Anda di halaman 1dari 33

MOMENTUM

NUR IKSAN, S.T., M.CS.


Salah satu besaran yang penting dalam fisika adalah momentum.
Dari nilai momentum dan perubahan momentum kita dapat
menentukan besaran-besaran lain seperti kecepatan, percepatan
dan gaya. Bahkan, gerak mesin roket lebih mudah diungkapkan
dalam hukum kekekalan momentum. Pada bab ini kita akan bahas
momentum beserta implikasinya terhadap besaran-besaran fisika
yang lain.
 Sebelumnya kita telah mendefinisikan momentum sebagai besaran yang
merepresentasikan keadaan gerak benda. Secara matematis momentum merupakan
perkalian massa dan kecepatan benda atau

 Tampak bahwa besar momentum ditentukan oleh massa dan kecepatan sekaligus. Kapal
tanker memiliki momentum sangat besar karena massanya sangat besar. Pesawat memiliki
momentum sangat besar karena kecepatannya sangat besar (Gambar 6.2).
Momentum Benda Banyak

 Sistem yang kita jumpai sehari-hari tidak terbatas pada


satu benda saja. Justru lebih sering kita jumpai sistem
yang terdiri dari banyak benda. Jika sistem yang kita
amati disusun oleh sejumlah benda maka momentum total
sistem tersebut merupakan jumlah vektor dari momentum
masing-masing benda. Penjumlahan harus dilakukan
secara vektor karena momentum merupakan besaran
vektor.
  
Misalkan sistem terdiri dari n benda dengan momentum masing-masing , p2, ..., pn semua
benda tersebutdipandang sebagai sebuah sistem maka momentum total sistem memenuhi
 p = + p2 + ... + pn
Hukum Kekekalan Momentum

 Jikaada sejumlah gaya yang bekerja pada sistem maka


gaya yang digunakan dalam hukum II Newton merupakan
gaya total dan momentum yang digunakan juga
momentum total. Hukum II Newton memiliki bentuk
yang umum
Dengan
Dalam menentukan gaya total pada persamaan di atas maka
gaya antar anggota sistem tidak diperhitungkan karena akan
saling menghilangkan.
Sebagai contoh sistem kita terdiri dari dua benda. Gaya pada
benda 1 oleh benda 2 dan gaya pada benda 2 oleh benda 1
merupakan gaya antar anggota sistem. Kedua gaya tersebut
tidak diperhitungkan dalam menentukan gaya total.
Sebab gaya pada benda 1 oleh benda 2 dan gaya pada benda
2 oleh benda 1 persis sama dan berlawanan arah sehingga
saling menolkan pada saat dijumlahkan.
Misalkan sistem terdiri dari dua muatan listrik. Dua muatan
listrik tersebut saling menarik dengan gaya Coulumb. Tetapi
karena dua benda tersebut dipandang sebagai sebuah sistem
maka gaya Coulumb tersebut tidak diperhitungkan.
Yang diperhitungkan adalah gaya dengan benda lain selain
dua benda tersebut. Jika dua benda tersebut berada di bawah
pengaruh gravitasi bumi maka hanya gaya gravitasi bumi
yang dimasukkan dalam menghitung gaya total. Gaya total
adalah jumlah gaya gravitasi bumi pada benda 1 dan benda
2.
Kasus khusus terjadi jika gaya total yang bekerja pada
sistem nol. Pada kasus ini maka diperoleh
Persamaan ini menyatakan bahwa selama gaya total yang
bekerja pada sistem sama dengan nol maka momentum
sistem selalu tetap nilainya pada saat kapanpun.
Meskipun antar anggota sistem saling mengerjakan gaya,
misalnya saling melakukan tumbukan, maka momentum
total sistem tidak berubah selama tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem.
Gaya antar sistem hanya mengubah momentum masing-
masing anggota sistem, tetapi ketika dijumlahkan semua
momentum tersebut maka tetap didapatkan momentum total
yang nilainya konstan. Ini adalah ungkapan hukum
kekekalan momentum. Momentum total sistem konstan jika
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, atau
di mana tanda petik menyatakan keadaan akhir dan tanpa
tanda petik menyatakan keadaan awal.
contoh

Sebuah benda bermassa 1,0 kg melakukan tumbukan


berhadap-hadapam dengan benda lain yang bermassa 8,0 kg.
Setelah tumbukan kedua benda bersatu. Laju benda pertama
sebelum tumbukan adalah 20,0 m/s dan laju benda kedua
sebelum tumbukan adalah 5,0 m/s. Tentukan laju gabungan
benda setelah tumbukan.
Karena tumbukan berlangsung segaris, kita gunakan metode
skalar. Momentum benda pertama sebelum tumbukan
p1 =m1v1 =1,0x20,0 =20,0 kg m/s

Momentum benda kedua sebelum tumbukan


p2 = m2v2 = 8,0x (-5,0) = -40,0 kg m/s
 Tandanegatif diberikan karena arah momentum benda
kedua berlawanan dengan arah momentum benda
pertama. Momentum total sebelum tumbukan adalah
P = P1+P2 = 20 + (-40) = - 20 kg m/s
Momentum total setelah tumbukan hanya momentum benda
yang telah menyatu, yaitu
p’= (m1 + m2) v’= (1,0 + 8,0) v’= 9v'
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum maka
p = p’
- 20 = 9v’ sehingga
v’= -20/9 = -2,2 m/s

Jadi setelah tumbukan, gabungan kedua benda bergerak


searah dengan arah datang benda kedua.
Tumbukan Segaris Dua Benda

Pada proses tumbukan apapun, momentum selalu kekal selama tidak


ada gaya luar yang bekerja (gaya luar total nol). Tetapi tidak
demikian halnya dengan energi kinetik. Tumbukan biasanya diikuti
munculnya panas pada permukaan dua benda yang melakukan
kontak.
Panas tersebut berasal dari energi kinetik benda yang mengalami
tumbukan. Akibatnya, setelah tumbukan terjadi, umumnya energi
kinetik total lebih kecil daripada energi kinetik total sebelum
tumbukan.
 Padabagian ini, kita akan analisis lebih detail tumbukan
dua benda yang bergerak dalam garis lurus.
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja maka berlaku hukum
kekekalan momentum linier sehingga
mlvl +m2v2 = mlvl‘ +m2v2‘
Di sini kita anggap massa benda yang mengalami tumbukan
masing-masing tidak berubah. Dalam proses tumbukan, di
samping kecepatan, massa masing-masing benda sebelum
dan sesudah tumbukan bisa saja berubah. Contonya, setelah
tumbukan, kedua benda bergabung, atau setelah tumbukan
ada benda yang pecah.
Energi kinetik benda sebelum dan sesudah tumbukan
masing-masing
Pada proses tumbukan apa saja akan selalu terpenuhi
K’≤ K.
Sebelum tumbukan hanya ada energi kinetik. Setelah tumbukan ada
energy kinetik dan sedikit muncul panas pada permukaan kontak.
Panas itu berasal dari sebagian energi kinetik mula-mula sehingga
energi kinetik setelah tumbukan lebih kecil.
Dengan demikian kita dapat menulis
Dengan subtitusi beberapa persamaan, diperoleh
Mari kita definisikan besaran baru yang bernama koefisien elastisitas sebagai berikut
Dari definisi koefisien elastisitas dan persamaan (6.17) kita
simpulkan bahwa untuk semua jenis tumbukan dua benda
berlaku
e≤1
Sekian
dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai