Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Keperawatan Dewasa : Sistem Endokin,
Imunologi, Pencernaan, Perkemihan, Dan Reproduksi Pria”
Dosen Pengampu :
JOMBANG
2024
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Keperawatan Dewasa :
Sistem Endokin, Imunologi, Pencernaan, Perkemihan, Dan Reproduksi Pria yang berjudul
“Makalah Konsep Dasar Medis Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dewasa Dengan
Diagnosa Hipertiroid”, tidak lupa, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir kepada kita kelak.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami menyebut sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon tiroid merupakan salah satu hormon yang ada di dalam tubuh yang
berfungsi untuk mengatur metabolisme agar tetap berjalan normal. Hormon tiroid
memiliki banyak efek pada beberapa organ di dalam tubuh seperti meningkatkan
pertumbuhan, sistem saraf pusat, kardiovaskuler, dan laju metabolisme. (Pratomo, dkk,
2022). Terdapat dua hormon yaitu tetraiodothyronine (tiroksin atau T4) dan
triiodothyronine (T3). Namun apabila terdapat kelainan atau gangguan dalam proses
produksi, hormone tiroid akan menimbulkan suatu gangguan pada tubuh dan dapat
berakibat fatal serta dapat mengancam kehidupan (Sitalaksmi, dkk, 2019). Penyakit
kelenjar tiroid termasuk penyakit yang sering ditemukan di masyarakat. Salah satu
penyakit pada kelenjar tiroid yaitu hipertiroid. Penyakit ini merupakan penyakit
hormonal yang menempati urutan kedua terbesar di Indonesia setelah diabetes melitus
(Hermawan, 2019).
Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar hormon tiroid di
dalam darah yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif (Hermawan, 2019).
Faktor - faktor yang dapat mencetuskan penyakit gangguan tiroid yaitu usia di atas 60
tahun, jenis kelamin perempuan, genetik, merokok, stress, riwayat penyakit keluarga
yang berhubungan dengan autoimun, lingkungan dengan kadar iodium dalam air
kurang, serta obat-obatan yang mengandung amiodaron, lithium karbonat,
aminogluthethimide, interferon alfa, thalidomide, dan stavudine (Larasati, 2022).
Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis (sebuah keadaan dimana dalam darah hormon
tiroid di hasilkan terlalu banyak) sebagai akibat dari produksi hormon tiroid itu sendiri.
Penyebab tersering hipertiroidisme adalah penyakit Graves. Klinisnya adalah demam,
takikardia, hipertensi, abnormalitas neurologi dan gastrointestinal (Sitalaksmi, dkk,
2019).
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat
dari produksi hormone tiroid yang berlebihan. Hipertiroidisme adalah kondisi klinis
yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi hormon tiroid dalam jaringan akibat
peningkatan sintesis hormon oleh kelenjar tiroid berupa peningkatan pelepasan hormon
tiroid endogenous atau sumber ekstratiroidal eksogen (Srikandi, 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Konsep Dasar Medis Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
a. Bagaimanakah Definisi Hipertiroid ?
b. Bagaimanakah Etiologi Hipertiroid ?
c. Bagaimanakah Faktor Resiko Hipertiroid ?
d. Bagaimanakah Patofisiologi Hipertiroid ?
e. Bagaimanakah Pathway/Woc Hipertiroid ?
f. Bagaimanakah Manifestasi Klinis Hipertiroid ?
g. Bagaimanakah Pemeriksaan Diagnostik Hipertiroid ?
h. Bagaimanakah Komplikasi Hipertiroid ?
i. Bagaimanakah Penatalaksanaan Medis Hipertiroid ?
j. Bagaimanakah Pencegahan Hipertiroid ?
2. Bagaimanakah Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa
Hipertiroid ?
a. Bagaimanakah Pengkajian Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
b. Bagaimanakah Diagnosis Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
c. Bagaimanakah Intervensi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
d. Bagaimanakah Implementasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
e. Bagaimanakah Evaluasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Medis Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
a. Untuk mengetahui Definisi Hipertiroid
b. Untuk mengetahui Etiologi Hipertiroid
c. Untuk mengetahui Faktor Resiko Hipertiroid
d. Untuk mengetahui Patofisiologi Hipertiroid
e. Untuk mengetahui Pathway/Woc Hipertiroid
f. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis Hipertiroid
g. Untuk mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Hipertiroid
h. Untuk mengetahui Komplikasi Hipertiroid
i. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Medis Hipertiroid
j. Untuk mengetahui Pencegahan Hipertiroid
2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Diagnosa Hipertiroid
a. Untuk Mengetahui Pengkajian Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
b. Untuk Mengetahui Diagnosis Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
c. Untuk Mengetahui Intervensi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
d. Untuk Mengetahui Implementasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
e. Untuk Mengetahui Evaluasi Pada Pasien Dengan Diagnosa Hipertiroid
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.
DAFTAR PUSTAKA
Ferraninda, F., Kusumajaya, H., & Ardiansyah, A. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Penyakit Hipertiroid Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam Di UPTD RSUD
Dr.(HC) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022. Jurnal Ilmu Kesehatan
Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 14(01), 41-48.
Larasati, T. A. (2022). Hipertiroid pada Wanita Lansia Usia 60 Tahun dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga di Campang Raya. Medical Profession Journal of
Lampung, 12(2), 353-357.
Purwanto, Hadi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta Selatan : KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Sitalaksmi, R., Sinardja, I. K., & Wiryana, M. (2019). Penanganan pasien krisis tiroid menurut
kriteria burch wartofsky score di Intensive Care Unit. Medicina, 50(2).