DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunianya, kami dapat meyelesaikan laporan ini.
Laporan yang kami susun ini membahas mengenai “HIPERTIROID”.
Dalam penyusunan laporan ini, tentu saja kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan dan
hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang
maha esa.Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari penyusunan maupun dari materinya. Kritik konstrukstif sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat kepada kita, sekaligus menjadi pengetahuan yang berguna
bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Tujuan...................................................................................................1
1.3. Manfaat.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hipertiroid...........................................................................3
2.2 Penyebab Hipertiroid............................................................................3
2.3 Pencegahan Hipertiroid........................................................................4
BAB III METODE
3.1 Alat.......................................................................................................6
3.2 Bahan....................................................................................................6
3.3 Waktu dan Tempat................................................................................6
3.4 Prosedur kerja.......................................................................................6
3.5 Diagram Alir.........................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil......................................................................................................9
4.2 Pembahasan..........................................................................................17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................22
5.2 Saran.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal sesuai dengan
gender, umur, dan kebutuhan fisik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Penyakit Graves akibat autoimun atau kekebalan tubuh sendiri yang
menyerang sel normal.
2. Peradangan kelenjar tiroid atau tiroiditis
3. Benjolan, seperti toxic nodular tiroid, atau tumor jinak di kelenjar tiroid
atau kelenjar pituitari (hipofisis).
4. Kanker tiroid.
5. Tumor di testis atau ovarium.
6. Konsumsi obat dengan kandungan iodium tinggi, misalnya amiodarone.
7. Penggunaan cairan kontras dengan kandungan iodium dalam tes
pemindaian.
8. Terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung iodium tinggi,
seperti makanan laut, produk susu, dan telur.
Selain beberapa penyebab di atas, ada faktor-faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena hipertiroidisme. Faktor risiko tersebut
meliputi:
1. Berjenis kelamin wanita.
2. Memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit Graves.
3. Menderita penyakit kronis, seperti diabetes tipe 1, anemia, atau gangguan
kelenjar adrenal.
4
1. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
2. Berolahraga secara teratur
3. Mengelola stres dengan baik
4. Tidak merokok
5
BAB III
METODE
6
Angkat telurdan kuliti
Telur rebus siap disajikan.
c) Sop kentang brokoli
Cuci semua bahan hingga bersih
Kupas kentang, dan potong, brokoli dan wortel
Haluskan bawang merah dan bawang putih
Tumis bumbu halus sampai wangi dan tambahkan air
Masak wortel hingga sedikit lunak lalu masukkan ketang
Masukkan brokoli dan tunggu hingga masak
Sop brokoli kentang siap disajikan
d) Smoothies
cuci semua buah hingga bersih
potong-potong dan masukkan kedalam blender
tambahkan yoghurt dan susu
blender hingga halus dan kental
smoothies siap disajikan.
7
3.4 Diagram Alir
Pencucian dan
pembersihan alat
dan bahan
Pemotongan bahan
pangan
Penimbangan
makanan
Penyajian
makanan
Pembersihan dan
penyimpanan alat
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
9
Suhu badan : 37˚C
T3 : 120 mg/dl
T4 : 29 mg/dl
Natrium :160 mg/dl
c. Fisik/ Klinis Sering gemetra, gelisah, dan denyut jantung sangat cepat
d. Dietery: Suka mengkonsumsi udang dan ikan asin
B. Perhitungan
a. Perhitungan kebutuhan:
AMB = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
=66 + (13,7 x 68) + (5 x 170) – (6,8 x 46)
= 66 + 931,6 + 850 – 312,8
= 1.534,8 kkal.
Faktor Aktivitas: AMB x Faktor aktivitas x Faktor stress
= 1.534,8 x 1,3 x 1,3
= 2.593,812 kkal
Kebutuhan sehari
60 % ×2.593,812
Karbohidrat = = 389,07 gr
4
15 % ×2.593,812
Protein = = 97,26 gr
4
25 % ×2.593,812
Lemak = = 72,05 gr
9
10
C. Diagnosa Gizi
1. Intake : Sering nya mengkonsumsi natrium yang berlebihan
ditandai dengan sering mengkonsumsi ikan asin berkaitan dengan hasil lab
natrium 160 mg/dl
2. Fisik/ klinis : Perubahan nilai lab gizi ditandai dengan keluhan Sering
gemetar, gelisah, dan denyut jantung sangat cepat ditandai dengan T3:130
mg/dl, T4:20mg/ dl, dan natrium: 169 mg/dl
3. Behaviour : Kurang nya pengetahuan mengenai asupan makanan dan
zat gizi berkaitan dengan sering nya mengkonsumsi ikan asin .
D. Intervensi Gizi
a. Preskripsi Diet
1. jenis Diet : ETPT I ( energi tinggi protein tinggi )
2. Bentu makanan : makanan biasa
3. Syarat Diet :
1) Energi cukup, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
2) Protein cukup, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB,
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total Vitamin
dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
5) vitamin dan mineral cuku, sesuai kebutuhan normal
6) Makanan diberikan dalam bentuk mudan dicema.
4. Tujuan Diet
1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meni
2) ngkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
3) Menambah berat badan sehingga mencapai berat badan normal
11
b. Monitoring dan Evaluasi
1) Antropometri : berat badan menjadi lebih baik
2) Biokimia : Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan tes
darah
3) Fisik : rasa mudah lelah, tremor dan penglihatan kabur,
mengalami perubahan menjadi lebih baik
4) Dietery : memberikan diet sesuai kebutuhan yang sudah
diberikan oleh ahli gizi
Meal analysis: energy 585.9 kcal (100 %), carbohydrate 26.2 g (100 %)
==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 585.9 kcal 2036.3 kcal 29 %
water 104.3 g 2250.0 g 5%
protein 16.6 g(12%) 60.1 g(12 %) 28 %
fat 46.5 g(70%) 69.1 g(< 30 %) 67 %
carbohydr. 26.2 g(18%) 290.7 g(> 55 %) 9%
dietary fiber 5.6 g 30.0 g 19 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 4.4 g 10.0 g 44 %
cholesterol 219.5 mg - -
12
Vit. A 258.2 µg 800.0 µg 32 %
carotene 0.1 mg - -
Vit. E (eq.) 4.3 mg 12.0 mg 36 %
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 26 %
Vit. B2 0.7 mg 1.2 mg 56 %
Vit. B6 1.0 mg 1.2 mg 81 %
tot. fol.acid 89.0 µg 400.0 µg 22 %
Vit. C 32.3 mg 100.0 mg 32 %
sodium 163.9 mg 2000.0 mg 8%
potassium 1156.5 mg 3500.0 mg 33 %
calcium 277.3 mg 1000.0 mg 28 %
magnesium 74.1 mg 300.0 mg 25 %
phosphorus 342.0 mg 700.0 mg 49 %
iron 4.1 mg 10.0 mg 41 %
zinc 2.4 mg 7.0 mg 34 %
13
Rekomendasi Diet
Waktu Menu Bahan makanan Berat (gr)
Pagi Bubur nasi Beras giling putih 75
patin sayur asem Ikan patin 50
kunyit 5
Sereh 10
Jagung 30
kacang panjang 25
4.2. Pembahasan
Menu untukpenderitahipertiroidadalah menu yang dipilih berdasarkan
manfaat dalam menurunkan risiko hipertiroid.Adapun manfaat dari bahan
makanan yang kami gunakan ialah :
1. Beras
Konsumsi beras putih dapat menjaga keenceran darah sehingga darah tidak
mudah mengumpal atau membeku yang menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan.Jika terjadi pengumpalan darah maka dapat menghambat aliran
darah sehingga oksigen dari sari makanan tidak dapat dibawak eseluruh
tubuh sehingga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
2. Telur
Protein mengangkut hormone thyroid keseluruh jaringan dan membantu
fungsi tiroid secara efektif dan merupakansumberzatbesidanyodium.
3. Kentang
pada kentang terkandung zat- zat seperti karbohidrat , fosfor, zatbesi,
protein, lemak nabati, dan kalsium serta mineral-mineral penting lainnya.
Hal ini menjadikan kentang baik dikonsumsi dalam menu makanan sehari.
4. Brokoli
14
Brokoli mengandung lutein karotenoid yang tinggi sehingga dapat
bermanfaat untuk mencegah penyakit katarak dan macula. Selain lutein
karotenoid, brokoli juga mengandung vitamin A yang memang terkenal
untuk menjaga kesehatan retina mata.
5. Wortel
Wortel merupakan sayuran yang super, wortelmengandungserat, vitamin
K, mangan, fosfor, magnesium, vitamin E dan seng yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia
6. Sawo
Kandungan serat pada buah sawo baik untuk pencernaan dan menurunkan
berat badan, menambah energi, dan meredakan demam dan radang
7. Mangga Mangga memiliki vitamin C dan serat tinggi yang dapat
membantu menurunkan kolesterol, mengatasi obesitas dan menurunkan
tekanan darah.
8. Buah naga merah Buah naga mengandung vitamin C yang cukup tinggi,
sehingga mampu menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mata, dan
mmebantu melancarkan peredaran darah.
9. Yoghurt Yoghurt megandung probiotik tinggi yang bermanfaat untuk
system pencernaan usus dan lambung.
15
yougurt custard dan eskrim. kelapa/santan kental.
Protein nabati Semua jenis kacangkacangan Dimasak dengan banyak
dan hasil olahannya tempe, minyak atau
tahu dan pindakas. kelapa/santan kental
Sayuran Semua jenis sayuran terutama Dimasak dengan banyak
jenis B seperti bayam, buncis, minyak atau
daun singkong, kacang kelapa/santan kental.
panjang, labusiam, wortel
direbus, dikukus maupun
ditumis.
Buahan Semua jenis buah segar, buah -
kaleng, buah kering dan jus
Lemak Minyak goreng, mentega, Santan kental
margarine, santan encer, salad
dressing.
Minuman Soft drink, madu, sirup, teh dan Minuman rendah energy
kopi encer.
Bumbu Bumbu tidak tajam seperti Bumbu yang tajam
bawang merah, putih, laos, seperti cabe dan merica
salam dan kecap.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hipertiroid salah satu dari penyebab penyakit kelenjar tiroid. Gangguan
fungsi tiroid ada dua macam yaitu kekurangan hormon tiroid yang disebut
Hipotiroid dan kelebihan hormon tiroid yang disebut Hipertiroid. Kelebihan
suatu hormon tiroid (Hipertiroid) dapat menyebabkan gangguan berbagai fungsi
tubuh, termasuk jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh (Sulistyani,
2013).
Hasil perhitungan kebutuhan pasien :
E : 2,593,812 kkal
P :97,26 gr
L :72,05 gr
KH : 389,07 gr
Diagnosa Gizi :
1) Intake : Sering nya mengkonsumsi natrium yang berlebihan ditandai
dengan sering mengkonsumsi ikan asin berkaitan dengan hasil lab natrium
160 mg/dl
2) Fisik/ klinis : Perubahan nilai lab gizi ditandai dengan keluhan Sering
gemetar, gelisah, dan denyut jantung sangat cepat ditandai dengan T3:130
mg/dl, T4:20mg/ dl, dan natrium: 169 mg/dl
3) Behaviour : Kurang nya pengetahuan mengenai asupan makanan dan
zat gizi berkaitan dengan sering nya mengkonsumsi ikan asin .
5.2 Saran
Saya sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun hasil dari
praktek asam urat ini. Diharapkan hasil praktek pembuatan menu asam urat ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang melakukan praktikum tentang pembuatan
menu asam urat dan dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam
menyusun menu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, U.S. Laporan Hasil Pemeriksaan Ekskresi Yodium dalam Skala Nagari
se Propinsi Sumatera Barat. Jayan, Borobudur, Magelang: Balai Penelitian
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. 2008.
18