Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

KAJIAN FISIKA SEKOLAH I


‘HUKUM NEWTON’

Dosen Pengampu :
Dr. Jeane Verra Tumangkeng, M.Si
Dr. Jeanne Rende, M.Si

Di susun oleh:
Bill Ryan Lucas (22 505 003)
Graceila Melody Lomban (22 505 015)
Brenda Nyanyi (22 505 016)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KEBUMIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita naikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberikan Hikmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kajian Fisika Sekolah 1 : Hukum
Newton” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Kajian Fisika Sekolah 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Hukum Newton di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Dalam penulisan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Enci Dr. Jeane Verra
Tumangkeng, M.Si dan Enci Dr. Jeanne Rende, M.Si selaku Dosen Kajian Fisika Sekolah 1 yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna, karena itu sebagai pembaca dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun. Agar supaya di penulisan makalah yang lain dapat
semakin disempurnakan.

Tondano, 28 Febuari 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 5
A. Peta Konsep ........................................................................................................................................... 5
B. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi .............................. 5
C. Isi Materi ................................................................................................................................................ 6
A. Benda Bergerak : .............................................................................................................. 6
B. Jenis – Jenis Gaya : ........................................................................................................ 13
C. Contoh Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari......................................................... 24
D. Soal-Soal Uji Kompetensi .................................................................................................................. 25
E. Kunci Jawaban Uji Kompetensi ........................................................................................................ 29
F. Referensi Soal ...................................................................................................................................... 39
G. Kelebihan dan Kekurangan Buku yang Dikaji ................................................................................ 40
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 41
A. Ringkasan ............................................................................................................................................. 41
B. Saran ..................................................................................................................................................... 41
GLOSARIUM........................................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar
bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan.
Fisika mempelajari materi, energi, danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat
makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat
mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan
perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi.
Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan
ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu
kesehatanmembentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi
membentuk geofisika, dan lain-lain.
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-
pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan
lain-lain. Bidang ilmu ini telah dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman
Galileo dan Newton. Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai
sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya,
pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar
mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu
kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita
mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau
berpindah tempat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Newton?
2. Apa bunyi pada Hukum I Newton?
3. Apa bunyi pada Hukum II Newton?
4. Apa bunyi pada Hukum III Newton?
5. Apa saja Penerapan Hukum Newton dalam kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5. Untuk mengetahui Penerapan Hukum Newton dalam Kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peta Konsep

Hukum I Newton

Benda Bergerak Hukum II Newton

Hukum III Newton


Hukum Newton

Gaya Berat

Jenis-Jenis Gaya Gaya Normal

Penerapan Hukum-
Hukum Newton Gaya Gesek

B. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

b. Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi


NO Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis interaksi gaya serta 1.Menjelaskan dan menyebutkan contoh
hubungan antara gaya, massa, dan Hukum Newton I
gerakan benda pada gerak lurus 2.Menjelaskan Hukum Newton I dalam
Kehidupan sehari-hari
3.Menjelaskan dan menyebutkan contoh
Hukum Newton II
4.Menjelaskan Hukum Newton II dalam
Kehidupan sehari-hari
5.Menjelaskan dan menyebutkan contoh
Hukum Newton III
6.Menjelaskan Hukum Newton III dalam
Kehidupan sehari-hari
4.7 Melakukan percobaan berikut presentase 1.Melakukan perhitungan pada Hukum
hasilnya terkait interaksi gaya serta Newton I,II,III
hubungan gaya,massa, dan percepatan 2.Mengaplikasikan Hukum Newton I,II,III
dalam gerak lurus serta makna fisisnya dalam persoalan sehari-hari

C. Isi Materi

A. Benda Bergerak :

Hukum Newton :

Suatu benda yang mula-mula diam, akan dapat bergerak karena adanya pengaruh gaya-gaya yang
bekerja pada benda. Ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhitungkan penyebab
dari gerak benda tersebut dinamakan dinamika. Orang yang sangat berjasa dalam kajian tentang
dinamika adalah Isaac Newton. Oleh karena itu, namanya digunakan sebagai simbol satuan dari
gaya. Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton menjelaskan tiga hukum tentang gerak, yaitu hukum |
Newton, hukum II Newton, dan hukum III Newton.

Hukum pertama, memperkenalkan konsep kelembaman yang telah diusulkan sebelumnya oleh
Galileo. Hukum kedua, menghubungkan percepatan dengan penyebab percepatan, yakni gaya.
Hukum ketiga,merupakan hukum mengenai aksi-reaksi. Newton menuliskan ketiga hukum
geraknya dalam sebuah buku yang terpenting sepanjang sejarah, yakni Philosophiae Naturalis
Principia Mathematica, yang dikenal sebagai principia.

1. Hukum Newton 1

Bunyi Hukum Newton I adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak
lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”. Jika resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda bernilai 0 maka benda yang awalnya diam akan tetap diam dan untuk
benda yang awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.

Setiap benda pada prinsipnya bersifat lembam, artinya bahwa benda itu mempunyai sifat untuk
mempertahankan keadaannya. Sebuah benda dalam keadaan diam mempunyai kecenderungan
untuk tetap diam dan jika benda sedang bergerak mempunyai kecenderungan untuk tetap bergerak.
Sifat yang dimiliki oleh benda tersebut disebut dengan sifat kelembaman atau sifat inersia.

Sumber: motorcyclenews.com
Badan pengendara sepeda motor
terdorong ke depan saat kendaraan
tiba-tiba direm secara mendadak

Kecenderungan benda yang akan tetap diam atau akan tetap bergerak dirumuskan oleh Isaac
Newton sebagai Hukum I Newton. Menurut hukum I Newton, jika resultan dari gaya-gaya yang
bekerja pada benda adalah nol, benda tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus. Bunyi
hukum Newton adalah "Setiap benda akan diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya
yang bekerja pada benda itu sama dengan nol".

Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam akan terus
diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap."
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
ΣF = 0 untuk benda
Untuk benda diam atau lurus beraturan

Jumlah gaya F = 0
Dimana :
F = gaya (N)

Rumus :
∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)
Keterangan:

Benda diam v = 0 m/s


Benda bergerak lurus beraturan (v = konstan)

Contoh :
Sebuah kardus penuh buku diletakkan di atas meja. Jika berat kardus 10 N, berapakah gaya yang
dilakukan oleh meja terhadap kardus tersebut?
Penyelesain: Soal tersebut dapat digambar sebagai berikut.

Gaya yang dilakukan oleh meja terhadap kardus adalah N atau disebut gaya normal, sedangkan
gaya kardus terhadap meja adalah gaya berat atau w.
ΣΕ = 0
N-w=0
N=w
Jadi, gaya yang dilakukan oleh meja terhadap kardus adalah 10 N

2. Hukum II Newton

Bunyi Hukum Newton II adalah "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya
(resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya".
Hukum II Newton berisi tentang hubungan antara gaya yang bekerja pada sebuah benda dan
percepatan yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. Perhatikan gambar 6.4. Sebuah kotak didorong
di atas lantai yang licin (gaya gesek diabaikan) dengan gaya F, ternyata dihasilkan percepatan
sebesar a. Saat gaya dorong terhadap kotak diperbesar menjadi dua kali semula ((2F), ternyata
percepatan yang dihasilkan juga dua kali semula (2a). Ketika gaya dorong ditingkatkan menjadi
tiga kali semula (3F), ternyata percepatan yang dihasilkan juga menjadi tiga kali semula. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus dengan besarnya resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda, atau dapat dituliskan sebagai berikut. F=a

Sumber: dokumen penerbit


jika resultan gaya yang berkerja pada suatu benda sama dengan nol, benda tidak memiliki
percepatan.

ΣΕ = 0
ma=0→a=0;v = 0 atauv = konstan

Hukum II Newton juga digunakan untuk mengetahui keadaan gerak benda. Perhatikan gambar 6.6,
pada sebuah balok dengan massa m bekerja dua buah gaya F, dan F₂ berlawanan arah. Jika F, >
F₂, benda akan bergerak dengan

𝛴𝐹 𝐹1−𝐹2
percepatan a = = ke arah kanan. Jika F₁ = F₂ . benda tidak memiliki percepatan karena
𝑀 𝑀
F=0 atau

𝛴𝐹 𝐹1−𝐹2 0
a= = = 𝑀 = 0. Jadi, terdapat keterkaitan yang erat antara hukum I Newton dan hukum
𝑀 𝑀
II Newton.
Rumus :

Rumusnya adalah a= ∑F/m atau ∑F = m a


keterangan:
a = percepatan benda∑F = resultan gayam = massa benda
Contoh soal :
1. Sebuah bola bermassa 450 gram dipukul dengan gaya 2 N. Akibatnya benda yang semula diam
menjadi bergerak. Percepatan gerak benda tersebut adalah ….
Pembahasan:
m = 450 gr = 0,45 kg
F=2N
Jawab:
Untuk mencari percapatan gerak bola, gunakan persamaan hukum newton 2 berikut ini.
F=ma
2=(0,45)a
a=4,44 m/s²
Jadi, percepatan gerak bola tersebut adalah 4,44 m/s2.

2. Hukum III Newton

Bunyi Hukum Newton III adalah “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan
arah”. Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah berkebalikan,
dan segaris

Hukum III Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya memengaruhi gerak.
Perhatikan gambar 6.7, pada gambar tersebut seorang anak sedang berdiri di dekat sebuah dinding
kemudian anak tersebut mendorong dinding dengan tangannya, sehingga badan anak tersebut
terdorong ke belakang.
Sumber : Dokumen penerbit

Tangan memberikan gaya pada dinding, tetapi dinding tersebut memberikan gaya kembali kepada
tangan. Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama. Dengan
demikian dapat disimpulkan sebagai berikut. "Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda
kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawaan arah terhadap
benda pertama". Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum III Newton atau disebut sebagai
hukum gaya aksi-reaksi. Semakin besar gaya aksi yang diberikan semakin besar pula gaya reaksi
yang diberikan. Secara matematis, hukum III Newton dirumuskan sebagai berikut.

Faksi =-Freaksi

Tanda negatif menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif, sedangkan Freaksi bertanda negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya aksi dan gaya reaksi berlawanan arah. Syarat pasangan gaya
aksi-reaksi adalah sebagai berikut.

a. Gaya aksi-reaksi bekerja ada dua benda yang berbeda.


b. Besarnya gaya aksi-reaksi adalah sama tetapi arahnya berlawanan.
c. Gaya reaksi timbul secara berpasangan (tidak ada gaya aksi tanpa gaya reaksi dan sebaliknya).

Perhatikan gambar 6.8. Buku akan menekan meja dengan gaya vertikal ke bawah yang besarnya
sama dengan berat buku. Meja memberikan gaya dorong (N) kepada buku dengan gaya yang sama
besar dengan gaya gravitasi bumi (w) sehingga jumlah kedua gaya yang bekerja pada buku sama
dengan nol. N positif karena arahnya ke atas, sedangkan w negatif karena arahnya ke bawah.
Namun jika ditinjau dari pengertian aksi- reaksi, contoh ini bukan merupakan pasangan aksi-reaksi
karena gaya tidak bekerja pada dua benda yang berbeda
Selanjutnya, perhatikan buku di samping, terlihat buku menekan meja memberikan gaya aksi yang
arahnya ke bawah. Sebagai reaksinya, meja menekan buku yang arahnya ke atas. Kedua gaya ini
(gaya tekan meja pada buku dan gaya tekan buku pada meja) besarnya sama dan berlawanan arah,
serta merupakan interaksi antara dua benda yang berbeda. Oleh karena itu, pasangan gaya ini
merupakan aksi-reaksi.

Rumus :

F aksi = - F reaksi
Keterangan: tanda minus (-) menunjukkan bahwa kedua gaya berlawanan arah.

Contoh soal :

Gaya F bekerja pada benda yang bermassa m menghasilkan percepatan 6m/s2. Jika gaya yang diberikan
pada benda sebesar 12 N, maka berapa massa benda tersebut?

Penyelesaian:

F = 12 N
a = 6 m/s2
F = ma
12 = m(6)
m = 12/6 = 2kg
B. Jenis – Jenis Gaya :

Baik hukum I maupun hukum II Newton terdapat notasi ΣF, yang menyatakan resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda atau sistem benda. Resultan gaya adalah suatu gaya tunggal yang
ekuivalen dengan semua gaya yang bekerja pada suatu benda atau sistem yang ditinjau. Jadi, perlu
bagi Anda untuk mengenal berbagai jenis gaya yang bekerja pada suatu benda. Ada empat jenis
gaya yang biasa bekerja pada suatu benda, yaitu gaya berat, gaya normal, gaya gesekan, dan gaya
tegangan tali. Gaya berat dan gaya gesekan telah diperkenalkan di SMP. Dalam subbab ini, kita
juga akan membahas gaya-gaya apa saja menimbulkan gaya sentripetal, yaitu gaya yang
menyebabkan yang suatu benda dapat mengalami gerak melingkar.

1. Gaya Berat

Gaya berat sering disebut berat. Di SMP Anda telah dapat membedakan antara massa dan berat.
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda atau massa adalah
ukuran kelembaman (kemampuan mempertahankan keadaan gerak) suatu benda. Semakin banyak
materi yang dikandung suatu benda, semakin besar massanya. Banyak materi dalam 2 kg gula
sama dengan 2 kali banyak materi dalam 1 kg gula. Ketika sebongkah batu bermassa 1 kg dibawa
oleh astronaut dari Bumi ke Bulan atau ke Mars , banyaknya materi yang terkandung dalam baru
tersebut tidak berubah. Oleh karena itu, massa benda adalah tetap di lokasi atan di mana saja di
alam semesta ini. Berat (diberi lambang w dari kata "weight") adalah gaya gravitasi bumi yang
bekerja pada suatu benda. Bagaimanakah hubungan antara massa dan berat? Jika suatu benda
dilepaskan dari ketinggian tertentu, benda akan jatuh. Jika hambatan angin diabaikan, satu-satunya
gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi Bumi (berat benda). Benda akan mengalami
gerak jatuh bebas dengan percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Dengan
menggunakan hukum II Newton pada benda jatuh bebas ini, diperoleh hubungan antara berat dan
massa.

ΣF=ma
Kedua, percepatan gravitasi di suatu planet bergantung pada jaraknya dari pusat planet. Semakin
jauh dari pusat planet, semakin berkurang percepatan gravitasinya. Oleh karena itu, semakin jauh
dari pusat planet, semakin berkurang berat benda. Misalnya, berat 1 kg paku di atas permukaan
Bumi adalah 9,8 N. Di ketinggian 1.000 km di atas permukaan Bumi, berat paku adalah 7,3 N. Di
ketinggian 5.000 km, berat paku adalah 3,1 N.
Rumus berat :

w = m.g
Keterangan:
Berat benda (N) = w
Massa benda (kg) = m
Percepatan gravitasi (m/s2) = g
Ke manakah arah gaya berat? Berat adalah gaya gravitasi bumi (sering disebut gaya tarik Bumi)
sehingga vektor berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan Bumi menuju ke pusat Bumi
(lihat Gambar 7.14). Dengan demikian, vektor berat suatu benda di Bumi selalu kita gambarkan
berarah tegak lurus ke bawah di mana pun posisi benda diletakkan, apakah pada bidang horizontal,
pada bidang miring, ataukah pada bidang tegak (lihat Gambar 7.16). Percepatan gravitasi di
permukaan Bumi secara rata-rata adalah 9,8 m/s². Jika Persamaan (7-4) kita aplikasikan pada 1 kg
buah melon, kita peroleh berat melon sebesar 9,8 N (lihat Gambar 7.15).
sumber : dokumen penerbit

Dalam bab ini, percepatan gravitasi g suatu planet dianggap konstan, walaupun sebenarnya
tidaklah demikian.
Pertama, percepatan gravitasi g bergantung pada planet tempat benda berada. Oleh karena itu,
berat benda juga bergantung pada planet tempat benda berada. Berat buah melon sangat berbeda
ketika berada di Bumi, di Bulan, atau di luar angkasa. Di permukaan Bumi, berat 1 kg buah melon
adalah 9,8 N. Di permukaan Bulan, beratnya hanya kira-kira 1,5 N. Hal ini disebabkan percepatan
gravitasi Bulan kali percepatan gravitasi Bumi. Di luar angkasa, yang jauh dari planet manapun,
percepatan gravitasi hampir nol sehingga menyebabkan berat 1 kg buah melon hampir nol. Kita
katakan bahwa buah melon tersebut kehilangan berat. Penjelasan tersebut ditunjukkan dengan baik
oleh ilustrasi pada Gambar 7.17.

sumber : dokumen penerbit


Kedua, percepatan gravitasi di suatu planet bergantung pada jaraknya dari pusat planet. Semakin
jauh dari pusat planet, semakin berkurang percepatan gravitasinya. Oleh karena itu, semakin jauh
dari pusat planet, semakin berkurang berat benda. Misalnya, berat 1 kg paku di atas permukaan
Bumi adalah 9,8 N. Di ketinggian 1.000 km di atas permukaan Bumi, berat paku adalah 7,3 N. Di
ketinggian 5.000 km, berat paku adalah 3,1 N.

Contoh soal :

Sebuah kelapa mempunyai massa 2 kg. Berapakah berat kelapa, jika percepatan gravitasi di
tempat itu 9,8 m/s2?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: w = …?
Jawab:
Untuk mencari berat benda, gunakan persamaan:
w = mg
w = 2 kg × 9,8 m/s2
w = 19,6 N
Jadi, berat kelapa tersebut adalah 19,6 N.

2. Gaya Normal

Gaya normal didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan
yang bersentuhan dengan arah selalu tegak lurus pada bidang sentuh. Buku yang dilepas di udara
akan jatuh karena pada buku

hanya bekerja gaya gravitasi Bumi, yaitu gaya tarik Bumi pada buku F buku bumi , Gaya ini diberi
nama berat buku w (lihat Gambar 7.18a).
Reaksi dari F, buku.bumi yaitu F bumi,buku . bekerja pada Bumi.

Sumber : dokumen penerbit

Mengapa buku yang diletakkan di atas meja tidak jatuh? Tentu saja karena ada gaya lain yang
mengimbangi berat buku w agar buku tidak jatuh. Buku bersentuhan dengan meja sehingga pada
buku (tepatnya pada bidang sentuh buku-meja) bekerja gaya Fukumeja yang arahnya tegak lurus
pada bidang sentuh buku-meja, yaitu vertikal ke atas. Gaya inilah yang disebut gaya normal, diberi
lambang N (dari kata "normal" yang artinya tegak lurus bidang). Sementara itu, pada buku bekerja
dua gaya, yaitu w dan N yang berlawanan arah dan sama besarnya (N= w). Kedua gaya tersebut
membentuk keseimbangan pada buku sehinggah buku tidak jatuh (lihat Gambar 7.18b)
Perhatikan secara saksama, gaya N Fbuku,meja dan gaya W=buku,bumi tetapi N dan w bukanlah
pasangan aksi-reaksi karena = keduanya bekerja pada benda yang sama. Reaksi dari F adalah F
adalah F bumi,buku meja.buku bekerja pada Bumi, sedangkan reaksi dari F bekerja pada meja
(lihat Gambar 7.18c). buku,bumi buku.meja

Rumus gaya normal :


Bidang Horizontal : N = w
Bidang miring : N = w cos α
Bidang Vertikal : N = F

sumber: dakumen penerbit


Perhatikan, gaya normal N bekerja pada bidang sentuh antara dua benda yang saling bersentuhan
dan arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara dua benda adalah
horizontal arah gaya normal N adalah vertikal (lihat Gambar 7.19a dan 7.19b). Jika bidang sentuh
vertikal, arah gaya normal N adalah horizontal (lihat Gambar 7.19c). Jika bidang sentuh miring
membentuk sudut terhadap horizontal, arah gaya normal N juga miring (lihat Gambar 7.19d).

Contoh :

Seorang teman memberi Anda sekotak cokelat khusus dengan massa 10 kg sebagai hadiah
ulangtahun Anda. Kotak tersebut diletakkan di atas meja. Percepatan gravitasi g = 9,8 m/s². a)
Tentukan berat kotak cokelat dan gaya normal yang bekerja padanya. b) Jika teman Anda menekan
kotak ke bawah dengan gaya 40 N, tentukan gaya normal yang bekerja pada kotak. c) Jika teman
Anda menarik kotak ke atas dengan gaya 40 N, tentukan gaya normal yang bekerja pada kotak.

Jawab:

sumber : dokumen penerbit

m= 10 kg; g = 9,8 m/s².


a) Untuk kotak yang terletak pada meja dan tidak diberi gaya luar, hanya ada dua gaya yang
untuk Berat pada kotak . kedua gaya tersebut adalah berat kotak w dan gaya normal N . (
lihat gambar 7.20a ) . tetapkan arah sebagai arah positif . kotak diam sehinggah berlaku
persamaan berikut .

ΣΕy = 0
+N-w=0
N=w
= 98 N

b) Untuk teman Anda yang menekan kotak ke bawah dengan gaya P 40 N, terdapat tiga gaya
yang bekerja pada kotak . yaitu w , N , dan P . ( Lihat gambar 7.20b ) . kotak tetap diam
sehinggah berlaku persamaan berikut :

ΣΕy = 0
+N-w-P-
N- w – P = 0
N= w + P
= 98+ 40
= 138 N

c) Untuk teman Anda yang menarik kotak ke atas, P bertanda positif (lihat Gambar 7.20c),
Kotak tetap diam sehingga berlaku persamaan berikut.
ΣΕy = 0
+N + P – w = 0
N=w -P
= 98-40
= 58 N

3. Gaya Gesekan

Gaya gesekan termasuk gaya sentuh, yang muncul jika permukaan dua benda bersentuhan
langsung secara fisik. Arah gaya gesekan searah dengan permukaan bidang sentuh dan berlawanan
dengan kecenderungan arah gerak. Di SMP telah Anda ketahui bahwa gaya gesekan bekerja ketika
benda bergerak di udara, di air, ataupun meluncur di atas benda padat lainnya. Anda juga telah
mengetahui bahwa untuk benda yang bergerak melalui udara, gaya gesekan udara pada benda
bergantung pada luas benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh,
semakin besar gaya gesekan udara pada benda. Konsep tersebut dimanfaatkan oleh penerjun yang
membuka parasutnya untuk memperlambat gerak jatuhnya. Namun, untuk benda padat yang
meluncur di atas benda padat lainnya, luas bidang sentuh ternyata tidak memengaruhi besar gaya
gesekan. Dengan demikian, gaya gesekan antara balok dan lantai sama besar, baik balok berdiri
pada lantai dengan luas bidang sentuh besar ataupun dengan luas bidang sentuh kecil.

Letakkan sebuah buku teks yang tebal di atas meja datar. Dorong buku tersebut dengan gaya P
mulai dari nol dan perbesar secara berangsur seperti pada Gambar 7.21a. Begitu Anda mulai
memberi gaya P, pada buku akan bekerja gaya gesekan f yang melawan dorong Anda. Selama
buku belum bergerak, gaya gesekan yang bekerja pada buku adalah gaya gesek statis (lambang f).
gaya Begitu buku bergerak, gaya gesekan yang bekerja pada buku adalah gaya gesekan kinetis
(lambang f).

Hasil percobaan Anda akan menunjukkan bahwa gaya gesekan statis semakin besar mulai dari 0
sampai mencapai nilai maksimum maks Kemudian benda mulai bergerak dan besar gaya gesekan
turun ke suatu nilai konstan, yaitu gaya gesekan kinetis f. Hasil percobaan tersebut ditunjukkan
oleh grafik gaya gesekan f terhadap gaya dorong P pada Gambar 7.21b.
Rumus Gaya Gesekan :

Berdasarkan percobaan diperoleh hasil pendekatan yang cukup baik, yaitu baik fmaks maupun f
adalah sebanding dengan gaya normal yang bekerja pada buku. Hasil pengamatan terhadap
percobaan dapat kita simpulkan sebagai berikut.

Besar gaya gesekan statis antara dua permukaan yang bersentuhan dapat memiliki nilai-nilai
berikut.

Fs ≤ us N

dengan tetapan tanpa dimensi u disebut koefisien gesekan statis dan N adalah besar gaya normal.
Tanda kesamaan digunakan ketika buku tepat akan bergerak sesuai dengan persamaan berikut.

Fs = Fs , maks = us N

Tanda ketidaksamaan ≤ digunakan untuk gaya dorong yang diberikan kurang dari nilai ini.

Keterangan :
f: Gaya gesek (newton)/N
µ: Koefisien gaya gesek
N : gaya normal (newton)/N

Contoh soal :

Terdapat dua balok A & B terletak berhimpitan. Keduanya memiliki massa 50 kg dan 25 kg berada
pada lantai licin horizontal. Jika ada gaya dikenakan terhadap balok A sebesar 150 N, berapa
percepatan kedua balok tersebut?
Penyelesaiannya:

4. Gaya Tegangan Tali :

Tegangan tali adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut tegang.
Misalnya, benda A, B, dan C yang terletak di atas lantai dihubungkan dengan dua utas tali berbeda.
Jika benda C ditarik dengan gaya P (lihat Gambar 7.22), benda A dan B ikut tertarik. Hal tersebut
karena ketika benda C ditarik, tali 1 dan 2 tegang. Pada kedua ujung tali yang tegang timbul
tegangan tali (diberi lambang 7). Jika tali dianggap ringan (beratnya dapat diabaikan), gaya
tegangan tali pada kedua ujung tali untuk tali yang sama dianggap sama besar. Misalnya, pada
Gambar 7.22, benda A dan B dihubungkan oleh tali yang sama (sebut tali 1). Oleh karena itu,
tegangan pada kedua ujung tali 1 sama besar, yaitu T,.

Rumus Tegangan Tali :

Tegangan tali dapat diukur berdasarkan arah dan jenis bendanya. Namun, rumus dasar tegangan
tali dapat diuraikan sebagai berikut:

T = (m × g) + (m × a)

Keterangan:

T: Tegangan
m: Massa benda
g: Percepatan gravitasi yaitu 9.8 m/s2
a: Percepatan benda dalam m/s2

Sebuah elevator, massa 400 kg, bergerak vertikal ke atas dari keadaan diam dengan percepatan
tetap sebesar 2 m/s2. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2, tegangan tali penarik elevator adalah ….

• Pembahasan:

M= 400 kg, a = 2 m/s2, dan g = 9,8 m/s2. Maka penyelesaiannya:

∑F = m a

T–w=ma

T=w+ma

T = (mxg) + (mxa)

T = (a + g)m = (2 + 9,8) × 400 = 4.720 N

Jadi, tegangan talinya adalah 4.720 N

5. Konsep Gaya Sentripetal

Pada bab 6 sub bab B telah Anda ketahui bahwa suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
mengalami percepatan dengan arah tegak lurus terhadap vektor kecepatan menuju ke pusat
lingkaran. Percepatan ini disebut percepatan sentripetal (diberi lambang a) dan besarnya
dinyatakan oleh persamaan berikut.

𝑣2
as = = w2 = r
𝑟

Telah Anda ketahui juga bahwa percepatan selalu ditimbulkan oleh gaya. Dengan demikian,
percepatan sentripetal a, pastilah disebabkan oleh gaya sentripetal (diberi lambang F). Sesuai
dengan hukum II Newton, hubungan antara percepatan sentripetal a, dan gaya sentripetal F adalah
sebagai berikut.

Fs = ma
𝑚𝑣2
Fs = = mw2
𝑟

Arah percepatan sentripetal tegak lurus terhadap vektor kecepatan, yaitu menuju ke pusat lingkaran
sehingga arah gaya sentripetal juga tegak lurus terhadap vektor kecepatan, yaitu menuju ke pusat
lingkaran.
- Asal Gaya Sentripetal

Seperti telah Anda ketahui bahwa suatu benda bergerak melingkar karena adanya resultan gaya
yang menuju pusat lingkaran. Oleh karena itu, pada setiap persoalan gerak melingkar, kita harus
dapat menunjukkan asal resultan gaya yang menuju ke pusat lingkaran. Resultan gaya inilah yang
berfungsi sebagai gaya sentripetal yang memenuhi Persamaan (7-8b). Misalnya, ketika Anda
memutar tali dan pada ujung tali lain terhubung bola m, bola dapat bergerak melingkar karena
pada bola bekerja gaya tegang tali T, yang akan berfungsi sebagai gaya sentripetal seperti
ditunjukkan pada Gambar 7.23. Dengan demikian berlaku persamaan berikut.

Sumber : dokumen penerbit


C. Contoh Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1) Contoh penerapan Hukum I Newton, yaitu pada saat kita sedang naik bus yang bergerak dengan
kecepatan tetap (konstan). Tubuh kita ada pada posisi duduk nyaman. Namun, ketika supir bus
mengerem mendadak. Maka, otomatis tubuh kita pada saat itu akan terdorong ke depan.

2) Contoh dari Hukum II Newton ini, misalnya kamu punya sebuah mobil mainan. Lalu, kamu
menarik mobil mainan itu. Maka mobil tersebut akan mulai bergerak. Semakin kuat kamu
menariknya, akan semakin cepat mobil itu bergerak. Hal ini sesuai dengan pernyataan
bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada benda, maka percepatan benda juga semakin
besar.

3) Contoh dari Hukum III Newton ini adalah pada saat kamu mendayung perahu. Coba perhatikan
deh. Sewaktu kamu menggerakkan dayung ke arah belakang, perahu yang kamu kendarai akan
bergerak ke depan. Hal ini terjadi karena ada gaya aksi yang kita berikan melalui dayung (kita
mendayung adalah gaya aksi), sehingga perahu akan memberikan gaya reaksi yang sama besar
tetapi arahnya berlawanan, yaitu dengan bergerak ke depan.
D. Soal-Soal Uji Kompetensi

1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkanpada


atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

2. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi seperti yang
diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini. Jika sistem itu diam, maka berapakah gaya F?

3. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada
saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat dengan kecepatan tetap.
g = 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat diabaikan maka berapakah massa
beban tersebut?

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 50 m/s . Tiba-tiba di rem sehingga dalam waktu
6s kecepatannya menjadi 20m/s . Kemudian berhenti, Berapakah waktu yang diperlukan
mobil dari saat di rem hingga berhenti!

5. Sebuah motor dengan kelajuan awal 72 km/jam, kemudian di rem hingga berhenti pada
jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang
diberikan pada motor tersebut!

6. Kecepatan sebuah truk bertambah dengan tetap 6m/s menjadi 20 m/s sewaktu menempuh
jarak 70m. Tentukan waktu tempuh truk tersebut!

7. Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
8. Diketahui: mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = ...?

9. Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30°. Jika
Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang
harus diberikan oleh Ucok?

10. Benda dengan massa 5 kg yang mula – mula diam di kerjakan gaya konstan sebesar 10 N.
Berapa percepatan benda tersebut?
11. Sebuah mobil truk yang massanya 10.000 kg bergerak dengan kecepatan 20 m/s Mobil di
rem dan dalam waktu 20 s mobil tersebut berhenti. Gaya rem yang bekerja pada mobil
tersebut hingga berhenti adalah...

12. Sebuah balok ditempatkan pada bidang miring licin. Sudut yang dibentuk oleh kemiringan
bidang adalah 30°. Jika panjang bidang miring adalah 10 meter, tentukanlah waktu yang
dibutuhkan oleh benda tersebut saat tiba di ujung bidang miring.

13. Seseorang bermassa 50 kg bediri didalam sebuah lift yang sedang bergerak ke atas dengan
percepatan 5ms-2. Jika percepatan gravitasi bumi adalah g = 10ms-2. Berapakah gaya tekan
kaki orang tersebut di atas lift?

14. Sebuah benda massanya 1 kg. Jika pengaruh percepatan gravitasi bumi pada benda adalah
9,8 ms-2. Tentukanlah berat benda.

15. Sebuah benda bermassa 1 kg mula-mula bergerak mendatar dengen kecepatan 10 m/s.
Kemudian diberi gaya konstan 2 N selama 5 s searah dengan arah gerak benda. Besar
kecepatan benda setelah 10 s adalah....
16. Dua benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 6 kg diikat dengan tali melalui
katrol yang licin seperti pada gambar berikut.

Mula-mula benda B ditahan kemudian dilepaskan. Jika percepatan gravitasi 10m/s²


percepatan benda B adalah....
17. Jika permukaan meja licin dan massa katrol diabaikan, maka sistem benda akan bergerak
dengan percepatan sebesar...

18. Sebuah gaya yang besarnya 10 N bekerja pada sebuah benda yang massanya 2kg. tentukan
percepatan yang ditimbulnya oleh gaya pada benda tersebut.

19. Sebuah benda dengan massa m diberi gaya F sehingga bergerak. Jika gaya gesekan antara
benda dengan lantai sama dengan fk’ percepatan gerak benda adaah....

20. Seorang anak yang tidak sengaja menendang batu saat berjalan, sehingga mengakibatkan
kaki nya sakit. peristiwa ini menunjukkan penerapan dari hukum ?

21. Sebuah pesawat terbang dengan massa 20 x 10^3 kg mendarat pada landasan dengan
kecepatan horizontal 90 m/s. Jika pesawat setelah menempuh jarak 100 m, hitung gaya
pengereman yang bekerja pada pesawat tersebut.

22. Pada suatu gaya hambatan udara 250 N bekerja ada seorang penerjun payung jika massa
penerjun beserta payungnya sebesar 75 kg, berapa percepatan jatuh kebawah yang dialami
penerjun pada saat itu?

23. Sebuah partikel yang bermassa 2 kg bergerak lurus menyusuri sumbu X dengan besar
kecepatan mula-mula 3 m/s searah sumbu X positif. Jika gaya 6 N searah sumbu X negatif
bekerja pada partikel tersebut selama 3 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya.

24. Menurut suatu model sederhana jantung mamalia, pada setiap detik jantung, kira-kira 20 g
darah dipercepat dari 0,25 menjadi 0,35 m/s dalam waktu 0,10 s. Hitung besar gaya yang
dikerjakan otot jantung mamalia.

25. Suatu tali dengan panjang 0,80 m dapat mengerjakan gaya sebesar 4 N . Tanpa putus tali
tersebut digunakan untuk mengayunkan suatu benda bermassa 0,50 kg dalam suatu
lingkungan horizontal. Tentukan periode minimum agar benda dapat diayun tanpa
menyebabkan tali putus.

26. Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak
dengan percepatan 3,5 m/s 2 , maka tentukan massa truk tersebut!

27. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s 2 . Berapakah
percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
28. Sebuah mobil mainan yang awalnya diam bergerak dengan percepatan tetap selama 5 detik.
Jika jarak yang ditempuh 75 m dan massa mobil mainan adalah 5 kg, hitunglah besar gaya
yang bekerja pada mobil mainan tersebut!

29. Sebuah speed boat menghasilkan gaya sebesar 5000 N. Jika speed boat tersebut bergerak
dengan percepatan 4 m/s2, berapakah massa speed boat tersebut?

30. Diketahui pada 2 benda yang terpisah dengan jarak 10m bekerja gaya tarik sebesar 8N.
Jika benda dipindahkan sehingga kedua benda berubah menjadi 40m, hitunglah besar gara
tariknya!
E. Kunci Jawaban Uji Kompetensi

Jawaban Nomor 1 :

Diketahui: w =50 N
Ditanya: T?
Penyelesaian: ΣF = 0

• T – w= 0
• T – 50 = 0
• T = 50 N

Jawaban Nomor 2 :
Benda yang bermassa akan memiliki berat
w = mg
w = 40 kg × 10 m/s2 w = 400 N
pada sistem itu bekerja tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris,
sehingga menentukan resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY (metode analisis) seperti
pada gambar (b) di atas. Sistem diam berarti berlaku Hukum 1 Newton sebagai berikut.
Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T sin 53o – w = 0
T(0,8) – 400 = 0
0,8T = 400
T = 400/0,8

Jawaban Nomor 3 :

Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b). Pada
beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya tegangan
tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak ke atas adalah
tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = 0
T – w= 0
F – mg = 0
125 – m(10) = 0
125 – 10m = 0
10m = 125
m = 125/10
m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg.

Jawaban Nomor 4 :

Diketahui: V=20m/s
Vo= 50 m/s t = 6s
Ditanya : a...?
Penyelesaian :
V=Vo + a.t
20= 50 + a.6
-30= 6a
a= -5 m/s

Jawaban Nomor 5 :

Jawab:

Diketahui:
Vo= 20
t= 6s a=-5
a= -5
t2 = 62

a= 20-50+ a.6
-30=6a
A=-5 m/s

Penyelesaian :

1
S= Vo.t – 2 at2
1
20.6 +2 ( -5 ) . 62
=120-60=60m

Jawaban Nomor 6 :

Diketahui :
Vo2 = 6 m/s
S=20 m/s S = 70 m
Ditanya : a....?
Penyelesaian :

V2 = Vo2 – 2 . a.s
202= 62+ 2 . a . 70
400= 36-140a
-140a= 36-400

Jawaban Nomor 7 :

Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 Kg a = 10 m/s2
Ditanya: F ?
Jawab: F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2
= 20 N
Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.

Jawaban Nomor 8 :
Penyelesaian:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada gambar
di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut. F = ma


F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2

Jawaban Nomor 9 :

Pembahasan: Diketahui :
M = 5 kg
F = 10 N
Ditanyakan: a = …?
Jawab:
m = 20 kg
g = 10 m/s2
w = mg = 20 × 10 = 200 N α = 30°

Gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihatt gambar di bawah ini.
Balok bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I Newton sehingga
memenuhi persamaan berikut.

Jawaban Nomor 10 :

Pembahasan:
Diketahui : M = 5 kg
F = 10 N
Ditanyakan: a = …?
Jawaban:

•F=m.
• A = F/m
• A = 10 N/5 kg = 2 m/s2

11. Pembahasan :

12. Pembahasan :

13. Pembahasan :

14.
Pembahasan :
Dik : m = 1 kg g = 9,8 ms-2
Dit : Berat Benda?
W = m g= (1kg) (9,8 ms -2) = 9,8 N jadi,benda yang massanya 1kg mempunyai berat 9,8 N
15. Pembahasan :

= 30 m/s

16. Pembahasan :

17. Pembahasannya :

18.

Pembahasannya :
F = 10 N m = 2kg
𝐹 10 𝑁
Maka : a = 𝑚 = 2 𝑘𝑔 = 5 ms -2

19. Pembahasannya :

20.
Pembahasannya :
Dari hasil yang didapatkan penerapannya menunjukkan Hukum I Newton

21.
Pembahasannya :
-------------perlambatan pesawat---------------
vf² = vo² - 2.a.s
0 = 90² - 2.a.100
200. a = 8100
a = 8100 / 200
a = 40,5 m/s²
----------------gaya pengereman----------
F = m .a
F = 20000. 40,5
F = 810.000 N atau 810 KN

22.
Pembahasannya:
W-Fs=m.a
m.g-Fs = m.a
75.10- 250= 75.a
750 -250 = 75a
500= 75 a
a= 6,6 m/s^2

23.
Pembahasannya:
Karena arah gaya berlawanan kecepatan maka Gaya nya jd minus, shg:

F = m. a
-6 = 2.a
a= -3 m/s^2

Vt = Vo + a.t maka
Vt = 3 + (-3).3
Vt = -6 m/s atau 6m/s arah ke sumbu x negatif
24.
Pembahasannya:
Vo=0,25 m/s
vt=0,35 m/s
m=20 gr=0,02 kg
t=0,10 s
F=..?
a=vt-vo/t
a=0,35-0,25/0,10
a=0,10./0,10
a=1 m/s
F=m.a
F=0,02.1
F=0,02 N

25.
Pembahasannya:

26.
Pembahasannya:
ΣF _
M =
A
7000
M =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

27.
Pembahasannya:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F 1 = 20 N, benda mengalami
percepatan a 1 = 4 m/s 2 , sehingga massa benda :

F1
M =
sebuah 1
20 N
M = 4
m/s 2
m = 5 kg

Pada saat diberi gaya F 2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:

F2
sebuah 2 =
m2
25
N
sebuah 2 =
5
kg
a 2 = 5 m/s 2

28.
Pembahasannya:

V0 = 0 m/s
S = 75m
t = 5s
m = 5kg
S = V0t + ½at2
75 = 0 × 5 + ½ × a × 52
75 = 25/2 a
a = 6 m/s2
F=m×a
F=5×6
F = 30 N
Jadi, besar gaya yang bekerja pada mobil mainan tersebut adalah 30 Newton.

29.
Pembahasannya:
ΣF = 5000 N

a = 4 m/s2
m = ΣF / a

m = 5000 / 4

m = 1250 kg

Jadi, massa speed boat tersebut adalah 1250kg.

30.
Pembahasannya:
F1 = G m1m2/r1
F1 = G m1m2/10m
F2 = G m1m2/40m
F2 = G m1m2/(4×10m)
F2 = ¼ × G m1m2/10m
F2 = ¼ × F1
F2 = ¼ × 8N
F2 = 2N
Jadi, besar gara tariknya pada jarak 40m adalah 2N.
F. Referensi Soal
1.Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no1
2. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no2
3. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no 3
4. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no 5.
5.Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no 7
6. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no 10
7. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) uji kompetensi no 8
8. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) contoh soal 4.5,hal:165
9. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) contoh soal 5.,hal:166
10. Referensi: (Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X) contoh soal 3,hal:140
11. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 194 no 6
12. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 193 no 4
13. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 195 no 10
14. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) contoh soal Hal: 185
15. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 195 no 11
16. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) contoh soal Hal:183
17. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) contoh soal Hal: 178
18. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 196 no 12
19. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 197 no 19
20. Referensi : (pada buku tim-masmedia untuk kelas X) uji kompetensi Hal: 192 no 3
21. Referensi : (pada buku marthen kanginan untuk kelas X) uji kompetensi esai no 6
22. Referensi : (pada buku marthen kanginan untuk kelas X) uji kompetensi esai no 2
23. Referensi : (pada buku marthen kanginan untuk kelas X) uji kompetensi esai no 5
24. Referensi : (pada buku marthen kanginan untuk kelas X) uji kompetensi esai no 7
25. Referensi : (pada buku marthen kanginan untuk kelas X) uji kompetensi esai no 14
26. Referensi : (https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-soal-dan-jawaban-hukum-newton-1-2-
3.html?m=0 ) no 1
27. Referensi : (https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-soal-dan-jawaban-hukum-newton-1-2-
3.html?m=0 ) no 4
28. Referensi : (https://rumuspintar.com/hukum-newton/contoh-soal/ ) no 1
29. Referensi : (https://rumuspintar.com/hukum-newton/contoh-soal/ ) no 4
30. Referensi : (https://rumuspintar.com/hukum-newton/contoh-soal/ ) no 5
G. Kelebihan dan Kekurangan Buku yang Dikaji
Adapun kelebihan dan kekuragan dalam buku yang dikaji ini antara lain:
1. Buku Fisika untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Masmedia Buana Pustaka
Kelebihan : - Ilustrasinya sangat jelas sehingga memudahkan memahami materi
- Contoh soal banyak sehingga itu sangat mengasa otak
- Ada Glosarium
- Penyesuaian fenomena materi mengikuti perkembangan zaman.

Kekurangan : - Materi yang tertera pada buku tidak terlalu lengkap


- Tabulasi di dalam materi sangat kurang.
- Kualitas percetakan buku sanggat buruk dan mudah rusak sehingga tidak
dapat bertahan lama.

2. Buku Fisika untuk SMA/MA kelas X oleh Marthin Kangian


Kelebihan : -Materinya detail dan jelas
- Banyak soal-soal untuk mengasa otak dan juga contoh soalnya sehingga
dapat dipelajari
- Soal-soalnya banyak, yang disusun dari tingkat paling mudah sampai
dengan tingkat kesulitan tertentu
- Kualitas percetakan dan jenis kertas yang digunakan sanggat bagus dan
membuat buku dapat bertahan lama.

Kekurangan: - Gambar yang disajikan hanya hitam putih sehinnga tidak menarik bagi
para pembaca
- Tidak ada Glosarium
- Penjelasan Peta Konsep tidak sesuai dengan isi materi

3. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X oleh Indrajit Dudi


Kelebihan :-Materi dan ilustrasi sangat konsisten sehingga tidak bosan untuk
membacanya.
Kekurangan : - Penjelasan materinya terbatas.
-Tidak ada Glosarium
BAB III
PENUTUP
A. Ringkasan
1. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan.
2. Sifat benda pada prinsipnya bersifat lembam, artinya bahwa benda itu mempunyai sifat
untuk mempertahankan keadaannya.
3. Hukum Newton menyatakan bahwa setiap benda akan diam atau bergerak lurus
beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
ΣF = 0
4. Hukum II Newton menyatakan bahwa besarnya percepatan yang dialami suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa bendanya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
ΣF = ma
5. Hukum III Newton menyatakan bahwa setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu
benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Faksi = -Freaksi
6. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat mengubah kecepatan benda.
7. Gaya berat adalah gaya yang dimiliki suatu benda akibat pengaruh percepatan gravitasi
dengan arah selalu tegak lurus menuju pusat bumi.
8. Gaya normal adalah gaya penyeimbang yang bekerja pada dua permukaan benda yang
bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh.
9. Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat kekasaran dua permukaan bendayang saling
bersentuhan.
10. Gaya gesek statis merupakan gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda diam atau
tidak bergerak.
11. Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda yang
sedang bergerak dengan percepatan (GLBB)

B. Saran

Dalam memahami materi Hukum Newton ini sebaiknya kita dapat menggunakan beberapa
jenis buku bukan hanya satu saja dikarenakan tidak semua buku materinya lengkap.
Menggunakan buku lain dapat memperlengkapi pemahaman kita lewat gambar, ilustrasi serta
penjelasan materi lebih detail yang terdapat di buku-buku ini. Pengetahuan mengenai Hukum
Newton yang diterima ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
GLOSARIUM

Gaya : Salah satu besaran fisika yang berkaitan dengan kesetimbangan dan gerak benda.
Gaya termasuk kuantitas vektor yang dilambangkan dengan simbol F atau force.
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton atau N.

Gaya Berat : Gaya berat adalah gaya yang dimiliki suatu benda akibat pengaruh percepatan
gravitasi dengan arah selalu tegak lurus menuju pusat bumi.

Gaya Normal : Gaya penyeimbang yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan
dan arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh

Gaya Gesek : Gaya yang timbul akibat kekasaran dua permukaan bendayang saling
bersentuhan.

Gaya Gesek : Gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda diam atau tidak bergerak.
Statis

Gaya Gesek : Gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda yang sedang bergerak dengan
Kinetis percepatan (GLBB)

Hukum : Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus
Newton I beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya

Hukum : Percepatan sebuah benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
Newton II padanya serta berbanding terbalik dengan massanya

Hukum : Gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi
Newton III
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan. M. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2020. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Sidoarjo : Masmedia

Indrajit Dudi. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Setia Purna Inves,PT

Wikipedia. 2022. ‘Hukum Gerak Newton’. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton


diakses 28 febuari 2023 pada pukul 15.00 WITA

Nilawanti Lala. 2022. ‘Hukum Newton:pengertian ,bunyi,rumus,contoh, dan penerapannya’.


https://www.gramedia.com/literasi/hukum-newton/ diakses 28 febuari 2023 pada pukul
15.01 WITA

Anwar,Ilham Choirul. 2022.’Hukum Newton 1, 2, 3: Bunyi, Rumus, Contoh, Beserta Soal &
Jawaban’.https://tirto.id/hukum-newton-1-2-3-bunyi-rumus-contoh-beserta-soal-jawaban-
gbwf diakses 28 febuari 2023 pada pukul 15.03 WITA

Larasati Zara. 2022. ‘Bunyi 3 HukumNewton ,rumus & contoh penerapannya fisika.
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-newton diakses 28 febuari 2023 pada pukul
15.05 WITA

Anda mungkin juga menyukai