Anda di halaman 1dari 8

ASKEP HIPERTIROID

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pembimbing: Eka Juwita H, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh:
1. Dinda Huswa H R2101021
2. Fitri Anggani R2101026
3. Gina Herliana R2101027
4. Leni Safitri R2101039
5. M. Mahfudzh Naufal R2101048
6. Wahyuni Romadon R2101074

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah Trigger Case ( Hypertiroid ).

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari


dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga berhasil terutama kepada dosen pembimbing.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak mengandung


kekurangan karena keterbatasan buku pegangan dan ilmu yang penulis miliki. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kepentingan makalah penulis dimasa mendatang.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini dapat


memberikan manfaat kepada pembaca pada umumnya dan khususnya pada penulis
sendiri.

Indramayu, 14 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelenjar tiroid adalah sejens penyakit yang berbentuk sebuah benjolan
yang biasanya sering dihubungkan dengan penyakit gondok. Kelenjar Tiroid
mempunyai dua tipe yaitu ada yang jinak dan ada yang ganas. Kelenjar tiroid
yang biasanya di tandai dengan benjolan di depan leher bisa beresiko ganas 20
– 70 persen, jika munculnya benjolan (nodul) kelenjar gondok pada usia
kurang dari 20 tahun, usia lebih dari 50 tahun dan juga laki-laki. Dan resiko
ganas 33 – 37 persen bila ada riwayat radiasi di daerah sekitar kepala dan
leher pada usia anak-anak. Perbedaan antara kelenjar tiroid ganas dan jinak
adalah bila benjolan ganas terjadi perubahan ukuran benjolan dalam waktu
tahunan, sedangkan nodul jinak perubahan ukuran sangat cepat.

Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa


saja dapat mengalami gangguan keshatan. Masyarakat merupakan orang
awam yang kurang memahami kesehatan. Apabila terjadi gangguan kesehatan
terhadap mereka maka mereka lebih mempercayakannya kepada pakar atau
dokter ahli yang sudah mengetahui lebih banyak tentang kesehatan, tanpa
memperdulikan apakah gangguan tersebut masih dalam tingkat rendah atau
kronis. Namun dengan kemudahan dengan adanya para pakar atau dokter ahli,
terkadang terdapat pula kelemahannya seperti jam kerja (Praktek) terbatas dan
banyaknya pasien sehingga harus menunggu antrian. Dalam hal ini,
masyarakat selaku pemakai jasa lebih membutuhkan seorang pakar yang bisa
memudahkan dalam mendiagnosa penyakit lebih dini agar dapat melakukan
pencegahan lebih awal yang sekiranya membutuhkan waktu jika berkonsultasi
dengan dokter ahli. Karena hal tersebutlah maka dibutuhkan suatu alat bantu
yang dapat mendiagnosa penyakit berupa sisem pakar.

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan


kebutuhan dasar yang diperlukan kepada individu baik yang sehat maupun
yang sakit, yang mengalami gangguan fisik, psikis dan agar mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Diperlukan pendekatan komprehensif baik dari segi
fisik maupun psikologis serta bersifat individual bagi setiap pasien.

Hipertiroid adalah kondisi hormon tiroid yang diproduksi secara


berlebihan. Pertumbuhan perkembangan dan berbagai proses di dalam sel,
proses ini dapat dipengaruhi oleh hormon tiroid. Untuk mengetahui gangguan
fungsi kelenjar tiroid bisa melihat melalui fungsi hormonal dan pencitraan
(Putri, Milvita, Nazir, & Varuna, 2015). Kondisi penyakit ini merupakan
suatu kondisi pada seseorang dimana adanya gangguan kelenjar tiroid
akibatnya akan ada perubahan bentuk maupun perubahan fungsi dari kelenjar
tiroid tersebut (Crosby, Pontoh, & Merung, 2016). Pembesaran kelenjar tiroid
ini diakibatkan karena terlalu aktifnya kelenjar tiroid sehingga hormone tiroid
yang berbeda terlalu banyak, dan mengakibatkan pembesaran pada kelenjar
tiroid (Setiawan, 2015). Hipertiroid adalah penyaakit yang disebabkan oleh
penyakit Graves yaitu jenis masalah autoimun yang menyebabkan kelenjar
tiroid untuk memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. (Toft, D. 2014).
Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran
klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjer tiroid yang
terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari iodium, maka
iodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya
(mengurangi intensitas fungsinya). (NANDA NIC-NOC. 2013).
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu
aktif dan membuat berlebihan hormon tiroid. Kelenjar tiroi dadalah organ
yang terletak dibagian depan leher dan hormon ini yang mengontrol
metabolisme, bernapas, denyut jantung, sistem saraf, berat badan,suhu tubuh,
dan banyak fungsi lainnya dalam tubuh. Ketika kelenjar tiroid yang terlalu
aktif (hipertiroidisme) proses tubuh mempercepat dan mungkin mengalami
kegelisahan, kecemasan, denyut jantung yang cepat, tremor tangan, keringat
berlebihan, penurunan berat badan, dan masalah tidur, antara gejala lainnya.
(Aleppo, G. 2015).
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin
releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk
melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH
mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika
aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini
terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid.Pengobatan hipertiroidisme
adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara
menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium
radioaktif, tiroidektomi subtotal).
Pentingnya dari asuhan keperawatan pasien dengan Hipertiroid ini
adalah dengan memberikan penyuluhan, pengawasan, perlindungan dan
pasien dengan Hipertiroid itu dapat ditangani dengan baik dan diberi asuhan
keperawatan. Maka dari itu pasien Space Hipertiroid ini memerlukan
perawatan yang khusus untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hipertiroid?
2. Apa penyebab Hipertiroid?
3. Bagaimana patofisiologi dari Hipertiroid?
4. Bagaimana pathway dari hipertiroid?
5. Apa saja tanda dan gejala dari Hipertiroid?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang/diagnostic dari Hipertiroid?
7. Apa saja penatalaksanaan medis dari Hipertiroid?
8. Apa saja komplikasi dari Hipertiroid?
9. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien Hipertiroid?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adalah untuk mengetahui penyakit Hipertiroid dan asuhan keperawatan
pada klien dengan Hipertiroid.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penyakit Hipertiroid
b. Mengetahui penyebab Hipertiroid
c. Mengetahui patofisiologi pada Hipertiroid
d. Mengetahui pathway Hipertiroid
e. Mengetahui tanda dan gejala dari Hipertiroid
f. Mengetahui pemeriksaan penunjang/diagnostic pada Hipertiroid
g. Mengetahui penatalaksanaan medis pada Hipertiroid
h. Mengetahui komplikasi dari Hipertiroid
i. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien Hipertiroid

D. Manfaat
Dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan, serta menambah
pemahaman tentang penyakit hipertiroid.

.
BAB II

PEMBAHASAN
A. definisi
Hipertiroid adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid
lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Menurut American Thyroid Association dan
American Association of clinical endocrinologists, hipertiroid didefinisikan
sebagai kondisi berupa peningkatan kadar hormon tiroid yang disintesis dan
disekresikan oleh kelenjar tiroid melebihi normal (Bahn et al, 2011)
Hipertiroid adalah kadar hormone tiroid yang bersirkulasi berlebihan.
Gangguan ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid hipofisis, atau
hipotalamus. (Elizabeth J.Corwin:296).
Pada gangguan hipertiroidisme, terjadi kelebihan hormon tiroid dalam
tubuh sehingga menimbulkan kumpulan manifestasi klinis yang berdampak
pada ketidaknyamanan secara fisik maupun psikis, seperti berdebar-debar,
gelisah, tremor, intoleransi pada udara panas, keringat berlebihan, perubahan
pola menstruasi, dll. Ketidaknyamanan tersebut dapat mengganggu fungsi
sehari-hari. terutama pada penderita usia produktif (Hermawan 1990).
Hormon tiroid berperan penting dalam laju metabolisme dan banyak
regulasi sistem di tubuh, termasuk sistem reproduksi. Oleh karena itu, hormon
tiroid berpengaruh pada banyak aspek dalam kesehatan reproduksi wanita,
seperti siklus menstruasi, fertilitas, dan kehamilan. (Redmond 2004).

Anda mungkin juga menyukai