PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
scientific inquiry dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
kelas XI semester 2,tujuan pembelajaran dapat menentukan pusat massa atau titik
1
berat benda luasan (segitiga, persegi panjang, dan setengah lingkaran). Dalam
1. Untuk menentukan koordinat pusat massa atau titik berat benda luasan
massa, sehingga alat pelajaran ini dapat digunakan sebagai alat bantu
menyenangkan.
2
BAB II
Dalam pembuatan alat pelajaran pusat massa benda, alat dan bahan yang
2. Lem
3. Kertas Folio
4. Penggaris
5. Gunting
6. Spidol
3
B. Prosedur Cara Pembuatan
4
cara meletakan masing-masing benda di atas jari telunjuk, sampai
6. Membuat sumbu horizontal (x) dan sumbu vertikal (y) di kertas folio.
5
Gambar 5. Menempelakan bangun ruang di kertas folio
8. Setelah benda ditempel, lalu siswa dapat menentukan titik berat masing-
6
9. Kemudian menghitung koordinat titik pusat massa benda luasan dengan
x=
∑ x i A = x 1 A 1+x A 2+ …+ x n A n
i 2
∑ Ai A1+ A2+ An
y=
∑ y i A i = y 1 A 1 + y 2 A + …+ y
2 n An
∑ A i A1 + A2 +…+ A n
10. Setelah hasil perhitungan koordinat titik pusat massa benda luasan dengan
7
BAB III
A. Standar Kompetensi
menyelesaikan masalah.
B. Kompetensi dasar
benda tegar.
C. Materi Ajar
massa. oleh karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat yang
w1, w2, w3, ..., wn dengan resultan gaya berat w. Resultan dari seluruh gaya berat
benda yang terdiri atas bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Titik
tangkap gaya berat inilah yang disebut titik berat (Zo). (Setya Nurachmandani,
2009)
8
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama,
Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan
gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya.
(Anonimus, 2012)
Titik berat suatu benda adalah suatu titik pada benda tersebut atau di
sekitar benda tersebut di mana berat semua bagian benda terpusat pada titik
tersebut.
Apabila suatu benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda
tersusun dari bahan sejenis) dan bentuk benda simetris (misalnya persegi, persegi
panjang, lingkaran) maka titik berat benda berhimpit dengan pusat massa benda
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada
titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan
nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua
gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan letak
9
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis), untuk benda-benda
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi), Jika tebal
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga, letak titik berat dari
terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat
Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat berhimpit
dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa terletak di tengah-
tengah benda tersebut. Sebaliknya jika benda homogen tetapi tidak simetris maka
x=
∑ x i A = x 1 A 1+x A 2+ …+ x n A n
i 2
∑ Ai A1+ A2+ An
y=
∑ y i A i = y 1 A 1 + y 2 A + …+ y
2 n An
∑ A i A1 + A2 +…+ A n
10
Keterangan:
A = luas benda
Dalam pembelajaran,
11
6. Siswa berdiskusi membahas perbandingan hasil yang diperoleh baik secara
pengamatan maupun secara teoritis.
letak titik berat benda dua dimensi dapat dilakukan dengan cara membuat garis
dimana untuk menguji keseimbangan benda tersebut dapat dilakukan dengan cara
meletakkan benda tersebut diatas salah satu jari, apabila benda tersebut tidak
apabila benda tersebut bergerak maka benda tersebut dapat dikatakan dalam
keadaan tidak seimbang. Hal ini juga dapat dilakukan untuk menentukan titik
berat benda yang terdiri dari dua atau lebih bidang datar.
Titik perpotongan ketiga garis dapat dikatakan titik berat apabila benda dalam
keadaan seimbang ketika diletakkan diatas salah satu jari dimana letak jari tepat
pada perpotongan ketiga garis tersebut dan ketika benda diletakkan diatas salah
12
satu jari dimana letak jari tidak pada perpotongan ketiga garis benda tersebut
bergelayutan.
Menentukan titik berat suatu bidang homogen yang teratur tidak hanya dengan
koordinat titik berat benda tersebut. Untuk mencari koordinat titik berat benda
dapat dilakukan dengan cara mencari nilai titik tengah pada sumbu x dan y yang
didapatkan dengan cara mengalikan nilai x dengan luas kemudia dibagi dengan
jumlah luas benda, sedangkan untuk nilai y didapatkan dengan cara mengalikan
nilai y dengan luas kemudian dibagi dengan jumlah luas benda tersebut. Begitu
juga dengan benda yang terdiri dari dua bidang datar dimana masing – masing
bidang diwakili dengan nilai x dan y yang berbeda dan juga luas yang berbeda.
Dari hasil pengamatan didapatkan data yang sama dengan data yang didapat dari
hasl perhitungan secara teoritis. Jika terdapat perbedaan data hasil pengamatan
dengan data hasil hitung yang bersumber dari luar diantaranya seperti adanya
dalam yaitu seperti kurangnya ketelitian dan kecerobohan pelaku, hal ini akan
13
BAB IV
A. Kesimpulan
dan data hasil perhitungan berbeda, hal ini di karenakan oleh beberapa faktor,
B. Saran
ketelitian ketika melakukan pengamatan agar didapatkan data yang sama dari data
Semoga laporan pembuatan alat pelajaran pada pokok bahasan titik pusat
14
DAFTAR PUSTAKA
Chasanah, Risdiyani. 2010. Fisika untuk SMA/MA. Klaten : PT. Intan Pariwara
15