Disusun Oleh :
Sri Arfani Hs (NIM. 8196175002)
Matias Irfan Pandiangan (NIM. 8196175005)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsfat tentang
filosofi atau konsep-konsep mekanika dan fluida,
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.2 Besaran-Besaran..........................................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................49
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat ilmu pegetahuan memiliki perbedaan dengan sejarah ilmu pengetahuan.
Dengan kata lain, filsafat dapat dipahami dengan sungguh-sungguh jika refleksi tentang
sejarah ilmu pengetahuan telah dipahami sebelumya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
kita untuk meilihat bagaimana proses perkembangan ilmu pengetahuan dalam konteks
historisnya sehingga kita dapat memperoleh pemahaman yang umum dan menyeluruh tentang
proses perkembangan ilmu pengetahuan tersebut. Penting juga dalam memahami isu-isu
utama filsafat dan ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu pengetahuan Fisika dikenal banyaknya konsep, teori, prinsip serta hukum
yang mengkaji berbagai fenomena alam semesta salahsatunya adalah mekanika. Mekanika
merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi (benda), yaitu ilmu
yang mempelajari gerak benda, baik benda yang diam (statika) maupun benda yang bergerak
(kinematika dan dinamika). Penemuan-penemuan konsep, teori, prinsip serta hukum dalam
ilmu pengetahuan fisika tentunya memiliki sejarah tersendiri dalam perkembangannya.
Sejarah penemuan konsep ini tentunya dipengaruhi serta berlandaskan atas pengetahuan serta
bagaimana kajian filsafat terkait dengan konsep tersebut.
Bagaimana penemuan konsep mekanika dengan menggunakan pendekatan filosofis yaitu
cara pandang yang bertujuan untuk menjelaskan inti, serta hakikat mengenai sesuatu yang
berada dibalik objek kajian ilmu mekanika. Dengan kata lain, pendekatan filosofis adalah
upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak. Pendekatan
filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan
manusia, termasuk dalarn pendidikan. Dalam makalah ini, akan dibahas filosofi atau konsep-
konsep fisika.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui filosofi atau konsep- konsep pada mekanika.
2. Untuk mengetahui filosofi atau konsep- konsep pada fluida.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Hukum kekekalan Energi yaitu energi tidak isa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan,
melainkan energi bisa diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya(blog rumus-
rumus.com)
Prinsip yang terdapat dalam mekanika
1. Prinsip kepastian
Posisi benda yang bergerak pada waktu tertentu dapat diketahui dengan pasti.
2.2 Besaran-Besaran
2.2.1 Besaran-Besaran Pada Mekanika
1. Panjang
a. Definisi
Garis lurus antara dua titik
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran Pokok
2. Massa
a. Definisi
Banyaknya zat yang terkandung pada suatu benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg (kilogram)
4
Dimensi : [M]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar
3. Waktu
a. Definisi
Waktu didefinisikan interval dua kejadian
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : sekon (s)
Dimensi : [T]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar
4. Posisi
a. Definisi
Posisi adalah lokasi benda dalam sumbu koordinat. Posisi adalah vektor yang
berpangkal dari pusat koordinat ke lokasi benda.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar
5. Perpindahan
a. Definisi
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran vektor
5. Sudut elevasi
a. Definisi
sudut yang dibentuk oleh dua arah garis pada horizontal dan vertikal
5
b. Satuan dan Dimensi
Satuan: θ
c. Jenis Besaran
Besaran skalar
6. Jarak Tempuh
a. Definisi
Panjang lintasan yang ditempuh
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : meter (m)
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar
7. Kelajuan
a. Definisi
Besaran yang tidak tergantung pada arah
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan skalar
8. Laju Rata-rata
a. Definisi
Besar kelajuan yang mewakili dari beberapa variasi kelajuan
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
6
9. Kelajuan sesaat
a. Definisi
Besar kelajuan pada titik tertentu
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
10. Kecepatan
a. Definisi
Besaran yang tergantung arah geraknya
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan : s
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
: [L][T]-1
Dimensi
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan vektor
7
b. Satuan dan Dimensi
m
: s
Satuan
: [L][T]-1
Dimensi
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
Dimensi : [L][T]
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
14. Percepatan
a. Defenisi
Perubahan kecepatan yang terjadi selama selang waktu tertentu
b. Satuan dan Dimensi
m
s2
Satuan :
Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
8
m
s2
Satuan :
Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
Dimensi : [L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
17. Waktu
a. Definisi
Waktu didefinisikan interval dua kejadian
d. Satuan dan Dimensi
Satuan : sekon (s)
Dimensi : [T]
e. Jenis Besaran
Besaran Skalar dan Besaran Pokok
Dimensi : [L][T]-1
9
c. Jenis Besaran
Besaran vektor dan besaran turunan
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran vektor dan besaran turunan
20. Jari-Jari
a. Definisi
Jarak antara pusat lingkaran terhadap garis lingkaran
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar
[L][T]-2
Dimensi :
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran Vektor
10
22. Percepatan Sentripetal
a. Definisi
Percepatan ke arah pusat
b. Satuan dan Dimensi
rad
s2
Satuan :
[L][T]-2
Dimensi :
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran Vektor
25. Periode
a. Definisi
Waktu yang diperlukan untuk berotasi satu putataran
b. Satuan dan Dimensi
11
Satuan : Sekon
Dimensi: [T]
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan
26. Frekuensi
a. Definisi
Banyaknya putaran dalam tiap detik
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Hz
Dimensi : [T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran skalar dan besaran turunan
12
29. Gaya
a. Definisi
Besaran yang dapat menyebabkan perubahan kecepatan
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
30. Gaya normal
a. Definisi
gaya reaksi/akibat gaya tekanan pada benda
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N (Newton)
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
13
: kg m/s2
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar
14
36. Modulus Elastis
a. Definisi
Ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada
benda itu.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
: kgm-1 s-2
Dimensi : [M][L] -1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan Besaran skalar
39. Usaha
15
a. Definisi
Perubahan energy untuk menghasilkan sesuatu atau gaya yang menyebabkan
perpindahan
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : J (Joule)
: kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran saklar
43. Momentum
a. Definisi
Tingkat kesukaran benda untuk diberhentikan
b. Satuan dan Dimensi
16
m
: v
Satuan
: [M][L][T]-1
Dimensi
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan vektor
44. Implus
a. Definisi
Besar perubahan momentum
b. Satuan dan Dimensi
N.s
Satuan :
Dimensi : [M][L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran vektor
Dimensi : [L][T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
18
Momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang melakukan gerak rotasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg.m2s-1`
Dimensi : [M] [L]2[T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
19
54. Energi Kinetik Rotasi
a. Definisi
Energi yang dibutuhkan suatu benda untuk melakukan gerak rotasi
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : Nm (Joule) atau
Dimensi : kgm2s-2
Dimensi : [M][L]2[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
20
kgm/s
17. Implus N.s [M][L][T]-1 Besaran turunan dan vector
18. Titik berat m/s [L][T]-1 Besaran Skalar
19. Kecepatan Kgm/s [M][L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
vektor
2 -2
20. Percepatan M/S [L][T] Besaran vektor
gravitasi
21. Momen gaya Nm/kgm2s- [M][L]2[T]-2 Besaran Turunan dan besaran
2
Vektor
22. Momentum Sudut kg.m2s-1` [M] [L]2[T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
23. Momen Inersia kg.m2 [M][L] 2 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
24. Kecepatan sudut rad/s [1][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
25. Percepatan sudut rad/s2 [1][T]-2 Besaran turunan dan besaran
skalar
26. Gaya gravitasi kgms-2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
Newton skalar
27. Kuat medan kgms-2 [M][L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
gravitasi skalar
2 -2
28. Energi kinetik Nm [M][L] [T] Besaran Turunan dan besaran
rotasi (Joule) Vektor
kgm2s-2
29. Waktu S [T] Besaran skalar dan besaran
pokok
30. Koefisien statis Besaran skalar
31. Kecepatan linier Rad/s [L][T]-1 Besaran vektor dan besaran
turunan
32. Jari-jari m [L] Besaran skalar
33. Koefisien dinamis Besaran skalar
34. Percepatan Rad/s2 [L][T]-2 Besaran Turunan dan besaran
sentripetal Vektor
35. Sudut elevasi Radian Besaran skalar
36. Perpindahan sudut Radian [L] Besaran vektor
37. Periode Sekon [T] Besaran skalar dan besaran
turunan
-1
38. Frekuensi Hz [T] Besaran skalar dan besaran
turunan
39. Posisi m [L] Besaran skalar
40. Panjang m [L] Besaran pokok
21
41. Kelajuan m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
42. Laju rata-rata m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
43. Kelajuan sesaat` m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
44. Perpindahan m [L] Besaran vektor
45. Kecepatan rata-rata m/s [L][T]-1 Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
46. Kecepatan sesaat m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
-1
47. Kecepatan konstan m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
skalar
2 -2
48. Percepatan m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
vektor
49. Percepatan rata- m/s2 [L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
rata vektor
2 -2
50. Percepatan sesaat m/s [L][T] Besaran turunan dan besaran
vektor
51. Sudut elevasi θ Besaran skalar
52. Percepatan m/s2 [L][T]-2 Besaran turunan dan besaran
gravitasi vektor
53. Regangan pada Besaran skalar
pegas
2. Luas Permukaan
22
a. Definisi
Luasan permukaan suatu benda padat tiga dimensi. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/m3
Dimensi : [M][L]-3
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar
3. Massa Jenis
a. Definisi
Suatu besaran kerapatan massa benda (acamedia.edu)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : kg/m3
Dimensi : [M][L]-3
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar
5. Tekanan Hidrostatis
a. Definisi
Tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. (acamedia.edu)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
Dimensi : [M][L]-1[T]-2
23
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan skalar
6. Tekanan Atmosfer
a. Definisi
Tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.(wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m2
Dimensi : [M][L]-1[T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan skalar
7. Gaya Apung
a. Definisi
Gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang
direndam.(wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N
Dimensi : [M][L][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan Skalar
8. Tegangan Permukaan
a. Definisi
Gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan
benda dalam keadaan tegang. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : N/m
Dimensi : [M][T]-2
c. Jenis Besaran
Besaran turunan dan besaran skalar
9. Kapilaritas
a. Definisi
24
Fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler (pipa
dengan luas penampang yang sempit). (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m
Dimensi : [L]
c. Jenis Besaran
Besaran pokok dan besaran skalar
25
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan besaran Skalar
13. Debit
a. Definisi
Sejumlah besar volume air yang mengalir dengan sejumlah sedimen padatan
(misal pasir), mineral terlarut (misal magnesium klorida), dan bahan biologis (misal alga)
yang ikut bersamanya melalui luas penampang melintang tertentu. (wikipedia)
b. Satuan dan Dimensi
Satuan : m3/s
Dimensi : [L]3[T]-1
c. Jenis Besaran
Besaran Turunan dan skalar
26
2.3 Rumus – Rumus
2.3.1 Rumus – Rumus Yang Terkait Mekanika
a. Rumus – rumus yang terkait pada kinematika translasi
1.
Kecepatan
→ r
v=
Δt
Dengan :
r : perpindahan (m)
2. Kelajuan
s
v=
Δt
Dengan :
s : jarak (m)
3. Kelajuan rata-rata
Δs
v=
Δt
Dengan :
4. Percepatan rata-rata
→
→ Δv
⟨a ⟩=
Δt
27
Dengan
→
Δ v : perubahan kecepatan (m/s)
→
a : percepatan (m/s2)
5. Kecepatan rata-rata
→
→ Δr
⟨v ⟩=
Δt
Dengan :
Δr :perubahan perpindahan(m)
Δt : selang waktu (s)
6. Percepatan sesaat
→ dv
⟨a ⟩=lim
→0 dt
7. Kecepatan sesaat
→
→ dr
v =lim
→ 0 dt
Dengan :
→
dr
dt : turunan posisi terhadap waktu
8. posisi
→
r = ^i x+ ^j y+ k^ z
Dengan :
28
9.
Perpindahan
→ → →
Δ r 21 =r 2−r 1
Besar perpindahan benda, yaitu panjang vektor perpindahan adalah
2
√
Δr 21=|Δr 21|= ( r 2 −r 1 )
Dengan :
Dengan
R : jari-jari bumi
Δσ : sudut sentral ( dalam satuan radian)
dengan:
29
v =kecepatan (m/s )
s= jarak ( m)
t=waktu( s)
t 2h
max = g √
Dengan
30
15. Gerak Vertikal ke Bawah
Rumus:
→ →
v t =v 0 +gt
→ →
v 2 =v 2 +2 gh
t 0
→ 1
h=v 0 t + gt 2
2
Dengan
v t =kecepatan pada waktu t ( m/s)
v o =kecepatan mula-mula (m/s )
h= ketinggian (m)
t=waktu( s )
g=Percepatan gravitasi bumi(m/s 2 )
31
→ →
v ty =v o sin θ±gt
→ →
v 2=(v o sinθ )2 ±2 gh
ty
→ 1
h=(v o sin θ)t± gt 2
2
→
v 0 sin θ
t maks=
g
v 2o
hmaks = sin 2 α
2g
→
2 v 0 sinθ
t terjauh=2t maks =
g
v 2o
x maks= sin 2 α
2g
Dengan :
v ox :kecepatan awal pada sumbu x (m/s )
v ox :kecepatan awal pada sumbu y (m/s )
v o :kecepatan mula-mula (m/s )
θ : sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif
t : waktu( s)
g :Percepatan gravitasi bumi(m/s 2 )
t maks : waktu yng ditempuh saat mencapai titik tertinggi (s)
t terjauh : waktu yng ditempuh saat mencapai titik terjauh (s)
x maks : jarak terjauh (m )
2. Frekuensi
32
n
f=
t
dengan:
n: banyaknya osilasi
t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz)
3. Periode
t
T=
n
dengan:
n: banyaknya osilasi
t : waktu (s)
T : periode (s)
4. Kecepatan Sudut
v =ωR
dengan:
ω : percepatan sudut (m/s2)
R : jari-jari
T : periode (s)
33
dθ
dt : turunan posisi terhadap waktu
7. Laju benda
v =Rω
ω : percepatan sudut (m/s2)
R : jari-jari
v : laju benda (m/s)
8. Percepatan Sudut
Δω
α=
Δt
dengan:
α : percepatan sudut (m/s2)
dω
dt : turunan perterhadap waktu
34
c. Dihubungkan dengan Belt
v A =v B atau r A ω A=r B ωB
XO=
∑ m 1 x1
∑ m1
XO =
∑ m1 x1+m2 x 2+ m3 x3
m1 +m2 +m3
Y O=
∑ m1 y 1
∑ m1
YO =
∑ m1 y 1+m2 y 2+m3 y 3
m1 +m2 +m3
Keterangan :
m : massa (kg)
35
Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
V 1 x1 +V 2 x 2 +V 3 x 3
∑ V 1 X1
XO= =
V 1 +V 2 +V 3 ∑V1
V y +V y +V y ∑ V 1 Y 1
Y O= 1 1 2 2 3 3 =
V 1 +V 2 +V 3 ∑V1
Ket :
∑ F X=0
∑ F Y =0
Syarat rotasi :
∑ τ }=0 ¿
Keterangan :
∑ = sigma/ jumlahan
F = gaya (N)
τ =momengaya(torsi)( N . m)
3. Gaya
→
dv
∑ F=m dt
Keterangan :
F = gaya (N)
36
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
4. Usaha
Usaha yang bekerja pada suatu benda dengan gaya konstan ketika benta tersebut telah
mengalami perindahan x :
W F=FΔx (gaya konstan sepanjang arah x)
Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh pegas dengan massa, F = -kx , sebagai pegas
1
W F=− k ( x22 −x 21 )
2
Keterangan :
W : Usaha (J)
F : gaya (N)
EP grav =mgh
Keterangan :
h : ketinggian (m)
37
m : massa (kg)
6.
Energi Kinetik
1
EK= mv 2
2
Keterangan :
m : massa (kg)
v : kecepatan m/s
7. Momentum
→ →
p=m v
→
→ dp
Fnet =
dt
Keterangan :
p : momentum kg.m/s
m : massa (kg)
v : kecepatan m/s
8. Impuls
9.
Impuls = F Δt =Δ P = p akhir - pawal
Keterangan :
38
Pakhir : momentum akhir kg.m/s
10. Tumbukan
a. Tumbukan lenting sempurna
Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
1 1 1 1
m1 v 21 + m2 v22 = m1 v '12 + m 2 v '22
2 2 2 2
Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
berlaku koefisin restitusi :
v 1 '−v 2 '
e=− =1
v 1 −v 2
nilai koefisien restitusi :
tumbukan lenting sempurna : e = 1
b. tumbukan lenting sebagian
Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
v 2 '−v 1 '
e=−
v 2 −v 1
e=
√ h2
√ h1
tumbukan lenting sebagian : 0 < e <1
Keterangan :
m : massa (kg)
v : kecepatan m/s
39
11. Hukum Hooke
F=kΔx
Keterangan :
F : gaya tarik (N)
k : ketetapan pegas atau tetapan gaya (N/m)
∆x : pertambahan panjang pegas (m)
12. Tegangan
F
σ=
A
Keterangan :
F : Gaya (N)
A : Luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2 atau Pa)
13. Regangan
ΔL
e=
LO
Keterangan :
e : Regangan
∆L : Pertambahan panjang (m)
LO: Panjang mula-mula (m)
40
1
K i= m1 v 21
2
1 1
K R =∑ K i = ∑ 2 m1 v 21 = ∑ mi r12 ω2
i i 2
1
K R= ∑ m1 r 21 ω2
2 ( )
i
2. Momen Inersia:
I=k . m. R 2
Dengan :
I : momen inersia (kg.m2)
k = konstanta inersia
m : massa benda (kg)
R : jari –jari benda dari pusat massa atau panjang benda (m)
I : momen inersia(kg.m2)
α : percepatan sudut (rad/s2)
dϖ ϖ f −ϖ i
α =lim =
dt t f −t i
Hubungan antara percepatan linier dengan percepatan sudut
dv dϖ
α t= =r
dt dt
α t =rα
v2
α t= =rϖ 2
r
8. Gaya Gravitasi Newton
Gm1 m2
F12=F 21=
r2
ket:
F12=F 21=Gaya tarik menarik antara kedua benda ( N )
G=Tetapan umum gravitasi (6,672×10-11 Nm 2 /kg 2 )
m1=massa benda 1 (kg )
m2=massa benda 2 (kg )
r= Jarak antara kedua benda (m)
42
2
g A m p Rb
=
( )
gB m b R p
ket:
g A=percepatan gravitasi pada permukaan bumi
gb =percepatan gravitasi pada ketinggian h diatas permukaan bumi
R= jari-jari bumi
T2
=kons tan
R3
ket:
T =Periode revolusi (s)
R= jari-jari rata-rata orbit planet(m )
13. Momentum sudut
v
L=m .ω=m .
R
Keterangan :
L : Momentum sudut (kg.m2.s-1 )
m : Massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
R : jari-jari (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
43
F
P=
A
dengan :
2
P: Tekanan (N/m atau Pa )
F :gaya ( N )
A: Luas Bidang ( m2 )
3. Pipa U
ρ1 . h1 =ρ 2 . h2
dengan :
ρ1 =massa jenis zat cair 1 (kg/m3 )
h1 =ketinggian zat cair 1 dari bidang batas dua zat cair (m)
ρ2 =massa jenis zat cair 2 (kg/m 3 )
h2 =ketinggian zat cair 1 dari bidang batas dua zat cair (m)
4. Tekanan Hidrostatis
P=Po +ρ gh
dengan :
P: Tekanan Total (Pa )
Po : Tekanan Atmosfer (atm, Pa )
g :Percepatan hravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10m/s 2 )
ρ : Massa Jenis (kg/m3 )
h :Ketinggian (m)
5. Hukum Pascal
F1 A 1
=
F2 A 2
dengan :
F1 : Gaya yang bekerja pada penampang l (N )
F2 : Gaya yang bekerja pada penampang 2 ( N )
A 1 : Luas penampang l (m2 )
A 2 : Luas penampang 2 (m2 )
6. Gaya Apung
44
F a=wu −w c
F a=mf . g atau F a =ρ f . g . V f
dengan :
F a : Gaya apung ( N )
w u :Gaya berat di udara( N )
w c : Gaya berat pada zat cair( N )
mf : Massa fluida (kg )
g:percepatan gravitasi bumi (m/s 2 )
3
ρf : M assa jenis fluida ( kg/m )
V f :Volume benda yang tercelup zat cair (m3 )
7. Mengapung
W b =F a
mb . g=mf . g
V b ρ b=V f ρf ¿
ρb ¿
¿
8. Melayang
V b ρ b=V f ρf
ρb =ρ f
dengan :
ρb : M assa jenis benda (kg/m3 )
V b : Volume benda (m3 )
ρf : M assa jenis fluida ( kg/m3 )
V f :Volume benda yang tercelup zat cair (m3 )
45
9. Tenggelam
3 3 3 3
Vbρ¿f ρb¿f denga:¿ρbMas jenisb da(kg/m)¿Vb:olumebnda(m)¿ρf:Mas jenisfluda(kg/m)¿Vf:olumebnday gterclupzatcir(m)¿
10. Tegangan Permukaan
F
γ=
d
dengan :
γ : Tegangan permukaan ( N/m)
F :gaya tegangan permukaan (N )
d:Panjang permukaan (m) dengan d=2 l
11. Kapilaritas
2γ cosθ
h=
ρ gr
dengan :
h :kenaikan/penurunan permukaan zat cair dalam pipa (m )
γ : Tegangan permukaan ( N/m)
θ :Sudut kontak
ρ :Massa jenis zat cair(kg/m 3 )
g:percepatan gravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10 m/s 2 )
r : jari-jari pipa kapiler (m )
12. Viskositas
η. A.v
F=
L
dengan :
F : Gaya yang bekerja ( N )
A :Luas keping yang bersentuhan dengan fluida (m2 )
v : Kelajuan ( m/s)
L:Jarak antara dua keping (m )
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )
46
13. Gaya Hambatan
F s=6 πη rv
dengan :
F s : Gaya hambatan ( N )
22
π : atau 3,14
7
v : Kelajuan relatif benda terhadap fluida ( m/s)
r: jari-jari bola (m)
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )
14. Kecepatan Terminal
2 r2 g
vT = ( ρb −ρf )
9η
dengan :
v T :Kecepatan terminal (m/s )
r:Jari-jari bola (m)
η :Koefisien viskositas (Pascal sekon )
ρb : massa jenis benda (kg/m 3 )
ρf :massa jenis fluida (kg/m3 )
g :percepatan gravitasi bumi (9,8m/s2 atau 10 m/s2 )
15. Debit air
Q= A . v
=πr 2 . v
1
¿ πd 2 . v
4
dengan :
Q: D ebit ( m3 /s)
V:Volume ( m3 )
A :luas permukaan (m2 )
v :kecepa tan fluida(m/s)
r : jari - jari penampang (m)
d :diameter penampang (m)
47
A 1 . v 1 =A 2 . v 2
r 21 . v 1 =r 22 . v 1
D21 . v 1 =D22 . v 2
dengan :
A 1 :luas permukaan 1 (m2 )
A 2 : luas permukaan 2 (m2 )
v 1 : kecepatan fluida pada luas permukaan 1 ( m/s)
v 2 : kecepatan fluida pada luas permukaan 2 ( m/s)
17. Hukum Bernouli
1
P+ ρ gh+ ρv2 =konstan
2
1 1
P1 + ρ gh1 + ρv 21 =P2 +ρ gh2 + ρv 22
2 2
dengan :
P: tekanan (N/m 2 )
ρ :Volume (m3 )
A :massa jenis zat cair (kg/m3 )
g :grativasi (m/s2 )
h :ketinggian fluida (m)
v :kecepatan fluida ( m/s)
18. Hukum Archimedes
F A =ρ . g. V celup
dengan :
F : besar gaya angkat ke atas ( N )
ρ :massa jenis zat cair (kg/m3 )
g:grativasi (m/s2 )
V : volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3 )
48
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep-konsep fisika dipahami melalui analisis dan hasilnya digunakan untuk
mengidentifikasi cara menerapkan konsep tersebut. Pada aKhirnya hasil analisis itu
berbentuk struktur konsep yang merupakan pokok gagasan dari konsep yang telah dianalisis.
Struktur konsep inilah yang kemudian dijadikan pegangan dalam penerapannya. Struktur
konsep fisika dapat kita bedakan berdasarkan objek dan fenomena yang dipelajari dalam
konsep tersebut.
49
DAFTAR PUSTAKA
50