MK. KDP SD
PEMBELAJARAN TERPADU
Skor Nilai:
NIM : 1212411009
SEPTEMBER 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penulisan Critical Book Review Mata Kuliah Konsep Dasar Pendidikan SD. Terwujudnya
makalah ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis juga menyampaikan Terima
Kasih kepada Bapak FAHRUR ROZI,S.Pd.M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar
Pendidikan SD yang telah memberikan tugas ini dan membantu memberikan dorongan
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulisan Makalah Critical Book Review ini bertujuan agar pembaca dapat lebih
memahami materi yang penulis sajikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Semoga Makalah Critical Book Review ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sebagai
penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Akhir kata Penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A.Rasionalisasi pentingnya CBR ...................................................................................... 1
Tujuan Penulisan CBR ...................................................................................................... 1
Manfaat CBR.................................................................................................................... 1
IDENTITAS BUKU YANG DIREVIEW ...................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................ 3
RINGKASAN BUKU UTAMA.............................................................................................. 3
BAB I KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TERPADU ........................................................... 3
BAB II LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU ................................................................. 6
BAB III MODEL PEMBELAJARAN TERPADU ...................................................................... 9
BAB IV PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU ............................................................ 11
BAB V PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU .................................................. 13
BAB VI PEMBELAJARAN TERPADU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ................................. 16
BAB VII PEMBELAJARAN TERPADU ILMU PENGETAHUAN ALAM ................................ 19
BAB VIII PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR .............................................. 22
RINGKASAN BUKU PEMBANDING ................................................................................. 25
BAB I HAKIKAT PEMBELAJARAN TERPADU .................................................................... 25
BAB II KURIKULUM STRATEGIS ...................................................................................... 28
BAB III PEMBELAJARAN TERPADU DI PAUD .................................................................. 30
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERPADU TEMATIK ....................................... 31
BAB V PEMBELAJARAN SENTRA .................................................................................... 33
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 37
A.Pembahasan Isi Buku ................................................................................................. 37
B.Kelebihan dan Kekurangan Buku ............................................................................... 38
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 41
A.Kesimpulan................................................................................................................. 41
B.Rekomendasi .............................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 42
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 43
1.Cover .......................................................................................................................... 43
iii
2.Halaman judul ............................................................................................................ 44
3.Halaman penerbit ...................................................................................................... 45
4.Kata pengantar ........................................................................................................... 46
5.Daftar isi ..................................................................................................................... 48
6.Biografi penulis........................................................................................................... 51
iv
BAB I PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi pentingnya CBR
Critical Book Review(CBR) sangat penting untuk kalangan pendidikan terutama untuk
mahasiswa karena dengan mngkritik suatu buku maka mahasiswa ataupun si pengkritik
dapat membandingkan 2 buku dengan tema yang sama,dapat melihat mana buku yang
perlu diperbaiki dan mana buku yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis buku tersebut,setelah dapat mengkritik buku
maka diharapkan mahasiswa dapat membuat suatu buku karena sudah mengetahui
bagaimana kriteria buku yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti
bagaimana cara menulis atau langkah langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan
buku tersebut.
Tujuan lain dibuatnya CBR adalah untuk menganalisis buku apakah buku tersebut
mempunyai tujuan bagi sipembaca dalam kehidupannya dan apakah buku tersebut sesuai
dengan kehidupan nyata.Dimana teori teori yang ada dalam CBR ini juga diharapkan
dapat diaplikasikan/dipakai dalam dunia pemerintah demi Bangsa Indonesia.
Manfaat CBR
Dengan dilakukannya pengkritikan buku ini maka akan dihasilkan buku yang lengkap
dan tepat untuk mahasiswa.Kritikan buku ini bermanfaat untuk membangun jiwa yang kritis
bagi penulis dan pembaca.Serta untuk menjadikan buku ini semakin mudah dipahami dan
dipelajari mahasiswa.
1
IDENTITAS BUKU YANG DIREVIEW
1. Edisi : PERTAMA
2. Pengarang : Dr. Rusydi ananda, M.Pd dan Dr. Abdillah, M.Pd
3. Penerbit :Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
4. Kota Terbit : Medan
5. Judul :Pembelajaran Terpadu
6. Tahun Terbit : Februari 2018
7. ISBN : 978-602-51316-1-5
2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
RINGKASAN BUKU UTAMA
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang
lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain (Miarso
2004:545).
2. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara
serempak.
3. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang
berbeda, dengan harapan peserta didik akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
3
C. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
1. Holistik
2. Bermakna
3. Otentik.
4.aktif
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya (Sukayati, 2004:4).
4
E. Manfaat Pembelajaran Terpadu.
10. Melalui pembelajaran terpadu terjadi kerja sama yang lebih meningkat.
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran terpadu (1) prinsip pengalian tema.(2) prinsip
pengelolaan pembelajaran.
5
BAB II LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU
A. Landasan Filosofis
1. Progresivisme
2. Konstruktivisme
3. Humanisme
1. Teori Piaget.
2. Teori Montessori
6
Maria Montessori (1870 – 1952) menggelompokkan 9 (sembilan) tahap
perkembangan anak yaitu:
i. Usia 4,5 – 5,5 tahun, mulai tumbuh minat membaca (Yus, 2011:14).
3. Teori Freud
Fase latency (usia 7 – 10 tahun) adalah fase di mana kebutuhan seksual anak
sudah terlihat lagi, anak lebih tertarik akan kegiatankegiatan yang melibatkn fisik dan
kemampuan intelektualnya yang disalurkan di sekolah dan olah raga.fase genital (usia 11
– dewasa) adalah fase di mana mulai ada ketertarikan pada lawan jenis, mulai menjalin
hubungan dengan teman yang memiliki jenis kelamin berbeda, belajar menyayangi,
mencintai, butuh akan kasih sayang dan dicintai teman lawan jenis.
7
B. Landasan Praktis
1. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi yang
harus dimuat dalam kurikulum.
2. Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain, padahal
seharusnya saling terkait.
3. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini cenderung lebih bersifat
lintas mata pelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukanusaha kolaboratif antara berbagai
mata pelajaran untuk
memecahkannya.
4. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek dapat dipersempit dengan
pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga peserta didik akan mampu berpikir
teoritis dan pada saat yang sama mampu berpikir praktis.
8
BAB III MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
A. Pengertian Model Pembelajaran
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut seorang ahli yang bernama Fogarty sebagaimana dikutip Hernawan dan Resmini
(2005:1.21) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu yaitu Secara singkat kesepuluh cara atau model tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu
mata pelajaran saja.
9
Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata pelajaran
yang berbeda secara paralel.
8.Model keterpaduan
10
BAB IV PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU
A. Tahap Penyusunan
1. Penetapan matapelajaran.
4. Penetapan tema.
1. Komponen RPP
c. Kelas/semester.
d. Materi pokok.
e. Alokasi waktu
11
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip.
i. Metode pembelajaran
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar
a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual,
bakat, potensi.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik.
12
BAB V PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
A. Pengertian Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik adalah suatu proses menentukan nilai prestasi
belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan tertentu guna mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya (Imron, 2016:119).Saud dkk
(2006:117) menjelaskan penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai atau harga
suatu objke berdasarkan ukuran tertentu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
adalah proses pengumpulan informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetesi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis selama dan
setelah proses pembelajaran.
Tujuan dilakukannya penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap peserta didik adalah:
(1) sebagai alat untuk mengetahui apakah peserta didik telah menguasai sejumlah
kompetensi.
(2) sebagai umpan balik bagi perbaikan atau penyempurnaan proses pembelajaran.
Selanjutnya fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik khususnya dalam kurikulum
2013 meliputi:
13
a. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses
pembelajaran dalam satu semester.
b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester,
satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan.
b. Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran
remedial.
c. Acuan kriteria menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan, dan
capaian optimum.
D.Prinsip penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip umum dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah sebagai berikut:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik belakang
agama, suku.
14
i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik
dalam belajar.
Prinsip khusus dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik berisikan prinsip-prinsip
penilaian autentik yaitu;
15
BAB VI PEMBELAJARAN TERPADU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan A Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu
Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabangcabang ilmu-ilmu sosial
(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah.
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah
social.
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat.
Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait,
misalnya „Kegiatan ekonomi penduduk‟.
16
2. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama
yang ada di wilayah setempat; sebagai contoh, “Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan
Wisata”.
Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan
yang ada, contohnya adalah “Pemukiman Kumuh”.
Kegiatan pendahuluan (introduction) pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus
ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran terpadu.
Kegiatan inti merupakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran terpadu yang
menekankan pada proses pembentukanpengalaman belajar peserta didik (learning
experiences).
17
Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan
kegiatan tindak lanjut.
G. Penilaian
Teknik penilaian merupakan cara yang digunakan dalam melaksanakan penilaian tersebut.
Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk jenis tagihan tes meliputi:
(1) Kuis
(2) Tes
1. Guru
2. Peserta didik
3. Bahan Ajar
18
BAB VII PEMBELAJARAN TERPADU ILMU PENGETAHUAN ALAM
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan.
1. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena ,serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA
bersifat open ended;
4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
19
D. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu IPA
1. penghematan waktu, karena ketiga bidang kajian tersebut (Energi dan perubahannya)
2. Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antar makhluk hidup.
Pembelajaran terpadu diawali dengan penentuan tema, karena penentuan tema akan
membantu peserta didik dalam beberapa aspek yaitu:
1. Peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya akan lebih bertanggung jawab,
berdisiplin, dan mandiri.
2. Peserta didik menjadi lebih percaya diri dan termotivas dalam belajar bila mereka
berhasil menerapkan apa yang telah dipelajarinya.
3. Peserta didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena mereka
„mendengar‟, „berbicara‟, „membaca‟, „menulis‟ dan „melakukan‟ kegiatan menyelidiki
masalah yang sedang dipelajarinya.
4. Memperkuat kemampuan berbahasa peserta didik. Belajar akan lebih baik bila peserta
didik terlibat secara aktif melalui tugas proyek, kolaborasi, dan berinteraksi dengan teman,
guru, dan dunia nyata.
20
5. Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu.
6. Menyusun silabus.
Pelaksanaanl pembelajaran IPA terpadu dalam hal ini adalah menjabarkan silabus menjadi
rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu, dikemas dalam kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut.
21
BAB VIII PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu
b. Bersifat fleksibel
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan peserta didik.
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.
22
6. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
a. Memilah dan memilih Kompetensi Dasar Mata pelajaran pada Silabus yang dapat
dipadukan dalam tema tertentu untuk satu hari.
b. Memilah dan memilih kegiatan-kegiatan di dalam silabus yang sesuai dengan KD.
c. Kegiatan dalam silabus yang disiapkan untuk 3 atau 4 minggu (tergantung dengan
tema/subtema).
d. Dalam memilah dan memilih kegiatan dari silabus, guru perlu memperhatikan
keterkaitan antara berbagai kegiatan dari beberapa mata pelajaran.
f. Di dalam menyusun RPP, selain menggunakan silabus, guru bisa menggunakan buku
teks pelajaran dan buku guru serta hasil analisis KD dengan tema yang telah dilakukan.
g. Di dalam menyusun RPP, guru harus memperhatikan alokasi waktu untuk setiap
kegiatan dan kedalaman kompetensi yang diharapkan.
h. Apabila kompetensi yang akan diberikan dalam suatu tema memerlukan kemampuan
prasyarat yang belum pernah diajarkan, guru perlu mengajarkan kompetensi prasyarat
terlebih dahulu.
23
G. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran terpadu setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan yaitu
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Tujuan penilaian: (1) memberikan umpan balik mengenai kemajuan belajar peserta didik
dalam kaitannya dengan kompetensinya selama proses belajar dan (2) memberikan
informasi kepada guru dan orang tua mengenai capaian kompetensi peserta didik.
24
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
Pembelajaran :Adalah teori yang berkaitan dengan kegiatan pendidik (agent, orangtua
atau yang lainnya) membantu anak atau peserta didik merubah dirinya (pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai,sikap) melalui pengalaman-pengalaman belajar.
Pembelajaran menekankan pada aktivitas guru sebagai individu yang membantu peserta
didik maka:
Guru adalah fasilitator yang memiliki peran membantu anak dengan cara
Sekolah : Sekolah adalah tempat belajar yang sistematis, sebagai salah satu
tempat/agent.
B. PEMBELAJARAN TERPADU
Terdapat dua istilah yang secara teoritis memiliki hubungan yang saling terkait
dan ketergantungan satu dan lainnya, yaitu integrated curriculum (kurikulum terpadu) dan
integrated learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang
menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan isi, keterampilan, dan sikap
(Wolfinger, 1994:133). Integrated berasal dari kata menyatu padukan atau
menggabungkan, atau mengintegrasikan.
25
2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
a. Pembelajaran Terpadu adalah pembelajaran yang bersumber pada suatu tema dan
menekankan keterlibatan anak dalam proses tersebut.
a. Landasan Filosofis
2) Piaget: Proses pembelajaran yang membantu anak untuk belajar menghubungkan apa
yang telah mereka pelajari.
b. Landasan Psikologis
26
4) Perkembangan anak yang baru berdasarkan perkembangan
sebelumnya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang SNPAUD
3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 PAUD.
27
BAB II KURIKULUM STRATEGIS
A. MATERI KURIKULUM TERINTEGRASI
1. PENGERTIAN KURIKULUM
1) FRAGMENTED
Model ini berasal dari makna Fragmented yaitu terbagi. Konsep terbagi dalam model ini
bukan membagi disiplin ilmu.
2) CONNECTED
Connected memiliki arti saling terhubung seperti diumpamakan sebuah koneksi yang
masih dalam satu konsep.
3) NESTED
Setiap subyek yang dibahas, pendidik memiliki tujuan mengembangkan berbagai macam
kemampuan peserta didik seperti kemampuan sosial, kemampuan berfikir, dan
kemampuan spesifik lainnya.
4)SEQUENCED
Model ini membahas materi secara terpisah berdasarkan disipin ilmu yang dibahas namun
masih memiliki topic yang sama dalam disiplin ilmu berbeda.
5) SHARED
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan sumber belajar
yang sama namun dibahas dari disiplin ilmu yang berbeda.
6) WEBBED
28
Model ini adalah model pembelajaran terpadu yang sangat familiar bagi guru PAUD
terutama di Indonesia.
7) THREADED
Dalam model ini terlabih dahulu guru yang akan mengampu membagi bahasan menjadi
disiplin ilmu secara luas misal IPA dan IPS.
8) INTEGRATED
Model ini menggabungkan berbagai disiplin ilmu (biasanya 4 disiplin ilmu) menjadi satuan
yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain.
9) IMMERSED
10) NETWORKING
Model pembelajaran yang dikembangkan dilakukan dengan melibatkan ahli atau orang lain
selain guru sebagi sumber belajar.
29
BAB III PEMBELAJARAN TERPADU DI PAUD
A.PEMBELAJARAN TERPADU DI PAUD
30
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERPADU TEMATIK
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERPADU TEMATIK
5. Tema mampu menginspirasi anak akan suatu project Setelah tema ditentukan.
Bila tema sudah ditentukan apa yang harus dilakukan? Tahapan pembelajaran terpadu
melalui tema model Webbing Creating information Base:
1. Pilihlah Tema
1. Brainstrom aktivitas
2. Tandai setiap aktivitas dengan memilih salah satu dari ke enam domain di kurikulum
yang telah dijelaskan..
Making Plan
31
1. Laksanakan ide yang telah ditentukan dan gabungkan beberapa tema yang saling
berhubungan dengan rencana yang telah disusun
3. Jika ada kegiatan khusus pastikan kegiatan tersebut sesuai dengan tema yang dibahas
5. Rencanakan bagian dari setiap kelompok untuk fokus dalam tema setiap hari
8. Buatlah suasana tema didalam kelas dengan menyiapkan gambar, CD, video, buku,
lagu atau hal yg lainnya.
1. Perluas rencana yang telah disusun dengan kegiatan yang bersifat spontan agar anak
memahami konsep yang ingin dibahas dengan cara mengeksplorasi
2. Analisis pemahaman anak akan ketertarikan terhadap tema melalui observasi, tanya
jawab, atau diskusi kelompok.
3. Bantu anak merefleksikan pemahaman akan tema baik dalam konten maupun proses.
5. Tanyakan kepada anak apa yang ingin diketahui lebih banyak tentang tema yang
dibahas.
6. Bangunlah komunikasi dengan orang tua atau keluarga akan tema yang sedang
dibahas
32
BAB V PEMBELAJARAN SENTRA
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN SENTRA
1. Pijakan main
a. Dalam teori belajar Koginitif yaitu Vygotsky, proses belajar dan proses pertumbuhan
anak perlu diberikan scaffolding(pijakan) atau mediated learning untuk belajar memahami
suatu konsep melalui pemecahan masalah.
b. Konsep scaffolding atau pijakan dalam pembelajaran anak usia dini dilakukan oleh guru
pada aktivitas bermain anak.
c. Pijakan main dalam sebuah proses pembelajaran anak usia dini terdiri dari: pijakan
lingkungan, pijakan awal main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main.
a. Pijakan ini dilakukan agar bahan-bahan dalam lingkungan main anak tercukupi.
b. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan lingkungan main adalah
setiap anak memiliki kesempatan untuk bermain dalam tiga tempat, disusun rencana
intensitas anak dalam bermain di setiap tempat, pengalaman yang akan diperoleh anak
selama bermain.
c. Dalam setiap tempat main tersedia permainan yang mendukung tiga jenis main (semi
motor, pembangunan, dan main peran).
33
3. Pijakan awal main
Pada pijakan awal main sebaiknya berisi aktivitas ringan yang mengaitkan
pengalaman dengan sumber belajar seperti membaca buku atau mendatangkan
narasumber, kegiatan yang memberikan kesempatan bagi anak untuk meningkatkan
kemampuan bahasa seperti menggabungkan kosakata baru, penjelasan tentang
penggunaan bahan permainan, aturan main dan makna permainan, penjelasan keterkaitan
rangkaian permainan, aktivitas agar anak berhasil dalam menjalin hubungan sosial dalam
kegiatan bermain, dan penjelasan tentang urutan transisi main.
Pada pijakan awal main sebaiknya berisi: Aktivitas ringan yang mengaitkan
pengalaman dengan sumber belajar seperti membaca buku atau mendatangkan
narasumber, kegiatan yang memberikan kesempatan bagi anak untuk meningkatkan
kemampuan bahasa seperti menggabungkan kosakata baru, penjelasan tentang
penggunaan bahan permainan, aturan main dan makna permainan, penjelasan keterkaitan
rangkaian permainan, aktivitas agar anak berhasil dalam menjalin hubungan sosial dalam
kegiatan bermain, dan penjelasan tentang urutan transisi main.
Pada pijakan saat main sebaiknya berisi:iPijakan saat main adalah aktivitas yang
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengelola dan menambah pengalaman
mainnya. Pada aktivitas ini guru dapat: memberi contoh cara berkomunikasi yang sesuai,
menambah dan memperkuat bahasa anak, meningkatkan kemampuan sosialisasi anak,
serta mengobservasi dan mendokumentasikan kemajuan perkembangan anak.
Pada pijakan setelah main sebaiknya berisi: Pijakan setelah main atau disebut
dengan recalling adalah kegiatan yang dilakukan di akhir permainan atau penutup dengan
aktivitas yang dilakukan guru dengan memberikan: dukungan kepada anak dengan
menceritakan kembali kegiatan main dan mengembalikan kembali bahan permainan.
Aktivitas mengembalikan bahan permainan dapat mengembangkan kemampuan anak
dalam mengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.
34
Karakteristik Sentra;
1. Sentra IMTAQ
2. Sentra Persiapan
Sentra persiapan adalah sentra yang disetting agar anak mampu membangu
konsep untuk berpikir sistematis atau berurutan, mengklasifikasi, menghubungkan, konsep
dasar keaksaraan, mandiri, dan kerjasama. Dalam sentra ini peralatan main yang
disediakan, yaitu: bahan untuk anak belajar tentang klasifikasi, urutan, ukuran, dan
hubungan seperti mozaik, halma, manik-manik, puzle, dan geometri
4. Sentra Balok
Sentra main peran besar dapat disebut dengan main drama, role play, simbolik,
make believe, fantasi, imajinasi, atau pura-pura. Pada sentra ini anak mampu
mengembangkan kemampuan keterampilan sosial dan berbahasa.
35
6. Sentra Main Peran Kecil
Sentra main peran kecil hampir sama dengan sentra main besar, namun yang
membedakan antara keduanya adalah peralatan yang digunakan lebih kepada alat main
dengan ukuran kecil seperti boneka orang atau binatang, rumah boneka, dan asesoris
permaian (mobil, pohon, dan alat transportasi).
8. Sentra Seni
36
BAB III PEMBAHASAN
A.Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan BAB I tentang definisi Pembelajaran Terpadu
c.Pembahasan BAB III dibuku utama tentang Model Pembelajaran Terpadu yang terdiri
dari 10 bentuk yaitu penggalan (fragmented) ,keterhubungan (connected) ,sarang
(nested),rangkaian (sequenced) ,bagian (shared) ,jaringan laba laba (webbed) ,galur
(threaded) ,keterpaduan (integrated) ,celupan (immerse) ,dan jaringan
(networked).Sedangkan buku pembanding membahas tentang Pembelajaran Terpadu Di
Paud yang meliputi integrating curriculum through pretend and construction play
,integrating curriculum through theme teaching ,dan integrating curriculum through
authentic assessment.
37
,tema),Silabus,dan RPP.Sedangkan buku pembanding membahas tentang Perencanaan
Pembelajaran Terpadu Tematik yaitu menggunakan tema yang sesuai dengan katakteristik
peserta didik.
e.Pembasan BAB V dibuku utama tentang Penilaian Dalam Pembelajaran Terpadu untuk
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap,dan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada semester berikutnya.Sedangkan buku pembanding membahas tentang
Pembelajaran Sentra untuk mendapatkan pengetahuan dari sekitarnya.
38
3 Isi buku *Menjelaskan *Mencatumkan
secara detail Riwayat penulis.
tentang *Memaparkan
Pembelajaran kompetensi
Terpadu. pembelajaran dan
*Menjelaskam indikator
dengan jelas penilaian setiap
setiap sub sub bab bahasan.
bahasan pada
setiap bab.
4 Tata bahasa *Bahasa yang *Bahasa yang
digunakan mudah digunakan mudah
untuk di pahami. untuk di pahami.
KEKURANGAN
BUKU
No. Dilihat dari Aspek BUKU UTAMA
PEMBANDING
1 Tampilan buku ( face value) *Tidak memuat *Tidak
daftar gambar. mencantumkan
biografi penulis.
2 Layout dan tata letak, serta *Hanya *Hanya
tata tulis, termasuk menggunakan 1 menggunakan 1
penggunaan font jenis font. jenis font.
3 Isi buku *Tidak *Tidak
mencantumkan mencantumkan
kompetensi terjemahan jika
pembelajaran dan ada penggunaan
indicator bahasa asing.
penilaian setiap
sub bab bahasan.
39
4 Tata bahasa *Ada beberapa *Ada beberapa
penggunaan penggunaan
bahasa asing yang bahasa asing
mungkin tidak yang mungkin
dimengerti orang orang lain tidak
lain. mengerti.
40
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Terpadu adalah pembelajaran yang
memadukan beberapa materi yang dapat dilihat dari aspek waktu ,materi belajar ,aspek
kegiatan secara harrmonis untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna kepada
peserta didik.
B.Rekomendasi
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang telah ditelaah, maka terdapat
rekomendasi yang yang disampaikan untuk penulis.Buku ini seharusnya buku ini
diterbitkan lagi namun dengan perbaikan-perbaikan seperti menggunakan kata-kata dan
istilah-istilah yang mudah dimengerti oleh pembaca, memaparkan sejarah dengan alur
yang jelas dan tidak mengacak, desain cover dibuat dengan menarik agar pembaca
merasa terangsang untuk membacanya, serta memberikan identitas buku yang lengkap.
Selain itu, dengan menerbitkan kembali buku yang lebih berwarna, maka akan lebih
merangsang pembaca untuk membaca dan menyimaknya.
41
DAFTAR PUSTAKA
Ananda,, Rusydi dan Abdillah (2018), Pembelajaran Terpadu. Medan : Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan
Pramudyani, Avanti Vera Risti (2017). Buku Ajar Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta:
Surya Cahaya
42
LAMPIRAN
1.Cover
43
2.Halaman judul
44
3.Halaman penerbit
45
4.Kata pengantar
46
47
5.Daftar isi
48
49
50
6.Biografi penulis
51
52
53