Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MEKANIKA TEKNIK

Struktur Statika

Nama Anggota :
Daniel Yusup (41618210004)
Fadillah Nur’ullul Izmi (41618210033)
Fransiskus Mario Ardiano (41618210030)
Isa Rahmadan Putra (41618210008)
Luthfi Dio Agir Restian (41618210006)
Mudho Meytriantoro (41618210009)

UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI


2019
Jl. Raya Kranggan No.6, Jatisampurna 17433 Telp : (021)8449635, Bekasi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat,
rahmat, dan petunjuk sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu dengan
judul “Sistem Statika”. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.
Disadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisannya. Karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih. Makalah ini
diharapkan dapat memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mekanika Teknik.
Semoga dengan makalah ini dapat memberikan ilmu kepada semua pihak baik pembaca
maupun penyusun makalah ini dan dapat menerapkan ilmunya di kehidupan sehari-hari.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Bekasi, November 2019

Penulis Makalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….………… i

DAFTAR ISI ..………………………………………………………………………………………....... ii

BAB I PENDAHULUAN ………….…..…………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………....................... 1


1.2 Rumusan Masalah ………….…………………………………………................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………..………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………….………………............................ 2

2.1 Statika Struktur ……………………………………………………………………..…….. 2


2.2 Sistem Gaya dan Resultan …………….……………………………………….…….. 4
2.3 Keseimbangan ……………………………………………………………………………… 4
2.4 Struktur Truss …………………………………………………………………..………….. 4

BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………………….. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan
dengan analisis gaya-gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan
diam/statis dan setimbang. Gaya-gaya yang dimaksud disini pada umumnya
termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam statika, sistem struktur
diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari lendutan tidak
diperhatikan.
Ilmu statika umumnya merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik
pertama yang diberikan di level universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam
statika cukup mendasar dan mudah dipahami, hanya memerlukan sedikit dari
hukum-hukum fisika mekanika dan matematika dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut adalah beberapa rumusan masalah dalam statika :
1. Apa itu statika struktur?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam sistem gaya?
3. Apa saja syarat keseimbangan?
4. Bagaimana proses dari struktur truss?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari statika struktur
2. Mengetahui metode dari sistem gaya
3. Mengetahui pengertian dan syarat-syarat keseimbangan
4. Mengetahui proses dari struktur truss

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STATIKA STRUKTUR
Statika struktur adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari keadaan status
benda (diam/bergerak) akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Gaya-gaya yang
dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam
statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari
lendutan tidak diperhatikan.
Istilah-istilah dalam statika ada beberapa macam, yaitu :
1. Ruang
Daerah yang dapat diperluas ke segala arah. Posisi dalam ruang dapat dinyatakan
dalam sistem referensi linier atau sistem referensi angular.
2. Waktu
Ukuran dari segala kejadian-kejadian yang saling berurutan.
3. Gaya
Aksi dari suatu benda ke benda yang lain, atau suatu aksi yang cenderung
mengubah keadaan diam dari suatu benda yang dikenainya.
4. Materi
Zat yang menempati ruang.
5. Inersia
Sifat atau perilaku dari materi yang menyebabkan tahanan atau hambatan
terhadap perubahan gerak.
6. Massa
Ukuran kuantitatif dari inersia.
7. Benda
Materi yang dibatasi oleh suatu permukaan yang tertutup.
8. Partikel
Bila dimensi atau ukuran dari benda diabaikan, jadi dianggap sebagai titik
bermassa.
9. Sistem Partikel
Bila dua benda atau lebih dipresentasikan dalam bentuk partikel-partikel, jadi
dianggap sebagai gabungan dari titik-titik yang bermassa, gabungannya dapat
membentuk gabungan yang rigid/kaku atau gabungan yang mudah berubah
bentuk.
10. Kontinum
Bila sifat mikroskopik dari materi tidak diperhatikan dan perilaku (sifat) dari zat
didefinisikan sebagai perilaku curah (Bulk) yang terdistribusi kotinyu.
11. Benda Kaku
Bila dimensi dari benda, baik linear dan angular tidak berubah selama
pengamatan berlangsung. Atau benda dianggap kaku bila perubahan bentuk
relatif antara bagian-bagian yang dianalisa dapat diabaikan selama pengamatan.

