MODUL IV KLMPK 20 New
MODUL IV KLMPK 20 New
PENDAHULUAN
1
2
1.4.2 Asumsi
Adapun yang menjadi asumsi pada praktikum bandul ini adalah sebagai
berikut :
1. Praktikan yang terlibat dalam praktikum ini dalam kondisi yang konsisten
dan bekerja secara total
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan layak untuk
digunakan
3. Objek dan metode yang digunakan sudah tepat
3
4
5
Pada kata osilasi sering digunakan kata vibrasi atau getaran. Persamaan
kata atau sinonimnya, walaupun sebenarnya kata vibrasi atau getaran merujuk
pada jenis
6
spesifik dari osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik,
tetapi juga bisa pada sistem biologi, dan bahkan dalam masyarakat (Minthesiez,
2023).
2.2.1 Jenis-Jenis Gerak Osilasi
Ada beberapa macam jenis gerak osilasi yang berbeda, antara lain sebagai
berikut :
1. Gerak harmonik sederhana, yang merupakan gerak osilasi yang
sederhana dan ditentukan oleh gaya Hooke. Ini termasuk gerak bandul,
gerak pegas dan gerak benda yang digantung di ujung sebuah tali.
2. Gerak harmonik kompleks, yang merupakan gerak osilasi yang lebih
kompleks daripada gerak harmonik sederhana.
3. Gerak osilasi tidak linear, yang tidak dapat dijelaskan oleh persamaan
gerak harmonik sederhana.
2.2.2 Pengaplikasian Gerak Osilasi Dalam Kehidupan
Gerak osilasi sangat penting dalam berbagai bidang termasuk fisika, teknik
dan ilmu alam. Beberapa contoh pengaplikasian gerak osilasi dalam kehidupan
antara lain sebagai berikut :
1. Gerak ayunan sebuah bandul digunakan dalam jam tangan untuk
mengukur waktu dengan akurat.
2. Gerak osilasi digunakan dalam teknologi speaker dan headphone untuk
menghasilkan suara.
3. Gerak osilasi digunakan dalam ilmu alam untuk menjelaskan fenomena
seperti gelombang laut dan gempa bumi.
4. Gerak osilasi juga diterapkan dalam bidang lain seperti mekanika
kuantum, konduksi panas, dan osilator elektronik.
melalui suatu titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat harmonis sederhana dan
kompleks (Laatifah, 2021).
Gerak harmonis sederhana merupakan suatu getaran di mana resultan gaya
yang bekerja pada titik sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan
besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik keseimbangan
tersebut. Beberapa contoh gerak harmonis sederhana adalah gerak harmonik pada
bandul. Gerak harmonis sederhana dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain
sebagai berikut :
1. Gerak harmonis sederhana linear : misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal/vertikal dari
pegas dan sebagainya.
2. Gerak harmonis sederhana angular : misalnya gerak bandul/bandul fisis,
osilasi ayunan torsi dan sebagainya.
apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan
dan kembali lagi ke titik tersebut. Jadi periode ayunan adalah waktu yang
dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran. Satuan periode adalah
sekon atau detik.
2. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan
oleh benda selama satu detik. Getaran yang dimaksud di sini adalah getaran yang
lengkap. Satuan frekuensi adalah 1/sekon atau s-1, disebut juga Hertz.
3. Amplitudo
Amplitudo adalah besarnya jarak maksimum dari posisi keseimbangan atau
posisi netral dari sebuah benda yang mengalami gerak osilasi. Dalam gerak
harmonik sederhana, amplitudo ditentukan oleh gaya yang digunakan untuk
menggerakkan benda dari posisi keseimbangan, dan oleh massa benda. Semakin
besar gaya yang digunakan untuk menggerakkan benda, atau semakin kecil massa
benda, maka amplitudo akan semakin besar. Secara matematis, amplitudo
dapat dihitung dengan mengukur jarak antara posisi keseimbangan dan
posisi maksimum pada saat t = 0. Dalam persamaan, amplitudo
ditunjukkan dengan A. Amplitudo dapat digambarkan dalam bentuk visual
sebagai jarak antara posisi keseimbangan dan posisi maksimum pada saat t
= 0. Pada gerak Harmonik sederhana, amplitudo merupakan besarnya
jarak dari titik netral (posisi keseimbangan) ke posisi maksimum atau
minimum pada gerak osilasi. Amplitudo digunakan dalam fisika untuk
mengukur sifat-sifat gerak osilasi, seperti energi kinetik dan potensial,
serta dapat digunakan untuk mengetahui besarnya gaya yang digunakan
untuk menggerakkan objek yang berosilasi.
Π : 3,14
4. Amplitudo
A = L sin θ.....................................................................................Pers(2.4)
Keterangan:
A : Simpangan getaran/amplitude
L : Panjang tali (m)
θ : Sudut donasi
5. Besar Gaya
F = M.g.sin θ..................................................................................Pers(2.5)
Keterangan:
F : Gaya (N)
g : Percepatan gravitasi (m/s)
M : Massa benda (kg)
θ : Sudut simpangan
Tali atau kawat merupakan komponen yang sangat penting pada bandul,
karena berperan sebagai pengikat massa pada titik tetap. Tali atau kawat
harus cukup kuat dan elastis agar dapat menahan massa dan
memungkinkan gerakan ayunan yang teratur.
3. Poros Tali
Poros tali biasa digunakan sebagai penyangga tali atau kawat pada titik
tetap. Poros tali harus cukup kuat dan stabil untuk menopang tali atau
kawat dan menjaga massa tetap pada posisinya.
4. Pengait atau Kait
Pengait atau kait lebih digunakan untuk mengikatkan tali atau kawat pada
poros tali. Pengait atau kait harus cukup kuat dan kokoh agar tidak mudah
terlepas dan menyebabkan massa jatuh.
5. Alat penjepit
Alat penjepit biasa digunakan untuk mengunci tali atau kawat pada posisi
tertentu. Alat penjepit sangat berguna dalam pengujian untuk menjaga tali
atau kawat tetap pada posisinya dan memungkinkan pengukuran yang
lebih akurat.
BAB III
PENGUMPULAN DATA
4. 1 Pengolahan Data
4.1.1 Pengolahan Data Bandul dengan Panjang Tali 25 cm
Adapun hasil perhitungan bandul dengan panjang tali 25 cm dapat dilihat
pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pengolahan Data Bandul dengan Panjang Tali 25 cm
Percobaan l (cm) N t (s) f (Hz) T (s)
1 25 10 12,46 0,80 1,24
2 25 10 12,36 0,81 1,23
3 25 10 12,63 0,79 1,26
4 25 10 12,29 0,81 1,22
5 25 10 11,92 0,83 1,19
Rata-rata 25 10 12,33 0,80 1,22
Sumber : Pengolahan Data
Adapun hasil perhitungan frekuensi bandul matematis dengan panjang tali
25 cm adalah sebagai berikut :
1. Percobaan 1
n
f1 =
t
10
=
12, 46
= 0,80 Hz
2. Percobaan 2
n
f2 =
t
10
=
12, 36
= 0,81 Hz
3. Percobaan 3
n
f3 =
t
10
=
12, 63
= 0,79 Hz
16
4. Percobaan 4
17
n
f4 =
t
10
=
12, 29
= 0,81 Hz
5. Percobaan 5
n
f5 =
t
10
=
1 1, 92
= 0,83 Hz
Adapun rata-rata hasil perhitungan frekuensi bandul dengan panjang tali
25 cm adalah sebagai berikut :
∑T
x̄ =
5
0,8 0 +0,81+0, 79+0,8 1 +0,8 3
=
5
= 0,80 Hz
Adapun hasil perhitungan periode bandul matematis dengan panjang tali
25 cm adalah sebagai berikut :
1. Percobaan 1
t
T1 =
n
12, 46
=
10
= 1,24 s
2. Percobaan 2
t
T2 =
n
12,3 6
=
10
= 1,23 s
3. Percobaan 3
t
T3 =
n
18
12, 63
=
10
= 1,26 s
4. Percobaan 4
t
T4 =
n
12, 29
=
10
= 1,22 s
5. Percobaan 5
t
T5 =
n
1 1, 92
=
10
= 1,19 s
Adapun rata-rata hasil perhitungan periode bandul matematis dengan
panjang tali 25 cm adalah sebagai berikut :
∑T
x̄ =
5
1,2 4 +1,23+1,2 6 +1,2 2+1, 19
=
5
= 1,22 s
1. Percobaan 1
n
f1 =
t
10
=
13, 66
= 0,73 Hz
2. Percobaan 2
n
f2 =
t
10
=
13, 64
= 0,73 Hz
3. Percobaan 3
n
f3 =
t
10
=
13, 90
= 0,71 Hz
4. Percobaan 4
n
f4 =
t
10
=
13, 76
= 0,72 Hz
5. Percobaan 5
n
f1 =
t
10
=
1 4 , 01
= 0,71 Hz
Adapun rata-rata hasil perhitungan dari frekuensi bandul dengan panjang
tali 30 cm adalah sebagai berikut :
∑T
x̄ =
5
O,7 3+0,73+0,7 1 +0,7 2 +0,7 1
=
5
20
= 0,72 Hz
Adapun hasil perhitungan periode bandul dengan panjang tali 30 cm
adalah sebagai berikut :
1. Percobaan 1
t
T1 =
n
13, 66
=
10
= 1,36 s
2. Percobaan 2
t
T2 =
n
13, 64
=
10
= 1,36 s
3. Percobaan 3
t
T3 =
n
13, 90
=
10
= 1,39 s
4. Percobaan 4
t
T4 =
n
13, 76
=
10
= 1,37 s
5. Percobaan 5
t
T5 =
n
1 4 , 01
=
10
= 1,40 s
Adapun rata-rata hasil dari perhitungan periode bandul dengan panjang tali
30 cm adalah sebagai berikut :
21
∑T
x̄ =
5
1,3 6 +1,3 6 +1,3 9 +1,37 +1, 40
=
5
= 1,37 s
10
=
14, 0 3
= 0,71 Hz
4. Percobaan 4
n
f4 =
t
10
=
14, 07
= 0,71 Hz
5. Percobaan 5
n
f5 =
t
10
=
14, 35
= 0,69 Hz
Adapun rata-rata hasil perhitungan frekuensi bandul matematis dengan
panjang tali 35 cm adalah sebagai berikut :
∑T
x̄ =
5
O,68 +0, 72+0, 71 +0,71 +0,69
=
5
= 0,70 Hz
Adapun hasil perhitungan periode bandul matematis dengan panjang tali
35 cm adalah sebagai berikut :
1. Percobaan 1
t
T1 =
n
14, 65
=
10
= 1,46 s
2. Percobaan 2
t
T2 =
n
1 3 ,87
=
10
= 1,38 s
23
3. Percobaan 3
t
T3 =
n
14, 0 3
=
10
= 1,40 s
4. Percobaan 4
t
T4 =
n
14, 07
=
10
= 1,40 s
5. Percobaan 5
t
T5 =
n
14, 35
=
10
= 1,43 s
Adadpun rata-rata hasil perhitungan periode bandul matematis dengan
panjang tali 35 cm adalah sebagai berikut :
∑T
x̄ =
5
1,4 6 +1, 38 +1,4 0 +1,4 0 +1,4 3
=
5
= 1,41 s
4.3 Evaluasi
Adapun evaluasi data dari praktikum bandul matematis dapat dilihat dari
Tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Evaluasi
Perhitungan Frekuensi (Hz) Periode (s)
Bandul dengan panjang tali 25 cm 0,80 1,22
Bandul dengan panjang tali 30 cm 0,72 1,37
Bandul dengan panjang tali 35 cm 0,70 1,41
Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi pada bandul
dengan panjang tali 25 cm lebih besar dibandingkan frekuensi pada bandul dengan
panjang tali 30 cm dan dan lebih kecil dibandingkan dengan panjang tali 35 cm
yaitu 0,70 Hz > 0,72 Hz < 0,80 Hz. Sedangkan periode pada bandul dengan
panjang tali 25 cm lebih kecil dibandingkan dengan periode pada bandul dengan
panjang tali 30 cm dan lebih besar dibandingkan panjang tali 35 yaitu 1,41 s <
1,37 s > 1,22 s.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari praktikum bandul di atas adalah
sebagai berikut :
1. Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat terayun
secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno dan mempunyai ayunan.
2. Gerak harmonik sederhana adalah jenis gerak osilasi yang di dalamnya
objek bergerak secara periodik dan harmonis. Pada gerak ini, gaya netto
yang bekerja pada objek selalu berlawanan dengan posisi saat ini dari
objek, dan besarnya gaya ini sebanding dengan jarak yang ditempuh objek
dari posisi keseimbangan. Getaran merupakan gerak bolak-balik suatu
partikel secara periode melalui suatu titik kesetimbangan. Getaran dapat
bersifat harmonis sederhana dan kompleks.
3. Hasil pengukuran rata-rata periode pada panjang tali 25 cm adalah 1,21 s,
pada panjang tali 30 cm adalah 1,33 s dan pada panjang tali 35 cm adalah
1,42 s. Hasil pengukuran rata-rata frekeunsi pada panjang tali 25 cm
adalah 0,81 Hz, pada panjang tali 30 cm adalah 0,74 Hz dan pada panjang
tali 35 cm adalah 0,69 Hz.
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran setelah melakukan praktikum bandul adalah
sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan memahami konsep
pengukuran bandul.
2. Saat melakukan pengukuran, pratikan sebaiknya lebih teliti saat melihat
gerak benda agar didapatkan hasil yang maksimal.
3. Setiap praktikan harus mematuhi aturan laboratorium dan utamakan
kerjasama antar kelompok agar praktikum dapat berjalan dengan tepat
cepat dan aman.
Daftar Pustaka
27