Anda di halaman 1dari 53

Filsafat Fisika

FILOSOFI ATAU KONSEP-KONSEP PADA


MEKANIKA DAN FLUIDA

Disusun Oleh :
Sri Arfani Hs (NIM. 8196175002)
Matias Irfan Pandiangan (NIM. 8196175005)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PPS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsfat tentang
filosofi atau konsep-konsep mekanika dan fluida,
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Mei 2020

    
                                                                                          Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Hukum dan prinsip......................................................................................................3

2.1.1 Hukum dan prinsip yang terdapat dalam mekanika.................................................3

2.1.2 Hukum dan prinsip yang terdapat dalam fluida.......................................................4

2.2 Besaran-Besaran..........................................................................................................4

2.2.1 Besaran-Besaran Pada Mekanika.............................................................................4

2.2.2 Besaran-Besaran Pada Fluida................................................................................22

2.3 Rumus – Rumus........................................................................................................27

2.3.1 Rumus – Rumus Yang Terkait Mekanika..............................................................27

2.3.2 Rumus – Rumus Yang Terkait Fluida...................................................................42

BAB III PENUTUP..................................................................................................................48

3.1 Kesimpulan................................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................49

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat ilmu pegetahuan memiliki perbedaan dengan sejarah ilmu pengetahuan.
Dengan kata lain, filsafat dapat dipahami dengan sungguh-sungguh jika refleksi tentang
sejarah ilmu pengetahuan telah dipahami sebelumya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
kita untuk meilihat bagaimana proses perkembangan ilmu pengetahuan dalam konteks
historisnya sehingga kita dapat memperoleh pemahaman yang umum dan menyeluruh tentang
proses perkembangan ilmu pengetahuan tersebut. Penting juga dalam memahami isu-isu
utama filsafat dan ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu pengetahuan Fisika dikenal banyaknya konsep, teori, prinsip serta hukum
yang mengkaji berbagai fenomena alam semesta salahsatunya adalah mekanika. Mekanika
merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi (benda), yaitu ilmu
yang mempelajari gerak benda, baik benda yang diam (statika) maupun benda yang bergerak
(kinematika dan dinamika). Penemuan-penemuan konsep, teori, prinsip serta hukum dalam
ilmu pengetahuan fisika tentunya memiliki sejarah tersendiri dalam perkembangannya.
Sejarah penemuan konsep ini tentunya dipengaruhi serta berlandaskan atas pengetahuan serta
bagaimana kajian filsafat terkait dengan konsep tersebut.
Bagaimana penemuan konsep mekanika dengan menggunakan pendekatan filosofis yaitu
cara pandang yang bertujuan untuk menjelaskan inti, serta hakikat mengenai sesuatu yang
berada dibalik objek kajian ilmu mekanika. Dengan kata lain, pendekatan filosofis adalah
upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak. Pendekatan
filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan
manusia, termasuk dalarn pendidikan. Dalam makalah ini, akan dibahas filosofi atau konsep-
konsep fisika.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana filosofi atau konsep- konsep pada mekanika ?
2. Bagaimana filosofi atau konsep- konsep pada fluida ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui filosofi atau konsep- konsep pada mekanika.
2. Untuk mengetahui filosofi atau konsep- konsep pada fluida.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum dan prinsip


2.1.1 Hukum dan prinsip yang terdapat dalam mekanika
1. Hukum I Newton mendefinsikan adanya sifat kelembaman benda,yaitu keberadaan
besaran yang dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka benda cenderung
mempertahankan keadaan geraknya. Keadaan gerak direpresentasikan oleh kecepatan.
Jadi, sifat kelembaman mengukur kecenderungan benda mempertahankan kecepatannya.
Makin besar kelembaman yang dimiliki benda maka makin kuat benda mempertahankan
sifat kelembamannya.
Hukum I Newton berbunyi “jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka
benda mula-mula diam akan senantiasa diam, sedangkan benda yang mula-mula
bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”( Fisika SMA)
Hukum I Newton berbunyi “semua benda cenderung mempertahankan keadaannya”
(mikrajuddin)
2. Hukum II Newton menjelaskan perubahan keadaan gerak benda. Hukum ini menyatakan
bahwa benda dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda bekerja gaya.
Hukum II Newton berbunyi “gaya total yang bekerja pada benda sama dengan perubahan
momentum per satuan waktu (laju perubahan momentum)”(mikrajuddin)
3. Hukum III Newton mengungkapkan keberadaan gaya reaksi yang sama besar dengan
gaya aksi, tetapi berlawanan arah. Jika benda pertama melakukan gaya pada benda kedua
(gaya aksi), maka benda kedua melakukan gaya yang sama besar pada benda pertama
tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi)
Hukum III Newton berbunyi “ Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka
benda B akan mengerjakan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan”
4. Hukum Hooke, “Pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya yang
diberikan pada benda”.
5. Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total
sesudah tumbukan”.

3
6. Hukum kekekalan Energi yaitu energi tidak isa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan,
melainkan energi bisa diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya(blog rumus-
rumus.com)
 Prinsip yang terdapat dalam mekanika
1. Prinsip kepastian
Posisi benda yang bergerak pada waktu tertentu dapat diketahui dengan pasti.

2.1.2 Hukum dan prinsip yang terdapat dalam fluida


1. Hukum pokok hidrosatik menyatakan bahwa “tekanan hidrostatik pada sembarang titik
yang terletak pada bidang datardi dalam sejenis zat cair yang dalam keadaan setimbang
adalah sama”
2. Hukum pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan kepada zat cair didalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”
3. Hukum Archimedes menyatakan bahwa “suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.(blog. Fismath.com)

2.2 Besaran-Besaran
2.2.1 Besaran-Besaran Pada Mekanika
1. Panjang
a. Definisi
Garis lurus antara dua titik
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran Pokok

2. Massa
a. Definisi
Banyaknya zat yang terkandung pada suatu benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg (kilogram)

4
Dimensi : [M]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar

3. Waktu
a. Definisi
Waktu didefinisikan interval dua kejadian
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : sekon (s)
Dimensi : [T]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar
4. Posisi
a. Definisi
Posisi adalah lokasi benda dalam sumbu koordinat. Posisi adalah vektor yang
berpangkal dari pusat koordinat ke lokasi benda.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar

5. Perpindahan
a. Definisi
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran vektor

5. Sudut elevasi
a. Definisi
sudut yang dibentuk oleh dua arah garis pada horizontal dan vertikal

5
b. Satuan dan Dimensi
Satuan: θ
c. Jenis Besaran
Besaran skalar

6. Jarak Tempuh
a. Definisi
Panjang lintasan yang ditempuh
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar

7. Kelajuan
a. Definisi
Besaran yang tidak tergantung pada arah
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan skalar

8. Laju Rata-rata
a. Definisi
Besar kelajuan yang mewakili dari beberapa variasi kelajuan
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

6
9. Kelajuan sesaat
a. Definisi
Besar kelajuan pada titik tertentu
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

10. Kecepatan
a. Definisi
Besaran yang tergantung arah geraknya
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

11. Kecepatan Rata-rata


a. Definisi
kecepatan yang mewakili dari beberapa variasi kecepatan.
b. Satuan dan Dimensi
m
: s
Satuan

: [L][T]-1
Dimensi

c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan vektor

12. Kecepatan Sesaat


a. Definisi
Kecepatan pada titik tertentu atau satu saat tertentu

7
b. Satuan dan Dimensi
m
: s
Satuan

: [L][T]-1
Dimensi

c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

13. Kecepatan Konstan


a. Definisi
Ketika kecepatan suatu benda tetap sama pada setiap titik.
b. Satuan dan Dimensi
m
s
Satuan :
-1

Dimensi : [L][T]

c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

14. Percepatan
a. Defenisi
Perubahan kecepatan yang terjadi selama selang waktu tertentu
b. Satuan dan Dimensi
m
s2
Satuan :

Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

15. Percepatan Rata-rata


a. Defenisi
Percepatan yang mewakili dari beberapa variasi kecepatan.
b. Satuan dan Dimensi

8
m
s2
Satuan :

Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

16. Percepatan sesaat


a. Defenisi
percepatan pada titik tertentu
b. Satuan dan Dimensi
m
s2
Satuan :

Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

17. Waktu
a. Definisi
Waktu didefinisikan interval dua kejadian
d. Satuan dan Dimensi
Satuan : sekon (s)
Dimensi : [T]
e. Jenis Besaran
Besaran Skalar dan Besaran Pokok

18. Kecepatan Sudut


a. Definisi
Kecepatan sudut menyatakan perbandingan sudut yang ditempuh benda terhadap
waktu untuk perubahan tersebut.
b. Satuan dan Dimensi
rad
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1

9
c. Jenis Besaran
Besaran vektor dan besaran turunan

19. Kecepatan Linear


a. Definisi
Jarak tempuh benda sepanjang keliling lingkaran selama selang waktu Δt
b. Satuan dan Dimensi
rad
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran vektor dan besaran turunan

20. Jari-Jari
a. Definisi
Jarak antara pusat lingkaran terhadap garis lingkaran
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar

21. Percepatan Sudut


a. Definisi
Jika kecepatan sudut berubah terhadap waktu maka gerakan tersebut memiliki
kecepatan sudut
b. Satuan dan Dimensi
rad
s2
Satuan :

[L][T]-2
Dimensi :

c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran Vektor

10
22. Percepatan Sentripetal
a. Definisi
Percepatan ke arah pusat
b. Satuan dan Dimensi
rad
s2
Satuan :

[L][T]-2
Dimensi :

c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran Vektor

23. Sudut Elevasi


a. Definisi
Sudut yang dibentuk oleh dua arah garis pada horizontal dan vertikal.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Radian
Dimensi : -
c. Jenis Besaran
Besaran Skalar

24. Perpindahan Sudut


a. Definisi
Perpindahan Partikel pada gerak melingkar
b. Satuan dan Dimensi
Satuan: radian
Dimensi: [L]
c. Jenis Besaran
Besaran vektor

25. Periode
a. Definisi
Waktu yang diperlukan untuk berotasi satu putataran
b. Satuan dan Dimensi

11
Satuan : Sekon
Dimensi: [T]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan

26. Frekuensi
a. Definisi
Banyaknya putaran dalam tiap detik
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Hz
Dimensi : [T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan

27. Koefisien Statis


a. Definisi
konstanta gesekan ketika benda belum bergerak yang besarnya ditentukan oleh bentuk
permukaannya benda yang bergesekan.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : -
Dimensi :-
c. Jenis Besaran
Besaran Skalar

28. Koefisien Kinetis


a. Definisi
Koefisien gesekan ketika benda sedang bergerak nilainya lebih kecil dibandingkan
koefisin statis.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : -
Dimensi :-
c. Jenis Besaran
Besaran Skalar

12
29. Gaya
a. Definisi
Besaran yang dapat menyebabkan perubahan kecepatan
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
30. Gaya normal
a. Definisi
gaya reaksi/akibat gaya tekanan pada benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

31. Gaya berat


d. Definisi
Gaya yang disebabkan percepatan gravitasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

32. Gaya Gesek Statis


a. Definisi
Gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda dalam keadaan diam
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)

13
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar

33. Gaya Gesek Kinetik


a. Definisi
Gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda ketika benda mengalami
pergerakan
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar

34. Tegangan Pada Pegas


a. Definisi
Perbandingan antara gaya yang diberikan dengan luas penampang benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
: kgm-1 s-2
Dimensi : [M][L] -1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran skalar

35. Regangan Pada Pegas


a. Definisi
Besar perubahan panjang benda dengan panjang mula-mulanya
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : -
Dimensi :-
c. Jenis Besaran
Besaran skalar

14
36. Modulus Elastis
a. Definisi
Ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada
benda itu.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
: kgm-1 s-2
Dimensi : [M][L] -1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran skalar

37. Gaya Pegas


a. Definisi
Gaya reaksi akibat adanya pengaruh gaya luar.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Newton
: kgms-2
Dimensi : [M][L][T] -2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

38. Energi Potensial Pegas


a. Definisi
Suatu pegas apabila melakukan pergerakan terus-menerus atau untuk kembali ke
bentuk semula
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : J (Joule)
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

39. Usaha

15
a. Definisi
Perubahan energy untuk menghasilkan sesuatu atau gaya yang menyebabkan
perpindahan
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : J (Joule)
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran saklar

40. Energi Potensial gravitasi


a. Definisi
Energi yang mempengaruhi benda karena posisi (ketinggian) benda tersebut 
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Joule
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

41. Energi Kinetik


a. Definisi
Energi yang ditentukan oleh kecepatan benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : J (Joule)
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

43. Momentum
a. Definisi
Tingkat kesukaran benda untuk diberhentikan
b. Satuan dan Dimensi

16
m
: v
Satuan

: [M][L][T]-1
Dimensi

c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan vektor

44. Implus
a. Definisi
Besar perubahan momentum
b. Satuan dan Dimensi
N.s
Satuan :
Dimensi : [M][L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

45. Titik berat


a. Definisi
Suatu titik kesetimbangan benda
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s

Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

46. Percepatan gravitasi


a. Definisi
Percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m/s2
Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran vektor
17
47. Koefisien Statis
a. Definisi
konstanta gesekan ketika benda belum bergerak yang besarnya ditentukan oleh bentuk
permukaannya benda yang bergesekan.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : -
Dimensi :-
c. Jenis Besaran
Besaran Skalar

48. Koefisien Kinetis


a. Definisi
koefisien gesekan ketika benda sedang bergerak nilainya lebih kecil dibandingkan
koefisin statis.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : -
Dimensi :-
c. Jenis Besaran
Besaran Skalar

49. Momen Gaya


a. Definisi
Gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda bergerak melingkar atau
berputar
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Nm
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor

50. Momentum Sudut


a. Definisi

18
Momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang melakukan gerak rotasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg.m2s-1`
Dimensi : [M] [L]2[T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

51. Momen Inersia


a. Definisi
Ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg.m2
Dimensi : [M][L] 2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

52. Gaya Gravitasi Newton


a. Definisi
Gaya tarik bumi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kgms-2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan

53. Kuat Medan Gravitasi


a. Definisi
Besar gaya gravitasi yang bekerja pada satu satuan massa yang berada atau diletakkan
di dalam medan gravitasi tersebut
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kgms-2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan

19
54. Energi Kinetik Rotasi
a. Definisi
Energi yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan gerak rotasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Nm (Joule) atau
Dimensi : kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

 Tabel Besaran dan Satuan Mekanika


No. Besaran Satuan Dimensi Keterangan
1. Massa kg [M] Besaran Pokok dan Skalar
2. Jarak meter [L] Besaran Pokok dan Skalar
3. Waktu Sekon [T] Besaran Pokok dan Skalar
4. Gaya kg m/s2 [M][L][T]-2/ Besaran turunan dan vector
N
2
5. Gaya berat kg m/s [M][L][T]-2 Besaran turunan dan scalar
6. Gaya Normal kg m/s2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan scalar
7. Gaya Gesek Statis kg m/s2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan scalar
8. Gaya Gesek kg m/s2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan scalar
Kinetik
9. Tegangan Pada N/m2 / [M][L]-1[T]-2 Besaran turunan dan scalar
Pegas kgm-1 s-2
10. Modulus elastic kgm-1 s-2 [M][L] -1[T]-2 Besaran turunan dan scalar
N/m2
11. Gaya Pegas Newton [M][L][T] -2 Besaran turunan dan scalar
kgms-2
12. Energi Potensial J (Joule) [M][L]2[T]-2 Besaran turunan dan scalar
Pegas kgm2s-2
13. Usaha J (Joule) [M][L]2[T]-2 Besaran turunan dan scalar
kgm2s-2
14. Energi Potensial J (Joule) [M][L]2[T]-2 Besaran turunan dan scalar
gravitasi kgm2s-2
15. Energi Kinetik J (Joule) [M][L]2[T]-2 Besaran turunan dan besaran
kgm2s-2 vektor
16. Momentum N.s [M][L][T]-1 Besaran turunan dan vector

20
kgm/s
17. Implus N.s [M][L][T]-1 Besaran turunan dan vector
18. Titik berat m/s [L][T]-1 Besaran Skalar
19. Kecepatan Kgm/s [M][L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
vektor
2 -2
20. Percepatan M/S [L][T] Besaran vektor
gravitasi
21. Momen gaya Nm/kgm2s- [M][L]2[T]-2 Besaran Turunan dan besaran
2
Vektor
22. Momentum Sudut kg.m2s-1` [M] [L]2[T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
23. Momen Inersia kg.m2 [M][L] 2 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
24. Kecepatan sudut rad/s [1][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
25. Percepatan sudut rad/s2 [1][T]-2 Besaran turunan dan besaran
skalar
26. Gaya gravitasi kgms-2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
Newton skalar
27. Kuat medan kgms-2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
gravitasi skalar
2 -2
28. Energi kinetik Nm [M][L] [T] Besaran Turunan dan besaran
rotasi (Joule) Vektor
kgm2s-2
29. Waktu S [T] Besaran skalar dan besaran
pokok
30. Koefisien statis Besaran skalar
31. Kecepatan linier Rad/s [L][T]-1 Besaran vektor dan besaran
turunan
32. Jari-jari m [L] Besaran skalar
33. Koefisien dinamis Besaran skalar
34. Percepatan Rad/s2 [L][T]-2 Besaran Turunan dan besaran
sentripetal Vektor
35. Sudut elevasi Radian Besaran skalar
36. Perpindahan sudut Radian [L] Besaran vektor
37. Periode Sekon [T] Besaran skalar dan besaran
turunan
-1
38. Frekuensi Hz [T] Besaran skalar dan besaran
turunan
39. Posisi m [L] Besaran skalar
40. Panjang m [L] Besaran pokok

21
41. Kelajuan m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
42. Laju rata-rata m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
43. Kelajuan sesaat` m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
44. Perpindahan m [L] Besaran vektor
45. Kecepatan rata-rata m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
46. Kecepatan sesaat m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
47. Kecepatan konstan m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
2 -2
48. Percepatan m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
vektor
49. Percepatan rata- m/s2 [L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
rata vektor
2 -2
50. Percepatan sesaat m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
vektor
51. Sudut elevasi θ Besaran skalar
52. Percepatan m/s2 [L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
gravitasi vektor
53. Regangan pada Besaran skalar
pegas

2.2.2 Besaran-Besaran Pada Fluida


1. Volume benda
a. Definisi
Penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek.
(wikipedia) 
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/m3
Dimensi : [M][L]-3
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar

2. Luas Permukaan

22
a. Definisi
Luasan permukaan suatu benda padat tiga dimensi. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/m3
Dimensi : [M][L]-3
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar

3. Massa Jenis
a. Definisi
Suatu besaran kerapatan massa benda (acamedia.edu)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/m3
Dimensi : [M][L]-3
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar

4. Tekanan Pada Fluida


a. Definisi`
Besar gaya persatuan luas penampang benda.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
Dimensi : [M][L]-1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar

5. Tekanan Hidrostatis
a. Definisi
Tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. (acamedia.edu)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
Dimensi : [M][L]-1[T]-2

23
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar

6. Tekanan Atmosfer
a. Definisi
Tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.(wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
Dimensi : [M][L]-1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan skalar

7. Gaya Apung
a. Definisi
Gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang
direndam.(wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan Skalar

8. Tegangan Permukaan
a. Definisi
Gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan
benda dalam keadaan tegang. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m
Dimensi : [M][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar

9. Kapilaritas
a. Definisi

24
Fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler (pipa
dengan luas penampang yang sempit). (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar

10. Koefisien Vsikositas


a. Definisi
Ukuran kekentalan fluida yang bisa menyatakan kecil besarnya suatu gesekan dalam
fluida. (Pelajaran)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/ms atau pascal sekon
Dimensi : [M][L]-1[T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar

11. Gaya Hambatan


a. Definisi
Gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui sebuah fluida.
(wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar
12. Kecepatan Terminal
a. Definisi
Kecepatan ketika jumlah dari gaya hambat dan gaya apung setara dengan gaya
gravitasi, sehingga percepatan benda menjadi nol (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m/s
Dimensi : [M][L]-1

25
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar
13. Debit
a. Definisi
Sejumlah besar volume air yang mengalir dengan sejumlah sedimen padatan
(misal pasir), mineral terlarut (misal magnesium klorida), dan bahan biologis (misal alga)
yang ikut bersamanya melalui luas penampang melintang tertentu. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m3/s
Dimensi : [L]3[T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan skalar

 Tabel Besaran dan Satuan Fluida Statis


No Nama Besaran Satuan Dimensi Ket. Jenis besaran
1. Volume Benda M3 [L]3 Besaran pokok dan skalar
2. LuasPermukaan kg/m3 [M][L]-3 Besaran pokok dan skalar
3. Massa Jenis kg/m3 [M][L]-3 Besaran pokok dan skalar
4. Tekanan Pada N/m2 [M][L]-1[T]-2 Besaran pokok dan skalar
Fluida
5. Tekanan N/m2 [M][L]-1[T]-2 Besaran pokok dan skalar
Hidrostatis
6. Tekanan N/m2 [M][L]-1[T]-2 Besaran Turunan dan skalar
Atmosfer
7. Gaya Apung N [M][L][T]-2 Besaran turunan dan Skalar
8. Tegangan N/m [M][T]-2 Besaran turunan dan skalar
Permukaan
9. Kapilaritas M [L] Besaran pokok dan skalar
10. Koefisien kg/ms atau pascal [M][L]-1[T]-1 Besaran Turunan dan Skalar
Vsikositas sekon
11. Gaya Hambatan N [M][L][T]-2 Besaran Turunan dan Skalar
12. Kecepatan m/s [M][L]-1 Besaran Turunan dan Skalar
Terminal
13. Debit m3/s [L]3[T]-1 Besaran turunan dan skalar

26
2.3 Rumus – Rumus
2.3.1 Rumus – Rumus Yang Terkait Mekanika
a. Rumus – rumus yang terkait pada kinematika translasi
1.
Kecepatan
→ r
v=
Δt

Dengan :

r : perpindahan (m)

Δt : selang waktu (s)

2. Kelajuan
s
v=
Δt

Dengan :

s : jarak (m)

Δt : selang waktu (s)

3. Kelajuan rata-rata
Δs
v=
Δt

Dengan :

Δs : perubahan jarak (m)


Δt : selang waktu (s)

4. Percepatan rata-rata

→ Δv
⟨a ⟩=
Δt

27
Dengan

Δ v : perubahan kecepatan (m/s)


a : percepatan (m/s2)
5. Kecepatan rata-rata


→ Δr
⟨v ⟩=
Δt

Dengan :

Δr :perubahan perpindahan(m)
Δt : selang waktu (s)
6. Percepatan sesaat
→ dv
⟨a ⟩=lim
→0 dt
7. Kecepatan sesaat

→ dr
v =lim
→ 0 dt

Dengan :

dr
dt : turunan posisi terhadap waktu

8. posisi

r = ^i x+ ^j y+ k^ z

Dengan :

^i x : posisi pada sumbu x


^i y : posisi pada sumbu y
^i z : posisi pada sumbu z

28
9.
Perpindahan
→ → →
Δ r 21 =r 2−r 1
 Besar perpindahan benda, yaitu panjang vektor perpindahan adalah
2

Δr 21=|Δr 21|= ( r 2 −r 1 )

Dengan :

r1 : posisi awal (m)


r2 : posisi akhir (m)

10. Sudut elevasi


depan
sin θ=
miring
samping
cosθ=
miring
depan
tan θ=
samping

11. Jarak tempuh


s=RΔσ

Dengan

R : jari-jari bumi
Δσ : sudut sentral ( dalam satuan radian)

12. Gerak Lurus Beraturan


Rumus:
s
v=
t

dengan:

29
v =kecepatan (m/s )
s= jarak ( m)
t=waktu( s)

13. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Rumus:
→ →
v t =v 0 +at
→ →
v 2 =v 2 +2 as
t 0
→ 1
s=v 0 t + at 2
2
dengan:
v t =kecepatan pada waktu t ( m/s)
v o =kecepatan mula-mula (m/s )
s= jarak ( m)
t=waktu( s)
a=Percepatan (m/s 2 )

14. Gerak Jatuh Bebas


Rumus:
1
h= at 2
2

v 2 =2 gh
t

v t =gt

t 2h
max = g √
Dengan

v t =kecepatan pada waktu t ( m/s)


h=ketinggian (m )
t=waktu( s)
g=Percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )

30
15. Gerak Vertikal ke Bawah
Rumus:
→ →
v t =v 0 +gt
→ →
v 2 =v 2 +2 gh
t 0
→ 1
h=v 0 t + gt 2
2
Dengan
v t =kecepatan pada waktu t ( m/s)
v o =kecepatan mula-mula (m/s )
h= ketinggian (m)
t=waktu( s )
g=Percepatan gravitasi bumi(m/s 2 )

16. Gerak Vertikal ke Atas


Rumus:
→ →
v t =v 0 −gt
→ →
v 2 =v 2 −2 gh
t 0
→ 1
h=v 0 t − gt 2
2
Dengan
v t =kecepatan pada waktu t ( m/s)
v o =kecepatan mula-mula (m/s )
h= ketinggian (m)
t=waktu( s )
g=Percepatan gravitasi bumi(m/s 2 )

17. Gerak parabola


Rumus:
→ →
v ox =v 0 cosθ

s=v 0 x t
→ →
v oy =v 0 sin θ

31
→ →
v ty =v o sin θ±gt
→ →
v 2=(v o sinθ )2 ±2 gh
ty
→ 1
h=(v o sin θ)t± gt 2
2

v 0 sin θ
t maks=
g
v 2o
hmaks = sin 2 α
2g

2 v 0 sinθ
t terjauh=2t maks =
g
v 2o
x maks= sin 2 α
2g
Dengan :
v ox :kecepatan awal pada sumbu x (m/s )
v ox :kecepatan awal pada sumbu y (m/s )
v o :kecepatan mula-mula (m/s )
θ : sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif
t : waktu( s)
g :Percepatan gravitasi bumi(m/s 2 )
t maks : waktu yng ditempuh saat mencapai titik tertinggi (s)
t terjauh : waktu yng ditempuh saat mencapai titik terjauh (s)
x maks : jarak terjauh (m )

b. Rumus – rumus yang terkait pada kinematika rotasi


1. Posisi
Posisi benda bergerak melingkat tiap saat

r = ^i R cosθ + ^j R sinθ
panjang jari-jari phytagoras
2 2 2
R =x + y

2. Frekuensi

32
n
f=
t
dengan:
n: banyaknya osilasi
t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz)

3. Periode
t
T=
n
dengan:
n: banyaknya osilasi
t : waktu (s)
T : periode (s)

4. Kecepatan Sudut
v =ωR
dengan:
ω : percepatan sudut (m/s2)
R : jari-jari
T : periode (s)

5. Kecepatan sudut Rata-rata


Δθ
ω=
Δt
dengan:
Δθ : sudut yang ditempuh benda(radian)
Δt : waktu (sekon)

6. Kecepatan sudut Sesaat



ω=
dt
dengan:
ω : percepatan sudut (m/s2)

33

dt : turunan posisi terhadap waktu

7. Laju benda
v =Rω
ω : percepatan sudut (m/s2)
R : jari-jari
v : laju benda (m/s)

8. Percepatan Sudut
Δω
α=
Δt
dengan:
α : percepatan sudut (m/s2)

dt : turunan perterhadap waktu

9. Percepatan Sudut Sesaat



α=
dt

10. Percepatan Tangensial


α T =Rα

11. Percepatan Sentripetal


2
α s =Rω

12. Hubungan antar roda-roda


a. Sepusat
ω A=ω B
b. Bersinggungan
v A =v B atau r A ω A=r B ωB

34
c. Dihubungkan dengan Belt
v A =v B atau r A ω A=r B ωB

13. Perpindahan Sudut


Δθ=θ−θ0
Atau
s=θR

c. Rumus – rumus yang terkait pada materi dinamika translasi


1. Titik berat

XO=
∑ m 1 x1
∑ m1
XO =
∑ m1 x1+m2 x 2+ m3 x3
m1 +m2 +m3

Y O=
∑ m1 y 1
∑ m1
YO =
∑ m1 y 1+m2 y 2+m3 y 3
m1 +m2 +m3

Keterangan :

XO : absis titik berat benda

YO : ordinat titik berat benda

m : massa (kg)

Xi : absis titik berat tangkap partikel

YI : ordnat titik tangkap partikel

35
Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga

V 1 x1 +V 2 x 2 +V 3 x 3
∑ V 1 X1
XO= =
V 1 +V 2 +V 3 ∑V1
V y +V y +V y ∑ V 1 Y 1
Y O= 1 1 2 2 3 3 =
V 1 +V 2 +V 3 ∑V1
Ket :

Vi : volume partikel ke-i

2. Kesetimbangan benda tegar


Syarat translasi

∑ F X=0
∑ F Y =0
Syarat rotasi :

∑ τ }=0 ¿
Keterangan :

∑ = sigma/ jumlahan
F = gaya (N)

τ =momengaya(torsi)( N . m)

3. Gaya

dv
∑ F=m dt
Keterangan :

F = gaya (N)

36
m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s)

4. Usaha
Usaha yang bekerja pada suatu benda dengan gaya konstan ketika benta tersebut telah
mengalami perindahan x :
W F=FΔx (gaya konstan sepanjang arah x)

Perpindahan benda yang mengakibatkan sudut :


W F=FΔx cosθ

Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh pegas dengan massa, F = -kx , sebagai pegas

yang mengibah posisi x1 ke x2

1
W F=− k ( x22 −x 21 )
2

Keterangan :

W : Usaha (J)

F : gaya (N)

x : jarak perpindahan (m)

5. Energi potensial gravitasi


EPgrav =W .h

EP grav =mgh

Keterangan :

g : percepatan gravitasi (m/s)\

h : ketinggian (m)

37
m : massa (kg)

W: gaya berat (N)

EP : energi potensial (J)

6.
Energi Kinetik

1
EK= mv 2
2

Keterangan :

Ek : energi kinetik (J)

m : massa (kg)

v : kecepatan m/s

7. Momentum

→ →
p=m v

→ dp
Fnet =
dt

Keterangan :

p : momentum kg.m/s

m : massa (kg)

v : kecepatan m/s

8. Impuls

9.
Impuls = F Δt =Δ P = p akhir - pawal

Keterangan :

Pawal : momentum awal kg.m/s

38
Pakhir : momentum akhir kg.m/s

10. Tumbukan
a. Tumbukan lenting sempurna
Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
1 1 1 1
m1 v 21 + m2 v22 = m1 v '12 + m 2 v '22
2 2 2 2
Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
berlaku koefisin restitusi :
v 1 '−v 2 '
e=− =1
v 1 −v 2
nilai koefisien restitusi :
tumbukan lenting sempurna : e = 1
b. tumbukan lenting sebagian
Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
v 2 '−v 1 '
e=−
v 2 −v 1

e=
√ h2
√ h1
tumbukan lenting sebagian : 0 < e <1

c. tumbukan tak lenting sama sekali


m1 v1 + m2 v2 = (m1+ m2) v’
tumbukah tidak lenting e = 0

Keterangan :

m : massa (kg)

v : kecepatan m/s

39
11. Hukum Hooke
F=kΔx
Keterangan :
F : gaya tarik (N)
k : ketetapan pegas atau tetapan gaya (N/m)
∆x : pertambahan panjang pegas (m)

12. Tegangan
F
σ=
A
Keterangan :
F : Gaya (N)
A : Luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2 atau Pa)

13. Regangan
ΔL
e=
LO
Keterangan :
e : Regangan
∆L : Pertambahan panjang (m)
LO: Panjang mula-mula (m)

14. Modulus Elastisitas


σ
E=
e
Keterangan :
E : Modulus elastisitas
e : Regangan
σ : Tegangan (N/m2 atau Pa)

d. Rumus – rumus yang terkait pada dinamika rotasi


1. Energi kinetik rotasi

40
1
K i= m1 v 21
2

1 1
K R =∑ K i = ∑ 2 m1 v 21 = ∑ mi r12 ω2
i i 2
1
K R= ∑ m1 r 21 ω2
2 ( )
i

2. Momen Inersia:
I=k . m. R 2
Dengan :
I : momen inersia (kg.m2)
k = konstanta inersia
m : massa benda (kg)
R : jari –jari benda dari pusat massa atau panjang benda (m)

3. Momen Gaya (Torsi)


τ =I . α=F . R
Dengan :
τ : momen gaya (torsi)(N.m)

I : momen inersia(kg.m2)
α : percepatan sudut (rad/s2)

F : besar gaya (N)


R : jarak gaya ke sumber putar (m)

4. Daya pada gerak rotasi


dW
Ρ= =τϖ
dt
5. Perpindahan Sudut
Δθ=θ f −θi
6. Perpindahan sudut

ϖ=
dt
41
7. Percepatan sudut sesaaat

dϖ ϖ f −ϖ i
α =lim =
dt t f −t i
Hubungan antara percepatan linier dengan percepatan sudut
dv dϖ
α t= =r
dt dt
α t =rα
v2
α t= =rϖ 2
r
8. Gaya Gravitasi Newton
Gm1 m2
F12=F 21=
r2
ket:
F12=F 21=Gaya tarik menarik antara kedua benda ( N )
G=Tetapan umum gravitasi (6,672×10-11 Nm 2 /kg 2 )
m1=massa benda 1 (kg )
m2=massa benda 2 (kg )
r= Jarak antara kedua benda (m)

9. Kuat Medan Gravitasi


F GM
g= = 2
m r
ket:
M=massa benda yang menghasilkan percepatan gravitasi (kg )
r= Jarak antara kedua benda (m)

10. Percepatan Gravitasi pada ketinggian tertentu diatas permukaan bumi


gA R 2
=
gB R+h ( )
ket:
g A=percepatan gravitasi pada permukaan bumi
gb =percepatan gravitasi pada ketinggian h diatas permukaan bumi
R= jari-jari bumi

11. Perbandingan percepatan gravitasi dua buah planet

42
2
g A m p Rb
=
( )
gB m b R p
ket:
g A=percepatan gravitasi pada permukaan bumi
gb =percepatan gravitasi pada ketinggian h diatas permukaan bumi
R= jari-jari bumi

12. Hukum III Kepler

T2
=kons tan
R3
ket:
T =Periode revolusi (s)
R= jari-jari rata-rata orbit planet(m )
13. Momentum sudut
v
L=m .ω=m .
R

Keterangan :
L : Momentum sudut (kg.m2.s-1 )
m : Massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
R : jari-jari (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

2.3.2 Rumus – Rumus Yang Terkait Fluida


1. Massa Jenis
m
ρ=
V
dengan :
ρ : massa jenis benda (kg/m3 )
m: massa benda (kg )
V: Volume benda (m3 )

2. Tekanan Pada Fluida

43
F
P=
A
dengan :
2
P: Tekanan (N/m atau Pa )
F :gaya ( N )
A: Luas Bidang ( m2 )

3. Pipa U
ρ1 . h1 =ρ 2 . h2
dengan :
ρ1 =massa jenis zat cair 1 (kg/m3 )
h1 =ketinggian zat cair 1 dari bidang batas dua zat cair (m)
ρ2 =massa jenis zat cair 2 (kg/m 3 )
h2 =ketinggian zat cair 1 dari bidang batas dua zat cair (m)
4. Tekanan Hidrostatis
P=Po +ρ gh
dengan :
P: Tekanan Total (Pa )
Po : Tekanan Atmosfer (atm, Pa )
g :Percepatan hravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10m/s 2 )
ρ : Massa Jenis (kg/m3 )
h :Ketinggian (m)
5. Hukum Pascal
F1 A 1
=
F2 A 2
dengan :
F1 : Gaya yang bekerja pada penampang l (N )
F2 : Gaya yang bekerja pada penampang 2 ( N )
A 1 : Luas penampang l (m2 )
A 2 : Luas penampang 2 (m2 )

6. Gaya Apung

44
F a=wu −w c
F a=mf . g atau F a =ρ f . g . V f
dengan :
F a : Gaya apung ( N )
w u :Gaya berat di udara( N )
w c : Gaya berat pada zat cair( N )
mf : Massa fluida (kg )
g:percepatan gravitasi bumi (m/s 2 )
3
ρf : M assa jenis fluida ( kg/m )
V f :Volume benda yang tercelup zat cair (m3 )
7. Mengapung

W b =F a
mb . g=mf . g
V b ρ b=V f ρf ¿
ρb ¿
¿
8. Melayang
V b ρ b=V f ρf
ρb =ρ f
dengan :
ρb : M assa jenis benda (kg/m3 )
V b : Volume benda (m3 )
ρf : M assa jenis fluida ( kg/m3 )
V f :Volume benda yang tercelup zat cair (m3 )

45
9. Tenggelam

3 3 3 3
Vbρ¿f ρb¿f denga:¿ρbMas jenisb da(kg/m)¿Vb:olumebnda(m)¿ρf:Mas jenisfluda(kg/m)¿Vf:olumebnday gterclupzatcir(m)¿
10. Tegangan Permukaan
F
γ=
d
dengan :
γ : Tegangan permukaan ( N/m)
F :gaya tegangan permukaan (N )
d:Panjang permukaan (m) dengan d=2 l
11. Kapilaritas
2γ cosθ
h=
ρ gr
dengan :
h :kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam pipa (m )
γ : Tegangan permukaan ( N/m)
θ :Sudut kontak
ρ :Massa jenis zat cair(kg/m 3 )
g:percepatan gravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10 m/s 2 )
r : jari-jari pipa kapiler (m )
12. Viskositas
η. A.v
F=
L
dengan :
F : Gaya yang bekerja ( N )
A :Luas keping yang bersentuhan dengan fluida (m2 )
v : Kelajuan ( m/s)
L:Jarak antara dua keping (m )
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )

46
13. Gaya Hambatan
F s=6 πη rv
dengan :
F s : Gaya hambatan ( N )
22
π : atau 3,14
7
v : Kelajuan relatif benda terhadap fluida ( m/s)
r: jari-jari bola (m)
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )
14. Kecepatan Terminal

2 r2 g
vT = ( ρb −ρf )

dengan :
v T :Kecepatan terminal (m/s )
r:Jari-jari bola (m)
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )
ρb : massa jenis benda (kg/m 3 )
ρf :massa jenis fluida (kg/m3 )
g :percepatan gravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10 m/s2 )
15. Debit air
Q= A . v
=πr 2 . v
1
¿ πd 2 . v
4
dengan :
Q: D ebit ( m3 /s)
V:Volume ( m3 )
A :luas permukaan (m2 )
v :kecepa tan fluida(m/s)
r : jari - jari penampang (m)
d :diameter penampang (m)

16. Persamaan kontinuitas

47
A 1 . v 1 =A 2 . v 2
r 21 . v 1 =r 22 . v 1
D21 . v 1 =D22 . v 2
dengan :
A 1 :luas permukaan 1 (m2 )
A 2 : luas permukaan 2 (m2 )
v 1 : kecepatan fluida pada luas permukaan 1 ( m/s)
v 2 : kecepatan fluida pada luas permukaan 2 ( m/s)
17. Hukum Bernouli
1
P+ ρ gh+ ρv2 =konstan
2
1 1
P1 + ρ gh1 + ρv 21 =P2 +ρ gh2 + ρv 22
2 2
dengan :
P: tekanan (N/m 2 )
ρ :Volume (m3 )
A :massa jenis zat cair (kg/m3 )
g :grativasi (m/s2 )
h :ketinggian fluida (m)
v :kecepatan fluida ( m/s)
18. Hukum Archimedes
F A =ρ . g. V celup
dengan :
F : besar gaya angkat ke atas ( N )
ρ :massa jenis zat cair (kg/m3 )
g:grativasi (m/s2 )
V : volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3 )

48
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep-konsep fisika dipahami melalui analisis dan hasilnya digunakan untuk
mengidentifikasi cara menerapkan konsep tersebut. Pada aKhirnya hasil analisis itu
berbentuk struktur konsep yang merupakan pokok gagasan dari konsep yang telah dianalisis.
Struktur konsep inilah yang kemudian dijadikan pegangan dalam penerapannya. Struktur
konsep fisika dapat kita bedakan berdasarkan objek dan fenomena yang dipelajari dalam
konsep tersebut.

49
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajudin. (2016). Fisika Dasari 1. Bandung: ITB.


Douglas C., Giancoli,.,Fisika Jilid 1 Edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2007) Foster, Bob,
Humizar dan Sarlem, Dunia Fiska I Untuk SMP kelas VII, (Jakarta : Erlangga, 2005)
Kanginan, Marthen. 2006, Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.
Kanginan, Marthen, Fisika 1B untuk Kelas 1, (Jakarta : Erlangga, 2003)
Seribupena FISIKA SLTP Jilid 1 (Jakarta : Erlangga, 1999)

50

Anda mungkin juga menyukai