Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDALAMAN KONSEP FISIKA

“Dinamika Partikel”

Dosen Pengampu :

Winsyahputra Ritonga, S.Pd.,M.Si

Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

1) Cristina Panggabean (4203321019)


2) Marissa Sirait (4203121025)
3) Mira Amelia (4202421012)
4) Nova Aulia Putri (4201121016)
5) Salonika Sarumaha (4202421019)

PSPF 2020 B

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini di
ketik untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendalaman Konsep Fisika” dengan
dosen pembimbingnya adalah bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd dan bapak
Winsyahputra Ritonga, S.Pd.,M.Si yang sudah banyak memberikan bimbingan atas tugas
ini. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
memberikan semangat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat dalam waktu
pengumpulannya.

Dan kami mengira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas ini.

Sebagai penutup dengan kerendahan hati, kami meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh
bapak dan dapat dijadikan sebagai acauan dalam proses pembelajaran kami.

Medan, 15 September 2022

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................................................1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2
A. Konsep Dinamika Partikel .....................................................................................................................2
a) Pengertian Dinamika Partikel ..........................................................................................................2
b) Jenis - Jenis Dinamika Partikel .........................................................................................................5
c) Hubungan Massa Dengan Dinamika Partikel ............................................................................7
B. Miskonsepsi .................................................................................................................................................9
a) Miskonsepsi Pada Dinamika Partikel : Hukum Newton Tentang
Gerak,Keseimbangan ................................................................................................................................. 10
BAB III ......................................................................................................................................................12
PENUTUP .................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan ............................................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam mmakna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu .
Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang
sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika
partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua
sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut
sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap
ilmu alam lainnya (biologi,kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat
kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termo
dinamika, dan elekttro magnetik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1) Apa yang dimaksud dengan Dinamika Partikel?


2) Bagaimana Konsep Esensial dari Dinamika Partikel?
3) Bagaimana Miskonsepsi dan Penurunan Rumus dari Dinamika Partikel: Hukum
Newton Tentang Gerak,Keseimbangan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah yang akan dibahas oleh penyusun sesuai dengan
rumusan masalah yaitu :

1) Untuk Mengetahui Apa Itu Dinamika Partikel


2) Untuk Mengetahui Konsep Esensial dari Dinamika Partikel
3) Untuk Mengetahui Miskonsepsi dan Penurunan Rumus dari Dinamika Partikel:
Hukum Newton Tentang Gerak,Keseimbangan

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dinamika Partikel
a) Pengertian Dinamika Partikel
Dinamika partikel adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu
partikel dengan meninjau penyebab geraknya. Gerak suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-
sifat dan susunan benda lain yang ada disekitarnya. Suatu besaran yang menimbulkan
gerak benda adalah gaya.Gaya adalah sebuah dorongan atau penahan yang diberikan oleh
seseorang pada sebuah benda,sehingga benda itu dapat bergerak,baik bergerak konstan
maupun tidak konstan atau diam.Persoalan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi
gerak suatu partikel telah dipercaya oleh Issac Newton 1643-1727, yang digambarkan
dengan menggunakan hanya tiga hukum sederhana yang dinamakan dengan hukum
tentang gerak.

Dinamika partikel merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang
menyebabkan suatu partikel yang pada mulanya diam menjadi bergerak, atau yang
mempercepat atau memperlambat gerak suatu partikel.

Hukum Newton dan Penerapannya

Hukum Newton terbagi menjadi tiga, yaitu Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan
Hukum III Newton.

Hukum I Newton

Hukum I Neewton Menyatakan apabila resultan gaya yang berkerja pada suatu
benda sama dengan 0 atau tidak ada gaya yang berkerja pada benda maka benda akan
bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (GLBB).Hukum I Newton
diartikan jika suatu benda mula-mula diam maka benda selamanya diam. Benda bergerak
jika benda itu diberi gaya luar.

Hukum I Newton mengungkap tentang sifat benda yang cenderung


mempertahankan keadaanya atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk mengubah
kedudukannya. Sifat ini disebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu, Hukum I Newton
disebut Hukum Kelembapan atau inersia benda dipengaruhi oleh masa benda semakin
besar masa benda semakin besar inersia. Jika masa benda besar, benda sukar dipercepat
atau sukar diubah geraknya. Sebaliknya, jika masa benda kecil maka benda mudah
dipercepat atau mudah diubah geraknya.

2
Oleh karena masa mempengaruhi inersia maka sering disebut masa adalah ukuran
kelembapan benda artinya masa benda merupakan ukuran yang menyatakan tanggapan
benda terhadap segala usaha yang akan membuatnya mulai bergerak, berhenti, atau segala
perubahan pada keadaan geraknya.
Contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari seperti saat kita
naik mobil dengan laju yang cukup kencang, tiba-tiba sopir melakukan rem mendadak,
tubuh kita tentu akan terdorong ke depan untuk mempertahankan posisi, bukan?

Atau bisa juga kita ambil contoh ketika kita dan teman sama-sama mendorong
benda dengan arah berlawanan, namun benda tersebut justru diam. Berarti, besar gaya
yang dihasilkan oleh kita dan teman sama, sehingga benda tidak bergerak.

Rumus Hukum I Newton:

ΣF = 0

Keterangan:

ΣF : Resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

Hukum II Newton

Hukum yang kedua menjelaskan tentang hubungan antara resultan gaya yang
bekerja pada benda dengan massa dan percepatannya.

Teori Hukum Newton II yaitu percepatan yang dialami benda akan sama hasilnya
dengan hasil bagi antara resultan gaya dengan massa benda tersebut. Masa dan Berat
Hukum II Newton menyatakan percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sebanding dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengn masa
benda

Contoh penerapan dinamika partikel dan hukum newton II yaitu Ketika kita
mendorong gerobak kosong tanpa muatan dengan mendorong gerobak yang penuh dengan
muatan, lebih berat yang mana? Tentu lebih berat yang penuh dengan muatan,kan? Nah,hal
ini karena semakin besar beban yang ditambahkan, maka akan semakin kecil
percepatannya. Begitu pun sebaliknya.

Rumus Hukum II Newton:

ΣF = m.a

F
𝑎=
m

3
Atau
F = m.a

Atau

W = m.g

Keterangan:

ΣF : Resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

m : Massa benda (kg)

w : gaya berat (N)


g : percepatan gravitasi (m/s2)
a : Percepatan yang dialami benda (m/s2)

Hukum III Newton

Hukum II Newton menyatakan jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke
dua, benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan.

Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B,benda B juga akan mengerjakan gaya
pada benda A. Satu gaya di sebut gaya aksi dan gaya lainnya di sebut gaya reaksi. Gaya aksi
dan reaksi terjadi bersamaan sebagai akibat interaksi dua benda. Konsep aksi-reaksi
sebagai berikut:
1. Pasangan aksi-reaksi hadir jika dua benda berinteraksi.
2. Aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda.
3. Aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah

Rumus Hukum III Newton:

F aksi = –F reaksi

Berdasarkan konsep aksi-reaksi,hukum III newton dapat di nyatakan bahwa gaya


aksi dan reaksi sama besar, tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang
berbeda.
Contoh penerapan hukum III Newton adalah ketika kita sedang berjalan di lantai.
Kaki kita memberikan gaya aksi ke lantai dengan arah ke belakang, kemudian lantai
memberikan reaksi kepada kita ke arah depan, sehingga membuat kita bisa
bergerak/melangkah.Atau Saat kita menekan ujung meja dengan tangan, berarti kita

4
mengerjakan gaya pada meja. Dapat kita rasakan bahwa ujung meja menekan tangan kita.
Semakin kita menekan meja, semakin kuat meja menekan tangan kita terasa sakit.

b) Jenis - Jenis Dinamika Partikel


I. Gaya

Jika kita mendorong atau menarik sebuah benda , maka dapat dikatakan bahwa kita
melakukan gaya kepada benda tersebut. Tetapi gaya juga dapat dilakukan oleh bendabenda
mati.Seperti pegas yang regang akan melakukan gaya kepada benda-benda yang dikaitkan
ke ujung-ujungnya, atau sebuah lokomotif akan melakukan gaya kepada deretan gerbong-
gerbong yang sedang ditariknya.Sebuah gaya memiliki arah dan besar, sehingga gaya
merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor.Gaya dapat
dinyatakan dengan sebuah garis yang bertanda panah di ujungnya sebagai arah dari gaya
tersebut sedangkan panjang garis menyatakan besar gaya tersebut. Dalam satuan SI, satuan
gaya adalah Newton (N) atau kg.m/s2.

II. Gaya Normal

Gaya normal (N atau FN) yaitu suatu gaya yang timbul jika dua buah benda saling
bersentuhan. Arah gaya normal tetap tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan
(bidang singgung) dengan benda tersebut (lihat gambar dibawah).Besar atau kecilnya gaya
normal bergantung pada besar dan kecilnya gaya tekanan pada permukan kontak (bidang
singgung).Jadi apabila tangan kita menekan permukaan sebuah meja dengan gaya tekan
yang besar, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan besar. Sedangkan apabila kita
menekan dengan lembut, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan kecil.

Suatu benda terletak pada satu bidang maka bidang akan memberi gaya pada benda
yang arahnya tegak lurus dengan bidang tersebut. Gaya tersebut disebut gaya normal dan di beri
simbol N. Berdasarkan gaya normal tergantung posisi dan keadaan gerak benda. Berdasarkan
hukum I newton untuk balok yang diam di atas bidang atau papan mendatar berlaku:
∑F =0
N-w =0
N =w
N = m.g
Keterangan:
N = gaya normal (N)
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)

5
g = kecepatan gravitasi(m/s²)

III. Gaya Gesek

Gaya gesek yaitu gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan. Gaya gesek ini selalu
menghambat gerak benda. Arah gaya gesekan berlawanan dengan arah penggerak. Misal anda
mendorong buku di atas meja ke kanan. Pada bidang sentuh antara buku dan meja akan bekerja
gaya gesek ke kiri.
Gaya gesek antara dua bidang singgung besarannya bergantung pada koefisien gesek
antara dua bidang singgung dan gaya normal bidang. gaya gesekan di tulis seperti persamaan
berikut.

F=μ.N

Keterangan : F = gaya gesekan(N)


μ = koefisien gesekan
N = gaya normal(N)
Koefisien gesekan statis adalah koefisien gesekan ketika benda masih diam atau tepat
akan bergerak. Koefisien gesekan kinetis adalah koefisien gesekan ketika benda sudah bergerak.
Besar koefisien gesekan statis lebih besar di banding koefisien kinetis.
Dalam kehidupan sehari-hari ada gaya gesek yang merugikan, tetapi ada juga yang
menguntungkan.
Beberapa contoh gaya gesekan yang merugikan sebagai berikut.
1. gesekan antara ban kendaraan dengan permukaan jalan yang kasar akan mengurangi sehingga
kendaraan dapat melaju dengan mulus dan cepat.
Beberapa contoh gaya gesekan yang menguntungkan sebagai berikut.
1. kita dapat berjalan di atas tanah atau lantai karena adanya gaya gesekan antara permukaan alas
kaki dengan lantai.
2. perinsip gesekan pada piringn rem (cakram) sepeda atau sepeda motor dan gesekan antara rem
karet dengn velek roda pada sepeda digunakan untuk memperlambat kelajuan.
Gaya gesekan merupakan gaya yang tidak kenserfatif. Artinya, usaha yang dilakukan
oleh gaya gesekan tergantung pada lintasan dan juga gayaa gesekan selalu menentang arah

6
gerakan benda sehingga gaya gesekaan selalu melakukan usaha negatif. Umumnya usaha ini
diubah kedalam bentuk energi ternal (kalor).
IV. Gaya sentripetal

Pada gerak melingkar beraturan kecepatan linear selalu berubah makaa harus ada
percepatan. Percepatan selalu terjadi jika besar kecepatan atau arah kecepatan berubah.
Percepatan pada gerak melingkar beraturan disebut percepatan sentri petal, yaitu percepatan yang
selalu tegak lurus terhadap percepatan linearnya dan menngarah kepusat lingkarannya.
Percepatan sentri petal dirumuskan

A= 𝑟

Keterangan: a = besar percepatan sentripetal (m/s²)


v = laju linear (m/s)
r = jari-jari lingkaran (m)

c) Hubungan Massa Dengan Dinamika Partikel


Massa yaitu suatu ukuran inersia suatu benda. Semakin besar massa yang dimiliki
sebuah benda, maka makin sulit pula merubah keadaan geraknya. Lebih sulit
menggerakkannya dari keadaan diam atau memberhentikannya pada waktu sedang
bergerak, bahkan sulit merubah suatu gerakannya untuk keluar dari lintasannya yang
lurus.

Misalnya pada sebuah truk, akan mempunyai inersia yang lebih besar bila
dibandingkan dengan sebuah mobil sedan, dan sebuah mobil truk tersebut lebih sulit untuk
dipercepat ataupun diperlambat geraknya. Dalam satuan SI, satuan massa yaitu kilogram
(kg).

Istilah massa dan berat merupakan dua istilah yang berbeda. Apabila massa ialah
jumlah zat dari suatu benda, maka berat merupakan gaya, yaitu gaya gravitasi yang bekerja
pada sebuah benda. Sebagai contoh misalkan pada sebuah benda di bawa ke Bulan.

Maka benda tersebut akan memiliki berat seperenam dari beratnya di bumi, karena
gaya gravitasi di bulan lebih lemah, namun massa benda tersebut akan tetap sama. Benda
tersebut akan tetap mempunyai jumlah zat yang sama dan inersia yang sama.

Contoh Soal Dinamika Partikel dan Pembahasannya

Soal 1

7
Sebuah benda yang memiliki berat 5 kg diletakkan di atas meja dalam keadaan diam.
Berapa gaya normal yang bekerja pada benda tersebut?

Pembahasan:

Diketahui: m = 5 kg, g = 10 m/s2.

Ditanya: N (gaya normal)

N = W = m.g

W = mg = 5 kg x 10 = 50 N

Benda diam, berarti ΣF = 0

Jadi, gaya ke atasnya juga sebesar 50 N.

Soal 2

Diketahui benda A dan B memiliki massa berturut-turut sebesar 3 kg dan 7 kg. Dari kedua
benda tersebut ditarik tali yang arahnya berlawanan. Gaya yang diberikan pada kedua
benda tersebut sebesar 50 N, sehingga benda dapat bergerak. Tentukan gaya tegang tegang
talinya!

8
Pembahasan

Diketahui: mA = 3 kg, mB = 7 kg, F = 50 N.

Gaya ke kanan berarti positif, sedangkan gaya ke kiri berarti negatif.

ΣF = m.a

Benda A: F – T = mA.a

Benda B: T = mB.a

Kemudian kita masukkan angkanya, menjadi:

B. Miskonsepsi
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam
berdasarkan penalaran logika dan kerja ilmiah. Fisika merupakan bagian dari IPA yang
mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya. Secara spesifik fisika berisi kajian tentang
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu, sifat dasar materi
(zat) dan energi serta interaksi antara materi (zat) dengan energi tersebut. Pembelajaran
fisika yang dilaksanakan sesuai dengan hakikat sains dapat digunakan untuk
mengembangkan pemahaman konsep, kemampuan berpikir peserta didik,
mengembangkan daya pikir kritis dan sikap ilmiah. Sebagai ilmu pengetahuan yang
mendasarkan pada pengamatan dan pengukuran, fisika dibawa kepada kecermatan,
ketepatan, dan ketakterdugaan. Dalam mempelajari fisika, banyak siswa yang mengalami

9
salah konsep karena cenderung hafal rumus fisika tanpa memahami konsepnya, sehingga
terjadilah miskonsepsi peserta didik pada pembelajaran fisika.
Miskonsepsi adalah perbedaan antara pandangan siswa dan pandangan
berdasarkan ilmu pengetahuan yang sudah diterima. Siswa yang mengalami miskonsepsi
terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami miskonsepsi karena siswa tersebut
yakin bahwa konsep yang dimilikinya adalah benar. Penting bagi guru untuk melakukan
upaya dalam mengatasi miskonsepsi peserta didik, namun miskonsepsi tidak dapat
digeneralisasikan secara langsung karena bentuk miskonsepsi yang dialami tiap siswa
dapat berbeda atau sama.

a) Miskonsepsi Pada Dinamika Partikel : Hukum Newton Tentang Gerak,Keseimbangan

No Miskonsepsi
1 Siswa beranggapan jika gaya diberikan pada benda, benda dipastikan bergerak
dengan percepatan yang konstan, tanpa mempertimbangkan adanya gaya gesekan
yang mungkin saja menyebabkan benda itu tidak bergerak.
Tidak semua gaya menyebabkan benda bergerak, sebagai contoh ketika seseorang
mendorong tembok, dan tembok tidak bergerak. Dalam kasus ini bukan berarti gaya
yang dilakukan orang tersebut sama dengan nol, tetapi perpindahannya yang
bernilai nol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan
pada benda, tidak peduli benda tersebut bergerak atau tidak.

2 identifikasi kepemilikan miskonsepsi tentang arah gerak benda selalu mengikuti


arah gaya terbesar yang bekerja pada benda. siswa beranggapan bahwa arah gerak
benda adalah searah dengan gaya terbesar yang bekerja pada benda. Hal ini
disebabkan siswa menganggap arah gerak benda selalu mengikuti arah gaya
terbesar yang bekerja padanya sehingga siswa mengabaikan pengaruh percepatan
oleh gaya yang lain yang lebih kecil.

3 sebuah batu dilempar ke arah horizontal dari ketinggian tertentu, maka lintasan
bola yang terbentuk adalah berupa lintasan setengah parabola.
Hal ini disebabkan siswa beranggapan bahwa agar benda bergerak sepanjang
lintasan parabola tersebut harus ada gaya yang bekerja pada benda yang arahnya
searah dengan gerak benda.

4 Batu dilempar ke atas (ke arah vertikal). Siswa disuruh menentukan diagram gaya
yang bekerja pada benda. siswa menganggap tidak ada gaya yang bekerja pada
benda. Alasan lain karena siswa menganggap semua gaya yang bekerja pada buku
sama dengan nol (F = 0).

5 Jika sebuah truk didorong dan truk tidak bergerak, maka siswa beranggapan bahwa

10
gaya yang dilakukan orang tersebut sama dengan nol.
Siswa beranggapan bahwa gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan
benda bergerak. Jadi jika truk tersebut tidak bergerak siswa beranggapan gaya yang
dilakukan orang tersebut sama dengan nol. Sebagian alasan yang lain adalah karena
siswa menganggap tidak ada gaya yang bekerja pada benda yang diam.

6 Jika suatu gaya bekerja pada suatu pesawat dan pesawat bergerak, maka pesawat
mula-mula akan dipercepat dan kemudian mencapai kecepatan akhir yang konstan
seiring berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan siswa beranggapan bahwa jika
suatu gaya konstan dikenakan pada suatu benda, maka benda akan dipercepat
sampai gaya yang diberikan habis digunakan. Sebagian siswa yang lain memilih
alasan jika suatu gaya konstan dikenakan pada suatu benda, benda akan mengalami
percepatan yang semakin berkurang seiring dengan berkurangnya kekuatan dari
gaya yang bekerja.

7 siswa menganggap percepatan sebanding dengan perubahan gaya. Siswa


menganggap jika benda bergerak dengan percepatan konstan maka gaya yang
bekerja pada benda juga akan bertambah.

8 Siswa menganggap gaya normal pada lift yang bergerak turun sama dengan gaya
berat. Hal ini disebabkan anggapan bahwa
besarnya gaya normal selalu sama dengan gaya berat. Sebagian siswa yang lain ada
yang memilih gaya normal lebih kecil dari gaya berat dengan alasan pada lift
besarnya gaya normal selalu lebih kecil dari gaya berat. Jawaban siswa benar,
namun alasan yang menyertainya kurang tepat karena tidak selalu besarnya gaya
normal pada lift lebih kecil dari gaya berat.

9 Besarnya gaya normal pada bidang. Siswa yang teridentifikasi miskonsepsi


menganggap gaya normal dan gaya berat adalah pasangan gaya aksi dan reaksi.

10 Pada persamaan gaya gesek statis. Siswa menganggap persamaan gaya gesek statis
yang benar adalah perkalian antara koefisien gesekan satis dengan gaya normal
yang bekerja pada benda. Bahkan ada siswa yang lain menganggap setiap benda
pasti mempunyai gaya gesek statis yang besarnya.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika partikel adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak suatu partikel
dengan meninjau penyebab geraknya. Gerak suatu partikel dipengaruhi oleh sifat-sifat dan
susunan benda lain yang ada disekitarnya. Persoalan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi
gerak suatu partikel telah dipercaya oleh Issac Newton 1643-1727 yang digambarkan dengan
menggunakan hanya tiga hukum sederhana yang dinamakan dengan hukum tentang gerak.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih
karena kesediaannya untuk membaca makalah yang kami buat untuk memenuhi tugas
mata kuliah pendalaman konsep fisika. Tentunya masih banyak kekurangan karena
berbagai keterbatasan kami baik itu berupa pengetahuan maupun bahan referensi, Oleh
karena itu masukan berupa saran dan kritik sangat kami harapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rinto Anugraha. 2018. Mekanika Klasik. Gadjah Mada University Press;Yogyakarta.


Ilyas, Budi Jatmiko, dkk. 2020. Dinamika Partikel. Media Sains Indonesia;Bandung.
https://seputarilmu.com/2021/10/dinamika-partikel.html#Pengertian_Dinamika_Partikel
https://www.zenius.net/blog/materi-dinamika-partikel-hukum-newton

13

Anda mungkin juga menyukai