2
12. Benda Mudah Berubah Bentuk (Deformmable Bodies)
Bila dimensi dari benda, baik linear dan angular berubah selama pengamatan
perubahan bentuk karena suatu gaya yang bekerja, sifatnya dapat sementara
(elastis), kekal (plastis), sesaat, dan bisa juga kontinyu (aliran).
13. Fluida
Suatu zat yang berubah bentuk secara kontinyu karena pengaruh tegangan
geser, walaupun kecil. Perubahan bentuk yang kontinyu disebut aliran. Bila
tegangan geser tidak ada maka fluida dapat diperlakukan sebagai benda kaku
dalam gerak.
14. Skalar
Suatu kuantitas yang memiliki besar, tanpa punya arah, misalnya : massa, waktu,
volume, laju (speed), dan energi.
15. Vektor
Suatu kuantitas yang memiliki besar dan arah. Misalnya : gaya, momen, kopel,
kecepatan (velocity), dan percepatan dan momentum.

6 Prinsip Dasar Statika Benda Kaku


1. Hukum Paralelogram (Hukum Jajaran Genjang)
Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel, dapat digantikan dengan satu
gaya (gaya resultan) yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal jajaran
genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.
2. Hukum Transmisibilitas (Hukum Garis Gaya)
Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika gaya
yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar dan
arahnya tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam garis aksi yang sama.
3. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol (tidak ada
gaya), maka partikel bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Hukum inilah yang melandasi mekanika statika
4. Hukum II Newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama deng nol partikel
tersebut akan memperoleh percepatan sebanding dengan besarnya gaya
resultan dan dalam arah yang sama dengan arah gaya resultan tersebut.
Hukum ini yang mendasari dalam persamaan mekanika dinamika
5. Hukum III Newton
Gaya aksi dan reaksi antara benda yang berhubungan mempunyai besar dan
garis aksi yang sama , tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini untuk memahami tentang konsep gaya
6. Hukum Gravitasi Newton
Dua partikel dengan massa M dan m akan saling tarik menarik yang sama dan
berlawanan dengan gaya F dan F.

3
2.2 SISTEM GAYA DAN RESULTAN
a) Pengertian Sistem Gaya
Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan umumnya
ditentukan oleh titik tangkap (kerja),besar dan arah. Sebuah gaya mempunyai
besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak panah.
Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya.
b) Jenis Gaya
 Gaya Kolinier
Gaya yang garis kerjanya terletak pada sutu garis lurus
 Gaya Konkuren
Gaya yang garis kerjanya terletak pada satu titik
 Gaya Koplanar
Gaya yang garis kerjanya terletak pada sutu bidang
 Gaya Kopel
Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja
pada suatu batang(benda) akan menimbulkan kopel (momen) pada
batang tersebut. M= F x r

2.3 Keseimbangan
Sebuah sistem dikatakan seimbang?
1. Jika resultan semua gaya bekerja pada partikel tersebut nol.
2. Jika pada suatu partikel diberi 2 gaya yang sama besar, mempunyai garis gaya
yang sama dan arah berlawanan, maka resultan gaya tersebut adal nol
3. Jika gaya-gaya yang bereaksi pada benda tegar membentuk gaya/sistem gaya
ekuivalen dengan nol
4. Sisten tidak mempunyai resultan gaya dan resultan kopel
Syarat keseimbangan (analitis) :
(I) Jumlah gaya arah X = 0 (∑F = 0 ) R =∑F = 0 M = ∑M = 0
(II) Jumlah gaya arah Y = 0(∑Fy = 0)
(III) Jumlah momen = 0 ( ∑M =0)

2.4 Struktur Truss (Rangka Batang Ruang)


Struktur terdiri dari beberapa bagian yang dihubungkan menjadi satu kesatuan.
Struktur truss merupakan suatu rangka yang disusun dari batang-batang lurus yang
dihubungkan pada ujung-ujungnya membentuk struktur yang kokoh. Konstruksi
yang dirancang untuk menumpu beban dan biasanya berupa struktur yang
dikekang/disambung jepit penuh dan stasioner.
Rangka batang terdiri dari batang-batang lurus yang berhubungan pada titik-titik
kumpul (SIMPUL) yang terletak di setiap ujung batang. Oleh karena itu batang-
batang ini merupakan Batang dengan dua gaya : yaitu batang yang mengalami dua
gaya sama besar dan berlawanan arah. Dua gaya tersebut merupakan gaya aksial
yaitu berupa gaya tarik atau gaya tekan.

4
a) Jenis Truss
 Truss Bidang (Plane truss)
 Truss Ruang (Space truss)
b) Contoh Truss
Struktur Jembatan, atap , mesin derek , menara dll
c) Batang yang digunakan
Profil I, kanal, sudut, dan batang-batang dengan profil khusus
d) Penghubung
Antar ujung batang dihubungkan bersama- sama dengan sambungan keling, las,
baut, atau pin.

Contoh Trus B

A C

Asumsi & Persyaratan Trus


1. Trus memenuhi syarat cukup untuk kondisi keseimbangan statika.
2. Hubungan antar batang hanya terdapat pada ujung-ujungnya.
3. Gaya luar yang bekerja pada trus dianggap terkonsentrasi pada titik-titik hubung dan
tidak terdapat gaya-gaya atau momen-momen luar yang bekerja pada batang
diantara dua titik hubung.
ASUMSI
1. Ujung-ujung dihubungkan oleh sambungan pin tuna friksi, walaupun sebenarnya
dikeling atau dilas. Dengan demikian gaya yang bekerja pada setiap ujung batang
tidak ada momen kopel.
2. Dari uraian diatas, gaya-gaya yang bekerja pada setiap batang trus diasumsikan dua
gaya, satu garis kerja, sama besar, dan berlawanan arah yang diterima pada setiap
ujung batang.
3. Dengan deimikian setiap batang dapat diperlakukakan sebagai batang dua gaya (two
force member), dan keseluruhan trus bisa dianggap sebagai susunan batang-batang
dua gaya.
Jenis Trus Bidang
a) Tidak kokoh (not rigid)

5
Pada kondisi ini m+3<2j dan trus tidak stabil. Setiap perpindahan atau pergesaran
dari kondisi keseimbangan akan menyebabkan struktur roboh (collapse). Kontruksi
semacam ini bukan disebut struktur trus, tetapi suatu mekanisme.
b) Kokoh (just rigid)
Pada kondisi ini persamaan dipenuhi, bila satu batang dihilangkan akan
menghancurkan kekauannya dapat menyebabkan sebagian atau keseluruhun
struktur roboh. (struktur semacam ini adalah stuktur status tertentu (statically
determinate)
c) Sangat kokoh (over rigid)
Pada kondisi m+3>2j, dengan menghilangkan satu batang tidak akan menghancurkan
kekauannya. Struktur semacam ini adalah struktur statis tak tentu (statically
indeterminate)
Syarat rangka batang sederhana :
1. Sumbu batang berimpit dengan garis penghubung antara kedua ujung sendi / simpul.
Titik pertemuan disebut : titik simpul. Garis yang menghubungkan semua simpul pada
rangka batang disebut : Garis Sistem.
2. Muatan/beban yang bekerja pada rangka batang harus ditangkap / diteruskan pada
simpul.
3. Garis sistem dan gaya luar harus terletak pada satu bidang datar.
4. Rangka batang ini harus merupakan rangka batang statis tertentu, baik ditinjau dari
keseimbangan luar dan keseimbangan dalam.

6
BAB III
KESIMPULAN
Statika struktur adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari keadaan status benda
(diam/bergerak) akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Gaya-gaya yang dimaksud disini
pada umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen. Di dalam statika, sistem struktur
diidealisasikan/dianggap sangat kaku sehingga pengaruh dari lendutan tidak diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai