Anda di halaman 1dari 14

Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.

IV (Nomor): 1-10
DOI:
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

GERAK JATUH BEBAS


Naslim 1, Muhammad Aimin2, Muhammad Jabal Nur Hidaya 3, Natasya4,
Muhammad Thafdil Wirawan Sailellah5
12345Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
email: naslimnaslim408@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Telah dilakukan percobaan mengenai Gerak Jatuh Bebas di
Status artikel :- Laboratorium Fisika Dasar lantai 2, Fakultas Sains dan
Diterima :- Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Disetujui :- Dengan tujuan untuk memahami konsep dari gerak jatuh
Tersedia online :- bebas, mengukur waktu benda yang jatuh bebas sebagai
fungsi dari jarak, menentukan percepatan gravitasi bumi di
Keywords: Gerak jatuh tempat percobaan dengan metode gerak. Adapun alat dan
bebas, Gravitasi, Ketinggian, bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu stoptwatch,
Waktu mistar, beban, tiang skala, tali dan katrol. Pada percobaan
pertama dengan jarak tetap yaitu 100 cm dan beban yang
digunakan 50,100,150 gr waktu yang di tempuh setiap beban
berbeda yakni 0,8 s, 0,7 s, 0,6 s. Pada percobaaan kedua
yaitu percobaan dengan beban tetap dengan ketinggian yang
berbeda diberikan beban tetap yakni 100 gram dengan jarak
50, 100, 150 cm sehingga waktu yang ditempuh berbeda-
beda yakni 0,5 s, 0,6 s, dan 0,8 s. Kesimpulan Jarak tetap
dengan beban yang berbeda beda yaitu semakin besar massa
suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit
atau kecil, begitu pula dengan ketinggian benda semakin
besar massanya maka ketinggian benda yang diperoleh
dengan menghitung menggunakan rumus juga semakin kecil
dan semakin besar massanya maka semakin besar juga
percepatan gravitasi bumi yang diperoleh. Jarak berbeda-
beda dengan beban tetap yaitu semakin jauh jarak yang
ditempuh oleh suatu benda maka semakin besar juga waktu
yang dibutuhkan, begitu juga dengan ketinggian dan
kecepatan benda yang diperoleh dengan menghitung
menggunakan rumus juga semakin besar.

JFT | 1
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

1. PENDAHULUAN
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari tentang gejala alam. Gejala alam di dalam fisika dapat ditinjau secara
teoritis maupun eksperimen. Percobaan atau Praktikum merupakan bagian
terpenting dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sering disebut Sains. Sains dapat
didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik,
dirumuskan secara umum, ditandai dengan penggunaan metode ilmiah dan
munculnya sikap ilmiah (Pau,2021).
Fisika pada umumnya relatif sulit dipahami karena banyaknya rumus-rumus
yang mesti dipelajari dan juga alat-alat praktikum fisika sederhana yang
pengukurannya masih manual. Pada kegiatan praktikum fisika dasar kemudahan
dan kepraktisan dalam proses pelaksanaannya merupakan satu tuntutan yang harus
diperhatikan benar karena selain dapat meningkatkan kinerja paraktikum sekaligus
juga dapat mengoptimalkan waktu kegiatan praktikum (Pau,2021).
Suatu benda dikatakan mengalami Gerak Jatuh Bebas, jika benda tersebut
dilepaskan dari suatu ketinggian tertentu terhadap tanah tanpa kecepatan awal.
Benda yang dijatuhkan dari atas akan jatuh ke bumi karena benda tersebut
mendapat percepatan gravitasi (g) yang arahnya selalu menuju ke pusat bumi
(Ristiawan, 2018).
Penentuan waktu tempuh benda yang jatuh bebas menggunakan alat
konvensional yaitu stopwatch. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan inovasi terbaru memberikan peluang untuk menghasilkan data yang lebih
akurat untuk penentuaan waktu yaitu dengan merekam hasil eksperimen dengan
vidio untuk penentuan waktu (Pau,2018).
Gerak jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati
lintasanberbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh
bebas mengakibatkan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap
ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang
besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan yang dimaksud
disini adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan

JFT | 2
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

laju udara, pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa hasil
percepatan yang dialami benda tidak seuai dengan hasil percepatan
gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena sesungguhnya benda tersebut telah
mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang dialami benda
pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda
tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).

Percepatan konstan untuk gerak jatuh bebas adalah percepatan akibat


gravitasi bumi (g). Berdasarkan teori, peristiwa gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh
gaya gravitasi bumi, sehingga nilai percepatan benda pada saat mengalami gerak
jatuh bebas adalah mendekati nilai percepatan gravitasi bumi. Untuk membuktikan
teori tersebut maka perlu dilakukan eksperimen gerak jatuh bebas. Pengukuran
parameter gerak jatuh bebas dalam eksperimen selama ini masih dilakukan secara
manual (Yohandri dkk,2014).

Umumnya penelitian untuk menentukan percepatan gravitasi menggunakan


gerak jatuh bebas dilaksanakan secara manual dengan mengukur waktu tempuh
benda hingga menyentuh lantai memakai stopwatch. Data tersebut selanjutnya
diselesaikan menggunakan persamaan (2) sehingga diperoleh nilai percepatan
gravitasi. Namun eksperimen manual seperti ini rentan terjadi kesalahan terutama
terkait akurasi waktu tempuh ketika benda tepat menyentuh lantai (Astro
dkk,2020).

Kecepatan vertikal benda terhadap waktu (vy–t) untuk GJB secara teori
berbentuk linear dengan gradien kemiringan tertentu. Gradien kemiringan grafik
dengan pola demikan dapat diperoleh melalui analisis regresi. Persamaan regresi
linear dinyatakan sebagai berikut (Nurullaeli & Astuti, 2018).

Tinjauan benda yang bergerak jatuh vertikal karena tarikan gravitasi bumi
dan mengalami gesekan udara tidaklah sederhana. Hal ini berkaitan dengan adanya
perbedaan relasi parameter secara empirik yang bergantung pada besar benda dan
kecepatan. Gaya gesekan udara ada yang dimodelkan bergantung pada kecepatan

JFT | 3
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

secara linear, namun ada juga model gaya gesekan yang bergantung pada kecepatan
secara kuadratik (Sardjito,2020).

Suatu benda dilepaskan dariketinggian h meter diatas permukaan tanah


tanpa kecepatan awal. Kecepatan awal pada saat t tidak dapat dihitung dari
persamaan berikut:

Vt = V0 = at ... (1)

karena V0 = 0 dan persepsi gravitasi a = g, maka kecepatan benda pada saat


t adalah:
Vt = 0 = gt = gt ... (2)
Keterangan :
Vt = Kecepatan pada t (m/s)
V0 = Kecepatan awal (t =0) (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
t = Waktu (s)

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuhbendaaaahverikalsariketinggian


tertentu h tanpa kecepatan awal (V0 = 0). Jadi gerak benda hanya di pengaruhi oleh
gravitassi bumi (g).
1
h = gt 2 ... (1.3)
2

Besaran besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun


berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari jarak yang sama dan di tempat yang
samaan jatuh dalam waktu yang sama. Tetapi apabila benda tidak jatuh samaan
maka hal itu dikarenakan adanya lecet udara (Mansfield, 1998).
Di dalam Al-Quran terdapat ayat yang berkaitan dengan percobaan Gerak
Jatuh Bebas yaitu pada QS. Ar-Mursalat ayat 25 yang berbunyi:

َ ‫أَلَ ْم نَ ْجعَ ِل ٱ ْْلَ ْر‬


‫ض ِكفَاتًا‬
Terjemah-Nya: “Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul”
Tafsiran kemenag rebuplik Indonesia, Allah berhujjah dengan kejadian
yang akan terjadi di hari kebangkitan dengan bukti-bukti yang lain, Allah berkata :

JFT | 4
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

Bukankah kami yang menjadikan bumi ini, yang kalian hidup di atasnya,
sebagaimana seorang ibu yang mengandung anak di perutnya. Kalian dibiarkan
hidup berkumpul di atas tanahnya dan mati di dalam kubur (tanahnya). Sebagian
ahli tafsir kontemporer berkata maksud dari ayat ini adalah gravitasi bumi,
maknanya yaitu bukankah kami yang menjadikan gravitasi bumi bagi kalian agar
kalian dapat hidup di atasnya (di atas bumi), kemudian kalian mati tergeletak di
dalam kubur menjadi mayat-mayat. Kemudian Allah berkata “Kami jadikan di
bumi gunung-gunung yang tertancap di kedalaman bumi dan puncaknya menjulang
tinggi, (semua itu) sebagai pasak bagi bumi agar kalian tidak bergoncang dan kami
alirkan air tawar yang mengalir yang mudah untuk diminum bagi siapapun yang
meminumnya”.

2. METODE PERCOBAAN
Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan pada hari Kamis, 01 Desember 2022 pukul
10:00-12:00 Wita, di Laboraturium Fisika Dasar, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu tiang
berkala, pengait bandul, beban secukupnya, tali atau benang, stopwatch dan katrol.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu menentukan tinggi lintasan yang
akan dilewati beban, lalu menarik kebawah beban statis sampai beban jatuh bebas
tertarik keatas dan sejajar sejajar titik nol lintasan. Pastikan lintasan jatuh bebas
tidak memiliki rintangan sampai pada titik stop jatuh bebas, kemudian menyalakan
stopwatch bersamaan dengan dilepaskannya beban statis. Bersamaan dengan
sampainya beban jatuh bebas ditandai dengan bunyi tumbukan antara beban dengan
batas lintasan jatuh bebas, matikan stopwatch. Mencatat waktu yang dibutuhkan
sesuai yang tercatat pada stopwatch. Mengulangi kegiatan di atas dengan beban
jatuh bebas yang berbeda.

JFT | 5
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
Analisis data tanpa ketidakpastian
Tabel 1. Jarak tetap dengan beban yang berbeda beda

Jarak (m) Beban (gram) Waktu (s) Ketinggian Benda Percepatan gravitasi

50 0,8 3,2 3,12

100 100 0,7 2,45 4,08

150 0,6 1,9 5,55


Analisis data 1
1. Menghitung ketinggian benda (m)
1
h1 = gt2
2
1
= . 10. 0,64
2

= 3,2
2. Menghitung percepatan gravitasi
2ℎ
g1 = 𝑡2
2(1)
= 0,82
2
= 0,64

= 3,12
Analisis data untuk h2, h3 dan g2, g3 sama seperti diatas.
Tabel 2. Hubungan antara massa benda dengan jarak tetap

Jarak (m) Beban (gram) Waktu (s) Ketinggian Kecepatan

50 0,5 1,25 3,16

100 100 0,6 1,8 4,46

150 0,8 3,2 5,47


Analisis data 2
1. Menghitung ketinggian (m)

JFT | 6
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

1
h1 = 2 gt2

1
= 2
. 10. 0,25

= 1,25
2. Menghitung kecepatan (m/s)
V1 = √2. 𝑔1. ℎ1

= √2.4.0,45
= 3,16
Analisis data untuk h2, h3 dan v2, v3 sama seperti diatas.

Analisis data dengan ketidakpastian


Tabel 3. jarak tetap dengan beban yang berbeda-beda

No Beban Waktu Δh KR DK AB PF

1. 50 0,5 0,38 0,11% 99,89% 1,95 | 3,2 ± 0,38 |

2. 100 0,6 0,34 0,13% 99,87% 1,88 | 2,4 ± 0,34 |

3. 150 0,8 0,28 0,15% 99,85% 1,82 | 1,8 ± 0,28 |


Analisis Data 3
Data dengan ketidakpastian jarak tetap dengan beban yang berbeda-beda
2∆𝑡
∆ℎ = | 𝑡 | ℎ1
1

2×0,05
= | 0,8
| 3,2

= 0,12 × 3,2
= 0,38
∆ℎ
KR = . 100%

0,38
= . 100%
3,2

= 0,11 %
DK = 100% - 0,11 %
= 99,89 %
JFT | 7
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

0,38
AB = 1 - log 3,2

= 1 - log 0,11
= 1,95
PF = |ℎ + ∆ℎ|
= |3,2 ± 0,38|
Analisis data untuk data 2 dan data 3 sama seperti diatas.

Tabel 4. jarak berbeda-beda dengan beban tetap

No Jarak Waktu Δh KR DK AB PF

1. 50 0,5 0,25 0,2% 99,8% 1,69 | 1,2 ± 0,25 |

2. 100 0,6 0,28 0,15% 99,85% 1,82 | 1,8 ± 0,28 |

3. 150 0,8 0,38 0,11% 99,89% 1,95 | 3,2 ± 0,38 |


Analisis Data 4
Data dengan ketidakpastian jarak berbeda-beda dengan beban tetap.
2∆𝑡
∆ℎ = | 𝑡 | ℎ1
1

2×0,05
= | | 1,25
0,5
= 0,2 × 1,25
= 0,25
∆ℎ
KR = . 100%

0,25
= . 100%
1,25

= 0,2 %
DK = 100% - 0,2%
= 99,8%
0,25
AB = 1 - log 1,25

= 1 - log 0,69
= 1,69
PF = |ℎ ± ∆ℎ|
= |1,25 ± 0,25|
Analisis data untuk data 2 dan data 3 sama seperti diatas.

JFT | 8
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

Pembahasan
Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya
tarik bumi dan bebas dari hambatan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas termasuk
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) dipercepat dengan keepatan awal
V₀ = nol dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g). Aplikasi nyata dari gerak
lurus berubah beraturan dengan kecepatan a positif (gerak lurus dipercepat dengan
percepatan a tetap) ini adalah suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian g meter
dengan kecepatan awla nol atau tanpa kecepatan awal. Percepatan yang dialami
oleh benda tersebut adalah percepatan gravitasi bumi g (m/s²). lintasan gerak benda
ini berupa garis lurus. Gerak benda semacam ini yang disebut gerak jatuh bebas.
Pada percobaan ini dilakukan sebanyak dua kegiatan pada kegiatan pertama
yaitu jarak tetap dengan beban yang berbeda-beda dilakukan pengambilan data
sebanyak tiga kali diperoleh data dengan jarak 100 cm dan beban yang berbeda-
beda yaitu 50, 100 dan 150 gram membutuhkan waktu secara berturut-turut sebesar
0,8sekon, 0,7 sekon dan 0,6 sekon, diperoleh ketinggian benda secara berturut-turut
sebesar 3,2 m, 2,45 m dan 1,8 m dan percepatan gravitasi bumi secara berturut-
turut sebesar 3,12, 4,08 dan 5,55. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar massa
suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit atau kecil, begitu pula
dengan ketinggian benda semakin besar massanya maka ketinggian benda yang
diperoleh dengan menghitung menggunakan rumus juga semakin kecil dan
semakin besar massanya maka semakin besar juga percepatan gravitasi bumi yang
diperoleh.
Pada kegiatan kedua yaitu jarak berbeda-beda dengan beban tetap
dilakukan pengambilan data sebanyak tiga kali diperoleh data dengan beban 100
gram dan jarak yang berbeda-beda yaitu 50, 100 dan 150 cm membutuhkan waktu
secara berturut-turut sebesar 0,5 sekon, 0,6 sekon dan 0,8 sekon, diperoleh
ketinggian benda secara berturut-turut sebesar 1,25 m, 1,8 m dan 3,2 m dan
kecepatan benda secara berturut-turut sebesar 3,16 m/s, 3,15 m/s dan 5,47 m/s. Hal
JFT | 9
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

ini menunjukkan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh oleh suatu benda maka
semakin besar juga waktu yang dibutuhkan, begitu juga dengan ketinggian dan
kecepatan benda yang diperoleh dengan menghitung menggunakan rumus juga
semakin besar.

4. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa Gerak jatuh bebas adalah
gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaru
gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan dan perubahan
kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh
gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi.
Jarak tetap dengan beban yang berbeda beda yaitu semakin besar massa suatu benda
maka waktu yang dibutuhkan semakin sedikit atau kecil, begitu pula dengan
ketinggian benda semakin besar massanya maka ketinggian benda yang diperoleh
dengan menghitung menggunakan rumus juga semakin kecil dan semakin besar
massanya maka semakin besar juga percepatan gravitasi bumi yang diperoleh. Jarak
berbeda-beda dengan beban tetap yaitu semakin jauh jarak yang ditempuh oleh
suatu benda maka semakin besar juga waktu yang dibutuhkan, begitu juga dengan
ketinggian dan kecepatan benda yang diperoleh dengan menghitung menggunakan
rumus juga semakin besar.
Saran
Saran pada percobaan ini sebaiknya pada percobaan selanjutnya alat-alat
yang digunakan bisa diperbaharui seperti tiang berskala karena mungkin hal
tersebut dapat membuat data kurang akurat.

5. DAFTAR PUSTAKA
Astro dkk, “Penentuan Percepatan Gravitasi Menggunakan Konsep Gerak Jatuh
Bebas.
Mansfield, 1998, Modul Pengukuran Gerak Jatuh Bebas, Fakultas Sekolah
Vokasi,Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
Pantur, 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Pau dkk. “Analisis Percepatan Gravitasi Menggunakan Aplikasi Phyphox,
Vol.2,No.2 (2018)
Yohandri dkk, “Pembuatan Set Eksperimen Gerak Jatuh Bebas Berbasis
Mikrokontroler dengan Tampilan PC. Vol VI, No.1 (2014)

JFT | 10
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

JFT | 11
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. IV (Nomor): 1-10

JFT | 12
Naslim, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol.IV (Nomor): 1-10

JFT | 13
Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman - halaman

JFT |

Anda mungkin juga menyukai