Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi Kinetika Reaksi

Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan Amonium Hidroksida


Ani Purwanti
Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
e-mail: ani4wanti@gmail.com

ABSTRACT
Aluminium hydroxide has much benefit at industrial such as ceramics industry, cosmetic industry,
and other industries that use aluminium hydroxide. Aluminium hydroxide is formed from the
reaction between alum and ammonium hydroxide at the flask with which were completed with
stirrer, condensor, heater and thermometer. Once in certain time sample of reacting liquid was
taken out from the flask to be analyzed. The results of the research shows that the reaction of
aluminium hydroxide formation is second order, first order to Al2 (SO4)3 and first order to
ammonium hydroxide. By using an optimum reactant ratio, stirrer velocity 600 rpm, and solution
temperature at 550C, it can be obtained the good relative condition. In that condition the constant
value of reaction rate (k) is 2.31 x 10-4 mL-1/minute.
Keywords: aluminium hydroxide, ammonium hydroxide, kinetics

INTISARI
Aluminium hidroksida mempunyai banyak kegunaan dalam bidang industri, misalnya di industri
keramik, industri kosmetik dan lain-lain, yang dalam prosesnya menggunakan bahan – bahan
tersebut. Aluminium hidroksida merupakan hasil reaksi antara tawas dengan NH 4OH dalam labu
leher tiga dengan suhu tertentu, sambil dilakukan pengadukan konstan, setelah waktu yang
diinginkan tercapai, endapan diambil lalu disaring untuk memisahkan filtratnya, kemudian endapan
tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 1100C sampai beratnya konstan. Endapan yang telah
dikeringkan diambil, sebagian untuk dianalisis kadar aluminiumnya untuk dapat mengetahui
konversinya. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah 25 g tawas yang telah dihaluskan
dan 75 mL NH4OH 21 % dengan kecepatan pengadukan 600 rpm, pada suhu 55 0C (suhu tertinggi
pada penelitian ini), sehingga diperoleh nilai konstanta kecepatan reaksi 2,31 x 10 -4 ml-1/menit dan
merupakan reaksi orde dua (orde satu terhadap Al2(SO4)3 dan orde satu terhadap NH4OH ).
Kata kunci: aluminium hidroksida, ammonium hidroksida, tawas, kinetika

Pendahuluan diperoleh nilai konstanta kecepatan reaksi


Industri-industri yang dalam prosesnya yang dapat digunakan dalam perancangan
menggunakan bahan baku aluminium reaktor.
hidroksida antara lain industri keramik Tawas banyak dipakai dalam berbagai
maupun industri kosmetik. Industri tersebut industri sebagai bahan baku utama atau
semakin berkembang sehingga kebutuhan sebagai bahan baku pembantu. Industri
aluminium hidroksida setiap waktu selalu pemakai tawas terbesar adalah industri kertas
mengalami peningkatan. Sampai saat ini yaitu sebagai bahan untuk mengentalkan
untuk memenuhi kebutuhan aluminium bubur kayu dalam proses pembuatan kertas
hidroksida dalam negeri sebagian masih (Chang, 1980) & (Kirk & Othmer, 1964),
impor. selain itu tawas juga banyak dipakai sebagai
Untuk memenuhi kebutuhan aluminium bahan koagulan dalam teknologi penjernihan
hidroksida, perlu dilakukan penelitian tentang air (Raharja, 1985). Aluminium hidroksida
pembuatan aluminium hidroksida dengan juga digunakan dalam industri kaca, keramik,
menggunakan tawas yang bertujuan untuk kosmetik, dan sebagainya.
menunjang produksi aluminium hidroksida Dalam proses pengolahan tawas untuk
dalam negeri agar tidak tergantung dengan mendapatkan aluminium hidroksida diperoleh
impor. Dalam hal ini peneliti mencoba endapan putih yang berbentuk butiran halus
melakukan penelitian mengenai kinetika yang mempunyai tingkat keputihan atau
reaksi pembuatan aluminium hidroksida dari kecerahan tinggi (Chang, 1980). Reaksi yang
tawas dengan penambahan NH4OH, terjadi antara tawas dan NH4OH akan
mengingat kedua bahan tersebut cukup menghasilkan endapan aluminium hidroksida,
tersedia dengan harga relatif murah. Dari segi dengan persamaan reaksi sebagai berikut ini:
proses, penelitian ini perlu dilakukan untuk Al2(SO4)3 + 6 NH4OH  2 Al(OH)3 +
memperoleh data kinetika reaksi yaitu agar 3 (NH4)2 SO4 (1)

Jurnal Teknologi, Volume 10 Nomor 1, Juni 2017, 53-58 53


Apabila dinotasikan, maka persamaan Bila CA = CAo (1-XA), maka persamaan diatas
reaksi dari pembuatan aluminium hidroksida disederhanakan menjadi :
dari tawas dan amonium hidroksida secara
umum dapat dituliskan sebagai berikut ini:
A + 6B  2 C + 3D (2) 1 CBo  CAo   CAo 1  XA   kt
dengan:
A = tawas
CBo  CAo  ln
C Bo 1  XA 
B = amonium hidroksida (berlebihan) ( Smith,1981)
Jika
CBo  CAo   CAo 1  XA 
C = aluminium hidroksida
D = amonium sulfat 1
Apabila dinyatakan
persamaan (2) menjadi:
dalam ekivalen, y=
CBo  CAo  ln
CBo 1  XA 
A+BC+D (3) ,dari persamaan diatas, dibuat grafik
Persamaan kecepatan reaksi (3) menjadi hubungan antara
r = - dCA 1 C  C Ao   C Ao 1  XA
ln Bo
dt
= k . CAα . CBβ (4) C Bo  C Ao  C Bo 1  XA
Apabila dijabarkan dari persamaan di atas, dengan t (waktu). Persamaan ini merupakan
dimana : persamaan hubungan antara y dengan t,
CB = {CBO – ( CAO – CA ) } apabila berupa garis lurus hal ini
CB = (CBO – CAO ) + CA menunjukkan bahwa reaksi diatas mengikuti
M = CBO - CAO orde reaksi dua (n = 2) sehingga harga k
CB = M + C A dapat dicari dengan cara least quare.
Sehingga diperoleh hasil persamaan sebagai Di dalam pembuatan aluminium
berikut ini: hidroksida ada beberapa yang mempengaruhi
dalam hal kecepatan reaksinya (Levenspiel,
dCA 1971), misalnya :
  kCA .C B 1. Luas permukaan zat
dt Suatu zat yang berbentuk serbuk
dCA mempunyai permukaan yang lebih luas
  k.dt jika dibandingkan zat tersebut dalam
C A.C B bentuk kepingan atau gumpalan yang
besar. Jika zat itu di reaksikan dengan
 dCA

    k.dt zat lain, maka bentuk serbuk akan
CA M  CA memiliki bidang sentuhan yang luas
untuk bertumbukan dengan zat lain untuk
A B
dCA  
M  CA dCA  k.t
 memungkinkan beraksi. Akibatnya reaksi
CA serbuk akan lebih cepat daripada reaksi
kepingan yang besar.
1 A B 2. Konsentrasi
   k.t

CA M  CA  CA M  CA Suatu larutan yang pekat atau
mempunyai konsentrasi yang tinggi
Apabila persamaan di atas dibuat menjadi :
1  AM  C A   B.C A
mengandung molekul-molekul yang lebih
rapat daripada larutan encer atau
Misal : CA = 0,maka mempunyai konsentrasi rendah. Molekul
1  AM  0  yang rapat yang letaknya berdekatan
tentu lebih mudah dan lebih sering
1 bertabrakan daripada molekul yang agak
A
M berjauhan, sehingga menyebabkan
Misal : CA = -M makin tinggi konsentrasi larutan reaktan,
1  B.CA maka makin besar pula kecepatan
reaksinya (berbanding lurus dengan
1 konsentrasi).
B
M
Penjabaran untuk persamaan di atas dapat
3. Suhu
diperoleh persamaan sebagai berikut:
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh suhu

CB0  CA0 
1
ln
1
CB0  CA0  CA  ln CB0  kt reaksi. Hal ini sesuai dengan persamaan
CA C A0 Arrhenius (Smith, 1981) & (Perry &
Green, 1970) k= A . e-E / RT. Dengan

54 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida
bertambahnya suhu reaksi maka energi bulan. Waktu yang diperlukan dalam
kinetik molekul – molekul akan menjadi penelitian meliputi waktu untuk persiapan
lebih besar. Akibatnya molekul-molekul bahan baku, peralatan, dan studi pustaka,
yang bereaksi menjadi lebih aktif melakukan percobaan pendahuluan,
bertabrakan hal ini berarti bahwa pengumpulan data percobaan, analisis data,
memperbesar suhu akan mengakibatkan serta waktu untuk penyusunan laporan
reaksi berlangsung dengan lebih cepat. penelitian.
4. Penambahan katalis Bahan yang digunakan dalam penelitian
Katalis merupakan zat yang dapat adalah tawas dengan kadar Al2(SO4)3 58 %,
mempercepat suatu reaksi tetapi tidak NH4OH dengan kadar 21%, dan aquades.
ikut bereaksi dalam suatu reaksi. Rangkaian peralatan proses yang digunakan
Penambahan katalisator memperkecil dalam penelitian ini sebagai berikut :
energi aktivasi, sehingga k menjadi lebih
besar sehingga mengakibatkan zat
bereaksi berlangsung cepat. Semakin Keterangan Gambar :
banyak jumlah katalisator yang 1. Kompor listrik
digunakan semakin banyak pula zat 2. Labu leher tiga
pereaksi yang dapat diaktifkan. 3. Pengaduk
5. Kecepatan pengadukan 4. Thermometer
Faktor tumbukan antara molekul yang 5. Pendingin bola
menyebabkan terjadinya reaksi dapat 6. Statif
dipengaruhi kecepatan pengadukan.
Pengadukan yang semakin cepat akan
menimbulkan tumbukan antar molekul Gambar 1. Rangkaian Alat Percobaan
yang semakin cepat sehingga kecepatan
reaksi semakin cepat pula. Sebelum penelitian, peralatan dirangkai
seperti Gambar 1. Bahan baku tawas
Penelitian ini bertujuan untuk dianalisa kandungan aluminiumnya
mempelajari kinetika reaksi pembuatan menggunakan Atomic Absorbtion
aluminium hidroksida dari tawas dan NH4OH. Spectroscopy (AAS). Penelitian dilakukan
Adapun variabel yang dipelajari adalah suhu dengan mereaksikan tawas dan amonium
operasi dan kecepatan pengadukan selama hidroksida dalam sebuah labu leher tiga
reaksi. Dari penelitian ini diharapkan dapat dengan kecepatan pengadukan, waktu, dan
diperoleh data kinetika reaksi pembentukan suhu reaksi yang tertentu. Campuran
aluminium hidroksida dari tawas dan NH4OH kemudian disaring yang bertujuan untuk
dengan memperhatikan beberapa variabel memisahkan endapan dari filtratnya. Endapan
yang berpengaruh terhadap reaksi tersebut tersebut diambil sebagai hasil setelah itu di
dengan cara melakukan percobaan yang panaskan dalam oven pada suhu tertentu
dilakukan di laboratorium yang kemudian data sampai beratnya konstan. Kemudian
dilakukan pengolahan untuk mendapatkan dilakukan analisa hasil penelitian untuk
konstanta kinetika reaksinya. Data yang mengetahui kadar aluminium yang
diperoleh dimanfaatkan untuk perancangan terkandung dengan alat AAS. Selanjutnya
alat atau perancangan reaktor untuk dilakukan analisa kualitatif dan analisa
pembentukan aluminium hidroksida. kuantitatif dari hasil percobaan untuk
Hipotesa dalam penelitian ini adalah mendapatkan konversi reaksi, kondisi operasi
bahwa aluminium hidroksida dapat dibuat yang optimum, dan konstanta kecepatan
dengan mereaksikan tawas dan NH 4OH. reaksi.
Semakin besar suhu maka nilai konstanta
kecepatan reaksi akan semakin besar. Hasil dan Pembahasan
Dari penelitian ini diharapkan dapat Hasil analisa penelitian dari kinetika
bermanfaat bagi kepentingan pembangunan reaksi pembuatan aluminium hidroksida dari
negara antara lain kemajuan industri-industri tawas dengan variabel suhu yang
yang menggunakan bahan aluminium menggunakan 25 gram tawas, 75 ml NH4OH
hidroksida sehingga akan menambah devisa dan kecepatan pengadukan 600 rpm, dapat
negara juga bagi ilmu pengetahuan. ditunjukkan pada grafik berikut :
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan
acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
Penelitian dilakukan di laboratorium
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta dengan waktu penelitian ± 4

Jurnal Teknologi, Volume 10 Nomor 1, Juni 2017, 53-58 55


Gambar 2. Grafik Hubungan antara Waktu Gambar 3. Grafik Hubungan antara
Reaksi (t, menit) dan Konversi Reaksi (%) Waktu Reaksi (t, menit) dengan y (ml-1)

Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa Dari Gambar 3 dapat dilihat grafik


semakin lama waktu reaksi dan semakin hubungan antara waktu dengan y merupakan
tinggi suhu reaksi, maka konversi akan garis lurus, sehingga dapat disimpulkan
semakin tinggi, hal ini disebabkan karena bahwa reaksi antara tawas dengan NH4OH
semakin lama waktu reaksi, maka dengan variabel suhu merupakan reaksi orde
kesempatan bereaksi antara tawas dengan dua (orde satu terhadap Al2(SO4)3 dan orde
NH4OH semakin besar, demikian juga dengan satu terhadap NH4OH).
semakin tingginya suhu proses maka konversi Untuk mengetahui orde reaksi dan
yang diperoleh akan semakin tinggi karena konstanta kecepatan reaksi dapat dicari
konstanta kecepatan reaksi semakin besar dengan membuat Tabel 3 dan grafik
pula. hubungan antara waktu (t, menit) dengan y
Dari Tabel 2 dibuat grafik hubungan (ml-1).
waktu (t,menit) dengan harga y (ml-1), yang Nilai konstanta kecepatan reaksi bisa
dapat dilihat pada Gambar 3. dihitung dengan metode least square dan
hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Hubungan antara Waktu (t, menit) dengan y (ml-1).


y= 1 C Bo  C Ao   C Ao 1  XA
ln
t, C Bo  C Ao  C Bo 1  XA
No
menit 35 40 45 50 55
1 20 0,02250 0,02550 0,02831 0,03103 0,03257
2 30 0,02510 0,03100 0,03256 0,03275 0,03356
3 40 0,02700 0,03251 0,03420 0,03598 0,03801
4 50 0,02850 0,03406 0,03541 0,03699 0,03940
5 60 0,03050 0,0338 0,03697 0,03899 0,04120

Tabel 3. Hubungan antara Suhu (T , 0C) bahwa suhu reaksi semakin tinggi maka
dengan Konstanta harga konstanta kecepatan reaksi semakin
Kecepatan Reaksi (ml-1/menit) besar, hal ini sesuai dengan persamaan
Suhu (T, oC) Konstanta Arrhenius (Smith, 1981) k= A . e-E / RT, yaitu
Kecepatan reaksi (mL- apabila suhu semakin tinggi maka harga
1/menit)
konstanta kecepatan reaksi akan bertambah
35 0,0001940 besar.
40 0,0001440 Hasil analisa penelitian dari kinetika
45 0,0002016
50 0,0002019
reaksi pembuatan aluminium hidroksida dari
55 0,0002310 tawas dan amonium hidroksida dengan
variabel kecepatan pengadukan yang
Dari Tabel 3 dapat dibuat Gambar 4 menggunakan tawas (Al2SO4) 25 gram,
yaitu grafik hubungan antara suhu reaksi amonium hidroksida (NH4OH ) 75 ml dan
(T,0C) dengan harga konstanta kecepatan suhu 55oC, dapat ditunjukkan pada tabel
reaksi (k) dalam satuan mL-1/menit. Data yang berikut :
diperoleh pada Gambar 4 menunjukkan

56 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida
Tabel 4. Daftar Hubungan antara Waktu Reaksi (t, menit) terhadap Konversi (x, %)
Konversi ( % )
No t, men
200 rpm 300 rpm 400 rpm 500 rpm 600 rpm

1 20 82,69 83,20 84,75 85,97 87,29


2 30 83,48 83,86 85,60 86,81 88,46
3 40 84,07 84,90 86,51 87,92 89,29
4 50 84,76 85,34 87,29 88,76 90,19
5 60 85,50 86,30 88,04 89,90 91,00

Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa tawas dan satu terhadap amonium


semakin lama waktu reaksi dan semakin hidroksida).
cepat pengadukan, maka konversi akan
semakin tinggi, hal ini disebabkan karena Tabel 6. Tabel Hubungan antara Kecepatan
semakin lama waktu reaksi, maka Pengadukan dengan Harga Konstanta
kesempatan bereaksi antara Tawas dengan Kecepatan Reaksi.
Amonium hidroksida semakin besar, demikian Kecepatan Harga konstanta
juga dengan semakin cepat pengadukan Pengadukan Kecepatan reaksi
maka konversi yang diperoleh akan semakin (rpm )
tinggi dan konstanta kecepatan reaksi 200 0,000110
semakin besar pula. 300 0,000114
Untuk mengetahui konstanta kecepatan 400 0,000166
reaksi dapat dicari dengan membuat Tabel 5 500 0,000211
dan Gambar 6 yaitu grafik hubungan antara 600 0,000231
waktu reaksi (t, menit) dan
Y =
1 C Bo  C Ao   C Ao 1  XA . Nilai konstanta kecepatan reaksi dapat
ln
C Bo  C Ao  C Bo 1  XA dihitung dengan metoda least square dan
hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6
dan dari tabel tersebut dapat dibuat grafik
Tabel 5. Hubungan antara Waktu Reaksi hubungan antara kecepatan pengadukan
(t, menit) dengan Y terhadap harga konstanta kecepatan reaksi.
Y
t, = 1 C  C Ao   C Ao 1  XA Pada Tabel 6 dan Gambar 5 menunjukkan
ln Bo bahwa semakin cepat pengadukan maka
No menit C Bo  C Ao  C Bo 1  XA
35 40 45 50 55
harga konstanta kecepatan reaksi semakin
1 20 0,0236 0,0253 0,0280 0,0295 0,0325 besar.
2 30 0,0246 0,0264 0,0287 0,0315 0,0335
3 40 0,0256 0,0277 0,0314 0,0344 0,0380
4 50 0,0270 0,0290 0,0320 0,0356 0,0394
5 60 0,0279 0,0297 0,0347 0,0380 0,0412

0.045
0.04
0.035
0.03
Y 0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 20 40 60 80
Gambar 5 . Grafik Hubungan antara
t, menit
Kecepatan Pengadukan (rpm) dengan Harga
Gambar 4. Grafik Hubungan antara Waktu Konstanta Kecepatan Reaksi (ml-1/menit)
Reaksi (t, menit) dan Y
Kesimpulan
Dari Gambar 4 dapat dilihat grafik hubungan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
antara waktu terhadap Y merupakan garis sebagai berikut :
lurus sehingga dapat di simpulkan bahwa 1. Aluminium hidroksida dapat dibuat
reaksi antara tawas dan amonium hidroksida dengan mereaksikan tawas dan NH4OH.
dengan variabel kecepatan pengadukan 2. Reaksi antara tawas dengan NH4OH
merupakan reaksi orde dua (satu terhadap merupakan reaksi orde dua (orde satu

Jurnal Teknologi, Volume 10 Nomor 1, Juni 2017, 53-58 57


terhadap Al2 ( SO4 )3 dan orde satu DAFTAR PUSTAKA
terhadap NH4OH ). Chang, R. (1980). Industrial Chemicals 4 ed.
3. Pada kinetika reaksi pembuatan Los Angeles: Departement of
aluminium hidroksida dari tawas dengan Chemical, Williams College.
penambahan NH4OH, semakin besar Kirk, R. E., & Othmer, D. F. (1964).
suhu maka harga konstanta kecepatan Encyelopedia of Chemical
reaksi akan semakin besar. Technology. New York: The
4. Pada kinetika reaksi pembuatan International Publisher of John Willey
aluminium hidroksida dari tawas dan and Sons Inc.
amonium hidroksida, semakin cepat Levenspiel, O. (1971). Chemical Reaction
pengadukan maka harga konstanta Engineering, 2 ed. Departement of
kecepatan reaksi yang diperoleh akan Chemical Engineering, Oregon State
semakin besar. University: New York.
5. Dalam penelitian ini digunakan tawas Perry, R. H., & Green. (1970). Chemical
(AL2(SO4)3) sebanyak 25 gram, NH4OH Reaction Hand Book. New York: Mc
sebanyak 75 ml, pada kecepatan Graw – Hill International Edition.
pengadukan 600 rpm pada suhu 55 0C Raharja, A. (1985). Teknologi Penjernihan Air
(suhu tertinggi dalam penelitian ini), dan Perekembangan Teknik
diperoleh konstanta kecepatan reaksi Koagulasi, Ed I. Jakarta: P.T. Perintis
2,31 x 10-4 (mL-1/menit). Anugrah Water Treatment Chemical.
Smith, J. M. (1981). Chemical Engineering
Kinetics. US: McGraw-Hill Inc.

58 Purwanti, Ani, Evaluasi Kinetika Reaksi Pembuatan Aluminium Hidroksida dari Tawas dan
Amonium Hidroksida

Anda mungkin juga menyukai