Anda di halaman 1dari 21

18 TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Penerapan/Bukti :

https://blog.unnes.ac.id/rudi/6-penerapan-
teori-relativitas-einstein-dalam-kehidupan-
sehari-hari/

Contoh : GPS, partikel muon

A. Teori Relativitas Einstein

Postulat (KBBI) = asumsi yang menjadi


pangkal dalil yang dianggap benar
tanpa perlu membuktikannya;
anggapan dasar; aksioma. Postulat
pada akhirnya akan diterima bila teori
tersebut terbukti dalam percobaan.

Kerangka inersia = kerangka/pengamat


yang bergerak dengan kecepatan tetap
= kerangka/pengamat yang diam =
kerangka/pengamat yang tidak
dipercepat.

Teori relativitas khusus didasarkan


pada dua postulat Einstein, yaitu :

1. Hukum-hukum fisika berlaku sama


dalam semua sistem inersia

2. Kelajuan cahaya dalam vakum


adalah sama untuk semua
pengamat, tidak tergantung pada
gerak sumber cahaya maupun gerak
pengamatnya.
1

B. Relativitas Kecepatan
Penjumlahan vektor kecepatan :
vAC = vAB + vBC
C

A B

Ternyata bermasalah bila diterapkan


pada cahaya.
Sehingga Einstein mengajukan sebuah
persamaan kecepatan baru yaitu :
vAC =

vAB = kecepatan A menurut B


vBC = kecepatan B menurut C
vAC = kecepatan A menurut C
c = 3.108 m.s-1

https://www.khanacademy.org/scienc
e/physics/special-relativity/einstein-
velocity-addition/v/einstein-velocity-
addition-formula-derivation

Contoh soal :

4
5

C. Kontraksi Panjang
Pengantar :
Pengamat diam terhadap benda =
Pengamat dan benda bergerak dengan
kecepatan yang sama.
Benda bergerak terhadap pengamat =
pengamat bergerak terhadap benda.

Transformasi Lorentz

√ ( )

https://www.khanacademy.org/science
/physics/special-relativity/lorentz-
transformation/v/deriving-lorentz-
transformation-part-2

Pak Suntar, penurunan rumus transformasi


Lorentz :
https://www.youtube.com/watch?v=j90-
vm08v9w&list=PLucfG5zBkQBgIhpbtUCaia
dCVJxHecuh3&index=4
L = L0 √ ( )

Lo = panjang benda menurut pengamat


yang diam terhadap benda
( = panjang menurut pengamat yang
sedang sama2 bergerak dengan benda
tersebut)

L = panjang benda menurut pengamat


yang bergerak terhadap benda
( = panjang benda yang bergerak
terhadap pengamat)

v = kecepatan gerak pengamat


terhadap benda
( = kecepatan gerak benda terhadap
pengamat)

Contoh soal :

6
7

9
10

11

12

13
14

15

16
17

18

D. Dilatasi Waktu

Pak Suntar, penurunan rumus dilatasi


waktu :
https://www.youtube.com/watch?v=xIDvy6jXP
QQ&t=188s

Δt =
√ ( )

Δt0 = waktu menurut pengamat yang


diam terhadap kejadian
Δt = waktu menurut pengamat yang
bergerak terhadap kejadian

Karena √ ( ) <1

maka >1
√ ( )

Sehingga Δt > Δt0 (dikenal dengan


dilitasi waktu / pemuluran waktu)
 Selang waktu dalam pesawat yang
bergerak menurut pengamat di
pesawat = Δt0 (selang waktu umur
anak kembar yang di dalam pesawat)
 Selang waktu di pesawat menurut
pengamat di bumi = Δt (selang
waktu umur anak kembar yang di
bumi)
 Selang waktu/umur partikel muon
menurut pengamat yang bergerak
bersama muon = umur partikel
muon yang diukur di lab = Δt0
 Selang waktu/umur partikel muon
yang bergerak menuju bumi
menurut pengamat di bumi = Δt
 Selang waktu percobaan bandul
menurut pengamat yang bergerak
bersama bandul = selang waktu
percobaan bandul di lab = Δt0
 Selang waktu percobaan bandul
yang bergerak oleh pengamat di
bumi terhadap bandul = Δt

Contoh soal :

19
20

21

22
23

24
25
E. Massa Relativistik

m=
√ ( )

m0 = massa menurut pengamat yang


diam terhadap benda
(= massa menurut pengamat yang
mengukur massa benda dalam pesawat
yang sedang bergerak )

m = massa menurut pengamat yang


bergerak terhadap benda
(= massa menurut pengamat yang diam
di bumi, mengamati benda yang
bergerak thd bumi)

v = kecepatan gerak pengamat


terhadap benda
( = kecepatan gerak benda terhadap
pengamat)

Contoh soal :

26

27
28

29

30

31
32

F. Momentum Relativistik
p = mv =
√ ( )

Contoh soal :

33

G. Energi Relativistik
Menurut Einstein, massa adalah bentuk
lain dari energy, suatu benda saat diam
bermassa m0 maka benda tersebut
memiliki energi (energi diam, E0)) :
E0 = m0 c2 (c = 3.108 m.s-1)

Bila benda bergerak dengan laju v ,


massa bertambah (menjadi m), energi
bertambah (menjadi energi total, Et) :
Et = m c2 =
√ ( )

Penambahan energinya berasal dari


energi kinetik (Ek)
Et = Ek + E0

Hubungan energi (Et, E0) dan


momentum (p) :
Et2 = E02 + (pc)2
Contoh soal :

34

35

36

37
38

39

40
41

42

43
44

45

46

47
48

49

Anda mungkin juga menyukai