Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT MANUSIA

Dosen Pembimbing : Bpk. YONDRI MULYADI,


S.HI,MA

KELOMPOK 1
Anggota:
1. Ainiyah Nur yms (221110121)
2. Amanda Nurrohmah (221110122)
3. Azzahra Rahmadhani (221110123)
4. Cencya Arafitri (221110124)

POLTEKKES KEMENKES PADANG


2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya , Karna berkat rahmat dan hidayahnya lah kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang tanpa adanya kendala yang begitu
berarti,penulisan makalah ini merupakan tugas kelompok untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama, jurusan D-III Sanitasi yang kemudian kami
satukan dalam satu bentuk makalah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena itu kritik dan saran dari pihak yang bersifat membangun selalu kami terima
dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah yang kami buat tentang
Hakikat manusia ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi kita kita
semua.Terima kasih.

Padang,15 Agustus 2022

Kelompok 2

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini
mempunyai perbedaan dan kelebihan dengan makhluk-makhluk lain. Akal
merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh manusia yang sangat berguna
untuk mengatur insting serta ego manusia itu sendiri agar tercapai tujuan
kehidupannya.

Dengan akal dan pikiran, manusia bisa membedakan mana yang benar dan
salah, serta dapat mempelajari makna serta hakikat kehidupan dimuka bumi ini,
tanpa akal manusia tidak mempunyai perbedaan sedikitpun dengan makhluk yang
lainnya.

Akal juga membutuhkan ilmu serta pengetahuan agar bisa berjalan dengan
fungsinya. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan
akal oleh Allah memiliki hakikat sebagai makhluk yang selalu membutuhkan
ilmu pengetahuan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa orang yang berkecimpung di dunia pendidikan perlu
mengkaji hakikat manusia?
2. Kenapa manusia disebut sebagai makhluk yang paling sempurna ?
3. Apa pengertian hakikat manusia?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami pengertian hakikat manusia.
2. Mahasiswa dapat menerapkan hakikat manusia di dunia pendidikan.
3. Mahasiswa mengetahui karakteristik manusia.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
 Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah potensi yang ada pada manusia tetapi tidak
ada pada hewan
 Secara umum
Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
ciptaan-Nya yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia,
seperti akal manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk,
kemudian memilihnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya
cipta (ahsanutaqwim), dan menundukkan alam semesta baginya agar dia dapat
memakmurkan dan memelihara kemudian melestarikan keberlangsungan hidup di
alam semesta ini.

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Manusia


Manusia adalah makhluk yang berakal budi/ mampu menguasai makhluk lain,
atau manusia adalah makhluk tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan
moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya.

Dalam Bahasa arab,kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata


nas,bashar,insan,mar’u,ins dan lain-lain.Meskipun bersinonim, namun kata-kata
tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata nas misalnya
lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial,sedangkan kata
bashar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai mahluk biologis.Begitu juga
dengan kata-kata lainnya.

 Menurut Adz-Dzaky (2004 : 13)


Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
SWT baik dari segi jasmani dan rohaninya. Kesempurnaan yang dimiliki oleh
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah
dimuka bumi ini.

4
 Menurut Pandangan Islam
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna (insan kamil) yang pernah
diciptakan Allah SWT karena manusia mempunyai hati,perasaan dan akal.

 Menurut Bahasa
Manusia secara Bahasa disebut juga “insan” yang dalam Bahasa arabnya
berasal dari kata “nasiya” yg berarti “lupa”.Kata insan dipakai untuk menyebut
manusia ,karena manusia memiliki sifat lupa.manusia mempunyai profil pribadi
yang unik.itulah sebabnya budaya atau kebudayaan yang diciptakan manusia
beraneka ragam.dalam kehidupan manusia mempunyai karakter tersendiri dalam
menjalani hidupnya maupun dalam melakukan hubungan social dengan orang
lain.

B. ISTILAH MANUSIA DALAM AL-QURAN


1. Basyhar (‫) بشار‬
Kata Basyhar berasal dari kata basyarah yang berarti kulit.
Manusia dinamai basyar karena kulitnya nampak jelas, dan berbeda
dengan kulit makhluk lain yang tertutupi bulu. Kata Basyar merujuk
pengertian manusia secara materi dalam kapasitasnya sebagai makhluk
jasmaniyah, yang secara fisik memiliki persamaan dengan makhluk
lainnya,seperti membutuhkan makan dan minum untuk tetap
hidup,berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kata al-Basyar
menunjukkan aspek realitas manusia sebagai pribadi sekaligus sebagai
makhluk biologis.1Manusia dalam pengertian ini disebutkan di dalam
Alquran sebanyak 36 kali dalam berbagai surat. Salah satunya terdapat
dalam Surat Al Anbiya: 2-3:

ٍ ‫م ِّم ْن ِذ ْك ٍر ِّم ْن َّربِّ ِه ْم ُّمحْ َد‬bْ ‫ۙ َما يَْأتِ ْي ِه‬


َ‫ث اِاَّل ا ْستَ َمعُوْ هُ َوهُ ْم يَ ْل َعبُوْ ن‬
َ‫اَل ِهيَةً قُلُوْ بُهُ ۗ ْم َواَ َسرُّ وا النَّجْ َو ۖى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُموْ ۖا هَلْ ٰه َذٓا اِاَّل بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ۚ ْم اَفَتَْأتُوْ ن‬
‫صرُوْ ن‬ ِ ‫السِّحْ َر َواَ ْنتُ ْم تُ ْب‬
Terjemahnya : Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Quran
pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka

1
Dr. Aflatun Muchtar. Tunduk Kepada Allah SWT, Fungs! Dan
Peran Agama Dalam Kehldupan Manusia. Cat I. Khazanah Baru: Jakarta.
2001. Him. 104-105

5
mendengarnya,sedang mereka bermain-main, (lagi) hati mereka dalam
keadaan lalai dan dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan
pembicaraan mereka, “(Orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah
seorang manusia (juga) seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu
padahal kamu menyaksikannya?”

2. Al-Insan ( ‫) آل اإلنسان‬
Kata al-Insan lebih mengacu kepada peningkatan
derajat yang karenanya manusia diberi potensi berupa akal dan
nurani demi mengemban beban tanggung jawab dan amanat
sebagai kholifah fil 'ardh. Hal inilah yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya.Oleh sebab itu, walaupun manusia sebagai
Khalifah fil'Ardhi akan tetapi manusia juga tidak dapat mengelak dari
esensial tabiat manusia yaitu pelupa.
Ada yang berpendapat bahwa, penggunaan kata Insan bagi
manusia dalam Alquran bertujuan untuk menguatkan karakter manusia
sebagai makhluk social atau insan, Atau bisa juga dipahami dengan
menggunakan kaidah al-Ziyadah fi Bin’ya al-Kalimah bahwa
penggunaan kata Insan dimaksudkan untuk menunjukkan totalitas
manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Kata Insan ini dinyatakan
dalam Alquran sebanyak 65 kali dan tersebar dalam 43 surat, yang salah
satunya tercantum dalam Surah Abasaa:17-22 :

ْ ُ‫) ِم ْن ن‬18( ُ‫ي َش ْي ٍء خَ لَقَه‬


‫) ثُ َّم‬19( ُ‫طفَ ٍة خَ لَقَهُ فَقَ َّد َره‬ ِّ ‫) ِم ْن َأ‬17( ُ‫قُتِ َل اِإْل ْن َسانُ َما َأ ْكفَ َره‬
ُ‫) ثُ َّم ِإ َذا َشا َء َأ ْن َش َره‬21( ُ‫) ثُ َّم َأ َماتَهُ فََأ ْقبَ َره‬20( ُ‫ال َّسبِي َل يَ َّس َره‬

Terjemahnya : Binasalah manusia; alangkah amat sangat


kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya?Dari setetes mani,
Allah menciptakannya lalu menentukannya2 Kemudian dia memudahkan3
jalannya.Kemudian dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam
kubur, Kemudian bila dia menghendaki, dia membangkitkannya kembali.

2
yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase
kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya
3
Memudahkan jalan maksudnya memudahkan kelahirannya atau
memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan
yang sesat.

6
3. An-Nas ( ‫) أنس‬
An-Nas berasal dari kata nawasa yang artinya goncangan atau
fluktuatif, karena manusia itu cenderung berubah jika bertemu dengan
sesamanya. Dari karakter manusia semacam ini, maka wajar jika Islam
menganjurkan agar selalu berada di tengah-tengah orang-orang yang
baik. Namun, ada juga yang memahami An-Nas ditujukan hanya kepada
manusia yang dewasa dan berakal sehat, tidak ditujukan kepada anak
kecil dan orang gila, meski keduanya juga manusia.
Dalam pendapat yang lain, dikatakan bahwa konsep An-Nas
berhubungan dengan fungsi manusia yaitu sebagai makhluk sosial. Al-
Quran menjelaskan bahwa penciptaan manusia bertujuan untuk bergaul
dan berhubungan antara sesamanya, Saling membantu, saling menasehati
agar berpegang pada kebenaran . Dalam Alquran An-Nas disebutkan
sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat Al-Hujurat ayat 13:

‫ٰيٓاَيُّها النَّاسُ انَّا َخلَ ْق ٰن ُكم م ْن َذ َكر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُكم ُشعُوْ بًا َّوقَب ۤاىل لتَعارفُوْ ا ۚ ا َّن اَ ْكرم ُكم ع ْن َد هّٰللا‬
ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
‫هّٰللا‬
‫اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬
Terjemahannya:
“ Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti”.

4. Bani Adam (‫) بَنی آدَم‬


Manusia disebut sebagai Bani Adam untuk merujuk asal-usulnya
sebagai keturunan Nabi Adam AS. Istilah ini terdiri dari dua kata yaitu
bani (jamak dari ibn) yang artinya keturunan dan kata Adam yang
merujuk kepada manusia pertama yaitu Nabi Adam as atau bapak seluruh
manusia. Dalam konteks, dari mana seorang manusia berasal, untuk apa
dia hidup, dan kemana dia akan kembali. Penggunaan istilah Bani Adam
menunjukkan bahwa manusia bukan hasil dari evolusi makhluk
anthropus (sejenis kera).
Alquran menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis
yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya. Di samping itu
manusia dianugerahi akal yang dapat membedakan nilai baik dan buruk,
sehingga membawa ia pada kualitas tertinggi sebagai makhluk yang
bertakwa. Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk yang suci dan
mulia, bukan sebagai makhluk yang kotor dan penuh dengan dosa,
sebagaimana pandangan mereka bahwa nabi Adam dan Hawa yang

7
diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah merupakan asal
mula hakikat manusia sebagai pembawa dosa bawaan (turunan).
Alquran memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi, yang
sedang dalaam perjalanan menuju kehidupan spiritual yang suci dan
abadi di akhirat kelak, meskipun ia harus melewati rintangan dan cobaan
dengan beban dosa ketika melakukan kesalahan di dalam kehidupan
dunia.Dalam Al-Qur'an istilah bani adam disebutkan sebanyak 7 kali
dalam 7 ayat. Salah satunya yaitu tercantum dalam Surat Yasin ayat 60 :
‫ ال َّشي ْٰط ۚنَ اِنَّهٗ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّمبِي ٌْن‬b‫اَلَ ْم اَ ْعهَ ْد اِلَ ْي ُك ْم ٰيبَنِ ْٓي ٰا َد َم اَ ْن اَّل تَ ْعبُدُوا‬
Terjemahan: Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai
anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagi kamu.

C. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA


 Dalam Perspektif Al-Qur’an

a) Penciptaan manusia dari tanah


 Surat Al-Mu’minun ayat 12.
‫س ٰللَ ٍة ِّمنْ ِط ْي ٍن‬ َ ‫ۚ ولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن‬
ُ ْ‫سانَ ِمن‬ َ
Terjemahan :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal)
dari tanah”

Pada ayat tersebut, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw
bahwa penciptaan nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu sama-
sama dari tanah. Penciptaan nabi Isa a.s memang dari unsur sel telur yang berasal
dari ibunya. Tetapi perlu diingat bahwa sel telur itu berasal dari darah, sedangkan
darah dari makanan, dan makanan tumbuh dari tanah. Maka, nabi isa a.s juga
berasal dari tanah.

b) Penciptaan manusia dari thin


 Menurut Al-Asfahani, kata thin bermakna tanah yang sudah bercampur air
atau tanah basah. Allah berfirman dalam Surat al-An’am ayat 2
َ
ٰ َ‫ًل ا َۗو اَ َجل ٌ ُّم َس ّمًى ِع ْندَه ٗ ثُم َّ اَ ْنتُم ْ تَ ْم تَ ُر وْ ن َ هُو َ الَّ ِذي ْ خَ لَقَ ُكم ْ ِمن ْ ِط يْن ٍ ثُم َّ ق‬
‫ض ٗٓى اَج‬

Yang Artinya : “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia
menetapkan ajal (kematianmu),dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui
oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya”.

8
c) Penciptaan manusia dari shalshal
 Shalshal adalah tembikar kering yang berongga yang dibuat
dari tanah. Sehingga mengeluarkan bunyi bila ditiup atau diayunkan.
Benda itu menurut Al-Qur’an dibuat dari hama’ yaitu tanah liat yang
sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (Masnun) menjadi shalshal
tersebut.
 Kata tersebut diulang tiga kali didalam Al-Qur’an surat al-Hijr ayat 26, 28
dan 33

‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬ َ ‫ص ْل‬َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن‬
ۤ
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬ َ ‫ص ْل‬ َ ‫ق بَ َشرًا ِّم ْن‬ ٌۢ ِ‫ك لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي خَ ال‬
َ ُّ‫َواِ ْذ قَا َل َرب‬
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ٍن‬ َ ‫ص ْل‬ َ ‫قَا َل لَ ْم اَ ُك ْن اِّل َ ْس ُج َد لِبَ َش ٍر َخلَ ْقتَهٗ ِم ْن‬
Terjemahan :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam
yang diberi bentuk” Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud
kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering
dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

 Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia


dimulai dari tahap sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma)
lalu terjadi konsepsi (pembuahan) dan masuk kedalam rahim (menjadi
embrio) kemudian berkembang membentuk ‘alaqah kemudian berproses
menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian
tulang-tulang itu dibungkus dengan daging. Setelah terbentuk manusia
yang utuh, kemudian Allah SWT meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya
kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan Akhar). Disebut
demikian karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari
substansi tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.

 Dalam (QS.Al-Qiyamah: 37-39), Tahap penciptaan manusia terbagi empat


tahap yaitu:
1. Nuthfah (air mani)
Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang
dapat membasahi. Dalam tafsir Al Misbah, yang dimaksud dengan nuthfah
adalah pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria yang
mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, tetapi yang berhasil
bertemu dengan ovum wanita hanya satu. Dalam buku 'Alquran vs Sains

9
Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk menjelaskan, di
antara 200-300 juta sel sperma dari seorang laki-laki, hanya sekira 1.000
sel yang berhasil mencapai sel telur. ALLAH menyatakan dengan tegas di
dalam Alquran bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan berbagai
istilah seperti debu , tanah kering dan lumpur hitam ,tanah liat, sari pati
tanah dan sebagainya.
Ketika penciptaan Adam, Allah telah berfirman bahwa “Jadilah,
maka jadilah ia” (QS.Ali Imran : 59). Oleh sabab itu, proses kejadian
manusia menurut Alquran adalah lebih sahih dan relevan karena
mempunyai bukti yang kuat. Dapat disimpulkan bahwa manusia berasal
dari dua jenis yaitu dari benda padat dan benda cair. Benda padat
berbentuk tanah (turab), tanah yang sudah mengandung air (thin), tanah
liat (hama’), dan tembikar (shalshal).
2. Alaqah (Segumpal Darah)
Alaqah diambil dari kata alaqa yang artinya sesuatu yang
membeku, tergantung atau berdempet, Sehingga dapat diartikan
sebagai sesuatu yang bergantung di diding rahim
3. Mudghah (Segumpal Daging)
Dalam ilmu kedokteran, ketika sperma pria bergabung dengan sel
telur wanita intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang
dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini akan segera
berkembangbiak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi
segumpal daging. Melalui hubungan ini zigot mampu mendapatkan
zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
4. Izam dan lahm( dibalut dengan daging )
Di dalam fase ini embrio akan mengalami perkembangan dari
bentuk sebelumnya yang hanya berupa segumpal daging hingga
berbalut kerangka atau tulang.

Kesimpulan:
Allah telah menyatakan bahwa asal manusia terjadi dari
percampuan Nutfah. Nutfah ialah air mani, terdiri dari air mani laki-
laki dan perempuan. Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi
alaqah (segumpal darah), lalu Kami menciptakan segumpal darah itu
menjadi segumpal daging (menjadi anggota badan) dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang-tulang dan Kami bungkus dengan
daging” (terbentuk segala indra dan system saraf).

10
 Dalam Perspektif Sains
Menurut perspektif sains modern, dijelaskan bahwa proses kejadian
manusia juga terjadi dalam tiga fase yaitu fase zigot yaitu sejak konsepsi
hingga akhir minggu ke 2. Fase embrio yaitu akhir minggu ke 2 hingga
akhir bulan ke 2 dan fase janin yaitu akhir bulan ke 2 hingga kelahiran.
Sains modern mendapatkan informasi perkembangan manusia dalam
rahim setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan peralatan
modern.

 Teori Darwin
Teori evolusi Darwin menyebutkan bahwa manusia berevolusi dari
spesies kera, yang bertentangan dengan konsep penciptaan manusia.
Terkait dengan manusia, teori Darwin dalam bukunya berjudul ‘on the
Origin of Species by means of natural selection, or the preservation of
favoured races in the struggle for life menganggap manusia
berasal dari spesies kera yang mengalami evolusi dalam kurun waktu yang
panjang.4
Teori ilmiah, mencobah menelaah eksitensi manusia melalui proses
perubahan secara evolutif, sejak dari bentuk yang paling sederhana sampai
bentuk yang paling sempurna. Teori ini dikemudian hari dikenal sebagai
teori evolusi.Evolusi merupakan sebuah perubahan yang lambat,atau
perkembangan pertumbuhan yang berangsur-angsur.5

D. KARAKTER MANUSIA DALAM PERSPEKTIF


ISLAM
 Karakteristik/kelebihan manusia memiliki akal,hati,nafsu, dan jiwa.
 Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi
ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang umumnya bergantung
pada faktor kehidupannya sendiri.

1. Muhsinin
 Kata al-Muhsinin adalah bentuk jamak dari muhsin. Bagi seorang
manusia, sifat ini menggambarkan puncak kebaikan yang dapat
dicapai,Yaitu pada saat ia memandang dirinya pada diri orang lain,
sehingga ia memberi untuk orang lain itu apa yang seharusnya ia ambil
sendiri.Sedang ihsan terhadap Allah Swt karena itu pula, ihsan seseorang
4
Maurice Bucaile, Asal-usul Manusia, menurut Bibel dan Al-Qur’an, (Jakarta; Mizan), h.

5
Leonardo D. Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Surabaya : KaryaUtama : 1983), h. 75.

11
manusia terhadap sesama manusia adalah, bahwa ia tidak melihat lagi
dirinya dan hanya melihat orang lain.
 Siapa yang melihat dirinya pada posisi kebutuhan orang lain dan tidak
melihat dirinya pada saat beribadah kepada Allah Swt, maka dia itulah
yang dinamai muhsin, dan ketika itu dia telah mencapai puncak dalam
segala amalnya. Mereka berharap kepada Allah agar mereka mendapatkan
pahala atas amal-amal shalih yang mereka kerjakan, dengan tidak
menampakkan sikap riya’ sedikitpun, mereka tidak menginginkan balasan
dan rasa terimakasih dari manusia.

2. Kesalehan
 Allah SWT menjanjikan balasan syurga bagi orang yang beriman
kemudian dengan keimanannya itu mereka berbuat kebaikan, beramal
sholeh dengan ada tanpa mengharapkan balasan dari apa yang ia lakukan,
ikhlas dalam beramal, maka bagi orang-orang yang memiliki sifat atau
karakter yang demikian itu Allah masukkan kedalam syurganya dan akan
kekal didalamnya
 Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan
keimanan yang benar dan membuktikan kebenaran imannya dengan
mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh
kenikmatan. Disana mereka tinggal dengan penuh kebahagiaan dalam
keadaan kekal didalamnya. Itu adalah janji Allah yang benar yang tidak
mungkin dipungkiri-Nya sehingga pasti sesuai dengan kenyataan yang
tidak pernah akan meleset dan peristiwa yang akan terjadi pasti terjadi.

3. Rendah hati
 Rendah hati dalam bahasa Arab adalah tawadhu'. Rendah hati
merupakan sebuah sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, sehingga
seseorang tidak merasa angkuh maupun sombong. Allah SWT sangat
melarangan hamba-hambanya untuk memalingkan muka dan berjalan
dimuka bumi ini dengan sombong, Hakikat manusia menurut Islam
memanglah sebagai khalifah di bumi. Namun, ini bukan berarti manusia
boleh menyombongkan dirinya dihadapan Allah SWT maupun hamba-
hamba-Nya.
E. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
 Manusia diciptakan Allah SWT bertujuan di antaranya yaitu:
a.) Yang pertama adalah sebagai khalifah Allah di bumi . Khalifah adalah
hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke- maslahatan dan
kesejahteraan dunia.

12
 Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS.
Al -Baqoroh ayat 30 yang berbunyi:
ِ ‫ض َخلِ ۡيفَةً ؕ قَالُ ۡ ٓوا اَت َۡج َع ُل فِ ۡي َها َم ۡن يُّ ۡف‬ ٓ ۡ
‫س ُد فِ ۡي َها‬ ِ ‫َواِذ قَا َل َربُّ َك لِ ۡل َم ٰل ِٕٮ َك ِة اِنِّ ۡى َجا ِع ٌل فِى ااۡل َ ۡر‬

َ‫ك‌ؕ قَا َل اِنِّ ۡ ٓى اَ ۡعلَ ُم َما اَل ت َۡعلَ ُم ۡون‬


َ ‫ٓاء َون َۡحنُ نُ َسبِّ ُح بِ َحمۡ ِدكَ َونُقَدِّسُ لَـ‬ ُ ِ‫َويَ ۡسف‬
َۚ ‫ك ال ِّد َم‬

Terjemahan;

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku


hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman,
"Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

b.) Yang kedua adalah mengemban Amanah. Tujuan ini berupa


kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah
SWT. Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang beriman
supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut.
Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak dikhianati, baik
amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah antara sesama
manusia.

c.) Yang ketiga adalah agar manusia senantiasa mengetahui kebesaran


Allah SWT.Hal ini betujuan agar manusia senantiasa mengetahui maha
kuasanya Allah SWT. Ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam
semesta, termasuk bumi, tata surya dan seisinya terbentuk atas kuasa
Allah SWT.
 Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS at-Thalaq: 12 yang berbunyi:
‫ض ِم ْثلَ ُه ۗنَّ يَتَنَ َّز ُل ااْل َ ْم ُر‬
ِ ‫ت َّو ِمنَ ااْل َ ْر‬
ٍ ‫سمٰ ٰو‬
َ ‫س ْب َع‬َ ‫ق‬ ْ ‫الَّ ِذ‬
َ َ‫ي َخل‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ‫بَ ْينَ ُهنَّ لِتَ ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َ ع َٰلى ُك ِّل ش َْي ٍء قَ ِد ْي ٌر ەۙ َّواَنَّ َ قَ ْد اَ َحاط‬
‫ࣖ بِ ُك ِّل ش َْي ٍء ِع ْل ًما‬
Yang Artinya : “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu
pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

d.) Yang Keempat agar manusia senantiasa beribadah kepada Allah


SWT.Beribadah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah
karena telah menciptakan, memelihara, mengangkat manusia sebagai
khilafah di bumi, serta mengizinkan manusia untuk mengambil manfaat
yang disediakan oleh alam.

13
Ibadah dilakukan untuk mengukur sejauh mana kepatuhan para
makhluk ciptaan Allah dalam melaksanakan perintah-Nya. Patuh
tidaknya seorang hamba dalam melaksanakan perintah Allah akan
mempengaruhi nasib mereka di dunia maupun di akhirat untuk
kehidupan yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Buku yang berjudul Manusia Dan Karakteristiknya Menurut Al-Quran (Kajian
Tafsir Tarbawi) oleh Muslimin.

Buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk.

Buku Meraih hakikat Melalui Syariat karya Dr.Erick

https://ibtimes.id/manusia-dalam-alquran-al-insan-al-basyar-dan-an-nas-apa-
bedanya/

http://repository.ump.ac.id/5451/3/BAB%20II_AMAM%20SOLIHUN_PAI
%2712.pdf

https://www.slideshare.net/rochmadputra50/manusia-sebagai-makhluk-individu-
dan-sosial-40621610

https://www.orami.co.id/magazine/hadis-tentang-rendah-hati

https://kalam.sindonews.com/ayat/165/6/al-anam-ayat-165

https://www.merdeka.com/jabar/ketahui-tujuan-manusia-diciptakan-menurut-
islam-berikut-penjelasannya-kln.html

https://www.merdeka.com/quran/at-talaq/ayat-12

https://media.neliti.com/media/publications/56722-ID-none.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/56722-ID-none.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai