Anda di halaman 1dari 35

makalah agama dan manusia

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN


MANUSIA

KELOMPOK . II
1. BADRIAH
2. M. YAMIN

PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN
STIKES DHARMASRAYA
2012-2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa karena atas rahmat-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami buat dengan

tujuan agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui


Tentang HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN
Semoga makalah ini dapat berguna dan menambah
pengetahauan bagi pembaca.
MANUSIA
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman
kami yang telah ikut berpatisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada pemakalahan ini masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan.Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan masukan-masukan dari
pembaca yang membangun bagi kami .

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya pengetahuan tentang hubungan manusia dan agama
bagi mahasiswi dalam tingkah laku adalah salah satu alas an
penulis membuat makalah ini.
Dalam makalah ini penulisan mencoba untuk membahas
masalah antar agama dan manusia secara ringkas namun jelas
dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh pembaca tentu nya.
1.2 tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. untuk mengembangkan wawasan penulisan bagaimana hakikat
manusia serta proses penciptaan nya dalam alquran
2. untuk menambah pemahaman tentang tujuan hidup serta fungsi
dan tujuan manusia dimuka bumi

3.

untuk menambah pengetahuan pembaca tentang agama sebagai


pedoman hidup manusia

BAB II
PEMBAHASAN
Definisi agama
Sesuai dengan asal muasal katanya (sansekerta: agama,igama, dan ugama)
maka makna agama dapat diutarakan sebagai berikut: agama artinya peraturan, tata
cara, upacara hubungan manusia dengan raja; igama artinya peraturan, tata cara,
upacara hubungan dengan dewa-dewa; ugama artinya peraturan, tata cara, hubungan
antar manusia; yang merupakan perubahan arti pergi menjadi jalan yang juga terdapat
dalam pengertian agama lainnya. Bagi orang Eropa, religion hanyalah mengatur
hubungan tetap (vertikal) anatar manusia dengan Tuhan saja. Menurut ajaran Islam,
istilah din yang tercantum dalam Al-Quran mengandung pengertian hubungan
manusia dengan Tuhan (vertikal) dan hubungan manusia dengan manusia dalam
masyarakat termasuk dirinya sendiri, dan alam lingkungan hidupnya (horisontal).

" Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu jadi agama(din)
bagimu

"

(QS

5:3)

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia " (QS
3:112)
2.1
Hakikat manusia serta proses penciptaanya
menurut Al-Quran
Al-Quran adalah kitabullah yang di turunkan kepada nabi
Muhammad saw. Untuk segenap manusia. Al-Quran juga
mendorong manusia untuk merenungkan perihal dirinya, kejaiban
penciptaannya. Sebab, pengetahuan manusia terhadap diri nya
dapat mengantarkannya pada marifullah, berkaitan dengan hal
ini,terdapat sebuah atsar yang menyebut bahwa barang siapa
mengenal dirinya,niscaya ia mengenal tuhan nya.
Al-Quran juga membuat petunjuk mengenai manusia, sipat
sipat dan keadaan biologisnya yang berkaitan pembentukan nya
gambaran yang benar tentang kepribadian manusia, motivasi uta
yang mengerakan prilaku manusia, serta factor-faktor yang
mendasari keselarasan dan kesempurnaan kepribadian manusia
dan terhujut nya kesehatan jiwa manusia.

Hakikat manusia
adalah makluk paling sempurna yang pernah di ciptakan
oleh Allah SWT kesempurnaan yang di miliki oleh manusia
merupakan salah satu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khifah dimuka bumi ini.
Penciptaan manusia menurut Al-Quran
Al-Quran telah memberikita imformasi kepada kita mengenai
proses penciptaan manusia melalui beberapa fase : dari tanah
menjadi lumpur, menjadi tanah liat yang di bentuk , menjadi tanah
kering, kemudian Allah SWT. Merupakan ruh kepada nya , lalu
tercipta Adam a.s. hal ini di isyaratkan Allah surat {38} ayat 71-72.
{ingatlah} ketika tuhan mu berfirman kepada maikat , sesungguh
nya aku menciptakan manusia dari tanah. Maka, apabila telah
kesempurnaan kejadian dan kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) ku,

maka hendak lah kamu menyukuri dengan bersujud pada nya. (Q.S
Shaad {38}: 71-72.)
Kemudian, dalam ayat lain juaga di sebutkan mengenai permulaan
pencipta manusia yang berasal dari tanah. Hai manusia, jika kamu
dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguh nya kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemunian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadian nya dan
yang tidak sempurna, agar kami jelas kepada kamu dan kami
tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu
yang sudah di tentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai
bayi, kemudian (dengan beransur ansur ) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada di wafatkan dan( ada pula) di
antara kamu di panjangkan umur nya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesungguh pun yang dahulu nya telah di
ketahui. Dan, kamu liat bumi ini kering, kemudian apabila telah
kami turun kan air diatas nya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh tumbuhan yang indah.
(Q.S. al- Hajj{22}:5)
Q.S AL-muminun 23:13-14 :
Yang artinya : kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang di
simpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulangbeulang, lalu tulang-beulang itu kami bungkus dengan daging.
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka,
mahasuci lah ALLAH, pencipta yang paling baik. (Q.S. AL-MUMINUN
23:13-14)

