Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REVIEW

KAJIAN MODEL PENDIDIKAN FISIKA

Dosen Pengampu : Dr. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : 1. CRISTINA PANGGABEAN (4203321019)


2. EVELINE NOVRIYANTI PURBA (4203321003)
3. JESSIKA TANIA BUTAR-BUTAR (4202421027)
4. THREE MAN SAING (4203121001)
Kelompok :2
Kelas : PSPF 2020 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang senantiasa
memberikan kita kesehatan , rejeki,dan serta pengetahuan sehingga penyelesaian tugas ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa penulis berterimakasih kepada bapak Dr. Juru Bahasa Sinuraya,
M.Pd . selaku dosen pengampu mata kuliah kajian model pendidikan fisika yang sudah memberi
arahan dan juga pengetahuan kepada penulis.

Penulis sangat yakin bahwa tugas Critical Book Review ini jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu penulis sangat mengharapkan segala masukan baik berupa saran ataupun kritikan
dari pembaca yang bersifat positif,guna memperbaiki dan menyempurnakan tugas selanjutnya.

Medan , 9 September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................................................1
C. Manfaat CBR...................................................................................................................................1
D. Identitas Buku..................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................................................3
A. Ringkasan Pada Buku Utama..........................................................................................................3
B. Ringkasan pada buku pembanding................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................14
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................14
A. Pembahasan Isi Buku........................................................................................................................14
a. Pembahasan Bab Pada Buku Utama..........................................................................................14
b. Pembahasan Bab Pada Buku Pembanding.................................................................................14
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku......................................................................................................15
BAB IV.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal (Sugihartono, dkk,
2013: 81).
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja
sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja
dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai
dengan 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Majid, 2013: 174).
Maksud kelompok heterogen yakni dalam kelompok tersebut terdiri dari campuran
peserta didik dengan kemampuan, jenis kelamin, dan suku/ras yang berbeda. Selain itu,
yang paling penting dari kelompok yang heterogen adalah kecakapan peserta didik
misalnya, terdapat peserta didik yang menonjol, ada yang rata-rata, dan ada yang lamban.
Hal ini diharapkan dapat melatih peserta didik untuk menerima adanya perbedaan
individu dan dapat bekerja dengan teman yang memiliki latar belakang berbeda satu sama
lain. Selain itu, menurut Suyanto & Jihad (2013: 142) pembelajaran kooperatif juga dapat
mendorong kegiatan diskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

B. Tujuan Penulisan CBR

1. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku Kajian Model Pendidikan Fisika
2. Mengkritisi/membandingkan suatu materi dalam buku Kajian Model Pendidikan Fisika
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama dan buku pembanding
4. Memenuhi tugas mata kuliah Kajian Model Pendidikan Fisika

C. Manfaat CBR

1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritisi buku Kajian Model Pendidikan


Fisika
2. Mengasah Kemampuan Siswa Dalam Menyajikan Data Yang Valid Dari Buku

1
3. Untuk menambah pengetahuan bagaimana mengkritik buku tentang Kajian Model
Pendidikan Fisika

D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Inovasi Model Pembelajaran
Penulis : Nurdyansyah, M.Pd dan
Eni Fariyatul Fahyuni, M.Pd.I
Tahun Terbit : 2016
Kota Terbit : Sidoarjo
Penerbit : Nizamia Learning Center
Halaman : 175
ISBN : 978-602-6937-21-6

Buku Pembanding
Judul Buku : Model-Model Pembelajaran
Penulis : Yoana Nurul Asri, S.Si,. M.Pd., et. Al,
Tahun Terbit : 2022
Kota Terbit : Sukabumi
Penerbit : CV. Haura Utama
Halaman : 211
ISBN : 978-623-5368-15-3

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Pada Buku Utama


Rusman (2010: 134) menjelaskan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara
guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara
tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Pembelajaran atau
learning secara leksikal merupakan proses, cara, perbuatan mempelajari. Menurut Slavin (2007),
pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam
kelompok, membolehkan terjadinya pertukaran ide dalam suasana yang nyaman sesuai dengan
falsafah konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu mengkondisikan,
dan memberikan dorongan untuk mengoptimalkan dan membangkitkan potensi siswa,
menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga akan menjamin terjadinya
dinamika di dalam proses pembelajaran.

Teori konstruktivisme ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang


dihadapkan pada masalah-masalah kompleks untuk dicari solusinya, selanjutnya menemukan
bagian bagian yang lebih sederhana atau keterampilan yang diharapkan. Pendekatan teori
konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana siswa secara individual
menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan
aturan yang ada dan merevisinya bila perlu.

1. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan cara


siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari empat hingga lima orang siswa dengan struktur kelompok bersifat heterogen. Konsep
heterogen di sini adalah struktur kelompok yang memiliki perbedaan latar belakang kemampuan
akademik, perbedaan jenis kelamin, perbedaan ras dan bahkan mungkin etnisitas. Hal ini
diterapkan untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda
latar belakangnya.

3
Kelough & Kelough dalam Kasihani (2009: 16) menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif merupakan suatu strategi pembelajaran secara berkelompok, siswa belajar bersama
dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas dengan penekanan pada saling supportdi antara
anggota kelompok, karena keberhasilan belajar siswa tergantung pada keberhasilan
kelompoknya.

Menurut Abdulhak dalam Rusman (2010: 203) menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat
mewujudkan pemahaman bersama di antara peserta belajar itu sendiri dan mereka juga dapat
menjalin interaksi yang lebih luas, yaitu inteaksi antar siswa dan siswa dengan guru atau yang
dikenal dengan istilah multiple way traffic comunication.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang akhir-akhir ini menjadi perhatian
bahkan anjuran oleh para ahli pendidikan karena disinyalir dapat meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar siswa. Robert E. Slavin dalam Wina Sanjaya (2008: 242) mengemukakan dua
alasan yaitu :

a. Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh pakar pendidikan


membuktikan bahwa penggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial,
menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain.
b. . Model pembelajaran kooperatif secara teoritis dapat merealisasikan kebutuhan siswa
dalam belajar berfikir kreatif, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan pengalaman.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam
kelompok.

Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu :

4
1. perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalam
kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan keberhasilan kelompok.
2. perspektif sosial artinya melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam
belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh
keberhasilan.
3. perspetif perkembangan kognitif artinya dengan adanya intraksi antara anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi (Sanjaya, 2006:242).

Karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan berikut.

a. Pembelajaran Secara Tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap
anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Manajemen seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya mempuyai tiga fungsi, yaitu:

 Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran


kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkahlangkah pembelajaran
yang sudah ditentukan. Misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara
mencapainya, apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan, dan lain sebagainya.
 Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
 Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif
perlu ditentukan kriteria keberhasilan melalui bentuk tes maupun nontes.

c. Kemauan untuk Bekerja Sama

5
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh
karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif.

Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.

d. Keterampilan Bekerja Sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara
berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan
berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar
siswa berkelompok unutk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas,
tujuan, dan hadiah (Muslim Ibrahim, 2000).

Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengerjakan kepada siswa ketrampilan kerja
sama dan kolaborasi. Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja.

Namun, siswa juga harus mempelajari ketrampilan-ketrampilan khusus yang disebut ketrampilan
kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan, kerja dan tugas.
Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota
kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok
selama kegiatan.

Tabel Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan
Menyampaikan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan
Tujuan dan memotivasi siswa belajar
Memotivasi Siswa
Tahap 2 Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan
Menyajikan demonstrasi atau melalui bahan bacaan
Informasi
Tahap 3 caranya membentuk kelompok-kelompok belajar dan membimbing

6
Mengorganisasikan setiap kelompok agar melakukan tarmisi secara efektif dan efisien.
Siswa ke dalam
Kelompok-kelompok
Belajar

Tahap 4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka


Membimbing mengerjakan tugas mereka
Kelompok Bekerja
dan Belaja
Tahap 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
Evaluasi atau masimg-masing kelompok mempre- sentasikan hasil kerjanya
Tahap 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
Memberikan belajar individu dan kelompok.
Penghargaan

3. Prinsip-prisip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson (Lei, 2008) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran
kooperatif, yaitu sebagai berikut.

1. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence), yaitu dalam pembelajaran


kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan
oleh kelomopok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-
masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan
merasakan saling ketergantungan.
2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan kelompok
sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap
anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam
kelompok tersebut.

7
3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction),yaitu memberikan kesempatan
yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan
diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
4. Partisipasi dan komunikasi (participaation communication), yaitu melatih siswa untuk
dapat berpatisipasi aktif dan berkomunikasi alam kegiatan pembelajaran.
5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa
bekerja sama dengan lebih efektif.

4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap,
yaitu sebagai berikut.

1. Penjelasan materi
2. Belajar kelompok
3. Penilaian
4. Pengakuan tim
5. Model – model pembelajaran kooperatif

5. Model-model pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa varuasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip dasar dari
pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model tersebut, adalah sebagai berikut.

a. Model Student Team Achievement Division (STAD)

Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Univesitas John Hopkin.
Menurut Slavin (2007) model STAD ( Student Team Achievement Division) merupakan variasi
pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi,
telah digunakan dalam Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Teknik dan banyak subjek
lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

8
Dalam model ini siswa berkesempatan untuk berkolaborasi dan elaborasi, bertukar jawaban,
mendiskusikan ketidaksamaan, dan saling membantu, berdiskusi bahkan bertanya pada guru jika
mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Ini sangat penting, karena dapat
menumbuhkan kreatifitas siswa dalam mencari solusi pemecahan masalah dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD


 Penyampaian tujuan motivasi
 Pembagian kelompok
 Presentasi dari guru
 Kegiantan belajar dallam tim (kerja tim)
 Kuis (evaluasi)
 Penghargaan prestasi tim

c. Keunggulan dan Kelemahan STAD.

a) Pelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedang dibahas.
Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapatkan nilai
rendah, karena dalam pengetesan lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.

b) Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar mendengarkan


pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersamasama.

c) Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yangtinggi menambah harga


diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.

d) Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi.

e) Siswa yang lambat berfikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuannya.
Pembentukan kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa dalam belajar bekerja
sama.

9
B. Ringkasan pada buku pembanding

1. Pengertian dan Karakteristik Cooperative Learning

Model pembelajaran adalaha pola kegiatan belajar mengajar sejak pembelajaran dimulai
sampai berakhir yang dipakai khusus oleh pendidik. Salah satu contoh model pembelajaran
model pembelajaran kooperatif. Kooperatif diambil dari bahasa inggris “ Cooperative” dengan
makna saling bekerja sama dan membantu satu dengan yang lainnya.

Model kooperatif lebih bermakna dan berarti dari belajar atau bekerja secara kelompok.
Hal ini disebabkan bahwa dengan penerapan model kooperatif terdapat dorongan atau pun tugas
yang mengharuskan untuk bekerja sama sehingga mendorongterbentuknya hubungan yang saling
terbuka dan bersifat saling membutuhkan secara efektif antara sesama anggota (Sugandi 2004).

Tiga konsep inti yang merupakan ciri ciri komperatif adalah aspresiasi kelompok,
responsibilitas individu, serta peluang yang sama untuk sukses.

1. Aspresiasi kelompok
Komperatif memakai tujuan tujuan untuk mendapatkan apresiasi kelompok. Apresiasi
kelompok didapatkan apabila kelompok dapat meraih nilai diatas standar yang
ditetapkan.
2. Responsibilitas individu
Kesuksesan kelompok bergantung keseluruhan anggota kelompok. Responsibilitas ini
memfokuskan pada kegiatan anggota yang saling menolong untuk belajar. Adanya
responsibilitas individu membuat anggota memiliki kesepian dalam melaksanakan ujian
ataupun kewajiban lainnya dengan independen tanpa bantuan teman sekelompoknya.
3. Peluang yang sama untuk mencapai keberhasilan. Komperatif memakai prinsip penilaian
yang melingkupi nilai perkembangan yang didasarkan kepada kenaikan peserta didik
sebelumnya.

Dengan metode penilaian ini, anggota kelompok yang memiliki kemampuan yang tidak
begitu baik sampai kemampuan yang superior sama sama mendapatkan peluang untuk sukses
serta memberikan hal terbaik untuk kelompoknya.

10
Ciri – ciri pembelajaran kooperative adalah:

1. Bersama sama belajar teman


2. Terjadi interaksi langsung dengan teman
3. Terlatih untuk menjadi pendengar yang baik
4. Dapat belajar atau menanyakan dengan teman sekelompok
5. Proses pembelajaran terjadi dalam kelompok yang kecil
6. Bisa saling mengajukan opini
7. Heterogen, yaitu adanya kemampuan asal, suka, jenis kelamin yang berbeda dalam satu
anggota kelompok
8. Pendidik dapat mengobservasi proses belajar peserta didik.

Tidak semua pembelajaran berkelompok bisa dianggap sama dengan kooperative


(Suprijono,2009). Terdapat lima unsur dalam kooperative yaitu:

1. Saling berdependensi positif


2. Responsibilitas personal
3. Interaksi promotif
4. Keterampilan sosial
5. Pemrosesan kelompok

2. Tujuan Cooperative Learning

Tujuan primer kooperatif ialah supaya peserta didik bisa belajar didalam kelompok dengan
anggota kelompoknya dengan cara menghormati pendapat serta memberikan peluang kepada
orang lain untuk menyampaikan opininya. Model pembelajaran kooperatif diterapkan agar
tercapai tiga maksud pembelajaran yaitu:

 Peningkatan hasil belajar akademik


Beberapa ahli berpendapat nahwa model ini unggul dalam membantu peserta didik
memahami konsep – konsep yang sulit.

11
 Pemakluman dan penghargaan terhadap perbedaan individu
Pengaruh sekunder dari cooperative learning adalah penghargaan dan pemakluman
terhadap orang lain yang memiliki perbedaan agama, adat istiadat, budaya, kemampuan
ekonomi, dan lain – lain.
 Pengembangan keterampilan social
Keterampilan ini sangat urgen untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat yang
saling membutuhkan satu dengan yang lainnya di tengah keragaman budaya, adat
istiadatr, dan lain – lain.

Simpulan dari penjeasan di atas adalah tujuan primer untuk pengembangan model
pembelajaran cooperative ialah belajar berkelompok dengan sesama teman dengan cara
menghormati pendapat serita memberikan peluang orang lain untuk menyampaikan idenya
dengan cara mengemukakan opini mereka cara berkelompok.

3. Manfaat Cooperative Learning

Manfaat pengembangan pembelajaran koperatif

 Peserta didik meningkatkan kemampuan berkolaborasi dengan peserta didik yang


lainnya.
 Peserta didik memiliki lebih banyak peluang untuk menghormati perbedaan
 Keikutsertaan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran bisa ditingkatkan
 Mendorong motivasi,kehormatan diri serta sikap yang nbaik
 Mendorong prestasi belajar

Terdapat manfaat pembelajaran koperatif untuk peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
rendah

 Meningkatkan perhatian terhadap pekerjaan rumah


 Mengubah sifat ke arah yang lebih baik
 Peningkatan penghargaan terhadap perbedaan individu
 Konflik antar pribadi dapat diminimalisir
 Komprehensi yang mendalam

12
 Peningkatan dorongan belajar
 Peningkatan prestasi belajar
 Peningkatan keluhuran budi, simpati, serta toleransi.

4. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Koperatif


 Keunggulan Cooperative Learning
 Saling dependensi yang positif
 Adanya sifat saling menghargai perbedaan personal
 Peserta didik diikutsertakan dalam perancangan serta pengelolaan kelas.
 Kondisi akademik menjadi lebih rileks serta menggembirakan
 Terjalinnya interaksi yang baik serta bersahabat antar peserta didik dan pendidik
 Memiliki banyak peluang untuk mengungkapkan perasaan menyenangkan.
 Kelemahan Cooperative Leaarning
 Pendidik dhiaruskan menyiapkan pembelajaran dengan baik, membutuhkan banyak
energi, daya pikir serta durasi waktu
 Supaya aktivitas belajar mengajar berjalan tanpa hambatan maka diperlukan support
sistem seperti fasilitas dan biaya.
 Selama aktivitas kelompok, terdapat tendensi tema masalah yang sedang didiskusikan
mengembang luas akibatnya kebanyakan tidak cocok dengan timing yang telah
ditetapkan.
 Sewaktu diskusi kelas, ada kalanya dikuasai oleh orang tertentu, akibatnya peserta didik
yang lain menjadi tidak aktif.

5. Penutup

Cooperative learning ialah suatu strategi belajar dimana peserta didik disuatu team saling
berkolaborasi serta saling menolong dan memahami suatu materi pembelajaran, membuat tugas
dan melaksanakan variasi aktivitas lain demi mencapai kesuksesan belajar yang lebih baik.
Coopertive Learning tidak sama dnegan strategi belajar yang lain. Perbedaan itu dapat terlihat
dari aktivitas belajar yang lebih memfokuskan kepada proses kolaborasi dalam team.

13
14
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab Pada Buku Utama

Menurut buku utama yang kami review, menyatakan bahwasanya ada beberapa
indikator yang dimuat pada pembelajaran kooperatif. Adapun indikator model
pembelajaran kooperatif yang dibuat dalam buku utama ini yaitu meliputi: konsep
pembelajaran kooperatif, karakteristik pembelajaran kooperatif, prinsip-prinsip
pembelajaran kooperatif, prosedur pembelajaran kooperatif, dan yang terakhir model-
model pembelajaran kooperatif. Menurut kelompok kami keterkaitan antara satu materi
dengan materi lainnya mengenai model pembelajaran pada buku ini sangat berhubungan
dan berkesinambungan. Materi disajikan dengan revelan, jelas dan berkesinambungan
antara satu pembahasan dengan pembahasan lainnya.
Pada buku utama ini juga disajikan topik kajian model pembelajaran kooperatif
secara luas sehingga materi yang kita terima sangat terkonsep. Namun ada beberapa
indikator pada buku utama ini tidak dimuat sedangkan pada buku pembanding dimuat.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi kita pembaca jika ingin memperoleh informasi
mengenai model pembelajaran kooperatif itu sendiri, untuk menambahkan wawasan dan
pengetahuan kita lebih mendalam dan lebih mengerti serta memahami konsep dasar dari
pembelajaran kooperatif.

b. Pembahasan Bab Pada Buku Pembanding


Menurut buku pembanding yang kami review ini, menyatakan bahwasanya ada
beberapa indikator ada model pembelajaran kooperatif. Adapun beberapa indikator
dalam pembelajaran kooperatif tersebut menurut buku pembanding ini yaitu meliputi:
pengertian dan karakteristik pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran kooperatif,
manfaat pembelajaran kooperatif, kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif.
Menurut kami kajian materi mengenai model pembelajaran kooperatif pada buku ini

15
kurang begitu lengkap jika dibandingkan dengan buku utama, tetapi materi yang
disajikan tetap terkonsep dan berkesinambungan. Buku ini juga direkomendasikan bagi
para pembaca yang ingin menambahkan wawasan dan pengetahuannya terkait model
pembelajaran kooperatif maupun yang ingin menerapkan model pembelajaran ini pada
proses belajar mengajar

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

a. Buku Utama
 Kelebihan Buku
1. Cover pada buku ini sangat menarik sehingga meningkat minat ketertarikan untuk
membaca.
2. Identitas buku sangat lengkap.
3. Bahasa dan penggunaan kata pada buku mudah dipahami dan dimengerti serta sopan,
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti materi yang disajikan
dalam buku.
4. Ditinjau dari segi isi sangat membantu pembaca untuk memperkaya wawasan dan
mendalami pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif.
5. Ketertarikan antara materi pada buku ini sangat berkesinambungan dan berkaitan dengan
erat.
6. Visual buku menarik, dikarenakan memuat unsur-unsur seperti gambar berwarna, peta
konsep, tabel maupun unsur lainnya.
7. Buku dilengkapi dengan referensi/sumber yang akurat dan relevan.

 Kekurangan Buku
1. Masih ditemukan nya kesalahan pengetikan (typo) pada buku.
2. Masih terdapat kesalahan penggunaan tanda baca seperti titik dan tanda kutip.
3. Buku tidak memuat rangkuman materi, padahal rangkuman materi tersebut sangat
membantu pembaca lebih memahami materi pada buku tersebut .

b. Buku Pembanding

16
 Kelebihan Buku
1. Identitas Buku sangat lengkap.
2. Bahasa dan penggunaan kata pada buku mudah dipahami dan dimengerti serta sopan,
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti materi yang disajikan
dalam buku.
3. Ditinjau dari segi isi sangat membantu pembaca untuk memperkaya wawasan dan
mendalami pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif.
4. Ketertarikan antara materi pada buku ini sangat berkesinambungan dan berkaitan dengan
erat.
5. Buku dilengkapi dengan gambar-gambar pendukung berwarna berupa kata-kata motivasi
membuat buku ini sangat menarik.
6. Buju dilengkapi dengan rangkuman materi yang terkonsep.
7. Buku dilengkapi dengan referensi/sumber yang akurat dan relevan.

 Kekurangan Buku
1. Cover buku kurang menarik.
2. Materi yang disajikan terlalu singkat.
3. Buku terlihat monoton dikarenakan hanya memuat tulisan hitam putih saja tidak ada
unsur warna di dalam nya.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum, dapat disimpulkan dari kedua buku memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Melalui review tugas ini dapat dilihat dbuku pembanding
menjelaskan secara rinci mengenai media pembelajaran. Penyajian materi juga memuat
gambar yang sedang dijelaskan,seperti pemberian gambar pada diagram pohon, poster,
kartun, dan lainn sebagainya. Kalimat antar kalimat memiliki makna yang saling
berhubungan dan menggunakanbahasa yg baku sehingga pembaca mengerti maksud dan
tujuan dari si penulis. Dari semua keunggulan dan kekurangan buku tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara umum kedua buku pembanding ini sudah memenuhi syarat
penyajian sebuah buku, serta memuat materi dan pembahasan yang menarik. Buku ini
sangat cocok untuk dijadikan buku tambahan dalam mempelajari Kajian Model
Pembelajaran. Dan dari penugasan ini kami dapat lebih memahani tentang model
pembelajaran,bagaimana model pembelajaran yang baik dalam mengajar, sehingga
peserta didik mampu memahami apa yang di ajarkan dalam kelas.

B. Saran
Semoga melalui review dari kedua buku ini,dapat membuaat pembaca lebih
mudah memahami dari setiap isi buku tersebut. Dan untuk menyempurnakan tugas ini
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat
mengevaluasi nya kembali.

18
DAFTAR PUSTAKA

Nurdyansyah, M. d. (2016). Inovasi Model Pembelajaran . Sidoarjo: Nizamia Learning Center.


Yoana Nurul Asri, S. M. (2022). Model-Model Pembelajaran. Sukabumi: CV. Haura Utama.

19

Anda mungkin juga menyukai