Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Josef Siahaan (5213230003)
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Metode Aliran Daya”.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Metode Aliran Daya dan
disusun berdasarkan hasil pencarian di berbagai sumber. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita dalam
mempelajari Metode Aliran Daya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................5
1.2 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB IV JACOBIAN.......................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................27
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan studi aliran daya dapat mengetahui tegangan pada setiap bus yang ada
dalam sistem, baik magnitude maupun sudut fasa tegangan, daya aktif dan daya
reaktif yang mengalir dalam setiap saluran yang ada dalam system, kondisi dari
semua peralatan, apakah memenuhi batas batas yang ditentukan untuk menyalurkan
daya listrik yang diinginkan. Untuk menyelesaikan studi aliran daya, metode yang
sering digunakan adalah metode Gauss-Seidel dan metode Newton Raphson.
Metode Newton Raphson lebih cepat mencapai nilai konvergen sehingga proses
iterasi yang berlangsung lebih sedikit.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam
pengetahuan tentang metode aliran daya dan hukum hukum yang berlaku di
dalamnya.
BAB II
HUKUM NEWTON
Bunyi Hukum 1 newton “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “
Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam
cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung
untuk tetap bergerak lurus beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ).
Sifat demikian itulah yang disebut sebagai kelembaman ( inersia ) suatu benda.
F=0
Maksud dari hukum ini yaitu bahwa benda yang diam maka akan terus diam dan
tidak akan bergerak sampai ada gaya (tarikan dan dorongan) yang membuatnya
bergerak dan benda yang bergerak akan terus bergerak dan akan diam apabila
ada gaya yang mempengaruhinya untuk diam.
2.3 Bunyi Hukum II Newton
Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak
dalam keadaan massa benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga
diperhitungkan. Bunyi dari Hukum II Newton ialah “Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut”. Hal ini menunjukan percepatan benda akan berbanding lurus
dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut, sedangkan massanya akan
berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah percepatan benda akan sama
dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Melalui Hukum
Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika memperoleh
kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika
diberikan gaya berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka
laju gaya akan semakin lambat atau kecepatannya mengecil karena terjadi
perubahan kecepatan dan laju yang berubah.
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut,
maka akan memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan
gaya yang bekerja pada suatu benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut
akan bergerak dengan kecepatan tertentu, alias benda yang bergerak pasti
memiliki percepatan.
Contoh :
Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi
gaya tertentu dan bergerak dengan percepatan 10 m/s 2 . Berapakah gaya
yang diberikan pada mobil-mobilan?
Jawab : Diketahui :
m = 2 Kg
a = 10 m/s 2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a = 2 Kg . 10 m/s 2= 20 N
Hubungan antara gaya, massa, dan percepatan dapat dituliskan oleh rumus:
∑F = m.a
Keterangan :
∑F = Resultan Gaya (kg m/s2)
m = Massa Benda (kg)
a = Percepatan (m/s2)
Hukum newton kedua ini lebih kompleks dari hukum pertama, karena gerak
benda ditinjau berdasarkan tiga variabel,yaitu gaya,massa, dan percepatan.
Menurut newton,tiga besaran ini berpengaruh terhadap gerak benda. Besarnya
percepatan juga dipengaruhi oleh massa benda. Semakin kecil massa benda,
maka gaya akan berkerja secara maksimal untuk menimbulkan percepatan pada
benda. Sebaliknya, jika massa benda besar, maka efek gaya terhadap percepatan
juga akan berkurang.
o Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang bekerja
dengan arah tegak lurus pada bidang sentuh tertentu jika
dua benda tersebut
saling bersentuhan.
Jadi akan salah besar jika menyamakan kelajuan dan kecepatan dalam
ilmu fisika. Dalam persamaan rumusnya kelajuan berarti jarak dibagi
waktu, sedangkan kecepatan adalah perpindahan dibagi waktu. Pada
hukum newton, kelajuan dan kecepatan digunakan semua karena hukum
ini berkaitan dengan benda yang bergerak yang pasti memiliki kelajuan
atau percepatan.
Hubungan antara massa dan berat dapat ditunjukan dari suatu benda
dengan massa tertentu yang jatuh bebas ke bumi hanya akan dipengaruhi
oleh satu gaya, yakni gaya tarik bumi atau gaya gravitasi. Hal ini
kemudian disebut berat W dari benda. Itulah sebabnya F = m a
memberikan hubungan F = W, a =g dan m; menjadi w=mg. Jadi g=10
m/s 2 di bumi, maka 1 kg benda beratnya 10 N di bumi.
BAB III
RAPHSON
Telah diketahui bahwa gradien garis singgung kurva adalah turunan pertama dari
kurva tersebut, yaitu f (x )i ' . Sehingga persamaan garis singgungnya:
x i+1 digunakan untuk menaksir nilai akar dari f(x) dan pendekatan yang lebih
baik untuk akar dari f(x). Metode ini banyak digunakan untuk akar dari suatu
persamaan.
Metode Jacobi merupakan salah satu metode yang baik dalam mencari Solusi
Sistem Persamaan Linear. Metode Jacobi dapat meminimumkan efek kesalahan
pembulatan.
Perhatikan bahwa bila fungsi , kita ganti dengan vektor pada kondisi akhir ,
maka
kita peroleh:
Disini kita lihat bahwa tensor transformasi merupakan salah satu contoh matriks
Jacobian.
Determinan dari matriks Jacobian inilah yang seringkali disebut sebagai Jacobian /
Jacobien / Jacobienne dilambangkan dengan
Tadi saya sempat menyebut bahwa Jacobian menggambarkan intensitas tensor. Apa
maksudnya ??
Pernyataan ini berkaitan dengan nilai Jacobian merupakan nilai pembesaran atau
pengecilan dari suatu volume. Untuk memudahkan, ambil contoh
pembesaran/pengecilan suatu kubus.
Volume initial dari kubus tersebut misalnya yang dapat dirumuskan sebagai :
Kita dapat masukkan dilatasi dari masing2 sisi tersebut pada tensor transformasi,
sehingga :
.
BAB V
GAUSS SEIDEL
1
Refinemen 7 0.32
t of
Gauss-
Seidel
method
Refinemen 7 0.32
t of
Generaliz
ed Jacobi
method
Metode Runge-Kutta memberikan hasil ketelitian yang lebih besar dan tidak
memerlukan turunan dari fungsi, bentuk umum dari metode Runge-Kutta adalah:
y i + 1 = y i + Φ ( xi , y i , Δx) Δx
dengan (xi, yi, x) adalah fungsi pertambahan yang merupakan kemiringan rerata
pada interval.
k1 = f (xi, yi)
Ada beberapa tipe metode Runge-Kutta yang tergantung pada nilai n yang digunakan.
1
y i + 1= y i + (k + 2 k 2 + 2 k 3 + k 4 ) Δx
6 1
dengan:
k 1=f ( x i , y i )
1 1
k 2=f ( x i + Δx , y i + k 1 Δx)
2 2
1 1
k 3=f ( x i + Δx , y i + k 2 Δx )
2 2
k 4 =f ( xi + Δx , y i + k 3 Δx)
A. Kesimpulan
Studi aliran daya merupakan penentuan atau perhitungan tegangan, arus, daya aktif
maupun daya reaktif yang terdapat pada berbagai titik jaringan listrik pada keadaan
operasi normal, baik yang sedang berjalan maupun yang diharapkan akan terjadi di masa
yang akan datang.
Untuk menyelesaikan studi aliran daya, metode yang sering digunakan adalah metode
Gauss-Seidel dan metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson lebih cepat
mencapai nilai konvergen sehingga proses iterasi yang berlangsung lebih sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Conte, S. 1993. Dasar-Dasar Analisis Numerik Suatu Pendekatan Algoritma Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.