Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN HYPOTHYROID DAN HYPERTHYROID

Disusun Oleh :
Ady Putra Akhiyar (P07120419001)
Beliza Fitri (P07120419007)
Mayang Indah Arinimi (P07120419023)

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Dwi Marianthi, s. Kep, M.kep, Sp.Mat

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH

LAMPRIET, BANDA ACEH

2019-2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Hypothyroid dan Hyperthyroid .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Hypothyroid .............. …….............................................................................................. 6
B. Hyperthyroid.....................................................................................................................7
C. Asuhan Keperawatan pada Pasien Hypothyroid dan Hyperthyroid..................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................17


A. Kesimpulan......................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor yang terbesar dan sangat
mempengaruhi kesehatan adalah faktor lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan sebagai
bentuk kegiatan preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap individu atau masyarakat
dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan).
Asuhan keperawatan merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas
pelayanan dari suatu Rumah Sakit. Perawatan merupakan profesi yang memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien, dimana salah satu aspek terpenting dari kinerjanya
adalah pendokumentasia asuhan keperawatan. Keperawatan di Indonesia saat ini masih
dalam suatu proses profesionalisasi yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai tuntutan secara global dan lokal / otonomi. Untuk mewujudkannya maka
perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional kepada
klien dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan negara (Nursalam, 2001).
Pelayanan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap penduduk
mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif yang dilakukan sesuai wewenang, tanggung
jawab dan etika profesi keperawatan (Gaffar, 1999).
Salah satu penyakit yang menyerang masyarakat perkotaan adalah penyakit pada
kelenjar tiroid. Tiroid adalah suatu kelenjar endokrin murni berbentuk kupu-kupu yang
terdiri atas dua lobus yang dihubungkan dengan suatu isthmus yang terletak tepat dibawah
kartilago krikoid pada leher Kelenjar tiroid menyekresi dua jenis hormon yang berbeda.
Pasien yang telah menjalani operasi tiroid sering menderita gejala ketidaknyamanan pada
leher. Banyak pasien mengeluh tentang tidak hanya sakit di lokasi dari operasi tetapi juga
kekakuan, tersedak, atau ketidaknyamanan pada leher, sakit kepala, kaku bahu, dan kesulitan
menggerakkan leher atau bahu (Takamura, 2005). Gejala-gejala ini dapat dirasakan dalam
jangka waktu lama setelah operasi.

4
Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas tentang
bagaimana asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami hypothyroid dan hyperthyroid.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Hypothyroid ?
2. Apa pengertian Hyperthyroid ?
3. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien Hypothyroid dan Hyperthyroid ?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hypothyroid
Hypothyroid banyak kira temui pada wanita lanjur usia. Yang dimana pada umumnya
penyakit ini timbul dan menimbulkan suatu gejala yang tidak spesifik di tahap awal, misalnya
kenaikan berat badan atau mudah lelah yang dianggap bisa terjadi seiring pertambahan usia.
Namun jika di biarkan makan semua itu akan menjadi penyakit yang semakin berat. Meski
kejadian ini jarang di derita, namun penyakit ini bisa diderita oleh bayi baru lahir. Kondisi ini
biasa di sebut dengan hipotiroidisme kongenital. Bayi baru lahir yang mengalami
hipotiroidisme kongenital akan mengalami gejala berupa penyakit kuning, lidah berukuran
besar, hingga sesak napas.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di sisi depan
leher, tepat di bawah jakun. Kelenjar ini bertugas menghasilkan hormon tiroid yang
membantu tubuh menggunakan energi, termasuk mengatur metabolisme, suhu tubuh, serta
detak jantung. Hipotiroidisme terjadi saat kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon
tersebut dalam jumlah cukup. Gangguan hormon ini biasa disebabkan oleh beberapa hal
berikut:
 Penyakit autoimun, pada menyakit ini tubuh menghasilkan antibodi justr menyerang
kelenjar tiroid sehingga fungsinya terganggu.
 Pengobatan pada kelenjar leher. Radiasi pada area leher dapat merusak sel-sel
kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tersebut sulit untuk memproduksi hormon.
 Obat-obatan tertentu, penggunaan beberapa jenis obat seperti lithium dapat
menyebabkan hyperthyroid.
Gejala hyperthyroid bervariasi tergantung seberapa rendah kadar hormon yang dihasikan oleh
kelenjar tiroid. Gejalanya sebagai berikut;
 Mudah lelah dan pusing
 Sembelit atau susah buang air besar
 Otot-otot terasa lemah, nyeri dan kaku
 Lebih sensitif pada cuaca dingin
 Kulit kering, kasar, mudah mengelupas dan keriput
 Berat badan naik tanpa penyeban yang jelas
 Wajah bengkak dan suara menjadi parau
 Rambut rontok dan tipis

6
 Kuku rapuh
 Mudah lupa dan sulit berkonsenrasi
Gejala-gejala di atas berkembang cukup lambar, bahkan hingga hitungan tahun. Hal ini
membuat gejala hipotiroidisme. Orang yang menderita depresi atau penyakit autoimun lebih
berpotensi mengalami penyakit hipotirodisme. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan rutin
ke dokter agar kondisinya dapat dipantau.

B. Hyperthyroid
Hipertiroidisme adalah sekresi hormon tiroid yang berlebihan yang dimanifestasikan
melalui peningkatan kecepatan metabolisme. (Suzanne C. Smeltzer,2001). Hipertiroidisme
adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon
tiroid yang berlebihan. (Marilynn, E. Doenges,1999). Hipertiroidisme dapat didefinisikan
sebagai respons jaringanjaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiriod yang
berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormon tiroid yang
berlebihan. (Sylvia A. Price, dkk, 2005). Thamrin (2007) mengklasifikasikan Hyperthyroid
menjadi empat bagian :
1. Goiter Toksik Difusa (Grave’s Disease)
Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana
zat antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon tiroid terus menerus.
2. Penyakit Tiroid Nodular (Nodular Thyroid Disease)
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan tidak disertai
dengan rasa nyeri.
3. Subakut Tiroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi, dan
mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam darah.
Umumnya gejala menghilang setelah beberapa bulan, tetapi bisa timbul lagi pada
beberapa orang.
4. Postpartum Tiroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi
selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan.

7
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan berperan sebagai penghasil hormon
tiroid. Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan proses metabolisme, seperti mengubah
makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh, dan mengatur denyut jantung.
Gangguan yang dapat menyebabkan Hyperthyroid adalah bermacam-macam salah
satunya adalah penyakit autoimun. Dalam beberapa kasus ada berbagai penyakit yang
menjadi penyebab Hyperthyroid antara lain :
 Penyakit Graves akibat autoimun atau kekebalan tubuh sendiri yang menyerang sel
normal.
 Peradangan kelenjar tiroid atau tiroiditis.
 Benjolan, seperti toxic nodular tiroid, atau tumor jinak di kelenjar tiroid atau kelenjar
pituitari (hipofisis).
 Kanker tiroid.
 Tumor di testis atau ovarium.
 Konsumsi obat dengan kandungan iodium tinggi, misalnya amiodarone.
 Penggunaan cairan kontras dengan kandungan iodium dalam tes pemindaian.
 Terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung iodium tinggi, seperti makanan
laut, produk susu, dan telur.
Penyakit Hyperthyroid memiliki gejala yang ditimbulkan, gejala ini dirasakan secara
perlahan maupun mendadak, gejala-gejala tersebut sebagai berikut:
 Jantung berdebar
 Tremor atau gemetar di bagian tangan
 Mudah merasa gerah dan berkeringat
 Gelisah
 Mudah marah
 Berat badan turun drastis
 Sulit tidur
 Konsentrasi menurun
 Diare
 Penglihatan kabur
 Rambut rontok
 Gangguan menstruasi pada wanita

8
Selain itu, terdapat jenis hipertirodisme yang tidak menimbulkan gejala. Gangguan ini
disebut hipertiroid subklinis. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya TSH tanpa disertai
dengan hormon tiroid. Setengah penderitanya akan kembali normal tanpa pengobatan khusus.

C. Asuhan Keperawatan pada Pasien Hypothyroid dan Hyperthyroid


a. Asuhan Keperawatan pada Hypothyroid
Contoh Kasus : Seorang wanita, usia 28 tahun, BB 40 kg, TB 160 cm, Riwayat
penyakit: dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di Puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan, pasien juga merasakan
dada sering berdebardebar dan badannya tetap kurus. Hasil pemeriksaan fisik
jantungnyaa membesar, nadi <60 kali/menit, matanya exofthalmus, benjolan di leher,
dan rasa nyeri. Pemeriksaan laboratorium TSH <0,004µIU/ml, FT4 20µg/dl, FT3
15pg/dl . Kemudian oleh dokter disarankan untuk melakukan pemeriksaan iodium
radioaktif dan fineddle aspiration biopsy (FNAB).
HIPOTIROID
Penurun an metabolism basal
Kelemahan otot
oftalmopati
G.TeRmoregulasi
Prod. Kel. Sebasea & kringat mnurun.
Eksitensi neuromuscular menurun
s.integumn
s.cerna
Kulit kering
Motilitas Sraktus turun
karotenemia
Kulit kekuning2n
g.citra tubuh
Hipotermi.
Kerusakan integritas kulit
.Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) b/d gangguan transmisi impuls sensorik
sebagai
akibat oftalmopati.
. Penurunan curah jantung b/d perubahan volume sekuncup
9
Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
Konstipasi
. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi
Sindrom gangguan Interpretsasi lingkungan berhubungan dengan depresi
Inkonsentrasi protein G /Reseptor adrenergik
anoreksia
g.moblisasi
bradikardi
Sel otak disfugsi kognitif

ASUHAN KEPERAWATAN
Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena
itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak
mungkin informasi antara lain:
a. identitas pasien
b. keluhan
c. riwayat kesehatan
d. kebiasaan hidup sehari-hari
e. pemeriksaan fisik mencangkup ,
1) Sistem intergument, seperti : kulit dingin, pucat , kering, bersisik dan
menebal,pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal, rambut kering, kasar, rambut
rontok dan pertumbuhannya rontok.
2) Sistem pulmonary, seperti : hipoventilasi, pleural efusi, dispenia
3) Sistem kardiovaskular, seperti : bradikardi, disritmia, pembesaran jantung,
toleransi terhadap aktifitas menurun, hipotensi.
4) Metabolik, seperti : penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tubuh,
intoleransi terhadap dingin.
5) Sistem musculoskeletal, seperti : nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot yang
melambat.
6) Sistem neurologi, seperti : fungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan
terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung, hilang pendengaran,
penurunan refleks tendom.
7) Gastrointestinal, seperti : anoreksia, peningkatan berat badan, obstipasi,
distensi abdomen.

10
8) Psikologis dan emosional ; apatis, igitasi, depresi, paranoid, menarik diri/kurang
percaya diri, dan bahkan maniak.
Pengobatan penyakit hipotirodisme bertujuan untuk mengurangi atau
meringankan gejala yang dialami pasien. Hal ini dilakukan dengan mengonsumsi obat
minum yang berisi hormon tiroid sintetis, yaitu levothyroxine.
Sebagian besar hipotirodisme bersifat kronis, sehingga konsumsi
levothyroxine dapat berlangsung seumur hidup agar penyakit bisa terus terkontrol.
Dalam menjalani pengobatan, pasien hipotiroid harus rutin kontrol ke dokter endokrin
secara berkala, karena dosis obat perlu selalu disesuaikan dengan kondisi pasien.
Pasien juga tidak disarankan berhenti minum obat tiba-tiba, kecuali direkomendasikan
oleh dokter. Selama masa pengobatan, pasien perlu melakukan tes darah setiap 6-12
bulan untuk memantau efek pengobatan.

b. Asuhan Keperawatan pada Hyperthyroid


Pada Bab ini penulis akan membahas dan menggunakan lebih lanjut tentang
Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Hipertiroid di unit pelayanan
fungsional dalam wanita rumah sakit umum. Studi kasus ini dilaksanakan selama tiga
hari perawatan.

1. Keluhan Utama ; Sesak (+), badan sebelah kanan terasa lemah (+), sakit

sudah 4 hari

2. Riwayat penyakit sekarang ; Klien mengatakan pusing kepala pada saat mau

ke WC, mata terasa berputar – putar dan pemandangan gelap. Badan terasa

panas, S: 38,3 oC

3. Riwayat Kesehatan dahulu; Klien mengatakan bahwa tidak pernah

mengalami penyakit DM, Hemoroid dan penyakit hipertensi.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga; Pada saat di data klien dan keluarga tidak

pernah mengalami penyakit yang sering yaitu demam dan batuk biasa.

11
Analisis Data

NO Symptom Etiologi Problem


1 DS : Klien mengatakan badan terasa Proses jalannya Hipertermi
panas penyakit
DO: - Klien tampak lemah
-  S:38 ,3oC
-  Mukosa bibir kering

2 DS: Klien mengatakan makan 1 x/ hari Anoreksia Ketidakseimbangan


pada saat pagi hari dengan 3 sendok dari nutrisi kurang dari
porsi makanan yang disediakan kebutuhan tubuh
DO:- klien tampak lemah

3 DS: Klien mengatakan selama di rumah Kelemahan Intoleransi


sakit klien hanya berbaring lemas di Fisik Aktivitas
tempat tidur.
DO: Klien tampak lemah
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga
Skala aktivitas 3
4. DS:Klien mengatakan tidak mengetahui Kurang Kurang
tentang penyakit yang dideritanya terpaparnya pengetahuan
DO: Klien tampak bertanya - tanya informasi
tentang
penyakit

Pada tahap ini dirumuskan tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa

keperawatan yang ada adalah sebagai berikut:

No Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil
1. Hipertemi Setelah dilakukan 1.      Berikan kompres 1.  Dapat membantu
b/d proses tindakan air hangat sesuai penurunan panas
jalannya keperawatan 3 x 24 kebutuhan yang dialami klien
penyakit jam suhu tubuh 2.      Anjurkan klien 2.  Kondisi tubuh yang
kembali normal menggunakan baju lembab memicu
dengan KH: yang dapat pertumbuhan jamur
1.    Tidak ada tanda – menyebabkan 3.  Membantu menjaga
tanda infeksi keringat suhu tubuh klien
2.    Mukosa bibir 3.      Pertahankan agar dalam keadaan
lembab lingkungan yang normal
3.    S:37oC sejuk 4.  Membantu
menurunkan suku
tubuh
4.      Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat

12
2 Ketidakseimb Setelah di lakukan 1.  Awasi pemasukan 1.  Untuk menghindari
angan nutrisi tindakan diet mual muntah
kurang dari keperawatan 2.  Anjurkan klien 2.  Meningkatkan
kebutuhan selama 3x24 jam di makan sedikit tapi nafsu makan
tubuh harapkan nutrisi sering 3.  Meningkatkan
klien tercukupi 3.  Berikan Ht tentang pengetahuan klien
dengan KH: pentingnya nutrisi tentang nutrisi
1.  Porsi makan bagi tubuh
kembali normal 4.  Kolaborasi dengan 4.  Memberikan terapi
2.  Bb normal tim medis dalam yang tepat bagi
3.  Tidak pemberian obat klien
menunjukkan tanda
– tanda malnutrisi

3. Intoleransi Setelah dilakukan 1.    Observasi TTV 1.mengetahui


aktivitas b/d tindakan keadaan umum
kelemahan keperawatan klien
fisik selama 3x24 jam 2.    Bantu dan latih 2.Meningkatkan asa
diharapkan klien klien untuk percaya diri klien
dapat melakukan melakukan dan minimalkan
aktivitas dengan aktivitas / gerakan resiko dekubitus
KH: 3.    Atur posis secara 3.Perubahan posisi
-    Klien dapat periodik, sesuai menurunkan resiko
melakukan aktifitas kondisi klien komplikasi akut
sendirian 4.    Memahami klien
untuk melakukan 4.Memberikan rasa
latihan percaya diri dan
memberikan
semangat agar klien
cepat sembuh

4 Kurangnya Setelah dilakukan 1.  Kaji tingkat 1.  Untuk mengetahui


pengetahuan tindakan pengetahuan pengetahuan
b/d kurang keperawatan 3x24 keluarga keluarga
terpaparnya jam keluarga klien 2.  Agar keluarga klien
informasi mulai mengerti 2.  Memberikan mengerti tentang
tentang tentang penyakit penyuluhan penyakit thypoid
penyakit. Hipertiroid dengan kesehatan tentang
K.H: penyakit hipertiroid 3.  Agar keluarga klien
klien tidak bingung 3.  Gali sumber- lebih mengetahui
lagi sumber dukungan tentang penyakit
Informasi sudah yang ada thypoid
didapat

13
Pelaksanaan

N Dx keperawatan Tanggal/jam Implementasi paraf

O
1 Hipertemi b/d 12-5-2014 D : Klien mengatakan badan
proses jalannya terasa panas
penyakit A:- Memberikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.
-     menganjurkan klien
menggunakan baju yang dapat
menyerap keringat.
-     Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
R: - Klien tampak lemah
Ketidakseimbangan -     Klien merasa tubuhnya panas
nutrisi kurang dari -     S: 38,3oC
kebutuhan tubuh
b/d anoreksia
D: Klien mengatakan makan 1
x/ hari pada saat pagi hari
dengan 3 sendok dari porsi
makanan yang disediakan
A: - mengawasi pemasukan
diet
-     menganjurkan klien makan
sedikit tapi sering
Intoleransi aktivitas -     memberikan HE tentang
b/d kelemahan pentingnya nutrisi bagi tubuh
fisik -     mengkolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
R: Klien tampak lemah
-     Klien hanya menghabiskan ¼
dari porsi makanan

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
A: - mengkaji skala aktifitas
Kurangnya -  Membantu klien melakukan
pengetahuan b/d aktifitas
kurang terpaparnya -  Mendekatkan barang yang
informasi tentang diperlukan klien
penyakit. R: - Skala aktivitas 3
-  Aktivitas klien dibantu
Keluarga
-  Klien hanya baring ditempat
tidur
D:Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakit

14
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
-     Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid
R: -klien masih bingung
-   Keluarga Klien masih belum
mengerti tentang proses
penyakit klien

2 Hipertemi b/d 13-5-2014 D : Klien mengatakan badan


proses jalannya terasa panas
penyakit A:- berikan kompres hangat
sesuai kebutuhan.
-     Anjurkan klien menggunakan
baju yang dapat menyerap
keringat.
-     Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
R: - Klien tampak lemah
Ketidakseimbangan -     Klien merasa tubuhnya tidak
nutrisi kurang dari panas lagi
kebutuhan tubuh -     S: 37oC
b/d anoreksia
D: Klien mengatakan
menghabiskan ¼ dari porsi
makanan yang disediakan
A: - Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
-     Berikan HE tentang
Intoleransi aktivitas pentingnya nutrisi bagi tubuh
b/d kelemahan -     Kolaborasi dengan tim medis
fisik dalam pemberian obat
R: - Klien tampak
menghabiskan ½ dari porsi
makanan
-     Klien tampak kooperatif

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
Kurangnya A: - mengkaji skala aktifitas
pengetahuan b/d -  Membantu klien melakukan
kurang terpaparnya aktifitas
informasi tentang -  Mendekatkan barang yang
penyakit. diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 2
-  Klien sudah dapat duduk dan
mandi tapi dibantu keluarga
D:Klien mengatakan sudah

15
mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
-     Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid
R: -klien tampak mengerti
tentang penyakit hipertiroid
-   Keluarga Klien sudah
mengerti tentang proses
penyakit klien dan
pengobatannya

3 Ketidakseimbangan 14-5-2014 D: Klien mengatakan


nutrisi kurang dari menghabiskan ½ dari porsi
kebutuhan tubuh makanan yang disediakan
b/d anoreksia A: - Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
-     Berikan HE tentang
pentingnya nutrisi bagi tubuh
-     Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
R: - Klien tampak
menghabiskan 1 dari porsi
Intoleransi aktivitas makanan
b/d kelemahan -     Klien tampak kooperatif
fisik

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
A: - mengkaji skala aktifitas
-  Membantu klien melakukan
aktifitas
-  Mendekatkan barang yang
diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 1
-  Klien sudah dapat duduk dan
mandi secara mandiri

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan

masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor

lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Hipotiroidisme terjadi saat

kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tersebut dalam jumlah cukup.

Hipertiroidisme adalah sekresi hormon tiroid yang berlebihan yang dimanifestasikan melalui

peningkatan kecepatan metabolisme. Hormon-hormon tiroid di produsikan oleh kelenjar

tiroid.Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher,Kelenjar membungkus sekeliling

saluran udara(Trakea)dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang di

bentuk oleh dua sayap dan di lekatkan oleh suatu bagian tengah. Kelenjar tiroid mengambil

yodium dari darah ( yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti seafood,roti,dan

garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid.Dua hormon yang

paling penting adalah thyroxine(T4 ) dan triiodothyronine(T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari

masing-masing gormon-hormon tiroid.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/hipotiroidisme

Corwin J. Elisabet.2004.patofisiologi untuk perawat.EGC,Jakarta.

Andarmoyo Sulistyo (2013). Konsep danProses Keperawatan Nyeri Yogyakarta, Ar. Ruzz

Media.

Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 3. Jakarta :EGC.

Djokomoeljanto, 2001., Kelenjar Tiroid Embriologi, Anatomi dan Faalnya., Dalam : Suyono,

Slamet (Editor)., 2001., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.,FKUI., Jakarta.

Doenges E. Marylnn. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi Ketiga. Jakarta : EGC.

18

Anda mungkin juga menyukai