Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM KELOMPOK FISIKA II

GAYA GESEK
GAYA GESEK PADA BIDANG DATAR

Disusun Oleh:
Mariana Waridjo - 11.21.0067 - Meteorologi 1C
Naufal Rifki Arfizain - 11.21.0074 - Meteorologi 1C
Sumihar Siahaan - 11.21.0077 - Meteorologi 1C

Program Studi Meteorologi


Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II. DASAR TEORI..........................................................................3
2.1. Gaya Normal.........................................................................................................3
2.2. Gaya Berat..............................................................................................................4
2.3. Gaya Gesek.............................................................................................................6
BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN.............................................8
3.1. Alat dan Bahan.......................................................................................................8
3.2. Gambar...................................................................................................................8
3.3. Variabel Percobaan.................................................................................................9
3.4. Langkah Percobaan..............................................................................................10
BAB IV. DATA DAN ANALISIS..........................................................11
4.1. Data......................................................................................................................11
4.2. Analisis.................................................................................................................12
4.3. Jawaban Pertanyaan.............................................................................................13
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................14
5.1. Kesimpulan...........................................................................................................14
5.2. Saran.....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
LAMPIRAN.............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya suatu gaya pada benda menyebabkan perubahan ge


rak pada benda itu sendiri, perubahan gerak tersebut menyebabkan benda
berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Untuk be
rpindah tempat, sebuah benda melakukan suatu interaksi yaitu berupa per
singgungan terhadap suatu media ataupun benda lainnya. Hal inilah yang
biasa disebut dengan gaya gesek benda, besar gaya gesek itu sendiri terga
ntung pada kedua permukaan benda yang bersentuhan. Misalnya ketika se
buah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, maka hal ini akan
mempersulit gerak benda tersebut. Sebaliknya jika benda itu bergerak sep
anjang permukaan yang licin, maka akan sangat mudah bagi benda itu unt
uk melakukan sebuah gerakan.

Praktikum gaya gesek pada bidang datar ini sudah pastinya dilakuk
an dengan menggunakan suatu benda yang diletakkan pada suatu bidang
datar. Kemudian ditentukan massa dan gaya yang bekerja, lalu baru diuku
r koefesien geseknya. Praktikum gaya gesek pada bidang datar ini dapat
digunakan untuk menentukan koefisien gesek pada suatu benda baik stati
s maupun kinetis. Adanya koefisien gesek pada suatu benda itupun akan s
angat berguna untuk menunjang kehidupan manusia terutama untuk mem
udahkan pekerjaan sehari-hari. Misalnya saat seseorang mendorong baran
g yang berat, maka akan terasa lebih ringan jika dilakukan pada permukaa
n yang licin. Sampai saat ini banyak yang telah mengabaikan gesekan itu
sendiri, akan tetapi hal ini harus

1
diperhitungkan juga pada situasi-situasi tertentu. Karena dengan mempela
jarinya secara benar akan mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-
hari maupun dalam penelitian dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam
praktikum ini antara lain sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesekan?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi gaya gesekan?
3. Bagaimana cara menghitung gaya gesek?
4. Bagaimana cara menghentikan kotak yang bergerak dengan konsep
gaya gesek?
5. Apakah segala sesuatu tentang sifat gaya gesekan ini masuk akal?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pengamatan ini antara
lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu gaya gesekan


2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesek
3. Untuk mengetahui cara menghitung gaya gesek
4. Untuk mengetahui bagaimana gaya gesek dapat menghentikan suat
u kotak/benda
5. Untuk mengetahui kredibilitas sifat gaya gesek

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Gaya Normal

Gaya Normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang


bersentuhan antara dua permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus
dengan bidang sentuh. Lambang gaya normal adalah N dan satuan Sistem
Internasionalnya adalah kgm/s2 atau Newton. Rumus gaya normal dapat
ditentukan dengan menggunakan Hukum II Newton tentang gerak,
dengan ketentuan jika benda diam, maka nilai percepatannya adalah nol
(a = 0). Sebaliknya jika benda bergerak maka percepatannya adalah tetap
(a = konstan) atau benda mengalami gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).

Jika benda diam pada bidang horizontal, maka gaya yang bekerja
hanya dua yaitu gaya berat dan gaya normal. Kedua gaya ini bekerja
saling berlawanan dalam arah vertikal (sumbu Y). Sedangkan dalam arah
horizontal (sumbu X) tidak ada gaya yang bekerja. Rumus gaya normal
dapat dicari dengan Hukum II Newton sebagai berikut:

Resultan gaya pada sumbu X

ΣFX = 0

Resultan gaya pada sumbu Y

ΣFY = ma

3
N – w = ma → karena tidak terjadi gerak pada arah vertikal maka a = 0,

N–w=0

N=w

Dengan demikian rumus gaya normal suatu benda yang terletak diam
pada bidang horizontal adalah sebagai berikut

N=w=mxg

2.2 Gaya Berat

Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada suatu benda bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi,
maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya
berat adalah w, singkatan dari weight. Satuan berat adalah Newton (N).

Selain mengajukan tiga hukum tentang gerak, Newton juga


mengajukan Hukum Gravitasi Universal. Hukum gravitasi ini
menjelaskan interaksi antara dua benda. Hukum gravitasi newton
menyatakan bahwa dua buah benda dengan massa m1 dan m2 yang berada
pada jarak r mempunyai gaya tarik-menarik sebesar.

m1m2
F = G
r2

Keterangan:
F = Gaya tarik-menarik (N)
G = Tetapan gravitasi (6,67 × 105 Nm2/kg2)
m1 = Massa benda 1 (kg)

4
m2 = Massa benda 2 (kg)
r = Jarak kedua benda (m)

Berdasarkan persamaan di atas, jika m1 adalah massa bumi dan


m2 adalah massa benda yang masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka
percepatan gravitasi (g) bumi dirumuskan sebagai berikut.

m1
g = G
r2

Dari persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap benda-


benda di bumi dapat dituliskan sebagai berikut.

F=mg

Gaya tarik bumi inilah yang disebut dengan gaya berat (w) dengan
satuan newton (N). Jadi, persamaan gaya berat atau berat benda dapat
dinyatakan sebagai berikut.

w=mg

Keterangan:
w = Berat benda (N)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

5
2.3 Gaya Gesek

Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak
benda. Gaya ini terjadi karena sentuhan benda dengan bidang lintasan
akan membuat gesekan antara keduanya saat benda akan mulai bergerak
hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan
kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar
permukaan suatu bidang maka nilai gaya geseknya akan semakin besar.

Gaya gesek akan muncul jika ada kekasaran dari permukaan benda
yang bersentuhan. Kekasaran permukaan benda dinyatakan dengan
koefisien gesek ( μs dan μk ). Semakin kasar permukaan benda yang
bergesekan , semakin besar pula koefisien gesekannya Koefisien gesek
statis bekerja saat benda diam ( μs ) sedangkan koefisien gesek kinetik
bekerja saat benda bergerak ( μk ) dimana nilai selalu μs > μk. Besarnya
gaya gesek tidak bergantung pada luas bidang yang bergesekan , tetapi
bergantung pada kekasaran permukaan dan besarnya gaya normal, serta
arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah benda.

Adapun rumus dari gaya gesek sebagai berikut:

ΣF = 0

F – fs = 0

Keterangan :

Jika F < fs  , artinya benda diam

Jika F  = fs  , artinya benda tepat akan bergerak

6
Jika F > fs  , artinya benda bergerak

Gaya gesek statis ( fs ) yaitu gaya yang timbul saat benda diam.

Rumus :

fs = μs N

Gaya gesek kinetik ( fk ) yaitu gaya yang timbul saat benda diam.

Rumus :

fk = μk N

Keterangan :

F = gaya luar yaitu gaya tarik atau gaya dorong ( N )

fs = Gaya gesek statis ( N )

fk = Gaya gesek kinetic ( N )

μs = koefisien gesek statis ( N )

μk = koefisien gesek kinetik ( N )

w = berat benda ( N )

N = gaya normal ( N )

7
BAB III

METODODOLOGI PERCOBAAN

Pada praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya gesek


pada bidang datar Jenis mata kuliah Praktik Fisika 2 telah dilakukan
secara daring (dalam jaringan) menggunakan perangkat masing-masing
melalui website atau pranala dengan link sebagai berikut:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/force_motion_1D_friction.html
pada hari Kamis, 11 November pukul 07:30 - 09:10 WIB yang
dilaksanakan di daerah masing-masing.

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan Pada praktikum dengan topik


“Gaya Gesek” mengenai gaya gesek pada bidang datar ini yaitu: terdapat
sebuah benda dengan arah gaya yang telah ditentukan, dan juga terdapat 3
jenis range angka dari Gaya dorong, Massa benda, dan Koefisien
geseknya. Serta alat tulis berupa kertas dan pulpen untuk mencatat dan
sebuah laptop untuk menulis laporan.

