Anda di halaman 1dari 23

FISIKA I

DINAMIKA
Disusun oleh :
• Lastri Lenni Rohani Situmorang
• Ariel Fiqih Danindra M
• Hirqal Ad Dualy Haqq
Pengertian Dinamika

Dinamika adalah prinsip-prinsip yang mengaitkan antara gerak


dan gayayang menyebabkannya.Gaya adalah suatu tarikan atau
dorongan yang diberikan pada suatu benda.
Gaya sentuh adalah dimana antarasumber gaya dengan benda yang dipengaruhi saling
bersentuhan.
Contoh :tarikan atau dorongan terhadap meja.

Gaya tak sentuh adalah dimana antarasumber gaya dengan benda yang dipengaruhi
tidak saling bersentuhan.
Contoh : tertariknya potongan kertas oleh penggaris yang telah digosok..

Sifat-sifat gaya, meliputi dapat mengubah bentuk benda (tanah liat/ plastisin),
mengubah arah gerak benda (bola memantul), perubahan gerak benda (mobil
dipercepat/ diperlambat).
Gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi suatu benda terhadapsuatu
titik yang menjadi acuan.Jenis gerak suatu benda ditentukan oleh
lintasannya yaitu :
• Lintasan sebuah garis lurus sehingga gerakannya disebut gerak lurus
• Lintasan sebuah lingkaran sehingga geraknya disebut gerak melingkar.
• Lintasan sebuah parabola sehingga geraknya disebut gerak parabola.
Terkadang tidak semua benda yang diberikan gaya akan
menimbulkanadanya gerak karena tidak menyebabkan terjadinya perubahan
posisi suatu benda.
Hukum Newton
Seorang ilmuan yang berasal dari Inggris bernama Isaac Newton adalah
orang yang mengemukakan tiga hukum mengenai hubungan antara gaya
dan gerak. Hukum tersebut antara lain, Hukum Newton I, Hukum Newton
II,dan Hukum Newton III.
1. Hukum Newton I
“Setiap benda yang dalam keadaan diam akan tetap diam dan setiap
benda yang bergerak, akan terus bergerak lurus beraturan, kecuali jika terdapat gaya luar yang tak
seimbang memaksa benda tersebut untuk
mengubah keadaannya.” Sehingga dari pernyataan tersebut setiap benda
bersifat lembam atau mempertahankan keadaannya
Rumus : ∑F = 0 ∑F = Resultan Gaya
Jadi jika resultan gaya pada sebuah benda sama dengan Nol, maka berarti benda tersebut tidak
memiliki percepatan (a = 0)

  F2 F1

Gaya yang bekerja pada benda adalah sama (F 1=F2)


Penerapan Hukum Newton I :
•Kendaraan yang mengerem mendadak,
•Kendaraan yang menambah kecepatan,
•Benda diatas taplak meja tetap diam biar pun taplaknya ditarik,
•Ayunan bandul sederhana, ds
a

2. Hukum
m Newton II F

“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda
berbanding lurus dengan besarnya gaya penggerak tersebut
sertamempunyai arah yang sama dan berbanding terbalik dengan massa
benda itu”
Rumus : a = atau ∑F = ∑m.a
Keterangan :
F = Gaya yang bekerja pada benda (N):
m = Massa dari benda (kg):
a = percepatan pada benda (m/s2)
 
a

F
m
a

m F
Penerapan Hukum Newton II :
•Mengendarai sepeda di jalan menurun maka akan bertambah kecepatannya,
•Mobil yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbanding terbalik denganmassa mobil, dsb
Berat dan Massa
Massa adalah sifat inersia atau kelembaman suatu benda. Semakin besar massa benda,
semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk menimbulkan efek percepatan yang sama.
Sedangkan, Berat adalah gaya yang bekerja pada benda akibat tarikan gravitasi
bumi.Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa benda yang mempunyai massa besar juga
memiliki berat yang besar.
Hubungan Massa dengan Berat :
Rumus : W = m.g
Ket: W = berat(N)
m = massa benda(kg)
g = gravitasi(m/s2)
a
3.Hukum Newton III
m F
“Jika sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain (disebut sebagai suatu aksi), maka
benda yang kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan mempunyai
arah yang berlawanan dengan gaya pada benda pertama (disebut sebagai suatu reaksi)”
Rumus : F aksi = - F reaksi
Terdapat (2) hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian hukum Newton III :
(1) Pasangan aksi dan reaksi selalu melibatkan dua buah benda dan bekerja pada dua benda
berbeda tapi saling berinteraksi.
(2) Besar gaya aksi sama besar dengan gaya reaksi, tetapi mempunyaiarah yang berlawanan.
Penerapan Hukum Newton III :
•Para pemain sepatu luncur es memberikan gaya pada satu sama lain dengan
besar yang sama tapi berlawanan arah,
•Peristiwa gaya magnet,
•Adanya gaya listrik,
•Adanya gaya gravitasi,
•Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung paku(Faksi)
maka paku akan memberikan gaya pada palu(Freaksi), dsb.
3.4 Gaya Normal dan Gaya Gesekan

Gaya Normal (N) adalah dimana suatu benda berada pada suatu bidang, maka bidang
akan memberikan gaya pada benda yang arahnya tegak lurus dengan bidang tersebut.
Gaya Normal
Rumus atau besar tergantung kasus soal

Kasus 1 (balok dalam keadaan diam terhadap sumbu Y)


a

m F
Kasus 2

1) Menentukan Gaya Tegangan Tali (T)


Jika suatu benda digantung pada seutas tali maka bila benda dalam keadaan
diam akan berlaku persamaan sebagai berikut :
Rumus : T – m.g=0 atau T=m.g
Sedangkan bila benda bergerak ke atas dengan percepatan a yang bekerja pada
benda tersebut, maka persamaan yang berlaku adalahsebagai berikut :
Rumus : m.g – T = m.a atau T=m.g-m.a
Ket: a = percepatan benda
a

m F

2) Gerak benda yang dihubungkan katrol


Bila dua benda misalnya m1 m2 dihubungkan dengan tali yang
melalui katrol.
a
Kasus 3 (Bidang miring)
3) Benda bergerak pada bidang miring
Jika bidangnya licin sempurna, maka tidak ada gesekan antara benda
dengan bidang.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya gaya yang sejajar dengan


bidangmiring dapat diketahui dengan persamaan :
F= m.g.sinθ
Dan besarnya percepatan dapat diketahui mmelalui persamaan :
a= g.sinθ
a

m F
Gaya Gesekan adalah gaya yang terjadi akibat adanya dua bendasaling
bersentuhan dan terdapat gerak relatif antara keduanya. Gaya gesekan selalu
menghambat gerak benda, karena arahnya sejajar dengan permukaan sentuh maka
mampu mempengaruhi benda dan selalu berlawanan arah dengan gerak benda.
Besarnya gaya gesekan yang dialami oleh benda bergantung pada
Kekasaran permukaan yang bergesekan (koefisien gesekan = m)
Besarnya Gaya normal (N).Gaya gesek tidak tergantung dari luas bidang
yang bergesekan. Besarnya gaya gesekan dapat diketahui melalui
persamaan :

fg= µ.N Keterangan : fg = energi potensial gravitasi


µ =
koefisien gesekan
a

m F

fg= µ.N Keterangan : fg = energi potensial gravitasi

µ = koefisien gesekan
Jika,
F < fg : benda dalam keadaan diam
F = fg : benda tepat akan bergerak
F > fg : benda dalam keadaan bergerak
a

m F

Contoh Gaya Gesekan yang Menguntungkan


• Seseorang dapat berjalan diatas tanah, karena ketika telapak
kakimenekan tanah ke arah belakang, ada gesekan antara telapak kakidengan
permukaan tanah yang menimbulkan reaksi dimana tanahmendorong telapak
kaki ke depan.

Contoh Gaya Gesekan yang Merugikan


• Gesekan antara bagian-bagian mesin mobil dapat menimbulkan panas,
maka mesin harus diberi minyak pelumas atau oli.
a

m F

Hubungan Gaya gesekan dengan Hukum Newton


Contoh soal 1
Contoh soal 2
Terima Kasih
Bila ada kata - kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai