Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) yang berperan penting dalam proses pembentukan dan
perkembangan sel serta metabolik pada orang dewasa (Jameson, 2013). Kelenjar
tiroid berperan dalam proses metabolisme tubuh terutama pada hati, ginjal, dan
otot. Secara spesifik dalam kondisi kehamilan, asupan iodin janin bergantung
secara penuh kepada hormon tiroid (tiroksin) ibu melalui plasenta, mengingat
fungsi tiroid janin belum berfungsi sebelum 12-14 minggu kehamilan (Deswita
& PS, 2019).

Hipotiroid merupakan salah satu gangguan endokrin yang dapat terjadi pada
wanita usia reproduksi. Hipotiroid merupakan suatu keadaan dimana fungsi dari
kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin mengalami penurunan
sehingga kadar tiroksin didalam tubuh dalam jumlah yang rendah(1). Gejalanya
dapat ringan bahkan sering tidak disadari oleh penderitanya (hipotiroid subklinis)
dimana kadar hormon tiroksin atau triiodotironin (T4) dan hormon triiodotirosin
(T3) dalam batas normal dan kadar hormon tiroid stimulating hormon (TSH)
mengalami peningkatan, gejala tampak dan disertai komplikasi, hipotiroid overt
dimana kadar hormon tiroksin atau triiodotironin (T4) dan hormon triiodotirosin
(T3) menurun dan kadar hormon tiroid stimulating hormon (TSH) mengalami
peningkatan, dan gejala dapat berat seperti terjadi miksedema merupakan
kelanjutan dari hipotiroid dengan kadar hormon tiroksin atau triiodotironin (T4)
dan hormon triiodotirosin (T3) sangat rendah dan kadar hormon tiroid stimulating
hormon (TSH) sangat tinggi, hilangnya fungsi otak, penurunan kesadaran, dan
koma. Komplikasi yang ditimbulkan hipotiroid diantaranya penyakit
kardiovaskular seperti hipertensi, dislipidemi, gangguan kesuburan, gangguan
kognitif . Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terapi sulih hormon tiroid
dengan levothyroxin (L-T4) pada ibu hamil dengan hipotiroid terbukti aman dan
tidak memiliki dampak teratogenik dan dapat membantu perbaikan kondisi pada
ibu hamil, dan levothyroxin (L-T4) dapat membantu wanita dengan hipotiroid
yang menjalani program hamil dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
kehamilan. (Lestari, 2023)
Kehamilan merupakan kondisi fisiologis pada seorang wanita, yang ditandai
dengan menempelnya janin pada dinding rahim dalam jangka waktu tertentu.
Pada masa kehamilan peran hormon tiroid diperlukan untuk pertumbuhan dan
pembentukan organ vital pada janin. Pada masa awal kehamilan, pemenuhan
kebutuhan hormon tiroid pada janin sepenuhnya tergantung suplai dari ibu
melalui plasenta. Hormon tiroid memiliki peranan penting dalam perkembangan
janin terutama dalam hal yperkembangan system saraf, sehingga gangguan fungsi
tiroid pada ibu hamil akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan saraf janin
dalam kandungan. Karena pada masa ini, janin belum memiliki kelenjar tiroid.
Oleh sebab itu kecukupan hormon tiroid dari ibu sangat penting untuk mencegah
terjadinya hipotiroidisme pada janin yang dikandungnya. Dampak paling berat
dari janin dimana ibu mengalami hipotiroidisme pada masa kehamilan adalah
terjadinya kretin yang ditandai dengan adanya kerusakan otak yang irreversible,
mental retardasi dan juga bisu tuli. Sedangkan dampak lain berhubungan dengan
defisit neuropsikointelektual (IQ) pada bayi dan anak. Hipotiroid baik overt
hypothyroid maupun subklinis pada ibu semasa hamil berhubungan dengan
perkembangan mental bayi baru lahir. Defisiensi iodium masih diduga sebagai
penyebab utama terjadinya hipotiroid, Ketidakcukupan asupan iodium untuk
memenuhi kebutuhan harian tubuh menjadi penyebab adanya hipotiroid ini.
Kebutuhan iodium pada dasarnya sangat kecil, pada orang dewasa memerlukan
sekitar 150 µg/hari sedangkan pada ibu hamil kebutuhan iodium sebesar 250
µg/hari. Kecukupan iodium populasi diukur menggunakan nilai median iodium
urin berdasarkan asumsi bahwa 90 persen iodium dikeluarkan kembali melalui
urin, apabila nilai median iodium urin. ( Budiman 2015)

Pada saat kehamilan,terjadi perubahan pada struktur dan fungsi kelenjer tiroid,
serta terjadi peningktan hormon tiroid secara fisiologi sebesar 40-100% untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kondisi ini menyulitkan diagnosa penyakit
atau kelainan troid. Hipertiroidisme yang tidak terdeteksi dan mendapatkan
penanganan yang optimal dapat meningkatkan resiko keguguran,solusio plasenta
dan persalinan prematur. Pada kehamilan dengan kehamilan ganda
(gameli),penigkatan hormon hcg dapat semakin tinggi, yang dapat menyebabkan
hipertiroidisme. Sebuah studi pada 63 wanita dengan konsentrasi hCGlebih dari
200.00 IU/L menunjukan penurunan TSH menjadi 0,2 mUI/L, dan penurunan ini
mencapai67% pada konsentrasi hCG lebih dari 400.00 IU/L. Pada ibu
hamil,komplikasi yang mungkin terjadi badai tiroid. Dalam kasus yang parah,
komplikasi ini dapat menigkatkan angka morbiditas dan mortalistas.
Hiperaktivitas kelenjer tiroid terjadi pada sekitar 0,1-0,4% kehamilan, dengan
penyakit Graves menjadi penyebab utama (85%). Kelenjer tiroid berperan penting
dalam proses metabolisme tubuh, terutama hati, ginjal dan otot. Secra khusus,
dalam kondisi kehamilan, asupan iodion oleh janin sepenuhnya tergantung pada
hormon teroid yang dihasilkan oleh ibu melalui plasenta, mengingat bahwa fungsi
tiroid janin belum aktif sebelum usia kehamilam 12-14 minggu. (ivonne,dkk
2023).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam


penelitian ini Adalah Penerapan Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan
Di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan
Kota Jambi 2024.

C. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif penelitian ilmiah yang


sistimatis terhadap bagian penomena serta kausalitas hubungan-hubungannya
tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan mengunakan model
model matimatis teori-teori atau hipotesis yag berkaitan dengan suatu penomena
untuk menegetahui penerapan pemeriksaan hiperteroid pada masa kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan Kota
Jambi 2024. Informant pada penelitian imi terdiri Dari kepala puskesmas tatul
yaman ,bidan dan ibu hamil, yang dilakukan wawancara secara
mendalam .penelitian ini akan di lakukan karna masih banyaknya di temukan
tidak dilakukannya pemeriksaan penunjang hiperteroid pada ibu hamil di wilayah
Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan Kota Jambi
2024. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi dan
wawancara.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Umum
Mengetahui Penerapan Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman
Kec.Pelayangan Kota Jambi 2024.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui komponen input dari segi man, machine, money, market
dan methode Penerapan Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan
Di Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman
Kec.Pelayangan Kota Jambi 2024.
b. Mengetahui komponen proses yang berkaitan dengan pelaksaanaan
Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan Kota Jambi
2024.
c. Mengetahui komponen output dari segi pencapaian dan keberhasilan
Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan Kota Jambi
2024.

3. Manfaat Penelitiaan
a. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Penerapan Pemeriksaan Hiperteroid Pada Masa Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman
Kec.Pelayangan Kota Jambi 2024.
b. Manfaat praktisi
1. Bagi peneliti
Sebagai aplikasi ilmu yang didapat dan untuk mengingatkan
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian pada
umumnya dan menambah pengetahuan.
2. Bagi puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman
Penelitian ini dapat memberikan gambaran penerpan mengenai
pemeriksaan hiperteroid pada masa kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas UPTD Puskemas Tahtul Yaman Kec.Pelayangan Kota
Jambi 2024.
3. Bagi Orang Tua
Sebagai pengetahuan atau tambahan informasi tentang
penerapan pemeriksaan hiperteroid pada masa kehamilan .
4. Bagi Instituti Pendidikan
Memberikan sumbangan ilmiah dan dapaat di mamfaatkan
untuk pedoman dalam penelitian selanjutnya bagi mahasiswa / i
univesitas adiwangsa jambi.
5. Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan perbandingan untuk meneliti berikutnya ,
diharapkan peneliti yang lebih dalam lagi dan memunculkan suatu
ide baru dengan pariabel berbeda dan beragam .

Anda mungkin juga menyukai