Anda di halaman 1dari 6

Statika Struktur

Nama Kelompok :

1. M. FARIZ PRIHANDIKA 7. RAMSES MARTONDANG

2. ILHAM FADHILAH 8. M. RIZKI TANTOWI

3. RAIHAN SAPUTRA

4. DIMAS SATRIA

5. YUGI RIDWAN

6. RAIHAN MAGRIBI

ISKANDAR MUDA
Gaya
Gaya adalah bentuk tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu
terhadap benda yang lainnya. Dalam MKS, satuan gaya adalah Newton ( N ), dan dalam cgs
adalah dyne. Gaya bisa dihitung langsung menggunakan neraca pegas. Sedangkan besarnya gaya
yang dihitung akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas tersebut. Gaya
kemudian dibedakan menjadi dua, yakni gaya sentuh dan tak sentuh. Gaya Sentuh adalah bentuk
gaya yang bekerja pada benda karena adanya sentuhan. Contoh gaya sentuhan yang bisa kita
temukan adalah gaya otot dan gaya gesek. Sedangkan Gaya Tak Sentuh adalah gaya yang
bekerja pada benda tanpa adanya sentuhan pada benda tersebut, misalnya pada gravitasi bumi
dan gaya listrik yang bisa membuat gaya benda tanpa menyentuhnya.

Berikut ini jenis-jenis gaya yang perlu Grameds ketahui kaitannya dengan hukum newton:
Berat Benda (w) Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda
tertentu dengan rumus w = m.g

Keterangan m = massa benda, g = percepatan gravitasi


bumi (g = 10 m/s2 )
Gaya Normal Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang
bekerja dengan arah tegak lurus pada bidang sentuh
tertentu jika dua benda tersebut saling bersentuhan

Gaya Gesek (f) Gaya gesek adalah bentuk gaya yang berlawanan arah
dengan gerak benda tertentu, yakni ada dua jenis gaya
gesekan, seperti gaya gesekan kinetis dan gaya gesekan
statis. Gaya gesekan kinetis (fk) adalah gaya gesekan
yang timbul saat benda sedang bergerak, sedangkan
gaya gesekan statis (fs) adalah ketika benda sedang
diam.
Dalam praktiknya gaya gesekan ada yang merugikan,
seperti gesekan antar permukaan mesin, mesin cepat
aus, gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat.
Sedangkan contoh gaya gesekan yang menguntungkan
seperti yang terjadi pada gaya gesekan antara alas kaki
dengan jalan agar orang tidak mudah terpeleset saat
berjalan dan gesekan jalan dengan permukaan ban
motor agar ban tidak slip ketika berjalan.

Tegangan Tali (t) Tegangan tali adalah bentuk gaya tegang yang bekerja
pada ujung-ujung tali. Kemudian gaya tegang pada
kedua ujungnya tali tersebut sama besar dan beratnya
akan diabaikan.
Pengertian Rumus Gaya
Rumus gaya itu sendiri tidak terlepas dari hukum Newton I, II dan III. Semuanya saling terkait
dan harus dipahami. Berikut adalah 3 teori hukum Newton dengan rumus gaya:

Hukum Newton I Hukum I Newton tertulis, jika gaya (F) yang bekerja
pada suatu benda adalah nol (0), maka benda yang
mula-mula diam akan terus diam.
Jika suatu benda awalnya bergerak dalam garis lurus, ia
juga akan terus bergerak dalam garis lurus. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa rumus hukum
pertama Newton adalah F = 0 .

Hukum Newton II Hukum kedua Newton berbunyi, jika perubahan


kecepatan alias percepatan (a) suatu benda, akan
berbanding lurus dengan besaran (hasil) gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa (m) benda tersebut. Rumus hukum kedua
Newton adalah F = m.a dengan satuan gaya kg m/s.

Hukum Newton III setiap benda yang kita berikan gaya aksi, maka benda
tersebut akan kembali memberikan gaya reaksi yang
sama besar terhadap kita
ditulis dengan persamaan F aksi = F reaksi.
Karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud lainnya, maka berikut ini
rumus Hukum Newton 3 yang dibagi menjadi tiga jenis:
Rumus gaya gesek: Fg = u x N Keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien
gesekan, dan N = Gaya normal (N)

Rumus gaya berat: w = m x g Keterangan: w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg),
dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
Rumus berat sejenis: s = p x g Keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis
(kg/m3), dan g = berat benda (N).

Rumus momen gaya

Untuk mengetahui seberapa besar momen gaya, dilakukan penghitungan menggunakan rumus
torsi. Adapun formulanya seperti ini:

τ = r × F × sin θ

Sebagai penjelas, berikut keterangannya:

τ = momen gaya (Nm)

r = jarak sumbu putaran dengan titik gaya (m)

F = gaya yang diberikan kepada sistem (N)

Nilai θ = sudut yang dibentuk antara gaya dengan lengan gaya


Menghitung torsi berarti mencari tahu keefektifan gaya yang diberikan agar sebuah benda bisa
berputar sesuai poros. Nah, untuk mengetahui gaya yang tegak lurus dengan lengan gaya (jarak
titik poros ke gaya), rumus momen gaya yang digunakan yakni:

τ=F.r

Adapun menghitung momen gaya yang bekerja tegak lurus dengan lengan gaya (jarak titik poros
ke gaya) dengan sudut tertentu (θ), rumus torsinya adalah:

τ = F . d = F . r . sin θ

Memahami konsep rumus momen gaya ini penting karena kamu bisa menjelajah lebih jauh
mengenai benda tegar dan bagaimana menggunakannya. Ini dilakukan agar bisa mencapai hasil
maksimal.

Terdapat beberapa penerapan momen gaya di kehidupan sehari-hari di antaranya jungkat-jungkit,


pompa hidrolik, serta pemutar baut. Seluruhnya, memanfaatkan gaya agar benda dapat berputar
pada titik porosnya.

Anda mungkin juga menyukai