Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN ILMU BIOMEKANIKA DALAM

ILMU KESEHATAN

-
- Anggi Isnani Parinduri, SKM., MKM
- Fadlilah Widyaningsih, SKM., M.Kes, -

Disusun oleh :
NAMA : ALFINA TRI HAYATI
NIM : 1921004
PRODI : SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FALKUTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah Penerapan Ilmu Biomekanika Dalam Ilmu
Kesehatan.
Dalam makalah ini membahas tentang Penerapan Ilmu Biomekanika Dalam Ilmu
Kesehatan. saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum
mencapai hasil yang sempurna,
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengetahui juga memahami mengenai hal-hal yang
diungkapkan dalam pembahasan makalah Penerapan Ilmu Biomekanika Dalam
Ilmu Kesehatan.

Tanjung Morawa, 18 Fabruari 2022

Penulis

Alfina Tri Hayati


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
BAB 1 PEMBAHASAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. PENGERTIAN..............................................................................................2
B. HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA............................................3
C. GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH....................................7
D. ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN KLINIK.......................................10
E. BIOMEKANIKA KERJA TUBUH............................................................11
F. BIOMEKANIK DAN PERANCANGAN KERJA.....................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................14
B. SARAN.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG
Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana
setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Disuatu saat
ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi dan
ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang
rendah.
Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu
2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi
jatuhnya titik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan
3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan
4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik
berat badan dandengan besarnya menumpu
5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam
bidang dasarmenumpu
6. Gaya geser
7. Letak segmen-segmen badan
8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis
9. Faktor fisiologi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Biomekanik ?
2. Apa saja Hukum dasar dalam Biomekanik ?
3. Bagaimana mekanika dalam tubuh ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar mahasiswa atau pembaca memahami apa yang dimaksud
dengan Biomekanik.
2. Agar mahasiswa atau pembaca memahami hukum dasar
Biomekanik.
3. Agar mahasiswa atau pembaca memahami mekanika dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1.Mekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik
yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu
dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo
Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar
bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam
hukum-hukum gerak dan gravitasi.
2. Biomekanika
a. Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 : Biomekanika merupakan ilmu
mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara
umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika
dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya
yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat
dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik
gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang
bersifat sementara tanpa melihat gaya
yang menyebabkan gerakan.
b. Studi Kinematika:
Menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan
studi kinematika.
B. HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA
Dalam biomekanika memakai hukum dasar yang dirumuskan oleh Isaac Newton (1643-
1727) untuk mempelajari gerakan mekanik pada manusia dan hewan. Newton mula-
mula mengembangkan hukum gerakan dan menjelaskan gaya tarik gravitasi antara dua
benda. Lebih dari dua abad hukum gerakan Newton merupakan landasan bagi ilmu
mekanika. Namun, pada abad ke XX tampaknya hukum Newton tidak mampu
menyatakan skala atom dan kecepatan cahaya (3 x 108 mS-1). Hukum Newton sangat
memadai dan banyak penggunaannya didalam bidang astronomi, geologi, biomekanik,
dan teknik. Ada 3 hukum dasar
mekanika yang dicetuskan oleh Newton, yaitu :
1. Hukum Newton pertama
Hukum Newton ini disebut pula hukum inersia (= hukum kelembaman). Ini berarti bahwa
benda itu mempunyai sifat 4
mempertahankan keadaannya; apabila benda itu sedang bergerak
maka benda itu akan bergerak terus. Demikian pula benda itu sedang tidak bergerak
maka benda itu bersifat malas untuk mulai bergerak. Dapat pula dikatakan bahwa semua
objek/benda akan bergerak apabila ada gaya yang mengakibatkan pergerakan itu.
Pandangan ini disimpulkan sebagai hukum Newton yang berbunyi: “Setiap objek
berlangsung dalam keadaan istirahat, atau gerakan yang sama pada suatu garis lurus.
Kecuali benda itu dipaksa untuk berubah keadaan oleh gaya yang bekerja padanya.”
Hukum Newton pertama ini dipakai untuk mengukur suatu
pengamatan.
Contoh I :
1. Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin orang
tersebut bisa terpelanting, padahal itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan
berlanjut walau bus
telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum
tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan
karena ia berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak
dan tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan,
maka kepala akan terbentur dengan keras ke
depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks. Contoh II :
Cedera dalam tinju atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam
proses serupa.
a. Hukum Newton kedua
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan mengalami suatu
percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Percepatan (a) dan gaya (F) adalah
sebanding dalam besaran.
Apabila kedua besaran ini sebanding maka salah satu adalah sama
dengan hasil perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F)
adalah sebanding dalam besaran. Apabila kedua besaran ini sebanding maka salah satu
adalah sama dengan hasil perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F) dan
Percepatan (a) oleh Newton dirumuskan :
F=m.a

Keterangan :
F = Gaya (1 Kg mS-2 = 1 N)
m = Massa benda (m dinyatakan dalam 1 Kg massa)
a = Percepatan (1 mS-2)

Massa benda berbeda dengan berat, karena massa adalah kuantitas skalar, sedangkan
berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut dan merupakan kuantitas
vektor.
Percobaan I :
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali
sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika
gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian
juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar. Kesimpulan :
“bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.”

Percobaan II :
Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa
benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan
bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda
itu. Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m = F/m Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda. Contoh :
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan
meminta bantuan teman sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar,
sehingga pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang
dihasilkannya lebih besar atau troli lebih mudah dipindahkan.
b. Hukum Newton ketiga
Bilamana suatu benda A memberikan gaya F pada suatu benda B, pada waktu yang
bersamaan benda B memberi gaya R pada benda A; gaya R sama dengan gaya F tetapi
mempunyai arah yang berlawanan.
Hasil pengamatan Newton ini disimpulkan sebagai hukum Newton ketiga yang
berbunyi sebagai berikut: “Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang arah nya
berlawanan.”
R

B
F
Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai
biasanya mengartikan bahwa orang tersebut menekankan kakinya
ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama melalui lantai pada
kaki tersebut.

2. GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH


Gaya merupakan suatu konsep umum yang dpat dirasakan secara intuisi bagi
fisikawan atau seorang insinyur.
Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan ada gaya berada didalam tubuh kita sendiri.
Gaya yang bekerja pada tubuh ini dapat di ketahui apabila kita menabrak suatu objek.
Sedangkan gaya yang berada dalam tubuh, sering-sering tidak kita ketahui, padahal
gaya itu ada, misalnya gaya otot yang menyebabkan mengalirnya darah ke paru-paru
yang memperoleh udara.
Newton telah membuat hukum gravitasi secara universal yang merupakan dasar asal
mula gaya yang dikenal dengan gaya gravitasi.
Hukum ini merupakan gaya tarik menarik antara 2 benda, misalnya berat badan, ini
merupakan gaya tarik bumi terhadap badan kita; terjadinya varises pada vena
merupakan gaya tarik bumi terhadap aliran darah yang mengalir secara berlawanan.
Selain gaya gravitasi ada pula gaya listrik yaitu gaya antara elektron dan proton pada
atom hidrogen. Ada pula 2 gaya lain yang fundamental/mendasar yaitu gaya inti kuat
yang dihasilkan oleh proton dan gaya inti lemah yang dihasilkan elektron (beta) dari
inti atom.
Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan.
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada
tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
a. Gaya pada tubuh
Contohnya : gaya berat tubuh.
b. Gaya dalam tubuh
Seringkali tidak disadari ,contohnya : Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru.
Apabila ditinjau dari segi statis dan dinamisnya tubuh manusia maka gaya yang
bekerja pada tubuh manusia ini dibagi dalam 2 tipe, yaitu :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
Tubuh dalam keadaan statis/stasioner berarti objek/tubuh dalam keadaan
setimbang berarti pula jumlah gaya dalam segala arah saam dengan nol, dan
jumlah momen gaya terhadap sumbu juga sama dengan nol. Sistem otot dan
tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil.
Ada 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu :
a. Kelas pertama sistem pengumpil.
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot.

Keterangan :
O = Titik tumpuan
W = Gaya berat
M = Gaya otot

b. Kelas kedua sistem pengumpil.


Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot.
9

Keterangan :
O = Titik tumpuan
W = Gaya berat
M = Gaya otot

c. Kelas ketiga sistem pengumpil.


Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.

Keterangan :
O = Titik tumpuan
W = Gaya berat
M = Gaya otot
Dari ketiga gaya ini, maka kelas ketiga sistem pengumpil ini yang
terumum, kemudian kelas kedua, dan kelas pertama.
Beberapa contoh :
1.

R = Gaya reaksi humerus terhadap ulna


M = Gaya otot
W = Gaya berat
Cg = Titik pusat gravitasi.
10

2. Apabila lengan depan membuat sudut terhadap bidang


horisontal.

R = Gaya reaksi humerus terhadap ulna


M = Gaya otot
W = Gaya berat
Cg = Titik pusat gravitasi.
3. Tarikan otot deltoideus

2. Keuntungan mekanik
Keuntungan mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara
gaya otot dan gaya berat.

IW IM 10

Gaya berat O
Gaya otot
(W)
(M)
M
Keuntungan mekanik (K.M) =
W

Oleh karena momen gaya terhadap titik tumpu = 0 maka


W . IW = 0
M . IM = 0
Atau :
W . I W = M . IM
M IW
W = IW

M
Keuntungan mekanik (K.M) = =
W
KLINIK
3. ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN
Gaya yang bekerja pada suatu benda/tubuh manusia bisa gaya vertikal,
gaya horisontal, dan gaya bentuk sudut dengan bidang horisontal atau
vertikal.
a. Gaya Vertikal
Apabila seseorang berdiri diatas suatu benda maka orang tersbut
memberi gaya diatas benda tersebut, sedangkan benda tersebut
akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang
di berikan orang itu. Peristiwa ini merupakan hukum Newton
ketiga. (Aksi = Reaksi)

11

b. Gaya Horisontal
i. Ada dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah
yang sama.
ii. Apabila dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah
berlawanan total gaya sebesar selisih gaya I dan gaya II.
Pada traksi kulit ini berat pemberat sebesar 1/10 x BB; traksi kulit
hanya diperuntukan bagi anak-anak kurang dari 12 tahun.
c. Gaya yang membentuk sudut

(a) (b)

Gambar (a) Traksi kepala dan gambar (b) Traksi kaki.

4. BIOMEKANIKA KERJA TUBUH


Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan
tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
5. BIOMEKANIK DAN PERANCANGAN KERJA
Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan proses perancangan
peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk
meringankan penderita cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang
digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar
sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan otot yang
berlebihan untuk menggunakan atau menggerakan peralatan dapat mengakibatkan
cedera. Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar
dengan pengeluaran energi yang minimum namun
dapat dicapai hasil yang optimal.
Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:
a. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
b. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
c. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
d. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
e. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
f. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan dengan segmen
benda jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu
dari tinggi badan, sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat badan.
Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada persentase standar yang ada.
Panjang setiap link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
mengikuti hukum newton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya
mekanik pada tubuh dan gaya otot yang 8 diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya
yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika
adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin,
material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem
kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalian
administratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik
penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalah keseimbangan dari
pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling
menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor- faktor
yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar
fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk
menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.
B. SARAN
Setelah kita membaca, memahami dan mengetahui apa dan bagaimana tentang
Biomekanika hendaknya kita terapkan dalam kehidupan sehari- hari juga
membagikan informasi terhadap orang lain agar kita sebagai calon perawat
dapat menjadi contoh maupun panutan bagi orang-orang disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gabriel, F. J. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
2. https://id.scribd.com/doc/98452575/makalah-biomekanika
3. https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/01/13/biomekanik
a-fisika-kesehatan/
15

Anda mungkin juga menyukai