Anda di halaman 1dari 3

Tugas Rutin-Rekayasa Ide Evaluasi Pembelajaran Fisika

PROBLEM SOLVING MENURUT TEORI POLYA DAN HELLER, KEITH, AND


ANDERSON

Disusun Oleh :
Gusrianta (NIM.8196175006)

Dosen Pengampu :
Dr. Wawan Bunawan, M.Pd.,M.Si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PASCASARJANA UNIMED
2020
PROBLEM SOLVING MENURUT TEORI POLYA

Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai satu usaha mencari jalan keluar
dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang tidak begitu mudah segera untuk dicapai,
sedangkan menurut utari (1994) dalam (hamsah, 2003) mengatakan bahwa pemecahan masalah
dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan Teknik atau produk baru. Polya mengajukan
empat Langkah fase penyelesaian masalah yaitu memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekan kembali semua langkah
yang telah dikerjakan.
Fase memahami masalah tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan,
siswa tidak mungkin menyelesaikan masalah tersebut dengan benar, selanjutnya para siswa harus
mampu menyususn rencana atau strategi. Penyelesaian masalah, dalam fase ini sanat tergantung
pada pengalaman siswa lebih kreatif dalam Menyusun penyelesaian suatu masalah, jika rencana
penyelesaian satu masalah telah dibuat baik tertulis maupun tidak.
Langkah selanjutnya adalah siswa mampu menyelesaikan masalah, sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan dianggap tepat. Dan Langkah terakhir dari proses penyelesaian
masalah menurut polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang dilakukan. Mulai dari fase
pertama hingga fase ketiga. Dengan model seperti ini maka kesalahan yang tidak perlu terjadi
dapat dikoreksi kembali sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang benar-benar sesuai
dengan masalah yang diberikan.

PROBLEM SOLVING MENURUT TEORI HELLER, KEITH, AND ANDERSON


Heller dkk (1992) menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah pada hakekatnya
merupakan kemampuan berpikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason),
yaitu berpikir atau bernalar, mengaplikasijan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya untuk menyelasikan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai. Tahapan
strategi penyelesaian masalah yang telah dikenalkan oleh Heller, Keith, & Anderson (1992) ialah
(1) Visualize the problem, (2) Physics description, (3) Plan a solution, (4) Execute the plan, (5)
Check and evaluate. Pada Visualize the problem (pemfokusan masalah) peserta didik
memvisualisasikan keadaan menggunakan sketsa, menuliskan apa saja yang diketahui dan yang
ditanya. Physics decription (menggambar situasi fisika) yaitu peserta didik menyederhanakan
situasi fisika atau diagram yang dilengkapi besaran-besaran fisika yang diketahui, kemudian
lengkapi dengan hal yang ditanyakan dengan menggunakan variable matematika yang spesifik
atau konsep fisika yang diperlukan. Plan a solution (merencanakan solusi) peserta didik mencari
hubungan antar persamaan atau menurunkan persamaan yang ada sehingga diperoleh suatu
persamaan baru. Selanjutnya pada Langkah Execute the plan (melaksanakan rencana) peserta
didik menyelesaikan solusi dengan cara memasukkan angka-angka (kuantitatif) yang ada dalam
soal lengkap dengan satuan yang digunkana, sehingga diperoleh apa yang menjadi target dari
permasalahan. Pada Langkah terakhir yaitu hecj and Evaluate (evaluasi jawaban) peserta didik
memeriksa Kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan, melihat ketepatan jawaban,
kelengkapan jawaban, apakah beralasan atau tidak dan kesesuaian jawaban dengan pernyataan
dalam soal.

PROBLEM SOLVING MENURUT TEORI POLYA DAN HELLER, KEITH, AND


ANDERSON
Tabel Problem Solving Menurut Teori Polya Dan Heller, Keith, and Anderson
No Teori Polya Heller, Keith, dan Anderson
.
1. Understand the problem Recognize the problem
2. Devise a Plan Describe the problem in terms of the field
3. Carry Out the Plan Plan a solution
4. Look Back Execute the plan
5. Evaluate the solution

Anda mungkin juga menyukai