MEKANIKA
A. TUJUAN PENGAMATAN
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda
bergerak lurus beraturan.
2. Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.
B. DASAR TEORI
1. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang menghasilkan lintasan
berbentuk garis lurus. Contohnya gerak benda saat jatuh bebas atau gerak
kendaraan di jalan tol yang lurus. Dalam fisika ada beberapa hal yang berkaitan
dengan gerak yaitu lintasan, jarak dan perpindahan. (Efrizon Umar, 2007)
a. Lintasan
Lintasan adalah titik yang dilewati oleh suatu benda ketika bergerak.
Lintasan gerak benda dapat berbentuk garis lurus misalnya jalan tol
yang lurus, lingkaran misalnya putaran jalan atau parabola ataupun
lintasan gerak lurus pada suatu garis.
b. Jarak
Setelah bergerak, suatu benda menempuh jarak tertentu atau kedudukan
benda terhadap titik asalnya berubah. Jarak adalah panjang lintasan
sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda selama waktu tertentu.
c. Perpindahan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, perpindahan adalah besaran
vektor sehingga dapat berharga positif atau negatif. Gerak (dalam sistem
koordinat kartesius) perpindahan dalam arah sumbu x bernilai
positifbila arahnya ke kanan dan bernilai negatif apabila arahnya ke kiri.
2. Laju dan kecepatan
Dalam kehidupan sehari – hari pengertian istilah laju dan kecepatan
seringkali dianggap sama, namun dalam fisika kedua besaran ini dibedakan atau
memiliki pengertian masing – masing. Kelajuan yaitu perbandingan antara jarak
yang ditempuh dengan selang waktu yang diperlukan benda. Sedangkan
kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktunya. Jadi
kelajuan adalah besaran skalar yaitu besaran yang hanya memiliki nilai,
sedangkan kecepatan adalah besaran vector yaitu selain memiliki nilai juga
memiliki arah.
Kelajuan hanya mempunyai nilai tapi tidak mempunyai arah contohnya mobil
bergerak dengan kelajuan 50 km/jam. Kecepatan selain mempunyai nilai juga
mempunyai arah, contohnya bola dilempar ke atas dengan kecepatan 30
km/jam.
Dalam fisika kecepatan dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut ini :
S
V = t
Dimana :
V = kecepatan benda, satuan m/s
S = perpindahan yang ditempuh benda, satuan m
t = waktu yang diperlukan, satuan sekon (s) atau detik (Giancoli
Douglas, 2001).
Dalam praktikum ini akan didapat hubungan antara jarak (s), waktu (t)
dan kecepatan suatu benda saat bergerak atau berpindah. Dengan variabel –
variabel tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan antar jarak dan waktu serta
kecepatan dan waktu.
3. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
laju tetap. Misalnya ada sebuah mobil yang bergerak pada jarak 100 m dalam
selang waktu 5 sekon. Kemudian dalam selang waktu berikutnya mobil tersebut
tetap menempuh jarak 100 m. Dengan demikian seterusnya inilah yang disebut
dengan gerak lurus beraturan (Efrizon Umar, 2007). Dengan perkataan lain:
Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval
(jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah ,
sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo,
2002). Untuk menganalisis gerak suatu benda agar diketahui laju dan
kecepatannya, kita dapatt menggunakan alat sederhana yaitu katrol, stopwatch,
penggaris beban gantung benang kasur dan juga plastisin.
D. CARA KERJA
1 10 30 cm 0,47
2 11 30 cm 0,61
3 13 30 cm 0,51
4 18 30 cm 0,42
5 20 30 cm 0,39
F. PEMBAHASAN
Telah dilakukan percobaan mengenai Gerak Lurus Beraturan dengan
tujuan agar dapat memahami pengertian dan cara menentukan kecepatan suatu
benda. Dan tentunya dalam melakukan praktikum ini, kita mengaitkan dengan
teori-teori yang ada yang diambil dari beberapa referensi. Suatu benda dikatakan
bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.
Perubahan letak benda dapat dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut
terhadap suatu titik acuannya. Apabila titik-titik yang dilalui oleh suatu benda
dihubungkan dengan garis, maka garis itu disebut lintasan. Jika lintasan tersebut
berbentuk garis lurus, maka gerak benda disebut gerak lurus. Kecepatan sendiri
memiliki definisi sebagai perpindahan suatu benda dibagi selang waktunya.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan seperti katrol
penggantung tunggal, stopwatch, penggaris, beban gantung seberat 10gram, 11
gram, 13 gram, 18 gram dan 20 gram, statif dan klem, benang kasur, plastisin dan
beban tambahan.
Berdasarkan data hasil percobaan yang dimuat dalam tabel 1.1, dalam
tabel pada percobaan dengan menggunakan beban seberat 10 gram, ketika benda
dijatuhkan dari jarak B ke C 30cm dan dihitung menggunakan stopwatch
dibutuhkan waktu sebesar 0,47 sekon. Percobaan kedua dengan jarak yang sama
yaitu 30 cm dari B ke C menggunakan beban seberat 11 gram, ketika benda
dijatuhkan diperlukan waktu sebesar 0,61 sekon. Pada percobaan ketiga,
menggunakan beban seberat 13 gram, ketika benda dijatuhkan diperlukan waktu
sebesar 0,51. Kemudian pada percobaan keempat dengan menggunakan beban
seberat 18 gram, ketika benda dijatuhkan maka dibutuhkan waktu sebesar 0,42
sekon. Lalu pada percobaan kelima atau terakhir menggunakan beban seberat 20
gram saat benda dijatuhkan ternyata memerlukan waktu sebesar 0,39.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
berat benda yang berbeda menunjukkan perbedaan hasil waktu yang dibutuhkan
memiliki perbedaan. Pada percobaan pertama dengan menggunakan beban 10
gram dibutuhkan waktu 0,47 sekon hal ini berbeda dengan hal percobaan kedua
dengan menggunakan beban seberat 11 gram dibutuhkan waktu 0,61 sekon
begitu sesterusny sampai percobaan kelima.
Dengan hasil demikian, maka dapat dilihat bahwa tidak selalu benda
yang ukurannya lebih berat akan jatuh dengan durasi waktu yang singkat, hal ini
tergantung dari gaya gravitasi suatu benda. Hal ini berkaitan dengan hukum II
Newton yang menyatakan bahwa semakin besar berat benda maka kecepatannya
akan semakin kecil (Sirait Rani, 2018), namun teori ini akan berlaku apabila
benda berada dalam lintasan horizontal. Misalnya seperti mobil truk kecil yang
menganngkut beban seberat 10 ton akan berbeda kecepatannya dengan mobil
truk besar yang mengangkut benda lebih dari 10 ton. Berbeda dengan percobaan
yang telah dilakukan benda bergerak dari atas ke bawah sehingga gaya gravitasi
sangat menentukan disini. Selain gaya gravitasi faktor lain yang menjadi penentu
bahwa tidak semua benda jatuh berdasarkan beratnya adalah gaya gesekan udara.
G. MENJAWAB PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
= 0, 63
a. Benda A (10 gram)
Diketahui : s = 30 cm / 0,3 m
t = 0,47 sekon
Ditanya : v?
Jawab :
S
V =
t
0,30
V =
0,47
= 0, 63
Diketahui : s = 30 cm / 0,3 m
t = 0,51 sekon
Ditanya : v?
Jawab :
S
V =
t
0,30
V =
0,51
= 0, 58
d. Benda D (18 gram )
Diketahui : s = 30 cm / 0,3 m
t = 0,42 sekon
Ditanya : v?
Jawab :
S
V =
t
0,30
V =
0,42
= 0, 71
e. Benda E (20 gram)
Diketahui : s = 30 cm / 0,3 m
t = 0,39 sekon
Ditanya : v?
Jawab :
S
V =
t
0,30
V =
0,39
= 0, 76
n
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tidak selalu benda yang ukurannya lebih berat akan jatuh dengan durasi
waktu yang singkat, hal ini tergantung dari gaya gravitasi suatu benda.
2. Selain gaya gravitasi faktor lain yang menjadi penentu bahwa tidak semua
benda jatuh berdasarkan beratnya adalah gaya gesekan udara.
J. DAFTAR PUSTAKA
Umar, Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ghanesa Exact.
K. FOTO LAMPIRAN
Penyiapan alat dan bahan praktikum