Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HIPOTIROIDISME

DISUSUN OLEH :

Richard Cornelis Boimau PO5303333210756


Saraswati Babang Noti PO5303333210758
Rivania Rambu Nggiri PO5303333210757

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
perlindungannya, kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini yang berjudul

” Hipotiroidisme” dengan baik dan lancar.

Kami juga berterima kasih kepada :

1) Bapak Sabinus B. Kedang, S.Kep,.NS.,M.Kep, selaku dosen pembimbing ;

2) Orang tua yang memberikan ijin kepada kami untuk bekerja sama dalam mengerjakan
makalah ini ;

3) Teman-teman kelompok yang sudah aktif dan bekerja sama dalam mengerjakan
makalah ini.

Hormat Kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3


2.1 Pengertian Hipotiroidisme (Hipotiroid) .......................................................... 3
2.2 Penyebab Hipertiroid ....................................................................................... 4
2.3 Patofisologi Hipotiroid ..................................................................................... 4
2.4 Tanda dan Gejala Hipotiroid .......................................................................... 5
2.5 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrisi, dan ion organik,
termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan, Pada
periode kritis juga untuk perkembangan susunan syaraf pusat dan tulang.Hormon ini
mempengaruhi beberapa jaringan dan sel melalui berbagai pola aktivasi genomik dan
sintesis protein serta reseptor yang mempunyai arti penting untuk berbagai aktivitas.
Hormon tiroid berpotensiasi dengan katekolamin (efek yang menonjol adalah
hipertiroidisme), dan berefekpada pertumbuhan somatik dan tulang diperantai oleh
stimulasi sintesis dan kerja hormon pertumbuhan dan IGF.Disfungsi tiroid pada masa bayi
dan anak dapat berakibat kelainan metabolik yang ditemukan pada dewasa, berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan, karena maturasi jaringan dan organ atau jaringan
spesifik yang merupakan pengatur perkembangan bergantung pada efek hormon tiroid,
sehingga konsekuensi klinik disfungsi tiroid bergantung pada usia mulai timbulnya pada
masa bayi dan anak. Apabila hipotiroidisme pada janin atau bayi baru lahir tidak diobati,
menyebabkan kelainan intelektual dan atau fungsi neurologik yang menetap, ini
menunjukan betapa pentingnya peran hormon tiroid dalam perkembangan otak saat masa
tersebut. Setelah usia 3 tahun , sebagian besar perkembangan otak yang tergantung hormon
tiroid sudah lengkap, hipotiroidisme pada saat ini mengakibatkan pertumbuhan lambat dan
keterlambatan maserasi tulang, biasanya tidak menetap dan tidak berpengaruh pada
perkembangan kognitif dan neurologik, sehingga perlu dilakukan skrinning untuk deteksi
dan terapi dini.
Buruknya pengaruh hipotirod pada tumbuh kembang anak membuat penulis merasa
perlu untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi kelainan ini secara dini dan bagaiman
terapi yang tepat sehingga dapat mencegah ataupun memperbaiki kualitas tumbuh kembang
anak selanjutnya

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain ;
1. Mengetahui Pengertian dari Hipotiroid
2. Mengetahui Penyebab dari Hipotiroid
3. Mengetahui Patofisiologi dari Hipotiroid
4. Mengetahui Tanda dan Gejala dari Hipotiroid
5. Mengetahui Pemeriksaan Diagnosik dari Hipotiroid

1.3 Manfaat
Dari makalah ini di harapkan bisa memberi wawasan dan pengtahuan tentang gagal
ginjal sehingga dapat memperdalam pengetahuan tentang pengertian, penyebab,
patofisiologi, tanda/gejala, dan pemeriksaan diaknostik dari gagal ginjal bagi para pembaca
dan penulis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hipotiroidisme (Hipotiroid)


Hipotiroidisme artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon yang dikeluarkan
oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok. Hipotiroidisme (miksedema) adalah sindroma
klinik yang terjadi akibat kadar T3 dan T4 dalam sirkulasi tidak adekuat. Laju metabolisme
akan menurunkan dan mukopolisakarida tertimbun dalam jaringan ikat dermis sehingga
tampak gambaran wajah miksedema yang khas. Apabila hipotiroidisme terjadi pada anak
bayi yang baru lahir, akan menimbulkan kegagalan pertumbuhan fisik dam mental, yang
sering bersifat ireversibel; keaddan ini disebut kretinisme. Kretinisme dapat timbul
endemik pada suatu daerah geografik yang dietnya kekurangan yodium yang berguna untuk
sintesis hormon tiroid. Kasus sporadis dapat timbul akibat kelainan kongenital berupa tidak
terdapatnya jaringan tiroid, atau defek enzim yang menghambat sintesis hormon .
Hipotiroidisme adalah kumpulan sindroma yang disebabkan oleh konsentrasi hormon tiroid
yang rendah sehingga mengakibatkan penurunan laju metabolisme tubuh se'ara umum.
Kejadian hipotiroidisme sangat bervariasi , dipengaruhi oleh faktor geografik dan
lingkungan seperti asupan iodium dan goitrogen, predisposisi genetik dan usia.
Menurut American Thyroid Association dan American Association of Clinical
Endocrinologists, hipertiroidisme didefinisikan sebagai kondisi berupapeningkatan kadar
hormon tiroid yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar tiroid melebihi normal (Bahn
et al, 2011).
Hipertiroidisme merupakan salah satu bentuk thyrotoxicosis atau tingginya kadar
hormon tiroid, T4, T3 maupun kombinasi keduanya, di aliran darah. Peningkatan kadar
hormon tiroid menyebabkan paparan berlebihan pada jaringan-jaringan tubuh yang
menyebabkan munculnya berbagai manifestasi klinik yang terkait dengan fungsi hormon
tiroid dalam berbagai proses metabolisme tubuh (Bartalena,2011).

3
2.2 Penyebab Hipertiroid
Kondisi hipertiroid ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, di antaranya adalah:
1. Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah gangguan autoimun di mana antibodi yang diproduksi
oleh sistem imun Anda merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi terlalu
banyak T4. (Kondisi ini adalah kondisi yang menjadi penyebab paling umum dari
hipertiroid)
2. Nodul tiroid yang hiperfungsi
Beberapa contohnya adalah adenoma toksik, gondok multinodular toksik,
atau penyakit Plummer.
Bentuk dari hipertiroid ini muncul ketika satu atau lebih adenoma di tiroid
Anda memproduksi terlalu banyak T4.
Adonema merupakan bagian dari kelenjar yang membentuk dinding sendiri
dari kelenjar lain, membentuk benjolan non-kanker (jinak) yang dapat
menyebabkan pembesaran tiroid.
3. Tiroiditis
Terkadang kelenjar tiroid Anda bisa meradang setelah kehamilan, kondisi lain
yang berhubungan dengan autoimun, atau alasan yang tak diketahui.
Peradangan bisa disebabkan kelebihan hormon tiroid yang tersimpan di
kelenjar Anda. Kelebihan itu bocor hingga ke aliran darah Anda.

2.3 Patofisologi Hipotiroid


Patofisiologi hipertiroid dapat melalui berbagai mekanisme, tergantung penyakit
dasarnya. Hipertiroid bisa terjadi melalui mekanisme autoimun yang menghasilkan
autoantibodi terhadap thyroid stimulating hormone receptor (TSHR-Ab). Autoantibodi ini
akan menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan. Mekanisme ini
terjadi pada Grave’s disease. Autoantibodi juga akan bereaksi dengan thyroid derived
thyroglobin di mata dan menyebabkan reaksi inflamasi dan penumpukan cairan sehingga
terjadi eksoftalmus.
Hipertiroid juga bisa terjadi melalui mediasi thyroid stimulating hormone (TSH) yang
berlebihan misalnya pada TSH-secreting pituitary adenoma atau melalui human chorionic
gonadotropin pada kasus penyakit trofoblastik dan germ cell tumors. TSH yang berlebihan
ini akan menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan.

4
Mekanisme lain adalah autonomously hyperfunctioning nodules di kelenjar tiroid.
Nodul kelenjar tiroid secara otonom akan mensintesis hormon tiroid tanpa dipengaruhi oleh
feedback TSH. Mekanisme ini ditemui pada kasus toksik adenoma dan toksik multinodular
goitre.

2.4 Tanda dan Gejala Hipotiroid


Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh.
Gejala-gejala umum termasuk:
• Keringat berlebihan
• Ketidaktoleranan panas
• Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat • Gemetaran
• Kegelisahan; agitasi
• Denyut jantung yang cepat
• Kehilangan berat badan
• Kelelahan
• Konsentrasi yang berkurang
Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit
• Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama jantung yang tidak teratur dan gagal
jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat
mungkin berakibat pada "thyroid storm, " suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah
tinggi, demam, dan gagal jantung. Perubahan-perubahan mental,

2.5 Pemeriksaan Diagnostik


1. Pemeriksaan T3 dan T4 serum
Jika kadar TSH meningkat, maka T4 menurun sehingga terjadi hipotiroid.
• T3 serum (0,6-1,85 mg/dl)
• T4 serum (4,8-12,0 mg/dl)
• TSH (0,4-6,0 mg/dl)
2. Pemeriksaan TSH
Diproduksi kelenjar hipofise merangsang kelenjar tiroid untuk membuat dan
mengeluarkan hormon tiroid. Saat kadar hormon tiroid menurun, maka TSH akan
menurun. Pemeriksaan TSH menggunakan uji sensitif merupakan scirining awal yang
direkomendasikan saat dicurigai penyakit tiroid. Dengan mengetahui kadar TSH, maka
dapat dibedakan anatara pasien hipotiroid,hipertiroid dan orang normal. Pada dasar nya

5
TSH normal dapat menyingkirkan penyakit tiroid primer. Kadar TSH meningkat
sehingga terjadi hipotiroid
3. Pemeriksaan USG dan scan tiroid
Memberikan informasi yang tepat tentang ukuran serta bentuk kelenjar tiroid dan
nodul.(Hotma Rumahorbo, 1999)

6
DAFTAR PUSTASKA

https://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-hipotiroid-27695048
https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/hipertiroid-hipertiroidisme-adalah/
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/hipertiroid/patofisiologi
https://slidetodoc.com/patofisiologi-sistem-endokrin-numlil-khaira-rusdi-msi-apt/
https://www.scribd.com/doc/306011972/Makalah-Hipotiroidisme

Anda mungkin juga menyukai