Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

(STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR, Drs.Roben hart Tamba, M.Pd.)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar-Mengajar

CRITICAL BOOK REVIEW


MK. STRATEGI BELAJAR-
MENGAJAR
PRODI S1 PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR

MK

Skor Nilai:

NAMA MAHASISWA : A. SAUR PARLINDUNGAN GURNING


NIM : 1173311001
DOSEN PENGAMPU : Drs.Roben hart Tamba, M.Pd.
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat rahhmat-Nya penulis
diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR)
yang diberikan kepada penulis pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar yang diampu
oleh Drs.Roben hart Tamba, M.Pd.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan,


serta semangat dari banyak pihak sehingga penulis bisa menyelesaikannya tepat waktu
.Untuk itulah dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan terima kasih.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih
maksimal dan demi kesempurnaan tugas berikutnya. Dalam kesempatan ini penulis juga
mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam makalah ini dan proses yang
dilalui dalam penyusunannya.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi demi
terselesaikannya tugas ini dan semoga kita terus dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 25 FEBRUARI 2019

A. SAUR PARLINDUNGAN GURNING

Nim :1173311001

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR PUSTAKA ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1


1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 1

BAB II IDENTIFIKASI BUKU

2.1 Identitas Buku 2


2.2 Ringkasan Isi Buku 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku 11


3.2 Kelemahan Buku 12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan 14
4.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum KKNI yang telah diterapkan oleh Universitas Negeri Medan menuntut
mahasiswanya untuk menyelesaikan 6 tugas pada satu semester, salah satunya yaitu
“Critical Book Review”.Pada mata kuliah Strategi Belajar-Mengajar, Critical Book
Review yaitu laporan tentang membandingkan 2 buku atau lebih yang berisikan
pembahasan materi, kelebihan dan kekurangan pada masing-masing buku tersebut.

B. Tujuan

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

2. Menambah wawasan tentang teori pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

3. Meningkatkan pemahaman tentang teori dari mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

4. Menguatkan Landasan teori dari Strategi Belajar Mengajar

C. Manfaat

Adapun manfaat dari tugas CBR ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar, menguatkan, menambah wawasan, meningkatkan pemahaman
dan menguatkan landasan dari teori-teori yang ada pada mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar, serta dapat mengetahui isi dari buku yang di kritik.

1
BAB II

IDENTIFIKASI BUKU

2.1 Identitas Buku

Buku Utama

1. Judul : Strategi Belajar Mengajar


2. Edisi :-
3. Pengarang : Dr. Hamdani, M.A
4. Penerbit : Pustaka Setia
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2010
7. ISBN : 978-979-076-161-2

2. Buku Pembanding 1

1. Judul : Interaksi Dan Komunikasi Efektif Belajar-


Mengajar
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : N. Ardi Setyanto
4. Penerbit : Diva Press
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-391-351-0

2
2. Buku Pembanding 2

1. Judul : Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran


2. Edisi : Kesatu
3. Pengarang : Miftahul Huda, M.Pd
4. Penerbit : Pustaka Pelajar
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2013
7. ISBN : 978-602-229-198-5

2.2 Ringkasan Isi Buku

A. Pengertian Strategi

Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang
atau organisasi untuk mencapai pada tujuan. Dalam Bahasa Besar Bahasa Indonesia,
strategi adalah rencana yang cermat untuk kegiatan mencapai sasaran khusus (yang
diinginkan). Joni (1983) menyatakan bahwa strategi yang digunakan adalah prosedur yang
digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.

B. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin
siswa mencapai tujuan.Strategi pengajaran lebih luas daripada metode atau teknik
pengajaran.

3
C. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Perubahan itu bersifat relatif
konstan dan berbekas.Dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti
hasil yang diproses.Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juge
penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-
macam keterampilan lain, dan cita-cita (Hamalik, 2002 45).Dengan demikian, seseorang
dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan
pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.Dengan kata lain, metode atau teknik
pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran.

D. Hakikat Pembelajaran

Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah


laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif
mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono,
2000: 24). Adapun humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan
kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai
dengan minat dan kemampuannya (Sugandi, 2004:9).

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan


pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif,
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.

Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai metode


pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Rancangan ini merupakan acuan dan panduan, baik bagi guru itu sendiri maupun bagi

4
siswa.Keaktifan dalam pembelajaran tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan guru
maupun siswa dengan menggunakan ciri-ciri berikut.

a. Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat peren- canaan, proses
pembelajaran, dan evaluasi.

b. Adanya keterlibatan intelektual emosional siswa, baik melalui kegiatan mengalami,


menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap Adanya keikutsertaan siswa secara
kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses
pembelajaran.

c. Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi cocok untuk
berlangsungnya pembelajaran.

d. Guru bertindak sebagai fasilitator (pemberi kemudahan) dan koordinator kegiatan


belajar siswa, bukan sebagai instruktur), yang mendominasi kegiatan kelas

e. Biasanya menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.

Macam-macam metode pembelajaran

Macam-macam metode pembelajaran di antaranya adalah:

(1) ceramah

(2) tanya jawab;

(3) diskusi (diskusi kelompok);

(4) demonstrasi dan eksperimen;

(5) tugas belajar dan resitasi;

(6) kerja kelompok

(7) sosiodrama (role playing);

(8) pemecahan masalah (problem solving)

(9) sistem regu;

(10) karyawisata (field-trip);

5
(11) manusia sumber (resource person);

(12) survei masyarakat

(13) simulasi;

(14) studi kasus;

(15) tutorial;

(16) curah gagasan;

(17) studi bebas;

(18) kelompok tanpa pemimpin;

(19) latihan (dril);

(20) latihan kepekaan

Dari macam-macam metode di atas, peneliti memilih metode pembelajaran problem


solving, dengan alasan:

(a) dengan menggunakan metode problem solving, siswa belajar lebih aktif

(b) siswa tidak hanya bergantung pada apa yang disampaikan oleh guru, tetapi dapat
memecahkannya sendiri;

(c) metode problem solving dianggap dapat memberikan ingatan yang lebih kepada siswa
daripada menggunakan metode ceramah dan tanya jawab;

(e) siswa dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari.

1. Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)

a. Pengertian

Metode pemecahan masalah adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan


mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam
rangka pencapaian tujuan pengajaran. Metode ini diciptakan seorang ahli didik
berkebangsaan Amerika yang bernama John Dewey.Metode ini dinamakan problem

6
method. Adapun Crow & Crow dalam bukunya Human Development and Learning
menyebut metode ini dengan nama problem solving method.

2. Discovery dan Inquiry

Discovery (penemuan) sering dipertukarkan pemakaiannya dengan inquiry


(penyelidikan).

Inquiry merupakan merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan


lebih mendalam), artinya inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya. Misalnya, merumuskan problema, merancang eksperimen, melaksanakan
eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis Inquiry data, membuat kesimpulan, dan
sebagainya.

Sund mengatakan bahwa penggunaan discovery dalam batas-batas tertentu adalah


baik untuk kelas-kelas rendah, sedangkan inquiry adalah baik untuk siswa-siswa di kelas
yang lebih tinggi.DR. J. Richard Suchman mencoba mengalihkan kegiatan belajar
mengajar dari situasi yang didominasi. Guru melibatkan siswa dalam proses mental
melalui tukar pendapat yanq berwujud diskusi, seminar, dan sebagainya.

3. Metode Ceramah

Ceramah termasuk salah satu penyajian atau penyampaian bahan ajar dengan cara
lisan dari guru ke murid. Metode pengajaran ini sering digunakan oleh guru di dalam kelas
karena tidak memerlukan keperluan khusus dalam menyampaikan materi

1. Kelebihan Metode Ceramah

Berikut beberapa keunggulan yang diperoleh guru saat menggunakan metode ceramah
dalam menyampaikan materi pelajaran.

a. Menghemat Waktu dan Biaya

b. Dapat menjelaskan lebih banyak hal kepada murid

c. Memudahkan guru membuat rencana pembelajaran

2. Kelemahan Metode Ceramah

7
a. Mempersulit murid yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan
baik

b. Cenderung tidak disukai oleh murid karena lebih banyak menghafal

4. Metode Diskusi

Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam
satu kelompok untuk bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama- sama mencari
pemecahan untuk mendapatkan kebenaran atas persoalan tertentu. Adapun metode diskusi
dalam pembelajaran ialah cara penyampaian bahan pelajaran di mana guru memberi
kesempatan kepada murid untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau
menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

A. Kelemahan Metode Diskusi

1. Sulit memprediksi hasilnya

2. Memakan banyak waktu

B. Kelebihan Metode Diskusi

1. Merangsang kreativitas murid

2. Memperluas wawasan murid

3. Mendorong murid untuk selalu bertanggung jawab

5. Metode Praktikum

Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan,
aba-aba, petunjuk pelaksanaannya.Kegiatan ini berbentuk praktik dengan mempergunakan
alat-alat tertentu.

6. Metode Proyek

8
Metode proyek merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikerjakan
secara individual.Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti.Kemudian, diminta
membuat laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk makalah.Metode ini
bertujuan membentuk analisis masing-masing siswa.

7. Metode Bermain Peran

Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi ua siswa atau lebih
tentang suatu topik atau situasi. Siswa peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia
perankan. Metode bermain melakukan peran Mereka be interaksi sesama mereka
melakukan peran terbuka.

8. Metode Deduktif

Metode deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang p prinsip isi pelajaran,


kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapan as contoh-contohnya dalam situasi
tertentu.Metode ini menjelaskan teori bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang
bersifat umum pada hal- yang bersifat khusus.

Metode ini tepat dipergunakan apabila:

a. siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari;

b. isi pelajaran meliputi terminologi, teknis, dan bidang yang kurang membutuhkan proses
berpikir kritis;

c. pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan yang baik dan


pembicaraan yang baik

d. waktu yang tersedia sedikit.

9. Metode Induktif

Metode induktif dimulai dengan pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau
sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip.Kemudian, siswa dibimbing untuk
berusaha keras menyintesiskan, merumuskan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari
pelajaran tersebut. Metode ini disebut metode discovery atau socratic.

9
a. siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan
mata pelajaran tersebut

b. materi yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap,


pemecahan, dan pengambilan keputusan;

c. guru mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan, terampil


mengulang pertanyaan, dan sabar

d. waktu yang tersedia cukup panjang.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

A. Pada buku utama :

1. Dilihat dari segi penyajian materi, buku utama sudah cukup lengkap,
sehingga sudah cocok untuk di gunakan sebagai buku referensi mahasiswa
untuk belajar tentang strategi dalam proses belajar-mengajar pada mata
kuliah strategi belajar-mengajar khususnya bagi mahasiswa dengan jurusan
kependidikan.
2. Dilihat dari penggunaan kata-kata pada buku utama ini sudah cukup bagus
karena isi buku ini mudah untuk di mengerti, tidak perlu membacanya
berulang-ulang kali.
3. Buku memiliki cover depan yang menarik sehingga dapat membuat para
mahasiswa tertarik untuk membacanya
4. Buku juga tidak terlalu tebal sehingga untuk mahasiswa yang tidak
menyukai buku tebal yang cenderung berat buku ini sangat cocok

B. Pada buku pembanding 1 :


1. Pada buku pembanding jika dilihat dari covernya, cover pada buku ini
cukup menarik sehingga membuat pembaca tertarik untuk membacanya,
Jika buku ini dibandingkan pada buku utama menurut saya buku ini lebih
menarik untuk dibaca pada saat awal saya melihatnya.

10
2. Dilihat dari segi pemilihan jenis font dan spasi pada buku ini sudah cukup
bagus sehingga tidak membuat orang yang membaca buku ini bosan dan
jenuh dalam membaca buku ini, jika dibandingkan pada buku utama yang
jenis font dan spasinya yang terbilang kurang menarik dan membuat
pembaca jenuh
3. Dilihat dari isi buku yang disajikan isi pada buku ini sudah
lengkap,sehingga buku ini juga dapat digunakan sebagai sumber referensi
lain bagi mahasiswa dengan jurusan kependidikan, hanya saja jika
dibandingkan dengan buku utama buku ini lebih membahas materi cara
interaksi dan komunikasi yang efektif antara guru dan siswanya.
4. Kata-kata yang digunakan pada buku ini juga sudah baik karena pembaca
tidak perlu mengulang-ulang membaca untuk mengerti isi dari buku
pembanding ini.
5. Dari jenis kertas yang dipilih buku ini sudah sangat bagus karena kertas
yang dipilih adalah kertas dengan kualitas yang bagus daripada buku utama.
C. Pada buku pembanding 2 :
1. Pada buku pembanding yang kedua ini jika dilihat dari covernya, cover pada
buku ini cukup menarik sehingga membuat pembaca tertarik untuk
membacanya, Jika buku ini dibandingkan pada buku utama menurut saya
buku utama lebih menarik untuk dibaca daripada buku pembanding yang
kedua ini.
2. Dilihat dari segi pemilihan jenis font dan spasi pada buku ini sudah cukup
bagus sehingga tidak membuat orang yang membaca buku ini bosan dan
jenuh dalam membaca buku ini, jika dibandingkan pada buku utama, buku
ini lebih baik penulisannya dibandingkan dengan buku utama.
3. Dilihat dari isi buku yang disajikan isi pada buku ini sudah lengkap,
sehingga buku ini juga dapat digunakan sebagai sumber referensi lain bagi
mahasiswa dengan jurusan kependidikan, hanya saja jika dibandingkan
dengan buku utama buku ini dilengkapi dengan isu-isu metodis dan
paradigmatis.
4. Buku pembanding kedua ini juga dilengkapi dengan tabel dan gambar-
gambar yang mendukung buku ini untuk lebih menarik pada saat dibaca,

11
jika dibandingkan buku utama, pada buku utama tidak dilengkapi
dengangambar dan tabel.

3.3 Kelemahan Buku


A. Pada Buku Utama :
1. Dilihat dari spasi yang digunakan pada penulisan buku ini, spasinya terlalu
rapat di dalam penulisan buku ini sehingga dapat membuat pembaca mudah
bosan membacanya.
2. Pemilihan kertas yang terlalu tipis, sehingga membuat tulisan
dibelakangnya berbayang dan menghasilkan efek tulisan yang bertimpah,
hal ini tentu membuat pembaca merasa terganggu pada saat membacanya.
3. Tulisan di dalam buku utama ini banyak yang tidak jelas, karena sebagian
tinta kelihatan hilang.
B. Pada Buku Pembanding 1:
1. Pada buku pembanding yang pertama ini tidak dilengkapi dengan tabel-tabel
dan gambar sehingga hal ini dapat menimbulkan rasa bosan pembacanya.
C. Pada Buku Pembanding 2 :
1. Pemilihan kertas pada buku pembanding kedua ini kurang bagus sehingga
kurang nyaman pada saat dibaca oleh pembacanya.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tentunya setiap buku memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing sehingga pembaca harus menyesuaikan buku mana yang
nyaman dan menurutnya pas untuk dibaca sebagai sumber ilmu pengetahuannya.

4.2 Saran

Saya menyadari bahwa dalam CBR yang saya susun ini masih banyak yang kurang atau
dikatakan masih jauh dari sempurna oleh karena itu, saya berharap para pembaca
memberikan saran atau masukannya untuk penyempurnaannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hamdani.2010.Strategi Belajar Mengajar.Bandung : Pustaka Setia

Huda, Miftahul. 2013.Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Setyanto, N. Ardi. 2017. Interaksi dan Komunikasi Efektif Belajar-Mengajar.Yogyakarta :


Diva

14

Anda mungkin juga menyukai