OLEH : TUTOR 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT serta
nikmat ilmu dan limpahan Rahmat serta karunia_Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang.........................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................
Tujuan .....................................................................................................
Manfaat ...................................................................................................
1
2
2
3
BAB II : PEMBAHASAN
A. HIPERTIROIDISME .............................................................................
1. Defenisi .............................................................................................
2. Klasifikasi ........................................................................................
3. Etiologi ..............................................................................................
4. Patofisiologi.......................................................................................
5. Manifestasi Klinik..............................................................................
6. Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................
7. Komplikasi ........................................................................................
8. Penatalaksanaan Medis .....................................................................
9. WOC..................................................................................................
4
4
4
5
6
7
7
8
8
10
Pengkajian .........................................................................................
Analisa Data ......................................................................................
Diagnosa Keperawatan......................................................................
Nursing Care Planning.......................................................................
Implementasi......................................................................................
Evaluasi..............................................................................................
11
12
13
14
16
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan tiroid merupakan kelainan endokrin tersering kedua yang
ditemukan selama kehamilan. Berbagai perubahan hormonal dan metabolik
terjadi selama kehamilan, menyebabkan perubahan kompleks pada fungsi
tiroid maternal. Hipertiroid adalah kelainan yang terjadi ketika kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dari kebutuhan tubuh. Wanita
hamil dengan eutiroid memunculkan beberapa tanda tidak spesifik yang mirip
dengan disfungsi tiroid sehingga diagnosis klinis sulit ditegakkan. Sebagai
contoh, wanita hamil dengan eutiroid dapat menunjukkan keadaan
hiperdinamik seperti peningkatan curah jantung, takikardi ringan, dan tekanan
nadi yang melebar, suatu tanda-tanda yang dapat dihubungkan dengan
keadaan hipertiroid.
Disfungsi tiroid autoimun umumnya menyebabkan hipertiroidisme
dan hipotiroidisme pada wanita hamil. Kelainan endokrin ini sering terjadi
pada wanita muda dan dapat mempersulit kehamilan, demikian pula
sebaliknya. Penyakit Graves terjadi sekitar lebih dari 85 % dari semua kasus
hipertiroid, dimana Tiroiditis Hashimoto adalah yang paling sering untuk
kasus hipotiroidisme. Tiroiditis postpartum adalah penyakit tiroid autoimun
yang terjadi selama tahun pertama setelah melahirkan. Penyakit ini
memberikan gejala tirotoksikosis transien yang diikuti dengan hipotiroidisme
yang biasanya terjadi pada 8-10% wanita setelah bersalin.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin
releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk
melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH
mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika
aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini
terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid. pengobatan hipertiroidisme
adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara
ketoasidosis
diabetikum,
tromboemboli
paru,
penyakit
dengan
gangguan
Hipertiroidism?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi Untuk mengetahui Hipertiroidisme
2. Untuk mengetahui etiologi Hipertiroidisme
3. Untuk mengetahui patofisiologi Hipertiroidisme
4. Untuk mengetahui manifestasi klinik Hipertiroidisme
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Hipertiroidisme
6. Untuk mengetahui komplikasi dari Hipertiroidisme
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan Hipertiroidisme
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
Hipertiroidisme
D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan tentang gambaran dari Hipertiroidisme
dan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hipertiroidisme
1. Definisi
Hipertiroidisme adalah sekresi hormon tiroid yang berlebihan yang
dimanifestasikan melalui peningkatan kecepatan metabolisme. (Suzanne
C. Smeltzer,2001). Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan
metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang
berlebihan.
(Marilynn,
E.
Doenges,1999).
Hipertiroidisme
dapat
2. Klasifikasi
Thamrin (2007) mengklasifikasikan hipertiroidisme menjadi empat
bagian:
a. Goiter Toksik Difusa (Graves Disease)
Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh dimana zat antibodi menyerang kelenjar tiroid,
sehingga menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon
tiroid terus menerus. Graves disease lebih banyak ditemukan pada
wanita daripada pria, gejalanya dapat timbul pada berbagai usia,
terutama pada usia 20 40 tahun. Faktor keturunan juga dapat
mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yaitu
dimana zat antibodi menyerang sel dalam tubuh itu sendiri.
4. Patofisiologi Hipertiroidisme
Hipertiroidisme mungkin karena over fungsi keseluruhan kelenjar, atau
kondisi yang kurang umum, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau
multiple adenoma kanker tiroid.Juga pengobatan miksedema dengan
hormone tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan hipertiroidisme.
Bentuk hipertiroidisme yang paling umum adalah penyakit graves (goiter
divus toksik) yang mempunyai tiga tanda penting yaitu, hipertiroidisme,
perbesaran kelenjar tiroid (goiter) dan eksoptalmos (protusi mata
abnormal) penyakit graves merupakan kelainan autoimun yang dimediasi
oleh antibody IgG yang berikatan dengan reseptor TSH aktif pada
permukaan sel-sel tiroid.
Penyebab lain hiertiroidisme dapat mencakup goiter donular toksik
adenoma toksik (jinak), kasrinoma tiroid, tiroiditis subakut dan kronis, dan
ingesti TH.Patofisiologi dibalik manifestasi penyakit hipertiroid graves
dapat dibagi ke dalam dua kategori: (1) yang sekunder akibat rangsangan
berlebih system saraf adrenergic dan (2) yang merupakan akibat tingginya
kadar TH yang bersirkulasi.
Hipertiroidisme ditandai dengan kehilangan pengeontrolan normal
sekresi hormone tiroid TH.Karena kerja dari TH pada tubuh adalah
merangsang, maka terjadi hipermetabolisme, yang meningkatkan aktivitas
system saraf simpatis jumlah TH yang berlebihan menstimulasi sistem
kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor beta adenergik.Keadaan ini
mengarah pada takikardia dan peningkatan curah jantung, volume
sekuncup, kepekaan adrenergik, dan aliran darah perifer.Metabolism
sangat meningkat, mengarah pada keseimbangan nitrogen negative,
penipisan lemak, dan hasil akhir defisiensi nutrisi.
Hipertiroidisme juga terjadi dalam perubahan sekresi dan metabolisme
hipotalamik, pituitary dan hormone gonad. Jika hipertiroidisme sebelum
pubertas, akan terjadi peundaan perkembangan seksualpada kedua jenis
6. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
7. Komplikasi
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah
krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara
yodium radioaktif
Persiapan tiroidektomi
Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
Pasien dengan krises tiroid
secara
Minis
dan
laboratorim
dosis
diturunkan
dan
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN HEPERTIROIDISME
A.
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama
Umur
MR
Pekerjaan
Agama
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Emosi kerap labil akhir-akhir ini, selalu merasa kepanasan, duduk
gelisah dan tidak bisa tenang, sering merasa cepat capek beraktifitas ,
berat badan terus menurun, rambut rontok, sering merasa lapar namun
sering muntah dan mengalami gangguan menelan.
Riwayat kesehatan sekarang
Emosi kerap labil, selalu gelisah dan kepanasan, berat badan menurun,
sering lapar walaupun sering muntah, rambut rontok.
Riwayat kesehatan keluarga
Apakah riwayat penyakit yang sama dalam keluarga?
3. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan fisik teraba splenomrgali, leher membesar, pasien
b.
c.
d.
e.
tampak tremor.
Tanda _ tanda vital
TD : 150/120, aritmia.
T3 T4 meningkat , TSH menurun.
Pola fungsional Gordon
a)
Persepsi dan management kesehatan
11
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
B.
ANALISA DATA
NO
1
Nutrisi metabolic
Eliminasi
Aktivitas dan latihan
Istirahat dan tidur
Kognitif dan persepsi sensori
Persepsi diri-konsep diri
Peran dan hubungan dengan sesame
Reproduksi dan seks
Mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
DATA
DS :
ETIOLOGI
MASALAH
Hipertiroid
KEPERAWATAN
Penurunan
curah
Metabolisme meningkat
jantung
kontraksi jantung
*aritmia
DS :
*emosi labil
System saraf
DO :
Nerfus
Kelelahan
12
keletihan
keletihan
DS :
nutrisi
Ketidakseimbangan
Peningkatan kebutuhan
kalori
Ketidakseimbangan nutrisi
C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,
b.
c.
kimia tubuh.
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuahn tubuh
berhubungan dengan peningkatan metabolisme.
13
D.
(NIC)/AKTIVITAS
NIC
pump Cardiac Care
*evaluasi adanya nyeri dada
*catat adanya disritmia jantung
*monitor status kardiovaskuler
*monitor
status
pernafasan
NOC
*Cardiac
effectiveness
*Circulation status
*Vital Sign Status
Kriteria Hasil
*tanda vital dengan rentang
normal
INTERVENSI
(tekanan
darah,
dangkal jantung.
Vital Sign Monitoring
tidak
kelelahan
*tidak ada edema paru,
Keletihan b.d hipermetabolik
dengan peningkatan
kebutuhan energy, peka
rangsangan dari
saraf
kimia tubuh.
Kriteria Hasil
terhadap aktivitas
*monitor pola tidur dan lamanya
*memvebalisasikan
peningkatan
energi
menyebabkan kelelahan
*monitor respon kardiovaskuler
dan
istirahat pasien
*tingkatkan tirah baring dan
14
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan , penguasaan keterampilan dan
pengetahuan harus di miliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang di
berikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah di
tentukan dapat tercapai.
(Wong, D.L.2004:Hal.331)
15
F.
EVALUASI
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah
keperawatan telah teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagian dengan
mengacu pada kriteria evaluasi SOAP.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipertiroidisme digambarkan sebagai suatu kondisi dimana terjadi
kelebihan sekresi hormone tiroid dan Hipotiroidisme merupakan penurunan
sekresi hormone kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme
kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebut uhan jaringan tubuh akan
hormone-hormon tiroid.
Hipertiroidisme adalah sekresi hormon tiroid yang berlebihan yang
dimanifestasikan melalui peningkatan kecepatan metabolisme. (Suzanne C.
Smeltzer,2001). Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik
yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan.
(Marilynn, E. Doenges,1999). Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai
respons jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiriod
yang berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormon
tiroid yang berlebihan. (Sylvia A. Price, dkk, 2005).
B. SARAN
Sebagai penyusun, kami merasa bersyukur dan bangga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sedemikian rupa, tetapi, makalah ini
belumlah sempurna seperti makalah yang sempurna. Oleh karena itu, kami
sebagai penyusun memohon kritik dan saran dari para pembaca karena kami
sadar tiada hal yang sempurna di muka bumi ini, yang pepatah mengatakan
Tiada gading yang tak retak, kecuali Allah SWT.
17
DAFTAR PUSTAKA
Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Bandung, Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, 1996
Price A, Sylvia dan Wilson M, Lorraine, Patofisiologi: Konsep Klinis ProsesProses Penyakit, Edisi 4, Buku II, Jakarta, EGC,1995
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?
idktg=11&judul=Hipertiroidisme&iddtl=124&UID=2007112117251312
5.163.255.129.
www.wrongdiagnosis.comhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperthyroidism
/treatments.htm
18