1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………….. I
KATA PENGANTAR ……………………………………….. II
DAFTAR ISI …………………………………………………. III
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ………………………………….. 4
BAB II : PEMBAHASAN
1. MANUSIA
Pengertian manusia …………………………………….. 5
Ciri – ciri manusia ……………………………………... 6
Tujuan penciptaan manusia .......................7
Kedudukan manusia. .................................7
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia secara umum ………………………… 8
Hakikat manusia menurut Al- Qur’an …………………. 9
2. AGAMA
Pengertian agama ………………………………………. 9
Syarat – syarat agama ………………………………….. 10
Unsur – unsur agama …………………………………... 11
Fungsi agama …………………………………………... 12
D. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA …………..12
3. ISLAM
Pengertian Islam............................13
Manusia sebagai Kebutuhan Fitri.................13
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah...15
Islam Sebagai Agama yang Lurus.............16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting , karena
ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan
datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai
spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit
atau agama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif.
Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Di
samping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda
muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat.
Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak
dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-
individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. MANUSIA
1. Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup.
5
Kata an-nas dalam Al-Qur’an mengacu kepada manusia sebagai
makhluk sosial dengan karateristik tertentu misalnya mereka mengaku
beriman padahal sebenarnya tidak (QS Al-Baqarah :8) Dari uraian ketiga
makna untuk manusia tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia
adalah mahkluk biologis, psikologis dan sosial. Ketiganya harus
dikembangkan dan diperhatikan hak maupun kewajibannya secara
seimbang dan selalu berada dalam hukum-hukum yang berlaku
(sunnatullah).
Menurut agama Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang
dipercaya untuk menjadi
khalifah dimukabumi.
6
Manusia diciptakan oleh Allah agar ia beribadah kepada-Nya. Pengertian
ibadah di sini tidak sesempit pengertian ibadah yang dianut oleh
masyarakat pada umumnya, yakni kalimat syahadat, shalat, puasa,
zakat, dan haji tetapi seluas pengertian yang dikandung oleh kata
memperhambakan dirinya sebagai hamba Allah. Berbuat sesuai dengan
kehendak dan kesukaan (ridha) Nya dan menjauhi apa yang menjadi
larangan-Nya
4. Kedudukan Manusia
Kedudukan manusia yang dimaksud di sini adalah konsep yang
menunjukkan hubungan manusia dengan Allah dan dengan
lingkungannya. Ayat-ayat yang relevan dengan masalah tersebut adalah
antara lain :
1. Q.S.Fathir, 35/43:39
Ayat 39-41: Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengangkat manusia sebagai
khalifah di bumi dan penjelasan tentang keesaan Allah dan kekuasaan-
Nya.
ض فَ َم ْن َكفَ َر فَ َعلَ ْي ِه ُك ْف ُرهُ َوال يَ ِزي ُد ْال َكافِ ِرينَ ُك ْف ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ْم ِإال
ِ ْهُ َو الَّ ِذي َج َعلَ ُك ْم َخالِئفَ فِي األر
)٣٩( َم ْقتًا َوال يَ ِزي ُد ْال َكافِ ِرينَ ُك ْف ُرهُ ْم ِإال َخ َسارًا
“Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi.
Barang siapa kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya
sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu hanya akan menambah
kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Dan kekafiran orang-orang kafir itu
hanya akan menambah kerugian mereka belaka.”
2. Q.S. Hud, 11/52:61
”Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia
berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada bagimu Tuhan
yang berhak disembah selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi
(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya].
Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat dan memperkenankan (doa
hamba-Nya)."
7
3. Q.S Az-Zariyat, 51/67:56
1. Manusia Sebagai Khalifah
Kedudukannya manusia sebagai khalifah. Dijelaskan bahwa Allah
yang menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Penegasan
ini mengisyaratkan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Selanjutnya ayat tersebut juga mengingatkan bahwa siapa yang ingkar,
khususnya mengingkari Tuhan yang telah menjadikan khalifah, maka ia
sendiri yang menanggung akibat pengingkarannya itu berupa kemurkaan
Tuhan dan kerugian bagi dirinya sendiri.
5. HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia secara umum adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya
ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya serta
mampu menentukan nasibnya.
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan
membuat dunia lebih baik untuk ditempat
5. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya mterbatas
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
8
6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
7. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, ahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
8. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti
mencari jawaban, mencari jwaban berarti mencari kebenaran.
Hakikat Manusia Menurut Al-Qur’an
Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan
mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Al-Quran
justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam
perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di
negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan
beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini.
Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya
adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
B. AGAMA
1. Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak
gama=kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang
dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia baratter dapat
suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie,
religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh
penderitaan atau mati-matian , perbuatan ini berupa usaha atau sejenis
per ibadatan yang dilakukan secara berulang ulang.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Maha kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
9
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin
yang berarti:hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan,
keputusan dan pembalasan.Kesemuanya itu memberikan gambaran
bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari
seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah
laku tertentu, sebagai manifestasi ketaat anter sebut
(Moh.Syafaat,1965).
Dan secara umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan,
dimana penganut-penganut nya melakukan tindakan-tindakan ritual,
moral atau social atas dasar aturan-aturan-Nya.Oleh karena itu suatu
agama mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang
harus diyakini.
b. Aspekritual, yaitu tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan,
untuk minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjuk
kan kesetiaan dan penghambaan
c. Aspek moral ,yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak
yang benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
d. .Aspeksosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
3. Unsur-Unsur Agama
2. Syarat-Syarat Agama
a. Percaya dengan adanya Tuhan
b. Mempunyai kitab suci sebagai pandangan hidup umat-
umatnya
c. Mempunyai tempat suci
d. Mempunyai Nabi atau orang suci sebagai panutan
e. Mempunyai hari raya keagamaan
3. Unsur-Unsur Agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur
pokok:
10
1. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar
tanpa ada keraguan lagi
2. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
3. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia
dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat
beragama sesuai dengan ajaran agam.
4. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman
keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
5. Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur
pokok:
1. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa
ada keraguan lagi
2. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
3. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan
Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat
beragama sesuai dengan ajaran agama.
4. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman
keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
5. Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
4. Fungsi Agama
· Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
· Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia
dengan manusia.
· Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
· Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
· Pedoman perasaan keyakinan
· Pengungkapan estetika (keindahan)
11
· Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama
C. ISLAM
1. Pengertian Islam
12
Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang
artinya damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan,
aslama yang artinya berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama
Islam dapat di definisikan sebagai suatu sistem ajaran ketuhanan yang
berasal dari Allah swt, yang diturunkan kepada ummat manusia dengan
wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai pedoman
hidup manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan larangan agar
manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di akhirat kelak.
13
serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena
itu sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-Qur’an dianjurkan untuk di beri
perhatian lebih besar. Sebagai mana firman Allah swt. Yang berbunyi:
وهاونفس99فجورهاوتقوهافالهمهاوماسArtinya: “Demina serta demi penyempurna
ciptaan, Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan dan ketaqwaan”.
(QS.Al-Syams:78) Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan
agama adalah karena manusia dalam kehidupanya senantiasa
menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar maupun
yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa
nafsu dan bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa
rekayasa dan upaya- upaya yang di lakukan manusia yang secara sengaja
berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela
mengeluar kabiaya, tenaga dan fikiran yang dimanifestasikan dalam
berbagai bentuk kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi
menjauhkan manusia dari Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qr’ an
SuratAl-Anfal: 36 Yang artinya: “sesungguh ya orang-orang yang kafir itu
menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah”.
(QS.Al-Anfal:36) Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang-orang mengikuti
keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan
lain sebaginya di buat dengan sengaja. Untuk itu, upaya membatasi dan
membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat
menjalankan agama Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini
meningkat, sehingga uapaya mengagamakan masyarakat menjadi
penting
14
asal manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal
penciptaan) dengan segala karakteristiknya yang masih bersifat
potensial atau masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih perlu di
kembangkan dan diarahkan oleh ikhtiar manusia baik fitrah yang
berkaitan dengan dimensifisik atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan
dan kesadaran (qalb) dan ruh. Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah
keagamaan tersebut buat pertamakali ditegaskan dalam ajaran Islam.
Yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia sebelumnya.
Manusia belum mengenal kenyataaan ini. Baru masa ini, muncul
beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya dalam
keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi
perlunya manusia memeluk agama. Sebagai mana firman Allah yang
berbunyi:
فأقموجهكللدينحنيافطرةاللهالتىفطرالناسعليها
15
dalam surat Al-Baqarah : 38) “Nanti akan Aku berikan kepadamu
petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir
dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati ”. (Q.SAl-
Baqarah:38)
secara istilah Islam berarti ‘Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada
makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan
dan menemukan solusi (pemecahan)‘ bagi persoalan hidup yang di
hadapinya’. Oleh karena itu hidayah merupakan alat bantu yang di
berikan oleh Allah kepada makhluk hidup untuk mempermudah
menjalani kehidupannya Ada 4 tingkat hidayah yang di berikan oleh
Allah swt. Kepada manusia,yaitu:
16
4) Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama) yaitu petunjuk yang di
berikan Allah swt. Kepada manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk di
terapkan dalam meniti kehidupan secara individual dan menata
kehidupan secara komunal, bersama- sama orang lain, sehingga manusia
mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan ketenangan batin
dalam menjalani kehidupannNYA.
Hidayah ketiga dan ke empat ini hanya di berikan kepada umat manusia
dengan kedua jenis hidayah inilah manusia berbeda dengan makhluk
hidup lainnya. Dengan hidayah aqliyyah (kemampuan intelektual),
manusia menjadi berbeda secara signifikan bila dibandingkan dengan
binatang (demikian juga dengan jin dan malaikat). Dan dengan hidayah
diniyyah (petunjuk agama), manusia dapat meningkatkan
spirituallitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih tinggi dari malaikat
sekali pun
c. Agama islam, dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat
dikembangkan oleh setiap individu, sebagai berikut:
17
1. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih
bermakna.
18
kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama
kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
https://sharing-ilmudunia.blogspot.com/2017/02/makalah-agama-islam-
agama-dan-manusia-d.html?m=1
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan
Pedoman Hidup, Value Press, Bandung
Website :
http: www.google.com
http: www.anakciremai.com
http: www.sarjoni.wordpress.com
19