Dibuat oleh:
Chrystover Rianto.p
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru saya disekolah . Dengan makalah ini juga dapat di buat
untuk bahan pembelajaran atau pelengkap buku modul pelajaran agama
Kristen dalam materi pembelajaran tentang Etika dan Moral Kristen.
Dalam makalah ini dijelaskan juga tentang apa itu pengertian etika dan
moral serta di jelaskan dengan perbedaan dan persamaan etika dan moral.
Tidak hanya tentang pengertian serta macam etika dan moral, tapi juga
bagaimana kegunaan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari orang
Kristen.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Pengertian remaja:
menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa
awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada
usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masyarakat
“Sebelum dan sesudah era Kemerdekaan RI, jadi sudah sejak dahulu,
pemuda Kristen telah memainkan peranan penting di dalam
perkembangan bangsa Indonesia. Sejak tahun 1908 di mana berdiri
organisasi pemuda lokal bernama Budi Oetomo, yang disusul oleh
organisasi-organisasi lokal lainnya seperti Sarekat Islam, Indische Partij,
Partai Komunis Indonesia, sampai tahun 1928 lahir Sumpah Pemuda,
pemuda-pemuda Kristen sudah ikut berperan aktif dalam proses
pembangunan bangsa. Pemuda-pemuda Kristen seperti Johanes Leimena,
Latuharhary, Sam Ratulangi, dan lain-lain, sudah tampil berkontribusi
dalam membangun Indonesia. Mereka turut menggumuli keadaan sosial
bangsa kita. Johanes Leimena misalnya menjadi orang kepercayaan
Presiden Soekarno dan menjabat sebagai pejabat Presiden sebanyak
tujuh kali. Kita sangat bersyukur bisa melihat bagaimana pemuda-
pemuda Kristen seperti Leimena, Latuharhary, Sam Ratulangi dapat
dipakai Tuhan untuk membangun bangsa ini.
Pemuda Kristen harus bisa berkontribusi positif dalam segala bidang bagi
bangsa dan masyarakat. Pemuda Kristen dituntut untuk berbuat yang
positif, baik atau konstruktif bagi bangsa ini. Dan berkarya. Jangan
berbuat yang negatif seperti terlibat tawuran antar pelajar atau
mahasiswa atau terlibat narkoba,hal-hal yang harus dilakukan pemuda
Kristen dalam bermasyarakat antara lain:
Saat ini ada banyak hal yang bisa pemuda Kristen lakukan di
tengah-tengah gereja, atau bahkan bangsa dan negara kita.
Pertama, selalu berdoa bagi bangsa dan negara kita. Kedua, kita
harus berbuat yang baik dan positif. Aktif berorganisasi,
berdiskusi dan kritis terhadap permasalahan sosial politik,
ekonomi,dan aktif menulis di koran, media massa, dan proaktif
memberi perhatian terhadap permasalahan sosial yang sedang
terjadi di masyarakat, dan terjun langsung untuk membantu para
korban bencana alam, serta proaktif melawan peredaran dan
penyalahgunaan narkoba.”
Pemuda Kristen juga harus menjadi warga negara dan warga kota
yang baik. Biarlah orang lain merasakan kebaikan dari sikap dan
perbuatan sehari-hari. “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik
dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah
yang berkenan kepada Allah. (Ibrani 13:16I).”Janganlah
menahan kebaikan dari orang orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya. (Amsal 3:27)
PENUTUP:
Kesimpulan
Sebagai seorang pelajar kristen, perlu disadari bahwa perilaku dan segala tindak
tanduk tidak terlepas dari pengamatan orang lain. Untuk itu, pelajar kristen harus dapat
memberikan contoh yang baik atau panutan. Pelajar diharapkan dapat menjadi “garam”
atau “pelita” bagi masyarakat disekitarnya.
Menjadi garam artinya seorang pelajar dapat membuat kehidupan sosial masyarakat
menjadi damai dan sejahtera atau dengan kata lain dapat memberikan cita rasa yang lebih
baik. Menjadi pelita artinya sebagai seorang pelajar dapat memberikan contoh atau
menjadi terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak tersandung
dalam permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain.
Menjadi terang ataupun garam tersebut perlu didasari oleh ajaran kristen, yaitu
melakukan perbuatan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan didasarkan
pada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya,Tym.