(SAP)
104
Kegiatan Pengajaran Mediadan
Tahap
Dosen Mahasiswa Alat
Memaparkan ringkasan Memperhatikan LCD
materi Projector,papan
tulis
Penutup Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan LCD
Projector,papan
Menyampaikan topik tulis
tentang pertemuan
minggu ketiga belas
Uraian Materi :
Besar dan arah efek gaya yang bekerja pda suatu benda tergantung pada letak
garis kerja gaya yang dapat diperinci dengan menentukan jarak tegak lurus
antara sebuah titik patokan dengan garis kerja tersebut. Karena ruang lingkup
bahsan adalah benda yang berputar bebas terhadap sumbu dan gaya – gaya
sebidang yang bekerja tegak lurus sumbu, maka yang paling penting adalah
menetukan titik tersebut yang dinamakan titik pusat koordinat, yaitu titik
dimana sumbu memotong bidang gaya yang bekerja. Jarak tegak lurus antara
titik koordinat ke garis kerja gaya dinamakan lengan gaya atau lengan momen
dari gaya itu terhadap sumbu. Dari kedua pengertian diatas, kita dapat peroleh
bahwa momen gaya terhadap suatu sumbu adalah hasil kali antara besarnya
gaya dengan lengan momen atau disebut juga gaya putar (Torque). Gambaran
tentang pengertian tersebut dapat dijelaskan dengan ilustrasi sebagai berikut:
105
Dari gambar 12.1,
Efek gaya F1: rotasi yang berlawanan dengan putaran jarum jam terhadap
sumbu dan dianggap positif (+). Sehingga momen (gamma) dari gaya F1
terhadap sumbu lewat O:
1= +F1. l1
Efek gaya F2: rotasi yang searah putaran jarum jam terhadap sumbu dan
dianggap negatif (-). Sehingga momen (gamma) dari gaya F2 terhadap
sumbu lewat O:
2 = -F2. l2
B. Syarat Keseimbangan
Benda yang dalam kondisi setimbang, maka sejumlah gaya yang bekerja
padanya harus memenuhi 2 syarat:
1. Sama besar dan berlawanan arahnya.
2. Harus mempunyai garis kerja yang sama.
Σ Fx = 0, Σ Fy = 0
Syarat kedua dapat dipenuhi oleh syarat kesetimbangan II, yang dinyatakan
berdasarkan momen gaya, yaitu:
106
3. Resultan Gaya Sejajar
Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili sekumpulan gaya
sejajar serta mempunyai:
Arah yang sama dengan semua gaya tersebut
Besar sama dengan penjumlahan besar semua gaya
Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa momen resultan
harus sama dengan penjumlahan momen setiap gaya.
Gambar 12.2 dapat dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. Dari gambar
tersebut dengan gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat dibuat sumbu x yang tegak
lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik sembarang yang dijadikan
acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka besarnya resultan gaya:
R = Σ Fy = F1 + F2
Sedangkan resultan momennya terhadap titik O adalah:
Σɤ = x1 F1 + x2 F2
Dan jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari
resultan terhadap O adalah:
107
Biasanya x dapat ditentukan dengan:
Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat ditentukan dengan cara yang sama
degan besar resultannya:
Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x dari garis kerjanya
(resultan) adalah:
Berat adalah resultan dari semua gaya tarik bumi yang dialami oleh partikel zat
dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke pusat bumi sedemikian jauhnya
sehingga gaya – gaya tersebut dapat dianggap sejajar. Dengan demikian berat
108
benda dapat diartikan sebagai resultan dari sejumlah besar gaya sejajar.
Sedangkan pusat berat dari benda dapat diilustrasikan dari gambar berikut yang
memperlihatkan benda tipis sembarang bentuk dan terletak pada bidang xy. Jika
dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat w1, w2
dst maka:
Kemudian jika gaya gravitasi kita putar 90 berlawanan jarum jam, maka
koordinat y dari garis kerjanya adalah:
5. Kopel
Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, denga garis
kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya tersebut dapat dijelaskan
109
dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing – masing gaya adalah F,
terpisah oleh jarak tegak lurus l.
Dari perumusan itu dapat disimpulkan bahwa besarnya momen kopel terhadap
semua titik dalam bidang dimana bekerja gaya – gaya yang membentuk kopel
adalah: Hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara garis – garis
kerjanya. Dan sebuah benda yang padanya bekerja sebuah kopel, hanya dapat
dalam keadaan setimbang bila ada kopel lain yang bekerja pada benda tersebut
dengan besar yang sama dan arah berlawanan.
110
Contoh Soal:
1. Sebuah tangga panjang 20 feet, berat 80 lb pusat beratnya ada ditengah –
tengah, dalam keadaan setimbang, bersandar pada dinding vertikal tanpa 0
gesekan dan membuat sudut 53 denganh orizontal. Tentukan besar dan arah
gaya F1 dan F2.
111
2. Tentukan letak pusat berat bagian suatu mesin sperti gambar. Yang terdiri atas
piringan berdiameter 2 inci dan panjangnya 1 inci dan batang berdiameter 1 inci
serta panjangnya 6 inci. Keduanya terbuat dari bahan homogen.
Volume Batang =
112
Ambillah titik O pada muka sebelah kiri dan pada sumbu piringan, maka:
Evaluasi :
Mengerjakan tugas mingguan yang telah diberikan sesuai dengan topik bahasan
Referensi :
1. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga.
2. Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit
Erlangga.
3. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan),
Jakarta : Penebit Erlangga.
4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas
(terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.
113