KESETIMBANGAN
Dosen Pengampu : Hevlie Winda Nazry S, S.Pd., M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
NAMA NPM
Faiz
Hasan
Abhista
Maharani
Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT,
karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Hevlie Winda Nazry S, S.Pd., M.Si
sebagai dosen pengampu Fisika Dasar yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data- data dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang Kesetimbangan.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebaagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN.................................................................................................................iv
Konsep kesetimbangan benda tegar merupakan pengetahuan dasar yang sangat penting
dan mempunyai banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada bidang
teknik.Pemahaman dan perhitungan mengenai gaya-gaya yang bekerja pada benda yang
berada dalam keadaan setimbang statis sangat penting, khususnya bagi para ahli teknik
(arsitek atau insinyur).Dalam merancang sesuatu, baik gedung, jembatan, kendaraan, dll,
para arsitek atau insinyur juga memperhitungkan secara saksama, apakah struktur suatu
bangunan, kendaraan, jembatan dll, mampu menahan gaya-gaya yang bekerja padanya
sehingga tidakterjadi kesalahan konstruksi pada pembangunan yang mengakibatkan
bangunan tersebut mengalami kemiringan maupun ambruk.
Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang karyanya
sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan hasil
karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu
terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini
akan mempelajari materi tentang keseimbangan benda tegar.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada
benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada
benda tegar di kenal titik berat.
Benda tegar adalah suatu benda yang bentuknya tidak berubah saat diberi gaya dari luar.
Benda dianggap sebagai suatu titik materi yang ukurannya bisa diabaikan. Hal itu berlaku
jika benda dimasukkan dalam sistem partikel. Itulah mengapa, semua gaya yang bekerja pada
benda tersebut hanya dianggap bekerja pada titik materi yang menyebabkan terjadinya gerak
translasi (∑F = 0).
Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi di mana momentum suatu benda bernilai nol.
Artinya, jika awalnya suatu benda diam, benda tersebut akan cenderung untuk
diam.Kesetimbangan fisika adalah kondisi di mana suatu objek atau sistem berada dalam
keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan tanpa mengalami percepatan bersih.
Untuk memahami kesetimbangan, kita dapat merinci dari konsep dasar hingga rumus-rumus
yang terkait, dengan merujuk pada sumber-sumber di atas.
Kesetimbangan terjadi ketika jumlah gaya yang bekerja pada suatu objek atau sistem
adalah nol. Ini berarti bahwa gaya-gaya yang bekerja pada objek tersebut saling
mengimbangi, sehingga tidak ada percepatan bersih.
\[ N = mg \]
Di mana \(N\) adalah tegangan normal, \(m\) adalah massa objek, dan \(g\) adalah
percepatan gravitasi bumi.
2.2.1.3 Rumus Torsi (τ)
\[ \tau = r \times F \]
Di mana \(\tau\) adalah torsi, \(r\) adalah jarak dari sumbu rotasi, dan \(F\) adalah gaya
yang diterapkan.
Kesetimbangan statis terjadi ketika suatu objek atau sistem berada dalam keadaan diam.
Rumus-rumus kesetimbangan statis melibatkan penyeimbangan gaya-gaya yang bekerja pada
objek tersebut.
ΣF_horizontal = 0 \
ΣF_vertical = 0
Σr= 0
ΣF = m x a
Ek = ½ m v^2
Di mana Ek adalah energi kinetik, \(m\) adalah massa objek, dan \(v\) adalah kecepatan
objek.
Dengan memahami konsep dan rumus-rumus tersebut, kita dapat menerapkan prinsip
kesetimbangan fisika pada berbagai situasi yang melibatkan gaya dan gerakan objek atau
sistem. Referensi dari sumber-sumber di atas memberikan pemahaman yang mendalam
tentang topik ini.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mencapai keseimbangan benda tegar. Persyaratan keseimbangan benda tegar adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai keseimbangan benda tegar, semua gaya yang bekerja pada benda harus menghasilkan
hasil nol dalam dua arah, yaitu horizontal dan vertikal. Dalam istilah matematis, ini dapat dituliskan
sebagai ∑ = 0 dan ∑ = 0 Selain itu, total momen gaya atau torsi yang bekerja pada benda juga harus
bersama-sama menghasilkan hasil nol. Ini berarti benda harus tetap dalam rotasi yang seimbang, yang
dapat dinyatakan sebagai ∑ = 0
Jadi, Torsi atau Momen Gaya adalah hasil kali gaya dengan jarak suatu titik ke garis
kerja gaya .
Arah momen gaya dalam konteks kesetimbangan fisika diatur oleh aturan tangan kanan.
Aturan ini memberikan arah positif sumbu rotasi. Berikut adalah aturan tangan kanan untuk
menentukan arah momen gaya:
Garis yang keluar dari telapak tangan Anda (jari tengah) menunjukkan arah positif dari
momen gaya atau torsi. Sebaliknya, garis yang masuk ke telapak tangan adalah arah negatif
dari momen gaya. Dengan menggunakan aturan tangan kanan, Anda dapat dengan mudah
menentukan arah momen gaya dan memahami bagaimana momen gaya berkontribusi
terhadap kesetimbangan rotasi suatu objek atau sistem.
BAB III
PRNUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam studi kesetimbangan fisika, konsep dasar ini memainkan peran kunci
dalam pemahaman gaya dan gerakan objek atau sistem. Kesetimbangan terjadi ketika
jumlah gaya pada suatu objek adalah nol, dan momen gaya atau torsi berkontribusi
terhadap kestabilan rotasional. Dalam hal ini, syarat kesetimbangan horizontal,
vertikal, dan rotasi harus terpenuhi. Momen gaya dihitung menggunakan rumus
τ=r×F, dengan arah ditentukan oleh aturan tangan kanan.
Serway, R.A., Jewett, J.W. (2019). Physics for Scientists and Engineers. Cengage Learning.
Young, H.D., Freedman, R.A. (2016). University Physics with Modern Physics. Pearson.
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (2013). Fundamentals of Physics. John Wiley & Sons.
Giancoli, D.C. (2014). Physics: Principles with Applications. Pearson.
Tipler, P.A., Mosca, G. (2017). Physics for Scientists and Engineers: with Modern Physics.
W.H. Freeman.
Randall D. Knight. (2017). Physics for Scientists and Engineers: A Strategic Approach.
Pearson.
Feynman, R.P., Leighton, R.B., Sands, M. (2011). The Feynman Lectures on Physics. Basic
Books.
Thornton, S.T., Marion, J.B. (2004). Classical Dynamics of Particles and Systems. Cengage
Learning.
Morse, P.M., Feshbach, H. (1953). Methods of Theoretical Physics. McGraw-Hill.
Goldstein, H., Poole, C., Safko, J. (2002). Classical Mechanics. Addison-Wesley.