2.2 fungsi dan tugas manusia


Peran / fungsi kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah Atau jabatan
kita sebagai manusia ciptaan Allah apa sih di dunia ini?Fungsi / Peran kita di dunia
ini tidak lainadalah sebagai khalifah seperti firman Allah SWT:"Dia-lah yang
menjadikan kamu khalifah-khalifah di mukabumi...".(QS.35:39).
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi...".(QS.2:30)

.Kata "khalifah" berakar dari kata"khulafa'" yang pada mulanya berarti "di
belakang". Dari sini,kata khalifah seringkali diartikan sebagai "pengganti" (karena
yang menggantikan selalu beradaatau datang di belakang, sesudah yang
digantikannya).Ini berarti manusia dijadikan oleh Allahsebagai pengganti/wakil untuk
mengurus dan memakmurkan dunia dengan jalan melaksanakansesuatu perbuatan
yang diridhai-Nya di muka bumi ini.
Tugas manusia :
1.Tugas Manusia Sebagai Hamba Allah ('Abdullah)
2.Tugas Manusia Sebagai Khalifah
Tugas manusia sebagai khalifah banyak sekali,tugas-tugas kekhalifahan tersebut
menyangkut tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, tugas kekhalifahan dalam
keluarga/rumah tangga,tugas kekhalifahan dalam masyarakat,dan tugas kekhalifahan
terhadap alam.
Tugas Kekhalifahan terhadap diri sendiri:

Menuntut ilmu pengetahuan (QS.16:43)

Memakan makanan yang halal(QS.2:168)

Tugas Kekhalifahan dalam Keluarga / Rumahtangga:

Menjaga keluarga dari siksaneraka (QS.66:6)


Tugas Kekhalifahan dalam masyarakat:

Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (QS.49:10)

Tolong-menolongdalam kebajikan (QS.5:2)

MenegakkanKeadilan (QS.4:135)(4) Bertanggungjawab terhadap amar ma'ruf nahi


munkar (QS.3:104,110)
Tugas Kekhalifahan terhadap alam:

Tidakberbuat kerusakan di muka bumi (QS.28:77), (QS.30:41)Dan masih banyak


lagi tugas yang mencakup tugas-tugas.
2.3 tujuan hidup manusia
Tujuan penciptaan manusia tiada lain adalah untuk beribadah kepada Allah
seperti firman-Nya:"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi/beribadahkepada-Ku".(QS.51:56)
Di dalam segala aktivitas kita diatur agar aktivitas kita bernilai
ibadah,menurut penulis tidak adasuatu agama yang mengatur aktivitas manusia
serinci agama Islam,contoh kecil adalah rumah,ketika bercermin,ketika naik
kendaraan,ketika hujan,ketika mendengar petir,ketika hendak berhubungan suami
istri,bahkan orang bersinpun didoakan (salingjawab-menjawab) dan masih banyak
yang lainnya.

Hubungan manusia dan agama


Manusia adalah makluk ciptaan tuhan yang paling sempurna di
banding kan makluk ciptaan tuhan yang lain nya. Manusia

merupakan makluk tuhan yang memiliki tuntutan untuk menyebab


dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah di ciptakan sehingga
manusia dapat bertahan hidup dan melestarikan populasinya.
Manusia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda. Walaupun
kepercayaan manusaia banyak yang berbeda tetapi dari keseluruh
kepercayaan , kepercayaan tersebut memiliki satu tujuan yang
jelas. Keprcayaan dan agama memberikan segala sesuatu
panjelasan bahwa manusia adalah makluk yang harus bersukur
kepada dia dan memiliki potensi untuk bersikap baik atau buruk ,
bersikap jujur atau dusta dan dalam diri manusia selalu terdapat
aspek hawa nafsu, seks dan rasa ingin berkuasa.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan

Agama adalah pandangan dan pedoman hidup manusia ,


dan
menjadi kekuatan
utama dalam membentuk sejarah
kehidupan manusia. Dalam hal ini manusia berpedoman kepada
agama yang mengatur semua hal yang bersangkutan dalam
kehidupan dan cara bertingkah laku antar umat beragama.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat memberi motifasi
Untuk menjadi acuan mahasiswi dalam menyiapi antara manusia
dan agama.
Diposkan oleh badriah like 52 di 05.05
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
http://badriah1.blogspot.com/2012/05/makalah-agama-dan-manusia.html

MAKALAH TENTANG AGAMA DAN MANUSIA.

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan dan Agama (PAI). Makalah ini dapat
digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar Materi Manusia dan Agama. Makalah ini
dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami tentang materi agama dan manusia secara lebih lanjut. Makalah ini juga
dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala
upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil
apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh

karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Agama dan Manusia, Aamiin.
Lubuklinggau, 03 Oktober 2012
Penyusun
Kelompok III .
i

DAFTAR ISI
KATA

PENGANTAR..............................

..i
DAFTAR

ISI

.................................

ii
BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................1


B. Rumusan Masalah................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah..................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori...............................3
B. Pembahasan...............................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................10
B. Saran..........................10
REFERENSI

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia, dan Agama merupakan masalah yang sangat penting , karena mempunyai
pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman
kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agamaagama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan
agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Di samping itu,
agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam
menghadapi berbagai aliran sesat.
Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan
juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individuindividunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan
hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi, apabila nilai-nilai agama telah
terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya
sebagai manusia yang bertaqwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu
mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan
ajaran agama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai
berikut.

1.

Apa Hubungan agama dengan manusia?

2.

Mengapa manusia perlu memeluk agama ?

3.

Mengapa islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan ?

4.

Bagaimana islam sebagai agama yang lurus ?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk :
1.

Untuk mengetahui Hubungan agama dengan manusia?

2.

Menjelaskan sebab-sebab manusia perlu memeluk agama

3.

Menguraikan mengapa Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah


kemanusiaan

4.

Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang lurus

D. Manfaat Penulisan makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat kepada pembaca tentang
Manusia dan Agama. Semoga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada sang pencipta yaitu Allah SWT aamiin.
2

BAB II
PEMBAHASAAN
A. Landasan Teori
1.

Pengertian Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani

dan

istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan


sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup.
Menurut agama Islam itu sendiri, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling
mulia di antara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk menjadi
khalifah di muka bumi. Dalam Al-quran, ada tiga kata yang digunakan untuk
menunjukan kepada manusia. Kata yang digunakan adalah basyar, insan atau nas dan
bani Adam.
Kata basyar diambil dari kata yang berarti `penampakan sesuatu dengan baik dan
indah. Dari kata basyarah yang artinya `kulit. Jadi, manusia disebut denagn basyar
karena kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit binatang. Manusia secara
bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasiya
yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak. Kata insan
dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak
artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.
2.

Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama =
kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian
agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan
dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha atau sejenis
peribadatan yang dilakukan berulang-ulang.
3

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti :
hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan.
Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa addiin merupakan pengabdian dan
penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara
dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).
Dan secara umum, Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, di mana
penganut-penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau sosial atas
dasar aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu suatu agama mencakup aspek-aspek sebagai
berikut :
a.

Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.

b.

Aspek ritual, yaitu tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan, untuk minta
perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjukkan kesetiaan dan
penghambaan.

c.

Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang benar dan
baik bagi individu dalam kehidupan.

d.

Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.


Asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama dapat dikategorikan ke
dalam tiga jenis, yaitu :

a.

Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu masyarakat
disebut dengan Agama Budaya atau Agama Bumi (dalam bahasa Arab disebut Ardli),
seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama primitif dan tradisional.

b.

Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat wahyu dari
Tuhan disebut agama wahyu atau agama langit (dalam bahasa Arab langit disebut
samawi), seperti Yahudi, Nasrani dan Islam.

c.

Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar. Dia memiliki
pemikiran-pemikiran yang mengaggumkan tentang konsep-konsep kehidupan
sehingga banyak orang yang mengikuti pandangan hidupnya dan kemudian
melembaga sehingga menjadi kepercayaan dan ideologi bersama suatu masyarakat.
Agama semacam ini dinamakan sebagai agama filsafat, seperti Konfusianisme
(Konghucu), Taoisme, Zoroaster atau Budha.
4

3.

Pengertian Islam
Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang artinya
damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang artinya
berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di definisikan sebagai
suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt, yang diturunkan kepada
ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai
pedoman hidup manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan larangan agar
manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di akhirat kelak.

B.

Pembahasan
1. Hubungan Agama Dan Manusia
Kondisi umat islam dewasa ini semakin diperparah dengan merebaknya
fenomena kehidupan

yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan prilaku

yang a moral atau degradasi nilai-nilai


keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :
1. Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul atau
kemusrikan, dan film-film yang
berbau porno.
2. Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para model yang mengubar
aurat.
3. Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak sedikit dari mereka itu
justru berprilaku yang

menyimpang dari nilai-nilai agama.


4. Krisis silaturahmi antara umat islam, mereka masih cenderung
mengedepankan kepentingan
kelompoknya (partai atau organisasi) masing-masing.
Sosok pribadi orang islam seperti di atas sudah barang tentu tidak
menguntungkan bagi umat itu
sendiri, terutama bagi kemulaian agama islam sebagai agama yang mulia dan
tidak ada yang lebih
mulia di atasnya. Kondisi umat islam seperti inilah yang akan menghambat
kenajuan umat islam dan
bahkan dapat memporakporandakan ikatan ukuwah umat islam itu sendiri.
Agar umat islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu menwujudkan misi
Rahmatan lilalamin
maka seyogyanya mereka memiliki pemahaman secara utuh (Khafah) tentang
islam itu sendiri umat
islam tidak hanya memiliki kekuatan dalam bidang imtaq (iman dan takwa)
tetapi juga dalam bidang
iptek (ilmu dan teknologi). Mereka diharapkan mampu mengintegrasikan
antara pengamalan ibadah
ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang dimanifestasikan dalam
kehidupan sehari-hari,
seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur, sikap altruis, sikap toleran dan
saling menghormatai
tidak suka menyakiti atau menghujat orang lain. Dapat juga dikatakan bahwa
umat islam harus mampu
menyatu padukan antara mila-nilai ibadah mahdlah (hablumminallah) dengan
ibadah ghair mahdlah
(hablumminannas) dalam rangka membangun

5
2. Baldatun thaibatun warabun ghafur Negara yang subur makmur dan penuh
pengampunan Allah SWT.
3.

Sebab-sebab manusia perlu memeluk agama


Manusia perlu memelukan agama

sebab disamping manusia memiliki berbagai

kesempurnaan, manusia juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain digunakan oleh
kata Al-Nafs menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Quran Nafs
diciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam
manusia inilah yang oleh Al-Quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.
Sebagaimana firman Allah swt. Yang berbunyi:

Artinya : Demi nafs serta demi penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan


kepadanya kefasikan dan ketaqwaan.(QS.Al-Syams : 78)
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia
dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang
dari luar maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan
hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa
dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin
memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluarka biaya, tenaga
dan fikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang
didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan.
Allah berfirman dalam Al-Qran Surat Al-Anfal : 36
Yang artinya : sesungguhya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka
untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.(QS.Al-Anfal:36)
Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka
gunakan agar orang-orang mengikuti keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan,

obat-obat terlarang dan lain sebaginya dibuat dengan sengaja. Untuk itu, upaya
membatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat
menjalankan agama.
6
Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini meningkat, sehingga uapaya
mengagamakan masyarakat menjadi penting.
4.

Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah kemanusian


Islam adalah suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, diturunkan
kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw.
Sebagai agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentu ajaran
Islam akan selaras dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal
manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala
karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan
tersembunyi yang masih perlu dikembangkan dan diarahkan oleh ikhtiar manusia
baik fitrah yang berkaitan dengan dimensi fisik atau nonfisik, yaitu akal, nafsu ,
perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertama kali
ditegaskan dalam ajaran Islam. Yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia
sebelumnya. Manusia belum mengenal kenyataaan ini. Baru masa ini, muncul
beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya dalam keagamaan yang
ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia memeluk
agama. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi :

Artinya : Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai dngan fitrah itu. (QS.Ar-Rum :
30).

Adanya potensi fitrah agama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula
dianalisis melalui istilah Ihsan yang digunakan Al-Quran untuk menunjukan
manusia. Mengacu kepada informasi yang diberikan Al-Quran, Musa Asyari sampai
pada suatu kesimpulan, bahwa manusia Ihsan adalah manusia yang menerima
pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Melalui uraian tersebut
diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam diri manusia sudah terdapat potensi untuk
beragama. Potensi beragama ini memerlukan pembinaan, pengarahan, dan seterusnya
dengan mengenal agama kepadanya.
Dengan arahan ajaran Islam, fitrah kemanusiaan akan membawa manusia ke arah
kebaikan dan keselamatan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
7
5.

Islam Sebagai Agama yang Lurus


Islam merupakan agama yang lurus karena islam sebagai hidayah (petunjuk) dalam
kehidupan umat manusia sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 38)
Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang
siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan ditimpa rasa
khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati. (Q.S AlBaqarah : 38).

a.

