Anda di halaman 1dari 38

M1 - Pengukuran Benda Padat

I. TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkanlah besaran-besaran dasar dalam fisika beserta satuan dan rumus
dimensinya dalam sistem SI (turunkan dari sistem MKS)!
No Besaran Dasar Satuan Rumus Dimensi
1 Panjang Meter [L]
2 Massa Kilogram [M]
3 Waktu Sekeon [T]
4 Arus Listrik Ampere [I]
5 Suhu Termodinamika Kelvin [θ]
6 Jumlah Zat Mole [N]
7 Intensitas cahaya Kandela [J]

Apakah gunanya skala bantu dalam suatu alat ukur ?


Skala bantu dalam suatu alat ukur berguna untuk meningkatkan ketelitian alat ukur
dalam pengukuran.

2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan:


a. Kecermatan
b. Ketepatan
c. Ketelitian
-a. Kecermatan menurut KBBI adalah kesaksamaan, kehati-hatian, ketelitian,
1
kehematan, perihal hati-hati. Menurut metrologi spesifikasi adalah besar kecilnya
2
daerah toleransi, besar kecilnya target/sasaran, alat adalah angka satuan terkecil
bagi penunjuk digital, nilai/arti jarak garis-garis skala, kemampuan interpolasi
pembacaan skala dengan skala nonius.
1
-b. Ketepatan menurut KBBI adalah ketelitian, kejituan. Menurut metrologi mesin
2
produksi adalah kemampuan mesin untuk memenuhi spesifikasi produk, proses
adalah kemampuan proses untuk mengulang hal yang sama.
-c. Ketelitian menurut KBBI adalah kesaksamaan, kecermatan. Menurut metrologi
1 2
alat adalah tak salah, relatif terhadap suatu acuan, proses adalah hasil pengusahaan
supaya proses dapat mencapai posisi sasaran/target.
Sumber : Rochim, Taufiq. 2001. Spesifikasi, Metrologi, & Kontrol Kualitas Geometrik. Penerbit
ITB. Bandung.
3. Berapakah ketelitian jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca teknis?
Jangka sorong = 0,005 cm
Mikrometer sekrup = 0,005 mm
Neraca teknis = 0,01 gr

4. Jelaskan dan berikan perumusan mengenai Hukum Archimedes ! Berikanlah


keterangan serta satuannya pada huruf-huruf yang dipakai !
​Hukum Archimedes berbunyi :
“Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida mengalami gaya ke atas
sebesar fluida yang dipindahkan oleh benda yang tercelup tersebut”.

​ c

a 1 2 ​Ket:
b
31 4 ​ = Gaya keatas / berat fluida yang dipindahkan (Newton)
​ d
= massa fluida (kg)
​g = percepatan grafitasi (9,8 m/s )
​ = massa jenis fluida (kg/m )
​ = volume benda tercelup (m )

Tuliskanlah rumus yang digunakan untuk menentukan volume benda dengan


5.
cara statis dan dinamis!
Volume statis = p x l x t atau s x s x s
Volume dinamis = ​ ​

Gambar 1

mu

Gambar 2 Fa

ma

w
M2 – Pesawat Atwood

1. Hukum II Newton berbunyi :


Percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang bekerja pada sebuah benda
sebanding lurus dengan besar gaya penggerak benda tersebut dan arahnya sama
dengan arah gaya itu.
F = m.a
Dimana: ​F = gaya yang bekerja pada benda (Newton)
​ ​m = massa benda (kg)
​ ​a = percepatan benda (m/s )
2

2. Grafik S terhadap t

S (m) ​

​So ​t (s) ​

​S = So + V.t
​Dimana
​S ​= Jarak yang ditempuh ( m )
​So ​= posisi awal (m)
​V ​= kecepatan benda (m/s)
​t ​= waktu (s)

​Grafik V terhadap t
​ ​
​ ​V (m/s) ​ ​ ​Karena untuk GLB kecepatannya tetap.

​ ​ ​ ​ ​ t (detik)

3. Turunkan percepatan gerak yang didapat pada persamaan (1) !


Tinjau katrol.

​-FI

- W1
+ W2
+ W3

​F = m.a
​-W1 + W2 + W3 – FI = (m1 +m2+m3).a
​-m1.g + m2.g + m3.g –FI = (m1+m2+m3).a
` J​ ika, ​ ​ m1= m2
​maka: ​
​ ​ ​ m3.g ​ (m1+m2+m3).a + FI
=
​dimana FI = gaya Inersia = m . a I

​ ​ 3.g
m ​ (m1+m2+m3).a + (m . a)
= I

​ d​ imana mI = I /r
2

​ ​ 3.g
m ​ (m1+m2+m3).a + (I/r .a)
=
2

​ ​ ​a ​= ​TERBUKTI
4. Gerak lurus
berubah beraturan adalah gerak yang dialami suatu
benda dengan lintasan garis lurus dan kecepatannya selalu
berubah beraturan.
• GLBB dipercepat : Vt = Vo + a.t
• GLBB diperlambat : Vt = Vo – a.t
Keterangan :
V = kec. benda setelah bergerak selama beberapa detik (m/s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
2
a = percepatan (m/s )
t = waktu tempuh (s)
Rumusan yang lain :

2
S = So + Vo.t + a.t

2
S – So= Vo.t + a.t

2
S = Vo.t + a.t

2
S – Vo.t = a.t
2
2 (S – Vo.t) = a.t

a=

Grafik a terhadap t ​ ​ ​ ​Grafik V terhadap t


a ​ ​ ​ ​ ​ V

​ ​ ​ konstan

​ ​ ​t ​ ​ ​ ​ ​ ​t

Grafik S terhadap t ​ ​ ​ ​Grafik S terhadap t


S ​ ​ ​ ​ ​ S

​ ​ ​ ​t ​ ​ ​ ​ ​ ​t
​ (dipercepat) ​ ​ ​ ​ (diperlambat)

5. Momen Inersia (I) adalah ukuran kelembaman benda yang


mengalami gerak melingkar (rotasi). Momen inersia dari
suatu partikel yang mempunyai massa didefinisikan sebagai
perkalian massa dengan kuadrat jarak partikel tersebut dari
sumbu putar. Rumus:
2
I = K.mr
2
I = momen inersia (Kg m )
m = massa partikel (m)
r = jari-jari (jarak partikel ke sumbu putar)
K = koefisien
M3 – Tetapan Pegas

1. Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja


pada pegas sebanding dengan pertambahan panjang pada
pegas tersebut. Persamaannya adalah
F=-kx
Dimana :
F = Gaya yang bekerja pada pegas (Newton)
k = Konstanta pegas (N/m)
x = Pertambahan panjang pada pegas (m)
Tanda minus (-) pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa gaya pemulih pada
pegas berlawanan dengan arah gaya pegas tersebut.
2. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik
benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap detik selalu
konstan.

3. Hukum Hooke tidak selalu berlaku untuk setiap


penambahan beban. Hukum hooke hanya berlaku jika
simpangannya tidak terlalu besar atau penambahan
beban yang menyebabkan simpangan masih berada
dalam daerah elastisitas pegas.
4.
a. Perioda (T) adalah waktu yang diperlukan
benda untuk melakukan satu getaran.
b. Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran yang
dilakukan oleh benda (pegas) oleh benda
selama satu detik.
c. Amplitudo (a) adalah perpindahan maksimum
dari titik kesetimbangan.
d. Massa efektif pegas adalah massa pegas
ketika pegas bekerja (berosilasi).
e. Faktor efektif pegas adalah nilai perbandingan
antara massa efektif pegas dengan massa
pegas.
5. Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena
bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri
(inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja.
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena
rangsangan gaya luar, jika rangsangan tersebut berosilasi
maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
rangsangan.

M4 – Tumbukan Momentum Linear


1. Tujuan

- Membuktikan hukum kekekalan momentum linear pada tumbukan.

Hukum kekekalan momentum menyatakan dalam tumbukan antara kedua benda,


jumlah momentum kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama selama
tidak ada gaya eksternal yang bekerja.

- Menentukan nilai koefisien restitusi.


Koefisien restitusi merupakan rasio perbandingan antara selisih kecepatan benda
yang bertumbukan dengan selisih kecepatan benda sebelum bertumbukan yang
dilambangkan dengan e.

- Memahami jenis-jenis tumbukan.

Tumbukan terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

Tumbukan lenting sempurna dimana jumlah momentum dan energi kinetik


a.
antara kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama. Dengan
demikian pada tumbukan lenting sempurna dapat dikatakan berlaku
hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik
dengan nilai koefisien restitusi adalah 1.
b. Tumbukan tidak lenting, terjadi perubahan jumlah energi kinetik antara
kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan, namun jumlah momentum
antara kedua benda tidak berubah. Tumbukan tidak lenting dibagi menjadi
dua yaitu :
- Tumbukan tidak lenting sebagian, koefisien restitusi antara 0 dan 1.
- Tumbukan tidak lenting sempurna, koefisien restitusi bernilai 0.
2. Tumbukan

Peristiwa bertemunya dua benda atau lebih dan terjadi kontak fisik secara langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari tumbukan dapat dilihat pada tumbukan antara bola billiard
(mendekati sempurna), bola basket yang memantul pada lantai (sebagian), dan peluru
yang menembus tembok (tidak lenting sempurna).

3. Momentum

Momentum merupakan besaran yang menyatakan tingkat kesulitan suatu partikel dengan
massa m yang bergerak dengan kecepatan linear v. Dapat dikatakan dengan perkalian
antara massa dan kecepatan suatu benda. Semakin besar massa dan kecepatan suatu
benda maka momentum semakin besar.

Dimana :
p ​= Momentum. (kg.m/s)
m ​= Massa benda. (kg)
v ​= Kecepatan benda. (m/s)
4. Koefisien Restitusi
Berdasarkan hukum kekekalan momentum :

​(1)
​Berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik :

​(2)
Jika persamaan (2) dibagi (1) maka diperoleh :
5. Penjelasan

a. Impuls merupakan gaya yang bekerja pada selang waktu singkat yang
menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan benda yang juga
menyebabkan perubahan momentum.

Dimana :
I ​= Impuls (Ns).
F ​= Gaya (N).
​= Selang waktu (s).
b. Impuls menyatakan perubahan momentum pada suatu benda, karena impuls
yang bekerja pada suatu benda menyebabkan nilai kecepatan benda
berubah sehingga terjadi perubahan momentum.

M5 – Bandul Fisis
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan bandul fisis dan apa bedanya dengan
bandul matematis?
Bandul fisis adalah benda tegar yang pusat masanya sejauh L bergerak harmonis
sederhana yang massa batang penghubungnya tidak dapat diabaikan.
Bandul matematis adalah suatu benda digantungkan pada suatu titik yang keberadaanya tetap
dengan menggunakan tali, dimana masa tali dapat diabaikan

2. Sebutkan dan jelaskan hal apa saja yang mempengaruhi gravitasi bumi di
suatu tempat ?
Pertama, bumi itu tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi bergantng
pada jarak pengukuran ke pusat bumi
gaya sentrifugal yang menentang gravitasi lebih besar di equator. Hal inilah
yang menyebabkan jarak equator ke pusat bumi lebih jauh dari pada jarak kutub
ke pusat bumi. Akibatnya percepatan gravitasi bumi di equator lebih kecil
daripada dikutub
Kedua, kondisi permukaan bumi
topografi permukaan bumi yang beragam menyebabkan perbedaan percepatan
gravitasi. Karena percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap
permukaan bumi. Sehingga semakin tinggi sebuah benda dari permukaan bumi,
semakin kecil percepatan gravitasi
Ketiga, kepadatan atau kerapatan massa bumi
Makin padat atau rapat massa bumi maka makin kecil gravitasinya. Daratan
merupakan wilayah yang memiliki kerapatan massa yang tinggi sehingga
gravitasinya lebih kecil daripada wilayah lautan
Sumber : Daryono dan Agus Sutedjo. 1992. Geologi Umum. Surabaya.

3. Jelaskan gerak harmonik sederhana dan sebutkan jenisnya ! kemudian


tentukan bandul fisis termasuk gerak harmonik jenis apa ?

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan.
Jenis Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
· Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas,
dan sebagainya.
· Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

4. Buktikan rumus 1 dan sebutkan besaran-besarannya dalam SI!


​ ​
maka

= inersia karena kondisi awal


=Inersia karena perubahan

​ ​Perpindahan ​ ​

Percepatan ​ ​

​ ​ ​ ​

​ ​ ​ ​
5. Apa hubungannya percobaan bandul fisis ini dengan frekuensi ? jelaskan!

Sebagaimana mestinya bandul fisis, dimana terjadinya gerak bolak balik suatu
benda yaitu gerak harmonis sederhana dan kemudian apabila dihubungkan
dengan pengertian perioda yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
getaran penuh, jadi pada percobaan ini kita akan menetukan waktu yang di dapat
dari mesin pencacah waktu dimana bandul fisis berosilasi selama 20 getaran
penuh.

M6 – Modulus Puntir

1. Tujuan :
- Mengamati bahwa puntiran diteruskan pada arah memanjang.

Fenomena ini dapat disebut dengan distribusi puntiran pada batang logam yang
menerima beban puntir, hal ini terjadi karena masing-masing partikel (butir logam
pada struktur) saling mendistribusikan beban yang diterima hingga pada suatu titik
beban yang bekerja sama dengan nol.
- Menentukan modulus puntir batang logam.

modulus puntir atau dapat disebut modulus geser


Dalam percobaan ini akan ditentukan
merupakan suatu konstanta yang menunjukan elastisitas suatu benda terhadap
tegangan geser.

2. Penjelasan :

a. Modulus Puntir.
Modulus puntir atau dapat disebut modulus geser merupakan suatu konstanta yang

menunjukan elastisitas suatu benda terhadap tegangan geser.


b. Modulus Young.
Modulus young merupakan konstanta yang menjadi acuan dari batas elastisitas suatu
benda, perbedaan antara modulus young dengan modulus puntir adalah jika modulus
young digunakan jika beban merupakan beban aksial (tegangan normal) sedangkan
modulus puntir digunakan jika beban merupakan beban puntir (tegangan geser).
c. Distribusi beban puntir pada batang.
Distribusi puntiran pada batang logam yang menerima beban puntir, hal ini terjadi
karena masing-masing partikel (butir logam pada struktur) saling mendistribusikan
beban yang diterima hingga pada suatu titik beban yang bekerja sama dengan nol.
d. Kurva stress vs strain.
Merupakan kurva perbandingan antara tegangan dengan regangan yang terjadi pada
suatu material yang diberikan sebuah beban (normal atau geser).

e. Tegangan geser.
Tegangan geser merupakan gaya yang terjadi pada luas penampang benda dimana
arah gaya adalah sejajar dengan penampang benda.
f. Regangan geser.
Regangan geser merupakan perbandingan antara perubahan dimensi terhadap
dimensi awal akibat dari regangan geser.
g. Elastisitas.
Elastisitas merupakan salah satu sifat benda dimana ketika material diberi beban
maka terjadi perubahan bentuk (deformasi) dan ketika beban dihilangkan maka benda
akan kembali ke bentuk semula.
3. Dari kurva tegangan terhadap regangan nilai modulus young (E) merupakan gradien
dimana kurva masih dalam keadaan linier (batas elastisitas material) dan secara
umum nilai modulus puntir adalah ½ dari modulus young.

4. Fungsi modulus puntir :

​Modulus puntir merupakan nilai yang menjadi acuan ketika melakukan perancangan
suatu konstruksi yang melibatkan material (khususnya batang logam) yang akan
menerima beban puntir / geser, dengan modulus puntir dapat dirancang parameter dari
defleksi maksimum, diameter batang dan material batang. Secara garis besar modulus
puntir dapat digunakan untuk menentukan besarnya tegangan geser maksimum suatu
material.
5. Persamaan modulus puntir :

Asumsi yang digunakan :


Modulus puntir (G) = ½ Modulus Young (E)
Dimana :
​ ​maka ​ ​
Dengan :
2
= tegangan geser (N/m )
e = regangan geser.
Pada percobaan (kasus ini diketahui) :
​dengan F adalah gaya yang bekerja dan A adalah luas penampang batang.
​dengan adalah perubahan dimensi dan L adalah panjang batang.
​ ​ dengan R adalah Jari-jari batang dan θ adalah simpangan sudut.
​Maka jika diambil elemen kecil dengan variabel F dan R :
​ ​
dan

​sehingga

Jika diambil nilai pada batang dan pada roda pemuntir dari nol sampai dengan maksimum
maka :
​à
​à ​
Dimana momen puntir M yang dihasilkan adalah dari gaya berat beban W pada roda
pemuntir yang berjari-jari r sehingga M = Wr dimana W = mg.
o
Dan diketahui simpangan sudut θ (rad) diukur dengan busur derajat α ( ) sehingga didapat
:
maka à à
Sehingga :

L1 – Rangkaian Listrik Sederhana

1. Manakah dari rangkaian-rangkaian berikut sesuai dengan definisi rangkaian


listrik? Jelaskan !

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


• Rangkaian C, karena sumber tegangan yang saling menjumlahkan,
sehingga sumber tegangan menjadi 10V.

• Rangkain D, karena sumber tegangan Paralel , sehingga sumber


tegangan Tetap 5V.

2. Sebutkan klasifikasi komponen listrik serta berikan contohnya!

• komponen pasif merupakan komponen elektronika yang bekerja ketika


ada sumber energi seperti arus dan tegangan sehingga tidak bisa
menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat
mengubah suatu energi ke bentuk lainnya. yang dikelompokan
kedalam kompoenen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor.

• Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan


arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika yang dapat
menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta dapat mengubah
energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contoh komponen aktif
adalah baterai, transistor, dioda, dan led.

3. Bagaimanakahcara melakukan pengukuran arus dan tegangan pada resistor 3 di


rangkaian berikut? Jelaskan dengan menggunakan gambar bagaimana
menggunakan amperemeter dan voltemeternya!
• Pengukuran arus di R3

• Pengukuran tegangan di R3
4. Berapakah resistansi total dari titik A-B pada gambar berikut :

(a)

(b)

Jawab

(a) = 150Ω
(b)= 150Ω

5. Hitung V1 V2 V3 pada gambar berikut ?

jawab : ​
I = 2/3 A
V1,V2,V3= 20/3 V

L2 – Jembatan Wheatstone
1. Apa yang anda ketahui tentang jembatan wheatstone ?
​Jembatan
Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk
mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui besarannya dengan cara
membandingkan dengan hambatan yang besarnya telah diketahui dimana arus yang
​mengalir pada galvanometer sama dengan nol. Susunan rangkaian listrik
jembatan Wheatstone bisa dilihat pada gambar berikut :
50Ω 50Ω 50Ω 50Ω
50Ω B
A

100Ω 100Ω

150Ω 100Ω 100Ω

A 150Ω B
100Ω 100Ω
150Ω

gambar 1
Prinsip kerja dari Jembatan Wheatstone yaitu ketika arus masuk melewati rangkaian,
maka jarum pada Galvanometer akan menyimpang artinya ada arus yang
melewatinya,yaitu antara titik C dan D ada beda potensial. Dengan mengatur
besarnya Rb juga hambatan geser untuk menentukan nilai R1 dan R2 (Pada

prakteknya R1 dan R2 merupakan sebuah kawat A-B) akan dapat di capai


galvanometer G tak teraliri arus(Ig=0), artinya tak ada beda potensial antara titik C
dan D.

10Ω 10Ω
2. Apa fungsi dari :
I +V2-
+V1- a. Sumber Tegangan
DC
20V 10Ω
sumber Tegangan DC adalah alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah
(DC) dan menghasilkan arus+V3-
DC secara permanent
b. Galvanometer
Fungsinya adalah untuk mengukur arus yang sangat kecil
c. Resistor
Berfungsi sebagai penghambat arus listrik yg melewati sebuah rangkaian,
pembagi arus, membatasi / mengatur arus, dan sebagai alat untuk menurunkan
tegangan
3. Buktikan rumus (2).

Bila Ia = 0 (setelah diatur), tegangan antara VC – VD = 0 atau VC =


VD, sehingga
Karena I1 = I2, IX = IB, maka

4. Tuliskan rumus hambatan pada suatu kawat , dan bila kawat ukur serba sarna, buktikan
hubungan

Dalam susunan jembatan wheatstone yang setimbang (IG=0), hasil kelipatan hambatan-
hambatan yang berhadapan sama besar. Dalam pengukuran yang biasa dilakukan, R3 dan
R4 diganti dengan kawat homogen dan sama tebalnya.

5. Apakah persyaratan yang diperlukan untuk suatu galvanometer?


Persyaratan galvanometer:
1. harus peka terhadap beda potensial dan arus yang sangat kecil sekalipun
2. mempunyai skala ukur yang teliti dan tidak dipengaruhi medan magnet dan medan
listrik dari luar
3. tidak ada arus yang melalui CD atau IG = 0.

6. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian seri dan paralel. Gambar


rangkaiannya, beri tanda kutub-kutub positip dan negatip. Bagaimana
mencari besar hambatan penggantinya ?

Rangkaian seri adalah rangkaian yang setiap arus melewati setiap komponennya
adalah sama.

Vad = Vab + Vbc + Vcd


Is.Rs = I3.R3 + I2.R2 + I1.R1
Karena arus yang melewati hambatan sama,
Rs = R1 + R2 + R3
Jika jumlah hambatan n, maka
Rs = R1 + R2 + R3+. . .+Rn

Rangkaian paralel adalah rangkaian yang setiap komponen memiliki tegangan yang
sama

Jika jumlah hambatan n, maka

7. Apa gunanya komutator ? Gambarkan skema dan bagaimana cara


kerjanya ?

Komutator berguna untuk mengubah arah arus dc


Komutator terdiri dari dua buah skala yang masing-masing mempunyai arus terminal
kontak.
​S1 anak terminal kontak 1 dan 2 à terminal kontak 1 dihubungkan dengan 4
​S2 anak terminal kontak 3 dan 4 à terminal kontak 3 dihubungkan dengan 2
Cara kerja
Jika kutub C dan D diberi tegangan (+) dan (-), kemudian S1 dan S2 terhubung pada
kontak 1 dan 3, maka pada terminal A(+) dan B(-).
Jika kutub C dan D diberi tegangan (+) dan (-), kemudian S1 dan S2 terhubung pada
kontak 2 dan 4, maka pada terminal A(-) dan B(+).
L3 – Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Termal
1. Apakah yang dimaksud dengan usaha listrik dan tara kalor lisrik?
Jawab:
> Usaha listrik yaitu energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan-muatan
listrik pada selang waktu tertentu.

>Tara kalor listrik yaitu besaran yang menyatakan kesetaraan antara energi listrik
dengan kalor sistem.

2. Apakah arti dan satuannya dari huruf-huruf yang dipakai dalam rumus (1), (2), (3) dan
(4) dalam satuan SI?
Jawab:
​ ​U = V.I.t ​ ​ ​.......................................(1)
​ ​Q = a.V.I.t ​ ​ ​.......................................(2)
​Dimana:
​U ​= Usaha listrik ​ ​ ​ ​ ​(joule)
​Q ​= Kalor akibat energi listrik ​ ​ ​(kalori)
​a ​= tara kalor listrik ​ ​ ​ ​(kalori/joule)
​I ​= Besarnya arus listrik ​ ​ (​ ampere)
​V ​ Tegangan
= ​ ​ ​ ​ ​(volt)
​T ​= Lama waktu pemberian arus listrik ​ ​(detik)

​ ​ ​ ​........................................(3)
​ ​ ​ ​........................................(4)
​Dimana:
​Q ​= Kalor yang diterima kalorimeter ​ ​(kalori)
​H ​= Harga air kalorimeter ​ ​ ​(kalori/ )
​ ​= Temperatur akhir kalorimeter ​ ​( )
​ ​= Temperatur mula-mula kalorimeter ​ ​( )
​ ​ Koreksi suhu
= ​ ​ ​ ​( )
​k ​= Konstanta koreksi suhu Newton ​ (​ )
​ ​= Suhu kalorimeter rata-rata ​ ​ (​ )
​ ​ Suhu ruang rata-rata
= ​ ​ ​ (​ )

3. Berikan penjelasan mengenai cara mendapatkan koreksi suhu akibat pengaruh


sekitarnya (buat grafik suhu terhadap waktu terlebih dahulu)!
Jawab:
Grafik suhu terhadap waktu

∆T = -k (Tk – Tr) ∆t ​ ​; T = (Ta + Tm) / 2


r

k1 = - ∆T1 / (Tk1 – Tr) ∆t ​; ∆T


1
= T1 – To
​ ​ ​ ​ Tk1 = (To + T1) / 2
​ ​ ​ ​ ∆T = t1 - 0 ​ ​ to = 0 ​
k3 = - ∆T3 / (Tk3 – Tr) ∆t3 ​; ∆T 3
= T3 – T2
​ ​ ​ ​ Tk3 = (T2 + T3) / 2
​ ​ ​ ​ ∆T = t3 – t2
Syarat koreksi Suhu Newton
k1 = 0 ​maka ​k 2
= k3
k3 = 0 ​maka ​k = k2 1

k1 = k3 ≠ 0 ​maka k​ = (k 2 2
+ k1) /2

∆T = -k (Tk – Tr) ∆t
∆T2 = -k (Tk – Tr) ∆t2 ​ ​ ​ ​ Tk2 = (T1 + T2) / 2

​ ​ ​ ​ ​ ​ ∆T = t2 – t1
Maka koreksi Suhu Newton:
T2’ = ∆T2 + k2
T1’ = To
4. Sebutkan Hukum Joule dan Azas Black yang dipakai dalam
​percobaan ini!
​Jawab:
>Hukum Joule yang menyatakan energi listrik dapat ditransformasikan menjadi
energi termal (kalor)
>Asas Black yaitu besarnya energi yang dilepaskan sama besarnya dengan energi
yang diserap dapat dinyatakan dengan : Q terima = Q lepas
5. Bagaimana hubungan antara kalor yang terjadi dengan usaha listrik pada suatu
sistem ?
Berbanding lurus, karena pada suatu zat yang mengalami usaha listrik dan kalor,
terdapat besaran yang menyatakan kesetaraan antara energi listrik dengan kalor
sistem.
6. Kalor yang dihasilkan oleh arus listrik itu untuk apa? Terangkan!
Jawab:
Kalor yang dihasilkan oleh arus listrik digunakan untuk menaikan suhu air di dalam
kalorimeter sehingga mengetahui perubahan suhu yang diperoleh.

7. Dalam suatu sistem yang tertutup yang dialiri arus listrik secara langsung (tanpa
perantara), Apakah akan terjadi perubahan energi didalamnya ? Jelaskan !
Tidak. Karena arus listrik tetap akan mengalir dalam air yang ada di dalam sistem
tersebut tanpa ada perubahan energi, muatan-muatan yang ada dalam listrik tetap
mengalir pada air karena air merupakan larutan elektrolit.

L4 – Karakteristik Komponen Listrik


1. Dalam gambar (1) amperemeter menunjukan kuat arus yang melalui
lampu dan voltmeter. Bagaimanakah cara memberi koreksi bila diketahui
hambtan dalam voltmeter (Rv)?
Jawab:
Iv = arus yang lewat Voltmeter
Rv = tahanan dalam voltmeter

maka harga sebenarnya :


2. Bagaimanakah dengan metoda pda gambar (2) ? Bila diketahui
hambatan dalam ampermeter (Ra), bagimankah cara
memberikan koreksinya?
Jawab :
Va ​= I . Ra = tegangan jatuh pada ampermeter
V ​= Va + Vr

maka harga sebenarnya : R = Rp – Ra

3.

4.
5. hambatan ohmik adalah hambatan yang memenuhi penggunan
hukum ohm dan nilai hambatan tidak dipengaruhi suhu
hambatan non ohmik adalah hambatan yang tidak memenuhi penggunaan hukum ohm
Grafik ohmik & non ohmik
L5 – Termoelemen

1. Terangkan prinsip terjadinya emf pada termokopel!


Jawab :
Bila kedua ujung – ujung ( titik pertemuan 2 macam kawat ) termoelemen diletakkan
pada suhu yang berlainan, maka akan menimbulkan beda potensial. Beda potesial itu
menyebabkan terjadinya arus yang besarnya dapat dibaca pada galvanometer.
2. Termokopel dapat dipakai sebagai termometer, terangkan prinsip kerjanya!
Jawab :
Titik hubung yang satu ditempelkan pada benda / bejana yang suhunya dinaikkan
sampai mencapai titik didihnya, sedangkan titik hubung yang lainnya pada es (
o
suhunya mendekati 0 C ). Selisih suhu ini menimbulkan emf yang besarnya sebanding
dengan penyimpangan jarum galvanometer, karena ∆T ~ emf, maka besarnya suhu
dapat diketahui dari besarnya arus yang terbaca pada galvanometer.
3. Apa perbedaan antara termoelemen dan termokopel?
Jawab :
Termoelemen adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda suhu (terdiri dari
kawat konstantan dan tembaga) yang bekerja berdasarkan prinsip termokopel.
Sedangkan termokopel adalah prinsip kerja dari termoelemen.
4. Apa yang dimaksud dengan GGL dan hambatan dalam?

Jawab :
GGL adalah beda potensial di dalam rangkaian listrik sebelum dialiri arus listrik.
Hambatan dalam adalah hambatan yang terdapat di dalam tiap komponen listrik yang
belum diketahui nilainya. ​
5. Apakah GGL yang terjadi itu linear terhadap ∆T? Jelaskan!
Jawab :
Ya, karena suhu yang besar akan menimbulkan arus yang besar pula atau suhu yang
tinggi akan memperbesar daya elektromotornya ( emf ). Asas Thomson dan Seeback
menjelaskan tentang perbedaan suhu pada ujung – ujung kawat termoelemen dapat
menimbulkan GGL sehingga GGL yang terjadi bebanding lurus dengan perbedaan
suhu.

L6 – Reaktansi Kapasitif dan Induktif

1. Sumber AC merupakan sumber tegangan yang tidak memiliki polaritas, memiliki aliran arus listrik
yang tidak tetap bisa dari positif ke negatif ataupun dari negatif ke positif, memiliki gelombang
seperti gelombang sinus, umumnya bersumber dari PLN besar tegangan 110-220V. Sumber DC
merupakan sumber tegangan searah yang memiliki polaritas, aliran arus listrik dari positif ke
negatif sedangkan arah aliran elektronnya dari negatif ke positif, umumnya bersumber dari baterai,
aki, tegangannya relatif kecil.

2. a. C total = 20 µF
b. = 132.69 Ω

3. a. L total = 50 mH
b. = 18.84 Ω
4. Paralel kapasitor

Seri Kapasitor
5. Paralel Induktor

Seri Induktor
P1 – Angka Muai Panjang

1. Rumus apakah yang dipergunakan untuk menentukan angka muai panjang.


Berikan keterangan dan satuan untuk perumusan yang dipakai.
Jawab :
• Misal pada suhu awal panjang batang , setelah suhu
dinaikkan sebesar ΔT, panjangnya berubah menjadi ,
maka :

dengan :
= panjang batang mula – mula (m)
= panjang batang akhir (m)
​= koefisien muai panjang ( )
ΔT = perubahan suhu ( )
2. Bagaimana hubungan antara angka muai panjang dan angka muai volume.

Turunkan persamaannya.

​Jawab :


karena sangat kecil maka dan dapat dibaikan, sehungga :

jadi hubungan antara angka muai volum dan angka muai panjang :
3. Berapakah suhu didih air didaerah saudara (bila tekanan udara 70 cmHg).
Jawab:
Jika tekanan udara 76 cmHg, suhu didih air = 100
Jadi pada teknan udara 70 cmHg, suhu didih air menjadi :
4. Apa yang dimaksud dengan pemuaian?
Pemuaian adalah pertambahan panjang,luas, dan volume suatu benda ketika diberikan kalor
dan diringi dengan kenaikan suhu suatu zat.
5. Apa yang dimaksud dengan angka muai panjang?
rasio yang menunjukan pertambahan panjang suatu benda akibat diberikannya kalor tiap
kenaikan suhu 1 ᶿC.

P2 – Kalor Jenis Zat dan Kalorimeter


1. Azas Black menjelaskan bahwa:

"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi
sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"

2. Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati adanya


perpindahan kalor dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda yang
memiliki suhu yang lebih rendah, dimana kalorimeter harus bersifat adiabatis.

Bagian-bagian Kalorimeter
3. Penjelasan tentang :

a. Kalorjenis dari suatu benda adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan atau menurunkan suhu tiap satu satuan suhu dalam satu satuan
massa benda tersebut.

b. Harga air kalorimeter adalah besaran yang menunjukkan jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar satu derajat
celcius.

c. Koreksi SuhuNewton dilakukan bila suhu kalorimeter tidak berbeda jauh


dengan suhu udara sekelilingnya, maka pengaruh suhu sekeliling itu menurut
Newton sebesar:

​: Koreksi kenaikkan suhu akibat pengaruh lingkungan.


k ​: Konstanta koreksi suhu newton
Tk ​: Suhu kalorimeter rata-rata
Tr ​: Suhu ruang rata-rata
​: Lamanya waktu pengamatan
4. Jenis-jenis perpindahan kalor:

- Konduksi ​: Perpindahan kalor yang terjadi melalui


medium/perantara

tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.


Contohnya : Memanaskan batang logam.
- Konveksi ​: Perpindahan kalor yang terjadi melalui
medium/perantara

yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.


Contohnya : Air di dalam ketel yang dipanaskan oleh kompor.
- Radiasi ​ ​: Perpindahan kalor yang terjadi tanpa melalui
medium/perantara, melainkan melalui pancaran atau gelombang
elektromagnetik.
Contohnya : Sinar matahari yang dapat memanaskan bumi.

5. Penjelasan tentang:

• Hukum Dulong-Petit:

"Kalor jenis dari zat-zat padat adalah kira-kira 6 (enam) kalori per grammolecule”.
P3 – Kalor Lebur Es
1. Penjelasan tentang:
a. Kalor adalah bentuk energi yang bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah
bersuhu rendah dalam suatu sistem yang memiliki gradien suhu ataupun
kedua sistem yang saling bersinggungan. Energi yang diterima oleh suatu
benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud
bentuknya.
b. Kalor Lebur adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk merubah fasa dari
suatu zat (padat menjadi cair) tanpa terjadi perubahan suhu.
c. Kapasitas Kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan dalam suatu system
untuk menaikkan atau menurunkan suhu system tersebut.
d. Azas Black adalah suatu azas yang menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan
oleh benda yang bersuhu lebih tinggi adalah sama dengan kalor yang diterima
benda yang bersuhu lebih rendah dalam suatu sistem tertutup.

2. Perbedaan antara Kalor Laten dengan Kalor Sensibel:


• Kalor Laten ​ ​: Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fasa
dari
​ ​ ​suatu zat tanpa mengubah suhunya.
atau

• Kalor Sensibel ​: Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu dari


​ ​ ​suatu zat tanpa mengubah fasanya.

Grafik yang membedakan antara kalor laten dan kalor sensibel


Keterangan :
Q1 :​ Es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada
0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur.
Q2 ​ ​: Setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air.
Q3 ​: Setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan
untuk berubah wujud menjadi uap.
Q4 ​: Kemudian air akan berubah fasa menjadi uap.
Q5 ​: Saat menjadi uap akan terjadi kenaikan suhu hingga mencapai titik kritis.
3. Diagram P-T untuk air

Keterangan:
• GarisSublimation line (garis sublim) memisahkan daerah uap (vapor) dengan
daerah beku (solid).

• Garisvaporization line (garis penguapan) memisahkan daerah cair dari


daerah uap.

• Garis melting line (garis leleh) memisahkan daerah beku dari daerah cair.

• Garis putus-putus melting line merupakan garis melting line untuk zat yang
memuai saat beku, sementara untuk zat yang menyusut saat beku
garis melting line nya berupa garis biasa.
• Bidang a – b – d merupakan bidang cair dari zat yang memuai saat beku. Artinya,
semua kombinasi Tekanan dan Suhu dari zat yang berada di bidang ini berada
pada keadaan cair.

• Bidang c – b – d merupakan bidang cair dari zat yang menyusut saat beku.

4. Anomali air adalah pengecualian (anomali) yang dialami air saat didinginkan atau
dipanaskan. Pada saat dipanaskan dari 0°C sampai 4°C, air mengalami pengerutan
(pengecilan volume) sehingga massa jenisnya meningkat. Keadaan ini berbeda
dengan zat cair pada umumnya. Pada saat suhunya berada antara 4°C sampai 100°C,
air menampilkan perilaku yang sama dengan zat cair lainnya, yaitu memuai atau
terjadi penurunan massa jenis. Perubahan volume dan massa jenis air saat dipanaskan
dapat dilihat pada gambar berikut ini:

5. Penjelasan mengenai:

Hukum ke-Nol termodinamika

“Jika kedua sistem dalam berada keadaan setimbang (kesetimbangan thermal) dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Dalam hal
ini system ketiga tersebut adalah alat ukur suhu yang biasa disebut termometer”.
P4 – Hukum Stokes
1. Apakah definisi koefisien kekentalan zat cair secara umum?
Jawab:
Koefisien kekentalan zat cair adalah koefisien yang menyatakan gaya gesek yang
terjadi antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida
2. Tentukan satuan dari viskositas secara mks dan cgs berdasarkan penurunan
dari rumus gaya stokes!
Jawab :
mks : cgs :

3. Gaya apa saja yangbekerja pada hokum stokes? Serta buktikanlah


perumusan (2) dan (3)!
Jawab:
Fa Fs

w = m.g

Gaya yang bekrja :


Gaya Archimedes ​:
Gaya Stokes ​:
Gaya Berat Bola ​:








​ ​

​Rumus (2) terbukti




​ Rumus (3) terbukti
4. Sebutkan jenis-jenis aliran pada fluida beserta definisinya! Sertakan pula
gambar dari aliran dan bilangan reynold dari masing-masing aliran!
Jawab :
Aliran turbulensi adalah aliran yang arah kecepatannya tidak searah dengan arah
alirannya. Aliran turbulensi memiliki bilangan reynold >2100
Aliran tansisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulensi
ataupun sebaliknya. Aliran transisi memiliki bilangan reynold sebesar 2100.
Aliran laminar ialah aliran yang arah kecepatannya searah dengan arah alirannya.
Aliran laminar mempunyai bilangan reynold <2100

5. Apa akibatnya jika kecepatan bola relatif besar terhadap fluida?


Jawab:
​Jika kecepatan bola relatif besar terhadap fluida akan mengakibatkan
terjadinya turbulensi.
P5 – Viskositas Zat Cair
1. Apakah yang dimaksud dengan viskositas? Sebutkan jenis-jenis metode
penentuan viskositas!
a. Viskositas

Viskositas tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul–


molekul cairan satu dengan yang lain
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan
dalam fluida terhadap gesekan
b. - Viskositas bola jatuh

- Viskositas ostwald
2. Apa yang dimaksud dengan istilah-istilah dibawah ini? Sebutkan dan jelaskan
jenis-jenis mekanika fluida!
a. Fluida

Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuknya


secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif
kecil atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat
cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.
b. Fluiditas

Fluiditas adalah kemampuan alir fluida cair pada sebelum berhenti akibat
pembekuan, fluiditas biasanya diukur dalam milimeter atau meter. Definisi dari
bidang fisika yang mengatakan bahwa fluiditas merupakan invers dari viskositas
sebagai fungsi yang berhubungan dengan temperatur dari cairan.
c. Fluidisasi

Fluidisasi adalah sebuah teknik pengontakan fluida baik gas maupun cairan
dengan suatu butiran padat.
d. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut.
Celah-celah sempit atau pipa rambut ini sering disebut pipa kapiler. Gejala
kapilaritas disebabkan adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dengan
dinding celah itu.
Jenis-jenis fluida:
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai zat
fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida
dapat dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang mempelajari keadaan fluida saat
diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan
dinamika fluida, ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak.
Mekanika fluida terdiri dari jenis fluida berikut
1. Fluida Newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton)
adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang
linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah
air. Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus
mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini
disebabkan karena viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah
ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu
fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan
2. Fluida non-Newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami
perubahan viskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida
tersebut. Hal ini menyebabkan fluida non-Newtonian tidak memiliki
viskositas yang konstan. Berkebalikan dengan fluida non-Newtonian,
pada fluida Newtonian viskositas bernilai konstan sekalipun terdapat
gaya yang bekerja pada fluida.
3. Jelaskan prinsip pengukuran viskositas zat cair secara pengaliran!

Fluida cair dialirkan dalam suatu bejana yang dihubungkan dengan pipa berbentuk
silinder, dimana luas pipa sangat berpengaruh (luas pipa dipengaruhi jari-jari pipa dan
panjang pipa) pada nilai kecepatan aliran fluida cair, semakin besar luas pipa
kecepatan aliran fluida akan semakin cepat bagitupun sebaliknya. Kecepatan aliran
ini yang akan mempengaruhi nilai viskositas yang akan ditentukan
4. Apa satuan viskositas dalam cgs dan SI?

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai viskositas? Jelaskan!

Tekanan

Semakin besar tekanan maka nilai viskositas akan semakin besar, ini disebabkan
fluida pada tekanan yang tinggi banyak mengalami gesekan antar parikel karena
ruang gerak gesekan antar partikel menjadi luas seiring dengan kenaikan tekanan.
Suhu

Semakin tinggi suhu maka nilai viskositas akan semakin kecil, ini dikarenakan
energy panas yang memasuki fluida menyebabkan ruang gesekan antar fluida
semakin kecil sehingga fluida akan semakin cair.
Kelembaban

Kelembaban ditunjukan dengan bertambahnya jadar air, sehingga semakin lembab


maka nilai viskositas akan semakin kecil karena mengalami pengenceran.
O2 – Goniometer

1. Buktikan secara geometri/ilmu ukur persamaan (3)!


Jawab:

θ = 360-(a+b).................(1) ​ ​ ​ ​θ = T - T .................(2)
2 1
Bandingkan persamaan (2) dan (1)

​ ​
2. Buktikan secara geometri/ilmu ukur persamaan (4)!
Jawab:

​ ​ ​
3. Buktikan persamaan (5)!
Jawab:
Karena n12 =
Maka, n =
4. Bagaimana cara membedakan sinar hasil pemantulan dan hasil deviasi dalam percobaan ini?
Jawab:
Cara membedakan berkas sinar pantul dan berkas sinar deviasi:
• Berkas sinar pantul berwarna putih karena merupakan hasil
pantulan dari cahaya putih (polikromatis = cahaya yang
terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh
cahaya polikromatik adalah cahaya putih.).
• Berkas sinar deviasi berwarna pelangi karena merupakan
hasil pembiasan dari cahaya polikromatis.

5. Jelaskan perbedaan tentang sudut puncak prisma, sudut deviasi minimum dan indeks bias prisma.
❖ Sudut puncak prisma adalah sudut yang dibentuk oleh dua permukaan prisma yang
memantulkan sinar datang.
❖ Sudut deviasi minimum adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang
dengan sinar bias.
❖ Indeks bias prismaxadalah perbandingan
α cepat rambat cahaya di udara terhadap
T2 cepat T
rambat di prisma. 1
y
a
b
9 9 T
0-x y
x 0-y 1
9 9
0-x 0-y
x y
θ

T T
1 2

Anda mungkin juga menyukai