Anda di halaman 1dari 32

TUGAS KEPERAWATAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN

“KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN TIROID”

Dosen Pengampu : Ricky Akbaril, S.Kep.,Ns., M.Tr.Kep

Disusun Oleh :

1. Barep Ananta Putri (213210067)


2. Nur Asiyah Afifah (213210086)
3. Siti Hafifah Nur Alisah (213210096)
4. Stella Eka Sari (213210098)

Kelas B Semester 4

Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JL. Kemuning No. 57 A, Candimulyo, Kec. Jombang, Kab. Jombang,

Jawa Timur, Kode Pos: 61419

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuni-
Nya. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
memberikan kita petunjuk dari jalan yang kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Ricky Akbaril, S.Kep.,Ns., M.Tr.Kep selaku dosen
pengampu mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin, Imunologi, Pencernaan, dan
Perkemihan yang telah memberi bimbingan dan masukan sehingga makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Tiroid” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Ucapan
terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada :

1. Prof. Drs. Win Darmanto, M.Si.,Med.Sci.,Ph.D. Selaku Rektor Institut Teknologi Sains
dan Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang yang telah memberikan kepada kami
untuk menempa diri serta menimba ilmu di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
2. Ibu Endang Yuswatiningsih, S.Kep.Ns. M.Kes. selaku Ketua Program Studi Sarjana
Ilmu Keperawatan
3. Bapak Ricky Akbaril, S.Kep.,Ns., M.Tr.Kep selaku Dosen Pengampu yang telah
memberikan tugas

Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dari bapak dosen dalam
menempuh pelajaran di semester keempat ini. Kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi pihak
yang membaca. Meski begitu, kami sadar bahwa makalah ini perlu perbaikan dan
penyempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan diterima
dengan senang. Akhirnya kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak.

Jombang, 17 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1


1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSATAKA .................................................................. 2

2.1 Pengertian Gangguan Tiroid ..................................................................... 2

2.2 Manifestasi Klinis Gangguan Tiroid .......................................................... 2

2.3 Etiologi Gangguan Tiroid ......................................................................... 2

2.4 Penatalaksanaan Gangguan Tiroid ............................................................ 3

2.5 Pathway Gangguan Tiroid ........................................................................ 3

2.6 Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Tiroid ....................................... 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 28

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 28


3.2 Saran .......................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di
leher bagian depan. Kelenjar ini terdiri atas dua bagian, yakni llobus kanan dan lobus kiri.
Panjang dari masing-masing lobus ini adalah 5 cm dan menyatu di garis tengah, dengan
bentuk menyerupai kupu-kupu (Depkes, 2015). Penyakit gangguan tiroid adalah suatu
kondisi kelainan pada seseorang yang timbul karena adanya gangguan kelenjar tiroid, baik
berupa perubahan bentuk kelenjar maupun perubahan fungsi (disfungsi).
Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3). Pembentukan hormon-hormon tersebut disebabkan oleh pengaruh
mekanisme umpan balik yang melibatkan hormon Thyroid Stimulating Hormon (TSH).
Hormon tiroid memliki peran yang sangat penting dalam proses metabolisme dan aktivits
fisiologik pada hampir semua organ tubuh manusia. Kadar hormon tiroid yang berlebih
maupun yang kurang dapat mempengaruhi tidak hanya proses metabolisme dan aktifitas
fisiologik melainkan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berbagai
jaringan tubuh (Mexitalia et al., 2011).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan tiroid?
2. Apa saja manifestasi klinis dari gangguan tiroid?
3. Apa saja etiologi gangguan tiroid?
4. Apa saja penatalaksanaan gangguan tiroid?
5. Bagaimana pathway dari gangguan tiroid?
6. Bagaimana konsep asuhan keperawatan dari gangguan tiroid?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari gangguan tiroid
2. Untuk mengetahui manifestasi klinis gangguan tiroid
3. Untuk mengetahui etiologi dari gangguan tiroid
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan gangguan tiroid
5. Untuk mengetahui pathway dari gangguan tiroid
6. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan gangguan tiroid

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gangguan Tiroid


Penyakit tiroid adalah gangguan yang dipicu oleh kelainan fungsi atau bentuk kelenjar
tiroid, biasanya penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita karena kinerja kelenjar hormon
tiroid berkaitan erat dengan hormon estrogen. Penyakit ini bukan tergolong penyakit yang
menular tetapi termasuk salah satu penyakit yang bisa diturunkan. Gangguan tiroid ada 2,
yaitu Hipotiroid dan Hipertiroid.
1. Hipotiroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan
terlalu sedikit hormon tiroid atau suatu keadaan penyakit disebabkan oleh kurangnya
penghasilan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid
2. Hipertiroid adalah respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon
tiroid yang berlebihan
2.2 Manifestasi Klinis Gangguan Tiroid
2.2.1 Manifestasi klinis hipotiroid
a. Nafsu makan berkurang
b. Pertumbuhan tulang dan gigi yang lambat
c. Rambut tipis, kering dan kasar
d. Kulit kering, kasar, bersisik, dan menebal
e. Pucat, lemah, pusing, dan mudah lelah
2.2.2 Manifestasi klinis hipertiriod
a. Mual dan muntah
b. Peningkatan selera makan namun mengalami penurunan berat badan
c. Kelelahan
d. Kelemahan otot
e. Kurangnya informasi
2.3 Etiologi Gangguan Tiroid

2.3.1 Etiologi hipotiroid

a. Disebabkan oleh penyakit autoimun


b. Pola makan rendah yodium
c. Kelainan bawaan
d. Operasi kelenjar tiroid

2
2.3.2 Etiologi hipertiroid
a. Pemasukan hormon-hormon tiroid yang berlebihan
b. Konsumsi yodium berlebihan
c. Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid)

2.4 Penatalaksanaan Gangguan Tiroid

2.4.1 Penatalaksanaan hipotiroid


a. Mengkonsusmsi makanan beryodium
b. Menjalani pengobatan dan pemeriksaan secara berkala bila menderita penyakit
autoimun atau pernah menjalani pengobatan penyakit tiroid
c. Menerapkan pola makan sehat dan seimbang
d. Hindari konsumsi kacang kedelai berdekatan dengan waktu minum obat

2.4.2 Penatalaksanaan hipertiroid

a. Pemberian obat-obatan anti tiroid (OAT)


b. Pengobatan dengan yodium radioaktif
c. Konsumsi protein yang tinggi, seperti susu dan telur
d. Diet tinggi kalori
e. Olahraga secara teratur

2.5 Pathway Gangguan Tiroid (hipotiroid dan hipertiroid)

Gangguan Tiroid

Hipotiroid Kurangnya aktivitas Hipertiroid

Hipometabolisme Keletihan Hipermetabolisme


menurun meningkat
Intoleransi
Penurunan fungsi aktivitas
Gastrointestinal Berat badan Ketidakseimbangan
energi
Konstipasi Kurang Informasi Perubahan
nutrisi kurang
Depresi Ventilasi dari
Kurang Kelelahan/Keletihan
kebutuhan
Pengetahuan
Ketidakefektifan
pola napas
3
2.6 Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Tiroid

2.6.1 Pengkajian

Dalam pengkajian yang perlu dikai antara lain :

a. Biodata pasien
1. Identitas pasien
2. Identitas penanggung jawab
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
c. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan TTV
2. Pemeriksaan head to toe
a) Kulit dan rambut
1) Inspeksi
Warna kulit : merah muda (normal), tidak ada lesi Jumlah rambut:
sedikit rontok
Warna rambut: hitam
Kebersihan rambut: bersih
2) Palpasi
Suhu >37°C
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada
edema, tidak ada lesi
b) Kepala
1) Inspeksi
Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan

4
c) Mata
1) Inspeksi
Bentuk bola mata lonjong, simetris antara kanan dan kiri, selera
berwama putih, mata normal
d) Telinga
1) Inspeksi
Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen pada
lubang telinga, tidak ada benjolan
e) Hidung
1) Inspeksi
Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
2) Palpasi
Tidak ada benjolan
f) Mulut
1) Inspeksi
Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih.
g) Leher
1) Inspeksi
Bentuk leher simetris
2) Palpasi
Ada pembesaran kelenjar tyroid
h) Paru
1) Inspeksi
Simetris antara kanan dan kiri
2) Palpasi
Getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri
3) Auskukasi
Normal
4) Perkusi
Resonan
i) Abdomen
1) Inspeksi
Perut datar simetris antara kanan dan kiri
2) Palpasi
5
Tidak ada nyeri
3) Perkusi
Resonan
j) Ekstremitas
1) Inspeksi
Tangan kanan dan kiri normal

2.6.2 Diagnosa Keperawatan

1. Hipertiroidisme
a. Keletihan
b. Defisit nutrisi
c. Defisit pengetahuan
2. Hipotiroidisme
a. Intoleransi Aktifitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif.
b. Konstipasi b/d Penurunan fungsi Gastrointestinal
c. Ketidakefektifan pola napas b/d depresi ventilasi

2.6.3 Intervensi Keperawatan

1. Hipertiroidisme

Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia Keperawatan Indonesia
(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Keletihan (D.0057) Luaran : Tingkat keletihan a. Edukasi


membaik (l.05046) aktivitas/istirahat
Definisi:Penurunan
(l.12362)
kapasitas kerja fisik dan Kriteria Hasil :
mental yang tidak pulih Definisi : mengajarkan
1. Tenaga meningkat
dengan istirahat pengaturan aktivitas dan
2. Verbalisasi kepulihan
istirahat
Gejala Mayor: energi meningkat
3. Kemampuan melakukan Tindakan :
Subjektif:
aktivitas rutin
Observasi
meningkat
4. Motivasi meningkat

6
1. Merasa energy tidak 5. Verbalisasi lelah Identifikasi kesiapan dan
pulih walaupun telah menurun kemampuan menerima
tidur 6. Lesu menrun informasi
2. Merasa kurang 7. Gangguan konsentrasi
Terapeutik
tenaga menurun
3. Mengeluh lelah 8. Sianosis menurun 1. Sediakan materi dan

9. Selera makan membaik media pengaturan

Objektif: 10. Pola napas dan pola aktivitas dan istirahat

1. Tidak mampu istirahat membaik 2. Jadwalkan pemberian

mempertahankan pendidikan kesehatan

aktivitas rutin sesuai kesepakatan

2. Tampak Lesu 3. Berikan kesempatan


kepada pasien dan

Gejala Minor: keluarga untuk bertanya

Subjektif: Edukasi
1. Merasa bersalah
1. Jelaskan pentingnya
akibat tidak mampu
melakukan aktivitas
menjalankan
fisik/olahraga secara
tanggung jawab
rutin
2. Libido menurun
2. Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok,
Objektif:
aktivitas bermain atau
1. Kebutuhan istirahat
aktivitas lainnya
meningkat
3. Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
4. Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis. kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
5. Ajarkan cara
mengidentifikasi target

7
dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
b. Manajemen energi
(l.05178)

Definisi : mengidentifikasi
dan mengelola penggunaan
energi untuk mengatasi atau
mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan proses
pemulihan

Tindakan :

Observasi

1. Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik
dan emosional
3. Monitor pola dan jam
tidur
4. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas

Terapeutik

1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)

8
2. Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

Edukasi

1. Anjurkan tirah baring


2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
beetahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

Defisit nutrisi (D.0019) Luaran : Status nutrisi


a. Manjemen nutrisi
membaik (l.03030) (l.03119)
Definisi: Asupan nutrisi
tidak cukup untuk Kriteria Hasil :

9
memenuhi kebutuhan 1. Porsi makan yang
b. Definisi : mengidentifikasi
metabolism dihabiskan meningkat dan mengelola asupan
2. Verbalisasi keinginan nutrisi yang seimbang
Gejala mayor:
untuk meningkatkan
Tindakan :
Subjektif: nutrisi

( tidak tersedia) 3. Pengetahuan tentang Observasi


pilihan makanan dan 1. Identifikasi status nutrisi
Objektif:
minuman yang sehat 2. Identifikasi alergi dan
1. Berat badan menurun meningkat intoleransi makanan
minimal 10% di bawah 4. Pengetahuan tentang 3. Identifikasi makanan
rentang ideal standar asupan nutrisi yang disukai
yang tepat meningkat 4. Identifikasi kebutuhan
Gejala minor: 5. Perasaan cepat kenyang kalori dan jenis nutrisi
Subjektif: menurun 5. Identifikasi perlunya
1. Cepat kenyang setelah 6. Nyeri abdomen menurun penggunaan selang
makan 7. Berat badan dan indeks nasogastrik
2. Kram/ nyeri abdomen massa tubuh (IMT) 6. Monitor asupan
3. Nafsu makan menurun membaik makanan
8. Frekuensi dan nafsu 7. Monitor berat badan
Objektif: makan membaik 8. Monitor hasil
1. Bising usus hiperaktif 9. Tebal lipatan kulit trisep laboratorium
2. Otot pengunyah lemah dan membran mukosa
Terapeutik
3. Otot menelan lemah membaik
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai

10
4. Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan tinggi
kalori dan protein
6. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastrik jika asupa
oral dapat ditoleransi

Edukasi

1. Anjurkan posisi duduk,


jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. pereda
nyeri, antiemetik), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
c. Promosi berat badan
(l.03136)

Definisi : memfasilitasi
peningkatan berat badan

11
Tindakan :

Observasi

1. Identifikasi
kemungkinan penyebab
BB kurang
2. Monitor adanya mual
dan muntah
3. Monitor jumlah kalori
yang dikonsumsikan
sehari-hari
4. Monitor berat badan
5. Monitor albumin,
limfosit dan elektrolit
serum

Terapeutik

1. Berikan perawatan
mulut sebelum
pemberian makan, jika
perlu
2. Sediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi
pasien (mis. makanan
dengan tekstur halus,
makanan yang diblender,
makanan cair yang
diberikan melalui NGT
atau gastrotomi, total
parenteral nutrition
sesuai indikasi)
3. Hidangkan makanan
secara menarik

12
4. Berikan suplemen, jika
perlu
5. Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan uang
dicapai

Edukasi

1. Jelaskan jenis makanan


yang bergizi tinggi,
namun tetap terjangkau
2. Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan

Defisit pengetahuan Luaran : Tingkat Edukasi kesehatan


(D.0111) pengetahuan membaik (l.12383)
(l.12111)
Definisi: Definisi :
Kriteria Hasil :
Ketiadaan atau kurangnya Mengajarkan pengelolaan
informasi kognitif yang 1. Perilaku klien sesuai factor risiko penyakit dan
berkaitan dengan topic dengan yang di anjurkan perilaku hidup bersih serta
tertentu meningkat sehat
2. Minat klien dalam
Gejala mayor: Tindakan :
belajar meningkat
Subjektif: 3. Kemampuan klien Obervasi
1. Menanyakan masalah menjelaskan 1. Identifikasi kesiapan dan
yang dihadapi pengetahuan tentang kemampuan menerima
Objektif: penyakitnya meningkat informasi
1. Menunjukan perilaku 4. Kemampuan klien 2. Identifikasi faktor-faktor

tidak sesuai anjuran menggambarkan yang dapat


2. Menunujukan presepsi pengalaman sebelumnya meningkatkan dan
yang keliru terhadap yang sesuai dengan menurunkan motivasi
masalah penyakitnya meningkat

13
5. Perilaku sesuai dengan perilaku hidup bersih
Gejala minor: pengetahuannya dan sehat
Subjektif: meningkat
Terapeutik
( tidak tersedia ) 6. Pertanyaan tentang
Objektif: penyakitnya menurun 1. Sediakan materi dan

1. Menjalani pemeriksaan 7. Persepsi keliru tentang media pendidikan

yang tidak tepat penyakitnya menurun kesehatan

2. Menunjukan perilaku 8. Perilaku klien membaik 2. Jadwalkan pendidikan

berlebihan ( mis. Apatis, kesehatan sesuai

bermusuhan, agitasi, kesepakatan

hysteria) 3. Berikan kesempatan


untuk bertanya

Edukasi

1. Jelaskan faktor risiko


yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
dan sehat
3. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

Menurut NANDA, NOC, NIC Hipertiroidisme

Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


(NANDA) Hasil (NIC)

(NOC)

Keletihan (D.0093) NOC (002) Energy Management


Energy contervation (0180)
Definisi: Rasa lelah berat
Kriteria Hasil :
yang terus menerus dan
penurunan kapasitas kerja

14
fisik serta mental pada 1. Memverbalisasikan 1. Observasi adanya
tingkat lazim peningkatan energi dan pembatasan klien dalam
merasa lebih baik melakukan aktivitas
Batasan Kareteristik:
2. Menjelaskan 2. Dorong anak untuk
1. Perubahan perhatian penggunaan energi untuk mengungkapkan
2. Apatis mengatasi kelelahan perasaan terhadap
3. Penurunan kapasitas 3. Kecemasan mnurun keterbatasan
aerobic 4. Glukosa darah adekuat 3. Kaji adanya factor yang
4. Penurunan velositas 5. Kwalitas hidup menyebabkan kelelahan
berjalan meningkat 4. Monitor nutrisi dan
5. Kesulitan 6. Istirahat cukup sumber energi yang
mempertahankan 7. Mempetahankan adekuat
aktivitas fisik biasa kemampuan untuk 5. Monitor pasien akan
6. Kesulitan berkosentrasi adanya kelelahan fisik
mempertahankan dan emosi secara
rutintitas biasa berlebihan
7. Tidak berminat 6. Monitor respon
terhadap sekitar kardiovaskule terhadap
8. Mengantuk aktivitas
9. Mengungkapkan 7. Monitor pola tidur dan
perubahan libido lamanya tidur/istirahat
10. Mengungkapkan pasien
demoralisasi 8. Dukung pasien dan
11. Mengungkapkan keluarga untuk
frustasi mengungkapkan
12. Mengungkapkan perasaan,berhubungan
kurang energy dengan perubahan
13. Mengungkapkan tidak hidup yang sebabkan
dapat menggunakan keletihan
strategi pemulihan 9. Bantu aktivitas sehari
energi biasa hari sesuai dengan
14. Mengugkapkan kebutuhan
kelelahan

15
15. Mengungkapkan 10. Tingkatkan tirah
kelemahan baring dan pembatasan
16. Kurang performa peran aktivitas (tingkatkan
17. Peningkatan gejala fisik periode istirahat)
18. Peningkatan kebutuhan 11. Konsultasi dengan
istirahat ahli gizi untuk
19. Ketidakcukupan meningkatkan asupan
ketahanan fisik makanan yang berenergi
20. Introspeksi tinggi
21. Letargi
22. Kelelahan
Defisit nutrisi ( D.00002) NOC ( 1004) NIC ( 0180)
1. Nutritional Status : Nutrition Management
Ketidakseimbangan
2. Nutritional Status : 1. Kaji adanya alergi
nutrisi kurang dari
food and Fluid Intake makanan
kebutuhan tubuh
3. Nutritional Status: 2. Kolaborasi dengan ahli
Definisi: Asupan nutrisi nutrient Intake gizi untuk menentukan
tidak cukup untuk 4. Weight control jumlah kalori dan
memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
metabolik Kriteria Hasil : pasien.

Batasan Karakteristik : 1. Adanya peningkatan 3. Anjurkan pasien untuk

1. Kram abdomen berat badan sesuai meningkatkan intake Fe


2. Nyeri abdomen dengan tujuan 4. Anjurkan pasien untuk
3. Menghindari makanan 2. Berat badan ideal meningkatkan protein
4. Berat badan 20% atau sesuai dengan tinggi dan vitamin C
lebih dibawah berat badan 5. Berikan substansi gula

badan ideal 3. Mampu 6. Yakinkan diet yang

5. Kerapuhan kapiler mengidentifikasi dimakan mengandung


6. Diare kebutuhan nutrisi tinggi serat untuk
7. Kehilangan rambut 4. Tidak ada tanda-tanda mencegah konstipasi

berlebihan malnutrisi 7. Berikan makanan yang

8. Bising usus hiperaktif 5. Menunjukkan terpilih (sudah


9. Kurang makanan peningkatan fungsi

16
10. Kurang informasi pengecapan dan dikonsultasikan dengan
11. Kurang minat pada menelan ahli gizi)
makanan 6. Tidak terjadi 8. Ajarkan pasien
12. Penurunan berat badan penurunan berat badan bagaimana membuat
dengan asupan yang berarti catatan makanan harian.
makanan adekuat 9. Monitor jumlah nutrisi
13. Kesalahan konsepsi dan kandungan kalori
14. Kesalahan informasi 10. Berikan informasi
15. Mambran mukosa pucat tentang kebutuhan
nutrisi
16. Ketidakmampuan
memakan makanan
17. Tonus otot menurun 11. Kaji kemampuan pasien
18. Mengeluh gangguan untuk mendapatkan
sensasi rasa nutrisi yang dibutuhkan
19. Mengeluh asupan Nutrition Monitoring
makanan kurang dan 1. BB pasien dalam batas
RDA (recommended normal
daily allowance) 2. Monitor adanya
20. Cepat kenyang setelah penurunan berat badan
makan 3. Monitor tipe dan
21. Sariawan rongga mulut jumlah aktivitas yang
22. Steatorea biasa dilakukan
23. Kelemahan otot 4. Monitor interaksi anak
pengunyah atau orangtua selama
24. Kelemahan otot untuk makan
menelan 5. Monitor lingkungan
selama makan
Faktor Yang 6. Jadwalkan pengobatan
Berhubungan : dan perubahan
1. Faktor biologis pigmentasi
2. Faktor ekonomi 7. Monitor turgor kulit

17
3. Ketidakmampuan untuk 8. Monitor kekeringan,
mengabsorbsi nutrien rambut kusam, dan
4. Ketidakmampuan untuk mudah patah
mencerna makanan 9. Monitor mual dan
5. Ketidakmampuan muntah
menelan makanan 10. Monitor kadar albumin,
6. Faktor psikologis total protein, Hb, dan
kadar Ht
11. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
12. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
13. Monitor kalori dan
intake nutrisi
14. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
15. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
Defisit Pengetahuan NOC ( 1803) NIC ( 5602)
- Knowledge: disease Teaching : disease Process
( D. 00126)
process 1. Berikan penilaian
Definisi: Tidak adanya atau- Knowledge: health tentang tingkat
kurangnya informasi Behavior pengetahuan pasien
kognitif sehubungan Kriteria Hasil : tentang proses penyakit
dengan topic spesifik. 1. Pasien dan keluarga yang spesifik

Batasan karakteristik : menyatakan 2. Jelaskan patofisiologi

1. Memverbalisasikan pemahaman tentang dari penyakit dan


adanya masalah penyakit, kondisi, bagaimana hal ini

18
2. Ketidakakuratan prognosis dan program berhubungan dengan
mengikuti instruksi pengobatan anatomi dan fisiologi,
3. Perilaku tidak sesuai. 2. Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat.
Faktor yang berhubungan mampu melaksanakan 3. Gambarkan tanda dan
: prosedur yang gejala yang biasa
1. Keterbatasan kognitif dijelaskan secara benar muncul pada penyakit,
2. Interpretasi terhadap 3. Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
informasi yang salah mampu menjelaskan 4. Gambarkan proses
3. Kurangnya keinginan kembali apa yang penyakit, dengan cara
untuk mencari informasi dijelaskan perawat/tim yang tepat
4. Tidak mengetahui kesehatan lainnya 5. Identifikasi
sumber-sumber kemungkinan
informasi penyebab, dengna cara
yang tepat
6. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan cara
yang tepat
7. Hindari harapan yang
kosong
8. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang dan
atau proses
pengontrolan penyakit

19
10. Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup
atau agensi di
komunitas lokal, dengan
cara yang tepat
- Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat

2. Hipotiroidisme

Menurut Buku 3N ( NANDA,NIC,NOC)


No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Intoleransi - Konservasi energi Terapi aktivitas
Aktifitas b/d (NOC 0002) (NIC 4310)
kelelahan dan

20
penurunan proses Kriteria hasil : a. Bantu klien untuk
kognitif. (D mengidentifikasi
a. Berpatisipasi
00298) aktivitas yang mampu
dalam aktivitas
dilakukan.
fisik.
b. Bantu untuk memilih
b. Mampu
aktivitas konsisten
melakukan
yang sesuai dengan
aktivitas sehari –
kemampuan fisik,
hari secara
psikologi dan social
mandiri.
c. Bantu untuk
mengidentivikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan.
d. Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai.

2. Konstipasi b/d - Hidrasi. Manajemen konstipasi


Penurunan fungsi (NOC 0602) (NIC 0540)
Gastrointestinal
Kriteria hasil : a. Monitor tanda dan
( D 00015)
gejala konstipasi.
a. Mempertahanka
b. Monitor feses :
n bentuk feses
frekuensi, konsistensi
lunak setiap 1-3
dan volume.
hari.
Kolaborasi :
b. Bebas dari
ketidaknyamana a. Memberikan anjuran
n dan konstipasi. pemakaian obat nyeri
c. Mengidentifikasi sebelum defekasi
indikasi untuk untuk memfasilitasi

21
mencegah pengeluaran feses
konstipasi. tanpa nyeri.
d. Feses lunak dan
berbentuk.

3. Ketidakefektifan - Status respirasi : Manajemen jalan nafas :


pola napas b/d Ventilasi. ( NIC 3140)
depresi ventilasi ( NOC 0403)
a. Posisikan pasien untuk
(D 00032) Kriteria hasil : memaksimalkan
ventilasi.
a. Menunjukkan jalan
b. Berikan aroma terapi
nafas yang paten
untuk melegakan jalan
(klien tidak
nafas.
merasa tercekik,
c. Monitor pola
irama nafas,
pernapasan abnormal.
frekuensi
d. Monitor tanda – tanda
pernafasan dalam
vital.
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal).
b. Tanda – tanda vital
dalam rentang
normal.

Menurut SDKI ,SLKI ,DAN SIKI Hipotiroidisme

No. Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi


Keperawatan Keperawatan Keperawatan Indonesia
Indonesia (SDKI) Indonesia (SLKI) (SIKI)

22
1. Intoleransi Luaran Utama: Terapi aktivitas
Aktifitas. (D 0056) Toleransi aktivitas (1.05186)
(05047) Definisi: Menggunakan
Definisi:
Meningkat dengan aktivitas fisik, kognitif,
Ketidakcukupan
kriteria hasil: social, dan spiritual
energy untuk
1. Frekuensi tertentu untuk
melakukan
nadi memulihkan keterlibatan,
aktivitas sehari-hari
2. Kemudahan frekuensi, atau durasi
dalam aktivitas individu atau

Gejala dan tanda melakukan kelompok


mayor: aktivitas
sehari-hari Tindakan:
Subjektif
Observasi
(Tidak Tersedia) Menurun dengan
1. Identifikasi defisit
keriteria hasil:
Objektif: tingkat aktivitas
1. Keluhan
2. Identifikasi
1. Frekuensi
lelah
kemampuan
jantung
berpastisipasi
meningkat
Membaik dengan
dalam aktivitas
> 20% dari
kriteria hasil:
tertentu
kondisi
1. Tekanan
Terapeutik
istirahat
darah
1. Sepakati komitmen
2. EKG iskemia
untuk
Gejala dan tanda
meningkatkan
minor:
frekuensi dan
Subjektif
rentang aktivitas
1. Merasa
2. Fasilitasi memilih
tidak
aktivitas dan
nyaman
tetapkan tujuan
setelah
aktivitas yang
makan
konsisten sesuai
2. Merasa
kemampuan fisik,
lemah

23
Objektif psikologis, dan
1. Tekanan social
darah Edukasi
berubah 1. Jelaskan metode
>20% dari aktivitas fisik
kondisi sehari-hari
istirahat 2. Ajarkan cara
2. Gambaran melakukan
EKG aktivitas yang
menunjukan dipilih
iskemia Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
terapis oskusi
dalam
merencanakan dan
memonitor
program aktivitaas,
jika sesuai
2. Rujuk pada pusat
komunitas, jika
perlu

2. Konstipasi Luaran utama: Manajemen eliminasi


( D 0049) fekal ( I 1.04151)
Eliminasi fekal
Definisi: Definisi: Mengedintifikasi
Penurunan defekasi ( L 04033)
dan mengelola gangguan
normal yang Meningkat denga pola eliminasi fekal
disertai kriteria hasil:
pengeluaran feses Tindakan
sulit dan tidak Observasi:

24
tuntas serta feses 1. Kontrol 1. Identifikasi
kering dan banyak penurunan masalah usus dan
feses penggunaan obat
Gejala dan tanda Menurun dengan pencahar
mayor: kriteria hasil: 2. Monitor buang air
Subjektif 1. Keluhan besar
1. Defekasi defekasi lama Terapeutik:
kurang dari dan sulit 1. Jadwalkan waktu
2 kali 2. Mengejan defekasi bersama
seminggu saat defekasi pasien
2. Pengeluaran 3. Distensi 2. Sediakan makanan
feses lama abdomen tinggi serat
dan sulit Membaik dengan Edukasi:
Objektif kriteria hasil: 1. Jelaskan jenis
1. Feses keras 1. Peristaltik makanan yang

2. 2. Peristaltik usus membantu


usus meningkatkan
menurun keteraturan
peristaltik usus
Gejala dan tanda 2. Anjurkan
minor: mencatat warna,
Subjektif frekuensi,
1. Mengejan konsistensi,
saat volume feses
defekasi Kolaborasi:
Objektif 1. Kolaborasi
1. Distensi pemberian obat
abdomen supositoria anal,
2. Kelelahan jika perlu
umum

3. Ketidakefktifan Luaran utama Manajemen jalan napas


pola nafas Pola napas ( I 1.01011)
( D 0005) ( L 01004)

25
Definisi: Inspirasi Meningkat dengan Definisi: Mengidentifikasi
dan atau ekspirasi kriteria hasil: dan mengelola kepatenan
yang tidak 1. Tekanan jalan napas
memberikan inspirasi
ventilasi adekuat 2. Tekanan Tindakan
ekspirasi Observasi
Gejala dan tanda Menurun dengan 1. Monitor pola
mayor: kriteria hasil: napas
Subjektif 1. Dispnea 2. Monitor bunyi
1. Dispnea 2. Penggunaan napas
Objektif otot bantu Terapeutik
1. Penggunaa pernapasan 1. Pertahankan
n otot bantu 3. Pernapasan kepatenan jalan
pernafasan pursed-lip napas dengan
2. Pola napas head-tilt dan chin-
abnormal lift
2. Posisikan semi-
Gejala dan tanda flower atau fowler
minor: 3. Lakukan
Subjektif fisioterapi dada,
1. Ortopnea jika perlu
Objektif Edukasi
1. Pernapasan 1. Anjurkan asupan
pursed-lip cairan 2000
2. Pernapasan ml/hari
cuping 2. Anjurkan teknik
hidung batuk efektif
3. Tekanan Kolaborasi
inspirasi 1. Kolaborasi
menurun pemberian
4. Tekanan bronkodiliator,
ekspirasi mukolitik
menurrun

26
2.6.4 Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap ke empat dalam tahap proses keperawatan dengan melakukan
berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan). Dalam tahap ini perawat
harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-bahaya fisik dan perlindungan
pada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman
tentang hak-hak dari pasien serta dalam perkembangan pasien. Menurut Nursalam,
2006 tindakan keperawatan mencakup tindakan independent (mandiri) yaitu
aktivitas keperawatan yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan sendiri dan
bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain, dan mencakup
tindakan kolaborasi yaitu tindakan yang didasarkan hasil keputusan bersama
seperti dokter dan petugas kesehatan lain.
2.6.5 Evaluasi Keperawatan
Pada tahap ini, perawat menilai keberhasilan dari asuhan dan tindakan keperawatan
yang telah dilakukan. Semua hasil dicatat dalam buku catatan perkembangan
perawatan pasien, meminta tanggapan pasien atas keberhasilan atau
ketidakberhasilan tindakan yang dilakukan, serta bersama pasien merencanakan
tindak lanjut asuhan keperawatannya. Jika belum berhasil, perawat dapat
mendiskusikan kembali dengan pasien apa yang diharapkan dan bagaimana peran
serta/keterlibatan pasien atau keluarga dalam mencapai tujuan dan rencana baru
asuhan keperawatan pasien

27
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di
leher bagian depan. Kelenjar ini terdiri atas dua bagian, yakni llobus kanan dan lobus kiri.
Penyakit gangguan tiroid adalah suatu kondisi kelainan pada seseorang yang timbul karena
adanya gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk kelenjar maupun
perubahan fungsi (disfungsi). Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid
yaitu tiroksin (T4) dan triodotironin (T3). Gangguan tiroid ada 2, yaitu hipotiroid dan
hipertiroid. Hipotiroid adalah suatu keadaan penyakit disebabkan oleh kurangnya
penghasilan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid, sedangkan Hipertiroid adalah respon
jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami
semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Poke SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI

NANDA NIC-NOC. 2021-2023. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Edisi 12

M Dewi Prajayanti. 2020. BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penyakit Gangguan


Tiroid. Diakses pada 17 Februari 2023 pukul 09.00 WIB dari
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/6858/3/Bab%20l.pdf

Andy Takdir, dkk. 2012. ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM ENDOKRIN


DENGAN GANGGUAN HIPOTIROID DAN HIPERTIROID. Makassar. Diakses
pada 17 Februari 2023 pukul 09.00 WIB dari
https://id.scribd.com/doc/98840374/asuhan-keperawatan-tiroid

Alodokter.com. Hipotiroidisme. 10 April 2022 (terakhir diperbarui). Diakses pada 17 Februari


2023 pukul 10.00 WIB dari https://www.alodokter.com/hipotiroidisme.

Mahardini Nur Afifah. 2022. 9 Penyebab Hipotiroid dan Faktor Risikonya. kompas.com. 26
Juni 2022. Diakses pada Februari 2023 dari
https://amp.kompas.com/health/read/2022/06/26/120100068/9-penyebab-hipotiroid-
dan-faktor-risikonya

29

Anda mungkin juga menyukai