Anda di halaman 1dari 14

TEORI RELATIVITAS

Oleh Kelompok 2:
MUTMAHINNA
RAHMADANI
FADILLAH PUTRI ANISA
KASMIATI
ALYA NURUL HIKMAH

KELAS XII IPA 1


SMA NEGERI 2 PALOPO
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “gelombang mikro” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kami pada mata pelajaran fisika. Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang manfaat
dan dampak penggunaan gelombang mikro dalam kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu guru selaku guru pengajar
pada mata pelajaran fisika. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................
Daftar isi.................................................................................................
Bab 1 pendahuluan................................................................................
A. Latar belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah.........................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................
Bab 2 pembahasan ...............................................................................
A. Pengertian Teori relativitas...........................................................
B. Jenis jenis teori relativitas.............................................................
C. Penerapan dalam kehidupan sehari hari........................................
Bab 3 penutup .......................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran .............................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengamalan dan pengamatan kita sehari hari pasti selalu berhubungan dengan
benda benda yang bergerak dengan kelajuan yang lebih kecil dari kelajuan cahaya.
Hukun newton tentang Gerakan benda dirumuskan melaluli pengamatan dan
penggambaran gerak benda, dan car aini sangat berhasil menggambarkan berbagai
fenomena yang terjadi pada kelajuan cukup rendah. Namun, cara ini gagal
menggambarkan dengan cepat mengenai Gerakan benda yang memiliki kelajuan
mendekati kelajuan cahaya.
Secara eksperimen, prediksi teori newton dapat diuji pada kelajuan tinggi dengan
cara mempercepat electron atau partikel bermuatan lainnya melalui pemberian benda
potensial listrik yang besar. Sebagai contoh, sebuah electron mungkin dapat
dipercepat hingga kelajuan 0,99c (dimana c adalah kelajuan cahaya) dengan
memberikan beda potensial (tegangan) beberapa juta volt. Menurut mekanika newton,
jika beda potensial meningkatkan menjadi empat kali, energi electron menjadi empat
kali lebih besar dan kelajuannya menjadi dua kali lipat, yakni 1,98c. namun,
eksperimen menunjukkan kelajuan electron-begitu juga berbagai kelajuan di alam
semesta- selalu lebih kecil dari kelajuan cahaya terlepas dari seberapa besarnya
tegangan pemercepat. Oleh karna benda tidak mungkin berada di atas batas kelajuan
cahaya, mekanika newton tentang gerak bertentangan dengan hasil eksperimen
modern dan jelas menjadi teori terbatas.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian teori relativitas
Jenis teori relativitas
Penerapan teori relativitas dalam kehidupan sehari hari

C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dari teori relativitas
Untuk mengetahui jenis teori relativitas
Untuk mengetahui penerapan teori relativitas dalam kehidupan sehari hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEORI RELATIVITAS


Teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai kecepatan dan
percepatan yang diukur secara berbeda melalui kerangka acuan. Konsep dasar dari
teori relativitas disusun oleh Albert Einstein menjadi dua jenis, yaitu teori relativitas
khusus dan teori relativitas umum.[1] Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan
bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan,
tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah
bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan
mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama,
tetapi isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.

B. JENIS JENIS TEORI RELATIVITAS

1. RELATIVITAS KHUSUS
Teori relativitas khusus didasarkan pada dua postulat Einstein, yaitu:

1. Hukum fisika dapat dinyatakan dalam bentuk matematis yang sama, meskipun
diamati dari kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap terhadap
kerangka acuan yang lain.
2. Kelajuan cahaya dalam ruang hampa adalah konstan untuk semua pengamat, tidak
bergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat.

a). Relativitas Kecepatan


Tidak ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Rumus penjumlahan
kecepatan relativitas ialah sebagai berikut.
b). Relativitas Panjang
Menurut teori ini, jika benda bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka
panjang benda seolah-olah tampak memendek (kontraksi panjang). Apabila
diukur oleh pengamat yang diam terhadap benda tersebut, relativitas panjang
bisa dirumuskan sebagai berikut:

c). Relativitas Massa


Jadi, kalau kata Einstein, nih, massa benda yang bergerak (m) akan lebih besar
daripada massa benda tersebut saat diam (mo). Rumusnya adalah sebagai berikut:
d). Relativitas Waktu (Dilatasi Waktu)
Merupakan waktu yang diukur oleh sebuah jam yang bergerak terhadap kejadian
lebih besar daripada jam yang diam terhadap kejadian. Relativitas waktu bisa
dirumuskan sebagai berikut:

F). Kesetaraan Massa dan Energi


Menurut Einstein, jika terjadi penyusutan massa, maka akan timbul energi. Hal ini
menunjukkan adanya kesetaraan massa dan energi. Benda yang diam maupun
bergerak memiliki energi.
Energi saat benda diam dan saat bergerak atau energi total dapat dirumuskan
sebagai berikut.

Sementara itu, hubungan antara energi total, energi diam, dan energi kinetik
adalah sebagai berikut.
g). Momentum Relativistik
Tiap benda yang bergerak dengan kecepatan v, memiliki momentum linier yang
berbanding lurus dengan massa dan kecepatannya. Momentum suatu benda
bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya c, akan mengalami
perubahan dalam momentum tersebut karena mengalami gejala relativitas. Berikut
rumusnya.
2. RELATIVITAS UMUM
Setelah menemukan teori relativitas khususnya, Albert Einstein mencoba
menggabungkan teori newton tentang gravitasi dengan relativitas miliknya. Dengan
segala percobaan dan gagal berkali-kali akhirnya Einstein menemukan penggabungan
teori gravitasi relativitas, yakni teori relativitas umum.

Pada teori relativitas umum, Einstein menjelaskan bahwa gravitasi muncul sebagai
bagian dari ruang dan waktu. Gravitasi tidak ada begitu saja, melainkan merupakan
hasil dari lengkungan ruang dan waktu yang disebabkan adanya sebuah besaran massa.

Sehingga massa ini membuat ruang dan waktu menjadi melengkung, begitu juga
dengan benda-benda di sekitar lengkungan yang tertarik mendekati sumber
lengkungan.

Contohnya, jika kamu meletakkan sebuah serbet atau selembar kain di lantai, kemudian
taruhlah bola basket tepat di tengah kain tersebut. Maka yang terjadi adalah kain
tersebut akan membentuk lengkungan yang disebabkan oleh bola.

Sehingga apabila kamu meletakkan benda kecil lainnya di sekitar bola basket akan
otomatis tertarik ke arah lengkungan. Inilah yang dinamakan gravitasi menurut teori
relativitas umum Einstein.

Menariknya, teori relativitas umum ini seolah semakin membukakan pintu pengetahuan
kita dalam dunia fisika untuk dapat memahami alam semesta yang luas nan penuh
rahasia ini. Melalui teori ini para ilmuwan pun berhasil menjawab alasan Merkurius
bergerak mengitari matahari lebih cepat, serta adanya pergeseran 43 detik busur per
abad.

C. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


1. Global Positioning System (GPS)
Agar navigasi GPS dalam mobil berfungsi secara akurat, satelit -- yang menjadi
pusat informasinya -- harus menggunakan relativitas dalam kerjanya.
Sebab, meski tak bergerak secepat kecepatan cahaya, namun satelit bergerak
sangat cepat. Satelit juga mengirimkan sinyal ke stasiun Bumi. Stasiun-stasiun
tersebut -- juga GPS dalam mobil Anda -- mengalami percepatan yang lebih tinggi
akibat pengaruh gravitasi dari satelit di orbit.
Agar akurat, satelit menggunakan jam dengan akurasi hingga beberapa miliar
detik (nanodetik). Karena satelit mengorbit pada ketinggian 12.600 mil atau
20.300 km di atas Bumi dan bergerak dengan kecepatan 6.000 mil/jam atau 10
ribu km/jam, maka akan terjadi dilatasi waktu relatif sekitar 4 mikrodetik per hari.
Ditambah efek gravitasi, dilatasi bisa bertambah sekitar 7 mikrodetik atau 7000
nanodetik.
Meski terlihat sepele, perbedaannya sangat nyata. Seandainya tak ada efek
relativistik, informasi GPS yang menyebut jarak ke SPBU atau tempat pengisian
BBM adalah 0,8 km. Pada hari berikutnya, di titik yang sama, GPS akan menyebut
jaraknya menjadi 5 mil atau 8 km.

2. Elektromagnet
Magnet adalah efek relativistik. Dan kerja generator yang menghasilkan listrik
adalah bukti nyata dari Teori Relativitas.
Kumparan kawat yang bergerak pada medan magnet bisa menghasilkan arus
listrik. Partikel bermuatan dalam kawat dipengaruhi perubahan medan magnet --
yang memaksanya bergerak dan menghasilkan arus listrik.
Namun, saat kawat diam pada medan magnet, ternyata arus listrik masih timbul,
bukan sebaliknya. Itu membuktikan tak ada kerangka acuan yang 'mutlak'.
Thomas Moore, dosen Fisika dari Pomona College di Claremont, California
menggunakan prinsip relativitas untuk mendemonstrasikan Hukum Faraday, yang
menyebut bahwa medan magnet yang berubah menimbulkan arus listrik, adalah
benar.
"Karena itu adalah prinsip dasar trafo dan generator listrik, siapapun yang
menggunakan listrik akan mengalami efek relativitas," kata dia.

3. Warna Kuning Emas


Kebanyakan logam mengkilap karena elektron-elektron pada atomnya melompat
dari tingkat energi atau 'orbital' yang berbeda.
Sejumlah partikel cahaya atau foton yang mengenai logam akan terserap dan
dipancarkan kembali dengan gelombang yang lebih panjang.
Emas memiliki atom yang berat. Jadi, elektronnya bergerak cukup cepat dan
membuat peningkatan massa relativistik yang signifikan. Sehingga, elektron
berputar di sekitar inti atom atau nukleus dengan jalur yang lebih pendek, namun
dengan momentum yang lebih besar.
Elektron dalam orbital membawa energi yang lebih dekat dengan energi elektron
terluar, dan panjang gelombang yang bisa diserap dan dipantulkan lebih
panjang.Panjang gelombang cahaya yang lebih panjang berarti, sejumlah cahaya
yang terlihat --yang biasanya hanya terefleksi -- juga terserap di ujung spektrum
biru.
Cahaya putih adalah percampuran semua warna pembentuk pelangi. Namun,
dalam kasus emas, saat cahaya terserap dan terpancar kembali dengan
gelombang cahaya yang biasanya lebih panjang. Itu berarti percampuran cahaya
yang kita lihat memiliki warna biru dan ungu yang kurang.
Itu yang membuat emas berwarna kuning sebab kuning, oranye, dan merah
memiliki gelombang lebih panjang dari biru.
4. Emas tak gampang berkarat
Efek relativistik pada elektron emas adalah salah satu alasan mengapa logam itu
tak berkarat dan tidak gampang bereaksi terhadap segala sesuatu.
Emas hanya memiliki 1 elektron di kulit terluarnya, namun tak sereaktif kalsium
atau lithium. Sebaliknya, elektron pada emas lebih 'berat' dari yang seharusnya
dan lebih dekat dengan inti atomnya.

5. Merkuri atau raksa berbentuk cair


Meski berstatus sebagai 'logam', merkuri atau raksa berbentuk cairan. Unsur
kimia yang memiliki simbol Hg itu juga punya atom yang berat -- seperti halnya
emas, dengan elektron yang berada dekat inti atau nucleus karena penambahan
kecepatan dan massa.
Pada merkuri, ikatan antar atomnya sangat lemah, sehingga zat tersebut gampang
meleleh pada temperatur yang lebih rendah. Kita biasanya melihatnya sebagai
cairan.

6. TV jadul
Beberapa tahun lalu, kebanyakan televisi dan monitor memiliki layar tabung sinar
katoda yang bekerja dengan cara menempakkan elektron pada permukaan fosfor
dengan magnet besar.
Masing-masing elektron menyalakan pixel saat mengenai belakang layar dan
memunculkan gambar bergerak hingga 30 persen kecepatan cahaya. Dalam kasus
tersebut, efek relativistik terlihat jelas adanya.

7. Cahaya
Jika teori Isaac Newton benar, maka niscaya penjelasan tentang cahaya yang kita
miliki akan berbeda sama sekali.
"Tak hanya magnetik, cahaya pun tak akan ada. Sementara relativitas
mengharuskan adanya perubahan medan elektromagnetis pada kecepatan yang
terbatas, bukan seketika," kata Moore.Jika persyaratan itu tak ada, perubahan
pada medan listrik akan terjadi seketika, bukan melalui gelombang
elektromagnetik di mana manetik dan cahaya tak akan diperlukan.

8. Pembangkit Tenaga Nuklir dan Supernova


Relativitas adalah salah satu alasan di mana massa dan energi bisa dikonversi
menjadi satu sama lain -- yang menjelaskan bagaimana pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN) beroperasi, juga mengapa Matahari menyinari siang. Efek lain yang
tak kalah penting adalah ledakan supernova: sinyal kematian sebuah bintang.
"Supernova ada karena efek relativistik melampaui efek kuantum dalam inti
bintang yang besar, yang memungkinkan bintang itu meledak secara tiba-tiba dan
menjadi bintang neutron yang jauh lebih kecil dan lebih keras," kata Moore.
Saat supernova, lapisan luar bintang merangsek masuk ke inti dan memicu
ledakan raksasa yang menciptakan elemen yang lebih berat dari besi.
Jika tak ada relativitas, bintang-bintang raksasa yang menua tak akan meledak dan
menjadi katai putih (white dwarf).
Katai putih dianggap sebagai titik akhir dari evolusi suatu bintang dan merupakan
inti bintang di mana reaksi fusi berlangsung. Atau dengan kata lain, bentuk akhir
bintang setelah terbakar habis alias mati. (Ein/Riz).
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, dapat di simpulkan bahwa teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai
kecepatan dan percepatan yang diukur secara berbeda melalui kerangka acuan. Konsep
dasar dari teori relativitas disusun oleh Albert Einstein menjadi dua jenis, yaitu teori
relativitas khusus dan teori relativitas umum.

B. Saran
Kami menyadari didalam penulisan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan maka
dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/teori-relativitas-khusus-dan-
fenomena-kuantum/amp/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_relativitas#:~:text=Konsep%20dasar
%20dari%20teori%20relativitas,sesuai%20dengan%20teori%20gerakan
%20Newton
https://www.liputan6.com/global/read/2142148/8-bukti-teori-relativitas-
einstein-dalam-kehidupan-nyata

Anda mungkin juga menyukai