Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

GERAK JATUH BEBAS

Oleh:
Chandra Aditiya 21111500009
Muchammad Maulana 21111500002

PROGRAM STUDI TEKNIK BIOMEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat benda- benda yang  mengalami gerak
jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohonnya. Benda tersebut seolah-
olah  memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain  benda tersebut tidak mengalami
percepatan. kenyataan yang terjadi setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap
tetap. Dalam hal ini gerak jatuh bebas merupakan benda yang mengakibatkan benda
melewati  lintasan berbentuk  lurus karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas juga
merupakan salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi  yang hanya dipengaruhi oleh
adanya percepatan gravitasi bumi. Pada masa lampau, gerak yang jatuh kepermukaan
tanah merupakan pokok pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles
seorang ahli filsafat  menyatakan bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-
orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang massanya lebih
besarjatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuh benda sebanding
dengan massa benda tersebut.

Untuk membuktikan teori mengenai gerak jatuh bebas tersebut, maka diadakan
praktikum ini yang akan membahas tentang percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas,
serta hubungan antara waktu  dengan ketinggian pada gerak jatuh bebas.
Gerak jatuh bebas adalah gerakatuh yang hanya dipengaruhi olehgaya tarik bumi dan
bebas darihambatan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB (GerakLurus Berubah
Beraturan) dipercepat dengan keepatan awal V₀ = nol dan percepatan sebesar
percepatangravitasi (g). Aplikasi nyata darigerak lurus berubah beraturandengan kecepatan a
positif (geraklurus dipercepat dengan percepatan atetap) ini adalah suatu benda yangdijatuhkan
dari ketinggian g meterdengan kecepatan awla nol atautanpa kecepatan awal. Percepatanyang
dialami oleh benda tersebutadalah percepatan gravitasi bumi g(m/s²). lintasan gerak benda ini
berupa garis lurus. Gerak bendasemacam ini yang disebut gerak jatuh bebas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana menentukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas?
2. Bagaimana mengetahui cara kerja gerak jatuh bebas?
3. Bagaimana menilai suatu bola yang jatuh?
4. Bagaimana cara merancang alat gerak jatuh bebas
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk menentukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas.
2. Untuk mengetahui cara kerja gerak jatuh bebas.
3. Bisa menlai suatu bola yang jatuh.
4. Bisa merancang suatu alat gerak jatuh bebas.

BAB II
DASAR TEORI

Gerak jatuh  jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan
berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan
gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat
bumi. Gesekan yang dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda
yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya
gesekan dan laju udara, pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil
percepatan yang dialami benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal
tersebut terjadi karena sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya
gesek udara. Percepatan yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan
percepatan gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).
Gerak lurus berubah beraturan  adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.  Pada gerak lurus berubah beraturan
gerak benda dapat mengalami  percepatan atau peralambatan. Gerak benda yang mengalami
percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak lurus yang
mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Suatu benda
melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan.
Percepatan merupakan besaran vektor (besran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan
konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat (Sasrawan, 2013).

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan
bebas dari tambahan  gaya- gaya lain. Gerak jatuh bebas ini termaksud GLBB dipercepat
dengan kecepatan  awal V0 = 0 dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g),diamana t =
tetapan waktu untuk mencapai titik acuan (Widodo, 2009).
 Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak yang membicarakan gerak suatu
benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa benda diabaikan).
Jadi jarak yang ditempuh benda selama geraknya hanya hanya ditentukan oleh kecepatan
dan percepatan. Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari
ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal. Jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh
gravitasi bumi sebesar g.
y = h = 1/2 gt2
yt = gt = √2gh
t = √2h/g
Suatu benda yang begerak maka geraknya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar yaitu gerak translasi dan gerak melingkar yang disebut dengan gerak rotasi. Gerak
translasi dibagi lagi menjadi dua macam yaitu gerak lrus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan. Perbedaan dari kedua jenis gerak ini yaitu terletak pada kecepatan dan
percepatannya. Untuk gerak lurus beraturan mempunyai kecepatan yang konstan dan
percepatannya adalah nol. Sedangkan untuk gerak lurus berubah beraturan mempunyai
kecepatan yang berubah-ubah secara teratur dan percepatanya tidak sama dengan nol. Gerak
jatuh memiki cirri khas yaitu benda jatuh tanpa kecepatan awal. Semakin kebawah gerak
benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama
yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g adalah 9,8 m/s2 atau
dibulatkan menjadi 10 m/s2). (Halliday, 1991)
V=g.t
h = ½ gt2
vt = √2gh
Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari tiga rumus utama dalam
GLBB seperti yang telah diterangkan diatas dengan memodifikasi : s (jarak) menjadi h
(ketinggian) dan V0 = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatangravitaasi (g). dari
ketinggian benda dari atas tanah dapat digunakan untuk mencari ketingian tertentu (Anonim,
2011). Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu
ketinggian atau dilempar keatas akan jatuh menujuh pusat bumi.ini disebabkan karena
adanya gaya tarik bumi. Suatu benda yang bergerak, maka gerakanny dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok besar yaitu gerak lurus atau gerak translasi dan gerak melingkar atau
gerak rotasi. Gerak translasi dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beratura. Gerak lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak vertical
atas, gerak vertical bawah dan gerak jatuh bebas. Untuk ketiga jenis gerak ini mempunyai
arah gerak sejajar sumber vertikal dan besar percepatan gravitasi (Young, 2001).
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat
menarik dalam ilmu fisika alam, aristoteres, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya
lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteres ini
mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum massa galileo,yang menganggap
bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan yang berarti
laju jatuh benda sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin sebelum mempelajari
pokok Bahasa ini, kita juga berpikiran demikian (jomka,2011).
Gravitasi adalah gaya Tarik-menarik yang terjadi antara semua pertikrl yang mempunyai
masa di alam semesta dan semua partikel akan mengarah ke mssa grapitasiyang lebih besar,
seperti yang terjadi pada gambar berikut ini

Gambar terjadinya gravitasi


Gaya yang terjadi di atas setiap massa akan menarik massa lainnya dengan gaya segaris
pada garis yang menghubungkan kedua titik, besar gaya gaya tersebut akan berbanding lurus
dengan perkalian kedua massa tersebut dan akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedu massa titik tersebut, yang dapat dilihat pada gambar berikut ini (Widya,2014)

Gambar Besaran gaya gravitasi


Keterangan:
F = besaran dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G = konstantan gravitasi
M1= besar massa titik kedua
M2= besaran massa titik kedua
R = jarak antara kedua masa titik, dan
G = percepatan gravitasi

Dalam system standar internasional, F diukur dalam newton (N), M 1 dan M2 dalam
kilogram (kg), r dalam meter (m), dan konstanta G sama dengan 6,67 x 10 -11 NM. Dari
persamaan tersebut dapat diturunkan persamaan utuk menghitung berat. Berat suatu benda
adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut: W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g
adalah percepatan gravitasi.(Anonim.2014)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum gerak jatuh bebas adalah sebagai
berikut:

1. Dasar statif berbentuk A


2. Batang statif
3. Magnet pemegang bola logam
4. Gerbang cahaya
5. Bola logam
6. Timer counter
7. Boss head, universal
8. Kabel peghubung
9. Plumb bob

2.3 Gambar Percobaan


2.4 Variabel Percobaan

2.4.1 Variabel Kontrol

- Kecepatan awal

2.4.2 Variabe Bebas/manipulasi

- Kecepatan pada bola

- Waktu

- Ketinggian pada bola

2.4.3 Variabel Terikat/respon

- Waktu yang dibentuk untuk mencpai tanah

2.5 Langkah Percobaan

2.5.1 Lnagkah percobaan rangkaian alat sebagai berikut:

1. Rankaian alat seperti terlihat pada gambar . pasang magnet pemegang bola pada bagian
atas statif, gerbang cahaya pertama di tengah batang, dan gerbang kedua pada bagian
paing bawah.
2. Hubungkan magnet pemegang bola ke keluaran P1/E.MAGNET pada timer counter AT01
menggunakan kabel penghubung.

3. Hubungkan gerbang cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 secara berurutan pada terminal P1
dan P2 pada Timer counter. Atur jarak kedua gerbang cahaya sedemikan rupa sehingga jarak
antara keduanya adalah 10 cm.

4. Hubungkan Timer Counter AT-01 ke soket jala listrik. Timer counter dalam keadaan mati
(OFF).
5. Hidupkan Timer Counter AT-01. Tekan tombol pemilih fungsi pada timer counter
beberapa kali sedemikian rupa sehingga timer berada pada fungsi Gravity Acceleration.
Pada keadaan tersebut lampu LED pada fungsi tersebut dan pada fungsi E.MAGNET
akan menyala. LED pada fungsi E.MAGNET menunjukan bahwa sumber tegangan
untuk magnet pemegang bola juga dalam keadaan hidup (ON).

6. Atur kelurusan magnet pemegang bola, dan kedua gerbang cahaya sedemikian rupa
sehingga trayektori bola logam dari magnet pemegang bola menghalangi berkas cahaya
pada masing-masing gerbang cahaya. Untuk memudahkan mengatur kelurusan, gunakan
plumb bob.

2.5.2 Lnagkah percobaan praktikum gerak jatuh bebas sebagai berikut

1. Hidupkan Timer counter AT-01.

2. Tekan tombol FUNCTION pada Timer counter AT-01 sedemikan rupa beberapa kali
sehingga pewaktu berada pada fungsi Gravity Acceleration. Timer counter berada pada
fungsi Gravity Acceleration ditunjukkan oleh nyala merah lampu indikator LED.

3. Pada keadaan ini, timer counter juga akan menyalakan fungsi E.MAGNET yang
ditunjukkan oleh nyala merah indikator LED. Dengan menghubungkan terminal E.MAGNET
ke magnet pemegang bola logam menggunakan kabel penghubung, maka pada kumparan
magnet pemegang akan timbul medan magnet sehingga dapat menarik benda-benda
konduktor.

4. Pasang bola logam pada magnet pemegang bola logam. Mulailah melakukan pengukuran
dengan cara menekan tombol E.MAGNET pada timer counter. Setelah tombol
E.MAGNET ditekan, maka fungsi E.MAGNET akan mati sehingga medan magnet pada
magnet pemegang bola juga akan hilang. Bola logam akan jatuh melewati gerbang
cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 secara berurutan.

5. Baca hasil pengukuran waktu pada Timer Counter AT-01. Timer akan menampilkan waktu
tempuh bola ke gerbang cahaya 1 dan ke gerbang cahaya 2 secara berurutan. Catat hasil
pengukuran waktu ini ke dalam Tabet hasil pengamatan.

6. Hitung percepatan gerak jatuh bebas tersebut menggunakan persamaan 3. Catat hasil
perhitungan pada kolom yang sesuai pada Tabel hasil pengamatan. Ulangi langkah ini
sebanyak tiga kali.

7. Ubah ketinggian jatuh bebas bola h. Atur ulang Timer dengan menekan tombol
FUNCTION satu kali sedemikan rupa sehingga fungsi E.MAGNET kembali aktif (ON) again.
Ulangi langkah percobaan 1 s/d 5 untuk tiga variasi ketinggian yang berbeda dengan menekan
tombol E.MAGNET.
BAB I V
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Data

Percobaan 1

No h2-h1(m) t1(s) t2(s) g(m/s2)


1 0,2 120,2 244,9 8,785 x 10-6
2 0,2 119,7 244,1 8,838 x 10-6
3 0,2 119,9 244,1 8,847 x 10-6
rata 0,2 119,9 244,3 8,824 x 10-6
Percobaan 2

No h2-h1(m) t1(s) t2(s) g(m/s2)


1 0,25 153,6 276,3 9,478 x 10-6
2 0,25 153,7 276,4 9,625 x 10-6
3 0,25 154,6 277,3 9,435 x 10-6
rata 0,25 153,9 275,6 9,513 x 10-6
Percobaan 3

No h2-h1(m) t1(s) t2(s) g(m/s2)


1 0,3 183,3 314,5 9,186 x 10-6
2 0,3 183,8 314,7 9,194 x 10-6
3 0,3 182,7 313,8 9,217 x 10-6
rata 0,3 183,2 314,3 9,199 x 10-6
No t (s) t 2 (s) g(m/s2) g(m/s2) |g−g|2 Vt(m/s) Vt (m/s) |Vt −Vt|2
1 0,2 0,182 0,033 12,12 1,166 0,001
2 0,25 0,215 0,046 10,86 11,04 0,032 2,248 0,007
3 0,3 0,243 0,056 10,15 0,774 0,048

3.2 Perhitungan

Percobaan 1

2 ( h 2−h 1 ) 2∙ 0,2 0,4


> g= = = =8,785 ×10−6
( t 2 +t 1 )
2 2
( 59.976,01+14.448,04 ) 45.527,97

2 ( h 2−h 1 ) 2 ∙ 0,2 0,4


> g= = = =8,838 ×10−6
( t 2 +t 1 )
2 2
( 59.584,81+14.328,09 ) 45.256,72

2 ( h 2−h 1 ) 2 ∙ 0,2 0,4


> g= = = =8,847 × 10−6
( t 2 +t 1 )
2 2
( 59.584,81+14.376,01 ) 45.208,8

Percobaan 2

2 ( h 2−h 1 ) 2 ∙ 0,25 0,5


> g= = = =9,478× 10−6
( t 2 +t 1 )
2 2
( 76.341,69+ 23.592,96 ) 52.748,73

2 ( h 2−h 1 ) 2 ∙ 0,25 0,5 −6


> g= = =
( 75.576,76+23.623,69 ) 51.944,07
=9,625× 10
( t 2 +t 1 )
2 2

2 ( h 2−h 1 ) 2∙ 0,2 0,5 −6


> g= = =
( 76.895,29+ 23.901,16 ) 52.994,13
=9,435× 10
( t 2 +t 1 )
2 2

Percobaan 3

2 ( h 2−h 1 ) 2∙ 0,3 0,6


> g= = = =9,186 ×10−6
( t 2 +t 1 )
2 2
( 98.910,25+33.598,89 ) 65.311,36
2 ( h 2−h 1 ) 2∙ 0,3 0,6
> g= = = =9,194 × 10−6
( t 22 +t 12 ) ( 99.036,09+33.782,44 ) 65.253,65

2 ( h 2−h 1 ) 2∙ 0,3 0,6 −6


> g= = =
( 98.470,44+33.379,29 ) 65.091,15
=9,217 ×10
( t 2 +t 1 )
2 2

Percepatan Gravitasi

√ ∑|g−g| =0,573
2

∆ g=
n−1

∆g
KR= × 100 %=5,19 %
g

TK=100 %−KR =94,8 %

Kecepatan Gravitasi

√ ∑ |v −v| =0,096
2

∆ v=
n−1

∆v
KR= ×100 %=4,29 %
v

TK =100 %−KR =95,7 %

3.3 Pembahasan

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa
kecepatan awal, sehingga berat benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas memiliki
cirri khas adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal, semakin ke bawah gerak suatu benda semakin cepat.
Percepatan yang diamati oleh setiap benda sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi yaitu 9,8
m/s2. Gaya gravitasi yang dialami oleh suatu benda pada ketinggian yang berbeda akan dan akan
dipengaruhi oleh waktu yang dibutuhkan benda itu untuk melakukan gerak jatuh bebas hingga mencapai
permukaan bumi. Hal ini merupakan suatu peristiwa alam yang menunjukkan bahwa setiap benda yang
dilepaskan dari suatu ketinggian atau dilemparkan keatas benda tersebut akan jatuh menuju pusat bumi.
Ini disebabkan oleh adanya gaya tarik bumi.
            Gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat gaya tarik bumi tanpa adanya gaya lain yang bekerja
padanya, hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.  Gerak jatuh bebas terjadi pada semua benda dari
ketinggian tertentu tanpa memperdulikan massa benda tersebut. Pada gerak jatuh bebas ini
mengakibatkan gesekan, dimana gesekan yang dimaksud disini adalah gesekan antara benda dan udara.
Suatu benda yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat oleh gaya
gesek dan laju udara.
Dalam Percobaan ini, tampak bahwa percepatan gravitasi yang terjadi tidak sama dengan
percepatan gravitasi bumi yang umum (9,8 m/s2). Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kerusakan
pada alat percobaan, yang sehingga membuat perhitungan yang didapatkan. Kemudian, percobaan ini
sudah dilakukan secara teliti, sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan
bahwa dengan menghitung kecepatan benda jatuh, waktu jatuhnya bola sampai tanah, dan
percepatan gravitasi bumi, maka dapat dihitung percepatan bola pada gerak jatuh bebas.
Selain itu, adanya gesekan gravitasi juga berpengaruh pada perhitungan percepatan bola.
DAFTAR PUSTAKA

Pantur silaban. 1985. Fisika Ed. 3 jilid 1 jakarta: Erlangga


Sasrawan, Hedi. 2013. Gerak Lurus Berubah Beraturan (Artikel Lengkap). Diakses pada
tanggal 18 Desember 2014 pada pukul 10.12 WITA.
Widodo, T. 2009. Fisika. Erlangga. Jakarta
Hallidai. David. 1991. Kunci penyeesaian soal-soal Fisika .jilid 2. Jakarta : Erlangga
Youn,. H, freedman, R, 2001 Fisika Universitas, jilid 2, Edisi kesepuluh. Jakarta :
Erlangga.
Widya,2014.”Laporan praktikum fisika”.di akses tanggal 19;April;2015 jkaeta; Erlangga
Anonim,2011” Praktikum Fisika”.Diakses pada tanggal 19;April;2015 jakarta; Erangga.

Anda mungkin juga menyukai