Hidayah Allah untuk manusia


Hidayah secara istilah Islam berarti Petunjuk yang diberikan oleh Allah pada
makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan
menemukan solusi (pemecahan) bagi persoalan hidup yang dihadapinya. Oleh
karena itu hidayah merupakan alat bantu yang diberikan oleh Allah kepada makhluk
hidup untuk mempermudah menjalani kehidupannya.
Ada 4 tingkat hidayah yang diberikan oleh Allah swt. kepada manusia, yaitu :

1)

Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif), yaitu petunjuk untuk kehidupan yang


diberikan oleh Allah swt. bersamaan dengan kelahiran berupa kemampuan untuk
menghadapi kehidupan, sehingga sanggup untuk bertahapan hidup (fungsi survival).

2)

Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi), yaitu petunjuk berupa kemampuan indera


dalam menangkap citra lingkungan hidup, sehingga ia dapat menentukan lingkungan
mana yang sesuai dengannya sehingga menemukan kenyamanan dalam menjalani
kehidupan secara fisikal (fungsi adaptif).

3)

Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual), yaitu petunjuk yang diberikan oleh Allah
swt. berupa kemampuan berfikir dan menalar, yaitu mengolah segala informasi yang
ditangkap melalui indera. Dengan kemampuan ini manusia memiliki kemampuan
mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memanipulasi dan merekayasa
lingkungan untuk menciptakan kemudahan, kesejahteraan dan kenyamanan hidupnya
(fungsi developmental atau pengembangan hidup).

4)

Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama), yaitu petunjuk yang diberikan Allah swt.
Kepada manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk diterapkan dalam meniti
kehidupan secara individual dan menata kehidupan secara komunal, bersama-sama
orang lain, sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan
ketenangan batin dalam menjalani kehidupannya.
8
Hidayah ketiga dan keempat ini hanya diberikan kepada umat manusia dengan kedua
jenis hidayah inilah manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Dengan
hidayah aqliyyah (kemampuan intelektual), manusia menjadi berbeda secara
signifikan bila dibandingkan dengan binatang (demikian juga dengan jin dan
malaikat). Dan dengan hidayah diniyyah (petunjuk agama), manusia dapat
meningkatkan spiritualitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih tinggi dari malaikat
sekalipun.

b.

ISLAM, Satu-satunya hidayah diniyyah


Untuk membimbing manusia dalam meniti dan menata kehidupan, Allah menurunkan
agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan referensi dalam menetapkan setiap
keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas dari segala kebingungan dan kesesatan.
Firman Allah yang terjemahannya :
Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang
siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan ditimpa rasa

khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati. (Q.S AlBaqarah : 38).
Dan Allah swt. Menegaskan bahwa satu-satunya hidayah yang benar yang Ia ridhoi
itu adalah agama islam.
Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah ISLAM.
Pada hari ini Aku lengkapkan bagimu agamamu dan Aku sempurnakan nikmat-Ku
kepada mu. Dan Aku ridhoi Islam sebagai agamamu. Agama islam, dapat berperan
dan berfungsi bagi manusia yang dapat dikembangkan oleh setiap individu, sebagai
berikut :
1.

Pemberi makna bagi perbuatan manusia.

2.

Alat kontrol bagi perasaan dan emosi.

3.

Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.

4.

Pemberi reinforcement (dotongan penguat) terhadap kecenderungan berbuat baik


pada manusia.

5.

Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agama menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama =
kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan
manusia dari kekacauan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa agama sangat
diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih
bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Akhlak yang terpuji sangat penting
dimiliki oleh setiap masyarakat sebab maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara
amat tergantung kepada akhlak tersebut. Agama Islam adalah agama yang selalu
mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah
(Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat quraniyah yang

terdapat dalam Al-Quran, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu
kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih
bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
B.

SARAN
Pendidikan adalah salah satu tujuan pokok manusia karena itu sebagai calon pendidik
marilah kita mengamalkan tujuan pendidikan islam secara ikhlas baik lewat
pendidikan formalKita sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai
keagamaan sehingga kita bias mendapat dan mencapai keridhaan Allah SWT.

10

REFERENSI
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman
Hidup, Value Press, Bandung
Hasan, Ali H.M. Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelambagaan
Agama Islam. 1994/1995.
Website :
http: www.google.com
http://filsafat.kompasiana.com/2012/05/10/manusia-dan-agama/
http: www.anakciremai.com/2012/06/10/manusia-dan-agama/
http://agushidayatwrote.wordpress.com/2012/07/10/mengapa-man/
http: www.sarjoni.wordpress.com

Makalah agama tentang sholat


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti
sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin
untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum
(Kefahaman terhadap mana pembicaraan), tadzim (Rasa hormat), mahabbah, raja
(harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah
sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan talim yang
sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan
bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan
suci. Shalat merupakan tathbiq amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik
dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan

itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang
beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat
memperhatikan

masalah

shalat,

sampai

mereka

menempatkan

shalat

itu

sebagaimizan atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan
seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui
agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang shalatnya
dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik. Ini
sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka saksikanlah
untuknya dengan iman. (HR. Tirmidzi).
Dalam kitab Jamiush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu Umar,
Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist ini : Sholat
adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya. Begitupun
dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu masud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan ritual
dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi dapat
mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai salah satu penjagaan bagi
orang-orang yang beriman yang benar-benar melaksanakannya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian sholat?
2. Bagaimanakah sejarah sholat?
3. Sebutkan macam-macam sholat!
4. Apakah manfaat sholat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SHOLAT

Sholat menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut istilah adalah pekerjaan
dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh salam.
Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran Allah.
Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka serempak jiwanya
bergerak menghadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-Mahamulia. Sementara
musholi meninggalakan seluruh urusan dunianya dan memusatkan pikirannya untuk
menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang tentu ia putus hubungan dengan
(makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada di atas hamparan bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan
keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan dan
kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan waktunya
dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-bacaan dan
perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan
ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari sekedar ibadah bumi, seraya
berdoa selamat (mengucap salam) kepada makhluk bumi, keselamatan dan
kesejahteraan yang diperuntukkan bagi sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat
berawal dengan takbir ihram, Allahu Akbar dan berakhir dengan salam,
Assalamualaikum.
B. SEJARAH SHOLAT
Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang
dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Miraj, dimana proses ini
tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga
dalam sejarah digambarkan setelah Nabi melaksanakan Isra dan Miraj, umat Islam
ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara terang-terangan menolak
kebenarannya itu, yang setengah tengahnya, dan yang yakin sekali kebenarannya.
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama,
yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal amal yang lainnya, dan
mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya.
C. MACAM-MACAM SHOLAT

Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:


1. Sholat Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasanbatasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam
hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:
a.

Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang


bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya

b.

'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
sampai tenggelamnya matahari.

c.

Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah


dilangit.

d.

'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar
shodiq.

e.

Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.

2. Sholat Tathowwu'
Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.
a.

Sholat Tathowwu' Muthlaq


Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.

b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad


Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari
Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya,
2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat
sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang
lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)

Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat sunah seperti
sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh, sholat dhuha, sholat taubat,
sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih.

D. SHOLATNYA ORANG BERIMAN DAN ORANG FASIQ


1. Sholatnya orang beriman
a.

Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh
Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana
sabdanya:
Aku lakukan hal ini agar kalian dapat mengikuti aku (bermakmum) dan agar kamu
sekalian tahu shalatku (HR. Bukhari-Muslim)
Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat (HR. Bukhari-Muslim)

b. Orang yang beriman melakukan shalat tidak hanya berupa gerakan dan ucapan yang
telah dicontohkan Rasulullah melainkan menekankan pada esensi shalat yaitu
terdapatnya kekhusuan.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusu dalam shalatnya. (Al Muminun: 9).
2. Sholatnya orang fasiq
a. Golongan pertama adalah golongan orang yang telah mengetahui ilmu tentang shalat,
yaitu mengenai syarat dan rukunnya, perkara-perkara yang membatalkannya, tentang
bersuci dari hadas, begitu juga bacaannya sudah betul dan lain sebagainya. Akan
tetapi golongan ini tidak mampu melawan nafsu. Sehingga godaan dan tarikan dunia
mudah memalingkan mereka daripada menunaikan kewajiban kepada Tuhannya
seperti perintah shalat ini. Bila mereka sedang ada mood maka ditunaikannya juga
shalat. Tetapi bila ada urusan pekerjaan, maka mereka lupakan saja shalat dan
mendahulukan apa saja tuntutan pekerjaan mereka walaupun mereka tahu perbuatan
itu berdosa. Dengan kata yang lain, mereka tidak istiqomah di dalam mengerjakan
perintah shalat. Golongan ini dihukumkan sebagai orang fasiq. Seperti firman Allah

di dalam Al Quran: Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah
turunkan, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq.
b. Golongan kedua yaitu orang orang yang sudah mengerjakan shalat dan sudah tahu
ilmunya, akan tetapi tidak khusyuk dalam mengerjakannya. Yakni, jiwa dan
fikirannya tidak ditumpukan untuk mengingati Allah dengan menghayati bacaanbacaan dalam shalat. Fikirannya melayang-layang memikirkan hal-hal lain di luar
shalat, seperti perniagaannya, kerjanya, istrinya, anaknya, dan lain-lain lagi.
Golongan ini tidak menjiwai shalatnya, malah pekerjaannya di luar shalat itu yang
dijiwai sehingga mengganggu ibadah shalatnya. Mereka diancam oleh Allah SWT
dengan firmanNya:
Maka kecelakaanlah (neraka Wail) bagi orang-orang yang shalat, yaitu orangorang yang lalai di dalam shalatnya (Qs. Al Maun 4-5)
Ciri orang yang munafik juga dapat dilihat dari pelaksanaan sholat itu sendiri:
Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka
dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya(dengan sholat) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut
Allah melainkan dengan sedikit sekali (Qs. Annisa ayat 142).
E. MANFAAT SHOLAT
1. Sholat dapat menghapuskan dosa
Ibnu Masud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kamu sekalian
berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat itu
membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa, maka jika kamu
melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya, kemudian berbuat dosa
lagi, maka jika kamu melakukan shalat asar maka shalat itu membersihkannya,
kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat maghrib, maka
shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu
melakukan shalat isya, shalat itu akan membersihkannya, kemudian kamu tidur
maka tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga kamu bangun. (HR. Thabrani)
2. Manfaat sholat bagi kesehatan

Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk kesehatan:
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah
latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru
kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung
dan tulang belakang yang mencembung, dengan begitu kita tidak mudah terserang
penyakit, tulang belakang juga akan lurus.
Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga
dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti
meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi
lancar.
Ruku berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena
sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku dilakukan
dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher.
Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud
dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih
tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul
menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena
bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran.
Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke
kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga
akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
.sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (Qs. AlAnkabut ayat 45). Sholat adalah salah satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari
konsekuensi rukun islam yang pertama. Sebagai muslim yang memiliki iltizam
terhadap apa yang telah menjadi konsekuensi pengakuannya terhadap keimanannya

pada Allah, maka sholat akan menjadi pencegah kemaksiatan dan kemungkaran dari
dirinya sebagaimana telah disebutkan dalam ayat tadi.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan jiwa dan
melunakkan perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan. Shalat dengan
dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya, sementara AL Quran menjadi
kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang sempurna telah memberikan bekal pada akal dan
fikiran dengan berbagai hakekat ilmu pengetahuan, sehingga orang yang shalat
dengan baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat
gizi.

F. BAHAYA MENINGGALKAN SHOLAT


Dalam peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang
balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang
berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: Rasulullah SAW,
diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu,
Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali
kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu
Rasulullah bertanya: Siapakah ini wahai Jibril? Jibril menjawab: Mereka
ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu (Riwayat
Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor.
Maksud Firman Allah Taala: ..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu,
mereka berkata: Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka
Saqor ?. Orang-orang yang bersalah itu menjawab: kami termasuk dalam
kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang
melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, yaitu mengakhirkan waktu Sholat
dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan

dan melewatkan waktu sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail. Ibn
Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas yaitu orang yang
melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka
bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka
Jahannam tempat kembalinya.
Maksud

Hadist:

Siapa

meninggalkan

sholat

dengan

sengaja,

maka

sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata.


Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafii) berfatwa:
Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang
meninggal dunia dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat.
Bahkan, ada yang mengatakan haram mensholatkanya.
Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1.

Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulangtulang dada.

2.

Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar
tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.

3. Akan muncul seekor ular yang bernama Sujaul Aqra Ia akan berkata, kepada si
mati dengan suaranya bagai halilintar: Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab
meninggalkan sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari
Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya hingga Subuh. Ia dipukul dari waktu
Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke
perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena
meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib
ke waktu Isya hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh
Sajaul Aqra hingga hari Qiamat.
Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:
Subuh , Allah Taala akan menenggelamkannya kedalam neraka Jahannam selama 60
tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun didunia=60,000 tahun).
Dhuhur, dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
Asar, dosa seperti menghacurkan Kabah.

Maghrib, dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.


Isya, Allah Taala akan berseru kepada mereka: Hai orang yang meninggalkan
sholat Isya, bahwa Aku tidak lagi ridha engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan
nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada
Allah Taala.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat :
Didunia
1. Allah Taala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
2. Allah Taala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya.
3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
3. Dia akan Mati Buruk (suul khatimah)
4. ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya
Ketika di Alam Barzakh
1.

Ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima


hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan.

2. Kuburnya akan menjadi sangat gelap.


3.

Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul


(seperti jari bertemu jari).

4. Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan.
G. Waktu Yang Dilarang untuk Sholat
1. Setelah shalat fajar hingga ukuran matahari setinggi tombak.
2.

Setelah

Shalat

Ashar

hingga

matahari

tenggelam

Tidak boleh dilaksanakannya shalat sunnah setelah 2 waktu tersebut berdasarkan


hadits-hadits berikut:

Hadits Ibnu Abbas, ia berkata Saya diajari oleh banyak orang yang kejujuran dan
keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk didalamnya adalah UmarSesunguhnya Nabi melarang melaksanakan shalat setelah Subuh hingga terbit
matahari dan setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam. (HR Bukhari 581
dan Muslim 826)

Hadits Abu Said, ia berkata bahwa Rasulullah r bersabda: Tidak ada pelaksanaan
shalat setelah shalat subuh hngga matahari meninggi, dan tidak ada shalat setelah
shalat Ashar hingga matahari terbenam. (HR Bukhari 586 dan Muslim 727)

3.

Ketika

tengah

hari

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, ia berkata: Tiga waktu
yang dilarang oleh RAsulullah untuk melaksanakan shalat atau mengubur mayit
kami; Ketika matahari terbit dan bersinar terang hingga meninggi, ketika tengah
hari hingga matahari tergelincir, ketika matahari condong kebarat hingga tengelam.
(HR Muslim 831)
H. Syarat Wajib Sholat
1.

Islam
Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karena orang yang tidak islam tidak wajib
mengerjakan Shalat, tetapi Ia pasti akan mendapatkan siksa di Akhirat.

2.

Berakal
Karena sholat merupakan jalinan hubungan antara manusia dengan ALLAH maka
manusia yang bisa berfikir secara logislah yang diwajibkan menjalankan Shalat,
orang-orang yang tidak berakal atau orang yang tidak sehat akalnya seperti orang
gila, orang yang baru mabuk ( walaupun orang itu normal tapi saat itu sedang dalam
keadaan diluar akalnya atau diluar kesadarannya maka ia tidak bisa berpikir, sehingga
orang yang mabuk juga termasuk orang yang tidak berakal ), dan juga orang yang
pingsan tidak diwajibkan Shalat karena dalam kondisi yang tidak sadar.

3.

Baligh

(Dewasa)

Orang yang belum baigh tidak diwajibkan mengerjakan shalat, berikut adalah
beberapa
a.

ciri

Sudah

atau

tanda-tanda

menginjak

umur

orang
kurang

yang
lebih

sudah

baligh

13-15

tahun

b.

Mimpi

bersetubuh

(mimpi

basah)

untuk

anak

laki-laki

c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut datang bulan untuk anak perempuan
Berikut adalah salah satu cara/metode untuk melatih anak menjadi terbiasa untuk
melaksanakan Shalat. Bagi orang tua yang memiliki anak sudah berumur sekitar 7
tahun orang tua harus sudah menyuruh untuk melaksanakan Shalat , apabila anaknya
sudah berumur 10 tahun dan belum mengerjakan Shalat maka orang tua itu wajib
untuk menyuruh dengan lebih keras (maksudnya lebih disiplin) bahkan orang tua
diwajibkan memukulnya, semua itu dilakukan agar tertanam dalam diri anak itu agar
tidak meninggal kan shalat.
4.

Telah

sampainya

dakwah

kepadanya

Orang yang belum pernah mendapatkan dakwah/seruan agama, tidak wajib


mengerjakan Shalat, dan dia tidak mendapat siksa diakhirat, belum mendapat seruan
disini dimaksudkan seperti seorang anak kecil/bayi yang meninggal, bukan orang
yang tidak mau mendapatkan seruan agama, karena belajar Ilmu agama itu wajib.
5.

Suci dari haid dan nifas


Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan tidak diwajibkan
melaksanakan Shalat karena dalam kondisi yang tidak Suci

6.

Jaga
Maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk melaksanakan Shalat.
( tanpa disengaja ).

I.

Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah
menurut syarat syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah
berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya
serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaanNya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan
perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua duanya. Orang beriman melaksanakan

shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai
dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai
banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri,
ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama
dihisab adalah sholat.
B. SARAN
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan
dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan,
sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir, sholat sebagai
syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan
diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran datang dari Allah
semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai manusia yang
memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk menjauhi segala yang
menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya, meneladani Nabi kita
Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
http://abiyazid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-shalat/
http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-siksa-bagi-orang-yangmeninggalkan-sholat/
http://islamic-indo.blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html

Anda mungkin juga menyukai