OLEH :
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata
kuliah Pendidikan IPA SD Kelas Rendah ini yang berjudul “Guru, Manusia Kaya Arti”.
Penyusun berterima kasih kepada Bapak Septian, S.Pd., M.Pd. yang sudah memberikan
bimbingannya.
Penyusun juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penyusun minta maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Critical book report ini bertujuan untuk :
a. Mengulas isi buku
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
c. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari sebuah buku.
1.3 Manfaat
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA SD Kelas Rendah.
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Pendidikan IPA SD Kelas Rendah.
BAB II
ISI BUKU
Menurut saya keunggulan dari buku ini adalah desain sampul buku ini terlihat
lumayan menarik. Buku ini dapat menjadi buku pedoman bagi guru atau mahasiswa yang
bakal menjadi guru. Banyaknya kata kata bijak yang dapat menjadi pedoman hidup bagi
siapapun yang membacanya. Buku ini dimuat berdasarkan fakta fakta yang terjadi dan
banyak hal hal yang baru kita sadari mengenai guru yang dijabarkan dalam buku ini.
Pada bagian ucapan terima kasih, pada kalimat “Guru menjadi amat penting karena
seseorang berubah dan kelak mengubah” terdapat kata yang tidak baku, yaitu kata ‘amat’.
Seharusnya penulis menggunakan kata ‘sangat’ agar kalimat tersebut menjadi baku. Pada
halaman vi, penulis kurang teliti dalam menuliskan judul. Dan pada kalimat “Dunia
pendidikan, yang didalamnya terdapat peran guru berfungsi memboboti kehidupan manusia”
seharusnya kata ‘didalamnya’ dipisah menjadi ‘di dalamnya’ karena kata dasar ‘bawah’
menunjukkan arah/tempat. Pada kalimat “Niat para pemirsa itu kemudia penulis dicarakan
kepada pimpinan Radio Maria Indonesia dan beliau memberi sambutan positif” penulis
kurang teliti. Seharusnya adalah kemudian dan bicarakan.
Kata amat pada kalimat “Blogger yang aktif menulis pada situs pribadinya
www.lusius-sinurat.com ini adalah sosok yang amat peduli dan mencintai dunia pendidikan”
pada halaman vi merupakan kalimat yang tidak baku. Seharusnya penulis menggunakan kata
sangat agar kalimat tersebut menjadi kalimat baku. Pada halaman vii dan kalimat ”Penulis
amat patut berterimakasih atas bantuannya” terdapat kesalahan yaitu pada kata amat dan
berterimakasih. Seharusnya penulis menggunakan kata sangat dan penulisan berterimakasih
tidak sesuai dengan EYD dan harus diubah menjadi berterima kasih agar penulisannya
menjadi tepat. Pada paragraph 2 di halaman vii juga terdapat kesalahan penulisan yaitu pada
kata terimakasih. Seharusnya penullisannya dipisah menjadi terima kasih.
Pada paragraph 2 di halaman viii terdapat kesalahan dalam penulisan berterimakasih.
Seharusnya penulisannya menjadi berterima kasih. Dan pada kata masayarakat, penulis
terlalu berlebihan dalam menggunakan huruf. Kata yang tepat adalah kata masyarakat. Juga
pada paragraph 3 terdapat kesalahan dalam penulisan terimakasi, seharusnya penulis
memisah kata tersebut karena kata tersebut mengandung dua kata dan menambahkan huruf h
menjadi terima kasih. Kata satu persatu jjuga seharusnya dipisah menjadi satu per satu. Pada
paragraph 4 juga terjadi kesalahan penulisan kata terimakasih yang seharusnya menjadi
terima kasih.
Terjadi kesalahan pada penulisan kata orang tua pada paragraph 1 halaman 2.
Seharusnya kata tersebut digabung menjadi orangtua agar penulisannya menjadi benar. Pada
paragraph 2 juga terjadi kesalahan yaitu pada baris keempat (sekola terbaik) dan pada baris
ke-8 (disaat). Seharusnya penulis menambahkan huruf h di belakang kata tersebut sehingga
menjadi kata sekolah dan kata disaat harus dipisah menjadi di saat. Pada halaman 3 paragraf
kedua, penuisan kata ditangan kurang tepat. Karena kata dasar tangan menunjukkan arah atau
tempat sehingga kata tersebut harus dipisah menjadi di tangan agar penggunaannya menjadi
tepat. Penulis juga kurang teliti dalam mennulis kata megarahkan. Seharusnya penulis
mengubahnya menjadi kata mengarahkan. Pada halaman 5 paragraf 2 terdapat kata mewu-
judkan yang penulisannya kurang tepat. Penulisan yang tepat adalah dengan menghilangkan
garis penghubung menjadi mewujudkan. Penulisan kata orang tua pada paragraph 3 juga
kurang tepat. Seharusnya kata tersebut digabung menjadi orangtua.
Pada halaman 7 paragraf 2 terdapat kesalahan yaitu pada penulisan kata
keindonesiaan, ditengah, dan dipertanggung jawabkan. Seharusnya penulisan kata
keindonesiaan harung menggunakan kata penghubung menjadi ke-Indonesia-an, kata
ditengah harus dipisah menjadi di tengah, dan kata dipertanggung jawabkan harus digabung
karena menggunakan kata tersebut diapit oleh awalan dan akhiran sehingga penulisan yang
benar adalah dipertanggungjawabkan.
Pada halaman 10 paragraf 2 baris terakhir, penulis kurang teliti pada kata
meningkatan. Kata yang seharusnya adalah meningkatkan. Pada kalimat “Kaum terdidik
tidak banyak menunjukkan keteladanan, sikap takwa, dan moralalitas yang mumpuni” penulis
kurang teliti sehingga terjadi kesalahan pada kata tersebut yaiyu pada kata moralalitas. Kata
yang tepat adalah moralitas. Pada halaman 12 paragraf tiga terdapat kalimat “Penulis harus
menyatakan bawha telah terjadi persoalan krisis nilai dan moral di dunia pendidikan, dan hal
itu berdampak pada kehidupan setiap individu ditengah masyarakat…” yang penulisannya
salah yaitu pada kata bawha dan ditengah. Penulisan kata yang tepat adalah bahwa dan di
tengah.
Terdapat kesalahan dalam penulisan kata pada halaman 17 paragraf 1 yaitu seleberiti,
ditengah, keluarahan, dan propinsi. Seharusnya kata yang benar adalah selebriti, di tengah,
kelurahan, dan provinsi. Terdapat kata yang sulit untuk dipahami, seperti adagium.
Terdapat pengulangan kata erat terkait erat terkait pada halaman dua puluh empat paragraph
pertama yang dapat membingungkan pembaca. Kalimat “Pada ranah inilah tugas keguruan
menjadi amat mulia, tepatnya disaat nilai ia mampu menghadirkan dimensi penyelamatan
bagi anak didiknya” pada halaman dua puluh enam paragraph pertama yang sulit untuk
dipahami pembaca. Penulisan kata disaat juga kurang tepat. Penulisannya harus dipisah
karena di sebagai kata depan. Kalimat “Pahlawan kehidupan bagi seorang guru sejatinya
bukan orang yang sukses secara materil, melainkan orang yang menderita dalam perjuangan
dan pengorbanan sehingga mengalami jatuh bangun dalam mengabdian bagi kehidupan yang
menghidupkan” pada halaman dua puluh tujuh paragraph kedua sangat membingungkan
pembaca karena pembaca tidak tahu apa maksud dari kalimat tersebut. Penulis kurang teliti
pada kata misalnhya di halaman dua puluh delapan paragraph pertama. Penulisan yang benar
adalah misalnya.
Pada halaman empat puluh tujuh, terdapat pengulangan materi tentang Undang-
Undang No.14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen pada pasal 1 dinyatakan bahwa Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang sudah
dibahas pada bab sebelumnya.
Pada kalimat “Pada dasarnya guru memiliki kedudukan yang amat sangat menentukan bagi
perkembangan peserta didik” penggunaan katanya terlalu berlebihan. Seharusnya penulis
cukup menggunakan kata sangat agar kalimat tersebut tidak mubajir. Kata disekolah pada
halaman lima puluh enam paragraph pertama harus dipisah karena sekolah merupakan
keterangan tempat.
Pada kalimat “Saat masih kecil, keluarga-nya sering berpindah-pindah tempat,
sehingga Darling berkesempatan mengenyam pendidi-kan di sekolah yang baik” di halaman
lima puluh sembilan paragraph pertama, penulisan kata keluarga-nya dan pendidi-kan tidak
boleh menggunakan garis penghubung. Terlalu banyak kata-kata yang salah pada buku ini
dan terlalu banyak kalimat-kalimat yang diulang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setiap orang tentu mempunyai cita-cita yang ingin ia raih dalam proses pemaknaan
dirinya. Melalui kehadiran lembaga pendidikan, cita-cita personal tadi dimaknai secara baru
dan digiring menjadi cita-cita bersama, yakni menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesame
dan tidak lagi hanya untuk kepentingannya sendiri. Mereka yang tergolong manusia kaya arti
adalah manusia yang selalu berusaha memberi makna atau berkontribusi bagi orang lain,
entah bagi organisasi dimana bekerja, entah komunitas sosialnya.
Perbuatan baik dan berarti yang kita lakukan bukanlah karena takaran materi yang
akan kita dapatkan saat melakukannya, melainkan karena kesadaran dan rasa bangga berbagai
potensi positif yang dikaruniakan Tuhan bagi sesama. Akhirnya, seorang guru akan dikatakan
manusia kaya arti apabila ia memiliki kesadaran dalam memaknai hidup sebagai sesuatu yang
sangat berharga dari Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Dionisius Sihombing.2013. Guru, Manusia Kaya Arti. Club Insan Enterpreneurship (CIE)
Medan