SISTEM PERNAFASAN
LUKY DWIANTORO
2. Arus Udara
-
3. Saluran Udara
Saluran nafas ? ronkhus ? Alviolus.
Penyempitan pada astma- bising
bertambah Wheezing
Cepatnya arus mempengaruhi bising
4. Penghalang
Suara dikeluarkan getaran disalurkan
dari pita suara melalui trachea, bronkhus,
jaringan paru, pleura, dinding thoraks
kulit : fremitus
PEMERIKSAAN JASMANI
1. Anamnesis.
a. Keluhan utama penyakit yang diderita,
alat-alat tubuh lain, rohani, penyakit yang
pernah diderita, keturunan, sosek, nutrisi,
lingkungan, obat-obat yang digunakan
2. Gejala Lokal
- Batuk
Kering
Basah
Spastik (tdk mudah berhenti).
- Sesak nafas
karena penyakit lain
Tersumbat
Kelainan paru
Gangguan lambung, ascites
Pengeluaran Dahak
Sifat sifat : cair kental, lekat, berbusa, berwarna,
bau, jumlah dan darah
Nyeri Dada
Karena kelainan dinding thoraks, mediastinum,
dalam perut.
Dalam jaringan paru tidak menyebabkan nyeri
pleura perietalis terangsang.
Bersumber dari otot, subcutis, tulang iga, saraf I.
C.
3. Gejala Umum
Suhu , pusing nafsu makan ?, lemah,
keringat dingin
PEMERIKSAAN PARU
1.
Inspeksi
- Posisi : duduk, baring
- Arah : depan, belakang, atas
- Bentuk :
Ptisis ( panjang dan gepeng )
Thoraks : dada burung
Barel chest ( seperti tong )
Cekung kedalam
-
Kesimetrisan
Gerakan pernapasan
Frekkuensi N pada orang dewasa 18 22 x
/ menit sifatnya abdominal /
thorakoabdominalis
Frekuansi normal pada anak 30 40 x /
menit sifatnmya abdominalis /
thorakoabdominalis.
Jenis pernapasan :
Tachipnea :
Paru / jantung ada gangguan
Bradipnea:
keracunan balbiturat, uremia, koma diabetis,
proses dalam otak
Cheyne stokes:
keracunan obat bius penyakit jantung, paru,
ginjal, perdrahan SSP.
Biot:
meningitis
Kusmaul:
Keracunan alkohol, obat bius, koma
diabetes, uremia
Asimetri :
Pneumonia, tbc paru, efusi pleura, tumor
Dangkal : empisema, tumor paru, cairan
dipleura, konsolidasi paru
Hiperpnea:
lebih dalam, kecepatan normal
Apneustik:
lesi pusat pernafasan.
denyut jantung apeks:
jantung membesar, tumor
Pelebaran vena dada:
tumor mediastinum
Denyut nadi didada / punggung : koarktasio
aorta, anastomosis.
Penonjolan dada setempat yang berdenyut :
aneurysma
2. Palpasi
a. Pemeriksaan kelainan dinding thoraks
- Nyeri tekan.
- Bengkak
- Menonjol
3. Perkusi
a. Perkusi adalah untuk menentukan keadaan
paru
Normal : suara perkusi resonan dug
dug.
Sangat resonan : timpanik dang-dang ?
udara (pneumothoraks).
Agak menggendang: sub timpanik dung
( rongga pleura mengandung udara )
b. Batas Paru
Atas: fossa supraklavikularis ka ki
Bawah: iga 6 midklavikularis, iga 8
mid aksilaris, iga 10 skapularis. Paru
kiri lebih tinggi dari pada kanan.
pada anak, fibrosis, konsolidasi, efusi
pleura.
pada orang tua, emfisema,
pneumothoraks
4. Auskultasi
a. Suara nafas
b. Resonan Vocal
Suara pada auskultasi waktu penderita
mengucap kata.
pada pneumonia lobaris.
pada efusi pleura, pleura tebal,
pneumothoraks
5. Suara Tambahan
a. Ronchi: Suara dalam bronchi oleh
karena penyempitan lumen bronchi,
penyempitan oleh karena selaput
lendir bengkak, tumor menekan
bronkhus,
b. pada asthma ada wheezing.