Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DINAMIKA
PARTIKEL
( HUKUM TENTANG GERAK)

Disusun oleh:
1. SILVIA 140310160037
2. Karina Ramadayanthi Afessa Putri 140310160038
3.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN


ALAM PRODI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan sehingga tugas makalah yang berjudul Dinamika Partikel (Hukum
Tentang Gerak) ini dapat kami selesaikan tepat waktu. makalah ini kami buat
sebagai salah satu kewajiban untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis
Fsika SMA.

Dalam kesempatan ini- kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
Kami membutuhkan saran maupun kritik dari pembaca makalah ini yang
dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah.........................................................................1

1.2 Rumusan masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................... 1

II PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Partikel....................................................................................2

2.1.1 Hukum-hukum Gerak..................................................................2

2.2 Konsep Gaya............................................................................................3

2.2.1 Hukum Pertama Newton Tentang Gerak..................................3

2.2.2 Hukum Kedua Newton Tentang Gerak.....................................4

2.2.3 Gaya Gravitasi : Massa dan Berat..............................................4

2.2.4 Hukum Ketiga Newton Tentang Gerak.....................................5

2.3 Penggunaan Hukum Newton Dalam Bidang Datar...........................6

2.4 Gesekan.....................................................................................................7

2.5 Dinamika Gerak Melingkar...................................................................6

III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak
digunakan sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang
mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi,
dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar,
seperti gerak Bumi mengelilingi matahari) maupun yang bersifat mikroskopis
( berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan
perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan
teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang
baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi
membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu
bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, dan lain-
lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang dasar dasar ilmu fisika.

Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifatdan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-
gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya
penglihatan menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi dan indra peraba yang dapat merasakan panas. mengapa kalian

perlu mempelajari Fisika. Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar-


karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda khususnya benda mati.
menurut sejarah fisika adalah bidang ilmu yang tertua karena dimulai dengan
pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya,
periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang
lalu, dan berkembang pada zaman galileo dan Newton. galileo merumuskan
hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton mempelajari gerak
pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaa

Newton mengenai sifat gerak benda. hukum gerak Newton itu sendiri merupakan

1
hukum yang fundamental. Artinya pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lainnya, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik yaitu

tentang dinamika partikel. Dinamika partikel adalah cabang dari mekanika yang
mempelajari penyebab dari gerak, yaitu gaya. gaya adalah sebuah dorongan atau

penahanan yang diberikan oleh seseorang pada sebuah benda, sehingga benda itu
dapat bergerak, baik bergerak konstan mau pun tidak konstan atau diam.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan.
Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita
menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada
mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan+
perubahan lokasi atau berpindah tempat.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang-maka makalah ini membahas tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika?
2. Bagaimana hukum Newton menjelaskan tentang dinamika?
3. Bagaimana penggunaan hukum Newton dalam bidang datar?
4. Bagaimana pengaruh gaya gravitasi dan gaya gesek dalam konsep
dinamika?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui :
1. Pengertian dinamika
2. Hukum Newton
3. Penggunaan Newton dalam bidang datar
4. Pengaruh gaya gravitasi dan gaya gesek dalam konsep dinamika

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dinamika Partikel


Dinamika partikel merupakan cabang dari ilmu mekanika yang meninjau
gerak partikel dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.

Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan


kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan
keadaan gerak benda.
2.1.1 Hukum-Hukum Gerak.
➢ Aristotle (384-322 B.C) : gaya, tarik atau dorong, diperlukan untuk

menjaga sesuatu bergerak.


➢ Galileo Galilei (awal 1600-an) : benda bergerak mempunyai “kuantitas

gerak” secara intrinsik.


➢ Issac Newton (1665 - 1666) :

Hukum Newton mengandung 3 konsep : massa, gaya, momentum


1. Massa : mengukur kuantitas bahan dari suatu benda.
2. Gaya : tarikan atau dorongan.
3. Momentum : kuantitas gerak
“Kuantitas gerak” atau momentum diukur dari perkalian massa benda
dengan kecepatannya :

p = m.v

Keterangan:

• p = momentum (kg m/s)

• m = massa benda (kg)

• v = kecepatan benda (m/s)

3
2.2 Dinamika Partikel
Dinamika partikel merupakan cabang dari ilmu mekanika yang meninjau
gerak partikel dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.

Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan


kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan
keadaan gerak benda.
2.2.1 Hukum-Hukum Gerak.

 Aristotle (384-322 B.C) : gaya, tarik atau dorong, diperlukan

untuk menjaga sesuatu bergerak.


 Galileo Galilei (awal 1600-an) : benda bergerak mempunyai “kuantitas

gerak” secara intrinsik.

 Issac Newton (1665 - 1666) :

Hukum Newton mengandung 3 konsep : massa, gaya, momentum


1. Massa : mengukur kuantitas bahan dari suatu benda.
2. Gaya : tarikan atau dorongan.
3. Momentum : kuantitas gerak
“Kuantitas gerak” atau momentum diukur dari perkalian massa benda
dengan kecepatannya :

p = m.v

Keterangan:

• p = momentum (kg m/s)

• m = massa benda (kg)

• v = kecepatan benda (m/s)

3
2.3 Konsep Gaya
Gaya (force) adalah suau bentuk tarikan aau dorongan yang diberikan pada
benda. Kemudian ada yang namanya gaya gravitasi, gaya gravitasi adalah gaya

yang bekerja antara bumi dengan sebuah benda yang berada di dekat permukaan
bumi, gaya ini disebut berat benda. Gaya gravitasi juga bekerja antara matahari
dengan bumi dan planet planet yang lain. Sesi, ada juga gaya elektromgnet, gaya
elektromagnet meliputi gaya listrik dan gaya magnet.
Dalam mekanika dikenal empat gaya populer, antara lain berat benda, gaya
gesek, tegangan tali dan gaya normal. Berat benda adalah gaya yang dialami oleh
suatu benda karena pengaruh gaya tarik bumi yang arahnya menuju pusat bumi.
Gaya gesek adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang bergerak di atas
lintasan yang kasar, yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda.

Tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada tali jika suatu benda digantung
dengan tali karena pengaruh dari gaya berat. Dan gaya normal adalah gaya yang
arahnya selalu tegak lurus dengan bidang benda berada.
2.3.1 Hukum Pertama Newton Tentang Gerak
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa : “Setiap benda akan terus
berada dalam keadaan diam, atau terus bergerak lurus dengan kecepatan
seragam, selama tidak ada gaya neto yang bekerja padanya”. Hukum pertama
Newton lebih presisi dibanding dengan apa yang diusulkan Galileo. Tanpa
adanya gaya luar, sebuah benda yang bergerak akan tetap terjaga bergerak.
Dengan kata lain kecepatannya tidak akan berubah baik besar maupun arah.
Ketahanan sebuah benda untuk merubah gerakan disebut inersia. Hukum
pertama Newton ekivalen dengan mengatakan sebuah benda mempunyai
inersia. Dari pernyataaan di atas, Hukum pertama Netonn dapat dinotasikan
dengan rumus :

ΣF = c

Keterangan :
• ΣF = Resultan gaya yang bekerja pada benda (N) atau (kg m/s2)

2.3.2 Hukum Kedua Newton Tentang Gerak

3
“Percepatan sebuah benda berbandig lurus dengan gay neto yang
bekerja padanya, dan berbanding terbalik dengan masanya. Arah percepatan
adalah searah gaya neto yang bekerja pada benda”. Sehingga dapat
dirumuskan :

ZF
a = atau ΣF = m.a
m

Keterangan :
• ΣF = resultan gaya yang bekerja pada benda (N) atau (kg m/s2)
• a = percepatan (m/s2)
• m = massa (kg)

Persamaan ΣF = dapat diterjemahkan dalam 2 pernyataan, yaitu :


m.a

➢ Bila sebuah benda dengan massa m mendapat percepatan a , maka gaya

sebesar m.a bekerja pada benda tersebut.


➢ Bila sebuah benda bermassa m mendapat gaya F , maka benda tersebut

ΣF
akan dipercepat sebesar
m

Pengembangan :
1. Jika pada benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
ΣF = m.a

F1 B F2 - F3 = m . a

Arah gerak benda sama dengan F1 dan F2 jika F1 B F2 C F3

4
Arah gerak benda sama dengan F3 jika F1 B F2  F3 ( tanda a = - )

2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka

berlaku :
Σ F= Σ m.a

F1 B F2 - F3 = ( m1 B m2 ) . a

3. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut θ dengan arah

mendatar maka berlaku : F cos θ = m . a

2.3.3 Gaya Gravitasi : Massa dan Berat


Dari hukum kedua Newton bahwa massa mengukur ketahanan benda
untuk berubah gerakannya, yaitu inersianya. Massa adalah sifat intrinsik dari
suatu benda, tidak tergantung ketinggian maupun keadaan yang lain.
Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak
jatuh bebas. Untuk gerak jatuh bebas a = g = percepatan gravitasi setempat.

F =
m.a

w = m.g
Berat tergantung pada lokasi terhadap bumi, Percepatan gravitasi bumi
besarnya 6,786 m/s2 pada permukaan laut di khatulistiwa dan 6,832 m/s 2 pada
permukaan laut di kutub utara dan untuk mempermudah maka rata-rata
percepatan gravitasi di bumi dibulatkan menjadi 10 m/s 2..
2.3.4 Hukum Ketiga Newton Tentang Gerak
Hukum ketiga Newton menyatakan bahwa : “Apabila sebuah gaya
mengerahkan gaya pada benda kedua, benda kedua ini akan mengerahkan

gaya yang sama besarnya namun berlawanan arah pada benda pertama”.
Dengan kata singkat, dalam hukum ketiga newton ini, ada pasangan gaya aksi-
reaksi antar 2 benda yang saling berinteraksi.
Pasangan gaya aksi-reaksi :

 Terjadi serentak
 Bekerja pada benda yang berbeda
 Sama besar
 Berlawanan arah

1. Pasangan Aksi Reaksi


Pada sebuah benda yang diam di atas lantai berlaku :
w = gaya berat benda memberikan gaya aksi pada lantai.
N = gaya normal ( gaya yang tegak lurus permukaan
tempat di mana benda berada ).

w=-N Hal ini bukan pasangan Aksi - Reaksi.


( tanda - hanya menjelaskan arah berlawanan )

Macam - macam keadan ( besar ) gaya normal.

N = w cos θ N = w - F sin θ N = w B F sin θ

2. Pasangan Aksi - Reaksi Pada Benda Yang Digantung


Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal. Gaya w1 dan T1
BUKANLAH PASANGAN AKSI - REAKSI, meskipun besarnya
sama,berlawanan arah dan segaris kerja.Sedangkan yang merupakan PASANGAN AKSI
- REAKSI adalah gaya : Demikian juga gaya T2 dan T'2 merupakan pasangan aksi -
reaksi.

HUBUNGAN TEGANGAN TALI TERHADAP PERCEPATAN .


a. Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadan bergerak lurus
beraturan maka :
T=m.g
T = gaya tegangan tali.
b. Benda bergerak ke atas dengan percepatan a maka :
T=m.g+m.a
T = gaya tegangan tali.

c. Benda bergerak ke bawah dengan percepatan a maka :


T =m.g-m.a
T = gaya tegangan tali.

GERAK BENDA YANG


DIHUBUNGKAN DENGAN KATROL.

Dua buah benda m1 dan m2 dihubungkan dengan katrol melalui


sebuah tali yang diikatkan pada ujung-ujungnya. Apabila massa tali
diabaikan, dan tali dengan katrol tidak ada gaya gesekan, maka akan
berlaku persamaan-persamaan :
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Tinjauan benda m1 Tinjauan benda m2
T = m1.g - m1.a ( persamaan 1) T = m2.g + m2.a ( persamaan 2)

Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka persamaan 1 dan persamaan

2 dapat digabungkan :
m1 . g - m1 . a = m2 . g + m2 . a
m1 . a + m2 . a = m1 . g - m2 . g
( m1 + m2 ) . a = ( m1 - m2 ) . g

m1 − m2 )
a = ((m + m )
g
1 2

Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda yang dihubungkan


dengan katrol.

Cara lain untuk mendapatkan percepatan benda pada sisitem katrol dapat ditinjau
keseluruhan sistem :
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Oleh karena itu semua gaya yang terjadi yang searah dengan arah

gerak sistem diberi tanda POSITIF, yang berlawanan diberi tanda


NEGATIF.
Σ F= Σ m.a
w1 - T + T - T + T - w2 = ( m1 + m2 ) . a

karena T di mana-mana besarnya sama maka T dapat dihilangkan.


w1 - w2 = (m1 + m2 ) . a (
m1 - m2 ) . g = ( m1 + m2 ) . a
(m1 − m2 )
g
a= + m2 )
( m1

2.4 Penggunaan Hukum Newton Dalam Bidang Datar


Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang penting di dalam
menyelesaikan masalah-masalah mekanika. Ada beberapa langkah yang berguna
untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah mekanika.
a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian

yang menjadi pusat perhatian


m θ : balok

lantai licin
b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.
N
F

w
c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan gaya-
gaya yang bekerja pada sumbu koordinat.
y
N

F sin θ F

F cos θ x

w = mg

d. Tulis hukum keduan Newton dalam F = ma, dan jumlahkan F total yang
bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.
➢ komponen x

F x = m ax

F cos = m ax

➢ Komponen y

Fy = m ay

F sin + N - mg = m ay

6
e. Selesaikan permasalahannya secara simbolik (dengan notasi simbol, misal m,
a, F dsb).
Dari dua persamaan dalam komponen x dan komponen y tersebut variabel

yang ditanyakan dapat dicari.


f. Masukkan nilai tiap-tiap variabel ke dalam persamaan yang sudah diperoleh.

2.5 4 Benda Bergerak Pada Bidang Miring.


Gaya - gaya yang bekerja pada benda.

2.6 Gesekan
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi antara 2 permukaan yang bergerak
relatif berlawanan.

adhesi permukaan

Tinjau sebuah balok yang terletak pada bidang datar yang kasar.

10
diam F=0

F1 diam F = 0
fs F1 fs = F1

F2 diam F=0
fs F1 fs = F2

F3 diam F=0
fs F1 fs = F3

Gaya gesek yang terjadi selama benda diam disebut gaya gesek statik. Gaya
gesek statik maksimum adalah gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai
bergerak. Gaya gesek statik maksimum :
a. Tidak tergantung luas daerah kontak.
b. sebanding dengan gaya normal. Gaya normal muncul akibat deformasi elastik
benda-benda yang bersinggungan.

fs s N

µs = koefisien gesek statis

Bila F3 diperbesar sedikit saja, benda akan bergerak.

mulai bergerak F=ma

11
F1 F4 fk  F4
fk

Gaya gesek yang terjadi selama benda sedang bergerak disebut gaya gesek
kinetik.

fk = µk N

µk = koefisien gesek kinetik

2.7 Dinamika Gerak Melingkar

Suatu partikel yang bergerak melingkar dengan besar kecepatan konstan,


partikel tersebut mengalami percepatan (centripetal) sebesar
a = v2/r
yang arahnya menuju ke pusat lingkaran (kelengkungan).

Dari hukum ke-2 Newton, bahwa apabila sebuah benda bergerak dipercepat
maka pada benda tersebut bekerja gaya. Maka pada kasus benda bergerak
melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya yang arahnya juga ke pusat. Gaya-
gaya tersebut disebut gaya centripetal.
Contoh : sebuah balok yang diputar vertikal dengan tali. Pada posisi di A gaya
yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan berat balok w, jadi Fc = T + w

12
T
w

w
Pada posisi di bawah, gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan
berat balok w (arah menjauhi pusat). Jadi Fc = T - w

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat di simpulkan bahwa Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan
apabila dua permukaan benda saling bersentuhan. Hal ini terjadi karena adanya
kekasaran dari permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesekan ditentukan oleh
dua faktor yaitu massa benda dan koefisien gesekan benda. Gaya gesekan dapat
terjadi pada semua bidang permukaan yang meliputi bidang datar, bidang miring
dan bidang tegak. Gaya gesekan mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu fungsi
yang menguntungkan dan fungsi yang merugikan bagi manusia.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/everyday-myths/newton-law-
of-motion2.htm
http://en.islamstory.com/contributions-of-muslim-scientists-to-physics.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton
http://www.alargam.com/general/arabsince/7.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton http://id.wikipedia.org/wiki/Ren
%C3%A9_Descartes

15

Anda mungkin juga menyukai