Anda di halaman 1dari 6

Melayani Tuhan Pada Masa Mudamu |

Motivasi-Kristen
Oleh Stevi Lewaherilla, M.Pd  Juni 16, 2021  3 komentar

Sumber Gambar : jawaban.com

Masa muda bisa dibilang masa yang sangat menyenangkan, sebab apapun yang ingin
dilakukan pastinya bisa dilakukan, artinya masa muda adalah masa yang bebas, banyak
pilihan yang bisa diambil oleh seseorang.

Ya, benar, masa muda tentu sangat menyenangkan, tidak ada orang yang dapat
melarang kita untuk melakukan sesuatu, bebas, dan bisa dibilang kita bisa seenaknya
melakukan sesuatu dalam kehidupan ini.

Inilah suatu kenyataan hidup sebagai anak-anak muda, namun yang menjadi suatu
kesalahan adalah, banyak anak muda yang salah dalam memakai kebebasan dalam
hidupnya.

Sebagai contoh banyak yang memilih bergaul dengan orang-orang yang salah, akhirnya
mengkonsumsi minuman keras, memakai narkoba, free sex dan tindakan-tindakan
lainnya. 
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Kitab (1 Korintus
15:33) "Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."

Inilah suatu bukti yang kuat, bahwa pergaulan yang salah sungguh-sungguh membuat
sebagian anak-anak muda menjadi berperilaku salah di mata Tuhan.

Bukankah tindakan-tindakan demikian adalah salah, dan sebenarnya tidak harus


dilakukan oleh kita sebagai anak-anak muda Kristen.

Benar, ketika kita mempunyai status sebagai orang Kristen, maka hendaknya pikiran,
perkataan, dan perbuatan kita harusnya sesuai dengan Tuhan Yesus Kristus. 

Berdasarkan tindakan-tindakan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa, banyak


anak muda Kristen yang salah memanfaatkan kebebasannya dalam hidup ini.

Namun apakah yang harus kita lakukan jika kita telah salah di mata Tuhan? Kita harus
berbalik arah, dari yang tadinya melakuan tindakan-tindakan yang salah, menuju
tindakan yang benar di hadapan Tuhan. 
BACA JUGA

 Jangan Salah Jatuh Cinta | Renungan Motivasi Kristen


 Dosa Dalam PERNIKAHAN | Renungan Motivasi Kristen
 Adakah Waktumu Untuk Tuhan Dalam Sehari? | Renungan Motivasi
Kristen
Alkitab mengatakan dalam Kitab (Mazmur 119:9) "Dengan apakah seorang muda
mempertahankan kelakukan bersih? dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Nya."

Bunyi Firman Tuhan di atas adalah suatu cara terbaik untuk tetap menjaga status kita
sebagai anak-anak muda yang mencintai Tuhan Yesus. 

Inilah suatu keharusan sebagai orang percaya apabila telah melakukan berbagai
kesalahan, dalam hidupnya, khususnya sebagai anak-anak muda.

Setelah berbalik arah, maka tugas kita adalah melayani Tuhan dalam setiap langkah
kehidupan kita, karena inilah suatu kewajiban kita sebagai anak-Nya.

Itulah sebabnya, kebebasan yang seharusnya dilakukan adalah kebebasan untuk


melayani Tuhan, hal ini harusnya tertanam dalam pikiran kita sebagai anak-anak muda.
Jika kita mampu mengunakan kebebasan untuk melayani Tuhan, maka hidup kita akan
semakin diberkati oleh Tuhan. Kita boleh bebas dalam melakukan sesuatu tetapi
janganlah bebas untuk melakukan yang salah di mata Tuhan.

Melayani Tuhan pada masa muda, bukan nanti memimpin ibadah pemuda atau
persekutuan-persekutuan lain, tetapi bagaimana cara hidup kita dapat menjadi contoh
dan teladan bagi orang lain, lewat sikap dan perbuatan kita.

Ingatlah kita hai anak-anak muda Kristen, lakukanlah yang terbaik bagi Tuhan ketika
status kita sebagai anak muda, jangan membiarkan pergaulan menglahkan kebebasan
yang kita miliki, tetapi kalahkanlah pergaulan yang mampu mengalahkan diri kita
untuk bersekutu dengan kuasa dosa.

Gunakanlah waktu yang kita peroleh untuk melayani Tuhan, bukan menyakiti hati
Tuhan, ingatlah masa mudamu adalah masa yang akan mendatangkan keberhasilan,
sehingga jika kita ingin selalu berhasil, maka marilah melayani Tuhan pada usia muda
yang kita miliki. 

Pesan kepada kita sebagai anak-anak muda Kristen, marilah kita melakukan yang
terbaik bagi Tuhan semasa status dan label kita sebagai anak-anak-Nya. Tuhan Yesus
memberkati kita semua. Amin.
Jangan Takut Berkarya Walau Kita Masih
Muda
4 May 2010/16 Comments/
Tulisan oleh Gracea Vebby (Gea), 18 th.; Ilustrasi/Wallpaper oleh Heri Kurniawan, 21 th*
Teman2 KAMU yang terkasih..

Kita sebagai kaum muda yang merupakan generasi penerus Gereja harus berani menjadi
terang dan garam dunia. Tentunya dalam porsi kita masing-masing. Setiap kita memiliki talenta
yang berbeda-beda. Bapa telah mengaruniakan dan membekali anak-anaknya dengan
kemampuan yang beragam, dengan maksud agar kita mengembangkannya, seperti
perumpamaan tentang talenta dalam Injil Matius (Mat. 25:14-30).

Dalam pelayanan kita, kita tidak harus menjadi matahari yang gagah dan mampu menyinari
setiap penjuru dunia. Cukuplah menjadi lilin kecil yang rela meleleh untuk menerangi ruang
yang gelap dan kosong.

Beberapa dari antara kita mungkin ada yang berpikiran, “Untuk apa aku melayani? Males ah.. Itu
adalah tugas mereka orang dewasa.” Atau ada juga yang berpikiran, “Aku ini masih muda, apa yang
bisa aku lakukan dengan segala keterbatasanku?”

Teman2…

Justru kita (baca: kaum muda)-lah masa depan Gereja. Bila tidak dimulai dari sekarang, kapan
lagi??
Bukan tunggu nanti sudah tua kita baru mau melayani. Melayani itu tidak semata-mata berdiri di
depan mimbar, menjadi singer, pemain musik, atau hal-hal lain yang indentik dengan “tampil ke
muka umum”. Namun, melayani dalam arti yang sesungguhnya (paling tidak bagi saya) adalah
dimana kita berani menjadi saksi Kristus lewat tingkah laku kita yang konkrit dengan segala
keberadaan dan kerelaan hati kita. Menurut saya, itu sudah cukup untuk menjadi seorang
pelayan sejati.
Dalam melayani pasti ada saja tantangan dan godaan. Saya pernah mengalaminya. Suatu hari
di malam minggu, saya diberi undangan disco time sweet seventeen dari teman saya, dengan
bintang tamu artis terkenal, tapi di saat yang bersamaan ada PD kaum muda di Gereja. Tentu
saja saya harus memilih. Saya bukan orang muda yang hebat dan dengan tegas
mengatakan, “Yaa pilih Gereja donk. Ngapain ke sweet?? Tuhan itu di atas segala – galanya.”

Saya pun mengalami yang namanya dilema.

“Duuh, gimana yaa… Gw dtg PD ato ikut disco time yah?” tanya batin saya.

Namun pada akhirnya, saya lebih memilih PD. Bukan karena saya alim atau suci, tapi karena
pada saat itu ada dorongan dari hati saya; yang saya percaya suara Tuhan, yang membawa
saya sampai ke aula Gereja untuk bersama-sama kaum muda yang lainnya memuji Tuhan.
Walaupun baru merintis dan orang yang datang belum begitu banyak, namun saya merasakan
sukacita yang daripada-Nya. Justru disinilah saya melayani, dengan ikut mendukung PD
rintisan ini dan membawa teman-teman kaum muda yang lain untuk ikut masuk ke hadirat
Tuhan.

Tuhan tidak pernah melihat kemampuan atau ketidakmampuan kita. Tidak juga kehebatan atau
kecakapan kita. Yang Ia lihat hanyalah kesediaan kita untuk menjadi pelayan-Nya yang taat dan
setia.

Jangan takut untuk berkarya walau kita masih muda.


“Jangan seorangpunpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang –
orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan
dalam kesucianmu.” (1 Tim. 4:12)

Semoga sharing ini bisa menjadi berkat bagi teman-teman semua.

Saya masih pemula dan masih perlu banyak belajar dalam hal menulis. Oleh karena itu saya
sangat terbuka terhadap kritik dan saran teman-teman sekalian.

Damai Tuhan Bersamamu ^^


Melayani Sebagai Gaya Hidup Kristiani
Markus 10 : 43-45
 Pelayanan Renungan

Ditulis oleh

Kriswidyat Praswanto

Bila kita mendengar kata pelayanan atau melayani mungkin yang ada di pikiran kita adalah
sosok pendeta, penatua, diaken atau aktivis di gereja yang sibuk melayani di berbagai kegiatan
gerejawi. Namun bila kita belajar dari Alkitab bahwa melayani yang diinginkan Tuhan Yesus
adalah melekat pada sikap dan gaya hidup, bukan sekedar mengambil bagian dalam tugas
pelayanan gerejawi saja. Melayani sudah menjadi panggilan dan tanggung jawab semua orang
yang mengaku sebagai pengikut Kristus.

Pertanyaan mendasar bagi kita adalah : Mengapa kita harus melayani? Kita melayani untuk
siapa? Kita melayani melalui apa?

Yang pertama, bahwa mengapa kita harus melayani adalah karena Tuhan sudah melayani kita
terlebih dahulu, sebagaimana nats renungan kita di atas (Markus 10 : 45; band. Matius 20 : 28).
Dan selain itu bahwa Tuhan sudah mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan baik yang harus kita
lakukan di dunia ini, sebagaimana dinyatakan dalam Efesus 2 : 10. Dan pekerjaan-pekerjaan baik
yang dipersiapkan Tuhan bagi kita itu adalah mendatangkan kerajaan Allah di dunia ini.
Melayani sesama adalah perwujudan melakukan pekerjaan baik yang sudah Tuhan persiapkan
untuk kita. Melayani adalah juga perwujudan kasih. Tidak ada pelayanan tanpa kasih dan tidak
mungkin mengasihi tanpa melayani. Dan hukum kasih itu juga menjadi dasar iman kita untuk
melayani Tuhan dan sesama.

Berikutnya, kita melayani untuk siapa? Kita melayani semata-mata untuk Tuhan. Bila kita
melayani untuk manusia dan masih memandang manusia maka kekecewaan yang mungkin kita
dapatkan bahkan mungkin kepahitan. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa melayani kepada
sesama adalah sebagai wujud cinta kasih kita pada Tuhan yang telah memerdekakan kita dari
dosa, sebagaimana dalam Galatia 5 : 13, kita melayani seorang akan yang lain sebagai wujud
kemerdekaan kita dari dosa. Kesaksian Injil Matius 26 : 40 tegas menyatakan : “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu
yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.

Kemudian, kita melayani melalui apa?  Bila Tuhan sudah mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan
baik yang harus kita lakukan di dunia ini, maka Tuhan pasti memperlengkapi kita. Artinya kita
melayani melalui segala kemampuan, talenta, karunia, kepribadian dan pengalaman yang telah
Allah anugerahkan pada kita. Tidak terbatas tempat dan waktu. Surat Rasul Petrus dalam 1
Petrus 4 : 10 menyatakan : “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah”.  

Lalu apakah hambatan terbesar kita dalam melayani? Seringkali ego dan harga diri kita menjadi
sekat dalam pelayanan. Kita terlalu jaim untuk meyapa kaum papa, status sosial kita membuat
kita jauh dari wong cilik . Ingatlah bahwa setinggi-tingginya strata kita di dunia ini tidak ada
apa-apanya dengan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang telah rela turun dari tahta sorgawi,
mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia
(Filipi 2 : 6 – 7), untuk melayani kita, mengajar kita dan menebus kita dari hukuman maut
melalui perjalanan salibNya. Jika kita benar-benar mengimani pengorbanan Kristus ini maka
tidak ada pelayanan yang lebih hina di dunia yang bisa kita lakukan. Karena yang paling hina
telah Yesus lakukan bagi kita dua ribu tahun yang lalu. Selamat mengisi masa pra-paskah ini
dengan melayani lebih sungguh.
HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN
Leave a Comment / Renungan / By BPJ
SURAT GEMBALA
Minggu, 16 JANUARI 2022
 
HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN
“ Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan SEGENAP HATIMU SEPERTI UNTUK
TUHAN dan bukan untuk manusia.”
Kolose 3 : 23
Berbicara tentang HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN bayangan kita adalah harus masuk
sekolah Theologi, menjadi Pendeta atau Penginjil, Berkhotbah, menjadi Worship leader (WL),
singer, Pemain musik atau berbagai kegiatan lain di lingkungan gereja. Oleh sebab itu tidak
sedikit bahkan orang Kristen berpikir bahwa mereka TIDAK DAPAT TERLIBAT dalam melayani
Tuhan, atau lebih buruk lagi berpikir bahwa hanya kegiatan disekitar gereja saja yang ada
urusannya dengan Tuhan, sementara pekerjaan diluar gereja dianggap tidak ada kaitannya
dengan Tuhan. Akan tetapi Yesus menegaskan bahwa apapun yang kita lakukan, baik yang
baik maupun yang jahat, sesungguhnya kita sedang lakukan terhadap Tuhan. Matius 25 : 40 :
Dan Raja itu (Tuhan) akan menjawab mereka : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku YANG PALING HINA INI, kamu
telah melakukannya untuk Aku. Selanjutnya dalam Ibrani 13 : 2 : Jangan kamu lupa
memberikan tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang
DENGAN TIDAK DIKETAHUINYA TELAH MENJAMU MALAIKAT-MALAIKAT.
Artinya apapun yang kita perbuat, sesungguhnya kita sedang melakukannya untuk Tuhan.
Oleh sebab itu dalam Kolose 3 : 23 diperingatkan kepada kita bahwa APAPUN JUGA YANG
KITA PERBUAT, supaya kita PERBUAT DENGAN SEGENAP HATI seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia. Kata APAPUN JUGA menunjukkan bahwa pekerjaan apapun, Profesi
apapun, dimanapun kita bekerja, kita sedang bekerja untuk TUHAN dan melayani Tuhan. Hal
ini akan membuat kita akan memandang pekerjaan sebagai PELAYANAN dan bukan sebagai
KEWAJIBAN. Kita akan menghargai pekerjaan kita karena kita sadar bahwa Tuhan yang
sedang kita layani. Untuk dapat HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN dalam profesi dan
pekerjaan kita, maka :
1. Kita harus sadar bahwa TUHAN MENGUTUS KITA ( Lukas 10 : 3 ) kedalam pekerjaan
itu.
2. Kita harus sadar bahwa TUHAN MENEMPATKAN KITA untuk kepentingan Tuhan
(Kejadian 45 : 8)
3. Kita harus sadar bahwa ADA MISI ALLAH MELALUI KEBERADAAN DAN PEKERJAAN
KITA (Kejadian 12 : 3) — untuk Menjadi berkat.
4. Kita harus selalu MEMILIKI PANDANGAN YANG TERTUJU KEPADA TUHAN (Kolose 3 :
23)
5. Kita harus selalu MENGGUNAKAN PROFESI DAN JABATAN KITA untuk bersaksi dan
membawa jiwa kepada Kristus (Matius 5 : 16)
Kita tidak sedang kebetulan berada dalam suatu Tempat, Profesi dan Jabatan saat ini. Tuhan
mengutus kita untuk suatu misi Tuhan. Terima segala pekerjaan sebagai suatu kehormatan
dari Tuhan, kerjakan dengan segenap hati untuk Tuhan. Kita pasti akan diberkati dan
menjadi berkat dimanapun kita berada. Apapun yang kita perbuat, sadarlah bahwa
sesungguhnya kita sedang perbuat untuk Tuhan dan sedang melayani Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai