ABSTRACT
Aluminium hydroxide has much benefit at industrial such as ceramics industry, cosmetic industry,
and other industries that use aluminium hydroxide. Aluminium hydroxide is formed from the
reaction between alum and ammonium hydroxide at the flask with which were completed with
stirrer, condensor, heater and thermometer. Once in certain time sample of reacting liquid was
taken out from the flask to be analyzed. The results of the research shows that the reaction of
aluminium hydroxide formation is second order, first order to Al2 (SO4)3 and first order to
ammonium hydroxide. By using an optimum reactant ratio, stirrer velocity 600 rpm, and solution
temperature at 550C, it can be obtained the good relative condition. In that condition the constant
value of reaction rate (k) is 2.31 x 10-4 mL-1/minute.
Keywords: aluminium hydroxide, ammonium hydroxide, kinetics
INTISARI
Aluminium hidroksida mempunyai banyak kegunaan dalam bidang industri, misalnya di industri
keramik, industri kosmetik dan lain-lain, yang dalam prosesnya menggunakan bahan – bahan
tersebut. Aluminium hidroksida merupakan hasil reaksi antara tawas dengan NH 4OH dalam labu
leher tiga dengan suhu tertentu, sambil dilakukan pengadukan konstan, setelah waktu yang
diinginkan tercapai, endapan diambil lalu disaring untuk memisahkan filtratnya, kemudian endapan
tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 1100C sampai beratnya konstan. Endapan yang telah
dikeringkan diambil, sebagian untuk dianalisis kadar aluminiumnya untuk dapat mengetahui
konversinya. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah 25 g tawas yang telah dihaluskan
dan 75 mL NH4OH 21 % dengan kecepatan pengadukan 600 rpm, pada suhu 55 0C (suhu tertinggi
pada penelitian ini), sehingga diperoleh nilai konstanta kecepatan reaksi 2,31 x 10 -4 ml-1/menit dan
merupakan reaksi orde dua (orde satu terhadap Al2(SO4)3 dan orde satu terhadap NH4OH ).
Kata kunci: aluminium hidroksida, ammonium hidroksida, tawas, kinetika
CB0 CA0
1
ln
1
CB0 CA0 CA ln CB0 kt reaksi. Hal ini sesuai dengan persamaan
CA C A0 Arrhenius (Smith, 1981) & (Perry &
Green, 1970) k= A . e-E / RT. Dengan
54 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida
bertambahnya suhu reaksi maka energi bulan. Waktu yang diperlukan dalam
kinetik molekul – molekul akan menjadi penelitian meliputi waktu untuk persiapan
lebih besar. Akibatnya molekul-molekul bahan baku, peralatan, dan studi pustaka,
yang bereaksi menjadi lebih aktif melakukan percobaan pendahuluan,
bertabrakan hal ini berarti bahwa pengumpulan data percobaan, analisis data,
memperbesar suhu akan mengakibatkan serta waktu untuk penyusunan laporan
reaksi berlangsung dengan lebih cepat. penelitian.
4. Penambahan katalis Bahan yang digunakan dalam penelitian
Katalis merupakan zat yang dapat adalah tawas dengan kadar Al2(SO4)3 58 %,
mempercepat suatu reaksi tetapi tidak NH4OH dengan kadar 21%, dan aquades.
ikut bereaksi dalam suatu reaksi. Rangkaian peralatan proses yang digunakan
Penambahan katalisator memperkecil dalam penelitian ini sebagai berikut :
energi aktivasi, sehingga k menjadi lebih
besar sehingga mengakibatkan zat
bereaksi berlangsung cepat. Semakin Keterangan Gambar :
banyak jumlah katalisator yang 1. Kompor listrik
digunakan semakin banyak pula zat 2. Labu leher tiga
pereaksi yang dapat diaktifkan. 3. Pengaduk
5. Kecepatan pengadukan 4. Thermometer
Faktor tumbukan antara molekul yang 5. Pendingin bola
menyebabkan terjadinya reaksi dapat 6. Statif
dipengaruhi kecepatan pengadukan.
Pengadukan yang semakin cepat akan
menimbulkan tumbukan antar molekul Gambar 1. Rangkaian Alat Percobaan
yang semakin cepat sehingga kecepatan
reaksi semakin cepat pula. Sebelum penelitian, peralatan dirangkai
seperti Gambar 1. Bahan baku tawas
Penelitian ini bertujuan untuk dianalisa kandungan aluminiumnya
mempelajari kinetika reaksi pembuatan menggunakan Atomic Absorbtion
aluminium hidroksida dari tawas dan NH4OH. Spectroscopy (AAS). Penelitian dilakukan
Adapun variabel yang dipelajari adalah suhu dengan mereaksikan tawas dan amonium
operasi dan kecepatan pengadukan selama hidroksida dalam sebuah labu leher tiga
reaksi. Dari penelitian ini diharapkan dapat dengan kecepatan pengadukan, waktu, dan
diperoleh data kinetika reaksi pembentukan suhu reaksi yang tertentu. Campuran
aluminium hidroksida dari tawas dan NH4OH kemudian disaring yang bertujuan untuk
dengan memperhatikan beberapa variabel memisahkan endapan dari filtratnya. Endapan
yang berpengaruh terhadap reaksi tersebut tersebut diambil sebagai hasil setelah itu di
dengan cara melakukan percobaan yang panaskan dalam oven pada suhu tertentu
dilakukan di laboratorium yang kemudian data sampai beratnya konstan. Kemudian
dilakukan pengolahan untuk mendapatkan dilakukan analisa hasil penelitian untuk
konstanta kinetika reaksinya. Data yang mengetahui kadar aluminium yang
diperoleh dimanfaatkan untuk perancangan terkandung dengan alat AAS. Selanjutnya
alat atau perancangan reaktor untuk dilakukan analisa kualitatif dan analisa
pembentukan aluminium hidroksida. kuantitatif dari hasil percobaan untuk
Hipotesa dalam penelitian ini adalah mendapatkan konversi reaksi, kondisi operasi
bahwa aluminium hidroksida dapat dibuat yang optimum, dan konstanta kecepatan
dengan mereaksikan tawas dan NH 4OH. reaksi.
Semakin besar suhu maka nilai konstanta
kecepatan reaksi akan semakin besar. Hasil dan Pembahasan
Dari penelitian ini diharapkan dapat Hasil analisa penelitian dari kinetika
bermanfaat bagi kepentingan pembangunan reaksi pembuatan aluminium hidroksida dari
negara antara lain kemajuan industri-industri tawas dengan variabel suhu yang
yang menggunakan bahan aluminium menggunakan 25 gram tawas, 75 ml NH4OH
hidroksida sehingga akan menambah devisa dan kecepatan pengadukan 600 rpm, dapat
negara juga bagi ilmu pengetahuan. ditunjukkan pada grafik berikut :
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan
acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
Penelitian dilakukan di laboratorium
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta dengan waktu penelitian ± 4
Tabel 3. Hubungan antara Suhu (T , 0C) bahwa suhu reaksi semakin tinggi maka
dengan Konstanta harga konstanta kecepatan reaksi semakin
Kecepatan Reaksi (ml-1/menit) besar, hal ini sesuai dengan persamaan
Suhu (T, oC) Konstanta Arrhenius (Smith, 1981) k= A . e-E / RT, yaitu
Kecepatan reaksi (mL- apabila suhu semakin tinggi maka harga
1/menit)
konstanta kecepatan reaksi akan bertambah
35 0,0001940 besar.
40 0,0001440 Hasil analisa penelitian dari kinetika
45 0,0002016
50 0,0002019
reaksi pembuatan aluminium hidroksida dari
55 0,0002310 tawas dan amonium hidroksida dengan
variabel kecepatan pengadukan yang
Dari Tabel 3 dapat dibuat Gambar 4 menggunakan tawas (Al2SO4) 25 gram,
yaitu grafik hubungan antara suhu reaksi amonium hidroksida (NH4OH ) 75 ml dan
(T,0C) dengan harga konstanta kecepatan suhu 55oC, dapat ditunjukkan pada tabel
reaksi (k) dalam satuan mL-1/menit. Data yang berikut :
diperoleh pada Gambar 4 menunjukkan
56 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida
Tabel 4. Daftar Hubungan antara Waktu Reaksi (t, menit) terhadap Konversi (x, %)
Konversi ( % )
No t, men
200 rpm 300 rpm 400 rpm 500 rpm 600 rpm
0.045
0.04
0.035
0.03
Y 0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 20 40 60 80
Gambar 5 . Grafik Hubungan antara
t, menit
Kecepatan Pengadukan (rpm) dengan Harga
Gambar 4. Grafik Hubungan antara Waktu Konstanta Kecepatan Reaksi (ml-1/menit)
Reaksi (t, menit) dan Y
Kesimpulan
Dari Gambar 4 dapat dilihat grafik hubungan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
antara waktu terhadap Y merupakan garis sebagai berikut :
lurus sehingga dapat di simpulkan bahwa 1. Aluminium hidroksida dapat dibuat
reaksi antara tawas dan amonium hidroksida dengan mereaksikan tawas dan NH4OH.
dengan variabel kecepatan pengadukan 2. Reaksi antara tawas dengan NH4OH
merupakan reaksi orde dua (satu terhadap merupakan reaksi orde dua (orde satu
58 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida