Anda di halaman 1dari 15

Dasar Teori

Adnan (2009) Menyatakan gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat tarikan
bumi tanpa adanya gaya luar lain yang bekerja padanya. Tanpa adanya gaya-gaya lain yang
bekerja pada benda-benda yang bergerak di atas bumi gerak benda hanya di pengaruhi oleh gaya
tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas (GJB), memiliki syarat yaitu kecepatan awal (V 0) = 0. Pada
gerak jatuh bebas berlaku hubungan v = gt dan S =IV. Dasar Teori

Teori gerak jatuh bebas

Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat
menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya
lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini
mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap
bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju
jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut.
Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila
tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau
ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin
bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki
permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan.
Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang
horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan
bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding
dengan kuadrat waktu. Ini adalah salah satu persamaan GLBB.
Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang
hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh
dipercepat dan gerak peluru.
Rumus umum :
gt2 dan g adalah percepatan gravitasi bumi. Jadi pada gerkak ini, benda hanya di pengaruhi
oleh percepatan gravitasi bumi.
Gerak jatuh bebas tejadi pada semua benda dari ketinggian tanpa memperdulikan masa
benda tersebut. Suatu benda yang berat, yang bias kita analogikan sebuah batu akan memiliki
waktu jatuh yang sama dengan sebuah kertas. Namun tidak semata- mata benda yang memiliki
selisih berat besar dapat jatuh dengan waktu bersamaan, kedua benda tersebut dapat jatuh
bersamaan apabila tidak ada gaya lain yang bekerja kecuali gaya grafitasi bumi. Jadi kedua bend
tersebut dapat jatuh secara bersamaan pada sebuah ruangan yang hampa udara. Karena udara
secara langsung mempengaruhi kecepatan benda sampai ke tanah. Sebagai contoh bila kita

menjatuhkan batu dan kertas dari atas gedung, maka batu akan menyentuh tanah terlebih dahulu
sedangkan kertas akan melayang tertiup angin sehingga akan menyentuh tanah dengan waktu
yang lama.
Pantur (1985 : 61) menyatakan gerk jatuh bebas adalah gerak yang
mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak
jatuh bebas merupakan gerak yang mengabaikan gesekan dan perubahan kecil percepatan
terhadap ketinggian. Percepatan yang di alami benda jatuh bebas disebabkan oleh gravitasi yang
besarnya 9,8 m/s2 atau 980 cm/s2 dan bearah menuju pusat bumi. Gesekan yang dimaksud di sini
adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
dalam ruangan terbuka akan di perlambat akibat gaya gesek dengan laju udara.
Pada percobaan gerak jatuh bebas sering di temukan bahwa hasil percepatan yang
di alami benda tidak sesuai dengan kecepatan grafitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesunguhnya benda tersebut telah mengalami perlambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan
yang di alami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan grafitasi bila benda
tersebut di jatuhkan pada ruangan hampa udara.
Sutrisno (1986 : 78) menyatakan bahwa benda dikatakan melakukan gerak jatuh
bebas jika benda tersebut tanpa kecepatan awal (V0 = 0) dan tidak dipengaruhi oleh gaya dorong
melaikan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas (GJB) termasuk kedalam
gerak lurus berubah beraturan di percepat. Percepatan yang dialami benda ini adalah akibat gaya
tarik gravitasi bumi. Karena syarat gerak jatuh bebas adalah percepatan awalnya nol maka
berlaku persamaan GLBB sebagai berikut:

batu manakah yang sampai di tanah duluan? Peristiwa di atas dalam Fisika disebut sebagai jatuh
bebas, yakni gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal. Ciri khasnya adalah benda
jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.
batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang sama. Percepatan yang
dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi.

Pada materi ini, cukup Anda ketahui bahwa percepatan gravitasi bumi itu besarnya g = 9,8 dan
sering dibulatkan menjadi 10

Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada kegiatan
sebelumnya tetap berlaku, hanya saja vo kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan
lambang s pada persamaan-persamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian
dan a kita ganti dengan g.
Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah
Persamaan-persamaan jatuh bebas
Keterangan:
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)
t = waktu (s)
vt = kecepatan pada saat t (m/s)
Perhatikan persamaan jatuh bebas yang kedua.
Bila ruas kiri dan kanan sama-sama kita kalikan dengan 2, kita dapatkan:
sehingga:
Persamaan waktu jatuh benda jatuh bebas
Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dari besaran-besaran
lain tidak mempengaruhi waktu jatuh.Artinya meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh
dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan
jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara.
Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah
koin jatuh dalam waktu bersamaan.

VII.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan
tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik
dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas
maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini
menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan
tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda
seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti
baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus
listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang
terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan
awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.
Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g
namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang
hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan
kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat
ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing
perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut,
sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk
mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini
dilakukan masing-masing sebanyak lima kali.
Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat
mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua
grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari
lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas.
Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07

m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan
waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan
waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima
dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi
dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus
dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu
berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi
yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan
gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang
melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih
percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam
menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan
mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di
ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat
mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang
di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII.

Kesimpulan

Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban
dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu
beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh
bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan.
Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.

IX.

Daftar Pustaka

Abdullah.

2012.Gerak

Jatuh

Bebas.

(online)

(http:

//gurufisikamuda

.blogspot.com/

2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul


19.30 wib.
Adnan. 2009. Gerak Parabola. (online) (Http://. Guru muda/ gerak jatuh bebas/ blogspot.com)
diases pada minggu 4 november 2012 pukul 11.30 wib.
Pantur. 1985. FISIKA JILID 1. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1986. FISIKA DASAR. Bandung: ITB.

VII.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan
tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik
dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas
maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini
menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan
tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda
seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti
baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus
listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang
terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan
awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.
Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g
namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang
hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan
kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat
ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing
perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut,
sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk
mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini
dilakukan masing-masing sebanyak lima kali.
Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat
mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua
grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari
lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas.
Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07

m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan
waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan
waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima
dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi
dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus
dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu
berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi
yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan
gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang
melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih
percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam
menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan
mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di
ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat
mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang
di alami oleh benda yang kami teliti.

VIII.

Kesimpulan

Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban
dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu
beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh
bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan.
Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
IX.

Daftar Pustaka

Abdullah.

2012.Gerak

Jatuh

Bebas.

(online)

(http:

//gurufisikamuda

.blogspot.com/

2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul


19.30 wib.
II.

Dasar Teori
Adnan (2009) Menyatakan gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat tarikan

bumi tanpa adanya gaya luar lain yang bekerja padanya. Tanpa adanya gaya-gaya lain yang
bekerja pada benda-benda yang bergerak di atas bumi gerak benda hanya di pengaruhi oleh gaya
tarik bumi. Pada gerak jatuh bebas (GJB), memiliki syarat yaitu kecepatan awal (V 0) = 0. Pada
gerak jatuh bebas berlaku hubungan v = gt dan S = gt 2 dan g adalah percepatan gravitasi bumi.
Jadi pada gerkak ini, benda hanya di pengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi.
Gerak jatuh bebas tejadi pada semua benda dari ketinggian tanpa memperdulikan masa
benda tersebut. Suatu benda yang berat, yang bias kita analogikan sebuah batu akan memiliki
waktu jatuh yang sama dengan sebuah kertas. Namun tidak semata- mata benda yang memiliki
selisih berat besar dapat jatuh dengan waktu bersamaan, kedua benda tersebut dapat jatuh

bersamaan apabila tidak ada gaya lain yang bekerja kecuali gaya grafitasi bumi. Jadi kedua bend
tersebut dapat jatuh secara bersamaan pada sebuah ruangan yang hampa udara. Karena udara
secara langsung mempengaruhi kecepatan benda sampai ke tanah. Sebagai contoh bila kita
menjatuhkan batu dan kertas dari atas gedung, maka batu akan menyentuh tanah terlebih dahulu
sedangkan kertas akan melayang tertiup angin sehingga akan menyentuh tanah dengan waktu
yang lama.
Pantur (1985 : 61) menyatakan gerk jatuh bebas adalah gerak yang
mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak
jatuh bebas merupakan gerak yang mengabaikan gesekan dan perubahan kecil percepatan
terhadap ketinggian. Percepatan yang di alami benda jatuh bebas disebabkan oleh gravitasi yang
besarnya 9,8 m/s2 atau 980 cm/s2 dan bearah menuju pusat bumi. Gesekan yang dimaksud di sini
adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
dalam ruangan terbuka akan di perlambat akibat gaya gesek dengan laju udara.
Pada percobaan gerak jatuh bebas sering di temukan bahwa hasil percepatan yang
di alami benda tidak sesuai dengan kecepatan grafitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesunguhnya benda tersebut telah mengalami perlambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan
yang di alami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan grafitasi bila benda
tersebut di jatuhkan pada ruangan hampa udara.
Sutrisno (1986 : 78) menyatakan bahwa benda dikatakan melakukan gerak jatuh
bebas jika benda tersebut tanpa kecepatan awal (V0 = 0) dan tidak dipengaruhi oleh gaya dorong
melaikan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas (GJB) termasuk kedalam
gerak lurus berubah beraturan di percepat. Percepatan yang dialami benda ini adalah akibat gaya
tarik gravitasi bumi. Karena syarat gerak jatuh bebas adalah percepatan awalnya nol maka
berlaku persamaan GLBB sebagai berikut:

VII.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai gerak jatuh bebas, dengan
tujuan untuk menentukan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda serta membuat grafik
dari hasil percobaan tersebut. Sebagai sarat awal suatu benda mengalami gerakan jatuh bebas
maka saat di jatuhkan benda tersebut memiliki kecepatan awal nol.
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang telah kami rangkai sendiri, alat ini
menggunakan baterai yang dihubungkan dengan besi yang di liliti tembaga. Besi berlilitan
tembaga yang di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang mampu menarik benda
seperti baut yang kami jadikan sebagai bahan percobaan. Hal ini dilakukan agar benda seperti
baut dapat tergantung pada bagian atas alat, dengan prinsip elektromagnetik maka ketika arus
listrik di putus maka medan magnet akan hilang dan baut tersebut akan trjatuh. Baut yang
terjatuh akibat hilangnya medan magnet pada besi tersebut dianggap tidak memiliki kecepatan
awal yang akhirnya dapat melakukan gerak jatuh bebas.
Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan, pertama yaitu baut dengan masa 2,5g
namun ketinggian yang berbeda. Kedua, yaitu baut dengan masa 15g dan ketinggian yang
hamper sama dengan percobaan pertama. Perbedaan ketingian pada percobaan pertama dan
kedua ini trjadi akibat perbedaan ukuran beben yang kami gunakan sehingga membuat
ketinggian percobaan pertama dan krdua memiliki selisih ketinggian di masing masing
perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut,
sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk
mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini
dilakukan masing-masing sebanyak lima kali.
Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat
mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua
grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari
lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas.
Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07

m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan
waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan
waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima
dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi
dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus
dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu
berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi
yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan
gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang
melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih
percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam
menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan
mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di
ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat
mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang
di alami oleh benda yang kami teliti.
VIII.

Kesimpulan

Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban
dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu
beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh

bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan.
Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
perlakuan. Antara percobaan pertama dan kedua kami mengunakan massa benda yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh besarnya massa benda terhadap waktu jatuh benda tersebut,
sedangkan kami mengunakan perbedaan ketingian pada masing masing ketinggian yaitu untuk
mengetahui pengaruh ketinggian benda terhadap waktu jatuh benda tersebut. Percobaan ini
dilakukan masing-masing sebanyak lima kali.
Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat mengetahui bahwa ketinggian beban dapat
mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, hal tersebut dapat terlihat dari kedua
grafik hasil percobaan yang telah kami lakukan, yaitu semakin besar ketinggian suatu beban dari
lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh bebas.
Pada percobaan pertama pada keringgian 0.89 m diperlukan waktu 0,40 s, pada ketinggian 1,07
m diperlukan waktu 0,49 s, hinga pada perlakuan ke lima dengan ketinggian 1,79 m diperlukan
waktu 0,61 s. pada percobaan kedua dengan masa 15 g, pada ketinggian 0,87 m di perlukan
waktu 0,44 s, pada ketinggian 1,05 m diperlukan waktu 0,48 s dan pada perlakuan ke lima
dengan ketinggian 1,77 m diperlukan waktu untuk menyentuh dasar papan sebesar 0,59 s. Jadi
dari data yang kami peroleh tersebut dapat di ketahui bahwa ketingian benda berbanding lurus
dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan. Sedangkan massa beban tidak terlalu
berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Pada percobaan yang kami lakukan ini, kami mendapatkan data nilai percepatan gravitasi
yang berbeda-beda pada setiap percobaan dengan menggunakan rumus :
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada

sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.
Terjadi perbedaan antara percepatan gravitasi yang di alami benda dengan percepatan
gravitasi pada bumi. Dalam teori di sebutkan bahwa besar gravitasi yang di alami benda yang
melakukan gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bumi. Tejadinya selisih
percepatan gravitasi yang kami peroleh ini disebabkan antaralain yaitu kurang tepatnya dalam
menentukan waktu ketika benda tepat menyentuh papan dasar, yang akibatnya akan
mempengaruhi dari hasil percepatan gravitasi benda yang di peroleh. Selain itu percobaan di
ruangan terbuka mengakibatkan terjadinya gesekan antara benda dan udara yang dapat
mempengaruhi perolehan waktu, sehingga akan berdampak pada nilai percepatan gravitasi yang
di alami oleh benda yang kami teliti.
VIII.

Kesimpulan

Berdasarkan kedua percobaan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa ketinggian beban
dapat mempengaruhi waktu untuk melakukan gerak jatuh bebas, semakin besar ketinggian suatu
beban dari lantai, maka semakin besar pula waktu yang diperlukan untuk melakukan gerak jatuh
bebas. Jadi ketingian benda berbanding lurus dengan waktu benda untuk mencapai dasar papan.
Sedangkan massa beban tidak terlalu berpengaruh pada waktu benda mencapai dasar papan.
Nilai rata-rata dari percepatan gravitasi yang kami peroleh pada percobaan pertama yaitu
sebesar 9,69 m/s2. Sedangkan pada percobaan kedua nilai rata-rata dari percepatan gravitasinya
adalah 9,33 m/s2. Nlai percepatan gravitasi yang kami peroleh mendekati teori yang telah ada
sebesar 9,89 m/s2. Sehingga dapat kami katakan bahwa percobaan yang kami lakukan berhasil
dan alat yang kami rancang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan percobaan gerak
jatuh bebas.

IX.

Daftar Pustaka

Abdullah.

2012.Gerak

Jatuh

Bebas.

(online)

(http:

//gurufisikamuda

.blogspot.com/

2011/05/gerak-jatuh-bebas-gaya-gesekan-udara.html)diakses pada senin 3 Desember 2012 pukul


19.30 wib.
Adnan. 2009. Gerak Parabola. (online) (Http://. Guru muda/ gerak jatuh bebas/ blogspot.com)
diases pada minggu 4 november 2012 pukul 11.30 wib.
Pantur. 1985. FISIKA JILID 1. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1986. FISIKA DASAR. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai