Anda di halaman 1dari 2

1.

termasuk orang Kristen dewasa ini, sebagaimana kaum Yehuda mengeluh TUHAN MEMBANGKITKAN PENGHARAPAN
“Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah Yehezkiel 37:1-14
lenyap, kami sudah hilang.” (ayt 11b). Akan tetapi, firman Tuhan hadir dan
menegaskan pada kita bahwa jangan sekali-kali membiarkan perasaan takut PENGANTAR
itu mematikan iman dan pengharaan kita kepada Tuhan. Persekutuan dalam chitupas ini kita selaku manusia pastinya banyak
diperhadapkan dengan nama Masalah. Masalah ini kadang membuat kita merasa
2. Kita perlu paham bahwa dalam situasi yang mengkhawatirkan ini Allah
takut dan cemas hingga hilang pengharapan dalam kehidupan kita. Saya ambil
selalu bertindak memberi solusi di tengah-tengah dunia yang sulit
contoh yaitu terkait dengan Covid 19 yang sampai saat ini belum ada kata status
menemukan solusi. Tindakan Tuhan selalu indah pada waktu yang tepat.
bersih/sudah tidak ada sama sekali dari Pemerintah. (COVID-19) sangat
Nah, untuk menantikan waktu Tuhan yang tepat itu Tuhan pun memberi
menggoncang dunia, termasuk Indonesia, di dalamnya segenap orang Kristen.
kita akal yang sehat untuk menjaga diri kita agar tetap sehat dan terhindar
Virus ini membuat orang percaya menjadi gelisa, panik dan takut akan masa
dari rasa takut itu. Oleh karena itu, dengan tetap berpegang teguh pada
depan hidupnya. Ketakutan membuat kita menjadi kehilangan konsentrasi
iman dan pengharapan, kita pun harus menggunakan hikmat dan akal-budi
berpikir jernih dan kehilangan pengharapan kepada Tuhan. “Mengapa kita begitu
yang telah dianugerahi Tuhan kepada kita agar setiap masalah apapun yang
takut dengan munculnya wabah Covid-19 ini? Kan ada Tuhan yang sanggup
kita hadapi, kita selaku anak Kristen harus selalu tetap Berdoa,, Beriman,
menghancurkannya, kan?” Mungkin bagi orang tersebut itu biasa-biasa saja.
dan Berpengharapan kepada Tuhan, Karena ada waktu Tuhan yang tepat
Tetapi belum tentu bagi sebagaian besar orang yang benar-benar berada di
bakal mengakhiri semua masalah dan rasa takut yang sedang melanda
antara hidup dan mati karena amukan ganasnya virus tersebut. Namun, tak
kehidupan kita baik pribadi serta didalam keluarga kita. Tuhan Yesus yang
dapat dipungkiri bahwa Covid-19 ini sangat mempengarahui akal sehat, iman dan
mempunyai Firman ini selalu Memberkati kita semua. Amin
pengharapan kita sebagai orang Kristen sekarang ini.  
Rasa takut dan hilang pengharapan sebagaimana yang sekarang sedang
dirasakan kita, tidak jauh berbeda dengan rasa kehilangan pengharapan sebagian
kaum Yehuda di daerah perantau kerajaan Babel. Hidup di negeri orang bebeda
dengan hidup di negeri sendiri. Sebagai bangsa buangan kebebasan untuk
merdeka tidaklah dimungkinkan; kemiskinan, penderitaan dan kesakitan
mengakibatkan korban berjatuhan di berbagai pelosok tanah Babel. Kaum
Yehuda terhimpit dalam kondisi yang tak pasti, pengharapan hidup di dalam
pertolongan Tuhan tak kunjung datang; Tuhan seakan-akan telah melupakan
bangsa-Nya. Kaum Yehuda berdiri di antara kenyataan hidup dan mati; di antara
hitam dan putih dan di antara manis dan pahit. Bagi kaum Yehuda, tak ada Tuhan
di antara dua kenyataan hidup itu; yang ada ialah hilang pengharapan di masa
depan.
Pada saat kondisi itu berlangsung, nabi Yehezkiel berada di antara  kondisi
bangsanya yang terpuruk. Pada waktu itulah Tuhan memanggilnya sebagai nabi
untuk membangkitkan kembali iman dan pengharapan kepada Tuhan. Bagi
Yehezkiel, Tuhan ada dan selalu bertindak melakukan rekonsoliasai spiritual
(iman dan pengharapan) yang mati menjadi hidup kembali, dengan satu tujuan
agar kaum Yehuda tahu bahwa Allah Israel itu adalah TUHAN yang selalu ada di tulang-tulang mereka telah menjadi kering dan pengharapan mereka sudah
atas rasa takut dan hilang pengharapan; di antara hidup dan mati. lenyap dan hilang. Oleh karena itu, tugas nabi Yehezkiel adalah bernubuat secara
nyata dan menegaskan dengan sungguh bahwa Tuhan akan membuka kubur-
ISI RENUNGAN
kubur kaum Israel dan membangkitkan mereka hidup kembali dan membawa
Pasal 37:1-14 yang menjadi bahan perenungan dalam setiap ibadah unsur dalam
mereka ke tanah Israel.
jemaat kita, merupakan isi penglihatan nabi Yehezkiel secara supranatul yang
sangat menarik untuk dipahami bersama. Yehezkiel 37:1-14 ini terdapat tiga hal Dari penglihatan nabi Yehezkiel di atas kita dapat melihat ada tiga hal penting
penting penglihatan sang nabi, di antaranya. yang mendorong Allah berinisiatif menghidupkan kembali semangat
pengharapan kaum Israel kepada Tuhan, yaitu: 1) spiritualitas (iman dan
1.  Tuhan memerintahkan Yehezkiel bernuat di antara tulang-tulang kering (1-6)
pengharapan) kepada Tuhan harus hidup di dalam kehidupan kaum Yehuda, 2)
Dalam penglihatan ini Yehezkiel dibawah Roh Tuhan ke suatu lembah, dan
kaum Yehuda harus memiliki iman dan pengharapan bahwa Tuhan akan
mengelilingi lembah itu yang dipenuhi dengan banyaknya tulang-tulang kering
mempersatukan mereka dalam suatu kebersamaan yang hidup; dan 3) kaum
yang bertaburan. Setelah berkeliling menyaksikan tulang-tulang kering itu, dalam
Yehuda yang berada di Babel harus memiliki keyakinan dan pengharapan bahwa
penglihatan nabi Yehezkiel, Tuhan bertanya kepadanya: “Hai anak manusia -
Tuhan pasti mengembalikan mereka ke tanah airnya (Yerusalem) sebagai bangsa
julukan Tuhan pada nabi Yehezkiel – dapatkah tulang-tuang ini dihidupkan
yang merdeka (pandangan secara politis).
kembali?” Yehezkiel menjawab: “Ya Tuhan Allah, Engkaulah yang mengetahui!”
Lalu, Tuhan menyampaikan isi firman-Nya yang akan disampaikan Yehezkiel APLIKASI
kepada tulang-tulang kering itu bahwa Dia akan memberi tiga hal: 1) memberi 3. Kehadiran nabi Yehezkiel dalam kitabnya ini mau menegaskan pada kita
urat-urat, 2) menumbuhkan daging, 3) menutup tulang-tulang itu dengan kulit, bahwa Tuhan kita, Allah yang kita yakini di dalam Yesus Kristus itu adalah
dan 4) memberi nafas hidup sehingga tulang-tulang kering itu hidup kembali. TUHAN yang HIDUP bukan mati. Ia HIDUP maka kita hidup oleh-Nya. Karena
itu, Tuhan selalu berinisiatif bertindak memberi solusi di tengah-tengah
2.  Yehezkiel bernubuat di antara tulang-tulang kering (7-10)
pengharapan yang mulai terkikis. Saya selalu menegaskan dalam setiap
Setelah mendengar pesan firman Tuhan, dalam penglihatan tersebut, nabi
khotbah bahwa Tuhan selalu terlibat di setiap situasi yang menegangkan,
Yehezkiel langsung bernubuat pada tulang-tulang kering itu. Tiba-tiba yang
menakutkan dan memprihankan hidup kita. Akhir-akhir ini wabah Covid-19
terjadi pada saat itu ialah terdengar suara berderak-derak dan tulang-tulang itu
sangat mengetarkan jiwa kita, sehingga rasa takut itu melambung tinggi
bertemu satu dengan yang lain. Yehezkiel terdiam seribu bahasa dan mengamati
melebihi iman dan pengharapan kita pada Tuhan. Kuasa pemberitaan
secara saksama tulang-tulang yang sedang bergerak itu. Secara mengejutkan
seluruh media masa dan media sosial lebih lebih tinggi pengaruhnya
urat-urat ada dan daging mulai tumbuh serta kulit mulai menutupi tulang-tulang
dibanding Firman Tuhan yang menguatkan dan menghiburkan. Kita perlu
itu, tetapi mereka belum bernafas. Maka, atas perintah Tuhan, Yehezkiel
ingat bahwa Firman Tuhan selalu menghidupkan dan bukan
bernubuat kepada nafas hidup agar datang dari keempat penjuru angin dan
menghancurkan hidup.
berhembus ke dalam orang-orang yang terbunuh itu supaya mereka hidup
kembali. Usai menyampaikan nubuatnya, nafas hidup mulai masuk ke dalam 4. Ketakutan itu adalah suatu penyakit yang sungguh mengganggu kedamaian.
orang-orang itu sehingga mereka hidup kembali. Rasa takut itu sesuatu yang wajar, namun perasaan ketakutan itu janganlah
menghancurkan iman dan pengharapan kita kepada Tuhan. Mengapa?
3.  Tuhan mengartikan penglihatan bagi Yehezkiel (11-14)
Karena Tuhan tidak menghidupkan kita untuk hidup dalam ketakutan,
Setelah mengikuti secara saksama semua penglihatan yang dipertontonkan
melainkan hidup beriman dan berpengharapan kepada-Nya yang memberi
kepada nabi Yehezkiel, Tuhan menyampaikan arti yang sesungguhnya isi
hidup. Virus Corona menjadi momok yang menakutkan karena dapat
penglihatan itu kepadanya bahwa yang dimaksud tulang-tulang itu adalah
mematikan nafas dalam tubuh kita. Hal ini membuat dunia mengeluh,
seluruh kaum Israel yang sesungguhnya telah mengeluh di hadapan Tuhan kalau

Anda mungkin juga menyukai