3.2 Gambar

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini, diperoleh sebuah
dokumentasi berupa screenshot layar atau gambar sebagai berikut:

8
Adapun gambar masing-masing percobaan pada gaya gesek di
bidang datar ini terdapat pada lampiran.

3.3 Variabel Percobaan

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini, terdapat variabel percobaan
yang digunakan sebagai berikut:

1. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja tidak diubah. Variabel


kontrol pada praktikum gaya gesek pada bidang datar ini adalah jenis
benda dalam praktikum, yaitu kotak.

2. Variabel Bebas (Manipulasi)

Variabel bebas atau manipulasi ini merupakan variabel yang dengan


sengaja dapat diubah-ubah. Variabel bebas pada praktikum gaya

9
gesek pada bidang datar ini adalah gaya yang diberikan untuk
menggerakkan benda, koefisien gesek benda, dan gaya berat serta
gaya normal benda.

3. Variabel Terikat (Respon)

Variabel terikat atau respon adalah sebuah variabel yang dapat


berubah sesuai dengan perubahan-perubahan variabel bebas atau
manipulasi. Variabel terikat pada praktikum gaya gesek pada bidang
datar ini adalah kondisi dari benda itu sendiri, yaitu ketika bergerak
dan tidak bergerak.

3.4 Langkah Percobaan

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini, terdapat beberapa langkah
yang dilakukan agar kegiatan praktikum ini dapat berjalan lancar yaitu
sebagai berikut:

1. Siapkan alat tulis berupa pulpen dan kertas untuk mencatat data yang
akan diambil pada praktikum ini.

2. Siapkan juga website atau pranala untuk melakukan praktikum gaya


gesek pada bidang datar ini yaitu melalui tautan sebagai berikut:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/force_motion_1D_friction.html
dengan menggunakan laptop atau HP.

3. Setelah memasuki link diatas, tentukan besar massa yang ingin diuji
coba misalnya 1 Kg.

10
4. Dan tentukan juga besar gaya yang ingin dipakai misalnya - 13 Kg.

5. Setelah memasuki kedua angka diatas maka perhatikan kotak yang ada
di dalam percobaan itu lalu catatlah pada koefesien gesek berapa benda
tersebut berhenti, mulai bergerak, dan bergerak.

6. Setelah selesai dicatat, lanjutkan ke besar gaya yang lainnya dengan


kombinasi massa yang berbeda dan ulangi semua langkah diatas sampai
semua kombinasi selesai. Jangan lupa untuk me reset setiap kali
melakukan percobaan yang berbeda.

BAB IV

DATA DAN ANALISIS

4.1 Data

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini, terdapat data-data yang
diperoleh dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut:

No. Benda Gaya nor Gaya (F) Gaya gese Koefisien Gesek
mal (N) k (fs)
Mulai ber Bergerak Berhenti
gerak

1 Kotak 1 k 9,8 N -13 N 9,8 N 1,000 ≤ 1,000 ≥ 1,000


g Atau (-)

-3 N 2,891 N 0,295 ≤ 0,295 ≥ 0,300

3N 2,891 N 0,295 ≤ 0,295 ≥ 0,300

13 N 9,8 N 1,000 ≤ 1,000 ≥ 1,000


Atau (-)

11
2 Kotak 3 k 29,4 N -13 N 12,642 N 0, 430 ≤ 0,430 ≥ 0,435
g
-3 N 2,793 N 0,095 ≤ 0,095 ≥ 0,100

3N 2,793 N 0,095 ≤ 0,095 ≥ 0,100

13 N 12,642 N 0,430 ≤ 0,430 ≥ 0,435

3 Kotak 5 49 N -13 N 12,495 N 0, 255 ≤ 0,255 ≥ 0,260


kg
-3 N 2,695 N 0,055 ≤ 0,055 ≥ 0,060

3N 2, 695 N 0,055 ≤ 0,055 ≥ 0,060

13 N 12,495 N 0,255 ≤ 0,255 ≥ 0,260

4.2 Analisis Data

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini diperoleh analisis dari data
diatas yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil praktikum disimpulkan bahwa benda bisa


bergerak maupun berhenti karena dipengaruhi salah satunya oleh
koefisien gesek. Berdasarkan rumus dari gaya gesek itu sendiri dimana
fs = μs N. Koefisien gesek berbanding lurus dengan gaya gesek namun
berbanding terbalik dengan gaya normalnya sehingga saat diberikan suatu
massa tertentu, dan diberikan juga gaya yang menarik suatu benda
tersebut maka nilai dari koefisien gesek akan sebanding dengan gaya
geseknya. Benda akan mulai bergerak ketika gaya geseknya lebih kecil
daripada gaya yang diberikan untuk menggerakkan benda tersebut.
Namun, benda akan berhenti ataupun tidak bergerak ketika gaya

12

geseknya lebih besar daripada gaya yang diberikan untuk menggerakkan


benda. nilai gaya gesek yang lebih besar ini disebabkan karena
permukaan benda tersebut kasar, yang mana jika suatu permukaan benda
yang kasar akan menghasilkan nilai koefisien yang besar juga. Hal itu
juga berlaku sebaliknya. koefisien gesek berbanding terbalik dengan gaya
normalnya. Dan ketika suatu benda diperbesar massanya, maka koefisien
gesek serta gaya gesek nya menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
massanya. Dan bila diberikan gaya yang sama namun massa berbeda,
maka benda yang memiliki massa lebih kecil membutuhkan koefisien
gesek yang besar untuk membuat benda berhenti bergerak dibandingkan
dengan benda yang memiliki massa lebih besar.

4.3 Jawaban Pertanyaan

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang dilakukan ini dapat diperoleh jawaban dari
beberapa pertanyaan yang telah ada sebelumnya yaitu sebagai berikut:

Cara untuk menghentikan kotak yang bergerak dengan konsep


gaya gesek adalah dengan cara menambahkan nilai koefisian gaya
geseknya atau dengan menambahkan nilai gaya normal dari kotak itu
sendiri dan karena gaya gesek nilainya akan bertambah dengan semakin
tinggi koifisien geseknya atau gaya normalnya maka jika hal itu terjadi
nilai dari gaya gesek akan meningkat dan membuat kotak tersebut
berhenti pada akhirnya. Untuk menambahkan nilai gaya normalnya
sendiri bisa dilakukan dengan menambah massa dari kotak tersebut
karena gaya normal nilainya akan menjadi lebih tinggi bila massanya
bertambah juga.

13
Menurut kami semua hal tentang gaya gesekan ini sebenarnya
masuk akal karena misal ada sebuah bola yang menggelinding di lantai
yang licin maka akan susah bagi bola tersebut untuk berhenti dan
kemungkinan akan melaju terus karena tidak adanya hambatan, beda
cerita dengan bola yang digelindingkan di lantai yang kasar sepeti padang
rumput akan cepat berhenti karena adanya hambatan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang telah dilakukan ini dapat ditarik sebuah
kesimpulan yaitu gaya gesek merupakan gaya yang berlawanan dengan
arah benda, dan nilainya berbanding lurus dengan koefisien gesek benda,
serta berbanding terbalik dengan gaya normal benda tersebut.
berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa, benda akan
bergerak jika memiliki gaya gesek (fs) yang lebih kecil dari gaya yang
menggerakkan benda (F) dan akan berhenti jika sebaliknya. benda yang
memiliki massa lebih besar akan menghasilkan koefisien gesek yang
lebih kecil dibandingkan dengan benda yang memiliki massa lebih kecil.

Selain itu, didalam percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat


bahwa tidak peduli gaya yang diberikan negatif maupun positif asalkan
memiliki nilai yang sama maka akan memiliki koefisien gesek dan nilai
gaya gesek yang sama.

14
5.2 Saran

Demikian praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya


gesek pada bidang datar yang telah dilakukan ini semoga bisa
bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang ingin
disampaikan, silakan disampaikan sehingga bisa membuat praktikum ini
lebih baik

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan


memakluminya, karena tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

15

DAFTAR PUSTAKA
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/force_motion_1D_friction.html

Blog MIPA, Supervisor. 2017. “Gaya Normal: Definisi, Gambar, Rumus,


Contoh Soal dan Pembahasan”, https://www.fisikabc.com/2017/07/gaya-
normal.html, diakses pada 18 November 2021 pukul 19.21

Blog MIPA, Supervisor. 2017. “Gaya Berat: Definisi, Rumus, Gambar,


Contoh Soal dan Pembahasan”, https://www.fisikabc.com/2017/06/gaya-
berat.html, diakses pada 18 November 2021 pukul 19.32

MeganLive. 2021. “Gaya Gesek : Pengertian, Rumus dan Contoh Soal -


jessipermata”,https://www.jessipermata.com/2021/01/gaya-gesek-
pengertian-rumus-dan-contoh.html, diakses pada 18 November 2021
pukul 19.40

16

LAMPIRAN
Berdasarkan praktikum dengan topik “Gaya Gesek” mengenai gaya
gesek pada bidang datar yang telah dilakukan ini terdapat lampiran-
lampiran gambar dari praktikum ini sebagai berikut:

 Benda kotak dengan massa 1 kg

17
18
 Benda kotak dengan massa 3 kg

19
20
 Benda kotak dengan massa 5 kg

21
22

Anda mungkin juga menyukai