Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
“BANDUL”

Diajukan untuk menyelesaikan tugas akhir praktikum fisika dasar

Disusun Oleh:

Anggota Kelompok VI (A5)

Fahlul Almunasi (230140115)


An Nazwa Emilia (230140126)
Fadhil Nasrullah (230140112)
Az Zahra Roudatul Ianah (230140109)

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Bandul


1.2 Tanggal Praktikum : 04 Oktober 2023
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok IV(A5)
1. Az Zahra Roudhatul Janah NIM.230140109
2. Fadhil Nashrullah NIM.230140112
3. Fahlul Almunasi NIM.230140115
4. An Nazwa Emilia NIM.230140126
1.4 Tujuan Praktikum : 1. Mempelajari osilasi bandul matematis.
2. Menghitung percepatan gravitasi bumi
dengan
bandul matematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bandul


Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat terayun
secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno
dan mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali di temukan
pada tahun 1602 oleh Galileo Galilie, bahwa periode (lama gerak osilasi suatu
ayunan)di pengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi.
Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola
kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, gaya
gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan
relatif terhadap bola. Dengan bandul pun kita dapat mengetahui gravitasi di
tempat bandul tersebut diuji.
Bandul sederhana adalah bandul sebuah benda kecil, biasanya benda
berupa bola pejal, digantungkan pada seutas tali yang massanya dapat diabaikan
dibandingkan dengan massa benda bola dan panjang bandul sangat panjang
dibandingkan dengan jari–jari bola. Ujung lain tali digantungkan pada suatu
penggantung yang tetap. Jika bandul diberi simpangan kecil dan kemudian
dilepaskan, bandul akan berosilasi (bergerak) diantara dua titik, misalnya titik A
dan B dengan periode T yang tetap. Seperti pada getaran, satu getaran (1 osilasi)
didefinisikan sebagai gerak bola dari A ke B dan kembali ke A atau dari B ke A
kembali ke B. Ada beberapa parameter (variabel) pada bandul, yaitu periode (T),
massa bandul (m) dan simpangan sudut (Giancoli,2007).

2.2 Gerak Harmonik Sederhana


Bila suatu benda bergerak bolak-balik terhadap suatu titik tertentu, maka
benda tersebut dinamakan bergetar atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu
fisika dasar, diantaranya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak Harmonik
Sederhana (GHS) adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap detik selalu
konstan.
Gerak harmonik sederhana terjadi karena gaya pemulih (restoring force).
Dinamakan gaya pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda
agar kembali ke titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian
sederhana adalah bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya
gesek dengan udara, atau gaya gesek dengan komponen sistem (pegas dengan
beban, atau pegas dengan statifnya) (Syahr, John, dan Andriana, 2013).
Pada sistem massa pegas yang bergerak harmonik sederhana, tenaga
kinetik dan tenaga potensial berubah terhadap waktu (berarti juga terhadap letak
massa), sedangkan jumlah keduanya yaitu tenaga total sistem, bernilai tetap.
Adapun jenis-jenis tenaga gerak harmonik: tenaga potensial, tenaga kinetik, dan
tenaga total. Beberapa contoh gerak harmonik:
1. Gerak harmonik pada bandul : sebuah bandul adalah massa (m) yang
digantungkan pada salah satu ujung tali dengan panjang (l) dan membuat
simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi
kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang busur adalah
kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak
harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada
amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut.
2. Gerak harmonik pada pegas : sistem pegas adalah suatu pegas dengan
konstanta pegas (k) dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan
sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh ke sistem
pegas adalah gaya Hooke.
3. Gerak harmonik tereda. Secara umum gerak osilasi sebenarnya terendam.
Energi mekanik terdisipasi (berkurang) karena adanya gaya gesek. Maka
jika dibiarkan osilasi akan terhenti yaitu berarti GHS teredam. Gaya
gesekan biasanya dinyatakan sebagai arah berlawanan dan b adalah
konstanta yang mengatakan besarnya redaman. Dimana amplitudo dan
frekuensi angular pada GHS teredam. (Yaz, 2007).

2.3 Bandul Matematina Teredam


Ketika gerak osilator dikurangi oleh sebuah gaya eksternal, gerakan
osilator dikatakan teredam (damped) [2]. Gaya esternal berfungsi sebagai gaya
hambat lang mempengaruhi kelajuan benda. Adapun besarnya gaya erstermal
yang diberikann yakni:
F = -bv = - b do/t.......................................................................................2.3.1)
Dengan adanya gaya eksternal yang bekerja pada bandul matematika maka
persamaan:
D²∅/dt² + g/l ∅ = 0.................................................................................. (2.3.2)
Tidal berlaku lagi. Persamaan yang berlaku untuk gerak harmonik teredam ialah
sebagai berikut :
D²∅/dt² + 2b d∅/td + g/l ∅ = 0..................................................................(2.3.3)
Konstanta b menunjukkan adanya redaman pada bandul matematik masa
berosilasi. Dengan mencari akar-akar persamaan diatas diperoleh
∅(t) = ∅⁰ e-bt eit √g/l -b ..........................................................................(2.3.4)
Dengan mengalami bagian rill dari persamaan berikut. Solusi PDB orde 2
yang diberikan ialah sebagal berikut :
∅(t) = ∅⁰ e-bt............................................................................................(2.3.5)
Ln (∅t) = (∅⁰)- bt .....................................................................................(2.3.6)

2.4 Konsep Getaran


Getaran adalah gerakan periodik dari sebuah benda atau sistem benda-
benda yang berhubungan lalu dipindahkan dari sebuah posisi kesetimbangan.
Secara umum, ada dua jenis getaran yaitu bebas dan paksa.
Getaran bebas terjadi bila getaran bergerak dipertahankan oleh gaya
gravitasi atau gaya pemulih elastis. Seperti misalnya gerakan mengayun sebuah
bandul atau getaran barang elastis. Atau dengan kata lain sistem berosilasi karena
bekerjanya gaya-gaya yang ada di dalam sistem itu sendiri (inherent) dan jika
tidak ada gaya luar yang bekerja. Getaran paksa disebabkan gaya periodik
eksternal atau gaya intermitten yang diberikan pada sistem. Dengan kata lain,
sistem berosilasi karena rangsangan gaya luar dan dipaksa untuk bergetar pada
frekuensi natural sistem, maka akan didapatkan keadaan resonansi, dan osilasi
besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Ilustrasi sederhana untuk menjelaskan getaran adalah melalui sistem pegas
yang diberikan beban pada ujungnya. Apabila tidak ada gaya yang diberikan
beban pada ujung pegas, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada getaran dan posisi
berada pada keadaan kesetimbangan. Dengan memberikan gaya ke atas pada
beban maka akan menyebabkan kompresi pada pegas yang akan membalik gerak
beban maka akan menyebabkan balik gerak beban ke bawah sehingga terjadi
getaran. Selanjutnya, apabila gaya pada beban tersebut dilepaskan maka beban
tersebut akan bergerak ke bawah melewati posisi kesetimbangan sampai pada
suatu titik gerakan pegas tersebut berhenti.
Setiap getaran kondisi benda memiliki karakteristik getaran. Karakteristik
getaran yang dimaksud adalah :
1. Frekuensi
2. Periode
3. Displacement
4. Velocity
5. Akselerasi
6. Fase

2.5 Isolasi
Isolasi adalah gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang
dengan lintasan yang mana secara periodik (berulang dalam rentang waktu yang
sama). Osilasi disebut juga sebagai gerak harmonik (selaras).
Jika suatu partikel dalam gerak periode bergerak bolak-balik melalui
lintasan yang sama, geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi (getaran). Bumi
penuh dengan gerak osilasi, misalnya osilasi roda kesetimbangan arloji, dawai
biola, masa yang diikatkan pada pegas, dalam atom molekul atau dalam kisi zat
padat, molekul udara ketika ada gelombang bunyi dan sebagainya.
Banyak benda berosilasi yang gerak bolak-baliknya tidak tepat sama
karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Dawai biola akhirnya berhenti
bergetar dan bandul akhirnya berhenti berayun. Gerak semacam ini kita tidak
dapat disebut gerak harmoni teredam. Walaupun pada kebanyakan benda kita
tidak dapat menghindari gesekan, kita selalu dapat meniadakan efek redamannya
dengan menambahkan tenaga ke dalam sistem yang bersosiasi untuk mengisi
kembali tenaga yang terdisiplin oleh gesekan. Pegas utama dalam arloji dan beban
yang berayun pada bandul jam memberikan tenaga eksternal untuk maksud di
atas, sehingga sistem yang berosilasi, yaitu roda kesetimbangan atau bandul,
seolah-olah bergerak tanpa redaman
Bukan saja sistem mekanis yang dapat berosilasi. Gelombang radio,
gelombang mikro dan cahaya tampak adalah osilasi dari vektor medan magnetik
dan Medan elektrik. Jadi rangkaian yang ditala (diselaraskan tuned dalam radio
dan rongga logam tertutup yang mengandung tenaga gelombang mikro dapat
berotasi secara elektromagnetik. Analoginya sangat dekat, keduanya didasarkan
atas kenyataan bahwa osilasi mekanik maupun elektromagnetik digambarkan oleh
persamaan matematis dasar yang sama. Pendalaman analogi ini akan kita lihat
dalam pasal-pasal berikut nanti.
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu getaran penuh atau satu
putaran. Frekuensi gerak v adalah banyaknya getaran (atau putaran )tiap satuan
waktu.
Gaya yang berhubungan dengan gerak harmonik adalah gaya paling umum
yang telah kita bahas sejauh ini. Dalam pasal terdahulu kita hanya menghadapi
gaya konstan, melainkan berubah terhadap waktu. Kita mempelajari gaya yang
berubah arah tetapi besarnya konstan, (gaya impulsif). Di sini dalam gerak
harmonik cahaya dan percepatan berubah baik arah maupun besarnya (Surya,
2007).

2.6 Gerak Harmonik Sederhana


Jika gesekan yang dialami oleh sistem yang berosilasi juga ditinjau, ini
yang terjadi dalam keseharian, maka osilasi akan mengalami redaman, geraknya
disebut gerak harmonik terendam. Sebagai contoh redaman dapat berasal dari
gesekan dengan udara atau air. Karena sistem mengalami gesekan, maka
tenaganya mengalami disipasi dan berkurang terus-menerus, sehingga amplitudo
osilasi terus berkurang. Gerak harmonik sederhana terendam dibagi menjadi 3
kelompok :
1. Sangat teredam
2. Teredam kritis
3. Kurang teredam

2.7 Bandul Torsional


Bandul puntir yang terdiri dari benda yang digantung dengan kawat yang
disangkutkan pada titik tetap bila dipuntir sudut ∅ kawat akan mengerjakan suatu
benda pemulia sebanding dengan ∅ (Tepler,1998). Suatu benda kaku yang ujung
atasnya digantung dengan kawat pada suatu bidang yang tetap saat dipilih sejauh
∅ kawat terpilih akan menghasilkan torsi pemilu pada benda, besar posisinya
sebanding dengan posisi sudutnya.
Di mana k disebut konstanta puntir. Nilai konstanta itu dapat dicari dengan
menerapkan torka yang diketahui untuk pemunting kawat dan simpangan sudut ∅
yang terjadi. Gerak bandul puntir merupakan gerak harmonik sederhana sepanjang
total bernilai berbanding lurus dengan sudut puntiran.
Di mana k (kappa) disebut konstanta torsi dari kawat penggantung. Nilai k
diperoleh dengan menerapkan suatu gratorsi tertentu untuk memutar kawat sejauh
dari sudut yang harus dapat diukur. Dengan menerapkan Hukum Newton II untuk
gerak rotasi yang diperoleh sistem ini disebut suatu bandul tersonal. Dan tidak ada
alasan sudut kecil dalam kondisi ini yang selama batas elastisitasnya dan
kawatnya tidak terlampaui
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Bandul matematis dan perlengkapannya 1 set
2. Stopwatch 1 buah
3. Mistar 1 buah
4. Statif 1 buah

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut:
1. Atur bandul matematis dengan panjang tali 50 cm, kemudian usahakan
bandul berada dalam keadaan setimbang.
2. Beri simpangan kecil pada bandul kemudian lepaskan. Usahakan agar
ayunan mempunyai lintasan dalam bidang tidak berputar.
3. Catat waktu yang dibutuhkan untuk delapan getaran. Ulangi sebanyak lima
kali.
4. Ulangi dengan Panjang tali yang berbeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil percobaan yang telah dilakukan sebagaimana ditunjukkan
pada table 4.1 berikut:
Table 4.1 Hasil dari percobaan bandul Dengan beberapa ukuran tali yang
berbeda
Waktu (sekon) Rata
Panjan Sudu Period
-rata
g tali t (0) I II III IV V e (T)
(s)
11,8 11,4 11,8 11,5 11,9 11,9
50 cm 500 1,413
1 0 0 0 3 3
10,4 10,1 10,7 10,7 10,2 10,2
40 cm 500 1,256
2 7 6 6 8 8
30 cm 500 9,38 9,23 9,23 9,00 9,14 9,14 1,086
20 cm 500 7,23 7,10 7,30 7,46 7,39 7,30 0,885

10 cm 500 5,71 5,71 5,54 5,54 5,62 5,59


0,628
(Sumber : Praktikum Fisika Dasar, 2023)

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini bandul yang disediakan adalah bandul dengan panjang
tali 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan 50 cm. Untuk kelima bandul diambil sudut
untuk simpangan kecil degan sudut 50°. Percobaan diulangi sebanyak lima kali
dengan 8 getaran pada setiap pengulangan. Untuk bandul dengan panjang tali 10
cm berdasarkan data pengamatan waktu yang dibutuhkan untuk delapan kali
getaran adalah 5,71 detik, 5,55 detik, 5,54 detik, 5,54 detik, dan 5,62 detik.
Perhitungan yang dilakukan dengan rumus diperoleh periode 5,62 detik dengan
nilai rata-rata 5,59 detik. Semakin pendek tali bandul maka semakin sedikit waktu
yang diperlukan. Pada percobaan ini dapat diikat bahwa periode dan getaran pada
setiap panjang tali berbeda-beda. Hal ini dikarenakan gerakan oleh gaya gravitasi.
Dengan membuktikan pada persamaan :
Ί = 2π √lg.............................................................................................(4.1)
Dimana T = Periode osilasi(sekon), L = Panjang tali(m), dan g =
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Periode berbanding lurus dengan panjang tali. Beban yang diikat pada
ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut bandul. Pada percobaan
ini dapat juga menghitung percepatan gravitasi menggunakan penurunan rumus
dari periode, dan dihasilkan rumus :
g = 4π2l/ T2bd
Dari rumus diatas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak
tergantung pada massa dan simpangan bandulnya melainkan hanya bergantung
pada Panjang tali dan percepatan gravitasi. Gravitasi ialah gaya Tarik menarik
yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Ada
beberapa cara dalam menetukan percepatan gravitasi bumi yakni dengan
memanfaatkan osilasi melalui pendulum matematika sederhana. Dalam mengukur
kecepatan gravitasi. Amplitudo yang digunakan dianggap tetap atau tidak
teredam. Namun pada kenyataannya bandul matematika akan mengalami redaman
apabila diamati dengan waktu lebih lama.
Pada hasil perhitungan didapatkan percepatan gravitasi untuk bandul
dengan Panjang tali berbeda. Berdasarkan perhitungan yang telah terlampir pada
lampiran B maka dapat disimpulkan bahwa semakin Panjang tali bandul maka
semakin kecil gravitasi yang dibutuhkan ,dan semakin tinggi peningkatan
kecepatan bandul pada frekuensi yang semakin tinggi di permukaan sebab
dipengaruhi oleh kecepatan lempeng ponton dasar untuk semakin miring.
Semakin miring lempeng poton datar maka semakin mudah bandul untuk
bergerak atau semakin tinggi peningkatan kecepatan putar bandul.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin Panjang tali bandul yang digunakan maka waktu yang diperoleh
pada osilasi juga akan semakin lama baliknya.
2. Periode dalam sebuah bandul berbanding lurus dengan Panjang tali dan
tidak berbanding terbalik
3. Semakin pendek tsli bandul maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan

5.2 Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dengan lebih teliti dan lebih cermat
terutama dalam mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi, karena
akan mempengaruhi periode yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode
terjadi kesalahan maka berpengaruh pada besaran percepatan gravitasinya.

Anda mungkin juga menyukai