Pemilik Arsy
yang besar, segala puji bagi Allah, rabb semesta alam, aku memohon kepadaMu apa-apa yang
mendatangkan rahmatMu, dan ampunanMu, dan aku memohon kepadaMu untuk mendapatkan setiap
kebaikan dan keselamatan dari setiap dosa, janganlah Engkau tinggalkan bagi ku dosa kecuali telah Engkau
ampuni, dan jangan Engkau tinggalkan bagiku rasa gelisah kecuali Engkau beri jalan keluar, dan jangan
Engkau tinggalkan bagiku keperluanku yang engkau ridhai kecuali Engkau tunaikan untukku, wahai Yang
Maha Penyayang.” (HR. At-tirmidzy 2/344, dan Ibnu Majah 1/44 )

Shalat Taubat : Pengertian, Hukum dan Tata Cara


Pelaksanaan
Tujuan penciptaan manusia di muka bumi adalah semata-mata untuk melaksanakan ibadah kepada Allah
SWT serta melaksanakan misi khalifah fil ard sebagaimana hakikat penciptaan manusia dalam islam.
Namun, dalam pelaksanaannya tentu tidak mungkin manusia bisa melakukannya dengan sempurna, tentu
terdapat kesalahan, kekurangan, dan kekhilafan.

Tidak ada manusia di dunia ini yang dalam hidupnya tidak memiliki kesalahan atau perbuatan yang buruk,
baik itu disengaja ataupun tidak. Tentunya perilaku yang buruk dan mengandung dampak yang mudharat
atau merugikan, apalagi terhadap orang banyak adalah perbuatan yang bisa jadi bernilai dosa di hadapan
Allh SWT.

Adanya perbuatan manusia yang dapat membawakan kepada dampak-dampak kerusakan, kekeliruan,
kerugian, tentunya mendorong manusia untuk dapat menghapus dosanya dengan amalan yang sholeh dan
amalan yang baik. Jika tidak, Allah sudah menetapkan adanya balasan akhirat yang paling buruk yaitu
neraka bagi mereka yang selalu berbuat kerusakan dan dosa.

Adanya perbuatan manusia yang keliru dan dapat membawakan dampak yang negatif, bukan berarti Tuhan
tidak sayang dan membiarkan manusia keliru di jalan-nya. Namun, yang lebih terpenting adalah manusia
bisa tetap taat, meminta ampunan, dan mahhfiroh dari Allah SWT. Adanya hal ini mendorong manusia
untuk terus tetap menjalankan hidupnya untuk diuji dan diberikan misi keillaiahan yaitu menjadi khalifah fil
ard. Sedangkan, fungsi agama tetap hadir untuk memberikan petunjuk yang benar dalam manusia
menjalankan kehidupannya.

Perbuatan keliru yang dilakukan terhadap manusia, tentu akann mendorong kita untuk meminta maaf dan
kembali menjalin hubungan baiknya. Terhadap Allah, tentunya juga harus meminta ampunan kembali.
Sebagaiana Allah sampaikan bahwa Allah adalah Penerima Taubat dan Yang Maha Mengabulkan oda-doa
manusia.

Untuk melakukan taubat, tentunya manusia harus segera datang kepada Allah dengan doa, shalat, evaluasi
diri, dan meminta ampunan dengan sebenar-benarnya taubat. Untuk itu, berikut adalah mengenai shalat
taubat yang dilakukan orang-orang muslim karena telah melakukan kesalahan atau kekeliruan.

Pengertian Taubatan Nasuha

Secara pengertian, Taubatan Nasuha adalah proses taubat yang dilakukan secara bersungguh-sungguh,
dengan kebulatan tekad, niat, dan menyempurnakannya dengan usaha untuk memperbaiki diri. Jika taubat
dilakukan tanpa usaha dan perbaikan diri, maka taubat yang dilakukan bukanlah taubatan nasuha. Ia hanya
sekedar untuk meminta ampunan tapi usaha untuk menjauhi perbuatan dosanya tetap dilakukan.

Taubatan Nasuha, bukanlah hasil yang diraih dengan waktu singkat. Taubatan nasuha adalah proses,
sehingga tidak ada hasil yang instan jika ingin melakukan taubatan nasuha. Proses memiliki tahapan-
tahapan dan juga keistiqomahan untuk bisa melakukannya.

Untuk melakukan taubatan nasuha maka terdapat langkah-langkah yang harus manusia lakukan sebagai
usaha membuktikan diri kepada Allah bahwa kita memang benar-benar ingin bertaubat dan menjauhi
segala perbuatan keji dan munkar kembali.

Jika usaha dan berbagai tahapan belum dilakukan, maka tidak bisa digolongkan sebagai taubatan nasuha.
Apalagi jika setelah bertaubat tidak jauh setelahnya kembali lagi melakukan kemaksiatan atau melakukan
kembali kesalahan yang sama. Sesungguhnya, tidaklah dalam taubat yang bersungguh-sungguh.

Hal Pendukung untuk Melakukan Taubatan Nasuha

Taubatan Nasuha adalah proses, maka untuk melakukannya butuh hal-hal yang mendukung agar proses
tersebut bisa konsisten dilakukan sepanjang hayat kita. Jika tidak mendukung, maka tentu proses taubatan
nasuha akan sulit dilakukan secara istiqomah. Kita pun mengetahui bahwa manusia bisa saja salah dan
terjebak kembali pada kekeliruan yang sama atau bisa jadi berbeda sama sekali.

Lingkungan yang Sehat dan Islami

Lingkungan yang sehat dan islami adalah dimana kita dikelilingi oleh orang-orang yang shaleh dan shalehah.
Di dalamnya terdapat amar ma’ruf nahi munkar yaitu saling mengingatkan kebaikan dan saling menasihati
dalam kebaikan pula. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang senantiasa mengingatkan teman-
teman atau orang sekiatarnya agar terhindar dari keburukan.

Di masa seperti sekarang ini ciri-ciri akhir zaman sudah semakin terlihat di sekeliling kita. Jika tidak ada
kesadaran untuk bisa membentengi dan mengondisikan diri di lingkungan yang baik, sudah pasti akan
mudah untuk diajak pada nilai-nilai yang keliru. untuk itu, butuh lingkungan sehat dan mengajak pada
kebaikan.

Dengan berada di lingkungan yang sehat dan mendukung maka kita seperti dijaga dan dikondisikan dengan
situasi yang sehat. Tidak selalu berarti lingkungan yang sehat tidak ada sama sekali orang-orang yang lepas
dari dosa dan lepas dari kesahalan. Namun, dengan amar ma’ruf nahi munkar maka hal tersebut bisa
diminimalisir. Dengan begitu kita pun terhindar dari putus asa untuk melakukan perubahan dalam diri
karena terdapat bahaya putus asa dalam islam, terutama putus asa dalam meraih ridha Allah SWT.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”. (QS Al-Ashr : 1-3)

Amalan Ibadah Lainnya

Memperbanyak amalan ibadah salah satunya adalah menguatkan keimanan, menguatkan langkah dna
proses kita untuk bertaubat. Disadari bahwa tidak selalu setiap saat kita akan bertemu dengan lingkungan
yang sehat dan islami, untuk itu diperlukan kekuatan dari dalam diri untuk senantiasa mengingat Allah dan
melakukan amalan ibadah lainnya sebagai Alarm diri kita. Dengan mengingat Allah tentu kita akan merasa
tentram dan menghilangkan penyebab hati gelisah menurut islam, yaitu akibat dosa-dosa yang
menggunung dan lupa terhadap Allah SWT.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Rad : 28)

Pelaksanaan Shalat Taubat


ads Pelaksanaan shalat taubat tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan shalat lainnya. Di dalam pelaksanaan
shalat taubat, yang berbeda hanyalah pada niatan dan hukum pelaksanaannya. Shalat taubat adalah salah
satu shalat sunnah yang tidak wajib dikerjakan, namun jika dikerjakan tentu akan ada pahala kebaikan
mengalir disana.

Shalat taubat adalah shalat yang dikerjakan dengan minimal 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat. Untuk
mengerjakan shalat taubat, sebaiknya dilakukan di malam hari setelah shalat isua atau saat menjelang
shalat tahajud. Hal ini bisa mendukung manusia untuk proses shalat taubat yang tenang, khusuk, tidak
banyak gangguan, dan dapat benar-benar ikhlas menghadap Allah SWT.

Waktu pelaksanaan taubat disarankan dilakukan saat setelah shalat isya atau di tengah malam,
sebagaimana melaksanakan tahajud. Waktu-waktu itulah dirasa merupakan waktu yang bisa memancing
kita untuk khusuk dan benar-benar menghayati shalat yang dilakukan.

Tidak menutup kemungkinan pula apabila shalat taubat dilakukan pada siang hari. Rasulullah pun tidak
mentekniskan persoalan waktu shalat taubat secara rinci. Shalat taubat sangat bergantung kepada personal
masing-masing. Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat taubat. Artinya menyesuaikan kondisi
dan kebutuhan masing-masing.

Pelaksanaan shalat taubat tentu tidak melihat dari jenis dosa atau apa dosa yang pernah dilakuan. Sudah
pasti manusia pernah melakukan perbuatan dosa dan melanggar hukum yang berlaku yang telah Allah
tetapkan. Untuk itu, baik itu dosa akibat berbuat zina, riba, atau yang lainnya, shalat taubat bisa dilakukan
oleh siapapun, asalkan muslim.

Tata Aturan Shalat Taubat

Dalam melaksanakan shalat taubat, terdapat langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Secara umum, tata
aturan pelaksanaan shalat taubat adalah sebagai berikut.

Melakukan Niat – Shalat Taubat

Niat adalah pengawal dalam ibadah. Adanya niat menunjukkan kesungguhan dan keseriusan untuk
melaksanakan ibadah tersebut. Termasuk dalam pelaksanaan niat shalat taubat, tentunya terdapat niat
yang bisa dilafadzkan.

Niat sendiri beberapa ulam berpendapat tidak perlu untuk dilafadzkan pun juga tidak masalah, asalkan
dalam hati dan kekuaran diri mengarahkan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Untuk itu, bacaan niat bisa
dilafadzkan dalam hati juga.

Bacaan niat tersebut, adalah sebagai berikut :

” Ushalli Sunnatat Taubati Rak’ataini Lillaahi Ta’aalaa, Allaahu Akbar ”.

Artinya, ”Aku Niat Sholat Sunah Taubat dua Raka’at karena Alloh Ta’ala, Alloh Maha Besar ”’.

Membaca Surat Al Fatihah

Sebagaimana shalat pada umumnya, bacaan surat Al Fatihah adalah bacaan surat yang wajib untuk dibaca
saat shalat. Begitupun ketika melaksanakan shalat sunnah, maka bacaan surat Al Fatihah menjadi bacaan
yang wajib pula untuk dibaca.

Selain dari bacaan secara lafadznya, ketika shalat taubat, idealnya kita mampu menghayati dan mereningi
makna bacaan dari surat Al Fatihah. Di dalamnya terdapat doa yang memohonkan pada Allah agar kita
masuk pada golongan orang-orang yang shaleh dan beriman kepadanya, yaitu orang-orang yang diridhoi
Allah.
Untuk itu, akan menjadi kurang bermakna jika bacaan shalat hanya sekedar menjadi gugur kewajiban atau
formalitas belaka. Alangkah baiknya jika membacanya diiringi pula oleh makna dan arti yang dalam saat
melaksanakan shalat.

Membaca Surat Al Kafirun

Surat Al Kafirun adalah salah satu surat yang disarankan untuk dibaca saat shalat taubat. Hal ini
mengingatkan sekaligus menjauhi kita dari perbuatan selayaknya orang-orang kafir atau orang-orang yang
senantiasa menduakan Allah, atau berbuat syirik. Ada banyak sekali manfaat beriman kepada Allah SWT dan
manfaat tawaqal, diantaranya adalah adanya optimisme untuk mendapatkan masa depan akhirat yang lebih
baik dan juga selalu terdorong untuk melakukan kebaikan daripada keburukan. Selain itu juga
menghadirkan keikhlasan dalam hati karena hanya menggantungkan diri kepada Allah semata.

Ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT, biasanya mereka hanya melakukan
kebaikan dan ibadah karena untuk mendapatkan pujian atau pengakuan saja. Sedangkan orang-orang yang
benar benar beriman akan hanya bertujuan untuk mendapatkan keridhoan Allah semata.

Untuk itu, sebagaimana dengan membaca surat Al Fatihah, maka membaca surat Al Kafirun pun juga
menjadi suatu yang harus terdapat makna dan dipahami isinya.

Membaca Doa Setelah Shalat Taubat

Doa adalah hal yang mendekatkan diri kita kepada Allah sekaligus membuat kita sungguh-sungguh meminta
kepada Allah. Tanpa doa, jarang sekali manusia mengingat Allah apalagi benar-benar memohon dan
menjadikan Allah sebagai tempat bergantung yang sebenar-benarnya. Untuk itu, berdoa dan berdzikir
setelah shalat taubat adalah sesuatu yang sangat untuk dianjurkan dilakukan.

Doa dan Dzikir bukan hanya sebatas aspek ritual belaka dalam islam, melainkan juga bentuk diri kita untuk
menghindari sifat sombong dalam islam. Doa dan dzikir adalah bagian dari kerendahan diri kita dihadapan
Allah SWT sebagai bentuk keberimanan dan ketaqwaan diri kita. Tanpa doa, tentu kita tidak akan memohon
kepada Allah SWT, padahal Allah memberikan perintah untuk memohon dan meminta kepada-Nya kapan
dan apapun.

Bentuk keimanan kepada Allah bukan hanya sekedar yakin Rukun Iman dan Rukun Islam semata, melainkan
juga selalu menggantungkan hidup dan segala-galanya hanya kepada aturan Allah SWT semata.

Shalat Taubat Tidak Hanya Sekali Saja

Banyak orang berpikir bahwa shalat taubat dilakukan hanya sekali saja lalu kemudian selesai dan merasa
diampuni dosanya oleh Allah SWT. Shalat taubat bukanlah penebus dosa yang mampu mengubahnya
menjadi pahala secepat mungkin. Shalat Taubat adalah proses kita menuju evaluasi, perenungan diri,
muhasabah, dan kesadaran untuk segera berubah memperbaiki diri.

Shalat dan berdoa memang ibadah yang dilakukan dan dapat meringankan ketika kita menghadapi musibah
dalam islam. Namun, tidak berarti kita hanya melakukannya saat sedang menghadapi musibah dan sebagai
cara menghilangkan stress dalam islam atau sebagai cara agar hati tenang dalam islam saja,melainkan juga
bentuk ketundukan dan ketaatan kita kepada perintah Allah SWT baik dalam ritual ataupun sosial.

Shalat taubat tidak hanya dilakukan sekali saat setelah melakukan dosa. Justru, shalat taubat sejatinya harus
sering dilakukan oleh manusia, sebagai bentuk kesadaran dan ketakutan akan dosa yang telah
diperbuatnya . Untuk itu, shalat taubat bisa dilakukan kapan saja dan tentu dengan kesadaran bahwa kita
manusia yang lemah dan tidak berdaya, serta banyak memiliki dosa yang ingin meminta ampun dan
bertaubat kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai