Anda di halaman 1dari 35

BAB 1.

Keseimbang Benda
Tegar

KOMPETENSI DASAR :
 PENGETAHUAN : Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum
sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga
 KETERAMPILAN : Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda
tegar

TEORI
SINGKAT
Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang karyanya
sangngat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan hasil
karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu terletak
pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini akan
mempelajari materi tentang keseimbangan benda tegar.

Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada
benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada
benda tegar di kenal titik berat.

Salah satu contoh aplikasi titik berat adalah tim acrobat yang membentuk piramid, lalu
berjalan di atas tali yang terhubung dengan ketinggian 20 m. Untuk mengetahui sebab tidak
jatuhnya pemain acrobat itu, dapat pembaca mencari tahu dari materi yang kami bahas ini.

A. KESEIMBANGAN PARTIKEL

SYARAT KESEIMBANGAN PARTIKEL


 Partikel adalah benda yang ukurannya di abaikan, sehingga dapat dipandang sebagai
sebuah titik materi.
 Karena ukuran benda di abaikan maka benda hanya melakukan gerak translasi
(menggeser), tidak berotasi (memutar).
 Sebuah partikel dikatakan seimbang jika resultan gaya yang berkerja pada partikel sama
dengan nol.
F = 0
Jika partikel berada pada bidang xy maka syarat keseimbangan dapat ditulis dalam
bentuk:
Fx = 0 dan Fy = 0
KESEIMBANGAN 3 BUAH GAYA
 Misalkan tiga buah gaya F1, F2, dan F3 berkerja pada sebuah benda yang dapat
dipandang sebagai sebuah partikel. Jika ketiga gaya membentuk keseimbangan partikel
maka berlaku:

F1

F2 = sudut disebrang F1
= sudut disebrangF2
= sudut disebrang F3
B. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
F3
SYARAT KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya
atau momen gaya. Jika partikel hanya mengalami gerak translasi, maka benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasi. Syarat agar benda tegar berada dalam keadaan
seimbang adalah resultan gaya dan resultan momen gaya yang bekerja pada benda tersebut di titik
sembarang sama dengan nol. Jadi syarat benda tegar seimbang :

Fx = 0, Fy = 0 dan  = 0

KOORDINAT TITIK TANGKAP GAYA RESULTAN


 Jika beberapa buah gaya berkerja pada bidang xy, maka setiap gaya dapat diuraikan atas
komponen-komponen nya pada sumbu-x dan sumbu-y. Misalkan komponen-komponen
gaya pada arah sumbu-x adalah F1x, F2x, F3x, F4x, ..., Fnx, dengan jarak masing-masing y1, y2
y3, y4, ..., yn. Sedang komponen-komponen gaya pada arah sumbu-y adalah F1y, F2y, F3y,
F4y, ..., Fny, dengan jarak masing-masing x1, x2, x3, x4, ..., xn.
 Jika resultan komponen gaya pada arah sumbu-y adalah Ry dengan jarak xR dari sumbu
y, maka berlaku peramaan:

y = y1 +  y2 +  y3 +  y4 + … +  yn

Ry.xR = F1y. x1 + F2y. x2 + F3y.x3 + F4y.x4 + ... + Fny.xn


F1 y x1  F2 y .x2  F3 y .x3  ...  Fny .xn
xR 
F1 y  F2 y  F3 y  ...  Fny
Denagan cara yang sama maka akan diperoleh:
F1x . y1  F2 x . y2  F3 x . y3  ...  Fnx . yn
yR 
F1x  F2 x  F3 x  ...  Fnx
Koordinat titik tangkap gaya resultan dapat dinyatakan dengan (xR , yR)

C. TITIK BERAT BENDA

KOORDINAT TITIK BERAT BENDA

 Suatu benda tegar dapat dipandang tersusun atas partikel-partikel yang masing-masing
mempunyai berat. Resultan dari seluruh berat partikel dianamakan gaya berat benda.
 Titik berat adalah titik tangkap gaya berat benda.
 Untuk menentukan letak titik berat diginakan koordinat titik berat benda, yang secara
umum dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
0

y
w1

x1, y1
wo

xo, yo
w2

x2, y2
x
x1.w1  x2 .w2  ....
x0 
w1  w2  ....
y1.w1  y2 .w2  ....
y0 
w1  w2  ....
 Untuk benda yang berukuran kecil titik pusat massa benda berimpit dengan titik berat
benda. Dengan demikian koordinat titik pusat massa benda dapat dinyatakan dengan:

x1.m1  x2 .m2  ....


x pm 
m1  m2  ....
y1.m1  y2 .m2  ....
y pm 
m1  m2  ....
 Ditinjau dari bentuknya benda-benda di sekitar kita dapat dikelompokkan ke dalam tiga
bentuk, yaitu:
a. Benda bebentuk garis (satu dimensi).
b. Benda berbentuk luasan (dua dimensi)
c. Benda berbentuk volume atau ruang (tiga dimensi)

TITIK BERAT BENDA BERBENTUK GARIS


 Benda berbentuk garis (satu dimensi) adalah benda yang lebar dan tebalnya dapat di
abaikan, misalnya kawat. Berat benda berbentuk garis sebanding dengan panjangnya,
karena karena lebar dan tebalnya dapat diabaikan.
 Koordinat titik berat gabungan dari beberapa benda berbentuk garis dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut:

x1.l1  x2 .l2  ....


x0 
l1  l2  ....
y1.l1  y2 .l2  ....
y0 
l1  l2  ....
 Titik berat benda homogen bebentuk garis yang beraturan terletak pada sumbu
simetrinya. Perhatikan gambar berikut ini!

Benda berbentuk garis xo


lurus. Letak titik berat
nya: A z B

Benda berbentuk busur


setengah lingkaran. z
Letak titik berat nya: yo
A B
o
R = Jari-jari lingkaran
Benda berbentuk busur
lingkaran. Letak titik z
berat nya: A
B
yo
R
R = Jari-jari lingkaran
o

TITIK BERAT BENDA BERBENTUK LUASAN


 Benda berbentuk luasan (dua dimensi) adalah benda yang ketebalannya dapat
diabaikan, misalnya bidang sgitiga, juring lingkaran, jajaran genjang, setengah
lingkaran, kulit silinder, kulit bola dan lain-lain. Berat benda berbentuk bidang luasan
sebanding dengan luas bidang benda.
 Koordinat titik berat gabungan dari beberapa benda berbentuk bidang luasan dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

x1. A1  x2 . A2  ....
x0 
A1  A2  ....
y1. A1  y2 . A2  ....
y0 
A1  A2  ....
 Titik berat benda berbentuk bidang luasan dari beberapa bentuk benda dapat dilihat
pada gambar berikut ini!

1. Benda luasan berbentuk C


segitiga mempunyai titik
berat:
2. Benda luasan berbentuk jaja DD C
t = tinggi ran
segitga z
genjang, belah ketupat,t
z = perpotongan garis-garis
bujur sangkar dan persegi yo
berat AD dan CFmempunyai titik
panjang A E B
F t z
berat:

t = tinggi yo
z = perpotongan garis
diagonal AC & BD
A B

y
3. Benda luasan berbentuk
juring lingkaran mempunyai B
titik berat : A
z
R = jari-jari lingkaran
yo R

O x
y
4. Benda luasan berbentuk
setengah lingkaran mempu
nyai titik berat: z
yo R
x
A B
R = Jari-jari lingkaran O

5. Benda luasan berupa kulit


prisma mempunyai titik
berat:
z2
L
z
z = Titik tengah garis z1z2 yo
z1 = Titik nerat bidang alas z1
z2 = Titik nerat bidang alas
L = panjang sisi tegak

6. Benda luasan berupa kulit z2


silinder tanpa tutup mempunyai
titik berat:

z
t
t = Tinggi silinder yo

z1

T
7. Benda luasan berupa kulit
kerucut mempunyai titik
berat: z
yo
t = TT = Tinggi kerucut
1

A T1 B
8. Benda luasan berupa kulit
setengah bola mempunyai z
titik berat: yo
R
R = Jari-jari bola
9. Benda luasan berupa T
kulit limas mempunyai
titik berat:
z
t = TT1 = garis tinggi yo
ruang limas
T1

TITIK BERAT BENDA BERBENTUK RUANG


 Koordinat titik berat gabungan dari beberapa benda berbentuk ruang dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut:

x1.V1  x2 .V2  ....


x0 
V1  V2  ....
y1.V1  y2 .V2  ....
y0 
V1  V2  ....
 Titik berat benda berbentuk ruang dari beberapa bentuk benda dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Benda ruang berupa prisma


pejal mempunyai titik berat:

z = Titik tengah garis z1z2 z2


z1= Titik nerat bidang alas L
z
z2= Titik nerat bidang alas yo
L = panjang sisi tegak z1

Benda ruang berupa silinder pejal z2


mempunyai titik berat:

z
t = Tinggi silinder t
yo
z1

Benda ruang berupa kerucut T


pejal mempunyai titik berat:

t = TT1 = Tinggi kerucut V =


z
luas alas x tinggi
yo

A T1 B
Benda ruang berupa setengah
bola pejal mempunyai titik z
berat: yo
R
R = jari-jari bola

Benda ruang berupa limas T


pejal mempunyai titik berat:

t = tinggi limas beraturan z


V = luas alas x tinggi yo

T1

D. JENIS KESEIMBANGAN

 Berpedoman pada hukum-hukum newton tentang gerak kesetimbangan dapat


dibedakan menjadi kesetimbangan statik (keseimbangan benda dalam keadaan diam)
dan keseimbangan dinamis (keseimbangan benda yang sedang bergerak dengan
kecepatan tetap).
 Keseimbangan statik dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Keseimbangan stabil (mantap), adalah jenis keseim bangan benda, dimana jika
benda diberi gaya, kemu dian gaya dihilangkan maka posisi benda akan kem bali
kepada kedudukan semula. Ciri dari keseim bangan jenis ini adalah titik berat benda
naik jika dibei gaya. Contoh keseimbangan jenis ini adalah bola yang ditempatkan
pada dasar bidang cekung.

b. Keseimbangan labil (mantap), adalah jenis keseim bangan benda, dimana jika benda
diberi gaya, kemu dian gaya dihilangkan maka posisi benda tidak dapat kembali
kepada kedudukan semula. Ciri dari keseim bangan jenis ini adalah titik berat benda
turum jika dibei gaya. Contoh keseimbangan jenis ini adalah bola yang ditempatkan
pada puncak bidang cembung.

c. Keseimbangan netral (indeferen), adalah jenis keseim bangan benda, dimana jika
benda diberi gaya luar benda akan bergerak dan jika gaya luar dihilangkan benda
akan berhenti pada kedudukan yang berbeda dari semula. Ciri dari keseimbangan
jenis ini adalah tidak terjadi kenaikan atau penurunan titik berat benda naik jika
dibei gaya.
Contoh keseimbangan jenis ini adalah bola yang ditempatkan pada bidang datar.

 Sebuah benda yang berada dalam keseimbangan stabil jika dipengaruhi gaya luar,
benda tersebut dapat menggeser atau mengguling. Jika kecenderungan benda bergerak
translasi dikatakan menggeser dan jika kecenderungan benda bergerak rotasi dikatakan
mengguling. Benda akan menggeser atau menggeser jika dipenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Syarat benda menggeser: F  0 dan  = 0
2. Syarat benda mengguling: F = 0 dan  0
3. Syarat benda menggeser dan mengguling: F  0 dan  0

1. Kotak lampu digantung pada sebuah pohon dengan menggunakan tali, batang kayu dan
engsel seperti terlihat pada gambar berikut ini:

Jika :
AC = 4 m
BC = 1 m
Massa batang AC = 50 kg
Massa kotak lampu = 20 kg
Percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2
Tentukan besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang kayu dengan pohon!

Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dengan mengabaikan gaya-gaya di titik A (karena akan dijadikan
poros) :
Syarat seimbang Σ τA = 0
T sin 300 (LAB) – WAC (1/2 LAC) – Wc (LAC) = 0
T = 1200 N
2. Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti diperlihatkan gambar
berikut!

Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak tersebut jika massa anak
adalah 50 kg!

Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dari peristiwa di atas seperti berikut:
Syarat seimbang Σ Fx = 0, Σ Fy = 0

(Persamaan 1)

(Persamaan 2)

Dari persamaan 2 dan 1 didapatkan :


3. Sebuah tangga seberat 500 N di letakkan pada dinding selasar sebuah hotel seperti
gambar di bawah ini!

Jika dinding selasar licin, lantai diujung lain tangga kasar dan tangga tepat akan
tergelincir, tentukan koefisien gesekan antara lantai dan tangga!

Pembahasan
Cara pertama :

μ = 1/[2tan θ] = 1/[2(8/6)] = 6/ [2(8)] = 3/8

Cara kedua :

Ilustrasi gaya- gaya pada soal di atas dan jarak-jarak yang diperlukan :

Urutan yang paling mudah jika dimulai dengan ΣFY kemudian ΣτB terakhir ΣFX.
(Catatan : ΣτA tak perlu diikutkan!)
Jumlah gaya pada sumbu Y (garis vertikal) harus nol :

Jumlah torsi di B juga harus nol :

Jumlah gaya sumbu X (garis horizontal) juga nol :

6. Benda yang beratnya 300 N tergantung pada tali seperti gambar berikut ini. Tentukan
besarnya tegangan kedua tali penahannya!

45

T1 T2

300
N

Gaya-gaya yang berkerja pada sistem benda dapat dilihat pada gambar berikut:

Pembahasan : T2

T1 45

w
Komponen gaya T2 pada arah sumbu-x dan sumbu-y adalah :
T2x = T2.cos 45 T2y = T2.sin 45
Gaya T1 tidak perlu diuraikan karena telah berada pada sumbu-x.
Terapkan syarat keseimbangan partikel:
Fy = 0 maka T2.sin 45 - w = 0
300 N 300 N
w
1 2 1 2
T2 = sin 45 = 2 = 2 = 300 2N
Fx = 0 maka T2.cos 45 - T1 = 0
1 2T2 1 2.300 2N
T1 = T2.cos 45 = 2 =2 = 300 N
Jadi teganngan masing masing tali adalah T1=300 N dan T2 = 300 2N .

7. Sebuah pot bunga digantung menggunakan tali seperti gambar berikut ini. Jika berat pot
100 N, tentukan besarnya tegangan tali T1 dan T2!

37 53

O T2
T1

Pembahasan :

Tinjau titik keseimbangan dititik O, gambar gaya-gaya adalah sebagai berikut:

T2
T1

37 O 53

Jika diselesaikan dengan menggunakan sistem keseimbangan tiga gaya di O


persamaannya adalah:
T2 T
sin 
 sin2  sinw
T1 T2 w
sin143
 sin127
 sin 90
3
sin 143 = sin (180 - sin 143) = sin 37 = 5
4
sin 127 = sin (180 - sin 127) = sin 53 = 5

sin 90 = 1
dengan demikian diperoleh:
T1 100 N 100 N x sin 37
sin143
 sin 90
T1  sin 90
atau
T1  1001 N x 53
= 60 N
T2 100 N 100 N
sin127
 sin 90
T2  x sin 53
atau sin 90

T2  1001 N x 54
= 80 N

8. Tentukan besar, arah dan titik tangkap gaya resultan dari keempat gaya seperti gambar
berikut ini!

y 12 N
10 N
6N

1 x
-1 0 2 3

-8 N

Pembahasan :

Dari gambar tampak bahwa semua gaya berkerja sejajar dengan sumbu-y. Besar dan
arah gaya reseultan adalah:
Ry = F1 + F2 + F3 + F4
= 6 N + (-8 N) + 10 N + 12 N
= 20 N (searah dengan sumbu y positif)

Titik tangkap gaya resultan dapat dihitung dengan persamaan:


F1.x1  F2 .x2  F3 .x3  F4 .x4
xR 
F1  F2  F3  F4
6.(1)  ( 8)(1)  10.(2)  12.(3)
xR 
20
42
xR   2,1
20
9. Perhatikan sistem berikut ini !

Benda tegar AB panjangnya 80 cm beratnya 18 N dipasang seperti pada gambar. Dititik


B digantungkan beban yang beratnya 30 N. Jika panjang tali 10 cm, agar sistem dalam
keadaan seimbang tentukan tegangan tali !

Pembahasan :
w
B
T.Sin

T.cos

Wb
T
`

A = 0
w.AB + wb. (½ AB) – T.sin. AB = 0
30. 0,8 + 18. 0,4 = T. 0,6. 0,8
T = 65 N

10. Perhatikan benda berbentuk L berikut ini !

10 cm

60 cm

10 cm

50 cm

Tentukan letak titik berat benda tersebut !


Pembahsan :

10 cm

60 cm
I
II
10 cm

50 cm

A1 = 60.10 600
A2 = 40.10 = 400
x1 = 5
y1 = 30
x2 = 30
y2 = 5
x . A  x2 . A2 5.600  30.400
x0  1 1   15
A1  A2 600  400
y1. A1  y2 . A2
y0   20
A1  A2
Jadi koordinat titik berat adalah (15,20).

PILIHAN GANDA

1. Seseorang memikul beban dengan tongkat AB homogen dengan panjang 2 m. Beban


Diujung A = 100 N dan di B = 400 N. Jika batang AB setimbang, maka bahu orang itu
harus diletakkan...

A. 0,75 m dari B
B. 1 m dari B
C. 1,5 m dari A
D. 1,6 m dari B
E. 1,6 m dari A

2. Perhatikan gambar!
Pada gambar diatas, Z adalah titik berat batang AB yang massanya 10 kg. Jika sistem
dalam keadaan setimbang, maka massa beban C adalah...
A. 50 kg
B. 30 kg
C. 20 kg
D. 10 kg
E. 4 kg

3. Tangga AB homogen panjang 5 m, berat 200 N bersandar pada dindng licin dan lantai
kasar. Seseorang yang beratnya 600 N dapat menaiki tangga sejauh 2,5 m sebelum
tangga tergelincir. koefisien gesekan statis antara lantai dengan tangga adalah...

A. 0,170
B. 0,200
C. 0,230
D. 0,250
E. 0,375

4. Pada gambar dibawah, tegangan tali P adalah...


A. 100 N
B. 180 N
C. 210 N
D. 300 N
E. 400 N

5. Sebuah benda digantung seperti gambar disamping

Jika sistem berada pada kesetimbangan, maka persamaan gaya pada sumbu y adalah...
A. T1 √3 + T2 = 2W
B. T1 + T2 √3 = 2 W
C. T1 √3 + T2 √3 = 2 W
D. T1 + T2 = 2W
E. T1 + T2 = W √3

6. Sebuah pipa seragam dengan panjang 20 m dan massa 20 kg disangga oleh penumpu
pada salah satu titik di pipa tersebut. Ketika ujung kiri pipa diberi beban 10 kg dan titik
tumpu berada pada jarak 2 m dari tengah pipa, tentukan massa beban yang harus
diberikan pada ujung kanan pipa agar terjadi keseimbangan?
A. 10 kg
B. 20 kg
C. 30 kg
D. 40 kg
E. 50 kg

7. Beban bermassa 20 kg ditempatkan pada jarak 1,5 m dari kaki B pada meja datar
bermassa 100 kg yang panjangnya 6 m. Gaya yang bekerja pada kaki A untuk menahan
beban dan meja adalah...
A. 150 N
B. 350 N
C. 550 N
D. 750 N
E. 950 N

8. Sebuah benda dengan berat 150 digantungkan pada kawat AB dan batang OA yang
massanya diabaikan. Jika antara kawat dan batangmembentuk sudut 30 0, maka besar
tegangan tali T agar batang setimbang adalah ….
A. 180 N.
B. 75 N.
C. 60 N.
D. 50 N.
E. 30 N.

9. Sebuah balok homogen panjangnya 4 m dan beratnya 100 N digantung dengan dua
utas tali seperti gambar. AB = ½ m dan BC = 2 m, CD = 1,5m. Perbandingan tegangan
tali T1 dan T2 adalah ….
A. 1/3.
B. ½.
C. 2.
D. 3.
E. 4.

10. Seseorang naik tangga homogen yang disandarkan pada dinding vertikal yang licin.
Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Bila orang tersebut dapat naik sejauh 3m
sesaat sebelum tangga itu tergelincir maka koefisien gesekan antara lantai dan tangga
adalah ….
A. 0,38.
B. 0,43.
C. 0,48.
D. 0,56.
E. 0,85.
11. Perhatikan sistem berikut ini !

53 37
EVALUAS
O T2
T 1

Jika massa beban 98 kg dan g = 10 m/s2, maka besarnya tegangan tali T2 adalah ... N
A. 980
B. 784
C. 588
D. 490
E. 392

12. Perhatikan gambar berikut :

60

F T2

300
N

Agar sistem dalam keadaan seimbang, besarnya gaya F adalah ... N


A. 150

B. 100 √3
C. 200

D. 200 √3
E. 175

13. Perhatikan gambar berikut !

4 kN 2 kN 12 kN 4 kN

2m A 3m
3m

Besarnya dan letak titik tangkap gaya resultan adalah ... N


A. 3 m di kanan A
B. 3 m di kiri A
C. 6 m di kanan A
D. 12 m di kiri A
E. 12 m di kanan A

14. Sebuah papan kayu AB panjangnya 2 m bermassa 50 kg ditumpu pada titik A dan di
titik C. Titik C berada ¾ L dari A. Sebuah beban 200 kg diletakkan di atas papan. Agar
papan tidak terguling, beban tersebut harus diletakkan sejauh ...
A. 0,125 di kanan penumpu C
B. 0,125 di kiri penumpu C
C. 0,25 dikanan penumpu C
D. 0,25 dikiri penumpu C
E. 0,5 di kana penumpu C

15. Perhatikan gambar berikut :

45o

Jika batang bermassa 20 kg panjangnya 8 m digantung dengan sebuah engsel. Tali diikat
pada batang pada jarak 5 m dari engsel (dinding). Besarnya tegangan tali adalah ... N
A. 100
B. 100 2
C. 160
D. 160 2
E. 200

16. Sebuah batang AD panjangnya 4 m beratnya 100 N digantung dengan dua utas tali.
Batang diikat pada titik B dan C. Jika jarak AB = 0,5 m dan BC = 2 m, maka
perbandingan tegangan tali di B dan di C adalah ...
A. 3:1
B. 1:3
C. 2:1
D. 1:2
E. 4:3

17. Sebuah tangga panjangnya 5 m bersandar pada dinding licin membentuk sudut 37 o
terhadap lantai kasar. Besarnya koefisien gesekan antara batang dan lantai adalah ...
A. 1/3
B. 2/3
C. 1
D. 1/3
E. ¼

18. Seorang anak bermassa 40 kg menaiki tangga homogen yang panjangngya 10 m


bermassa 20 kg. Tangga disandarkan pada dinding vertikal licin. Ujung tangga
menyentuh dinding licin setinggi 8 m dari lantai kasar yang koefisien gesekannya 0,4.
Ketinggian maksimum yang dapat dicapai anak hingga tangga mulai tergelincir
adalah ... m
A. 13/4
B. 13/3
C. 5
D. 6,5
E. 7

19. Perhatikan gambar berikut :

10 cm
8

2 X2

Jika koordinat titik berat benda (2,3), maka nilai x2 adalah ...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 8

20. Perhatikan gambar berikut :

60

10 40
Koordinat titik berat benda adalah ...
A. (14,32)
B. (14,36)
C. (22,32)
D. (26,36)
E. (36,14)
SOAL-SOAL ESAY :

1. Sebuah lukisan yang beratnya 40 N digantung pada paku tembok menggunakan seutas
tali.

30
o

Hitung besarnya gaya tegangan tali?

2. Perhatikan sistem berkut :

30

w1

w2
Jika gesekan katrol diabaikan, dan besarnya tegangan tali T = 2 N, tentukan besarnya w 1
dan w2 !

3. Sistem pada gambar berikut ini berada dalam keseimbangan. Gaya gesekan maksimum
amtara balok dengan permukaan meja adalah 15 N. Tentukan:
a. koefisien gesekan statis anatara meja dengan balok!
b. Nilai massa benda m!

30

6 kg

m
4. Sebuah bola homogen yang massanya 3 kg ditahan oleh dua kawat AB dan CD seperti
gambar berikut ini. Kawat AB horizontal dan kawat CD dimiringkan 30 terhadap arah
vertikal. Hitunglah tegangan masing-masing kawat!

B
AC

5. Bola basket pada gambar berikut ini memiliki berat 70 N. Bola itu diam pada dinding
yang licin. Jika bola dianggap homogen tentukan besarnya gaya-gaya yang yang
dikerjakan dinding pada bola!

60 30

6. Jika massa benda m = 8 kg dan sistem pada gambar berikut ini dalam keadaan seimbang
statik tentukan besarnya tegangan tali T1, T2, T3 dan T4!
T1

T3
m

30 T2

60 T4

7. Dua buah benda bermassa m dan M diikat pada tali seperti pada gambar. Jika sistem
dalam keadaan seimbang statik tunjukkan bahwa:
tan   1  2mM
45
m

45

M
8. Tentukan besar, arah dan titik tangkap gaya resultan dari empat gaya berikut ini!

y
5N
4N

-1 3 x
-2 0 1 2
-2 N
-10 N
5
4
0

9. Perhatikan gambar berikut ini! Jika di ketahui besar sudut  = 37 dan  = 53, tentukan
koordinat titik tangkap gaya resultan dari kedua gaya F1 dan F2 !
3
5

F1 = 10 N

F2 = 5 N

10. Sebuah batu beratnya 400 N, diletakkan di atas papan yang panjangnya 4 m pada jarak
1,8 m dari salah satu ujungnya. Batang tersebut diangkat oleh dua orang pada kedua
ujungnya. Hitunglah gaya yang dikeluarkan oleh tiap-tiap orang tersebut !

11. Sebuah batang panjangnya L beratnya 200 N disangga pada kedua ujungnya. Pada jarak
¼.L dari salah satu ujungnya digantungkan beban 440 N. Hitunglah besarnya gaya yang
dirasakan penyangga batang tersebut !

12. Seseorang memikul dua beban dengan tongkat AB homogen yang panjangnya 2 m.
Beban diujung A beratnya 100 N dan di ujung B beratnya 400 N. Agar batang AB dalam
keadaan seimbang, dimana bahu orang tersebut harus diletakkan ?

13. Sebuah batang AD panjangnya 4 m dan beratnya 100 N digantung oleh dua tali pada
titik B dan C. Jika jarak AB = ½ m dan jarak CD = 1,5 m, tentukan perbandingan
tegangan kedua tali !
14. Perhatikan sistem berikut ini !

30o

Jika sistem dalam keadaan seimbang, massa batang diabaikan dan massa beban 80 kg,
tentukan tegangan tali !

15. Perhatikan sistem berikut :


30o

Jika sistem dalam keadaan seimbang, massa batang 50 N dan tali diikat pada batang
ditengah-tengah batang, massa beban 100 kg, tentukan tegangan tali !

16. Sebuah batang bermassa 20 kg dan panjangnya 12 m bersandar pada dinding licin dan
bertumpu pada lantai kasar. Jika sudut kemiringan batang terhadap lantai 60 o,
tentukan :
a. besarnya gaya normal yang diberikan oleh lantai pada batang
b. besarnya gaya normal yang diberikan oleh dinding pada batang
c. nilai koefisien gesekan statis antara lantai dan batang

17. Tangga homogen panjangnya 10 m dan beratnya 400 N disandarkan pada dinding licin,
lalu dinaiki orang yang beratnya 600 N. Sesaat sebelum tangga tergelincir orang tersebut
sudah naik sepanjang 6 m. Hitunglah besarnya koefisien gesekan statis antara tangga
dan lantai !

18. Tangga homogen panjangnya 6 m dan beratnya 27 titik beratnya terletak pada jarak 2 m
dari ujung kaki tangga bersandar pada dinding kasar membentuk sudut 45 o terhadap
1
lantai. Koefisien gesekan statis akedua ujung tangga sama sebesar 7 . Seseorang yang
beratnya 78 N menaiki tangga tersebut. Sampai di mana orang tersebut dapat naik
tangga sesaat sebelum tangga tergelincir ?
19. Tentukan koordinat gabungan dari 4 buah kawat yang disusun sebagai berikut :

5
2

37o

20. Tentukan koordinat titik berat benda gabungan berikut :

3 cm

1 cm

1 cm
5 cm
1 cm

1 cm

21. Tentukan koordinat benda gabungan berikut !

4 cm

4 cm

10 cm

22. Tentukan koordinat titik berat benda berikut :

40 cm

30 cm
70 cm
23. Tentukan koordinat dari benda gabungan berikut :

10 cm

4 cm

4 cm

9 cm
24. Tentukan koordinat titik berat bangun berikut ini !

5
cm

10
cm

10
cm
25. Sebuah benda gabungan terdiri dari sebuah kerucut pejal dan setengah bola pejal
berikut :

R
Jika benda tersebut dalam keadaan keseimbangan netral, maka tentukan tinggi kerucut
(h) !

26. Benda pada gambar mempunyai berat 400 N dan digantung pada keadaan diam.
Tentukan tegangan-tegangan pada kedua tali penahannya !

Tentukan momen kopel yang dihasilkan oleh pasangan gaya berikut ini

27. Majalah mobil melaporkan bahwa sebuah mobil sedan memiliki 53% berat pada roda-
roda depannya dan 47% berat pada roda-roda belakangnya, dengan jarak antara poros
roda depan dan belakang adalah 2,46 m. Ini berarti bahwa gaya normal total pada kedua
roda depan adalah 0,53 w dan pada kedua roda belakang adalah 0,47 w, dengan w
adalah berat total mobil. Berapa jauh dari poros roda belakang titik berat mobil
tersebut ?

28. Sebuah tangga homogen AB yang panjangnya 5 m dan beratnya w, ujung A


disandarkan pada dinding licin dan ujung B bertumpu pada lantai kasar (lihat gambar).
Tentukan koefisien gesekan antara lantai dan tangga pada saat tangga tepat akan
tergelincir !

29. Seorang tukang cat yang beratnya 550 N mengatur dua buah kuda-kuda penopang.
Sebuah papan yang beratnya 60 N digunakan sebagai tempat berpijak ketika ia mencat
dinding. Kuda-kuda penopang A dan B ditempatkan 1 m dari tiap ujung papan seperti
tampak pada gambar. Ia meletakkan kaleng yang beratnya 20 N sejauh 0,5 m dari ujung
sisi kiri papan. Secara perlahan-lahan ia mengecat sambil menggeser ke kanan. Berapa
jauh ke kanankah ia dapat bergeser sebelum papan tepat terangkat dari kuda-kuda
penopang A ?

30. Empat buah partikel diletakkan pada sistem koordinat kartesian sebagai berikut : massa
2 kg di (0, 0), massa 3 kg di (0, 2), massa 4 kg di (2, 2), dan massa 5 kg di (4, 0), dengan
semua jarak diukur dalam meter. Tentukan letak titik berat sistem partikel itu !

31. Sebuah silinder pejal yang tingginya 2R, bagian bawahnya berongga dengan bentuk
setengah bola. Di atas silinder tersebut ditempatkan setengah bola pejal yang berasal
dari bahan setengah bola pada rongga alasnya seperti pada gambar. Tentukan titik berat

dari susunan benda tersebut


32. Tentukan letak titik berat bidang yang diraster terhadap titik potong diagonal bidang

ABCD

33. Pada gambar a kita tunjukkan dengan jelas bahwa selembar baja tipis tidak akan
seimbang jika satu ujungnya diletakkan pada ujung meja. Misal kita sambungkan lagi
dua lembar baja, seperti pada gambar b. Semua lembar baja memiliki massa jenis dan
luas penampang yang sama (ini berarti massa lembaran baja hanya sebanding dengan
panjang lembaran baja). Sekarang sistem dapat kita buat seimbang asalkan kita dapat
menentukan panjang lembaran l. Berapakah nilai l ?

34. Tentukan momen gaya terhadap poros O, untuk gambar di samping !

20 N

30o

35. Seorang ahli mesin sedang mendesain suatu bagian mesin yang terdiri dari tiga
penyambung yang dihubungkan oleh tiga topangan ringan (lihat gambar). Ketiga
penyambung dapat dianggap sebagai partikel yang dihubungkan oleh batang-batang
ringan (massanya dapat diabaikan).
a. Berapa momen inersia bagian mesin ini terhadap poros melalui A ?
b. Berapa momen inersia terhadap poros yang bertepatan dengan batang BC ?
B
mB = 0,10 kg

0,3 m
A mC = 0,20 kg

mA = 0,30 kg C

36. Tiga buah benda terletak pada sumbu koordinat xy seperti pada gambar. Massa masing-
masing benda adalah mA = 1 kg, mB = 2 kg dan mC = 3 kg. Tentukanlah momen inersia
sistem jika sumbu putarnya adalah :
a. sumbu y
b. melalui A, tegak lurus bidang xy

37. Sebuah batang homogen dengan panjang l dan massa M bebas berotasi terhadap engsel
yang dipasang pada salah satu ujungnya seperti pada gambar. Batang dilepaskan dari
keadaan diam pada posisi horisontal. Berapakah percepatan sudut dan percepatan linier
awal di ujung bebas batang ?

38. Sistem pada gambar di samping dalam keadaan seimbang statik. Besar tegangan tali T 1 =
1200 N. Berapa massa beban W 1, W2, dan W3 bila besar percepatan gravitasi g = 10
m/s2 ?
39. Pada sebuah batang AB yang memiliki panjang 4 m bekerja 4 buah gaya, yaitu F 1 = F2 =
10 N dan F3 = F4 = 6 N seperti tampak pada gambar. Berapa besar momen kopel pada
batang AB dan ke mana arahnya ?

40. Tentukan besar, arah, dan titik tangkap gaya resultan dari keempat gaya seperti tampak
pada gambar !

41. Batang bersandar pada dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar seperti gambar.
Bila AC = 5 m, CB = 4 m, hitung koefisien gesekan di titik A pada saat batang tepat akan
bergeser !

42. Batang homogen berengsel yang beratnya 50 N (lihat gambar) berada dalam keadaan
seimbang. Hitunglah tegangan dalam kabel pendukungnyaC !

4m

A
B
43. Suatu sistem benda pejal homogen diperlihatkan pada gambar gambar di samping.
Tentukanlah tinggi titik berat sistem itu dari alas silinder !

44. Tentukan koordinat titik berat bangun luasan seperti pada gambar di samping !

45. Di mana letak titik berat bangun seperti di sebelah ini ?

Anda mungkin juga menyukai