Anda di halaman 1dari 15

Makalah islam dan ilmu pengetahuan

“ISLAM DAN MANUSIA”


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan

Dosen Pengampu :

Drs. H. Suhilman M.A

Disusun Oleh :

Yusuf iskandar (11220210000090)

Zahron nur mahasin (11220210000091)

Fida hanifa (11220210000102)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

BAHASA DAN SASTRA ARAB

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah kami dengan kemudahan dan atas
pertolongannya. Tanpa kemudahan dan pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Islam dan Manusia” yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penulis
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang dating dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT. Akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Ciputat, 13 april 2023

Tim penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................................................................... iv
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... iv
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... iv
C. TUJUAN PEMBAHASAN ........................................................................................... iv
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. MANUSIA ....................................................................................................................... 5
1.PENGERTIAN MANUSIA ............................................................................................. 5
2. MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM............................................................................ 5

B. AGAMA ISLAM ............................................................................................................. 6


1. PENGERTIAN AGAMA ISLAM ........................................................................................... 6

2. KEISTIMEWAAN AGAMA ISLAM....................................................................................... 7

C. PENCIPTAAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA .............................................. 8


1. PENCIPTAAN JANIN ......................................................................................................... 9

2. WAKTU PENIUPAN RUH................................................................................................. 10

3.KEHIDUPAN JANIN MENURUT KEDOKTERAN................................................................... 10

D. MUKHAYYAR DAN MU’ASYYAR .......................................................................... 11


1. MUKHAYYAR ................................................................................................................. 11

2. MU’ASYYAR ................................................................................................................... 12

BAB III ................................................................................................................................... 13


A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk Allah yang bertugas sebagai
khalifah di bumi. Allah telah memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan
menciptakan manusia yang diserahi tugas menjadi khalifah, Di samping manusia sebagai
khalifah, mereka juga termasuk makhluk paedagogik yaitu makhluk Allah yang
dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan mendidik.

Fitrah Allah yang berupa potensi itu tidak akan mengalami perubahan dengan
pengertian bahwa manusia terus dapat berpikir, merasa, bertindak, dan dapat terus
berkembang. Fitrah inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah
lainnya, dan fitrah ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa

Oleh karna itu manusia dan islam adalah hal yang keterikatan antara keduanya, karna
fitrahnya manusia adalah makhluk allah SWT yang diciptakan untuk menyembahnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. apa yang dimaksud dengan manusia ?
2. apa yang dimaksud dengan islam ?
3. bagaimana penciptaan dan perkembangan manusia ?
4. apa itu tanggung jawab manusia: mukhayyar dan musayyar?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. memahami apa yang dimaksud dengan manusia
2. memahami apa yang dimaksud dengan islam
3. memahami bagaimana penciptaan dan perkembangan manusia
4. memahami apa itu tanggung jawab manusia: mukhayyar dan musayyar

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. MANUSIA
1. Pengertian manusia
Manusia, pada hakikatnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, menurut kisah
yang diterangkan dalam sumber utama ajaran Islam yaitu Al-Quran,Islam menjelaskan bahwa
Allah SWT menciptakan manusia berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan
mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah SWT yang paling sempurna dan memiliki
berbagai kemampuan.

Allah SWT sudah menciptakan manusia ahsanu taqwim, yaitu sebaik-baik cipta dan
menundukkan alam beserta isinya bagi manusia agar manusia dapat memelihara dan
mengelola serta melestarikan kelangsungan hidup di alam semesta ini.

Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bermacam- macam
istilah, seperti : Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya Allah
menciptakan jasad manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada pada tanah.
Adapun tahapan-tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran secara rinci.
Ayat-ayat Quran yang menyebutkan manusia diciptakan dari tanah, pada umumnya hanya
dipahami secara lahiriah saja. Menimbulkan pendapat sesungguhnya manusia diciptakan oleh
Allah SWT berasal dari tanah, karena Allah maha kuasa, segala sesuatu pasti dapat terjadi.

2. Manusia dalam pandangan islam


Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram,
mukhaiyar, dan mujizat. Manusia adalah makhluk yang mempunyai nilai-nilai fitri dan sifat-
sifat insaniah, seperti dha‟if "lemah" (an-Nisaa‟: 28),jahula "bodoh" (al-Ahzab: 72),
faqir"ketergantungan atau memerlukan" (Faathir: 15), kafuuro "sangat mengingkari nikmat"
(al-Israa‟: 67), syukur (al-Insaan:3), serta fujur dan taqwa (asy-Syams: 8). Selain itu juga
tugas Manusia diciptakan yaitu untuk mengimplementasikan tugas-tugas ilahiaah yang
mengandung banyak kemaslahatan dalam kehidupannya. Manusia membawa amanah dari
Allah yang mesti diimplementasikan pada kehidupan nyata. Keberadaan manusia didunia
memiliki tugas yang mulia, yaitu sebagai khilafah. Keberadaannya tidaklah untuk sia-sia dan
tanpa „tujuan‟.

5
Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk ciptaan- Nya
yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia, seperti
akal manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, kemudian
memilihnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya cipta (ahsanutaqwim),
dan menundukkan alam semesta baginya agar dia dapat memakmurkan dan memelihara
kemudian melestarikan keberlangsungan hidup di alam semesta ini. Dengan hatinya manusia
dapat memutuskan sesuatu sesuai dengan petunjuk Robbnya, dengan raganya, diharapkan
aktif untuk menciptakan karya besar dan tindakan yang benar, hingga ia tetap pada posisi
kemuliaan yang sudah diberikan Allah kepadanya seperti ahsanu taqwim, ulul albab,
rabbaniun dan lai-lain. Maka, dengan semua sifat kemuliaan dan semua sifat insaniah yang
ada dengan kekurangan dan keterbatasan, Allah SWT menugaskan misi khusus kepada umat
manusia untuk menguji dan mengetahui mana yang jujur, beriman dan dusta dalam
beragama.

B. AGAMA ISLAM
1. pengertian agama islam
Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada
seluruh umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman Nabi Adam, hingga Nabi
Isa agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam, walaupun sekarang agama Yahudi itu telah
diklaim agama yang dibawa oleh Musa kemudian Kristen diklaim sebagai ajaran Nabi Isa.
Padahal sesungguhnya ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa untuk masalah
akidah adalah sama, sama-sama mengesakan Allah, hanya berbeda dalam hal syara‟ yang
lain. Jadi, makna Islam secara khusus sebagai agama penyempurna yang diamanatkan untuk
para pengikut Nabi Muhammad SAW. Agama Islam (‫ )اسالم‬berasal dari kata-kata:

1. Salam (‫ )سالم‬yang berarti damai dan aman

2. Salamah (‫ )سالمة‬yang berarti selamat

3. Istilah islaam (‫ )السالم‬itu sendiri berarti suatu penyerahan diri secara totalitas hanya
kepada Allah SWT agar memperoleh ridho dari Nya dengan mentaati da mematuhi semua
perintah dan semua larangan-Nya.

Islam terdiri atas aqidah dan syariat, aqidah/kepercayaan (ilmunya), syariat peribadatan
dan syariat akhlak dan muamalah

6
2. Keistimewaan Agama Islam
Agama Islam ialah agama terakhir merupakan Agama Penyempurna dari agama-agama
sebelumnya dan tetap mutakhir, agama selalu menuntun manusia untuk menggunakan
aka%lnya agar senantiasa memahami ayat-ayat kauniyah

yang terdapat di alam semesta, dan juga memahami ayat-ayat qur‟aniyah yang terdapat
didalam al-qur‟an. Agama Islam adalah agama penyeimbang antar dunia dan akhirat, Islam
tidak mempertentangkan antara iman dengan ilmu, bahkan menurut Rasulullah SAW, Islam
mewajibkan manusia, baik laki-laki maupun perempuan untuk belajar dan mendalami ilmu
pengetahuan sejak dari buaian hingga akhir kehidupan : “Minal mahdi ilal lahd”, yaitu
dengan pendidikan seumur hidup. Singkat cerita, dengan ilmu, hidup dan kehidupan manusia
pasti akan bermutu, dengan agama hidup jadi teraah, dan lebih bermakna. Oleh karena itu,
dengan ilmu yang baik dan agama Islam kehidupan manusia menjadi sempurna, bahagia dan
penuh rahmat. Dalam kehidupan masyarakat modern agama pun tetap diperlukan oleh
manusia.

Pemikiran kalangan cendekiawan muslim Indonesia ada wacana untuk memadukan


Antara Ilmu Pengetahuan dengan agama, menjadikan Agama sebagai pengendali
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi supaya manusia dapat tenteram dan sejahtera.
Islam mempunyai keistimewaan yang dapat dijadikan pegangan akidah umat selamanya,
diantarnya.

Islam merupakan agama yang Ajarannya luwes, jelas dan dapat dipahami. Islam tidak
membenarkan adanya khurafat, tidak pula keyakinan-keyakinanyang ematikan akal dan
membuat kejumudan intelektual, islam tidak membenarkan keyakinan yang bisa
melenyapkan keimanan akan keesaan Allah SWT, risalah Muhammad SAW, dan kehidupan
akhirat, yang semua itu menjadi dasar pokok akidah islamiah. Semua

berdiri di atas dasar ”Akal pikiran yang sehat dan logika yang tepat dan pasti.” Agama
Islam menganjurkan manusia untuk mempergunakan akal pikirannya dan merenungkan

7
segala perkaranya. Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk mengkaji dan menemukan
hakikat serta berupaya untuk memperoleh pengetahuan. Allah SWT memerintahkan kepada
umat manusia untuk memohon diberi pengetahuan yang luas.

Islam menuntun dan menyelamatkan Ummat manusia dari khurafat, dan kebodohan.
Islam senantiasa membimbing manusia kearah pengetahuan dan cahaya kebenaran yang
hakiki. Islam merupakan agama yang luwes dan praktis, tidak hanya teori kosong. Islam
menegaskan, iman itu tidak cukup hanya percaya, tetapi islam

menegaskan, agar iman dijadikan sumber kehidupan konkret, mengakar kepada seluruh
amal perbuatan Islami, bagaikan air yang mengalir ke dalam sel makhuk hidup. Karenanya
maka iman kepada Allah SWT, mewajibkan manusia untuk taat atas perintah-Nya. Maka
ajaran Islam bukan hanya ungkapan kata melalui zikir, memuji serta menyanjung-Nya,
namun seluruh kehidupan ummat manusia. secara menyeluruh kehidupan manusia harus
mencerminkan nilai-nilai islami.

C. PENCIPTAAN DAN PERKEMBANGN MANUSIA


Allah berfirman dalam surat al mukminun ayat 12 sampe 14

‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا‬ ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ٱ ْلعَلَقَةَ ُم‬ ْ ُّ‫ ث ُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن‬. ‫ِين‬ ْ ‫ ث ُ َّم َجعَ ْل َٰنَهُ ن‬. ‫ين‬ َٰ ُ ‫ََ لَقَدْ َخلَ ْقنَا ٱ ْْلن َٰ َسنَ مِن‬
َ َ‫طفَة‬ ٍ ‫ُطفَةً فِى قَ َر ٍار َّمك‬ ٍ ِ‫سلَلَ ٍة مِن ط‬ ِ
َ‫ّلل أَحْ َسنُ ٱ ْل َٰ َخ ِلقِين‬ َ َ‫ظ َم لَحْ ًما ث ُ َّم أَنشَأْ َٰنَهُ خ َْلقًا َءاخ ََر ۚ فَتَب‬
ُ َّ ‫اركَ ٱ‬ َ َٰ ‫ظ ًما فَ َك َس ْونَا ٱ ْل ِع‬
َ َٰ ‫ضغَةَ ِع‬ْ ‫ٱ ْل ُم‬

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik .

Dalam perkembangannya, sebelum menjadi bayi yang dilahirkan, seseorang melalui


beberapa fase tahapan di dalam kandungan sang ibu. Adapun fase tahapan yang dilalui
masing-masing orang adalah

8
1. nutfah yaitu sperma laki-laki dan indung telur perempuan ketika sudah bersatu di
dalam rahim perempuan,

2. 'alaqah, yaitu darah yang lembab, disebut demikian karena ia mengait apa yang
dilewatinya karena ia basah

3. Mudhghah berarti seukuran kunyahan, Sedangkan yang dimaksud mudhghah dalam


fase janin adalah sepotong daging yang seukuran kunyahan

Penciptaan berbeda dengan pembentukan, dan penciptaan terjadi lebih dahulu, baru
kemudian disusul pembentukan. Allah menciptakan manusia di dalam rahim dalam tiga
penciptaan. Dia menjadikannya alaqah, lalu mudhghah, kemudian menjadikannya bentuk
yang dapat dikenali dan berbeda dari yang lain menurut karakteristiknya. Peniupan ruh terjadi
setelah fase mudhghah, yaitu setelah seratus dua puluh hari. Dengan adanya peniupan ruh ke
dalam janin berarti menetapkan hukum kehidupan baginya, dan menganggapnya sebagai
anak Adam yang hidup, sehingga haram menganiayanya dengan cara aborsi atau cara lain,
karena itu berarti menganiaya manusia yang hidup.

1. Penciptaan janin

‫ْس لَ ْم يَكُ ْن مِ نَ الس ِّٰج ِديْن‬ ْٓ َّ ‫ص َّورْ َٰنكُ ْم ث ُ َّم قُ ْلنَا ل ِْل َم َٰٰۤل ِٕى َك ِة ا ْس ُجد ُْوا ِ َِٰلد ََم فَ َس َجد ُْْٓوا ا‬
َ ‫ِِل اِ ْب ِلي‬ َ ‫َولَقَدْ َخلَ ْق َٰنكُ ْم ث ُ َّم‬

Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu,


kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam,” maka
mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.

Sebagian ulama memahami penciptaan dengan makna pembentukan, padahal tidak


demikian, karena penciptaan terjadi di akhir, dan takdir terjadi lebih dahulu, sedangkan
pengadaan terjadi antara keduanya.Dengan pemahaman yang benar mengenai perbedaan
antara penciptaan dan pembentukan ini, teratasi sudah kesimpang-siuran antara nas-nas
syar’iyyah yang berbicara mengenai penciptaan janin dan pembentukannya, serta perbedaan-

9
perbedaan nas ketika menyebut penciptaan dan pembentukan. Seseorang yang merenungkan
nas-nas tersebut tidak menggunakan lafaz taswir (pembentukan) pada fase-fase permulaan
seperti nutfah dan ‘alaqah, melainkan menggunakan lafaz khalq (penciptaan). Penggunaan
lafaz taswir hanya terjadi pada fase-fase akhir seperti mudhghah. Dengan demikian, tidak ada
perbedaan sama sekali antara nas-nas syar’iyyah dengan keterangan ahli kedokteran dalam
masalah penciptaan dan pembentukan janin

2. Waktu peniupan ruh


Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan dalam perut ibunya setelah diproses
selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging pada empat puluh hari
berikutnya. Lalu menjadi segumpal daging pada empat puluh hari berikutnya. Setelah empat
puluh hari berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menghembuskan ruh ke
dalam dirinya dan diperintahkan untuk menulis empat hal; rezekinya, ajalnya, amalnya, dan
sengsara atau bahagianya …Hadis di atas menunjukkan bahwa ruh ditiupkan ke dalam janin
setelah tiga fase, yaitu nutfah, ‘alaqah, dan mudhghah. Masa setiap fase adalah empat puluh
hari. Jadi, peniupan ruh terjadi setelah seratus dua puluh hari.

para ulama menyimpulkan bahwa peniupan ruh terjadi setelah fase mudhghah, yaitu
setelah seratus dua puluh hari.Mayoritas ulama memahami bahwa peniupan ruh terjadi
setelah jangka waktu tersebut tanpa ada kelambatan. Jadi wajib menghukumi janin itu hidup
setelah lewat jangka waktu tersebut, terlebih lagi kedokteran tidak menetapkan hal yang
berbeda.

3. Kehidupan janin menurut kedokteran


Kesepakatan ahli tafsir dan ahli fiqh bahwa peniupan ruh ke dalam janin tidak terjadi
sebelum berlalunya empat bulan kehamilan, kemudian perbedaan pendapat mereka mengenai
pembatasan pada jangka waktu tersebut atau lebih, sepertinya tampak bertentangan dengan
pembuktian kedokteran modern yang menyatakan bahwa kehidupan telah muncul pada janin.
itu bisa tampak dengan menggunakan alat modern.Dalam penelitian Hasan Hathout25
mengenai aborsi antara agama dan kedokteran dikatakan, bahwa hak hidup telah ditetapkan
dalam Islam, dan itu berlaku pada janin. Namun, sebagian ahli fiqh dahulu membagi
kehidupan janin menjadi dua bagian yang dibedakan dengan dimulainya ibu merasakan

10
gerakan janin dalam perutnya. Hal ini biasanya terjadi pada akhir bulan keempat
kehamilan.Kelompok ahli fiqh ini mengira bahwa perasaan tersebut disebabkan denyut
kehidupan di dalam janin, atau yang mereka sebut peniupan ruh. Tetapi kemajuan kedokteran
telah menguak fakta bahwa perasaan ibu akan gerakan janin tidak timbul dari

gerakan ini.

Sebenarnya, janin telah bergerak jauh sebelum itu tetapi si ibu tidak merasakannya,
karena kantong air janin pada mulanya besar dan luas dibandingkan dengan tubuh janin yang
sangat kecil. Seiring dengan bejalannya waktu, kemudian janin menjadi besar, sehingga
tekanan dan tendangan janin bisa membuat dinding rahim melebar sehingga si ibu
merasakannya setelah empat bulan kehamilan. Sekarang telah ada alat untuk mendengar
detak jantung janin pada usia lima minggu, bahkan alat untuk melihat gerak janin pun telah
ada saat sekarang.“ ... Dan telah terbukti secara ilmiah bahwa janin sejak permulaannya
sebagai embrio telah mulai mengalami pembelahan dan perkembangan. Ia hidup hingga
tumbuh berkembang terus-menerus tanpa ada garis pemisah sebelum dan sesudahnya yang
membolehkan memberlakukan ijtihad para ahli fiqh terdahulu. Kemajuan ilmu pengetahuan
ini menjadi landasan proteksi janin pada seluruh fase perkembangannya …”

D. MUKHAYYAR DAN MUSAYYAR


1. mukhayyar
Mukhayyar adalah istilah yang terkait dengan bagaimana manusia menghadapi suatu
perkara atau takdir. mukhayyar artinya adalah bahwa manusia mempunyai kesadaran, akal,
kekebasan dan ikhtiar dalam menerima atau menolak. Dialah yang menciptakan perbuatannya
sendiri dan mengatur urusannya. Hidup menurutnya berdasarkan sebab akibat Maksudnya
adalah Mukhoyyar artinya perbuatan manusia yang dilakukan berdasarkan keinginannya
sendiri. Seperti keinginan manusia untuk menegakkan shalat, mengerjakan suatu amalan, dan
hal lain sebagainya yang dilakukan atas dasar keinginan. Adapun contoh dari Mukhayyar
adalah membedakan makhluk hidup, membedakan perbuatan yang buruk dan baik,
membedakan hak dan kewajiban, menerima atau menolak suatu perkara yang dibebankan
kepadanya dan lain sebagainya.

11
2. musayyar
Musayyar artinya adalah manusia tak mempunyai kebebasan atau ikhtiar dalam hal
menolak atau menerima takdirnya. Musayyar adalah manusia yang digerakkan dan
dikendalikan seperti robot tidak ada kehendak dalam perbuatannya Adapun contoh dari
Musayyar adalah kematian, kelahiran, tak bisa memilih siapa yang menjadi ayah ibunya, tak
bisa memilih di suku mana ia dilahirkan, atau bentuk badan lahiriah seperti apa yang ia
inginkan dan lain sebagainya.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk ciptaan- Nya
yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia, seperti akal
manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, kemudian memilihnya.
Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya cipta (ahsanutaqwim),

Agama Islam adalah agama Allah, dari Allah dan milik Allah. Diamanatkan kepada
seluruh umat manusia pengikut dari utusan Allah. Mulai dari zaman Nabi Adam, hingga Nabi
Isa agama Allah adalah agama Tauhid yaitu Islam, walaupun sekarang agama Yahudi itu telah
diklaim agama yang dibawa oleh Musa kemudian Kristen diklaim sebagai ajaran Nabi Isa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Manusia dalam perspektif agama islam : Heru Juabdin Sada (jurnal)

AL- HUKAMA\the indonesian journal of islamic family law\volume 021, nomor 02, deseember 2012

Manusia menurut islam\ 26 february 2013 \ goresan penaku\universitas negri gorontalo 2012

https://www.scribd.com/document/432407460/MUKHOYYAR-MUSAYYAR

14
15

Anda mungkin juga menyukai