Anda di halaman 1dari 71

Critical Book

Report

“MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Metode Pembelajaran


Kotemporer

Dosen Pengampu : Dewi Syafriani,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Andrew Alex Sandro 4192431001

2. Putri Cantika Pasaribu 4193331029

3. Nur ‘Athiyyah Muyassar Siregar 4193131010

4. Yossie Juliastri Napitupulu 4193331003

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan CBR ........................................................................... 2

C. Manfaat CBR .......................................................................................... 2

D. Identitas Buku ......................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN BUKU ............................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 15

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN .......................... 18

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 67

A. Kesimpulan ............................................................................................ 67

B. Saran ...................................................................................................... 68

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyusun
dan menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.Penulisan CBR, ini penulis
sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis
miliki,dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas penulisan Critical
Book Report dalam Mata Kuliah Metode Pembelajaran Kontemporer.

Dalam penyusunan CBR ini, penulis mendapat bimbingan dari berbagai


pihak untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakannya.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan CBR ini terutama kepada Ibu Dewi Syafriani,
S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing serta mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.

Penulis berharap dengan adanya CBR ini dapat memberikan manfaat


kepada semua pihak, khususnya bagi pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai Metode Pembelajaran Kontemporer.

Penulis menyadari banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi


susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,kritik yang membangun
dari semua pihak sangat penulis harapkan agar dapat memperbaikinya dan
menjadi bekal untuk penulisan CBR yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang..

Medan, 25 September 2021

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode adalah cara atau cara-cara yang digunakan untuk mengajarkan


materi kepada peserta didik. Pilihan penggunaan metode tergantung pada apa
yang ingin diajarkan (konten), siapa yang kita ajar dan tingkat kompetensi yang
diharapkan. Konten dapat dibagi menjadi tiga domain pengetahuan: Keterampilan,
Sikap, dan Nilai. Ketika kita mengajarkan pengetahuan, kita dapat menggunakan
berbagai metode, dengan tujuan agar preserta didik aktif terlibat dalam
pembelajaran. Ketika mengajar keterampilan, kita perlu menunjukkan aspek
penting, mengawasi peserta didik melaksanakan keterampilan. Saat mengajarkan
sikap, kita perlu menggunakan metode tertentu agar peserta didik mampu
memahami penerapan sikap dalam situasi tertentu.

Metode Pembelajaran menurut Djamarah dalam (Chamalah, 2013) adalah


suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar
penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi
antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran. Metode
Pembelajaran: dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa
metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan
(Mukrima, 2014).

Salah satu contoh Metode Pembelajaran yaitu Metode Pembelajaran


Discovery Learning. Menurut Djamarah (2008: 22) Discovery Learning adalah
belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru
menyajikan bahan pelajaran yang tidak berbentuk final, tetapi anak didik diberi
peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik

1
pendekatan pemecahan masalah. Pemecahan masalah adalah metode yang
mengharuskan pelajar untuk menemukan jawabanya (discovery) tanpa bantuan
khusus. Dengan pemecahan masalah pelajar menemuakan aturan baru yang lebuh
tinggi tarafnya sekalipun ia mungkin tidak dapat merumuskan secara verbal.
Dengan menggunakan metode Discovery Learning pembelajaran akan lebih
bermakna mengena kepada siswa. Sebab siswa disini tidak hanya sebagai
pendengar setia, namun dalam metode pembelajaran ini siswa dituntut aktif dalam
pembelajaran.

B. Tujuan Penulisan CBR

1. Mengkritisi sebuah buku

2. Mengidentifikasi keungulan dan kelemahan sebuah buku

3. Meringkas sebuah buku

C. Manfaat CBR
Hasil penulisan ini diharapkan memberi manfaat secara umum
terkhusus kepada mahasiswa/i, dan calon pengajar. Pada hasil penulisan
ini diharapkan juga bahwa konsep-konsep yang dihasilkan dalam CBR ini
dapat dijadikan masukan atau acuan dan bahan pertimbangan bagi para
calon pengajar dikemudian hari.
D. Identitas Buku

IDENTITAS BUKU PEGANGAN :

Judul Buku : Strategi Pembelajaran

Pengarang/penulis : Haldir dan Salim

Penerbit : Perdana Publishing

Tahun Terbit : 2012

Jumlah Halaman : 168 Halaman

Jumlah Bab : 5 Bab

Cetakan : Cetakan Pertama

2
ISBN : 978-602-8935-88-3

IDENTITAS BUKU PEMBANDING 1 :

Judul Buku : Model dan Metode


Pembelajaran di Sekolah

Pengarang/penulis : Muhamad Afandi, S.Pd.,


M.Pd Evi Chamalah, S.Pd.,
M.Pd Oktarina Puspita Wardani, S.Pd.,
M.Pd

Penerbit : UNISSULA PRESS

Tahun Terbit : 2013

Jumlah Halaman : i-iv + 141 Halaman

Jumlah Bab : 3 Bab

Cetakan : Cetakan Pertama

ISBN : 978-602-7525-64-1

IDENTITAS BUKU PEMBANDING 2 :

Judul Buku : Bahan Ajar Strategi


Pembelajaran

Pengarang/penulis : Dr.Darmansyah,S.T.,M.Pd.

Jumlah Halaman : i-ii + 266 Halaman

Jumlah Bab : 15 Bab

3
BAB II
RINGKASAN BUKU

Buku Utama

DISCOVERY (DISCOVERY LEARNING)

Metode pengajaran dicovery telah berkembang dari berbagai gerakan dan


pemikiran mutakhir. Secara kronologis gerakan dan pemikiran tersebut
berkembang dengan tahapan sebagai berikut :

1. Gerakan pendidikan progresif, yang terutama tidak puas dengan


keformilan yang kosong dari isi sebagian besar pendidikan terutama pada
akhir abad-19 dan abad ke-20.
2. Pendekatan yang berpusat pada peserta didik(student centered).
Pendekatan ii menekankan pentingnya menyusun kurikulum dalam istilah
sifat anak dan partisipasinya dalam proses pendidikan

Discovery learning adalah suatu metode oleh orang yang berfikikr


disintesiskan untuk menerima sesuatu yang seseorang tidak menngetahui
sebelumnya. Dalam masalah ini, kenneth A. Stri’s(1975) telah menganalisis
secara mendalam mengenai metode-metode yang diasosiasikan dengan belajar
secara discovery dan menggunakannya dengan jelas. Kenneth membedakan dua
katagori tentang discovery, yakni :

1. Discovery absolut
Ditandai dengan temuan-temuan yang bersifat konstan, seperti penemuan-
penemuan molekul-molekul DNA-AND yang memproduksi secara
mekanistis, penemuan benua Amerika, penemuan planet-planet baru, teori-
teori baru materi-materi sintesis
2. Discovery relatif
Bahwa seseorang individu mempelajari atau menemukan diluar sesuatu
untuk pertama kali.

Metode pengajaran discovery adalah prosedur mengajar yang menitik


beratkan studi atau pengkajian secara individual, manipulasi objek-objek dan
eksperimen yang dilaksanakan oleh peserta didik sebelum mengambil kesimpulan.

4
Dalam metode ini peserta didik belajar melalui partisipasi aktif menemukan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar mereka memperoleh pegalaman. Dengan
demikian, maka metode pembelajaran discovery merupakan komponen dari
praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar dengan memajukan cara
belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan
bersifat reflektif.

Dalam Encyclopedia of Educational Research sebagaimana dikutip


suryosubroto (1997), metode pengajaran discovery merupakan suatu strategi yang
unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan
keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi peserta
didik untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Sund (1975), berpendapat bahwa discovery adalah proses mental dimana


peserta didik mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses
mental yang dilakukan peserta didik misalnya mengamati, menggolong-
golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menguur, membuat kesimpulan dan
sebagainya.

Dengan menggunakan discovery learning yang melibatkan peserta didik


dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat yang berwujud diskusi,
seminar dan sebagainya. Salah satu bentuknya adalah discovery terbimbing
(guided discovery) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Adanya problem yang dipecahkan


2. Jelas tingkatan kelasnya
3. Konsep atau prinsip ditulis dengan jelas oleh peserta didik, alat atau bahan,
diskusi, pengarahan
4. Kegiatan penyelidikan atau percobaan untuk menemukan konsep-konsep
atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, proses berfikir kritis dan catatan
guru

Sejalan dengan hal tersebut, Gilstrap (1975), mengemukakan petunjuk


langkah-langkah yang haru ditempuh jika seorang guru melaksanakan
pengajaran dengan metode discovery. Langkah-langkah tersebut adalah :

5
1. Menilai kebutuhan dan minat peserta didik
2. Seleksi pendahuluan
3. Mengatur susunan kelas
4. Menentukan peranan peserta didik
5. Mengajukan masalah yang akan dipecahkan
6. Menyediakan berbagai alat peraga
7. Mengumpulkan data sesuai dengan masalah yang dikaji
8. Memberi jawaban
9. Menganalisis atau eksplorasinya pertanyaan yang mengarahkan dan
mengidentifikasi proses
10. Merangsang interaksi sesama peserta didik lainnya
11. Mengajukan pertanyaan yang memiliki kesulitan lebih tinggi maupun
pertanyaan tingkat rendah

Langkah-langkah metode discovery (penemuan) dapat disederhanakan,


yakni :

1. Identifikasi kebutuhan peserta didik


2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan
generalisasi yang akan dipelajari
3. Mengajukan masalah dan tugas-tugas
4. Membantu memperjelas atau masalah yang diajukan
5. Mempersiapkan susunan kelas dan alat-alat yang diperlukan
6. Membantu peserta didik mengumpulkan informasi/ data
7. Melakukan analisis serta mengidentifikasi
8. Merangsang terjadinya interaksi antara sesama peserta didik.

Buku Pembanding I

METODE DISCOVERY LEARNING

A. PENGERTIAN METODE DISCOVERY LEARNING


Menurut Djamarah (2008: 22) Discovery Learning adalah belajar
mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru

6
menyajikan bahan pelajaran yang tidak berbentuk final, tetapi anak didik
diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan
menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Secara garis besar
prosedurnya adalah demikian:
1) Simulation. Guru bertanya dengan mengajukan persoalan atau
menyuruh peserta didik untuk membaca atau mendengarkan uraian
yang memuat permasalahan.
2) Problem statement. Anak didik diberi kesempatan mengidebtifikasi
berbagai permasalahan.
3) Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesenpatan untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang relevan.
4) Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak, diklasifikasikan
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu,
5) Verification atau pembuktian. Berdasarkan hasih pemngolahan dan
pembuktian, hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu kemudian
dicek.
6) Generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi,
anak didik belajar menarik kesimpulan.
Pandangan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek
dan obyek dalam belajar, mempunyai kemampuan dasar untuk
berkembang secara optimal sesuai denagn kemampuan yang dimilikinya.
Proses belajar harus dipandang sebagai stimulus yang dapat memantang
siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
Peran guru lebih banyak menempatkan diri sebagai pembimbing
atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar. dengan demikian, siswa lebih
banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok
memecahkan masalah dengan bimbingan guru. Pemecahan masalah adalah
metode yang mengharuskan pelajar untuk menemukan jawabanya
(discovery) tanpa bantuan khusus.

7
Dengan pemecahan masalah pelajar menemuakan aturan baru yang
lebuh tinggi tarafnya sekalipun ia mungkin tidak dapat merumuskan secara
verbal. Salah satu metode belajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di
sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery. Hal ini
disebabkan karena metode ini:
1) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa
aktif;
2) Dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang
dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa;
3) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang
betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam
situasi lain;
4) Dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai
salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri;
5) Siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema
yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam
kehidupan nyata.

Metode penemuan telah berkembang dari berbagai gerakan


pendidikan dan pemikiran yang mutakir, misalnya
1) Gerakan pendidikan progresif, yang terutama tidak puas dengan
keformilan yang kosong dari isi sebagian besar pendidikan.
Metode yang sering dipakai pada saat itu adalah hafalan diluar
kepala, sehingga timbul budaya membeo. Reaksi terhadap keadaan
ini adalah tumbuhnya apa yang diasa disebut belajar untuk dan
memecahkan masalah.
2) Pendekatan yang berpusat pada anak Pendekatan ini menekankan
pentingnya menyusun kurikulum dalam istilah sifat anak dan
partisipasinya dalam proses pendidikan.

Dengan menggunakan metode Discovery Learning pembelajaran


akan lebih bermakna mengena kepada siswa. Sebab siswa disini tidak

8
hanya sebagai pendengar setia, namun dalam metode pembelajaran ini
siswa dituntut aktif dalam pembelajaran.

B. LANGKAH-LANGKAH METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY


1) identifikasi kebutuhan siswa;
2) seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep
dan generalisasi pengetahuan;
3) seleksi bahan, problema/ tugas-tugas;
4) membantu dan memperjelas (tugas/ problema yang akan dipelajari,
peranan masing-masing siswa).
5) mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan.
6) mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan
dipecahkan dan tugas–tugas siswa.
7) memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.
8) membantu siswa dengan informasi/data jika diperlukan oleh siswa.
9) memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang
mengarahkan dan mengidentifikasi proses.
10) merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.
11) Memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses
penemuan.
12) membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas
hasil penemuannya.

C. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN METODE DISCOVERY LEARNING


1) Kelebihan metode Discovery Learning
a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa,
andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.
Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk
menemukan; jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu.

9
b. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan
mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh; dalam
arti pendalaman dari pengertian; retensi, dan transfer.
c. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya
siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemuk an
keberhasilan dan kadang–kadang kegagalan.
d. Metode ini memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju
sesuai dengan kemampuannya sendiri.
e. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara
belajarnya, sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi
sendiri untuk belajar, paling sedikit dapa suatu proyek penemuan
khusus.
f. Metode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses–proses
penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi
yang mengecewakan.
g. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan
kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam
mengecek ide. Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasi
penemuan yang jawabannya belum diketahui sebelumnya.
h. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat
untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

2) Kelemahan metode Discovery Learning


a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara
belajar ini. Misalnya, siswa yang lamban mungkin bingung dalam
usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal–
hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara
pengertian dalam suatu subjek, atau dalam usahanya menyusun
suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih
pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan
menimbulkan frustrasi pada siswa yang lain.

10
b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya
sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa
menemukan teori–teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari
bentuk kata–kata tertentu.
c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin
mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan
perencanan dan pengajaran secara teradisional.
d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai
terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang
memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan
sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian
atau sebagai perkembangan emosional social secara keseluruhan.
e) Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan
untuk mencoba ide–ide mungkin tidak ada.
f) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir
kreatif, kalau berfikir kreatif, kalau pengertian– pengertian yang
akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian
proses–proses dibawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan
masalah menjamin penemuan yang penuh arti. Penemuan masalah
dapat bersifat membosankan mekanisasi, formalitas dan pasif
seperti bentuk terburuk dan metode ekspositories verbal.
(Suryosubroto, 2009:185)

Buku Pembanding II

METODE PENEMUAN (DISCOVERY)

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN


Sund (dalam Kartawisastra, 1980) berpendapat bahwa penemuan
adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau
prinsip. Penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang
mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi obyek, melakukan
percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Metode penemuan

11
mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA) berorientasi pada proses,
mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif.
Tujuan penggunaan metode penemuan antara lain:
1) Untuk memperoleh metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2) Untuk mengaktifkan siswa belajar (CBSA) sesuai dengan materi dan
tujuan pembelajaran.
3) Untuk memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar
siswa tidak bosan.
4) Agar siswa dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan
memecahkan sendiri masalah yang dipelajari, sehingga hasilnya
setia dan tahan lama dalam ingatan, dan tidak mudah dilupakan.

B. ALASAN PENGGUNAAN METODE PENEMUAN


a. Memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.
b. Pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan
akan betul-betul dikuasai, dan mudah digunakan/ditransfer dalam situasi
lain
2) Siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna
dalam kehidupannya. 3) Siswa dibiasakan berfikir analitis dan mencoba
memecahkan masalah yang akan distransfer dalam kehidupan masyarakat.

C. KEBAIKAN METODE PENEMUAN


1) Siswa belajar bagaimana belajar melalui proses penemuan.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.
3) Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
4) Metode penemuan memungkinkan siswa bergerak untuk maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
5) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya
sehingga ia merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
6) Metode ini berpusat pada anak, dan guru sebagai teman belajar atau
fasilitator.

12
D. KELEMAHAN
1) Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang
pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.
2) Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru
untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya.
3) Dalam pelajaran tertentu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan
untuk mencoba ide-ide mungkin terbatas.
4) Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian,
sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.
5) Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berfikir kreatif kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru,
begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.

E. CARA MENGATASI KELEMAHAN METODE PENEMUAN


1) Bentuklah kelompok-kelompok kecil, yang anggotanya terdiri dari
siswa pandai dan siswa kurang pandai, agar siswa yang pandai bisa
membimbing siswa yang kurang pandai.
2) Metode penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan di luar kelas
sehingga tidak memerlukan fasilitas atau bahan yang umumnya mahal.
3) Mulailah dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah
terbiasa dengan metode ini maka gunakanlah metode penemuan bebas,
agar siswa benar-benar dapat berkembang berfikir relatifnya.

F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN METODE PENEMUAN


KEGIATAN PENEMUAN
1. KEGIATAN PERSIAPAN
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).
- Merumuskan tujuan pembelajaran.
- Menyiapkan problem (materi pelajaran yang akan dipecahkan).
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

13
2. KEGIATAN PELAKSANAAN
- KEGIATAN PEMBUKAAN
 Melakukan Apersepsi.
 Memotivasi siswa dengan cerita situasi dilingkungan
sekitarnya yang ada kaitannya dengan materi yang
diajarkan.
 Mengemukakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
- KEGIATAN INTI
 Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya
melalui kegiatan penemuan.
 Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan
penemuan/pemecahan problema yang telah ditetapkan.
 Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau
prinsip yang telah ditetapkan.
 Membantu siswa dengan informasi atau data, jika
diperlukan siswa.
 Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika
diperlukan.
 Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa.
 Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan.
 Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil
penemuannya.
- KEGIATAN PENUTUP
 Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil
penemuannya.
 Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan.
 Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan
meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa
yang telah melakukan penemuan dengan baik.

14
BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan dan Kelemahan

Buku Utama

Kelebihan :

1. Buku ini dengan judul “ Strategi Pembelajaran ( Suatu pendekatan


Bagaimana Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif )“
yaitu : Identitas yang lengkap sehingga membuat pembaca yakin untuk
membacanya, banyak mengutip pendapat dari para ahli, pada penulisan
gaya bahasa yang sudah baik, susunan kata demi kata juga sudah baik,
ditambah lagi beberapa pembahasan menggunakan skema ataupun peta
konsep yang membuat pembaca lebih paham dengan dipaparkannya skema
ataupun peta konsep, serta lengkapnya
2. Pembahasan dalam buku ini juga menggunakan bentuk kalimat yang
tidak terlalu rumit atau sulit di mengerti sehingga mudah dipahami oleh
pembaca.
3. Kata-kata mudah yang mudah untuk dipahami mempermudah
pembaca untuk semakin memahami materi tersebut.
4. Selalu disertai dengan pendapat ahli yang dapat memperbanyak
pengetahuan pembaca.
5. Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran
dengan baik. Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi
calon guru maupun guru dalam upaya menuju guru professional.

Kelemahan :

Buku ini dengan judul “ Strategi Pembelajaran ( Suatu Pendekatan Bagaimana


Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif )“ yaitu : tidak
dilengkapinya catatan kaki baik berupa footnote ataupun bodynote, penggunaan
warna dalam buku yang terkesan monoton dan terlihat kusam, tidak adanya indeks
yang membuat pembaca bingung mencari urutan abjad/bacaan.

15
Buku Pembanding I

Kelebihan :

1. Isi buku dan penjelasan materi di dalam buku ini sangat lengkap dan
terperinci, karena mengupas tuntas semua materi dan juga membahasnya
satu per satu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari
materi tersebut.
2. Sistematika penulisan di dalam buku ini tersusun secara teratur dan rapi
sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya.
3. Dari segi layout, buku ini memiliki cover yang menarik juga font yang
mudah dibaca.
4. Dari segi isi, penulis telah menyajikan tulisan yang begitu mudah difahami
oleh pembaca. Penulis juga langsung membahas tepat pada inti
pembahasan sehingga menghindari perbedaan interpretasi dalam
memahami buku ini.

Kelemahan :

1. Sebaiknya, definisi-definisi dalam setiap pokok pembahasan perlu lebih


banyak mengutip pengertian menurut para ahli. Sehingga sebagai pembaca
akan merasa yakin karena didukung dengan definisi-definisi para ahli
lainnya.
2. Sebaiknya buku ini memberikan ilustrasi seperti wajah para tokoh
penggagas teori-teori belajar atau ilustrasi pendukung lainnya sehingga
buku ini dapat membuat pembaca semakin tertarik untuk membaca.
3. Ada beberapa definisi dalam buku ini yang penulis belum memberikan
kesimpulan menurut interperetasinya sendiri.
4. Ada beberapa kata asing dan kata tidak baku

16
Buku Pembanding II

Kelebihan :

1. Berdasarkan dari segi cover dan isi buku ini sangat menarik, karena
merupakan edisi 2016.
2. Isi bab yang dibahas lebih sederhana,mudah di pahami.
3. Isi Bab memaparkan isi inti-intinya saja.
4. Isi bab tidak terlalu banyak sehingga membaca tidak mudah bosan.
5. Dari aspek kelayakan bahasa (komunikatif, keruntutan alur berfikir) buku
Bahasa yang digunakan pada buku ini sesuai dengan kaidah EYD (ejaan
yang disempurnakan) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kelemahan :

Pembahasan pada buku di bab ini kurang lengkap.

17
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MAN 2 Padangsidimpuan

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Minyak Bumi

Alokasi Waktu : 4 × 45 menit

A. Kompetensi Inti
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

18
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi,
teknik pemisahan serta kegunaannya
4.2 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna
dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO,
partikulat karbon)
4.3 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
karbon terhadap lingkungan dan kesehatan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi jenis bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di
SPBU
2. Memahami proses pembentukan minyak bumi dan cara
mengeksplorasinya
3. Memahami proses penyulingan minyak bumi secara distilasi bertingkat
4. Menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk menghasilkan
minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya
5. Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
6. Menganalisis pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak
sempurna serta dampaknya terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya
7. Membandingkan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
(Premium, Pertamax, dan sebagainya)
8. Menjelaskan penggunaan bahan bakar alternatif selain minyak bumi
dan gas alam.
9. Menganalisis bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan gas alam
10. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan serta cara mengatasinya
11. Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
karbon terhadap lingkungan dan kesehatan

19
12. Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang minyak bumi, bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam serta masalah
lingkungan yang disebbakan oleh penggunaan minyak bumi sebagai
bahan bakar
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengidentifikasi jenis bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di
SPBU
 Memahami proses pembentukan minyak bumi dan cara
mengeksplorasinya
 Memahami proses penyulingan minyak bumi secara distilasi bertingkat
 Menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk menghasilkan
minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya
 Menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
 Menganalisis pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak
sempurna serta dampaknya terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya
untuk mengatasinya
 Membandingkan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
(Premium, Pertamax, dan sebagainya)
 Menjelaskan penggunaan bahan bakar alternatif selain minyak bumi
dan gas alam.
 Menganalisis bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan gas alam
 Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan serta cara mengatasinya
 Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
karbon terhadap lingkungan dan kesehatan
 Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang minyak bumi, bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi dan gas alam serta masalah
lingkungan yang disebbakan oleh penggunaan minyak bumi sebagai
bahan bakar

20
E. Materi Pembelajaran
1. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi
merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil. Jasad renik organisme
yang hidup di lautan. Ketika organisme tersebut mati, sisa-sisa
tubuhnya akan akan mengendap di dasar lautan & tertutupi lumpur.
Pengaruh tekanan dan temperature tinggi mengubah lumpur menjadi
lapisan bebatuan. Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan
menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan mengubahnya menjadi
minyak bumi. Seiring dengan terjadinya reaksi penguraian, gas alam
pun terbentuk. Gas alam terletak si atas lapisan minyak bumi. Minyak
bumi tersebut terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan.
Minyak bumi dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain dan
terdeposit di suatu tempat jika terhalang oleh lapisan yang kedap zat
cair dan gas (impervious layer). Jadi kesimpulannya minyak bumi
terbentuk selama jutaan tahun ketika pada masa purba, tanaman dan
hewan laut kecil (mikroorganisme) mati lalu terkubur di lapisan pasir
dan batuan. Minyak bumi akan bergerak melalui batuan berpori dan
akan terakumulasi ketika mencapai lapisan batuan keras, menghasilkan
minyak bumi.
2. Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak
mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat
kimia berwujud gas, cair, dan padat. Apa saja yang terkandung dalam
minyak bumi? Komponen utama minyak bumi adalah senyawa
hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur
karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan
sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain.
Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
a. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus Senyawa hidokabon
alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin.

21
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi
yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana.
b. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik Senyawa hidrokarbon siklik
merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul
sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan
membentuk struktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul
siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu
molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.
c. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang Senyawa
golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon
ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan
senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
d. Senyawa Hidrokarbon Aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik
merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam,
berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon
aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah
atom C besar.

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak


bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil) yang
kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon
yaitu: Alkana merupakan merupakan fraksi yang terbesar di dalam
minyak mentah. Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah
n-oktana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana) Hidrokarbon aromatis
CnH2n-6 diantaranya adalah etil benzene yang memiliki cincin 6
(enam).
Dalam minyak bumi terdapat juga kandungan selain senyawa
hidrokarbon dalam jumlah sedikit, diantaranya: belerang (0,01-0,7%);
nitrogen (0,01-0,9%); oksigen (0,06-0,4%); karbondioksida; dan
hidrogen sulfida.

22
3. Teknik Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon.
Untuk dapat dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi
bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat.
Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana.
Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4%
butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk dapat dimanfaatkan gas
propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG (Liquid
Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih efisien dan
sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar
industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan untuk
kemah, barbekyu, dan pemantik api. LNG juga banyak digunakan
untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan
pupuk.
Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa
aromatik. Disamping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik
yang mengandung S, N, O, dan organo logam. Dari hasil distilasi
bertingkat diperoleh fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin,
kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal.
Senyawa hidrokarbon parafinik dan aromatik mempunyai trayek didih
masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus
dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai
hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah
atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi.

23
4. Fraksi Minyak Bumi dan Kegunaannya
Pada dasarnya, sebelum didapatkan fraksi-fraksi minyak bumi yang
dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Minyak mentah telah
mengalami proses pemisahan dan cracking. Dalam proses pemisahan
ini, pada prinsipnya minyak mentah yang merupakan campuran semua
komponen akan dipisahkan masing masing komponennya yang berupa
hidrokarbon berdasarkan perbedaan titik didih.
Minyak mentah dipanaskan dengan suhu tertentu sehingga komponen
yang diinginkan menguap pada suhu didihnya. Ketika komponen telah
menguap, maka uap akan masuk ke pipa kondensasi sehingga akan
mengalami pendinginan.
Dalam pipa kondensasi, uap dingin akan berubah menjadi fase cair
kembali dan dihasilkan minyak yang lebih murni. Pada hasil
pemanasan didapatkan residu yang juga merupakan produk dari
pengolahan minyak bumi itu sendiri.
Tabel 1. Fraksi hidrokarbon yang didapatkan dari distilasi bertingkat

Adapun beberapa jenis fraksi minyak bumi dan kegunaannya secara


umum, antara lain sebagai berikut;

a. Fraksi Ringan Gas


Fraksi pertama pada minyak bumi yaitu berwujud gas dimana fraksi ini
berupa senyawa dengan berat molekul yang ringan sehingga volatil

24
atau mudah menguap dan pada saat proses pemanasan akan menguap
terlebih dahulu dibandingkan fraksi lain. Pada keadaan minyak mentah
hasil tambang, gas ini terlarut dalam minyak bumi karena faktor
tekanan tinggi sehingga menyebabkan gas dapat terlarut.
Pada saat pengolahan, gas menjadi fraksi pertama yang keluar dengan
berbagai alasan tersebut. Gas yang pada umumnya dihasilkan oleh
minyak bumi yaitu contohnya gas propana dan gas butana. Kegunaan
fraksi gas ini yaitu digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak
(LPG) yang tersusun dari propana dan butana.
b. Petroleum Eter (PE)
Petroleum eter merupakan fraksi hasil pengolahan minyak bumi yang
banyak digunakan sebagai pelarut yang bersifat non-polar dalam reaksi
kimia.
Pada umumnya, pelarut ini digunakan dalam proses ekstraksi senyawa
organik tertentu ataupun sebagai media reaksi menggunakan reagen
tertentu. Sebagai fraksi minyak bumi, petroleum eter memiliki titik
didih yang juga cukup rendah yaitu sekitar 30-40 sehingga zat ini juga
akan menguap terlebih dahulu pada prose pengolahan. Petroleum eter
ini memiliki struktur berupa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai
karbon 5-6.
c. Bensin (Gasoline)
Fraksi selanjutnya yaitu bensin dimana fraksi ini menjadi hasil olahan
minyak bumi yang paling besar dan paling banyak dijumpai dalam
kehidupan seharihari. Bensin merupakan senyawa olahan minyak bumi
dengan struktur senyawa hidrokarbon alkana dengan jumlah rantai
karbon sebanyak 6-9 karbon. Bensin memiliki titik didih yang lebih
tinggi dari fraksi sebelumnya yaitu 90-175 sehingga memerlukan
pemanasan pada suhu tersebut untuk memisahkan fraksi ini.
Bensin banyak digunakan dalam kehidupan manusia sebagai bahan
bakar alat transportasi. Dalam bensin juga dikenal angka oktan yang
merupakan bilangan untuk menunjukkan presentasi komponen struktur
isooktana dibandingkan n-heptana dalam bensin.

25
d. Nafta
Hasil olahan minyak bumi yang lain yaitu nafta yang merupakan
senyawa dengan titik didih 175-200 sehingga senyawa ini bisa
didapatkan setelah memisahkan kandungan bensin atau gasoline dalam
minyak mentah. Secara struktur, nafta merupakan hidrokarbon alkana
dengan panjang rantai karbon 9-12 yang berupa campuran.
Fraksi minyak bumi ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan
atau sintesis senyawa dalam produk cat, kosmetik, plastik, karet,
detergen, dan lain sebagainya.
e. Minyak Tanah (Kerosin)
Setelah nafta, fraksi olahan minyak bumi diatasnya lagi yaitu kerosin
atau yang kita kenal dengan minyak tanah. Minyak tanah memiliki
titik didih 175- 275 sehingga suhunya relatif cukup dekat dengan titik
didih dari nafta sehingga kedua fraksi ini memang membutuhkan
proses yang lebih kompleks untuk memisahkannya.
Dalam pengolahannya, minyak tanah bisa didapatkan secara murni
melalui distilasi fraksinasi untuk memisahkannya dengan komponen
lainnya. Minyak tanah memiliki struktur kimia yaitu hidrokarbon
alkana dengan panjang rantai karbon 12-15 atom. Fraksi minyak tanah
ini banyak digunakan sebagai bahan bakar kompor tradisional. Selain
minyak tanah, dalam fraksi ini juga terdapat avtur yang digunakan
sebagai bahan bakar pesawat.
f. Solar
Solar menjadi fraksi lain dari minyak bumi yang juga digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan. Fraksi solar ini memiliki titik didih
250-375 sehingga fraksi ini hanya bisa didapatkan dan dipisahkan dari
minyak mentah melalui pemanasan pada suhu tersebut.
Dalam solar merupakan fraksi dengan struktur kimia campuran antara
hidrokarbon alkana dengan rantai karbon 15-17 atom. Karena
strukturnya yang berupa rantai panjang membuat solar menjadi tidak
mudah menguap. Solar digunakan sebagai bahan bakar dalam industri
dan juga sebagai bahan bakar mesin berjenis diesel.

26
g. Pelumas (Oli)
Jika kita sering menggunakan pelumas pada kendaraan, ternyata
pelumas tersebut juga merupakan salah satu hasil fraksi pengolahan
minyak bumi. Pelumas menjadi fraksi minyak bumi dengan komponen
berupa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon 18-20 atom.
Pelumas memiliki sifat yang licin dan dapat melumasi sehingga
pemanfaatan senyawa ini yaitu digunakan sebagai pelumas atau oli
dalam berbagai mesin kendaraan, selain itu juga banyak digunakan
untuk melindungi komponen yang berasal dari logam saat terjadinya
gesekan.
Pelumas didapatkan melalui pemanasan minyak mentah dengan suhu
350- 500 sehingga menguap dan akan dikondensasi menjadi pelumas.
h. Lilin merupakan hasil Lilin
pengolahan minyak bumi lainnya dimana struktur lilin memiliki
panjang rantai karbon alkana berjumlah lebih dari 20 atom karbon.
Fraksi ini didapatkan dari minyak mentah melalui pemanasan pada
titik didihnya yaitu suhu diatas 350.
Suhu tersebut memang cukup tinggi sehingga membutuhkan energi
yang juga tinggi untuk memisahkan fraksi ini dari minyak mentah.
Lilin seperti yang kita ketahui memiliki banyak manfaat pada
kehidupan manusia, seperti digunakan sebagai korek api, bahan dalam
pembuatan batik, sebagai lilin, pelapis kertas untuk makanan, dan lain
sebagainya.
i. Minyak Bakar (Fuel Oil)
Minyak bakar merupakan hasil dari distilasi minyak bumi mentah
sebelum terbentuknya residu pada destilat atau bisa dikatakan minyak
bakar menjadi fraksi akhir pada pengolahan minyak bumi. Orang juga
biasa menyebut minyak bakar ini dengan sebutan fuel oil yang
mungkin tidak asing.
Secara umum, minyak bakar banyak digunakan sebagai bahan bakar
pengapian dalam industri besar seperti PLTU. Struktur minyak bakar

27
memiliki hidrokarbon alkana dengan jumlah atom karbon yang cukup
panjang yaitu lebih dari 20 atom karbon.
j. Aspal
Aspal merupakan hasil residu dari pengolahan minyak bumi dimana
residu ini dihasilkan dari sisa distilasi minyak mentah. Setelah melalui
proses pemisahan dengan pemanasan pada titik didihnya, minyak bumi
akan menghasilkan berbagai fraksi yang telah disebutkan diatas.
Lalu sisa komponen yang tidak menguap pada suhu tersebut akan
menjadi residu. Salah satunya yaitu aspal yang memiliki titik didih
sangat tinggi yaitu diatas 500 sehingga pada pemanasan dibawah suhu
tersebut aspal akan tetap tidak menguap. Aspal banyak digunakan
sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya, selain itu juga dapat
digunakan sebagai isolator.
Hasil pengolahan minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan
manusia. Mungkin kita sangat sering menemukan istilah beberapa fraksi di
atas yang lekat dalam kehidupan sehari hari namun tidak kita ketahui kalau
bahan itu merupakan salah satu fraksi minyak bumi, seperti bensin,
minyak, pelumas, aspal, dan lain lain. Sebagai pengguna, kita juga harus
mengetahui fraksi fraksi yang menyusun minyak bumi, proses
pemisahannya, karakteristiknya, serta manfaatnya. Namun penggunaan
minyak bumi yang berlebihan juga akan menyebabkan dampak negatif
karena pada dasarnya minyak bumi bukanlah sumber daya terbarukan.
Oleh karena itu, selain mempelajari minyak bumi diperlukan juga sumber
daya energi alternatif lain yang terbarukan sehingga kita tidak lagi
bergantung pada keberadaan minyak bumi.
F. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Tanya jawab, diskusi dan bermain peran
G. Media Pembelajaran
Media :
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Lembar penilaian

28
 Power Point dan LCD Proyektor

Alat/Bahan :

 Spidol dan papan tulis


 Laptop dan infocus
H. Sumber Belajar
 Buku Siswa Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan
MA
 Buku referensi yang relevan
 Internet
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (4× 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu

 Guru memberi  Peserta didik


salam menjawab salam guru
 Guru mengajak  Peserta didik berdoa
siswa berdoa menurut ajaran
menurut ajaran agama masing-
agama masing- masing
masing  Peserta didik
 Guru memeriksa menjawab dengan
Pendahuluan kehadiran peserta mengatakan hadir 15 Menit
didik  Peserta didik
 Guru mengaitkan mengingat kembali
materi/tema/kegi materi sebelumnya
atan (hidrokarbon) untuk
pembelajaran menjawab pertanyaan
dengan guru
pengalaman  Peserta didik
peserta didik menjawab pertanyaan

29
dengan guru
materi/tema/kegi  Peserta didik
atan sebelumnya mendengarkan guru
 Guru dengan seksama
mengingatkan  Peserta didik
kembali materi mendengarkan tujuan
prasyarat dengan pembelajaran yang
bertanya disampaikan guru
 Guru
mengajukan
pertanyaan yang
ada
keterkaitannya
dengan
pembelajaran
yang akan
dilakukan
(Mengapa kita
harus
menghemat
pemakaian
bahan bakar
minyak dan gas
alam?)
 Guru
memberikan
gambaran
tentang manfaat
mempelajari
materi fraksi
minyak bumi
dalam kehidupan

30
sehari-hari.
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Guru memberi
rangsangan untuk
 Peserta didik
memusatkan
memusatkan perhatian
perhatian pada
pada topik materi
topik materi
fraksi minyak bumi 150
Kegiatan Inti Stimulation fraksi minyak
dengan menonton Menit
bumi dengan
video distilasi
menayangkan
bertingkat secara
video tentang
seksama
distilasi
bertingkat
 Guru membentuk  Peserta didik duduk
kelompok belajar berdasarkan
dengan susunan kelompok yang telah
yang heterogen ditentukan oleh guru
berdasarkan  Peserta didik
tempat duduk mendengarkan
Problem yang berdekatan dengan seksama
Statement  Guru masalah yang
mengajukan diajukan guru
masalah 1 yang  Peserta didik
tertera pada menerima LKPD
Lembar Kerja yang dibagikan guru
Peserta Didik  Peserta didik
(LKPD) dengan mengerjakan LKPD

31
menggunakan yang diberikan guru
media power dan bertanya jika ada
point yang tidak dimengerti
 Guru
membagikan
LKPD yang
berisikan
masalah dan
langkah-langkah
pemecahan serta
meminta siswa
berkolaborasi
untuk
menyelesaikan
masalah
 Guru meminta
siswa mengamati
(membaca) dan
memahami
masalah secara
individu dan
mengajukan hal-
hal yang belum
dipahami terkait
masalah yang
dibahas
 Guru
mempersilahkan
siswa lain untuk
memberikan
tanggapan jika
ada siswa yang

32
mengalami
masalah, bila
diperlukan guru
memberikan
bantuan secara
klasikal
 Guru memberi  Peserta didik
kesempatan mengumpulkan
kepada peserta informasi sebanyak-
didik untuk banyaknya yang
mencoba relevan untuk
memecahkan memecahkan masalah
permasalahan  Peserta didik
dengan mengerjakan LKPD
mengumpulkan dengan cara mencari
informasi jawaban dari masalah
sebanyak- yang diberikan guru
banyaknya yang dari berbagai sumber
Data
berhubungan
Collection
dengan hasil
pengerjaan
lembar kerja dari
tiap-tiap
alternatif
pemecahan
permasalahan
yang berkaitan
dengan fraksi
minyak bumi

Data  Guru meminta  Peserta didik dalam

33
Processing peserta didik kelompoknya
untuk berdiskusi berdiskusi tentang
dengan mengolah data dan
kelompoknya hasil pengamatan dari
tentang data dari materi fraksi minyak
materi fraksi bumi
minyak bumi
 Guru menjadi
fasilitator saat
peserta didik
berdiskusi dan
melakukan
penilaian sikap
 Guru menjadi  Peserta didik
fasilitator saat mendiskusikan hasil
peserta didik pengamatan dan
sedang memverifikasi hasil
berdiskusi pengamatan dengan
 Guru secara data-data atau teori
Verification bersama-sama pada buku sumber
dengan peserta  Peserta didik
didik membahas mempresentasikan
hasil pengamatan hasil diskusi
yang diperoleh
oleh kelompok
yang presentasi
 Guru meminta  Peserta didik
peserta didik memberikan
Generalizati untuk kesimpulan tentang
Penutup 15 Menit
on menyimpulkan materi fraksi minyak
tentang materi bumi
fraksi minyak  Peserta didik

34
bumi membuat resume
 Guru meminta tentang point-point
peserta didik penting yang muncul
untuk membuat dalam kegiatan
resume tentang pembelajaran tentang
point-point materi fraksi minyak
penting yang bumi yang baru
muncul dalam dilakukan
kegiatan  Peserta didik
pembelajaran menerima tugas
tentang materi pekerjaan rumah dan
fraksi minyak mengerjakannya
bumi yang baru  Peserta didik
dilakukan memperoleh nilai dari
 Guru pekerjaannya
memberikan  Siswa mendengarkan
pekerjaan rumah pesan yang diberikan
untuk materi oleh guru
pelajaran fraksi  Siswa berdoa menurut
minyak bumi agamanya dan
yang baru menjawab salam
diselesaikan
 Guru memeriksa
pekerjaan peserta
didik yang
selesai langsung
diperiksa untuk
materi pelajaran
fraksi minyak
bumi
 Guru mengakhiri
kegiatan

35
pembelajaran
dengan
memberikan
pesan untuk tetap
semangat belajar
 Guru menutup
pertemuan
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam

Pertemuan 2 (4× 45 menit)


Alokasi
Kegiatan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu
 Guru memberi  Peserta didik
salam menjawab salam guru
 Guru mengajak  Peserta didik berdoa
siswa berdoa menurut ajaran
menurut ajaran agama masing-
agama masing- masing
masing  Peserta didik
 Guru memeriksa menjawab dengan
Pendahuluan 15 Menit
kehadiran peserta mengatakan hadir
didik  Peserta didik
 Guru mengaitkan mengingat kembali
materi/tema/kegi materi sebelumnya
atan (hidrokarbon) untuk
pembelajaran menjawab pertanyaan
dengan guru
pengalaman  Peserta didik

36
peserta didik menjawab pertanyaan
dengan guru
materi/tema/kegi  Peserta didik
atan sebelumnya mendengarkan guru
 Guru dengan seksama
mengingatkan  Peserta didik
kembali materi mendengarkan tujuan
prasyarat dengan pembelajaran yang
bertanya disampaikan guru
 Guru
mengajukan
pertanyaan yang
ada
keterkaitannya
dengan
pembelajaran
yang akan
dilakukan (Apa
perbedaan dari
bensin jenis
premium,
pertamax dan
pertalite?)
 Guru
memberikan
gambaran
tentang manfaat
mempelajari
materi mutu
bensin dalam
kehidupan
sehari-hari.

37
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Guru memberi
rangsangan untuk
memusatkan  Peserta didik
perhatian pada memusatkan perhatian
topik materi pada topik materi
150
Kegiatan Inti Stimulation mutu bensin mutu bensin dengan
Menit
dengan membaca slide Power
menampilkan Point yang
Power Point ditampilkan
tentang mutu
bensin
 Guru membentuk  Peserta didik duduk
kelompok belajar berdasarkan
dengan susunan kelompok yang telah
yang heterogen ditentukan oleh guru
berdasarkan  Peserta didik
tempat duduk mendengarkan
yang berdekatan dengan seksama
Problem
 Guru masalah yang
Statement
mengajukan diajukan guru
masalah 1 yang  Peserta didik
tertera pada menerima LKPD
Lembar Kerja yang dibagikan guru
Peserta Didik  Peserta didik
(LKPD) dengan mengerjakan LKPD
menggunakan yang diberikan guru

38
media power dan bertanya jika ada
point yang tidak dimengerti
 Guru
membagikan
LKPD yang
berisikan
masalah dan
langkah-langkah
pemecahan serta
meminta siswa
berkolaborasi
untuk
menyelesaikan
masalah
 Guru meminta
siswa mengamati
(membaca) dan
memahami
masalah secara
individu dan
mengajukan hal-
hal yang belum
dipahami terkait
masalah yang
dibahas
 Guru
mempersilahkan
siswa lain untuk
memberikan
tanggapan jika
ada siswa yang
mengalami

39
masalah, bila
diperlukan guru
memberikan
bantuan secara
klasikal
 Guru memberi  Peserta didik
kesempatan mengumpulkan
kepada peserta informasi sebanyak-
didik untuk banyaknya yang
mencoba relevan untuk
memecahkan memecahkan masalah
permasalahan  Peserta didik
dengan mengerjakan LKPD
mengumpulkan dengan cara mencari
informasi jawaban dari masalah
sebanyak- yang diberikan guru
banyaknya yang dari berbagai sumber
Data
berhubungan
Collection
dengan hasil
pengerjaan
lembar kerja dari
tiap-tiap
alternatif
pemecahan
permasalahan
yang berkaitan
dengan mutu
bensin

Data  Guru meminta  Peserta didik dalam


Processing peserta didik kelompoknya

40
untuk berdiskusi berdiskusi tentang
dengan mengolah data dan
kelompoknya hasil pengamatan dari
tentang data dari materi mutu bensin
materi mutu
bensin
 Guru menjadi
fasilitator saat
peserta didik
berdiskusi dan
melakukan
penilaian sikap
 Guru menjadi  Peserta didik
fasilitator saat mendiskusikan hasil
peserta didik pengamatan dan
sedang memverifikasi hasil
berdiskusi pengamatan dengan
 Guru secara data-data atau teori
Verification bersama-sama pada buku sumber
dengan peserta  Peserta didik
didik membahas mempresentasikan
hasil pengamatan hasil diskusi
yang diperoleh
oleh kelompok
yang presentasi
 Guru meminta  Peserta didik
peserta didik memberikan
untuk kesimpulan tentang
Generalizati
Penutup menyimpulkan materi mutu bensin 15 Menit
on
tentang materi  Peserta didik
mutu bensin membuat resume
 Guru meminta tentang point-point

41
peserta didik penting yang muncul
untuk membuat dalam kegiatan
resume tentang pembelajaran tentang
point-point materi mutu bensin
penting yang yang baru dilakukan
muncul dalam  Peserta didik
kegiatan menerima tugas
pembelajaran pekerjaan rumah dan
tentang materi mengerjakannya
mutu bensin yang  Peserta didik
baru dilakukan memperoleh nilai dari
 Guru pekerjaannya
memberikan  Siswa mendengarkan
pekerjaan rumah pesan yang diberikan
untuk materi oleh guru
pelajaran mutu  Siswa berdoa menurut
bensin yang baru agamanya dan
diselesaikan menjawab salam
 Guru memeriksa
pekerjaan peserta
didik yang
selesai langsung
diperiksa untuk
materi pelajaran
mutu bensin
 Guru mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
memberikan
pesan untuk tetap
semangat belajar

42
 Guru menutup
pertemuan
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam

Pertemuan 3 (4× 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu
 Guru memberi  Peserta didik
salam menjawab salam guru
 Guru mengajak  Peserta didik berdoa
siswa berdoa menurut ajaran
menurut ajaran agama masing-
agama masing- masing
masing  Peserta didik
 Guru memeriksa menjawab dengan
kehadiran peserta mengatakan hadir
didik  Peserta didik
Pendahuluan  Guru mengaitkan mengingat kembali 15 Menit
materi/tema/kegi materi sebelumnya
atan (hidrokarbon) untuk
pembelajaran menjawab pertanyaan
dengan guru
pengalaman  Peserta didik
peserta didik menjawab pertanyaan
dengan guru
materi/tema/kegi  Peserta didik
atan sebelumnya mendengarkan guru
 Guru dengan seksama

43
mengingatkan  Peserta didik
kembali materi mendengarkan tujuan
prasyarat dengan pembelajaran yang
bertanya disampaikan guru
 Guru
mengajukan
pertanyaan yang
ada
keterkaitannya
dengan
pembelajaran
yang akan
dilakukan
(Bagaimana
dampak negatif
penggunaan
bahan bakar
dalam kehidupan
kita ?)
 Guru
memberikan
gambaran
tentang manfaat
mempelajari
materi dampak
pembakaran
bahan bakar dan
cara
mengatasinya
bumi dalam
kehidupan
sehari-hari.

44
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Guru memberi
rangsangan untuk
memusatkan
perhatian pada
topik materi  Peserta didik
dampak memusatkan perhatian
pembakaran pada topik materi
bahan bakar dan fraksi minyak bumi
cara dengan menonton 150
Kegiatan Inti Stimulation
mengatasinya video dampak Menit
dengan pembakaran bahan
menayangkan bakar dan cara
video tentang mengatasinya secara
dampak seksama
pembakaran
bahan bakar dan
cara
mengatasinya
 Guru membentuk  Peserta didik duduk
kelompok belajar berdasarkan
dengan susunan kelompok yang telah
Problem yang heterogen ditentukan oleh guru
Statement berdasarkan  Peserta didik
tempat duduk mendengarkan
yang berdekatan dengan seksama
 Guru masalah yang

45
mengajukan diajukan guru
masalah 1 yang  Peserta didik
tertera pada menerima LKPD
Lembar Kerja yang dibagikan guru
Peserta Didik  Peserta didik
(LKPD) dengan mengerjakan LKPD
menggunakan yang diberikan guru
media power dan bertanya jika ada
point yang tidak dimengerti
 Guru
membagikan
LKPD yang
berisikan
masalah dan
langkah-langkah
pemecahan serta
meminta siswa
berkolaborasi
untuk
menyelesaikan
masalah
 Guru meminta
siswa mengamati
(membaca) dan
memahami
masalah secara
individu dan
mengajukan hal-
hal yang belum
dipahami terkait
masalah yang
dibahas

46
 Guru
mempersilahkan
siswa lain untuk
memberikan
tanggapan jika
ada siswa yang
mengalami
masalah, bila
diperlukan guru
memberikan
bantuan secara
klasikal
 Guru memberi  Peserta didik
kesempatan mengumpulkan
kepada peserta informasi sebanyak-
didik untuk banyaknya yang
mencoba relevan untuk
memecahkan memecahkan masalah
permasalahan  Peserta didik
dengan mengerjakan LKPD
mengumpulkan dengan cara mencari
Data informasi jawaban dari masalah
Collection sebanyak- yang diberikan guru
banyaknya yang dari berbagai sumber
berhubungan
dengan hasil
pengerjaan
lembar kerja dari
tiap-tiap
alternatif
pemecahan
permasalahan

47
yang berkaitan
dengan dampak
pembakaran
bahan bakar dan
cara
mengatasinya

 Guru meminta  Peserta didik dalam


peserta didik kelompoknya
untuk berdiskusi berdiskusi tentang
dengan mengolah data dan
kelompoknya hasil pengamatan dari
tentang data dari materi dampak
materi dampak pembakaran bahan
pembakaran bakar dan cara
Data
bahan bakar dan mengatasinya
Processing
cara
mengatasinya
 Guru menjadi
fasilitator saat
peserta didik
berdiskusi dan
melakukan
penilaian sikap
 Guru menjadi  Peserta didik
fasilitator saat mendiskusikan hasil
peserta didik pengamatan dan
Verification sedang memverifikasi hasil
berdiskusi pengamatan dengan
 Guru secara data-data atau teori
bersama-sama pada buku sumber

48
dengan peserta  Peserta didik
didik membahas mempresentasikan
hasil pengamatan hasil diskusi
yang diperoleh
oleh kelompok
yang presentasi
 Guru meminta  Peserta didik
peserta didik memberikan
untuk kesimpulan tentang
menyimpulkan materi dampak
tentang materi pembakaran bahan
dampak bakar dan cara
pembakaran mengatasinya
bahan bakar dan  Peserta didik
cara membuat resume
mengatasinya tentang point-point
 Guru meminta penting yang muncul
peserta didik dalam kegiatan
Generalizati untuk membuat pembelajaran tentang
Penutup 15 Menit
on resume tentang materi dampak
point-point pembakaran bahan
penting yang bakar dan cara
muncul dalam mengatasinya yang
kegiatan baru dilakukan
pembelajaran  Peserta didik
tentang materi menerima tugas
dampak pekerjaan rumah dan
pembakaran mengerjakannya
bahan bakar dan  Peserta didik
cara memperoleh nilai dari
mengatasinya pekerjaannya
yang baru  Siswa mendengarkan

49
dilakukan pesan yang diberikan
 Guru oleh guru
memberikan  Siswa berdoa menurut
pekerjaan rumah agamanya dan
untuk materi menjawab salam
pelajaran dampak
pembakaran
bahan bakar dan
cara
mengatasinya
yang baru
diselesaikan
 Guru memeriksa
pekerjaan peserta
didik yang
selesai langsung
diperiksa untuk
materi pelajaran
dampak
pembakaran
bahan bakar dan
cara
mengatasinya
 Guru mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
memberikan
pesan untuk tetap
semangat belajar
 Guru menutup
pertemuan

50
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam

Pertemuan 4 (4× 45 menit)


Alokasi
Kegiatan Sintaks Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Waktu
 Guru memberi  Peserta didik
salam menjawab salam guru
 Guru mengajak  Peserta didik berdoa
siswa berdoa menurut ajaran
menurut ajaran agama masing-
agama masing- masing
masing  Peserta didik
 Guru memeriksa menjawab dengan
kehadiran peserta mengatakan hadir
didik  Peserta didik
 Guru mengaitkan mengingat kembali
Pendahuluan materi/tema/kegi materi sebelumnya 15 Menit
atan (hidrokarbon) untuk
pembelajaran menjawab pertanyaan
dengan guru
pengalaman  Peserta didik
peserta didik menjawab pertanyaan
dengan guru
materi/tema/kegi  Peserta didik
atan sebelumnya mendengarkan guru
 Guru dengan seksama
mengingatkan  Peserta didik
kembali materi mendengarkan tujuan

51
prasyarat dengan pembelajaran yang
bertanya disampaikan guru
 Guru
mengajukan
pertanyaan yang
ada
keterkaitannya
dengan
pembelajaran
yang akan
dilakukan (Apa
saja senyawa
hidrokarbon
dalam kehidupan
kita sehari-hari?)
 Guru
memberikan
gambaran
tentang manfaat
mempelajari
materi senyawa
hidrokarbon
dalam kehidupan
sehari-hari
 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Guru memberi  Peserta didik 150
Kegiatan Inti Stimulation
rangsangan untuk memusatkan perhatian Menit

52
memusatkan pada topik materi
perhatian pada senyawa hidrokarbon
topik materi dalam kehidupan
senyawa sehari-hari dengan
hidrokarbon menonton video
dalam kehidupan secara seksama
sehari-hari
dengan
menayangkan
video tentang
senyawa
hidrokarbon
dalam kehidupan
sehari-hari
 Guru membentuk
 Peserta didik duduk
kelompok belajar
berdasarkan
dengan susunan
kelompok yang telah
yang heterogen
ditentukan oleh guru
berdasarkan
 Peserta didik
tempat duduk
mendengarkan
yang berdekatan
dengan seksama
 Guru
masalah yang
Problem mengajukan
diajukan guru
Statement masalah 1 yang
 Peserta didik
tertera pada
menerima LKPD
Lembar Kerja
yang dibagikan guru
Peserta Didik
 Peserta didik
(LKPD) dengan
mengerjakan LKPD
menggunakan
yang diberikan guru
media power
dan bertanya jika ada
point
yang tidak dimengerti
 Guru

53
membagikan
LKPD yang
berisikan
masalah dan
langkah-langkah
pemecahan serta
meminta siswa
berkolaborasi
untuk
menyelesaikan
masalah
 Guru meminta
siswa mengamati
(membaca) dan
memahami
masalah secara
individu dan
mengajukan hal-
hal yang belum
dipahami terkait
masalah yang
dibahas
 Guru
mempersilahkan
siswa lain untuk
memberikan
tanggapan jika
ada siswa yang
mengalami
masalah, bila
diperlukan guru
memberikan

54
bantuan secara
klasikal
 Guru memberi  Peserta didik
kesempatan mengumpulkan
kepada peserta informasi sebanyak-
didik untuk banyaknya yang
mencoba relevan untuk
memecahkan memecahkan masalah
permasalahan  Peserta didik
dengan mengerjakan LKPD
mengumpulkan dengan cara mencari
informasi jawaban dari masalah
sebanyak- yang diberikan guru
banyaknya yang dari berbagai sumber
Data
berhubungan
Collection
dengan hasil
pengerjaan
lembar kerja dari
tiap-tiap
alternatif
pemecahan
permasalahan
yang berkaitan
dengan senyawa
hidrokarbon
dalam kehidupan
sehari-hari
 Guru meminta  Peserta didik dalam
peserta didik kelompoknya
Data
untuk berdiskusi berdiskusi tentang
Processing
dengan mengolah data dan
kelompoknya hasil pengamatan dari

55
tentang data dari materi senyawa
materi senyawa hidrokarbon dalam
hidrokarbon kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan
sehari-hari
 Guru menjadi
fasilitator saat
peserta didik
berdiskusi dan
melakukan
penilaian sikap
 Guru menjadi  Peserta didik
fasilitator saat mendiskusikan hasil
peserta didik pengamatan dan
sedang memverifikasi hasil
berdiskusi pengamatan dengan
 Guru secara data-data atau teori
Verification bersama-sama pada buku sumber
dengan peserta  Peserta didik
didik membahas mempresentasikan
hasil pengamatan hasil diskusi
yang diperoleh
oleh kelompok
yang presentasi
 Guru meminta  Peserta didik
peserta didik memberikan
untuk kesimpulan tentang
Generalizati menyimpulkan materi senyawa
Penutup 15 Menit
on tentang materi hidrokarbon dalam
senyawa kehidupan sehari-hari
hidrokarbon  Peserta didik
dalam kehidupan membuat resume

56
sehari-hari tentang point-point
 Guru meminta penting yang muncul
peserta didik dalam kegiatan
untuk membuat pembelajaran tentang
resume tentang materi senyawa
point-point hidrokarbon dalam
penting yang kehidupan sehari-hari
muncul dalam yang baru dilakukan
kegiatan  Peserta didik
pembelajaran menerima tugas
tentang materi pekerjaan rumah dan
senyawa mengerjakannya
hidrokarbon  Peserta didik
dalam kehidupan memperoleh nilai dari
sehari-hari yang pekerjaannya
baru dilakukan  Siswa mendengarkan
 Guru pesan yang diberikan
memberikan oleh guru
pekerjaan rumah  Siswa berdoa menurut
untuk materi agamanya dan
pelajaran menjawab salam
senyawa
hidrokarbon
dalam kehidupan
sehari-hari yang
baru diselesaikan
 Guru memeriksa
pekerjaan peserta
didik yang
selesai langsung
diperiksa untuk
materi pelajaran

57
fraksi minyak
bumi
 Guru mengakhiri
kegiatan
pembelajaran
dengan
memberikan
pesan untuk tetap
semangat belajar
 Guru menutup
pertemuan
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam

J. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
a. Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan
perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrument penilaian
sikap:
Aspek Perilaku yang
Nama Jumlah Skor Kode
No Dinilai
Siswa Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Tsaniyah 75 75 50 75 275 68,75 C
2

58
Keterangan :
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 × 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai =
275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai/ predikat :
75,01−100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01−75,00 = Baik (B)
25,01−50,00 = Cukup (C)
00,00−25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
 Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru
kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesmpatan
untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya. Jadi singkatnya format

59
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, 50
saya ikut serta
mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami 50
berdiskusi, setiap
anggota
mendapatkan
250 62,50 C
kesempatan untuk
berbicara.
3 Saya ikut serta 50
dalam membuat
kesimpulan hasil
diskusi
kelompok.
4 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria =
4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

60
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

b. Pengetahuan
 Tertulis Uraian atau Pilihan Ganda
 Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Demonstrasi
 Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku peserta didik
b. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah
yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian

c. Keterampilan
 Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrument penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada
instrument penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut :
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon
dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan
kata
3 Kesesuaian
penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

61
Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa


dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan
masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

62
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Jenjang Kunci
Tujuan Soal Skor
Soal Jawaban

Mengidentifikasi Pernyataan yang benar untuk bensin


jenis bahan bakar premium adalah....
minyak (BBM) yang a. digunakan sebagai bahan bakar
dijual di SPBU kendaraan bermotor
b. kadar n-heptana lebih tinggi
C3 A 10
daripada isooktananya
c. memiliki titik didih sekitar 200 °C
d. mempunyai angka oktan 90
e. penampilannya lebih pekat
daripada minyak tanah
Memahami proses Minyak bumi terbentuk selama ribuan
pembentukan tahun berasal dari fosil….
minyak bumi dan a. binatang mamalia
cara b. dinosaurus C2 D 10
mengeksplorasinya c. paus
d. plankton dan tumbuhan
e. tumbuhan
Memahami proses Cara yang digunakan untuk
penyulingan minyak memisahkan minyak mentah dalam
secara distilasi fraksi (golongan-golongan) senyawa
bertingkat adalah….
a. adisi C2 B 10
b. distilasi bertingkat
c. ekstraksi
d. kromatografi
e. polimerisasi
Menganalisis proses Hasil penyulingan bertingkat minyak
C4 A 10
penyulingan minyak bumi pada temperature 110℃

63
bertingkat untuk adalah….
menghasilkan a. bensin
minyak bumi b. gas
menjadi fraksi- c. minyak tanah
fraksinya d. residu
e. solar
Menganalisis Pencemar dari gas buang kenderaan
pembakaran bermotor yang bersifat racun dan
hidrokarbon yang dapat merusak otak adalah….
sempurna dan tidak a. CO
sempurna serta b. Hb C1 A 10
dampaknya terhadap c. NOx
lingkungan, d. Pb
kesehatan dan upaya e. SOx
untuk mengatasinya
Membandingkan Bensin yang memiliki angka oktan
kualitas bensin 80, berarti memiliki perbandingan
berdasarkan bilangan isooktana dan nheptana sebesar....
oktannya (Premium, a. 1 : 4
C3 C 10
Pertamax, dan b. 1 : 5
sebagainya) b. 4 : 1
c. 5 : 1
d. 8 : 1
Menjelaskan Bahan bakar yang cocok dijadikan
penggunaan bahan sebagai pengganti bensin karena
bakar alternatif pembakarannya yang lebih bersih ….
selain minyak bumi a. Biomass Methane
C5 B 10
dan gas alam b. Compresses Natural Gas
c. Ethanol
d. Hidrogen
e. Synthetic Gasoline

64
Menganalisis bahan Bahan bakar alternatif yang dibuat
bakar alternatif dengan teknik fermentasi seperti
selain minyak bumi umbi-umbian, jagung dan tebu yang
dan gas alam dilanjutkan dengan destilasi yaitu….
a. biodiesel C4 C 10
b. biodegradable
c. bioetanol
d. bioenergi
e. biogas
Menyimpulkan Gas pencemar udara yang berasal dari
dampak pembakaran pembakaran mesin-mesin yang
hidrokarbon mempergunakan bahan bakar
terhadap lingkungan petroleum terutama adalah….
dan kesehatan serta a. CO C2 B 10
cara mengatasinya b. CO2
c. H2S
d. NO2
e. SO2
Menyusun gagasan Pembakaran bahan bakar fosil
cara mengatasi (batubara, minyak bumi dan gas
dampak pembakaran alam) dapat menyebabkan masalah
senyawa karbon pencemaran lingkungan, khususnya
terhadap lingkungan pencemaran udara. Seperti yang
dan kesehatan terjadi di kota-kota besar dan padat
penduduk. Pencemaran udara
C6 E 10
merupakan imbas negatif dari
perkembangan zaman, kehadiran
pabrik-pabrik industri skala besar dan
juga kendaraan bermotor
mengeluarkan gas emisi yang umuya
tidak ramah lingkungan. Ini tentu hal
yang tidak mengenakan, pencemaran

65
udara bisa menyebabkan berbagai
macam penyakit, menggangu
kesehatan manusia, merusak
keindahan alam, membuat hidup
menjadi tidak nyaman. Berdasarkan
wacana tersebut, gagasan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi
pencemaran polusi udara oleh seorang
pelajar adalah ...
a. ikut serta menjaga kebersihan
lingkungan yang ada di sekitar
sekolah dan tidak membiarkan
sampah berserakan.
b. menggunakan energi listrik secara
berlebihan seperti sering
mencharge gadget, menyalakan
lampu pada siang hari di sekolah.
c. menggunakan botol minuman atau
tempat makan yang terbuat dari
plastik yang dibawa dari rumah
sehingga tidak terbuang
d. mengurangi jalur hijau berupa
penanaman pohon-pohon di
halaman sekolah agar co2 dapat
terserap kembali melalui daur
oksigen dan fotosintesis.
e. mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor seperti
menggunakan sepeda ontel,
berjalan kaki, menggunakan
kendaraan umum saat berangkat
dan pulang sekolah

66
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Critical Book Review bertujuan memberikan informasi atau pemahaman


yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
Critical Book Review memiliki banyak manfaat terutama di kalangan mahasiswa
dan masyarakat umum. Dilatarbelakangi oleh kurangnya minat masyarakat dan
mahasiswa dalam membaca, maka dengan adanya Critical Book Review ini akan
memudahkan pembaca dalam menganalisis materi yang sama dalam satu review
akan tetapi dengan sumber yang berbeda-beda sehingga secara tidak langsung
menguatkan pemahaman pembaca mengenai materi yang di bahas.
Adapun Tujuan utama dari penulisan buku ini yaitu menyadarkan
masyarakat tentang ilmu dan pentingnya mengetahui Teori-teori Belajar dalam
pendidikan khususnya Discovery Learning yang diharapkan nantinya setelah
membaca buku ini dapat meningkatkan pemahaman terkait dengan Teori Belajar
dan Pembelajaran yang Inovatif.
Pada buku pembanding I dan II, buku ini merupakan kajian deskriptif
tentang teori belajar dan pembelajaran, dan dapat dimanfaatkan bagi siapapun
yang mengembangkan pembelajaran secara preskriptif. Tujuannya agar
pembelajaran lebih efektif, efisien, manarik, dan akhirnya dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik menjadi kompetensi.
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu,
yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi
dan sumber belajar yang ada.Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas
kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan proses pengajaran. Proses pengajaran
merupakan suatu proses yang sistematis, yang tiap komponennya sangat
menentukan keberhasilan belajar anak didik.
Sebagai mahasiswa S1 Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan, buku
“Teori Belajar dan Pembelajaran Inovatif” ini dirasa perlu untuk dikritik karena
Teori Belajar dan Pembelajaran merupakan suatu pemikiran ideal untuk

67
menerangkan apa, mengapa dan bagaimana belajar dalam pembelajaran.
Ditambah lagi dengan teori-teori yang inovatif yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, seperti : menyusun kegiatan pembelajaran, mendiagnosa
kesalahan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, dan sebagai kerangka
pengkajian ilmiah yang tentunya berhubungan dengan pembelajaran. Sehingga
dapat disimpulkan, seorang mahasiswa perlu membaca buku mengenai teori-teori
belajar dan pembelajaran karena sangat besar perannya dalam meningkatkan mutu
pembelajaran.
Ketiga buku ini dari isi teori sudah cukup baik dan lengkap,
penyampaiannya juga sederhana sehingga mudah dimengerti. Selain itu penulis
menggunakan pendekatan yang belum ada pada buku lain dengan topik sejenis.
Secara keseluruhan buku ini layak dijadikan pegangan atau referensi bagi
mahasiswa S1 Pendidikan Kimia dan masyarakat umum yang sedang belajar atau
membutuhkan ilmu dasar mengenai Teori Belajar dan Pembelajaran. Setelah
membaca buku ini, pembaca juga diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam
proses belajar dan pembelajaran maupun dalam proses belajar mengajar, tidak
hanya sekedar membaca saja. Banyak istilah-istilah yang dapat diperoleh dari
kedua buku.

B. Saran
Sebaiknya sebagai mahasiswa harus memiliki ketiga buku ini karena
buku ini sangat bagus untuk kita para calon guru untuk dijadikan pedoman
bagi kita calon pendidik anak-anak penerus bangsa.
Sebaiknya untuk karya-karya dimasa depan, penulis dapat meningkatkan isi
pembahasan dalam buku dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Bagi pembaca, untuk lebih memahami mengenai Teori-teori belajar dan
Pembelajaran khususnya discovery learning,sebaiknya menggunakan dua buku
atau lebih sehingga kita dapat lebih dalam lagi ilmu dan wawasan mengenai Teori
Belajar dan Pembelajaran discovery learning ini.

68

Anda mungkin juga menyukai